T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar

LAMPIRAN
A. PEDOMAN WAWANCARA
Fokus
Pertanyaan

Narasumber
Kepala
sekolah

Komite

Guru

Bagaimana kondisi
dan situasi Sumber
daya sekolah
Bagaimana
penetapan program
target mutu
pendidikan
Bagaimana

mencapai mutu
pendidikan
Bagaimana
kekuatan dan
kelemahan sekolah
dalam mencapai
mutu pendidikan
Bagaimana kendala
dan peluang
program
peningkatan mutu
pendidikan
Bagaimana
pemecahan
masalah hambatan
dan kendala
pencapaian mutu
pendidikan

102


103

LAMPIRAN
B. LAPORAN HASIL WAWANCARA
PERTANYAAN

JAWABAN

1. Situasi dan Kondisi Sumber Daya Sekolah:
“Bagaimana situasi dan

a. Kepala Sekolah

kondisi sumber daya

“Situasi dan kondisi

sekolah?”


Sekolah SD Negeri
Kesongo 04 telah
memenuhi standar sarana
dan prasarana, dengan
jumlah peserta didik yang
banyak, namun guru
sangat terbatas. Hal ini
disebabkan sekolah ini
sulit dijangkau dari
transportasi umum,
sehingga peminat sekolah
ini merupakan masyarakat
setempat. Dimana kondisi
masyarakat setempat
beraktivitas dalam
pertanian dan buruh.
Kepercayaan wali murid
terhadap sekolah dasar ini
sangat besar sehingga
berpeluang dalam pengembangan sekolah lebih baik.

Selain itu sarana
prasarana sangat
memenuhi dalam
pengembangan kegiatan
pengembangan bakat dan
skill siswa”.
b. Komite
Sekolah ini memiliki

104

peserta didik yang sangat
banyak dengan sarana
prasarana sudah sangat
memenuhi untuk kegiatan
belajar mengajar. Sekolah
ini juga berada di
lingkungan masyarakat
pedesaan atau pemukiman
pedesaan yang memiliki

padat penduduk. Sehingga
pengembangan sekolah ini
sangat berpotensi.
a. Guru kelas 4
Peserta didiknya sangat
banyak sehingga berbeda
dengan sekolah lainnya.
Bahkan sekolah ini
memiliki delapan kelas
dengan dua kelas parallel
yakni kelas 4 dan 5.
d. Guru kelas 6
Sumberdaya yang dimiliki
oleh sekolah ini adalah
peserta didik yang banyak
terletak dikondisi
pemukiman pedesaan
dengan udara yang masih
bersih sehingga membuat
suasana belajar nyaman

dan asri.
e. Guru matapelajaran
Jumlah peserta didik
sangat banyak dan berada
pada lingkungan
pemukiman pedesaan
yang mana sekolah dasar
hanya ada satu ini
sehingga kapasitas orang

105

tua murid menyekolahkan
anaknya tidak ada pilihan
lain selain sekolah ini.

2. Penetapan Program Target Mutu Pendidikan
“Bagaimana penetapan

a. Kepala Sekolah


program target mutu

Penetapan program target

pendidikan?”

mutu terkait potensi
akademik adalah
meningkatkan jumlah nilai
ujian nasional dan
peningkatan kegiatan non
akademik yakni kegiatan
ekstrakurikuler untuk
meningkatkan mutu
peserta didik dan sekolah.
b. Komite
Target mutu yang
ditetapkan adalah
pencapaian nilai ujian

terbaik dan kualitas
peserta didik yang
semakin meningkat dari
bidang akademik dan non
akademik. Dengan
harapan peserta didik
dapat memperoleh jenjang
pendidikan berikutnya
yang lebih baik.
c. Guru
Guru Kelas 4
Program target mutu
pendidikan melalui
kegiatan akademik
diharapkan peserta didik
nilai-nilai bagus,
memahami hasil
pembelajaran, peserta
didiknya pintar, kegiatan


106

ekstrakurikuler berjalan
lancar.
d. Guru Kelas 6
Program target mutu
pendidikan melalui
kegiatan akademik adalah
siswa lulus dengan nilai
baik dan dapat diterima di
sekolah SMP yang baik di
kota.
e. Guru matapelajaran
Program target mutu
adalah kegiatan
pengembangan
ekstrakurikuler untuk
meningkatkan dan
mengoptimalkan bakat
dan skill siswa.


