MENGGAPAI HIDUP SEHAT MELALUI PENERAPAN (1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Obat merupakan bagian terpenting dalam proses penyembuhan suatu
penyakit, pemulihan kesehatan dan juga pencegahan terhadap suatu penyakit.
Obat yang sudah kadaluarsa dapat membahayakan karena berkurangnya
stabilitas obat dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Obat yang belum
kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama karena
penyimpanan yang salah dapat menyebabkan zat di dalam obat rusak.
Sekarang
ini,
banyak
kasus-kasus
di
masyarakat
mengenai
penyalahgunaan obat. Baik obat yang sudah diresepkan oleh dokter karena
sakit, maupun obat yang didapatkan atas inisiatif sendiri. Kasus tersebut
diantaranya yaitu, keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian.
Masyarakat menganggap diri mereka tau cara menggunakan obat, menyimpan,
dan membuang obat.
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
hal
ini
sangatlah
berbahaya. Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata cara
pengelolaan obat. Padahal jika sedikit kita salah melakukan pengelolaan obat
akan berakibat fatal bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan, karena
pembuangan obat yang sembarangan dan menyebabkab terganggunya
keseimbangan ekosistem di sekitar.
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pembuangan
dan
penyimpanan obat yang benar menjadi ancaman dalam negeri bagi Indonesia
yang dapat membahayakan masyarakat Indonesia dan juga lingkungan. Oleh
karena itu, kami ingin mengangkat makalah ini dengan judul “Menggapai
Hidup Sehat Melalui Penerapan Prinsip DAGUSIBU” untuk mengatasi
dampak dari masalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan DAGUSIBU?
2) Apa dampak dari penyimpanan dan pembuangan obat yang salah di
masyarakat?
3) Apa pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU?
4) Bagaimana cara penyimpanan obat yang baik dan benar?
5) Bagaimana cara pemusnahan dan pembuangan obat yang baik dan benar?
6) Bagaiman penanganan obat rusak atau obat kadaluarsa sesuai dengan
prosedur?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1) Mengetahui tentang definisi DAGUSIBU.
2) Mengetahui dampak dari penyimpanan dan pemusnahan obat yang salah di
masyarakat.
3) Mengetahui tentang pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU.
4) Mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar.
5) Mengetahui cara pemusnahan obat yang baik dan benar.
6) Mengetahui cara penanganan obat rusak atau obat kadaluarsa sesuai
dengan prosedur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
.1
PENGERTIAN DAGUSIBU
Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang
obat dengan baik dan benar.
a) Bagaimana cara mendapatkan obat yang benar?
Belilah obat di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek. Penyimpanan
obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien
dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum
berubah).
Pastikan Apotek yang dikunjungi memiliki ijin dan memiliki Apoteker
yang siap membantu pasien setiap saat.
b) Bagaimana cara menggunakan obat dengan benar?
Gunakan obat dengan benar sesuai indikasi, dosis, aturan pakai dan cara
pemberian. Penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada
wadah atau etiket. Obat jenis antibiotik harus dikonsumsi sampai habis.
Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan
dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu
dikenal oleh masyarakat umum.
1) Bila anda atau keluaga anda mengalami keluhan batuk, pilek, demam
janganlah terburu-buru mengkonsumsi antibiotik.
2) Obat jenis abiotik harus diminum sampai habis untuk mencegah
timbulnya resistensi
a.
3 x 1,Setiap 8 Jam 1tablet/kapsul
b.
2 x 1, Setiap 12 Jam 1tablet/kapsul
c.
1 x 1,Setiap 24 Jam 1tablet/kapsul
3) Gunakan obat sesuai petunjuk / aturanyang terdapat dalam kemasan
obat.
a.
Sesudah makan
b.
Sebelum makan
c.
Saat akan makan
3
d.
Pada suapan pertama makan
4) Mintalah petunjuk kepada Apotekerbagaimana cara penggunaan obat
tertentu,semisal suppositoria, tetes mata, inhaler ataupunyang lainnya.
c) Bagaimana cara menyimpan obat yang benar?
Supaya obat yang kita pakai tidak rusak maka kita perlu menyimpan obat
dengan benar, sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada di dalam
kemasan. Kebanyakan obat tidak boleh terpapar sianr matahari secara
langsung untuk itu obat perlu disimpan di tempat yang tertutup dan kering.
1) Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apkah harus disimpan di
suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang
lain.
a.
Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) hangan disimpan dalam
lemari pendingin.
b.
Simapan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat.
c.
Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah.
d.
Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah.
2) Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3) Kunci lemari penyimapnan obat.
d) Bagaimana cara membuang obat yang benar
Bila obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh diminum,
untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan,
agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu
dibuka kemasannya, direndam dalam air, lalu dipendam didalam tanah.
Ciri-ciri obat rusak:
1) Telah lewat tanggal kadaluarsa
2) Telah berubah warna,bau, dan rasa.
Cara membuang obat:
1) Hilangkan labelpada wadah kemasan.
2) Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur
dengqn tanah, masukkankr plastik dan buang.
4
3) Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan, hanya labelnya yang
dilepaskan dalam wadah.
2.2 DAMPAK PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT YANG
SALAH DI MASYARAKAT
1. Dampak Penyimpanan Obat yang Salah di Masyarakat
a. Kerusakan pada obat
b. Obat berubah menjadi toksik (toxic degradation)
c. Kehilangan potensi (loss of potency)
2. Dampak Pembuangan Obat yang Salah di Masyarakat
a. Praktik penjualan obat bekas
b. Ketidakseimbangan flora dan fauna mikro didalam tanah
c. Kekebalan pada mikroorganisme yang berbahaya
d. Gangguan atau kerusakan pada tanaman dan binatang
e. Pencemaran air dalam tanah
f. Pencemaran obat di perairan mengakibatkan banyak ikan betina
dibandingkan ikan jantan
2.3 PENTINGNYA MASYARAKAT MENGENAL DAGUSIBU
Sejauh ini banyak masyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya
DAGUSIBU yang artinya Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang. Slogan
tersebut
bertujuan
untuk
mengedukasi
masyarakat
bagaimana
cara
berinteraksi dengan obat, serta memberikan informasi kepada masyarakat
bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang
obat dengan benar.
