PROSES PRODUKSI dan analisis AUDIO

PROSES PRODUKSI AUDIO
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi audio sangat berkembang dengan adanya
kemajuan di bidang audio digital. Teknologi audio digital di dunia mulai
berkembang sejak tahun 1937, dengan ditemukannya pulse-code modulation
oleh Alec Reeves. Teknologi tersebut digunakan sebagai aplikasi di bidang
telekomunikasi dan digunakan pertama kali di untuk kepentingan komersial di
bidang penyiaran dan rekaman. Kemudian tahun 1971, rekaman digital untuk
kepentingan komersial mulai diperkenalkan.
Sebelumnya di tahun 1960, BBC (British Broadcasting Corporation) salah
satu Industri penyiaran terbesar di Inggris sudah melakukan experimen dalam
teknologi audio digital. Di awal tahun 1970, BBC mengembangkan sistem digital
audio dengan dua chanel rekaman dan di tahun 1972 BBC mulai menyebarkan
teknologi transmisi di digital audio yang terhubung di pusat penyiaran dengan
menggunakan sebuah remote transmiter. Teknologi rekaman yang
dikembangkan oleh BBC ini kemudian menjadi awal mula berkembangnya
teknologi rekaman digital yang digunakan untuk kepentingan komersial. Album
digital pertama kali di dunia, Bob Till You Drop karya Ry Cooder dibuat pada
tahun 1979. Sebuah perusaahan rekaman di Inggris pada tahun yang sama
juga memperkenalkan teknologi rekaman digital yang diperkenalkan di Eropa
dan menjadi awal dari teknlogi rekaman audio digital di Eropa.

Sony dan Mitshubisi, di awal tahun 1980, merupakan dua perusahaan yang
mempopulerkan dan memproduksi alat rekaman digital dengan multitrack.
Kedua perusahaan inilah yang memperkenalkan alat rekaman digital kepada
perusahan-perusahaan rekaman major label. Kemudian di perkenalkannya
kepingan CD (compact disk) di awal tahun 1982 membantu digital audio lebih
populer lagi di mata konsumen.
Di Indonesia, perkembangan Industri rekaman tidak lepas dari peran
lokananta di surakarta dan irama di menteng, jakarta di tahun 1950 sampai
1960an. Saat itu proses perekamannya masih menggunakan teknologi analog.
Memasuki 1970, studio rekaman Dimita yang dibangun oleh Dick Tamimi di
daerah Jakarta Kota juga bisa disebut sebagai salah satu pioner industri
rekaman audio di Indonesia. Pioner lain industri rekaman di Indonesia yaitu
Musica Studio’s, yang berdiri dengan nama Metropolitan Studio’s di tahun 1968
dan kemudian berganti namanya di tahun 1971. Musica Studio’s merupakan
salah satu perusahaan industri rekaman terbesar di Indonesia. Kemudian di
dekade terakhir Industri rekaman audio di Indonesia diwarnai dengan kehadiran
perusahaan rekaman multinasional seperti BMG, Sony Entertainment,
Universal, EMI dan Warner Music Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini
mendapatkan 40 hingga 50 persen omset dari Industri rekaman audio di
Indonesia.

Industri lain yang turut memperkenalkan audio di Indonesia yaitu Industri
rado. Radio sudah mulai melakukan siarannya sejak tahun 1930-an yang pada
saat itu Indonesia masih dijajah oleh Hindia Belanda. Radio-radio yang
berkembang saat itu masih berupa radio-radio amatir yang kemudian sempat
berakhir di tahun 1945. RRI (Radio Republik Indonesia) yang berdiri tahun 1945