3. Pencapaian Mutu Pendidikan
”Bagaimana mencapai

a. KepalaSekolah

target peningkatan mutu

Pencapaian mutu

sekolah?”

pendidikan yang diraih
adalah kegiatan
ekstrakurikuler berupa
perlombaan seni dan
agama dengan peringkat
terbaik di kecamatan. Dari
beberapa event kejuaraan
selalu pada juara I, II dan

III. Namun demikian
pencapaian mutu secara
menyeluruh hal ini
disebabkan pada kondisi
sumber daya manusia
yakni pengajar karena
keterbatasan waktu dan
pikiran. Untuk kegiatan

107

akademik dapat
ditingkatkan melalui
kegiatan penambahan jam
belajar siswa di sekolah.
b. Komite
Pencapaian mutu sekolah
melalui kegiatan non
akademik atau
ekstrakurikuler, hal ini
terbukti pada lomba-lomba
seni mendapatkan juara.
c. Guru
Guru Kelas 4
Pencapaian mutu sekolah
melalui kegiatan non
akademik atau kegiatan
ekstrakurikuler sangat
banyak diperoleh.
d. Guru Kelas 6
Mutu sekolah dapat
ditingkatkan melalui
kegiatan ekstrakurikuler
berupa kegiatan seni dan
keagaamaan dari
perlombaan yang
dilaksanakan oleh UPTD
dan kabupaten.
e. Guru Mata pelajaran
Pencapaian mutu sekolah
ditingkatkan dari
pengembangan kegiatan
non akademik atau
ekstrakurikuler. Selain itu
pemberdayaan potensi
local atau daerah sehingga
dapat menjadikan nilai ciri
khas yang berbeda dengan
yang lainnya.

108

4. Kekuatan dan kelemahan Sekolah
”Bagaimana kekuatan dan

a. KepalaSekolah

kelemahan yang dimiliki

Kekuatan yang dimiliki

oleh SD Negeri Kesongo 04

oleh sekolah ini adalah

saat ini?”

jumlah siswa yang sangat
banyak dengan kondisi
topografi pada dataran
tinggi sehingga
pemandangan masih alami
dan kondisi yang asri.
Namun kelemahannya
prestasi siswa didik masih
dalam taraf yang rendah.
Rupanya kondisi
lingkungan yang asri dan
nyaman kurang
mendukung sistem proses
pembelajaran bagi siswa.
Selain itu faktor kondisi
guru dar iaspek kesehatan
dan ekonomi. Hal ini
ditambah lagi operasional
dan performa kinerja guru
yang belum maksimal.
b. Komite
“Kelebihan yang dimiliki
oleh sekolah ini adalah
jumlah kelas regional
kelas 4 dan 5, jumlah
siswa yang banyak, guru
yang sudah sarjana.
Namun kelemahan yang
dimiliki berada pada jalan
buntu pada dataran tinggi,
sehingga peserta didik
hanya lingkungan
masyarakat desa
setempat.

109

5.Kendala dan peluang sekolah
Bagaimana

kendala

dan

a. Kepala sekolah

peluang program peningk-

“Pemecahan masalah dari

an mutu pendidikan?

hambatan dan kendala
dalam sekolah ini adalah
melakukan pelatihan bagi
semua guru dalam
meningkatkan kinerja
proses pembelajaran bagi
para siswa. Peran aktif
guru dengan melakukan
studi banding dan
melakukan gathering
bersama”.
b. Komite
“Pemecahan masalah
sebagai solusi adalah
mengundang pakar
pendidikan untuk
memberikan
pelatihan bagi para
guru. Sekaligus
memperbaiki jalan
masuk ke daerah
sekolah tersebut.
Bekerjasama dengan
usaha dan industri
setempat guna mengembangkan potensi lokal bagi
perbaikan mutu
pendidikan siswa”.
c. Guru kelas 4
”Pemecahan masalahnya
adalah melakukan sosialiasi program perbaikan
dan rapat rutin untuk

110

membahas program kerja
yang akan dilaksanakan.
Sekaligus melakukan
evaluasi”.
d. Guru kelas 6
“Meningkatkan jam
belajar siswa dan
mencari cara
alternatif dalam
mengurangi
kebosanan siswa
dikelas.
Meningkatkan
kegiatan ekstrakurikuler”.
e. Guru PAI
“Problem solvingnya
adalah manajemen
kinerja dan evaluasi
secara rutin dari
seluruh stakeholder
dan melakukan koordinasi secara rutin”.

