T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong ecamatan Gajah Kabupaten Demak T2 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peningkatan kualitas Sekolah Dasar dapat
dilihat dari mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran
tersebut melibatkan komponen guru sebagai ujung
tombak yang berperan langsung dalam pembelajaran
dan berinteraksi dengan peserta didik. Peningkatan
kualitas pembelajaran penting untuk mewujudkan
kualitas
sekolah
itu
sendiri,
oleh
karena
itu
diperlukan seorang guru yang berkompeten dan
menguasi situasi kelas dan dapat membuat kelas
menjadi tempat pembelajaran yang nyaman bagi
peserta didiknya, tujuannya hanyalah satu yaitu
untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih
baik.
Agar
Kegiatan
dapat
Belajar
mengimplementasikan
Mengajar
secara
baik,
proses
guru
memerlukan bantuan untuk memperbaiki proses
pembelajarannya yaitu dengan supervisi akademik
yang dilakukan oleh kepala sekolah (Sudrajat, 2008:
2).
Supervisi
kegiatan
akademik
membantu
kemampuannya
dalam
adalah
guru
serangkaian
mengembangkan
mengelola
proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Purwanto, 2006: 60 - 62). Supervisi akademik tidak
terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut dapat
1
berupa materi pokok dalam proses kegiatan belajar
mengajar, penyusunan silabus dan RPP, penentuan
strategi/ metode/ teknik kegiatan belajar mengajar,
penggunaan
alat
peraga
dan
teknologi
dalam
kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil
kegiatan belajar mengajar serta penelitian tindakan
kelas.
Supervisi
akademik
Kepala
Sekolah
merupakan serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan
kemampuannya,
maka
dalam
pelaksanaannya lebih dulu perlu diadakan penilaian
kompetensi guru, sehingga dapat ditentukan aspek
yang
perlu
dikembangkan
mengembangkannya.
(Sudrajat,
dan
2011:
cara
1).
Hal
tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ryan dan Gottfried (2012) yang
menyatakan
bahwa
seorang
supervisor
harus
mengetahui kondisi dari setiap orang atau individu
yang
akan
disupervisi
agar
kegiatan
supervisi
tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sehingga
dalam
pelaksanaan
suatu
program
supervisi
diperlukan adanya dukungan dari semua komponen
sekolah seperti kepala sekolah, guru, agar kegiatan
supervisi
dapat
berjalan
dengan
baik
dan
memperoleh hasil yang maksimal.
Gambaran di atas dapat digunakan acuan
untuk peningkatan kualitas kinerja guru dalam
pembelajaran sehingga apa yang menjadi visi misi
sekolah dapat tercapai dengan baik. Kenyataannya
2
sekarang yang terjadi guru dalam mengajar masih
menggunakan model teacher centre
pada
guru)
artinya
memperhatikan,
(pemusatan
murid-murid
mencatatat
dan
duduk
menjawab
pertanyaan guru. Hal ini sebenarnya wajar saja,
tetapi kualitas mengajarnya tidak dapat maksimal
karena tingkat pemahaman setiap anak berbedabeda sehingga apa yang disampaikan belum tentu
peserta
didik
tertarik
dan
dapat menerimanya.
Selain itu dalam pembelajaran kadang guru tidak
memperhatikan tentang Silabus dan RPP mereka
cenderung mengajarkan apa yang sesuai dengan
LKS
dan
buku.
Kreativitas
pembelajaran
guru
sebenarnya dapat dilihat dari penyusunan RPP dan
Silabus, setelah itu guru harus melaksanakannya
sesuai dengan RPP dan silabus yang dibuatnya.
Hal ini juga terjadi di Di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten Demak. Jika dilihat dari segi kualifikasi
mengajar, hampir semua Guru (tenaga pengajar) di
Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 adalah lulusan
dari sarjana kependidikan dengan kualifikasi strata
satu, namun masalahnya adalah masih banyak guru
yang memiliki kemampuan pas-pasan atau bahkan
memiliki kemampuan rendah. Masih banyak guru
yang pada saat mengajar tidak mengacu pada RPP,
ada juga guru yang menggunakan RPP pada tahun
sebelumnya. Oleh karena kurangnya kemampuan
guru dalam menyusun silabus dan RPP maka proses
3
pembelajaran
berjalan
kurang
interaktif.