Banyak survei diketahui bahwa ibu rumah tangga adalah “key person”
dalam penggunaan obat di rumah tangga. Oleh karena itu, ibu rumah tangga
diharapkan agar lebih aktif dalam mencari informasi seputar obat yang
digunakan oleh keluarga. Informasi tersebut juga berguna bagi para ibu agar
mampu menyikapi promosi iklan di pasaran dan mengelola obat di rumah
tangga dengan benar. Hanya saja, yang menjadi objek dalam DAGUSIBU
adalah semua elemen dari masyarakat, tidak hanya ibu rumah tangga, tapi
5
setiap orang diharapkan mampu berinteraksi dengan obat secara baik dan
benar.
Dengan demikian DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami dan
diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi beberapa faktor
negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat
yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat yang overdosis akibat
terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu, pencemaran lingkungan akibat
pembuangan obat yang salah, ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi
antibiotik akibat cara mengonsumsi obat yang salah.
2.4 PENYIMPANAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR
Dalam upaya pengobatan suatu penyakit, diperlukan pengetahuan dalam
menyimpan suatu obat dengan benar, supaya tidak terjadi perubahan sifat
obat bahkan sampai terjadi kerusakan obat.
Berikut merupakan cara menyimpan obat secara umum obat yang benar
menurut Depkes (2008), diantaranya :
a. Dijauhkan dari jangkauan anak – anak.
b. Disimpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Disimpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan.
d. Dihindari meninggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama
karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
e. Tidak diperbolehkan menyimpan obat yang telah kadaluarsa.
Khusus untuk obat:
a) Tablet dan kapsul
Obat bentuk sedian tablet atau kapsul dilarang dismpan ditempat yang
panas dan atau lembab karena dapat memnyebabkan kerusakan obat dari
bentuk fisik dan khasiatnya.
b) Sediaan obat cair
Obat dalam bentuk cair tidak boleh disimpan dalam lemari pendingin
(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat,
6
karena dapat merubah bentuk fisik dan khasiat serta susah ketika nantinya
diminum obatnya.
c) Sediaan obat vagina dan ovula
Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di
lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
d) Sediaan Aerosol / Spray
Sediaan obat tidak boleh disimpan di tempat yang mempunyai suhu
tinggi, karena dapat menyebabkan ledakan
Selain dengan itu, obat juga dapat di simpan di beberapa kotak yang sudah
sesuai dengan suhu kamar seperti berikut:
1) Kotak obat dengan pengingat waktu
Kotak ini memiliki tulisan spesifik di bagian tutup depan
yang menandakan hari atau waktu pagi dan malam. Kotak seperti ini
sangat bermanfaat bagi kita yang mengkonsumi ARV dan obat
penunjang lainnya dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan
ketelitian mengenai kapan waktu minum obat, sehingga tidak diminum
secara berulang, yang dapat mengakibatkan kita kelebihan dosis.
Kotak semacam ini sangat bagus untuk kita bawa bepergian dalam
waktu yang lumayan lama. Supaya kita gak repot jika harus membawa
begitu banyak botol obat.
2) Kotak obat dengan 4 ruang
Kotak yang satu ini banyak diminati oleh mereka yang punya rutinitas
minum obat. Karena memiliki 4 ruang di dalamnya, serta bentuknya
yang mungil dan sederhana, memudahkan kotak tersebut bisa kita
bawa kemana saja, dan ditaruh di kantong celana, tas jinjing ataupun
tas ransel kita. Satu bagian kotaknya dapat memuat 3 sampai 4 kapsul
atau tablet obat, tergantung ukurannya. Kotak obat ini bagus untuk kita
bawa sehari-hari, untuk daily activity seperti saat kuliah atau ke kantor.
3) Kotak obat 8 ruang
Tidak berbeda dengan kotak obat sebelumnya, hanya kotak obat ini
memiliki ruang yang lebih banyak namun tetap dalam satu kotak.
7
Kalau yang sebelumnya memiliki ukuran yang mungil, kotak yang ini
tentunya lebih tebal dan sedikit lebih besar dari yang sebelumnya.
4) Kotak obat dengan alarm
Kotak obat yang sedikit lebih canggih dari biasanya. karena kotak ini
memiliki pengingat waktu minum obat di bagian tengahnya. seperti
layaknya jam tangan dengan alarm, kotak obat ini di desain untuk
mengingatkan kita saat waktu minum obat tiba, maka sang alarm akan
berbunyi. Dan tanpa harus sibuk mencari kesana kemari kotak obat
kita, ini sudah tersedia langsung. Jadi satu paket komplit yang sangat
bermanfaat. Untuk kotak obat yang satu ini jangan sampai lupa rajin
mengganti baterai kalau sudah habis.
2.5 PEMBUANGAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR
1. Membuang sebagian besar obat-obatan
1) Jangan menyiram sebagian besar obat
Dalam beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa menyiram obatobatan tertentu yang mengandung hormon, antibiotik, dan zat lainnya
dapat menyebabkan kontaminasi air tanah dan efek merugikan lainnya.
Alih-alih
menyiram
membuangnya
adalah
obat-obat
dengan
ini,
cara
paling
menyamarkannya
aman
dan
untuk
kemudian
membuangnya bersama dengan sampah Anda.
a) Baca kemasan obat-obatan dan carilah petunjuk tentang pembuangan
yang aman.
b) Ada obat-obatan
tertentu
yang dianggap
terlalu
berpotensi
membahayakan jika dibuang bersama dengan sampah. Jika obat
tersebut merupakan obat yang dilarang kecuali di bawah pengawasan
dokter yang dapat sangat membahyakan kesehatan orang lain jika
mereka menelannya, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan
menganjurkan untuk membuangnya dengan cara lain.
c) Jika Anda tidak yakin apakah obat yang ingin Anda buang dianggap
sangat dilarang atau tidak, tanyakan pada apoteker Anda mengenai
apa yang harus dilakukan.