6.Pemecahan masalah hambatan dan kendala
pencapaian mutu pendidikan
“ Bagaimana Pemecahan

a. Kepala Sekolah:

masalah hambatan dan

”Penetapan program

kendala pencapaian mutu

target mutu terkait

pendidikan?”

potensi akademik
adalah meningkatkan
jumlah nilai ujian
nasional dan
peningkatan kegiatan
non akademik yakni
kegiatan ekstrakurikuler untuk
meningkatkan mutu

111

peserta didik dan
sekolah”.
b. Komite :
”Target mutu yang ditetapkan adalah
pencapaian nilai ujian
terbaik dan kualitas
peserta didik yang
semakin meningkat
dari bidang akademik
dan non akademik.
Dengan harapan
peserta didik dapat
memperoleh jenjang
pendidikan berikutnya
yang lebih baik”.
c. Guru Kelas 4:
“Program target mutu
pendidikan melalui kegiatan akademik
diharapkan peserta
didik nilai-nilai bagus,
memahami hasil
pembelajaran, peserta
didiknya pintar, kegiatan ekstrakurikuler
berjalan lancar”.
d. Guru Kelas 6
”Program target mutu
pendidikan melalui kegiatan akademik adalah
siswa lulus dengan nilai
baik dan dapat diterima
di sekolah SMP yang
baik di kota”.
e. Guru Mapel PAI
“Program target mutu
dalam meningkatkan

112

sekolah adalah kegiatan pengembangan
ekstrakurikuler untuk
meningkatkan dan
mengoptimalkan bakat
dan skill siswa”.

113

LAMPIRAN
C. ANALISA SWOT
Streght
 Jumlah siswa
banyak
 Guru Sarjana
PGSD, BK
 Sarana prasana
 Kurikulum KTSP
 Kegiatan
ekstrakurikuler
 Fasilitas
 Kerjasama
pengembangan
siswa
 Jumlah karyawan
TU, kebersihan

Opportunity
 Dana BOS
tersedia
 Kerjasama
pihak
pemerintah
 Gaji guru
karyawan
lancar
 Pengadaan
buku
 Kegiatan
keagaamaan
 Sekolah
berbasis
lingkungan
nyaman dan
sehat

Strategi SO
 Peningkatan
fasilitas
 Peningkatan
kenyamanan dan
kebersihan
lingkungan
sekolah
 Pengadaan bukubuku baru
 Training
pengembangan
diri guru
 Training
pengembangan
diri peserta didik
 Pembinaan
kemampuan guru
dari pendagogik,

Weakness
 Proses KBM
kurang
memahamkan
peserta didik
 Pengetahuan
guru kurang
berkembang
 Fasilitas internet
belum memadai
 Guru kurang
menguasai
teknologi
pembelajaran dan
IT
 Motivasi belajar
rendah
 Tingkat ekonomi
keluarga
menengan
kebawah
 Guru terkendala
operasional
transportasi
Strategi WO
 Training guru
mengenai metode
pembelajaran
modern berbasis
IT dan
memahamkan
serta
menyenangkan
bagi siswa
 Mendekatkan
metode pelatihan
pengembangan
diri bagi siswa
dalam menata
cita-cita
 Pembiayaan
gratis bagi siswa
berprestasi

114

sosial,
kepribadian,
profesional
 Mengikuti lomba
sekolah sehat
atau adiwiyata
 Keaktifan guru
dalam kegiatan
ekstrakurikuler

Ancaman
 Peran orang
tuan belum
mendukung
siswa dalam
pembelajaran di
sekolah
 Peran
lingkungan
masyarakat
yang belum
mendukung
proses
pendidikan
sekolah
 Kondisi
perekonomian
masyarakat
meningkat
 Kualitas SD
yang lainnya
lebih baik
 Perkembangan
teknologi
 Pembangunan
infrastruktur
desa dan kota
 Pengalaman
dan pendidikan
wali murid