juga merupakan salah satu pionir radio di Indonesia. Kemudian di tahun 1966,
radio swasta nasional mulai tumbuh dan diakui secara yuridiksi, saat inilah
perkembangan radio profesional dimulai di Indonesia. Jatuhnya masa orde baru
di Indonesia pada tahun 1998, menjadi motor penggerak pertumbuhan pesat
industri radio di Indonesia hingga saat ini. Industri rekaman dan radio inilah
yang kemudian menjadi penggerak berkembangnya proses produksi audio di
Indonesia. Karena dengan tidak adanya kedua industri ini Indonesia tidak akan
memiliki perkembangan yang cepat di industri audionya.
Ketika dilihat dari prosesnya, proses produksi audio di bidang musik dan
program siaran radio memiliki perbedaan. Proses produksi audio di bidang
musik tidak akan serumit proses produksi siaran radio. Karena proses
perekaman musik tinggal merekam lagu yang akan diproduksi. Hal ini berbeda
dengan memproduksi program siaran radio karena dalam produksi program
radio memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui di tahap pra-produksinya. Hal

ini yang membuat produksi program radio dan rekaman musik menjadi berbeda
jenisnya dalam proses produksi audio.
B. JENIS PRODUKSI AUDIO
Produksi audio merupakan produksi untuk pembuatan program audio yang
dirancang untuk diperdengarkan kepada pendengar. Program radio ini direkam
dan biasanya disimpan di alat penyimpan berupa kaset atau CD. Selain itu
program radio ini bisa disiarkan secara langsung dengan gelombang, kegiatan
produksi audio ini biasanya dilakukan oleh stasiun radio. Elemen-elemen yang
digunakan dalam media audio yaitu kata, musik dan efek suara. Dalam
produksinya program dalam audio dibagi dalam program radio dan musik
rekaman. Jenis-jenis produksi audio bisa dijabarkan sebagai berikut:
a. Program Radio
Radio merupakan media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat
pendengaran. Penyampaian gagasan, ide dan pesan radio melalui
gelombang elektromaknetik yang berupa sinyal-sinyal audio. Berdasarkan
jenisnya, konten dalam program radio dibagi menjadi:
 Program hiburan
Informasi yang disajikan dalam program ini bersifat untuk menghibur
para pendengar radio. Isi program di dalamnya termasuk musik, humor,
drama, kuis dan lain-lain. Pada umumnya program hiburan ini menjadi

program utama radio-radio di Indonesia.
Program berita
Program berita yang disajikan dalam program radio bersifat
memberikan informasi kepada pendengarnya. Informasi yang disajikan
dalam program berita radio yaitu current affair, feature dan
entertainment. Curent affair meliputi berita-berita straight-news di yang
sedang aktual dan faktual, informasi ini disajikan dengan bahasa yang
langsung tanpa ada alur cerita di dalamnya. Feature berisi tentang sisi
lain dari berita yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat.
Gaya bahasanya berbeda dengan straight-news, karena feature


menggunakan alur cerita dalam memberitakan informasinya. Berita
entertainment berisi tentang berita yang menghibur dan ringan untuk
diperdengarkan. Berita ini meliputi lifestyle dan tokoh-tokoh selebritis di
dunia hiburan.
Program campuran
Program campuran berisi tentang materi-materi yang mendukung
acara siaran radio sehingga menjadikan kemasan sebuah radio menjadi
lebih menarik. Materi-materi tersebut yaitu iklan, radio exposure, station

id’s dan opening atau closing dari program-program siaran radio. Iklan
dalam radio bisa berupa spot iklan ataupun ad-lib. Iklan ad-lib
merupakan iklan yang hanya disampaikan oleh penyiar radio, sedangkan
spot iklan merupakan iklan yang diproduksi dengan kemasan yang
menarik sehingga bisa menjadi menarik untuk pendengarnya. Radio
exposure merupakan promo dari program-program acara dari sebuah
radio. Station id’s yaitu identitas dari radio tersebut seperti tagline, moto
atau sejenisnya. Station id’s ini akan dikemas ke dalam produksi audio
sehingga menjadi menarik untuk didengarkan oleh para pendengarnya.
Opening dan closing tune digunakan sebagai pembuka dan penutup
acara radio. Opening dan closing ini pembuatan produksinya
disesuaikan dengan program radionya.