Hal
tersebut dapat dilihat dari data hasil supervisi
akademik pada periode sebelumnya (data terlampir).
Selain
observasi
itu,
atau
pada
studi
saat peneliti melakukan
pendahuluan
di
SD
N
Kedondong 1, peneliti menemukan beberapa hal
yang berkaitan dengan supervisi yaitu: pelaksanaan
kegiatan
supervisi
kepala
sekolah
yang
dinilai
kurang intensif dilakukan oleh kepala sekolah yang
menyebabkan evaluasi pada proses pembelajaran
juga tersendat dan lama, guru belum menyelesaikan
kelengkapan
pembelajaran
ketika
supervisi
akademik akan dilakukan. Persoalan juga ditambah
lagi dengan sikap guru yang kurang memahami dan
kurang mengerti akan pentingnya kegiatan supervisi
akademik terhadap pengembangan kompetensi guru
serta profesionalisme kerjanya
kemajuan
pendidikan
dalam memajukan
sekolah.
Tentu
kondisi
tersebut sangat potensial memunculkan berbagai
masalah yang menyangkut pendidikan di SD N
Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten Demak.
Implikasi
dari
hal
tersebut
adalah
mengakibatkan rendahnya mutu proses kegiatan
belajar
mengajar,
sehingga
dampaknya
adalah
rendahnya kwalitas pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan
berdasarkan
masih
banyak
hasil
guru
pengamatan
yang
belum
peneliti,
mampu
melaksanakan tugas pokoknya dengan baik, karena
4
kurang kemampuannya dalam membuat/menyusun
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan
penilaian. Padahal, Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008, Pasal 52 ayat (1) yang mencakup
kegiatan
pokok Guru
yaitu
merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil kegiatan belajar
mengajar,
serta membimbing peserta didik, juga
melaksanakan
sesuai
tugas
dengan
tambahan
tugas
yang
pokoknya,
yaitu
diberikan
sebagai
administrator. Tetapi kenyataannya tidak semua
guru dalam mengajar, melaksanakan pedoman itu.
Masih
ada
pembelajaran
guru
mengajar
yang
baik,
tanpa
perencanaan
kurang
kemampuan
memilih/menentukan metode, tidak menggunakan
media pembelajaran , melaksanaan penilaian tanpa
perencanaan
yang
baik,
sehingga
tujuan
pembelajaran yang telah diamanatkan oleh undangundang tidak akan tercapai tanpa perencanaan yang
baik.
Diperlukan sebuah strategi yang baik oleh
kepala sekolah untuk membantu guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Strategi tersebut adalah
dengan melaksanakan supervisi akademik kepada
guru.
Supervisi
akademik
merupakan
kegiatan
pembinaan dengan memberi bantuan teknis kepada
para guru dalam melaksanakan proses Kegiatan
Belajar
Mengajar
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pada
5
Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standart
pengawas sekolah / madrasah yang menegaskan
tentang kualifikasi dan kompetensi supervisor yaitu
kompetensi
manajerial,
kepribadian,
kompetensi
kompetensi
supervisi
supervisi
akademik
kompetensi evaluasi pendidikan. Padahal
dan
dalam
Permendiknas No.13tahun 2007 tentang standart
Kepala sekolah/madrasah juga dijelaskan bahwa di
antara kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah adalah kompetensi supervisor.
Berdasarkan Uraian di atas maka penulis
tertarik
untuk
mengangkat
tentang
Bagaimana
Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala
Pada Proses Belajar Mengajar Guru
Sekolah
Di Sekolah
Dasar Negeri Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
1.2
Masalah Penelitian
Berdasarkan
penelitian
ini
pernyataan
adalah
di atas,
Bagaimana
masalah
Pengelolaan
Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses
Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong
Kabupaten
diuraikan
1
UPTD
Demak.
menjadi
Dikpora
Kecamatan
Masalah
empat
sub
tersebut
masalah
Gajah
dapat
yang
meliputi:
1. Bagaimana
perencanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
6
Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak ?
2. Bagaimana
pelaksanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak ?