8
2) Campurkan obat dengan kotoran kucing atau dengan bubuk kopi
Mencampur pil atau cairan dengan zat yang kotor seperti kotoran
kucing atau bubuk kopi akan mengecilkan kemungkinan zat tersebut
ditemukan dan tertelan oleh anak atau hewan peliharaan. Jika pil
tersebut besar atau berwarna cerah, hancurkan atau larutkan pil tersebut
sebelum mencampurnya dengan zat lain.
3) Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup rapat
Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan
obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
4) Buang kantong tersebut bersama sampah Anda
Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan
obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
5) Lepaskan label dari botol obat yang kosong
Kikis label sampai hasil cetakan tidak terbaca sebelum Anda
membuang botol tersebut. Langkah ini diambil untuk melindungi
identitas Anda.
2. Membuang obat-obat yang berpotensi berbahaya
1) Tentukan apakah obat Anda berpotensi berbahaya
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan telah menerbitkan daftar
obat-obatan yang tidak boleh dibuang bersama dengan sampah. Jika
ada orang yang menemukan dan menelan obat-obat ini, ia dapat
menghadapi konsekuensi kesehatan yang serius.
2) Mintalah keterangan melalui program-program pembuangan obat
masyarakat
Banyak komunitas yang memiliki program yang memungkinkan Anda
untuk mengumpulkan obat-obatan yang tidak terpakai tersebut agar
dapat dibuang dengan aman dan benar.
a)
Kunjungi apotek setempat untuk mengetahui apakah mereka bisa
membuang obat-obatan Anda. Di beberapa negara, meskipun
tidak semua, apotek memiliki program pembuangan obat tidak
terpakai yang kemungkinan juga mereka terapkan untuk
membuang obat-obatan mereka yang kedaluwarsa.
9
b) Pertimbangkan untuk menyumbangkan obat-obat Anda yang
tidak terpakai ke negara-negara dunia ketiga. Ada organisasiorganisasi yang dapat Anda temukan secara daring. Atau,
pertimbangkan untuk menghubungi UGD setempat, kadangkadang mereka akan mengumpulkan persediaan dan obat-obatan
yang dapat digunakan untuk sumbangan luar negeri.
c)
Kunjungi layanan sampah setempat - mereka mungkin memiliki
fasilitas limbah rumah tangga yang akan membakar obat tersebut.
d) Hubungi rumah sakit atau pusat kesehatan setempat yang akan
menempatkan obat-obatan yang tidak terpakai ke dalam wadah
khusus bahaya biologi untuk pembakaran. Semua rumah sakit
memiliki pilihan tindakan ini sehingga tidak pernah ada
kebutuhan untuk membuang atau menyiram obat yang tidak
terpakai.
3) Siram obat tersebut jika Anda sudah tidak punya pilihan lain
Jika obat Anda berada di dalam daftar BPOM mengenai obat yang
tidak boleh dibuang, dan Anda tidak memiliki cara cepat yang lain
untuk membuangnya, menyiramnya mungkin merupakan pilihan
terbaik.
2.6 PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA SESUAI
PROSEDUR
1. Prosedur tetap penanganan obat rusak dan kadaluarsa.
a. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.
b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat
terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
c. Membuat catatan nama,no.batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat
yang rusak dan atau kadaluarsa.
d. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke instalansi farmasi
kabupaten/kota
e. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
2. Penanganan obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
10
a. Jangan pernah membuang obat-obat kadaluarsa bersama-sam dengan
sampah apalagi di lingkungan. Karena tanpa disadari sebenarnya hal
ini dapat mempermudah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
mengambil dan menyalahgunakan obat-obatan tersebut.
b. Food and Drug Administration (FDA)atau Badan Pengawas Obat dan
Makanan menganjurkan pada masyarakat untuk mengembalikan obatobatan yang sudah tidak terpakai kembali ke pabriknya melalui
daerahnya masing-masing.
c. Alternatif yang lain sebagai masyarakat yang sering mempunyai obat
yang sudah kadaluarsa di rumah yaitu:
1) Membuangnya dengan mencampurnya dengan bahan lain yang
menjijikkan atau tidak menarik orang lain untuk menyentuhnya,
seperti kotoran hewan piaraan, sisa makanan basi, ampas kopi atau
susu, dll. Keluarkan obat dari wadah aslinya, tempatkan semua
obat yang sudah tidak terpakai di satu tempat berisi bahan
campuran yang lain lalu aduk jadi satu. Ini dapat mencegah
penyalahgunaan obat. Setelah tercampur semua, masukkan ke
dalam kantong plastik, ikat rapat dan buang ke tempat sampah.
2) Di buang ke toilet, rendam dulu obat dalam bentuk padat (tablet,
kaplet, kapsul) dalam wadah yang sudah tidak dipakai lagi. Setelah
obat hancur maka obat dapat diguyur di toilet. Untuk obat dalam
bentuk cairan bisa langsung dibuang dalam toilet. Beberapa obat
dapat mencemari lingkungan jika bercampur dengan air atau tanah,
oleh karena itu pastikan anda membaca petunjuk pembuangan obat
di kemasan.
3) Jangan pernah memusnahkan obat dengan cara dibakar secara
terbuka karena asapnya dapat saja berbahaya.
3. Penghancuran Obat Rusak atau Kadaluarsa
Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obatobatan yang tidak terpakai karena kadaluarsa atau rusak, ataupun
mutunya
sudah
tidak
memenuhi
standar.