b. Music recording
Music recording merupakan sebuah proses produksi untuk merekam
musik. Pelaksanaannya biasanya dilakukan oleh studio rekaman baik yang
bersekala kecil sampai perusahaan major label. Produksi musik ini di
dalamnya melibatkan proses kreatifitas untuk menentukan instrumen dan
aransemen musiknya. Music recording ini biasanya dilakukan oleh para

musisi untuk merekam lagunya sebagai bahan pembuatan album musiknya
ataupun single untuk promo band mereka. Selain digunakan oleh para
musisi, music recording juga dilakukan di dalam bagian produksi film untuk
mengisi scoring music dalam film tersebut.
C. PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI AUDIO
Proses Pelaksanaan produksi audio terdapat beberapa tahapan. Beberapa
tahapan tersebut antara lain dimulai dari pra-produksi, produksi dan pasca
produksi. Dalam tahapan persiapannya proses produksi audio program audio
dan music redording akan sedikit berbeda. Karena dalam produksi program
audio persiapannya lebih rumit dibandingkan dengan proses music recording.
Berikut ini penjabaran proses produksi yang dimulai pra produksi hingga pasca
produksi.
a. Pra-Produksi
Pra-produksi merupakan tahapan awal dalam proses produksi audio. Dalam
proses produksi ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu mulai dari
pencarian ide untuk menentukan tema produksi hingga penulisan naskah

audionya. Tahapan ini penting untuk dilakukan agar pada saat produksi tidak
ada kebingungan dalam melakukan kegiatan proses produksinya. Di dalam
persiapan proses pra-produksi ini diperlukan perencanaan yang detil dan

terperinci. Sehingga proses produksi perekaman audionya dapat berjalan
dengan lancar. Berikut beberapa langkah yang harus dipersiapkan saat proses
pra-produksi audio:
1. Penentuan tema dan ide untuk produksi audio
Sebelum memasuk langkah-langkah persiapan produksi seperti
membuat naskah sampai perencanaan anggaran. Hal yang pertama harus
dilakukan yaitu mencari ide untuk menentukan tema produksi dari audio
tersebut. Langkah-langkah pencarian ide dan penentuan tema tentunya
akan berbeda dalam proses produksi program radio dan proses music
recording. Beberapa langkah persiapan yang harus dilakuan dalam
pencarian ide untuk produksi program radio yaitu:
 Menentukan jenis program radio yang akan diproduksi, penentuan
jenis program radio ini dilakukan untuk melakukan pembatasan
dalam pencarian tema untuk produksi siaran radionya. Misalnya, jenis
program radio yang akan diproduksi yaitu program hiburan. Dari
program hiburan ini harus lebih dikerucutkan lagi dengan memilih
program hiburan seperti apa yang akan diproduksi seperti musik,
drama atau kuis.
 Melakukan riset tentang tema, membuat riset kecil tentang tema yang
akan diangkat dalam program radio ini penting untuk dilakukan

karena dengan riset ini bisa memberikan ide tentang tema yang akan
diangkat. Riset yang dilakukan yaitu mulai dari pengumpulan data
hingga observasi lapangan untuk menambah pengetahuan tentang
tema yang akan diangkat.
 Menuliskan konsep, setelah mendapatkan ide dan sudah
menentukan tema, akan lebih baik jika semuanya kemudian
dituliskan menjadi sebuah kerangka konsep sebelum dituangkan ke
dalam naskah audio atau naskah program audio.
Langkah-langkah singkat persiapan pra-produksi untuk program radio
tersebut dilakukan untuk membantu pengembangan ide sebelum memasuki
langkah penulisan nasakah audionya. Hal yang sama juga dilakukan
sebelum melakukan music recording. Langkah-langkah dalam pencarian
ide sebelum memasuki tahap produksi merekam musik yaitu:
 Menentukan tema yang akan dibuat lagu, hal ini dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mencari ide dalam pembuatan lagu. Misalnya,
tema lagu apakah yang akan dibuat? Apakah bertema cinta atau isuisu sosial yang sedang terjadi.
 Melakukan riset tentang tema, hal ini bisa dimulai dengan mencari
informasi tentang isu menarik yang bisa diangkat dan dijadikan
sebuah lagu, sehingga musik yang dibuat nantinya bisa populer di
kalangan pendengarnya. Untuk pembuatan music score, hal ini bisa

