274033625 Konsep Pasar Dan Pemasaran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan
baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada
konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan
perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi
perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran
(Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar

sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju
sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi
berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat
atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran
masyarakat (Swasta, 1996).

1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diangkat menjadi pembahasan makalah
ini adalah :
1. Bagaimana Konsep pasar?
2. Bagaimana Konsep Pemasaran?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan memahami Konsep pasar
2.

Untuk Mengetahui dan memahami Konsep Pemasaran


3. Untuk emmenuhi tigas mata kuliah yang bersangkutan

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pasar
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang
dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini
merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat
penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang
mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang
untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua
belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi
jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang

diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan
di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat
perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum
menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar
untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur
yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar
peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan
beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan
permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi

3

perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam
masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk
dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(lih. kepemilikan) jasa dan barang.

2. Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya :
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu :
1)

Pasar nyata
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual
belikan dan dapat dibeli oleh pembeli.
Contoh : pasar tradisional dan pasar swalayan.

2) Pasar tidak nyata(abstrak).
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi
hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh : pasar
online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya :
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar
tradisional dan pasar modern.
1) Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para

penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.
Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang
kebutuhan pokok.
2) Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat

4

berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya :
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya
pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi :
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat
dibedakan

menjadi:




Pasar Lokal



Pasar Daerah



Pasar Nasional dan



Pasar Internasional

3. Pengertian Segmentasi Pasar
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal.
Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa
diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang

untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah
segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada
konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan
penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk
dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup,
segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan

5

muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen,
preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).
Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada
segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen

dapat melaksanakan


pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran
secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal
menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan,
merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan
cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan
mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang
cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar
untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang
dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar
yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal
yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi,
diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah,
bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa
mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang
akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam
melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu

daya tarik segmen secara


keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi
dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak
segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika
atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per
segmen dan kerjasama antarsegmen.

6

B. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini.
Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang
lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut

dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini,
aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan
pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa
dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi
yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi
kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia
memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia
juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual
(Swasta, 1996).

7


2. Konsep Pemasaran
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai
dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a.

Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen
ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua
elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya
pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau
laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang
dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan

8

umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai
tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini,
hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang
pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
3. Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang
membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut
menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam
suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat
dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan
tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal
yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan
mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan
internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai
dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan
penduduk.
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak
permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan
manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak
menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut
belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya
dengan mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.

9

Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen
akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan
sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan
tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai
perantara.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu
dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga
barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan
produksi dan konsumsi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

11

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Pengantar Teori Ekonomi, Penerbit PT. Grafindo Persada. Edisi Kedua,
Jakarta, 1994
_____________, suratberhaga, www. Wikipedia.com/pasaruang
_____________, pasarmodal, www.geogle.com/teoriekonomi/teorikeynes
SwastaJr. Teori Manajemen Syariah . Jakarta : Kencana , 1996
http://www.junedzone.co.cc/2009/10/siklus-konversi-asset.html,
Alma. The General Theory of Employment, Interest and Money, Harcourt Brace,
New York, 1992
Metwally., Teori dan Model Ekonomi Islam, PT. Bankit Daya Insana, Jakarta, 1995
------------,Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta. Tahun
1995 s/d Desember 2001.
Siddiqi, M.N., “Rational of Islamic Bank”, International for Islamic Economic,
Jeddah, 1981.

12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep Pasar dan
Pemasaran”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

13

Bengkulu

Penyusun

i

14

MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN

“KONSEP PASAR DAN PEMASARAN”

Disusun Oleh :

Emelda Anggraini
Mardalena
Yusro
Novi Erwan
Dosen :
Salamah, M.Pd

JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN (BENGKULU)
2011

15

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................

i

DAFATR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

1

B. Rumusan Masalah.................................................................................

2

C. Tujuan

......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pasar................................................................................................

3

B. Pemasaran.......................................................................................

7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................