Tujuan
dilakukan
pemusnahan ini ialah untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang
11
disebabkan oleh penggunaan obat atau perbekalan kesehatan ynag
tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan, selain
itu pemusnahan juga betujuan untuk menghindari pembiayaan seperti
penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat atau perbekalan
kesehatan lainnya yang sudah tidak layak untuk dipelihara.
Pembuangan yang tidak layak dapat berbahaya jika kemudian
menimbulkan kontaminasi pada sumber air setempat. Obat-obatan
kadaluarsa dapat diambil pemulung atau anak-anak jika tempat
pembuangan tidak diamankan curian dari timbunan obat-obatan tak
terpakai atau saat pemilahan dapat berakibat dijualnya atau saat
disalahgunakannya obat-obatan kadaluarsa. Sebagian besar obatobatan yang telah melampaui batas waktu penggunaannya akan
berkurang efektivitasnya dan sebagian kecil menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan. Terdapat beberapa kelompok obat-obatan rusak dan
kadaluarsa atau tindakan penghanciran obat-obatan yang tidak baik
yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan masyarakat. Teknik
dalam memusnahkan obat-obatan kadaluarsa yaitu:
1) Pengembalian pada penyumbang atau produsen.
2) Penimbunan
3) Imobilisasi limbah (Enkapsulasi dan Inersiasi)
4) Pembakaran dengan Teknologi
12
HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG
OBAT
Narasumber: Dr. Andi (Spesialis Bedah)
Menurut Dr. Andi terbukti benar (fakta) bahwa sering mengkonsumsi pil KB
membuat berat badan semakin bertambah karena mengandung hormon
progesteron, dan obat antinyeri menyebabkan ketergantungan karena kebanyakan
yang mengkonsumsi obat antinyeri mempunyai luka atau rasa tidak nyaman pada
tubuh. Oleh karena itu, selalu minum obat tersebut secara berulang, sekali tidak
minum, dia akan minum lagi setiap dia merasakan nyeri.
Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa mengkonsumsi obat warung terlalu
banyak
dapat
menyebabkan
gangguan
pendengaran
karena
kebanyakan
mengkonsumsi obat warung tidak terlalu berpengaruh ke telinga tetapi lebih
sering berpengaruh pada lambung atau sistem pencernaan. Dan obat tetes mata
dapat digunakan untuk mengobati semua mata merah, karena beda obat dan merk,
beda juga kandungannya. Juga sering mengkonsumsi obat dapat melemahkan data
tahan tubuh karena tidak semua obat dapat melemahkan daya tahan tubuh.
Selain itu, obat alergi membuat tubuh semakin gemuk karena tidak semua
obat alergi mengandung penambah nafsu makan. Serta obat gatal-gatal dapat
menambah nafsu makan dan membuat tubuh semakin gemuk, karena tidak semua
obat gatal mengandung penambah nafsu makan.
13
HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG
OBAT
Narasumber: Ibu Selfi Puspitasari
Menurut Ibu Selfi terbukti benar (fakta) bahwa banya mengkonsumsi obat
dapat mengganggu pendengaran karena mengandung banyak kafein. Dan sering
mengkonsumsi obat dapat melemahkan daya tahan tubuh karena tubuh hanya
mengaharapkan bantuan dari luar seperti obat.
Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa obat alergi dapat membuat tubuh
semakin gemuk dan menambah nafsu makan karena tidak semua obat alergi
mengandung penambah nafsu makan. Dan obat tetes mata dapat mengobati semua
mata merah karena mata merah mempunyai penyebab yang berbeda maka obat
yang digunakan untuk mengobati juga harus sesuai dengan penyebab mata merah.
Selain itu obat antinyeri dapat menyebabkan ketergantungan karena
tergantung sakitnya. Serta obat KB dapat membuat tubuh semakin gemuk karena
pada saat mengonsumsi pil KB jika tidak cocok maka itulah yang membuat tubuh
semakin gemuk.
14
BAB III
PENUTUP
.1
KESIMPULAN
Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang
obat dengan baik dan benar.DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami
dan diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi
beberapa faktor negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan,
dan pembuangan obat yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat
yang overdosis akibat terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu,
pencemaran
lingkungan
akibat
pembuangan
obat
yang
salah,
ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi antibiotik akibat cara
mengonsumsi obat yang salah.
.2
SARAN
1.
Masyarakat perlu lebih
meningkatkan kepedulian mengenai masalah penyimpanan dan
pembuangan obat yang baik dan benar.
2.
Perlu adanya kerjasama
dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit setempat mengenai
pengelolaan obat yang baik dan benar.
3.
Perlu adanya bank sampah
obat setiap desa unutk meminimalisir pembuangan obat yang salah di
masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ningia, Aura. 2016. DAGUSIBU. (http://haloapoteker.id/dagusibu/, Online),
Diakses pada tanggal 5 Maret 2017, Pukul 19.05
Irawan, Didik. 2010. Jangan Sembarang Buang Obat Sisa.
(http://edisicetak.joglosemar.co/berita/jangan-sembarangan-buang-obatsisa-24668. , Online), Diakses pada tanggal 12 Maret 2017, Pukul 18.48
Buana, Galuh. 2017.Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai
DAGUSIBU.
(http://www.academia.edu/18862019/Kurangnya_Pengetahuan_Masyaraka
t_Mengenai_DAGUSIBU, Online), Diakses pada tanggal 21 Februari
2017, Pukul 18.56
______. 2015. Penanganan Obat.
(http://cloapdeveloper.blogspot.co.id/2015/12/karya-tulis-ilmiyah-ktipenanganan-obat , Online), Diakses pada tanggal 21 Februari 2017, Pukul
18.54
______. 2016. Kotak Obat. (http://www.odhaberhaksehat.org/2016/kotak-obat-simungil-dengan-banyak-manfaat/, Online), Diakses pada tanggal 18 Maret
2017, Pukul 05.28
16
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Obat merupakan bagian terpenting dalam proses penyembuhan suatu
penyakit, pemulihan kesehatan dan juga pencegahan terhadap suatu penyakit.