115

Strategi ST
 Guru berperan
aktif dalam
memberikan
pemahaman
materi terhadap
siswa
 Menciptakan
kedekatan
lingkungan
masyarakat
terhadap sekolah
 Kerjasama dengan
KPI dan LPMP
dalam
meningkatkan
kemampuan
mengajar peserta
didik
 Studi banding ke
sekolah favorit
yang lebih baik
 Pembangunan
sekolah yang
nyaman, sehat
 Komunikasi
dengan wali kelas
intensif
 Pemenuhan
sarana dan
prasarana

 Penelusuran
bakat dan
kemampuan
siswa berprestasi
untuk disalurkan
ke SMP favorit
dan mendapat
beasiswa studi
 Komunikasi rutin
dengan orang tua
siswa secara
menyeluruh dari
hati ke hati
terkait masa
depan siswa
 Meningkatkan
prestasi guru
untuk berprestasi
Strategi WT
 Pemanfaatan
sumber daya
yang ada secara
efektif, efisien
dan optimal
 Hubungan kerja
kepala sekolah
dan guru yang
bersinergi sebagai
satu team work
 Menambah jam
belajar peserta
didik agar lebih
paham
 Cara mengajar
yang lebih
menyenangkan
 Hubungan baik
dengan wali
murid
 Meningkatkan
kegiatan
esktrakurikuler
 Mendalami bakat
peserta didik









pendukung
untuk
pembelajaran.
Pemenuhan
fasilitas
pendukung
pembelajaran
baik di dalam
kelas maupun di
luar kelas.
Menjalin
kerjasama
dengan lembaga
pendidikan
terkait untuk
mendukung
prestasi sekolah
baik bidang
akademik
maupun non
akademik.
Meningkatkan
kerjasama
dengan pihak
terkait dalam
lingkup dinas
pendidikan
untuk
mengadakan
pendidikan dan
pelatihan bagi
para guru guna
mempersiapkan
para guru
sebagai agen
pembela-jaran
yang kreatif,
inovatif dan
berprestasi.
Menjalin
kerjasam dengan
orangtua peserta
didik terkait
dengan program
sekolah, baik
jangka pendek,
menengah
maupun panjang
untuk mewu-

116





117

judkan visi dan
misi sekolah.
Memberikan
penghargaan bagi
guru maupun
peserta didik
yang berprestasi.
Mewujudkan
sekolah ramah
anak dan sekolah
layak anak dalam
pembelajaran.

LAMPIRAN
D. LAPORAN HASIL
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN DI SDN KESONGO 04

Ungaran,16 Pebruari 2015

ARIFAH HARIYATI
NPM: 942012056

PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FKIP
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
118

119

FOCUS GROUP DISSCUSION
(FGD )
TEMA:
STRATEGI KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PADA SEKOLAH DASAR KESONGO 04
I.

NAMA KEGIATAN
Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema
Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Di SD Kesongo 04

II.

TUJUAN KEGIATAN
1. Mengetahui strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan

mutu

pendidikan

melalui

potensi sumber daya yang dimiliki sekolah
tersebut.
2. Menyusun rencana program kerja sebagai
rencana strategis yang dapat diimplementasikan oleh pihak sekolah dasar.
III.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

FGD dilaksanakan pada:
Hari/tanggal

: Senin,16 pebruari 2015

Waktu

: Pukul 15.00 - 18.00

Tempat

: SDN Ungaran 05 Kabupaten
Semarang

IV.

PESERTA
Peserta FGD terdiri dari :
1. Nara sumber I : Dr. Bambang Ismanto, M.Si.
120

2. Nara Sumber II : Pengawas TK/SD UPTD
Pendidikan Kecamatan Tuntang Muhammad
Yasin, S.Pd.
3. Kepala Sekolah dan Guru SDN Kesongo 04 :
Sujudi, S.Pd.SD., Siti Rohmatun, S.PdI,
Tatik Suswati, S.Pd.SD.
4. Komite Sekolah : Muflikhah dan Retno
Andriyati
5. Tokoh Masyarakat : Sukiman
V.

