STUDI LAPANGAN TENTANG UNSUR INTRINSIK D

STUDI LAPANGAN TENTANG UNSUR INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK SENDRATARI RAMAYANA
MELALUI PROSES OBSERVASI.

Oleh :
Ilham Bagus Pratama (22)
Jihandini Iffaditya Mega Nanda (23)
Nadia Khairunisa Agustin (28)
Sabila Nur Abdul Basith (32)
Utomo Joko Pratomo (35)
X MIA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PATI
2015
1 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil penelitian yang berjudul “Studi Lapangan Tentang Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik
Sendratari Ramayana Melalui Proses Observasi. ” telah disahkan dan disetujui pada :
Hari


:

Tanggal

:

Disetujui oleh :

Pembimbing I

2 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto


Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi
diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.




Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja
keras.

Persembahan
Karya ilmiah ini kami persembahkan kepada:


Allah SWT.



Ayah dan Ibu tercinta.



Guru Pembimbing serta Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Pati

3 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayahNya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan
penelitian mengenai Sendratari Ramayana ini.
Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada Guru Bahasa Indonesia
kami yaitu Ibu Laily yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan penelitian kami ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas makalah laporan hasil penelitian ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan penelitian kami ini
bermanfaat.

Pati, 10 Maret2015
Penulis


4 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………. …………………………. 1
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………... 2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………………………. 3
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………... 4
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. 5
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 9
PENUTUP…………………………………………………………………………………. 20
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………... 22

5 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori
Kehidupan bangsa Indonesia tak terlepas dari seni dan budaya yang lahir dari 300

lebih suku bangsa maupun dari pengaruh asing yang telah berakar selama ribuan tahun di
bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan festival yang
diselenggarakan terus melestarikan adat dan tradisi yang telah di wariskan secara turun
menurun dari nenek moyang sehingga membentuk jati diri bangsa. Yogyakarta pada masa
kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan berdampingan.

Di

Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri mall
yang tak kalah ramainya.
Yogyakarta memiliki Candi Prambanan yang menjulang setinggi 47 meter dan
dibuat 1100 tahun sebelumnya, kombinasi yang unik antara candi-candi kuno, sejarah,
tradisi, budaya, dan kekuatan alam menjadikan Yogyakarta sangat layak untuk dikunjungi.
Menyinggung tentang Candi Prambanan di sebelah Candi tersebut terdapat Wisata Budaya
atau Seni yaitu Ramayana Ballet Prambanan Yogyakarta. Sendratari Ramayana Ballet
Prambanan adalah seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan dan sulit tertandingi.
Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa drama, tari dan musik
dalam satu panggung dan momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana.

Orang


menyebut dan mengenal Yogyakarta sebagai kota budaya. Dari sebutan ini setidaknya bisa
ditunjuk simbol-simbol kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Salah satu simbol budaya
Yogyakarta, dari beragam simbol yang ada, adalah kesenian tradisional.
Ramayana Ballet di Prambanan adalah kinerja paling spektakuler di Yogyakarta
yang diselenggarakan di teater buka Prambanan.

Seluruh cerita disuguhkan dalam

rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari yang rupawan dengan diiringi musik

6 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

gamelan. Anda diajak untuk benar-benar larut dalam cerita dan mencermati setiap gerakan
para penari untuk mengetahui jalan cerita. Tidak ada dialog yang terucap dari para penari,
satu-satunya penutur adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu-lagu
dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang khas.
Sendratari Ramayana merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita
lestarikan. Padahal. Pada saat ini semakin banyak remaja yang tidak memiliki kebanggan
atas hasil karya bangsanya, termasuk hasil karya dalam bidang seni dan budaya. Kita

menemukan bahwa rasa bangga terhadap budaya peninggalan nenek moyang dari hari ke
hari semakin ditinggalkan. Melihat situasi yang memprihatinkan itu, kami siswa-siswi
SMA Negeri 1 Pati berusaha untuk lebih mengenal budaya peninggalan nenek moyang kita
melalui kegiatan Widyawisata, yaitu ke candi Prambanan.
1.2

Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari Sendratari Ramayana?
1.2.2 Apa amanat yang bisa diteladani dan diimplementasikan dari Sendratari
Ramayana?

1.3

Tujuan Masalah
1.3.1 Mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari Sendratari Ramayana.
1.3.2 Meneladani amanat yang diperoleh dari Sendratari Ramayana di kehidupan nyata.

1.4

Manfaat Laporan

1.4.1 Menambah wawasan serta pengetahuan siswa tentang warisan seni budaya dari
Yogyakarta yaitu Sendratari Ramayana dengan cara memberi apresiasi dan
1.4.2

mempelajarinya secara totalitas.
Ikut melestarikan peninggalan bersejarah sehingga berguna bagi kehidupan
bermasyarakat pada umumnya.