Obat yang sudah kadaluarsa dapat membahayakan karena berkurangnya
stabilitas obat dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Obat yang belum
kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama karena
penyimpanan yang salah dapat menyebabkan zat di dalam obat rusak.
Sekarang
ini,
banyak
kasus-kasus
di
masyarakat
mengenai
penyalahgunaan obat. Baik obat yang sudah diresepkan oleh dokter karena
sakit, maupun obat yang didapatkan atas inisiatif sendiri. Kasus tersebut
diantaranya yaitu, keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian.
Masyarakat menganggap diri mereka tau cara menggunakan obat, menyimpan,
dan membuang obat.
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
hal
ini
sangatlah
berbahaya. Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata cara
pengelolaan obat. Padahal jika sedikit kita salah melakukan pengelolaan obat
akan berakibat fatal bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan, karena
pembuangan obat yang sembarangan dan menyebabkab terganggunya
keseimbangan ekosistem di sekitar.
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pembuangan
dan
penyimpanan obat yang benar menjadi ancaman dalam negeri bagi Indonesia
yang dapat membahayakan masyarakat Indonesia dan juga lingkungan. Oleh
karena itu, kami ingin mengangkat makalah ini dengan judul “Menggapai
Hidup Sehat Melalui Penerapan Prinsip DAGUSIBU” untuk mengatasi
dampak dari masalah ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan DAGUSIBU?
2) Apa dampak dari penyimpanan dan pembuangan obat yang salah di
masyarakat?
3) Apa pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU?
4) Bagaimana cara penyimpanan obat yang baik dan benar?
5) Bagaimana cara pemusnahan dan pembuangan obat yang baik dan benar?
6) Bagaiman penanganan obat rusak atau obat kadaluarsa sesuai dengan
prosedur?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1) Mengetahui tentang definisi DAGUSIBU.
2) Mengetahui dampak dari penyimpanan dan pemusnahan obat yang salah di
masyarakat.
3) Mengetahui tentang pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU.
4) Mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar.
5) Mengetahui cara pemusnahan obat yang baik dan benar.
6) Mengetahui cara penanganan obat rusak atau obat kadaluarsa sesuai
dengan prosedur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
.1
PENGERTIAN DAGUSIBU
Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang
obat dengan baik dan benar.
a) Bagaimana cara mendapatkan obat yang benar?
Belilah obat di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek. Penyimpanan
obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien
dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum
berubah).
Pastikan Apotek yang dikunjungi memiliki ijin dan memiliki Apoteker
yang siap membantu pasien setiap saat.
b) Bagaimana cara menggunakan obat dengan benar?
Gunakan obat dengan benar sesuai indikasi, dosis, aturan pakai dan cara
pemberian. Penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada
wadah atau etiket. Obat jenis antibiotik harus dikonsumsi sampai habis.
Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan
dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu
dikenal oleh masyarakat umum.
1) Bila anda atau keluaga anda mengalami keluhan batuk, pilek, demam
janganlah terburu-buru mengkonsumsi antibiotik.
2) Obat jenis abiotik harus diminum sampai habis untuk mencegah
timbulnya resistensi
a.
3 x 1,Setiap 8 Jam 1tablet/kapsul
b.
2 x 1, Setiap 12 Jam 1tablet/kapsul
c.
1 x 1,Setiap 24 Jam 1tablet/kapsul
3) Gunakan obat sesuai petunjuk / aturanyang terdapat dalam kemasan
obat.
a.
Sesudah makan
b.
Sebelum makan
c.
Saat akan makan
3
d.
Pada suapan pertama makan
4) Mintalah petunjuk kepada Apotekerbagaimana cara penggunaan obat
tertentu,semisal suppositoria, tetes mata, inhaler ataupunyang lainnya.
c) Bagaimana cara menyimpan obat yang benar?
Supaya obat yang kita pakai tidak rusak maka kita perlu menyimpan obat
dengan benar, sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada di dalam
kemasan. Kebanyakan obat tidak boleh terpapar sianr matahari secara
langsung untuk itu obat perlu disimpan di tempat yang tertutup dan kering.
1) Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apkah harus disimpan di
suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang
lain.
a.
Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) hangan disimpan dalam
lemari pendingin.
b.
Simapan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat.
c.
Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah.
d.
Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah.
2) Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3) Kunci lemari penyimapnan obat.
d) Bagaimana cara membuang obat yang benar
Bila obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh diminum,
untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan,
agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu
dibuka kemasannya, direndam dalam air, lalu dipendam didalam tanah.
Ciri-ciri obat rusak:
1) Telah lewat tanggal kadaluarsa
2) Telah berubah warna,bau, dan rasa.
Cara membuang obat:
1) Hilangkan labelpada wadah kemasan.
2) Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur
dengqn tanah, masukkankr plastik dan buang.
4
3) Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan, hanya labelnya yang
dilepaskan dalam wadah.
2.2 DAMPAK PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT YANG
SALAH DI MASYARAKAT
1. Dampak Penyimpanan Obat yang Salah di Masyarakat
a. Kerusakan pada obat
b. Obat berubah menjadi toksik (toxic degradation)
c. Kehilangan potensi (loss of potency)
2. Dampak Pembuangan Obat yang Salah di Masyarakat
a. Praktik penjualan obat bekas
b. Ketidakseimbangan flora dan fauna mikro didalam tanah
c. Kekebalan pada mikroorganisme yang berbahaya
d. Gangguan atau kerusakan pada tanaman dan binatang
e. Pencemaran air dalam tanah
f. Pencemaran obat di perairan mengakibatkan banyak ikan betina
dibandingkan ikan jantan
2.3 PENTINGNYA MASYARAKAT MENGENAL DAGUSIBU
Sejauh ini banyak masyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya
DAGUSIBU yang artinya Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang. Slogan
tersebut
bertujuan
untuk
mengedukasi
masyarakat
bagaimana
cara
berinteraksi dengan obat, serta memberikan informasi kepada masyarakat
bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang
obat dengan benar.