3. Bagaimana
oleh
evaluasi supervisi akademik
kepala
sekolah
Negeri Kedondong
di Sekolah
Dasar
Kecamatan
Gajah
1
Kabupaten Demak ?
4. Bagaimana umpan balik supervisi kepala
sekolah
di
Sekolah
Dasar
Negeri
Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten
Demak ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas maka
tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk
mendeskripsikan
Akademik
Kepala
Sekolah
Pengelolaan
Pada
Supervisi
Proses
Belajar
Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten
Demak. Secara khusus penelitian ini ditujukan
untuk
mendeskripsikan
Pengelolaan
Supervisi
perencanaan
supervisi
Akademik dalam empat hal.
1. Mendeskripsikan
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
7
2. Mendeskripsikan
pelaksanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
evaluasi
supervisi
Gajah Kabupaten Demak.
3. Mendeskripsikan
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
4. Mendeskripsikan umpan balik supervisi
kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten
Demak.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil
agar
penelitian ini, peneliti mengharapkan
dan
berguna
baik
secara
teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat teoritis.
Memberikan
pengetahuan
tentang pengelolaan
yang
dan
supervisi
diprogramkan
wawasan
akademik
kepala
sekolah
dalam usaha membantu guru dalam proses
pembelajaran serta sebagai referensi bagi
penelitian - penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Yang dapat merasakan manfaat adalah
Guru, sekolah dan siswa.
a. Manfaat bagi guru
8
1) Menjadi sumber informasi tentang halhal
yang penting bagi Kepala Sekolah
untuk dapat mengarahkan tindaklanjut
supervisi akademik.
2) Memberikan dukungan kepada guru
agar bisa mengembangkan
kompetensi
mengajarnya.
3) Memberi masukan bagi guru
dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang
baik.
b. Manfaat bagi sekolah
1) Menjadi
tolok
ukur
sekolah
dalam
membuat program supervisi akademik.
2) Sebagai
dalam
input
bagi
membuat
Kepala
kebijakan
Sekolah
yang
berkaitan dengan pelaksanaa program
supervisi akademik.
9
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peningkatan kualitas Sekolah Dasar dapat
dilihat dari mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran
tersebut melibatkan komponen guru sebagai ujung
tombak yang berperan langsung dalam pembelajaran
dan berinteraksi dengan peserta didik. Peningkatan
kualitas pembelajaran penting untuk mewujudkan
kualitas
sekolah
itu
sendiri,
oleh
karena
itu
diperlukan seorang guru yang berkompeten dan
menguasi situasi kelas dan dapat membuat kelas
menjadi tempat pembelajaran yang nyaman bagi
peserta didiknya, tujuannya hanyalah satu yaitu
untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih
baik.
Agar
Kegiatan
dapat
Belajar
mengimplementasikan
Mengajar
secara
baik,
proses
guru
memerlukan bantuan untuk memperbaiki proses
pembelajarannya yaitu dengan supervisi akademik
yang dilakukan oleh kepala sekolah (Sudrajat, 2008:
2).
Supervisi
kegiatan
akademik
membantu
kemampuannya
dalam
adalah
guru
serangkaian
mengembangkan
mengelola
proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Purwanto, 2006: 60 - 62). Supervisi akademik tidak
terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut dapat
1
berupa materi pokok dalam proses kegiatan belajar
mengajar, penyusunan silabus dan RPP, penentuan
strategi/ metode/ teknik kegiatan belajar mengajar,
penggunaan
alat
peraga
dan
teknologi
dalam
kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil
kegiatan belajar mengajar serta penelitian tindakan
kelas.
Supervisi
akademik
Kepala
Sekolah
merupakan serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan
kemampuannya,
maka
dalam
pelaksanaannya lebih dulu perlu diadakan penilaian
kompetensi guru, sehingga dapat ditentukan aspek
yang
perlu
dikembangkan
mengembangkannya.
(Sudrajat,
dan
2011:
cara
1).
Hal
tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ryan dan Gottfried (2012) yang
menyatakan
bahwa
seorang
supervisor
harus
mengetahui kondisi dari setiap orang atau individu
yang
akan
disupervisi
agar
kegiatan
supervisi
tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sehingga
dalam
pelaksanaan
suatu
program
supervisi
diperlukan adanya dukungan dari semua komponen
sekolah seperti kepala sekolah, guru, agar kegiatan
supervisi
dapat
berjalan
dengan
baik
dan
memperoleh hasil yang maksimal.