1.5

Sistematika Penulisan
1.5.1 Bab 1 (Pendahuluan)
Dalam bab ini akan dikemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, metode penelitian,
1.5.2

ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan
Bab 2 (Pembahasan)

7 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A


Pada bab ini akan dikemukakan sinopsis, tokoh dan penokohan, tata panggung,
tata musik, tata lampu, kostum dan tata rias, dan unsur yang menonjol dalam
pertunjukan Sendratari Ramayana di Kompleks Candi Prambanan Jl. Raya Yogya1.5.3

Solo km 16 Prambanan.
Bab 3 (Penutup)
Pada bab ini dikemukakan simpulan penelitian dan saran yang berkaitan dengan
penelitian

BAB II
PEMBAHASAN

8 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

2.1

Perbedaan Tari, Seni Tari Dan Sendratari
2.1.1 Tari
Menurut Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan

Mekaring Djoged Djawi menjelaskan bahwa, tari merupakan gerak dari seluruh
anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud tertentu. Beliau lebih menekankan tari kepada gerak tubuh
2.1.2

yang berirama (Soeryodiningrat: 1986, 21).
Seni Tari
Menurut Herbert Read seni adalah suatu usaha untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Bentuk yang demikian itu memuaskan

kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan
kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah
keindahan. Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media
ungkap, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari
bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi
bentuk ekspresif.
Kesimpulannya, seni tari adalah bentuk-bentuk penyampaian jiwa manusia

melalui gerak-gerak ritme yang indah. Dengan batasan ini maka terdapat tiga hal
yang menonjol dan penting, yaitu gerak, ritmis dan indah disamping ekspresi
manusia.
2.1.3 Sendratari
Ada tiga sumber yang kami dapat tentang pengertian sendratari :
2.1.3.1 Sendratari merupakan gabungan drama atau cerita yang disajikan dalam
bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diiringi oleh musik
(gamelan).
2.1.3.2 Sendratari merupakan sebuah ilmu yang merupakan salah satu cabang
dari bagian ilmu seni yang terdiri dari sebuah dialog, karakter tokohtokoh, penjiwaan sehingga menimbulkan sebuah cerita.
2.1.3.3 Sendratari ialah gabungan antara seni drama dan seni tari. para pemain
adalah penari - penari berbakat. rangkaian peristiwa diwujudkan dalam
bentuk tari yang diiringi musik. tidak ada dialog hanya kadang dibantu

9 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

narasi singkat agar penonton mengetahui peristiwa yang sedang
dipentaskan.
2.2 Sejarah Sendratari Ramayana di Candi Prambanan
Sejarah diadakannya Sendratari Ramayana di candi Prambanan adalah KGPH Jati
Kusuma salah satu kerabat kraton Surakarta yang pada waktu itu menjabat sebagai Mentri
Pariwisata, Pos dan Perhubungan darat yang berkeinginan menampilkan kesenian
tradisional terutama seni tari secara kolosal dengan latar belakang sebuah bangunan seperti
Thailand, Kamboja, dan Mesir.

Akhirnya dipilihlah Yogyakarta sebagai tempat

pertunjukan, tempatnya di Candi Prambanan karena disana terdapat relief cerita Ramayana.
Sendratari Ramayana dipentaskan dan diresmikan oleh Ir. Soekarno presiden RI
yang pertama. Pata tahun 1961 disebelah selatan candi, di bagian timur sungai ddan
pindah ke tempat yang sekarang di bagian barat candi kira-kira tahun 1966-an dengan
tambahan sebuah theather tertutup Trimurti untuk pementasan dimusim hujan. Teather
terbuka Ramayana sendiri dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan
dan Ratu Beko. Sepanjang 6 bulan dari bulan Mei sampai Oktober pertunjukan ini digelar
setiap malam dengan cerita penuh dan pada tanggal tertentu dicuplikan dari setiap episode.
Ramayana sendiri menggambarkan kesetiaan, perjuangan, kebaikan lawan kejahatan.
Hitam putih dimana kalau diterjemahkan dalam kehidupan nyata bisa menjadi cermin bagi
diri kita sendiri.
Fungsi dari Sendratari Ramayana adalah untuk mengingat atau menumbuhkan
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, terutama pada generasi muda yang memulai lupa
akan kebudayaan bangsanya sendiri.

Fungsi lain dari Sendratari Ramayana adalah

menambah wawasan tentang nilai-nilai budaya yang kita miliki.