PENGORGANISASIAN
Susunan panitia FGD :
1. Nara Sumber I : Dr. Bambang Ismanto, M.Si.
2. Nara Sumber II : Pengawas TK/SD UPTD
Pendidikan kecamatan Tuntang, Muhammad
Yasin, S.Pd.

VI.

3. Moderator

: Warsana, S.P., M.Si.

4. Notulen

: Siti Maamarah, S.Pd.

5. Dokumentasi

: Fendi Abdillah

DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN

Agenda FGD
Pembahasan penelitian dengan tema Strategi
Kepala Sekolah Dalam meningkatkan Mutu Pendidikan
Pada Sekolah Dasar.
Kegiatan diawali peneliti menyampaikan hasil
penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui potensi sumber daya yang dimiliki
sekolah

tersebut

dan

memberikan

solusi

dalam

menyusun rencana program kerja sebagai rencana

121

strategis yang dapat diimplementasikan oleh pihak
sekolah dasar.
Tanggapan
bagai-mana

dari

kepala

Sekolah,

tentang

kondisi dan situasi sumber daya

sekolah?
Situasi dan kondisi Sekolah SD Negeri Kesongo
04 telah memenuhi standar sarana dan prasarana yang
cukup lengkap dan kondisi juga sangat baik, sehingga
mampu

mengoptimalkan

proses

kegiatan

belajar

mengajar dengan jumlah peserta didik yang banyak,
namun guru sangat terbatas. Hal ini disebabkan
sekolah ini sulit dijangkau dari transportasi umum,
sehingga peminat sekolah ini merupakan masyarakat
setempat.

Dimana

kondisi

masyarakat

setempat

beraktivitas dalam pertanian dan buruh. Kepercayaan
wali murid terhadap sekolah dasar ini sangat besar
sehingga berpeluang dalam pengembangan sekolah
lebih

baik.

Selain

itu

sarana

prasarana

sangat

memenuhi dalam pengembangan kegiatan pengembangan bakat dan skill siswa. Sekolah ini memiliki
peserta didik yang sangat banyak dengan sarana
prasarana sudah sangat memenuhi untuk kegiatan
belajar mengajar. Sekolah ini juga berada di lingkungan
ma-syarakat pedesaan atau pemukiman pedesaan yang
me-miliki padat penduduk. Sehingga pengembangan
sekolah ini sangat berpotensi.
Tanggapan Kepala Sekolah tentang bagaimana pencapaian target mutu pendidikan?
Pencapaian mutu pendidikan yang diraih adalah
kegiatan ekstrakurikuler berupa perlombaan seni dan
agama dengan peringkat terbaik di kecamatan. Dari beberapa event kejuaraan selalu pada juara I, II dan III.
122

Namun demikian pencapaian mutu secara menyeluruh
hal ini disebabkan pada kondisi sumber daya manusia
yakni pengajar karena keterbatasan waktu dan pikiran.
Untuk kegiatan akademik dapat ditingkatkan melalui
kegiatan penambahan jam belajar siswa di sekolah.
Tanggapan Guru tentang bagaimana pencapaian target mutu pendidikan ?
Pencapaian mutu sekolah melalui kegiatan non
akademik atau ekstrakurikuler, hal ini terbukti pada
lomba-lomba

seni

mendapatkan

juara.

Selain

itu

pemberdayaan potensi lokal atau daerah sehingga
dapat menjadikan nilai ciri kas yang berbeda dengan
yang lainnya.
Tanggapan Kepala sekolah tentang apa saja
kekuatan dan kelemahan sekolah dalam mencapai
mutu pendidikan?
Analisa kekuatan merupakan sumber daya yang
dimiliki adalah sebagai berikut: Jumlah peserta didik
tergolong banyak (terbanyak ke 2 setelah SDN Tuntang
03 di Kecamatan Tuntang) sehingga menjadi sumber
daya tersendiri bagi sekolah ini. Jumlah peserta didik
yang

meningkat

kekuatan

sekolah

setiap

tahunnya

dalam

menjadi

sebuah

mengembangkan

potensi

peserta didik dan meningkatkan kualitas peserta didik.
Lingkungan

sekolah

dilingkungan pedesaan

masih

asri

karena

berada

sehingga tidak terkena polusi

atau pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas
karbondioksida. Dengan demikian memberkan keuntungan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
karena lebih dekat dengan alam dan pemandangan
yang indah sehingga suasana belajar terkesan damai
dan nyaman. Semua guru berada pada usia yang
123