dilakukan dengan cara mencari tahu tentang tema film yang

diproduksi dan membaca naskah adegan-adegan film sehingga bisa
membantu untuk membuat ide ilustrasi musiknya.
Setelah semua langkah-langkah tersebut terlaksana dalam pencarian ide
dan tema untuk merekam musik, kemudian barulah mulai mencoba
menuliskan lirik lagu atau membuat aransemen musiknya.
Perbedaan yang terdapat di dalam proses produksi program radio dan
musik yaitu proses produksi musik lebih sederhana karena tidak
memerlukan menuliskan konsep setelah menentukan temanya. Karena
setelah mendapatkan tema biasanya para musisi langsung memulai untuk
memikirkan lirik dan aransemen lagu yang akan dibuat. Dalam produksi
program radio, setelah konsep itu selesai dituliskan, tahap berikutnya yaitu
menuangkan konsep ke dalam naskah audio untuk membatu proses
produksi program siaran radionya.
2. Penulisan naskah audio
Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang
segala hal yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah
audio ini dituliskan berdasar pembagian sebagai berikut:
 Nomer urut;

 Pelaku dan jenis suara yang direkam;
 Kalimat, jenis musik dan sound effect.
Pembagian tersebut digunakan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan
perekaman pada saat produksi. Nomor urut digunakan untuk mengurutkan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar setiap kegiatan
perekaman tidak ada yang terlewatkan. Penulisan pelaku dan jenis suara
yang direkam digunakan untuk mengetahui berapa banyak pengisi suara
yang akan terlibat dan membedakan antara pengisi suara dan musik saat
mengurutkan kegiatannya. Pembagian Kalimat, jenis musik dan sound
effect
bertujuan untuk membatasi dan mengarahkan pengisi suara.
Kemudian jenis musik dan sound effect digunakan untuk membantu
pencarian jenis musik dan sound effect apa saja yang akan digunakan saat
proses produksi program radio.
CONTOH NASKAH AUDIO
No
1
2

Pelaku

Musik
Penyiar

3
4

Musik
Narator

Kalimat/ Bunyi yang akan direkam
MUSIK PENGENAL IN-UP-DOWN-UNDER
Saudara pendengar selamat berjumpa kembali dalam siaran
Radio pendidikan yang dipancarluaskan dari Kampus Bumi
Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.Kali ini
kami hadir membawakan program Bhakti Guru Tiada Akhir.
Selamat mengikuti.
MUSIK PENGENAL UP-DOWN-OUT
Saudara, dalam program ini Anda akan mendengarkan
sebuah drama yang menggambarkan kehidupan seorang
guru SD daerah terpencil bernama Pak Satria yang mulamula sangat miskin karena penghasilannya tidak mencukupi,

5
6

Musik
Pak Satria

7

Bu Wati (Istri
pak Satria)

8

Pak Satria

9

Bu Wati

10

FX

11

Dst.

tetapi kemudian menjadi kaya raya karena kekreatifannya
dan jiwa wirausaha yang dimilikinya
IN-UP-DOWN-OUT
Hem, panas benar hari ini. Sebaiknya kubuka jendela
rumahku Biar angin bisa masuk. Buuu...ibuuuuu...
OFF MIKE. Ada apa sih Pak? Datang-tang berteriak-teriak
begitu seperti memanggil orang tuli saja. LANGKAH
MENDEKAT
Mana minum saya bu. BERHENTI SESAAT. aduh panasnya
bukan main nih
Lho, tadi sudah saya siapkan pak ..... Nah ini cangkirnya ......
Wah sudah kosong ya. Diminum anak-anak barangkali.
Tunggu sebentar, saya buatkan lagi. FADE OUT
SUARA GELAS BERADU DENGAN SENDOK, ORANG
SEDANG MEMBUAT MINUMAN
Dst.

(Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/197706132001122-LAKSMI_
DEWI/BAHAN_KULIAH_AUDIO/Penulisan_Naskah_Audio_BRU.pdf)

Naskah audio di atas terdapat tiga unsur penting yang ada dalam audio
yaitu bahasa percakapan atau dialog, musik dan sound effect. Unsur-unsur
dalam naskah radio tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan,
membangun suasana dan menggambarkan tempat dan waktu.
Salah satu yang perlu untuk dicermati dalam penulisan naskah radio
yaitu penulisan bahasa. Penulisan bahasa di program audio selain
disesuaikan dengan jenis program radionya juga harus menggunakan
bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap oleh indra
pendengaran. Karena program audio hanya bisa mengandalkan suara untuk
menarik minat pendengarnya. Tips-tips yang dapat membantu untuk
menuliskan bahasa di program audio yaitu:
 Bahasa yang digunakan sebisa mungkin menggunakan bahasa lisan
atau bahasa percakapan.
 Kalimat yang digunakan yaitu sederhana dan tidak begitu rumit dan
terlalu panjang.
 Menghindari pemilihan kata yang terlalu berbelit-belit sehingga tidak
susah diucapkan ketika proses perekaman suaranya.
Kecermatan penggunaan bahasa ini perlu untuk dilakukan, karena bahasa
akan sangat mempengaruhi proses penyampaian pesan yang diterima oleh
pendengarnya.
Hal lain yang perlu dicermati ketika pembuatan naskah audio yaitu
penggunaan unsur musik yang akan membangun suasana dari program
radio tersebut. Musik biasanya digunakan untuk mengisi suara latar dari
program radio agar tidak terdengar sepi dan kurang hidup. Musik sebagai
suara latar juga bisa menggambarkan suasana dari program radio tersebut.
Unsur ini sangat penting ketika program yang dibuat merupakan program
drama untuk radio. Karena musik dapat membantu menggambarkan suasa
sedih atau gembira dalam sebuah drama radio. Selain digunakan untuk
membangun suasana musik di dalam program radio juga digunakan untuk

mengemas program agar lebih menarik. Musik dalam program radio dibagi
menjadi 3 bagian yaitu:
 Theme song, musik sebagai theme song merupakan musik atau lagu
tema program radio.
 Intro dan Outro, digunakan sebagai pembuka dan penutup dalam
program radio.
 Pemisah adegan, musik sebagai penanda pergantian adegan dalam
program radio.
Hal lain yang masih berkaitan dengan suara yang tidak kalah pentingnya
dengan musik yaitu sound effect. Sound effect yaitu bunyi tiruan yang dibuat
untuk membangun suasana dari program radio tersebut. Bunyi-bunyi ini
dapat direkam dengan merekam suara asli dari makhluk hidup atau bendabenda lainnya. Setelah memahami unsur-unsur yang digunakan dalam
penulisan naskah audio, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat
sinopsis dan treatment untuk program radionya.
 Sinopsis
Sinopsis merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita yang ditulis
secara singkat. Sinopsis bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang isi atau program yang akan dikembangkan dalam produksi
audio.
Contoh Sinopsis:
Program talkshow ini menyajikan informasi tentang pentingnya
pendidikan sexual terhadap remaja saat ini. Perilaku sex bebas pada
remaja perlu dibekali dengan pendidikan sexual pada remaja.
Informasi ini memberikan dengan informasi tentang pencegahan
pergaulan bebas dan akibat dari pergaulan bebas tersebut ketika
tidak berhati-hati.