Banyak survei diketahui bahwa ibu rumah tangga adalah “key person”
dalam penggunaan obat di rumah tangga. Oleh karena itu, ibu rumah tangga
diharapkan agar lebih aktif dalam mencari informasi seputar obat yang
digunakan oleh keluarga. Informasi tersebut juga berguna bagi para ibu agar
mampu menyikapi promosi iklan di pasaran dan mengelola obat di rumah
tangga dengan benar. Hanya saja, yang menjadi objek dalam DAGUSIBU
adalah semua elemen dari masyarakat, tidak hanya ibu rumah tangga, tapi
5
setiap orang diharapkan mampu berinteraksi dengan obat secara baik dan
benar.
Dengan demikian DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami dan
diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi beberapa faktor
negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat
yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat yang overdosis akibat
terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu, pencemaran lingkungan akibat
pembuangan obat yang salah, ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi
antibiotik akibat cara mengonsumsi obat yang salah.
2.4 PENYIMPANAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR
Dalam upaya pengobatan suatu penyakit, diperlukan pengetahuan dalam
menyimpan suatu obat dengan benar, supaya tidak terjadi perubahan sifat
obat bahkan sampai terjadi kerusakan obat.
Berikut merupakan cara menyimpan obat secara umum obat yang benar
menurut Depkes (2008), diantaranya :
a. Dijauhkan dari jangkauan anak – anak.
b. Disimpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Disimpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan.
d. Dihindari meninggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama
karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
e. Tidak diperbolehkan menyimpan obat yang telah kadaluarsa.
Khusus untuk obat:
a) Tablet dan kapsul
Obat bentuk sedian tablet atau kapsul dilarang dismpan ditempat yang
panas dan atau lembab karena dapat memnyebabkan kerusakan obat dari
bentuk fisik dan khasiatnya.
b) Sediaan obat cair
Obat dalam bentuk cair tidak boleh disimpan dalam lemari pendingin
(freezer) agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat,
6
karena dapat merubah bentuk fisik dan khasiat serta susah ketika nantinya
diminum obatnya.
c) Sediaan obat vagina dan ovula
Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di
lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
d) Sediaan Aerosol / Spray
Sediaan obat tidak boleh disimpan di tempat yang mempunyai suhu
tinggi, karena dapat menyebabkan ledakan
Selain dengan itu, obat juga dapat di simpan di beberapa kotak yang sudah
sesuai dengan suhu kamar seperti berikut:
1) Kotak obat dengan pengingat waktu
Kotak ini memiliki tulisan spesifik di bagian tutup depan
yang menandakan hari atau waktu pagi dan malam. Kotak seperti ini
sangat bermanfaat bagi kita yang mengkonsumi ARV dan obat
penunjang lainnya dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan
ketelitian mengenai kapan waktu minum obat, sehingga tidak diminum
secara berulang, yang dapat mengakibatkan kita kelebihan dosis.
Kotak semacam ini sangat bagus untuk kita bawa bepergian dalam
waktu yang lumayan lama. Supaya kita gak repot jika harus membawa
begitu banyak botol obat.
2) Kotak obat dengan 4 ruang
Kotak yang satu ini banyak diminati oleh mereka yang punya rutinitas
minum obat. Karena memiliki 4 ruang di dalamnya, serta bentuknya
yang mungil dan sederhana, memudahkan kotak tersebut bisa kita
bawa kemana saja, dan ditaruh di kantong celana, tas jinjing ataupun
tas ransel kita. Satu bagian kotaknya dapat memuat 3 sampai 4 kapsul
atau tablet obat, tergantung ukurannya. Kotak obat ini bagus untuk kita
bawa sehari-hari, untuk daily activity seperti saat kuliah atau ke kantor.
3) Kotak obat 8 ruang
Tidak berbeda dengan kotak obat sebelumnya, hanya kotak obat ini
memiliki ruang yang lebih banyak namun tetap dalam satu kotak.
7
Kalau yang sebelumnya memiliki ukuran yang mungil, kotak yang ini
tentunya lebih tebal dan sedikit lebih besar dari yang sebelumnya.
4) Kotak obat dengan alarm
Kotak obat yang sedikit lebih canggih dari biasanya. karena kotak ini
memiliki pengingat waktu minum obat di bagian tengahnya. seperti
layaknya jam tangan dengan alarm, kotak obat ini di desain untuk
mengingatkan kita saat waktu minum obat tiba, maka sang alarm akan
berbunyi. Dan tanpa harus sibuk mencari kesana kemari kotak obat
kita, ini sudah tersedia langsung. Jadi satu paket komplit yang sangat
bermanfaat. Untuk kotak obat yang satu ini jangan sampai lupa rajin
mengganti baterai kalau sudah habis.
2.5 PEMBUANGAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR
1. Membuang sebagian besar obat-obatan
1) Jangan menyiram sebagian besar obat
Dalam beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa menyiram obatobatan tertentu yang mengandung hormon, antibiotik, dan zat lainnya
dapat menyebabkan kontaminasi air tanah dan efek merugikan lainnya.
Alih-alih
menyiram
membuangnya
adalah
obat-obat
dengan
ini,
cara
paling
menyamarkannya
aman
dan
untuk
kemudian
membuangnya bersama dengan sampah Anda.
a) Baca kemasan obat-obatan dan carilah petunjuk tentang pembuangan
yang aman.
b) Ada obat-obatan
tertentu
yang dianggap
terlalu
berpotensi
membahayakan jika dibuang bersama dengan sampah. Jika obat
tersebut merupakan obat yang dilarang kecuali di bawah pengawasan
dokter yang dapat sangat membahyakan kesehatan orang lain jika
mereka menelannya, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan
menganjurkan untuk membuangnya dengan cara lain.
c) Jika Anda tidak yakin apakah obat yang ingin Anda buang dianggap
sangat dilarang atau tidak, tanyakan pada apoteker Anda mengenai
apa yang harus dilakukan.