produktif sehingga masih memiliki masa kerja sangat
panjang. Sehingga dapat berperan aktif dan kreatif
dalam sistem pengembangan kualitas proses kegiatan
belajar mengajar untuk meningkatkan mutu peserta
didik. Sarana prasarana dan fasilitas terpenuhi dalam
sebuah lingkungan sekolah. Peran tersebut sangat
terlihat dari ketersediaan peralatan yang dibutuhkan
dalam sebuah sekolah. Gedung dan ruang kelas yang
mampu menampung seluruh kegiatan belajar mengajar
bagi peserta didik.
Sedangkan kelemahan dari sekolah antara lain
karena Kualifikasi guru yang ada saat ini masih rendah
dikarenakan ada 4 berstatus guru wiyata bakti masih
diantaranya satu guru lulusan pendidikan tingkat SMA,
Guru kurang produktif dalam kegiatan belajar mengajar
karena masih monoton, hasil belajar peserta didik
terlihat pada peringkat ke 39 dari 40 seluruh Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah dalam satu Kecamatan
Tuntang. Infrastruktur untuk menuju ke SD Negeri
Kesongo 04 dikatakan sangat sulit. Beberapa guru (6
guru) tidak dapat mengendarai sepeda motor sehingga
menghambat proses operasional kinerja.
Tanggapan kepala sekolah guru dan komite
tentang tantangan dan peluang dalam peningkatan mutu ?
Pemecahan masalah dari hambatan dan kendala
dalam sekolah ini adalah melakukan pelatihan bagi
semua

guru

dalam

meningkatkan

kinerja

proses

pembelajaran bagi para siswa. Peran aktif guru dengan
melakukan studi banding dan melakukan gatering
bersama. Pemecahan masalah sebagai solusi adalah
mengundang pakar pendidikan untuk memberikan
124

pelatihan bagi para guru. Sekaligus memperbaiki jalan
masuk ke daerah sekolah tersebut, bekerjasama dengan
usaha dan industri setempat guna mengembankan
potensi lokal bagi perbaikan mutu pendidikan siswa.
Memaksimalkan guru dari kemampuan guru yang
memiliki background bukan dari sarjana pendidikan
sekolah dasar sehingga peran mengajarkan tercapai
dengan baik. Memaksimalkan potensi peserta didik dari
jumlah peserta didik yang melebihi kapasitas dengan
menumbuhkan skill dan bakat yang dimiliki oleh
peserta

didik.Melibatkan

orang

tua

siswa

dalam

kesadaran mengenai kualitas pendidikan yang baik
sehingga peserta didik mampu bersaing setelah lulus
dari SD.
Tanggapan tentang target mutu sekolah ?
Kendala yang dihadapi adalah orang tua murid
pasrah kepada pihak sekolah, sehingga ketika dirumah
orang tua tidak ikut berperan dalam memberikan
nasihat kepada siswa. Sehingga berpeluang dalam
menyelenggarakan program secara terjadwal dalam
melakukan komunikasi inten dengan wali murid.
Kendala

yang

dihadapi

adalah

siswa

malas

belajar, dikelas kurang optimal, motivasi belajar siswa
rendah padahal sudah diberikan selingan senam ,dan
berbagai kegiatan ekstrakurikuler akan tetapi minat
siswa meng-ikuti rendah dan bahkan ada beberapa
orang tua murid tidak mengetahui adanya ekstrakurikuler dikarena-kan kurang sossialisasi dengan
walimurid.

Sedang

wali

murid

berharap

anaknya

sekolah lulus dan diterima disekolah negeri juga
berakhlak mulia.