11

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

ii
16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang paling
penting, maka dapat kita lihat kenyataannya, ada organisasi atau perusahaan yang
memiliki Teknologi, Prosedur kerja dan Struktur organisasi yang sama, tetapi
dinamika atau mobilitas organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lain
berbeda-beda.
Adanya mobilitas atau dinamika yang rendah tersebut tentunya sangat tidak
diharapkan oleh siapapun, apalagi diera globalisasi dimana terjadi persaingan
yang sangat ketat, maka organisasi yang berkinerja rendah akan digilas oleh
kompetitor atau pesaing. Bila organisasi yang tergilas oleh kompetitor tersebut,
tetap juga tidak melakukan perubahan, maka tidak mustahil organisasi tersebut
berada pada kondisi yang kritis, bahkan lebih mendekati kehancuran.
Secara makro bebrapa negara di dunia ini banyak yang berhasil menjadi
negara industri dan negara maju, kemajuan yang luar biasa tersebut bukan karena
mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi mereka unggul dalam
hal Sumber Daya Manusia (SDM).
Keberadaan sumber daya alam yang melimpah namun produktivitas
manusianya rendah, maka ketersediaan sumber daya alam yang banyak tersebut
tidak akan mampu memberikan kontribusinya yang maksimal untuk manusia.
Sebaliknya jika produktivitas tinggi, walaupun sumber daya alam kurang
mendukung, namun mampu membawa organisasi atau sebuah negara menjadi
negara yang makmur.
Namun demikian perlu juga diperhatikan bahwa jumlah sumber daya manusia
yang banyak juga belum dapat digunakan sebagai pegangan bahwa sebuah negara
atau organisasi akan maju, jika SDM yang ada tersebut kualitasnya rendah atau

17

tidak produktif, bahkan disebuah negara yang jumlah manusia banyak namun
tidak produktif justru dapat menjadi benalu untuk memberatkan negara.
Untuk itu yang diperlukan adalah manusia yang berkualitas, dan manusia
yang berkualitas tersebut berhimpitan langsung dengan manusia yang produktif,
menjadi manusia yang produktif.
B. Perumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah pokok yang
akan dibahan adalah mengenai Mengelolah Sumber Daya Manusia
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksud untuk lebih mengetahui
secara mendalam bahwa setiap organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam
organisasi harus didukung oleh SDM yang handal dan mempunyia produktivitas
kerja yang tinggi.

18

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Chandler, seperti dikutip oleh Michael Armstrong, mengatakan :
Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang dan sasaran perusahaan, serta
penerapan serangkaian tindakan dan alokasi daya yang penting untuk
melaksanakan sasaran.1
Kay, sebagaimana dikutip oleh Michael Armstrong, menyatakan :
Strategi bisnis memperhatikan dengan sunguh-sunguh kesesuaian kapabilitas
internal perusahaan dan lingkungan eksternal
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen

Sumber

Daya

Manusia

merupakan

suatu

perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,
dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.2
Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu
pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai).
Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di
dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu
pegawai3
Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang hadapi
manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin
produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan
1
2

3

Cahyani, Ati . 2005 ; 78
Ibid
Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. 2004 : 33

19

(SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun , perlu
diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti
halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh
perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum
mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang
terampil dan ahli. Apabila di dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan
motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengelolaan sumber daya
manusia inilah yang disebut SDM.4
Mengingat pentingnya peran SDM dalam perusahaan agar tetap ”survive”
dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka peran Manajemen SDM tidak
lagi hanya menjadi tanggung jawab para pegawai dan karyawan, akan tetapi
menjadi tanggung jawab pemimpin perusahaan. Pengelolaan manajemen SDM
tentu saja harus dilaksanakan oleh pemimpin yang profesional. Seorang manajer
SDM dalam kapasitasnya sebagai staf harus bekerja sama dengan line manager
dalam menangani berbagai masalah SDM. Para line manager berfungsi sebagai
pendorong, memotivasi karyawan untuk bekerja produktiv dan manajer SDM
berfungsi menyediakan tenaga kerja bagi divisi atau dipartemen yang dipimpin
oleh line manager itu dengan SDM yang sesuai dengan kebutuhan
divisi/departemen tersebut.5
Bila pengelolaan SDM dapat dilaksanakan secara professional, diharapkan
SDM dapat bekerja secaraa produktif. Pengelolaan SDM secara professional ini
harus dimulai sejak perekrutan , seleksi, pengklasifikasian, penempatan sesuai
dengan kemampuan, penataran/pelatihan dan pengembangan kariernya.

C. Pengertian Perencanaan SDM
4
5

Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. 2004 : 33
P. Siagian, Prof. Dr. Sondang . 2007: 91

20

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya
fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.6
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber
daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan
tersebut

agar

pelaksanaannya

berinteraksi

dengan

rencana

organisasi”.

George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan
bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai
kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,
yang secara otomatis lebih bermanfaat”.7
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat
mencapai tujuannya.
1.

Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
a. Kepentingan Individu.
b. Kepentingan Organisasi.
c. Kepentingan Nasional.