Indonesia memiliki

banyak kebudayaan salah satunya adalah Sendratari Ramayana, yang juga mengandung
pesan bahwa ujian atau cobaan adalah jalan yang harus kita lalui untuk mencapai
kesuksesan.
2.3 Unsur-Unsur Pembangun Sendratari
Unsur dalam sendratari sebenarnya sama dengan drama sehingga dapat
diklasifikasikan menjadi dua unsur yaitu unsur intrinsik (unsur dalam) dan unsur ektrinsik
(unsur luar). Unsur intrinsik atau disebut juga unsur dalam adalah unsur yang tidak tampak.
2.3.1 Unsur intrinsik (unsur dalam) diklasifikasikan sebagai berikut:

10 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

2.3.1.1 Tokoh
Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Pelaku
cerita atau pemain disebut aktor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh dalam cerita
fiksi atau sendratari berkaitan individu tersebut.
2.3.1.1.1 Pembedaan Tokoh
2.3.1.1.1.1 Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya
tokoh
2.3.1.1.1.1.1

Tokoh Utama
 Rama Wijaya
 Dewi Shinta
 Rahwana
2.3.1.1.1.1.2 Tokoh Tambahan
 Leksmana
 Prabu Janaka
 Wibisana
 Sarpakenaka
 Kumbakarna
 Indrajid
 Patih Prahasta
 Kalamarica
 Burung Garuda Jatayu
 Hanuman
 Trijata
 Sugriwa
 Subali
 Dewi tara
 Anggada
 Anila
 Jembawana
2.3.1.1.1.2 Dilihat dari fungsi penampilan tokoh.
2.3.1.1.1.2.1 Tokoh Protagonis
 Rama Wijaya
 Dewi Shinta
 Leksmana
 Burung Garuda Jatayu
 Hanuman
 Wibisana
 Sugriwa
 Anggada
 Anila
 Jembawana
2.3.1.1.1.2.2 Tokoh Antagonis

11 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A









2.3.2

Rahwana
Sarpakenaka
Kumbakarna
Indrajid
Patih Prahasta
Kalamarica
Subali

Perwatakan Tokoh
Perwatakan atau karakter tokoh adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang
tokoh dalam lakon drama. Karakter ini diciptakan oleh penulis lakon untuk
diwujudkan oleh para pemain drama. Tokoh-tokoh drama disertai penjelasan
mengenai kepribadian tokoh tersebut. Watak tokoh akan jelas terbaca dalam
dialog dan catatan samping. Watak tokoh dapat dibaca melalui gerak-gerik, suara,
jenis kalimat, dan ungkapan yang digunakan.
 Raden Rama Wijaya
: seorang putra mahkota yang gagah berani serta


Dewi Sinta

sangat mencintai istrinya, Dewi Sinta
: seorang dewi yang memiliki paras cantik, sangat
halus, ramah dan memiliki jiwa sosial yang tinggi
karena ia rela menolong seorang yang tidak ia
kenal (ketika di hutan). Merupakan istri Raden



Rahwana

Rama.
: memiliki perawakan yang mengerikan dengan
wajahnya yang seram, memiliki hasrat untuk
memiliki Dewi Shinta, keras kepala, egois,
pemberani dan pemarah.



Hanoman

: seekor kera putih yang patuh dengan perintah
Subali untuk membantu Raden Rama
mendapatkan kembali Dewi Shinta dari tangan
Rahwana, memiliki kepribadian seperti monyet
pada umumnya. Pemberani, sopan santun,tahu
harga diri, prajurit ulung, waspada, rendah hati,
teguh dalam pendirian, lincah, cerdik, setia.

12 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A



Leksmana

: Tampan, gagah, baik hati, berjiwa satria, arif dan
bijaksana.



Wibisana

: Arif, bijaksana, berani menentang kakaknya
(Rahwana), bersifat satria dll



Rahwana

: Angkuh, sombong, congkak, ganas, rakus, bengis,
angkara murka, dan serakah



Sarpakenaka

: Jahat, nakal, penuh tipu daya, provokator, dan
penghasut.



Kumbakarna

: Berani karena benar, jujur, dan bersifat satria
meskipun saat perang Alengka pecah Ia maju
sebagai senopati. Namun Ia tidak membela
Rahwana, melainkan membela negara Alengka,
tanah leluhurnya yang telah memberinya hidup.



Patih Prahasta

: Jujur, setia, dan penuh pengapdian terhadap
Rahwana. Saat perang Alengka pecah, Prahasta
bertindak sebagai Senopati Perang.



Kalamarica

: Lincah, jahat,



Burung Garuda Jatayu

: Baik hati dan penurut.



Sugriwa

: Balas budi, baik hati.



Subali

: Sakti, tidak bisa mengendalikan diri.



Anggada

: Memiliki sifat tang patuh serta taat.



Anila

: Setia, berani.



Jembawana

: Tidak pernah ingkar serta baik hati.