Treatment
Treatment merupakan gambaran atau kerangka secara tertulis urutan
cerita atau isi dari program yang akan diproduksi. Dalam treatment
ini sudah dituliskan untuk materi apa saja yang akan ditampilkan dari
awal cerita sampai akhir cerita yang digunakan sebagai panduan
pada saat produksi audio nantinya.
Contoh Treatment:
1) Musik pembuka (FI), kemudian dilanjutkan dengan suara
dari penyiar radio yang menyapa para pendengar program
radio “…..”, kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan
acara program radio ini.
2) Musik pembuka (FO), ditanjutkan sapaan dari narator yang
diundang sebagai narasumber di program radio “….”.
3) Setelah berbincang-bincang sejenak dengan penyiar,
musik tema (FI), Iklan “….”, Lagu “….”, iklan “….”
4) Musik pembuka (FI)(FO), Dilanjutkan dengan pembicaraan
topik “….” Dari program acara “…”
5) Dst….

6) Program ditutup oleh penyiar dan dilanjutkan dengan musik
penutup (FI)
Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan
pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah
audio. Istilah-istilah tersebut antara lain:
 ANNOUNCER biasa disebut juga dengan Penyiar Radio,
penggunaan inisial dalam naskah untuk ANNOUNCER ini yaitu
ANX.
 PRESENTER biasa disebut dengan narator dalam naskah
audio dan diinisialkan dengan (NARR).
 MUSIK
 SOUND EFFECT biasa diinisialkan dengan FX.
 CROSS FADE istilah untuk pergantian suara agar tidak kasar
dalam proses pergantian musik dengan suara atau musik
dengan musik.
 IN-UP-DOWN-UNDER-OUT istilah untuk perpindahan suara
dari masuknya suara sampai selesai
 OFF MIKE – ON MIKE istilah untuk membuka dan menutup
mic yang digunakan untuk mengisi suara dari narator, penyiar
atau pengisi suara.
 FADE IN – FADE OUT istilah untuk mulai memasukan musik
dan mengakhiri musik yang diputar.
Setelah semua tahapan dalam penulisan naskah ini selesai dilakukan.
Langkah selanjutnya yaitu merencanakan produksi audio dalam proses
perencanaan produksi.
3. Perencanaan dan persiapan produksi
Perencanaan produksi merupakan sebuah tahap untuk merencankan
semua kegiatan yang akan dilakukan sebelum memasuki tahap produksi.
Tahapan dalam perencanaan produksi ini meliputi:
 Perencanaan tempat lokasi produksi;
 Perencanaan tim produksi;
 Perencanaan pemeran yang akan mengisi suara di program audio;
 Perencanaan jadwal produksi;
 Perencanaan anggaran dana yang dibutuhkan dalam produksi audio
ini.
Setelah semua sudah direncanakan langkah berikutnya adalah
mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan pada saat proses produksinya.
Persiapan untuk produksi ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:
 Mempersiapkan tim produksi
karena kegiatan produksi audio ini merupakan kerja sebuah tim,
alangkah baiknya ketika sebelum produksi tim sudah dikumpulkan
untuk berdiskusi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada
saat produksi. Tim yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi ini
antara lain:

a. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua
aspek dan kegiatan pada saat produksi, baik secara
manajemen maupun artistik program.
b. Operator, orang yang akan mempersiapkan peralatan
rekam dan bertanggung jawab atas kelancaran proses
rekaman.
c. Teknisi, orang yang memastikan dan mengontrol semua
peralatan rekaman ke dalam kondisi yang siap pakai.
d. Penata musik, orang yang mempersiapkan musik dan
sound effect yang telah dituliskan ke dalam naskah.
e. Editor, orang yang melakukan editing dan mixing terhadap
hasil suara yang sudah direkam.
Setelah semua tim sudah dikumpulkan, proses berikutnya yang harus
dilakukan adalah mendiskusikan naskah bersama dengan sutradara yang
akan menjadi pimpinan produksi. Diskusi ini diperlukan untuk menyamakan
persespsi pemahaman terhadap naskah, sehingga tidak terjadi kesalahan
fatal ketika produksi. Selain itu proses diskusi untuk naskah ini juga
dilakukan untuk membicarakan siapa saja orang-orang yang akan berperan
dalam pengisian suara di produksi program ini. Karena pemilihan pemain
menjadi salah satu kunci untuk membuat sebuah produksi yang baik.
Setelah diskusi naskah ini selesai kemudian masuk ke dalam tahap casting
pemain yang akan digunakan sebagai pemeran untuk program tersebut.
Semua proses pra-produksi ini dilakukan untuk membantu jalannya
prlaksanaan produksi audio sehingga bisa lebih efektif dan meminimalisir
kekurangan ataupun kesalahan pada saat produksi.
b. Produksi
Tahapan dalam produksi merupakan kegiatan dilakukannya perekaman
produksi audio yang akan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses
produksi ini akan mengacu kepada perencanaan yang sudah dibuat pada tahap
pra-produksi. Tahapan produksi ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
1. Tahap pelatihan
Tahap pelatihan ini dilakukan oleh para pemain sebelum melakukan
proses rekaman yang sesungguhnya. Pelatihan yang dilakukan pun bisa di
luar ruang studio rekaman atau saat sebelum dilakukannya rekaman. Untuk
produksi music recording, latihan biasanya digunakan pemain musik untuk
berlatih dengan lagu yang sudah diaransemen agar pada saat perekaman
para pemain sudah mengerti nada-nada yang akan mereka mainkan atau
mereka nyanyikan. Jika di dalam produksi program radio latihan dilakukan
para pemeran untuk membiasakan peran yang akan mereka mainkan di
dalam program radio tersebut. Latihan ini sangat penting untuk dilakukan
agar pada saat proses perekaman waktu yang dibutuhkan tidak terlalu
lama.

2. Tahap perekaman
Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan pengambilan suara
masing-masing pemain atau instrument dalam musik. Pada tahapan ini
perekaman suara bisa dilakukan dengan live recording atau multi-track
recording. Perekaman dengan live recording yaitu proses rekaman suara
yang dilakukan bisa dilakukan bersama-sama tidak satu per satu. Rekaman
live ini biasa dilakukan oleh pemain musik untuk sekedar membuat demo
dari musik mereka. Akan tetapi terdapat kelemahan dalam perekaman live
yaitu karena proses pengambilan suaranya dilakukan secara bersama-sama
pada akhirnya akan menyulitkan pada tahap editing-nya, karena
keseluruhan suara tersebut menjadi satu dalam satu sequence di aplikasi
editing-nya jadi tidak bisa melakukan editing suara per bagian. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal biasanya perekaman dilakukan secara
multi-track, proses perekaman multi-track ini melakukan rekaman suara
secara terpisah antara para pengisi suara. Sehingga setiap suara memiliki
sequence sendiri-sendiri di aplikasi editing audionya. Keunggulannya adalah
ketika ada kesalahan pada saat perekaman gambar yang dilakukan oleh
salah satu pengisi suara, proses perekamannya tidak harus diulang oleh
semua pengisi suara, hanya pengisi suara yang salah saja yang diulang
proses perekaman suaranya. Proses perekaman multi-track ini juga akan
memudahkan editor pada saat mengedit hasil perekaman suaranya karena
editor bisa mencermati satu per satu hasil perekaman suara dari masingmasing pengisi suara.
Setelah semua proses perekaman selesai dilakukan, tahap berikutnya akan
diserahkan kepada editor untuk mengolah semua hasil suara yang sudah
selesai direkam. Proses ini biasa disebut dengan proses pasca produksi.
c. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dari pelaksanaan proses
produksi audio. Dalam tahap ini semua hasil rekaman suara akan diolah dan
diperhalus sehingga menjadi hasil rekaman yang layak untuk diperdengarkan
kepada pendengarnya atau menjadi hasil yang siap untuk didistribusikan.
Bagian tahapan pasca produksi ini meliputi editing, mixing dan mastering audio
yang sudah direkam.
Editing audio dilakukan untuk menggabungkan semua hasil rekaman. di
bagian editing audio ini sang editor akan mengedit audio yang sesuai dengan
naskah program audio yang sudah dibuat. Dalam proses editing ini editor audio
juga akan menambahkan beberapa sound effect yang akan dimasukan ke
dalam satu bagian cerita yang sudah disesuaikan dengan naskah. Setelah
semua proses ini selesai barulah memasuki bagian mixing untuk audionya. Di
bagian mixing ini editor akan melakukan beberapa langkah untuk membuat
hasil rekaman suara menjadi lebih baik. Langkah pertama editor akan
melakukan compressing terhadap file audio yang sudah diedit tersebut. Bagian
ini dilakukan untuk mengurangi rentang dinamis rekaman audio, yang
merupakan perbedaan antara keras dan suara paling lembut yang melalui