2.

Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan SDM, yaitu:
a. Tujuan

6
7

P. Siagian, Prof. Dr. Sondang . 2007: 91
Rivai, Veithzal, 2005 : 201

21

Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan
kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk
kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.8
b. Perencanaan Organisasi
Perencanaan

Organisasi

merupakan

aktivitas

yang

dilakukan

perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan
organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat
produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun
pesaing

dapat

juga

memperhitungkan

berpengaruh.

perubahan

Meramalkan

teknologi,

kondisi

SDM,

perlu

permintaan

dan

penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya,

PSDM

memberikan

petunjuk

masa

depan,

menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja
dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus
dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja
dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan
kebutuhan suatu organisasi.
c. Syarat – syarat perencanaan SDM
1) Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
2) Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
SDM.
3) Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi
dan situasi persediaan SDM.
4) Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
5) Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.

8

Rivai, Veithzal, 2005 : 201

22

6) Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan
pemerintah.
3.

Proses perencanaan SDM
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi
untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi
SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan
SDM akan dikembangkan dan dikelola.9
Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang.
Contohnya,

dalam

perencanaan

SDM

suatu

organisasi

harus

mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang
tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini
membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan
terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur perencanaan SDM
a. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
b. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
c. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
d. Menetapkan beberapa alternative.
e. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
f. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
g. Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah.
h. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan
atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya
saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas
dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Akibatnya

timbul

mismanajemen

perusahaan.
9

Rivai, Veithzal, 2005 : 201

23

dan

pemborosan

yang

merugikan

Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil
analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya.
Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya
telah diperhitungkan terlebih dahulu. 10
4.

Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap
dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya

SDM

menjadi

lebih

kecil

karena

manajemen

dapat

mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan
sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat
karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga
kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan
golongan

minoritas

didalam

rencana

masa

yang

akan

datang.

Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.11
D. Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia
1. Standar kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi
kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang
sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk
menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup
10

11

Rivai, Veithzal, 2005 : 201
Raviyanto Putra ,1988 : 29

24

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya
seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi
kurang mau melepaskan kemampuannya.12
3. Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung
kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik
dan benar.
4. Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis
kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang
baik dan tepat.

E. Tujuan Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan memahami fungsi manajemen. Maka akan memudahkan pula untuk
memahami fungsi SDM yang selanjutnya akan memudahkan kita dalam
mengindentifikasikan

tujuan

manajemen

SDM.13

Tujuan

yang

hendak

diklarifikasikan adalah manfaat apa yang akan kita peroleh dengan penerapan
manajemen SDM dalan suatu perusahaan. Tujuan manajemen SDM ialah
meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan
melalui sejumlah cara-cara yang bertangung jawab secara strategi, etis dan sosial.
Manajemen SDM mendorong para manager dan tiap karyawan untuk
melaksanakan strategi-strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk
mendukung para pimpinan yang mengeoprasikan departemen-departemen atau

12
13

Raviyanto Putra ,1988 : 29
Teguh, Ambar. Dkk. 2003 : 83

25

unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki
sasaran.
a. Sasaran Manajemen SDM
Kalangan manajer dan departemen SDM berusaha untuk mencapi tujuan
mereka dengan memenuhi sasaran-sasarannya. Sasaran merupakan titik
puncak dan tindakan-tindakan apa yang dievaluasi. Terkdang sasaran
dipikirkan secara seksama dan diekpresikan dalam bentuk tulisan. Sering
sasaran tidak dinyatakan secara formal. Sasaran manajemen SDM, yaitu :
1) Sasaran Perusahaan
2) Sasaran Fungsional
3) Sasaran Sosial
4) Sasraran Pribadi Karyawan14
b. Aktivitas Manajemen SDM
Untuk mencapai tujuan dan sasarannya, departemen SDM membantu para
pimpinan memperoleh, mengembangkan, memanfaatkan, mengevaluasi, dan
mempertahankan, jumlah dan jenis hak karyawan
1) Kunci Aktivitas SDM
Aktivitas SDM merupakan tindakan-tindakan yang diambil untuk
memberikan dan mempertahankan gugus kerja yang memadai bagi
perusahaan .
2) Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masingmasing manajer.
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan akhir yang ingin dicapai
manajemen SDM pada dasarnya adalah :