125

Tanggapan

dari

Pengawas

TK/SD

UPTD

Pendidikan Kecamatan Tuntang:
Sekolah belum mendapatkan pembinaan secara
sistemik sehingga diperlukan sebuah kajian peneliti.
Dengan demikian diperlukan peningkatan penelitian
guna mengetahui kondisi sekolah sehingga dalam
pertumbuhannya dan perkembangannya dalam siklus
berkelanjutan dan terus-menerus. Hal tersebut dapat
dipetakan melalui pengembangan dan implementasi
strategi yang berorientasi pada tujuan peningkatan
mutu

sekolah

yakni

sebagai

berikut:

Kurikulum,

Kesiswaan, Personalia, Keuangan, Sarpras.Hal ini juga
memanfaatkan peran 8 standar dalam BSNP. Karakter
pendidikan

berbasis

pada

optimalisasi

dan

pe-

ngembangan peserta didik harus ditampilkan sesuai
dengan budaya bangsa. Ketika SD merumuskan Visi,
Misi, harus ada jabaran indikatornya yang terdapat
dalam 8 standar kompetensi tersebut.
Tanggapan

dari

tokoh

masyarakat

Bp.

Sukiman :
Untuk
sedemikian

kegiatan
bervariasi

ekstrakurikuler
akan

tetapi

yang
siswa

sudah
kurang

berminat dan hal yang tidak menarik peserta didik,
disebabkan adanya kurang komunikasi, perlu dibangun
komunikasi dengan wali murid dengan membentuk
paguyuban.

Setahap

demi

setahap

dapat

dicapai.

Misalnya dengan kompetisi antar kelas. Kegiatan ekstra
wajib atau pilihan untuk memacu prestasi dengan
menjadikan ekstra wajib atau ekstra pilihan sehingga
dapat mengurangi keterpaksaan, siswa bisa menentukan sendiri kegiatan yang diminati.
126

Tanggapan

nara

sumber

I

(Dr

Bambang

Ismanto, M.Si)
Tujuan FGD adalah untuk mengumpulkan dan
memperkaya data kualitatif yang bersifat independen.
Pengambilan data melalui FGD dikenal luas karena
kelebihannya dalam memberi kemudahan informan
dan peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan,
ke-percayaan,

dan

memahami

persepsi,

sikap,

pengalaman yang dimiliki informan.
Berbicara mengenai mutu sekolah tidak lepas
dari peran seorang kepala sekolah. Kepala sekolah
adalah seorang guru yang diberi tugas tambahan
jabatan bukan struktural, Kepala sekolah SD

adalah

manajer tunggal tidak mempunyai wakil, tidak mempunyai tenaga tata usaha kalaupun mempunyai wakil
atau tenaga pembantu adalah guru yang dengan
senang hati menjadikan dirinya loyal
dan

perannya

membantu

tugas

terhadap tugas
kepala

sekolah.

Berbicara mengenai mutu sama dengan janji terhadap
pelanggan yaitu siswa dan orang tua siswa bagaimana
merefleksikan terhadap nilai Ujian yang rendah untuk
meningkatkan menjadi lebih baik. Sedangkan Strategi
membangun pembelajaran yang menyenangkan bagi
para peserta didik merupakan penelitian tindakan
sekolah, strategi kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya harus dioptimalkan. Kekuatan guru belum
maksimal karena masih ada guru wiyata bakti yang
memimpin dalam proses pembelajaran dalam kelas,
sehingga pembelajaran belum optimal. Seorang guru
harus optimis dalam pembelajaran dibuat menyenangkan dengan tindakan yang realistis untuk dapat
dikembangkan. Ukuran formal ujian sekolah meningkat
127

dan penerimaan peserta didik di tingkat sekolah
lanjutan pertama yang berkualitas. Kepada para guru
untuk studi banding atau lesson study belajar ke
sekolah lain yang memiliki tingkatan mutu lebih tinggi
di daerahnya.
Simpulan:
Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolah dilakukan dengan penyusunan hasil
penelitian berupa pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak stakeholder di sekolah meliputi
guru, kepala sekolah, orang tua wali murid dan komite
sekolah. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion
(FGD) didapatkan beberapa hasil meliputi kualitas hasil
belajar yang rendah sehingga orientasinya adalah
untuk meningkatkan hasil belajar dengan menambah
jam pelajaran. Selain itu kondisi kemampuan akademik
yang rendah harus didukung dengan kemampuan non
akademik dengan kegiatan ekstrakurikuler. Peningkatan mutu sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler
untuk

mendukung

kemampuan

dan

skill

peserta

didiknya. Selain itu guru berperan dalam meningkatkan
kemampuan hasil belajar dan kegiatan ekstrakurikuler.

128

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15