8
2) Campurkan obat dengan kotoran kucing atau dengan bubuk kopi
Mencampur pil atau cairan dengan zat yang kotor seperti kotoran
kucing atau bubuk kopi akan mengecilkan kemungkinan zat tersebut
ditemukan dan tertelan oleh anak atau hewan peliharaan. Jika pil
tersebut besar atau berwarna cerah, hancurkan atau larutkan pil tersebut
sebelum mencampurnya dengan zat lain.
3) Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup rapat
Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan
obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
4) Buang kantong tersebut bersama sampah Anda
Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan
obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
5) Lepaskan label dari botol obat yang kosong
Kikis label sampai hasil cetakan tidak terbaca sebelum Anda
membuang botol tersebut. Langkah ini diambil untuk melindungi
identitas Anda.
2. Membuang obat-obat yang berpotensi berbahaya
1) Tentukan apakah obat Anda berpotensi berbahaya
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan telah menerbitkan daftar
obat-obatan yang tidak boleh dibuang bersama dengan sampah. Jika
ada orang yang menemukan dan menelan obat-obat ini, ia dapat
menghadapi konsekuensi kesehatan yang serius.
2) Mintalah keterangan melalui program-program pembuangan obat
masyarakat
Banyak komunitas yang memiliki program yang memungkinkan Anda
untuk mengumpulkan obat-obatan yang tidak terpakai tersebut agar
dapat dibuang dengan aman dan benar.
a)
Kunjungi apotek setempat untuk mengetahui apakah mereka bisa
membuang obat-obatan Anda. Di beberapa negara, meskipun
tidak semua, apotek memiliki program pembuangan obat tidak
terpakai yang kemungkinan juga mereka terapkan untuk
membuang obat-obatan mereka yang kedaluwarsa.
9
b) Pertimbangkan untuk menyumbangkan obat-obat Anda yang
tidak terpakai ke negara-negara dunia ketiga. Ada organisasiorganisasi yang dapat Anda temukan secara daring. Atau,
pertimbangkan untuk menghubungi UGD setempat, kadangkadang mereka akan mengumpulkan persediaan dan obat-obatan
yang dapat digunakan untuk sumbangan luar negeri.
c)
Kunjungi layanan sampah setempat - mereka mungkin memiliki
fasilitas limbah rumah tangga yang akan membakar obat tersebut.
d) Hubungi rumah sakit atau pusat kesehatan setempat yang akan
menempatkan obat-obatan yang tidak terpakai ke dalam wadah
khusus bahaya biologi untuk pembakaran. Semua rumah sakit
memiliki pilihan tindakan ini sehingga tidak pernah ada
kebutuhan untuk membuang atau menyiram obat yang tidak
terpakai.
3) Siram obat tersebut jika Anda sudah tidak punya pilihan lain
Jika obat Anda berada di dalam daftar BPOM mengenai obat yang
tidak boleh dibuang, dan Anda tidak memiliki cara cepat yang lain
untuk membuangnya, menyiramnya mungkin merupakan pilihan
terbaik.
2.6 PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA SESUAI
PROSEDUR
1. Prosedur tetap penanganan obat rusak dan kadaluarsa.
a. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.
b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat
terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
c. Membuat catatan nama,no.batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat
yang rusak dan atau kadaluarsa.
d. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke instalansi farmasi
kabupaten/kota
e. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
2. Penanganan obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
10
a. Jangan pernah membuang obat-obat kadaluarsa bersama-sam dengan
sampah apalagi di lingkungan. Karena tanpa disadari sebenarnya hal
ini dapat mempermudah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
mengambil dan menyalahgunakan obat-obatan tersebut.
b. Food and Drug Administration (FDA)atau Badan Pengawas Obat dan
Makanan menganjurkan pada masyarakat untuk mengembalikan obatobatan yang sudah tidak terpakai kembali ke pabriknya melalui
daerahnya masing-masing.
c. Alternatif yang lain sebagai masyarakat yang sering mempunyai obat
yang sudah kadaluarsa di rumah yaitu:
1) Membuangnya dengan mencampurnya dengan bahan lain yang
menjijikkan atau tidak menarik orang lain untuk menyentuhnya,
seperti kotoran hewan piaraan, sisa makanan basi, ampas kopi atau
susu, dll. Keluarkan obat dari wadah aslinya, tempatkan semua
obat yang sudah tidak terpakai di satu tempat berisi bahan
campuran yang lain lalu aduk jadi satu. Ini dapat mencegah
penyalahgunaan obat. Setelah tercampur semua, masukkan ke
dalam kantong plastik, ikat rapat dan buang ke tempat sampah.
2) Di buang ke toilet, rendam dulu obat dalam bentuk padat (tablet,
kaplet, kapsul) dalam wadah yang sudah tidak dipakai lagi. Setelah
obat hancur maka obat dapat diguyur di toilet. Untuk obat dalam
bentuk cairan bisa langsung dibuang dalam toilet. Beberapa obat
dapat mencemari lingkungan jika bercampur dengan air atau tanah,
oleh karena itu pastikan anda membaca petunjuk pembuangan obat
di kemasan.
3) Jangan pernah memusnahkan obat dengan cara dibakar secara
terbuka karena asapnya dapat saja berbahaya.
3. Penghancuran Obat Rusak atau Kadaluarsa
Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obatobatan yang tidak terpakai karena kadaluarsa atau rusak, ataupun
mutunya
sudah
tidak
memenuhi
standar.