Gambaran di atas dapat digunakan acuan
untuk peningkatan kualitas kinerja guru dalam
pembelajaran sehingga apa yang menjadi visi misi
sekolah dapat tercapai dengan baik. Kenyataannya
2
sekarang yang terjadi guru dalam mengajar masih
menggunakan model teacher centre
pada
guru)
artinya
memperhatikan,
(pemusatan
murid-murid
mencatatat
dan
duduk
menjawab
pertanyaan guru. Hal ini sebenarnya wajar saja,
tetapi kualitas mengajarnya tidak dapat maksimal
karena tingkat pemahaman setiap anak berbedabeda sehingga apa yang disampaikan belum tentu
peserta
didik
tertarik
dan
dapat menerimanya.
Selain itu dalam pembelajaran kadang guru tidak
memperhatikan tentang Silabus dan RPP mereka
cenderung mengajarkan apa yang sesuai dengan
LKS
dan
buku.
Kreativitas
pembelajaran
guru
sebenarnya dapat dilihat dari penyusunan RPP dan
Silabus, setelah itu guru harus melaksanakannya
sesuai dengan RPP dan silabus yang dibuatnya.
Hal ini juga terjadi di Di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten Demak. Jika dilihat dari segi kualifikasi
mengajar, hampir semua Guru (tenaga pengajar) di
Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 adalah lulusan
dari sarjana kependidikan dengan kualifikasi strata
satu, namun masalahnya adalah masih banyak guru
yang memiliki kemampuan pas-pasan atau bahkan
memiliki kemampuan rendah. Masih banyak guru
yang pada saat mengajar tidak mengacu pada RPP,
ada juga guru yang menggunakan RPP pada tahun
sebelumnya. Oleh karena kurangnya kemampuan
guru dalam menyusun silabus dan RPP maka proses
3
pembelajaran
berjalan
kurang
interaktif.
Hal
tersebut dapat dilihat dari data hasil supervisi
akademik pada periode sebelumnya (data terlampir).
Selain
observasi
itu,
atau
pada
studi
saat peneliti melakukan
pendahuluan
di
SD
N
Kedondong 1, peneliti menemukan beberapa hal
yang berkaitan dengan supervisi yaitu: pelaksanaan
kegiatan
supervisi
kepala
sekolah
yang
dinilai
kurang intensif dilakukan oleh kepala sekolah yang
menyebabkan evaluasi pada proses pembelajaran
juga tersendat dan lama, guru belum menyelesaikan
kelengkapan
pembelajaran
ketika
supervisi
akademik akan dilakukan. Persoalan juga ditambah
lagi dengan sikap guru yang kurang memahami dan
kurang mengerti akan pentingnya kegiatan supervisi
akademik terhadap pengembangan kompetensi guru
serta profesionalisme kerjanya
kemajuan
pendidikan
dalam memajukan
sekolah.
Tentu
kondisi
tersebut sangat potensial memunculkan berbagai
masalah yang menyangkut pendidikan di SD N
Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten Demak.
Implikasi
dari
hal
tersebut
adalah
mengakibatkan rendahnya mutu proses kegiatan
belajar
mengajar,
sehingga
dampaknya
adalah
rendahnya kwalitas pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan
berdasarkan
masih
banyak
hasil
guru
pengamatan
yang
belum
peneliti,
mampu
melaksanakan tugas pokoknya dengan baik, karena
4
kurang kemampuannya dalam membuat/menyusun
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan
penilaian. Padahal, Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008, Pasal 52 ayat (1) yang mencakup
kegiatan
pokok Guru
yaitu
merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil kegiatan belajar
mengajar,
serta membimbing peserta didik, juga
melaksanakan
sesuai
tugas
dengan
tambahan
tugas
yang
pokoknya,
yaitu
diberikan
sebagai
administrator. Tetapi kenyataannya tidak semua
guru dalam mengajar, melaksanakan pedoman itu.