rantai rekaman. Sehingga akan terjadi balancing suara antara keseluruhan hasil
rekaman suara yang sudah diedit. Kemudian di dalam mixing ini dilakukan juga
proses filtering untuk menyamakan equalizer sehingga suara yang dihasilkan
menjadi lebih halus lagi. Setelah itu proses berikutnya adalah menormalisasi
semua volume suara sebelum menjadikan hasil rekaman master digital
recording.
Setelah selesai diedit dan di-mixing, proses selanjutnya dilakukan preview
terlebih dahulu sebelum di jadikan master audionya. Proses preview ini
dilakukan dengan cara mendengarkan hasil rekaman audio yang sudah selesai
diolah, apakah masih ada kekurangan atau hasil olahan audio ini sudah bisa di
finalisasi. Kemudian setelah dinyatakan final, barulah rekaman audio ini sudah
bisa bisa di-mastering. Mastering merupakan proses terakhir dalam tahapan
pasca produksi. Proses ini dilakukan untuk membuat satu data master yang
biasanya direkam ke dalam bentuk CD Audio untuk selanjutnya sebagai bahan
penggandaan hasil dari produksi audio ke kepingan-kepingan cd lainnya.
Setelah selesai digandakan barulah hasil produksi rekaman audio ini siap untuk
didistribusikan atau diperdengarkan ke para pendengar.

Daftar Pustaka
http-//duberindonesia.multiply.com/journal/item/28?&show_interstitial=1&u=%2
Fjournal%2Fitem
http-//en.wikipedia.org/wiki/Digital_audio
http-//en.wikipedia.org/wiki/Digital_recording
http-//en.wikipedia.org/wiki/Production_music
http-//gudeliasite.blogspot.com/2011/02/produksi-acara-radio-ii
http-//id.articlestreet.com/internet/technologies/audio/advanced-audio-recordingtechniques
http-//id.wikipedia.org/wiki/Audio_digital
http-//library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab1/2011-2-00442-mc%201
http-//nurhasanahnana.wordpress.com/2010/04/12/produksi-siaran-radiojenisjenis-siaran-radio/
http-//www.ehow.com/facts_5518329_definition-music-production
https-//www.facebook.com/notes/hits-fm-ptradio-halik-inti-top-swara/produksisiaranprogram-acara-radio-komunitas/147977595253222
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1
97706132001122-LAKSMI_DEWI/BAHAN_KULIAH_AUDIO/Penulisan_Naskah
_Audio_BRU.pdf
http://themanfromthepast.blogspot.com/2010/01/sejarah-musik-indonesia.html
http://hsutadi.blogspot.com/2009/11/perkembangan-industri-musik-danrekaman.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Musica_Studio's
http://www.cosm.co.nz/index.php?
option=com_content&view=article&id=159:an-introduction-to-digital-audioproduction&catid=24:tutorial-video&Itemid=94

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24