14



Peningkatan efisiensi



Peningkatan efektifitas



Peningkatan produktivitas

Teguh, Ambar. Dkk. 2003 : 83

26



Rendahnya tingkat perpindahan pegawai



Rendahnya tingkat absensi



Tinggingnya kupuasan kerja pegawai



Tingginya kualitas pelayanan



Rendahnya komplain dari pelanggan



Meningkatnya bisnis perusahaan
Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu dicapai

tujuan-tujuan perantara yaitu diperolehnya :
a) SDM yang memenuhi syarat dan dapat menyesuaikan dengan perusahaan
melalui :


Perencanaan SDM



Rekrutmen



Seleksi



Induksi

b) SDM yang memenuhi syarat dengan keterampilan, keahlian dan
pengetauan yang sesuai dengan perkembangan melalui :


Pelatihan dan pengembangan



Pengembangan karier

c) SDM yang memenuhi syarat bekerja sebaik mungkin melaui :


Motivasi



Penilaian karya



Pemberian ”hadiah” dan ”hukuman”

d) SDM yang memenuhi syarat yang berdikasi terhadap perusahaan yang
luas terhadap pekerjaan melalui:


Kesejahteraan (kompensasi)



Lingkungan kerja yang sehat dan aman



Hubungan insutrial yang baik.

F. Fungsi Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia

27

Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen umum yang
memfokuskan diri pada SDM. Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM seperti
halnya fungsi manajemen umum, yaitu :15
a. Fungsi Manjerial


Perencanaan (planning)



Pengorganisasian (organizing)



Pengarahan (directing)



Pengendalian (controlling)

b. Fungsi Operasional


Pengadaan tenaga kerja (SDM)



Pengembangan



Kompensasi



Pengintegrasian



Pemeliharaan



Pemutusan hubungan kerja

Fungsi-fungsi manajemen SDM mungkin akan dijumpai ada beberapa
perbedaan dalam berbagai literatur, hal ini sebagai akibat sudut pandang, akan
tetapi dasar pemikirannya relatif sama. Aspek lain dari Manajemen SDM adalah
peranannya dalam pencapain tujuan perusahaan secara terpadu. Manajemen SDM
tidak hanya memperhatikan kebutuhan karyawan dan pemilik tuntutan
masyarakat luas. Peranan SDM adalah mempertemukan atau memadukan ketiga
kepentingan tersebut yaitu perusahan, karyawan dan masyarakat luas, menuju
tercapainya efektivitas, efesiensi,produktivitas dan kinerja perusahaan.

BAB III
PENUTUP
15

Teguh, Ambar. Dkk. 2003 : 83

28

Sebagai penutup dari makalah ini, penulis memberikan beberapa
kesimpulan dan saran.
A

Kesimpulan
1. SDM merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai
strategi yang handal dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang
unik untuk memenangkan persaingan. Untuk itu pengelola SDM dalam
sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan
prioritas utama, jika perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang
dalam pentas bisnis.
2. Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat
produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang
produktivitasnya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap keuntungan
perusahaan tersebut.

B.

Saran
1. Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri dari orangorang, hendanya seorang manejer dalam meningkatkan SDM tidak
membedakan , semua karyawan harus di berikan pelatihan .
2. Seorang Manajer melakukan riset lanjutan terhadap faktor sosial dan
ditindak lanjuti agar mereka merasa senang bekerja, puas dan produktif.

DAFTAR PUSTAKA

29

Cahyani, Ati . 2005. Startegi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Indeks.
Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, cetakan kelima, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
P. Siagian, Prof. Dr. Sondang . 2007. MPA : Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Rivai, Veithzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Prusahaan, Yakarta :
PT Raja grafindo Persada.
Raviyanto Putra ,1988, Manajemen SDM. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Teguh, Ambar. Dkk. 2003. Manajemen SDM, Konsep dan Pengembangan Dalam
Konteks Organisasi Publik. Yogjakarta : Graha Ilmu Yogjakarta.
Wahyudi, Drs. Bambang. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Suta
www.google.co.id

DAFTAR ISI

30

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ii

DAFATR ISI.....................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

1

B. Tujuan ..................................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi................................................................................

3

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia....................................

3

C. Pengertian Perencanaan SDM .............................................................

5

D. Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia........................

8

E. Tujuan Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia ...................

9

F. Fungsi Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia.....................

12

BAB III PENUTUP
C. Kesimpulan...........................................................................................

13

D. Kritik dan Saran ...................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

MAKALAH
ii

31

KEWIRAUSAHAAN

Mengelolah Sumber Daya Manusia

DISUSUN OLEH :
Anida
Zainudin
Herman
Arif Mulyadi

DOSEN PEMBIMBING :
Eka Sri wahyuni, SE.,MM

PROGRAM EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN (BENGKULU)
2013

ii

32

33