Masih
ada
pembelajaran
guru
mengajar
yang
baik,
tanpa
perencanaan
kurang
kemampuan
memilih/menentukan metode, tidak menggunakan
media pembelajaran , melaksanaan penilaian tanpa
perencanaan
yang
baik,
sehingga
tujuan
pembelajaran yang telah diamanatkan oleh undangundang tidak akan tercapai tanpa perencanaan yang
baik.
Diperlukan sebuah strategi yang baik oleh
kepala sekolah untuk membantu guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Strategi tersebut adalah
dengan melaksanakan supervisi akademik kepada
guru.
Supervisi
akademik
merupakan
kegiatan
pembinaan dengan memberi bantuan teknis kepada
para guru dalam melaksanakan proses Kegiatan
Belajar
Mengajar
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kemampuan profesional guru dan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pada
5
Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standart
pengawas sekolah / madrasah yang menegaskan
tentang kualifikasi dan kompetensi supervisor yaitu
kompetensi
manajerial,
kepribadian,
kompetensi
kompetensi
supervisi
supervisi
akademik
kompetensi evaluasi pendidikan. Padahal
dan
dalam
Permendiknas No.13tahun 2007 tentang standart
Kepala sekolah/madrasah juga dijelaskan bahwa di
antara kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah adalah kompetensi supervisor.
Berdasarkan Uraian di atas maka penulis
tertarik
untuk
mengangkat
tentang
Bagaimana
Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala
Pada Proses Belajar Mengajar Guru
Sekolah
Di Sekolah
Dasar Negeri Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
1.2
Masalah Penelitian
Berdasarkan
penelitian
ini
pernyataan
adalah
di atas,
Bagaimana
masalah
Pengelolaan
Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses
Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong
Kabupaten
diuraikan
1
UPTD
Demak.
menjadi
Dikpora
Kecamatan
Masalah
empat
sub
tersebut
masalah
Gajah
dapat
yang
meliputi:
1. Bagaimana
perencanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
6
Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak ?
2. Bagaimana
pelaksanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak ?
3. Bagaimana
oleh
evaluasi supervisi akademik
kepala
sekolah
Negeri Kedondong
di Sekolah
Dasar
Kecamatan
Gajah
1
Kabupaten Demak ?
4. Bagaimana umpan balik supervisi kepala
sekolah
di
Sekolah
Dasar
Negeri
Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten
Demak ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas maka
tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk
mendeskripsikan
Akademik
Kepala
Sekolah
Pengelolaan
Pada
Supervisi
Proses
Belajar
Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong
1
UPTD
Dikpora
Kecamatan
Gajah
Kabupaten
Demak. Secara khusus penelitian ini ditujukan
untuk
mendeskripsikan
Pengelolaan
Supervisi
perencanaan
supervisi
Akademik dalam empat hal.
1. Mendeskripsikan
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
7
2. Mendeskripsikan
pelaksanaan
supervisi
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
evaluasi
supervisi
Gajah Kabupaten Demak.
3. Mendeskripsikan
akademik oleh kepala sekolah di Sekolah
Dasar
Negeri Kedondong
1
Kecamatan
Gajah Kabupaten Demak.
4. Mendeskripsikan umpan balik supervisi
kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri
Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten
Demak.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil
agar
penelitian ini, peneliti mengharapkan
dan
berguna
baik
secara
teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat teoritis.
Memberikan
pengetahuan
tentang pengelolaan
yang
dan
supervisi
diprogramkan
wawasan
akademik
kepala
sekolah
dalam usaha membantu guru dalam proses
pembelajaran serta sebagai referensi bagi
penelitian - penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Yang dapat merasakan manfaat adalah
Guru, sekolah dan siswa.
a. Manfaat bagi guru
8
1) Menjadi sumber informasi tentang halhal
yang penting bagi Kepala Sekolah
untuk dapat mengarahkan tindaklanjut
supervisi akademik.
2) Memberikan dukungan kepada guru
agar bisa mengembangkan
kompetensi
mengajarnya.
3) Memberi masukan bagi guru
dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang
baik.
b. Manfaat bagi sekolah
1) Menjadi
tolok
ukur
sekolah
dalam
membuat program supervisi akademik.
2) Sebagai
dalam
input
bagi
membuat
Kepala
kebijakan
Sekolah
yang
berkaitan dengan pelaksanaa program
supervisi akademik.
9