Tujuan
dilakukan
pemusnahan ini ialah untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang
11
disebabkan oleh penggunaan obat atau perbekalan kesehatan ynag
tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan, selain
itu pemusnahan juga betujuan untuk menghindari pembiayaan seperti
penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat atau perbekalan
kesehatan lainnya yang sudah tidak layak untuk dipelihara.
Pembuangan yang tidak layak dapat berbahaya jika kemudian
menimbulkan kontaminasi pada sumber air setempat. Obat-obatan
kadaluarsa dapat diambil pemulung atau anak-anak jika tempat
pembuangan tidak diamankan curian dari timbunan obat-obatan tak
terpakai atau saat pemilahan dapat berakibat dijualnya atau saat
disalahgunakannya obat-obatan kadaluarsa. Sebagian besar obatobatan yang telah melampaui batas waktu penggunaannya akan
berkurang efektivitasnya dan sebagian kecil menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan. Terdapat beberapa kelompok obat-obatan rusak dan
kadaluarsa atau tindakan penghanciran obat-obatan yang tidak baik
yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan masyarakat. Teknik
dalam memusnahkan obat-obatan kadaluarsa yaitu:
1) Pengembalian pada penyumbang atau produsen.
2) Penimbunan
3) Imobilisasi limbah (Enkapsulasi dan Inersiasi)
4) Pembakaran dengan Teknologi
12
HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG
OBAT
Narasumber: Dr. Andi (Spesialis Bedah)
Menurut Dr. Andi terbukti benar (fakta) bahwa sering mengkonsumsi pil KB
membuat berat badan semakin bertambah karena mengandung hormon
progesteron, dan obat antinyeri menyebabkan ketergantungan karena kebanyakan
yang mengkonsumsi obat antinyeri mempunyai luka atau rasa tidak nyaman pada
tubuh. Oleh karena itu, selalu minum obat tersebut secara berulang, sekali tidak
minum, dia akan minum lagi setiap dia merasakan nyeri.
Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa mengkonsumsi obat warung terlalu
banyak
dapat
menyebabkan
gangguan
pendengaran
karena
kebanyakan
mengkonsumsi obat warung tidak terlalu berpengaruh ke telinga tetapi lebih
sering berpengaruh pada lambung atau sistem pencernaan. Dan obat tetes mata
dapat digunakan untuk mengobati semua mata merah, karena beda obat dan merk,
beda juga kandungannya. Juga sering mengkonsumsi obat dapat melemahkan data
tahan tubuh karena tidak semua obat dapat melemahkan daya tahan tubuh.
Selain itu, obat alergi membuat tubuh semakin gemuk karena tidak semua
obat alergi mengandung penambah nafsu makan. Serta obat gatal-gatal dapat
menambah nafsu makan dan membuat tubuh semakin gemuk, karena tidak semua
obat gatal mengandung penambah nafsu makan.
13
HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG
OBAT
Narasumber: Ibu Selfi Puspitasari
Menurut Ibu Selfi terbukti benar (fakta) bahwa banya mengkonsumsi obat
dapat mengganggu pendengaran karena mengandung banyak kafein. Dan sering
mengkonsumsi obat dapat melemahkan daya tahan tubuh karena tubuh hanya
mengaharapkan bantuan dari luar seperti obat.
Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa obat alergi dapat membuat tubuh
semakin gemuk dan menambah nafsu makan karena tidak semua obat alergi
mengandung penambah nafsu makan. Dan obat tetes mata dapat mengobati semua
mata merah karena mata merah mempunyai penyebab yang berbeda maka obat
yang digunakan untuk mengobati juga harus sesuai dengan penyebab mata merah.
Selain itu obat antinyeri dapat menyebabkan ketergantungan karena
tergantung sakitnya. Serta obat KB dapat membuat tubuh semakin gemuk karena
pada saat mengonsumsi pil KB jika tidak cocok maka itulah yang membuat tubuh
semakin gemuk.
14
BAB III
PENUTUP
.1
KESIMPULAN
Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang
obat dengan baik dan benar.DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami
dan diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi
beberapa faktor negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan,
dan pembuangan obat yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat
yang overdosis akibat terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu,
pencemaran
lingkungan
akibat
pembuangan
obat
yang
salah,
ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi antibiotik akibat cara
mengonsumsi obat yang salah.
.2
SARAN
1.
Masyarakat perlu lebih
meningkatkan kepedulian mengenai masalah penyimpanan dan
pembuangan obat yang baik dan benar.
2.
Perlu adanya kerjasama
dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit setempat mengenai
pengelolaan obat yang baik dan benar.
3.
Perlu adanya bank sampah
obat setiap desa unutk meminimalisir pembuangan obat yang salah di
masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ningia, Aura. 2016. DAGUSIBU. (http://haloapoteker.id/dagusibu/, Online),
Diakses pada tanggal 5 Maret 2017, Pukul 19.05
Irawan, Didik. 2010. Jangan Sembarang Buang Obat Sisa.
(http://edisicetak.joglosemar.co/berita/jangan-sembarangan-buang-obatsisa-24668. , Online), Diakses pada tanggal 12 Maret 2017, Pukul 18.48
Buana, Galuh. 2017.Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai
DAGUSIBU.
(http://www.academia.edu/18862019/Kurangnya_Pengetahuan_Masyaraka
t_Mengenai_DAGUSIBU, Online), Diakses pada tanggal 21 Februari
2017, Pukul 18.56
______. 2015. Penanganan Obat.
(http://cloapdeveloper.blogspot.co.id/2015/12/karya-tulis-ilmiyah-ktipenanganan-obat , Online), Diakses pada tanggal 21 Februari 2017, Pukul
18.54
______. 2016. Kotak Obat. (http://www.odhaberhaksehat.org/2016/kotak-obat-simungil-dengan-banyak-manfaat/, Online), Diakses pada tanggal 18 Maret
2017, Pukul 05.28
16