2.3.2.1 Jalan Cerita
Alur menurut Akhmah Saliman (1996 : 24) adalah jaringan atau
rangkaian yang membangun atau membentuk suatu cerita sejak awal
hingga akhir. Alur dalam drama dibagi menjadi babak-babak dan adeganadegan. Babak adalah bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang
ditandai oleh perubahan setting atau latar. Sedangkan adegan merupakan
babak yang ditandai oleh perubahan jumlah tokoh ataupun perubahan yang

13 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

dibicarakan. Alur cerita ini dapat dibagi menjadi beberapa, pengenalan,
pertikaian/konflik, komplikasi, klimaks, peleraian, dan, penyelesaian.
Berikut alur cerita Sendratari Ramayana :
Negeri Mantili yang dipimpin oleh raja bernama Prabu Janaka
mempunyai putri cantik jelita bernama Dewi Sinta. Untuk menentukan
calon suami diadakan sayembara. Akhirnya dimenangkan oleh putra
mahkota kerajaan Ayodya yang bernama raden Wijaya. Beliau berhasil
memperistri Dewi Sinta. Prabu Rahwana Raja Alengkadirja ingin
memperistri Dewi Widowati.

Setelah melihat Dewi Sinta Rahwana

menganggap Sinta titisan Dewi Widowati.
Dikerajaan, Rahwana mengatakan pasewakan agung yang dihadiri
kumbakarno, Indrajit dan Patih Prahasto serta rakyatnya, tiba-tiba datang
adik Rahwana sambil menangis minta tolong karena dipercaya oleh Satria
di hutan Dandaka dan ada wanita cantik mendengar laporan itu, Rahwana
marah dan memanggil Kalamurica untuk ikut membunuh dan mencari
wanita tersebut.
Rama Wijaya bersama Sinta dan Laksamana adik Ramawijaya
mengembara kehutan Dandaka.

Rahwana melihat Sinta dan berniat

memilikinya untuk mendapatkan Sinta, Rahwana mengubah Marica
pengikutnya menjadi kijang kencana yang elok dan membuat Sinta ingin
memiliki. Rama berusaha mengejarnya Sinta cemas Rama belum kembali.
Sinta menyuruh Laksamana mencari Rama, Laksamana pun meninggalkan
Sinta didalam lingkaran magis. Rahwana berusaha menculik Sinta tapi
tidak berhasil akhirnya Rahwana berubah menjadi Brahma tua dan berhasil
menculik Sinta.
Dalam pengejaran akhirnya Kijang dipanah Rama ternyata kijang
berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan
Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama.

zzLaksamana menyusul

Rama mengajak untuk menemui Sinta.
Perjalanan Rahwana membawa Sinta terlambat seekor Burung
Garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Sinta tapi jatuh terluka
parah. Rama dan Laksamana tidak menemukan Sinta ditempat semula,

14 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

akhinya dicari dan diperjalanan bertemu dengan Jatayu. Rama mengira
Jatayu yang menculik Sinta dan akan dibunuh.

Tetapi dicegah oleh

Laksamana. Akhirnya Jatayu menceritakan semua apa yang sebenarnya
terjadi. Saat itu juga Jatayu mati. Dalam kesedihan datanglah seekor Kera
Putih bernama Hanoman yang diutus Sugriwa untuk mencari dua orang
yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali
yang telah merebut kekasihnya Dewi Tara. Akhirnya Rama membantu
Sugriwa.
Subali, Dwi Tara dan Anggodo putranya sedang bercengkrama
dikejutkan oleh kedatangan Sugriwa dan terjadi peperangan.

Rama

membantu Sugriwa dan akhirnya berhasil, kemudian Sugriwa bertemu
denga Dewi Tara. Subali membalas kebaikan Rama dan diutuslah
Hanoman untuk menyelidiki negeri Alengka.
Dikerajaan Alengka, Trijatha sedang menghibur Sinta Rahwana
datang dan membujuk Sinta untuk jadi istrinya, namun bujukan itu ditolak
dan Rahwana ignin membunuhnya tapi dapat dicegah oleh Trijatha. Sinta
yang sedang sedih tiba-tiba dikejutkan tembang yang dibawakan
Hanoman.

Hanoman

segera

menghadap

untuk

menyampaikan

kehadirannya diutus oleh Rama.
Setelah itu Hanoman ingin mengetahui kekuatan Alengka, maka
dirusaklah keindahan taman dan ditangkap Indrajit dibawa ke Rahwana.
Hanoman akan dibunuh tetapi decegah Kumbakarno.
Kumbakarno diusir di Alengka.

Akhirnya

Hanoman dibakar hidu-hidup, tetapi

Hanoman tidak mati malahan Hanoman dapat membakar Alengka, setelah
itu ia kembali menghadap Rama.

Rama beserta kera-kera berangkat

membendung Samudra untuk jalan menuju Alengka. Mendapat laporan
Hanoman tentang kekuatan Alengka Rama merasa gembira da diutuslah
Hanoman, Anggodo, Anila, dan Jembawana untuk memimpin prajurit
menyerang Alengka.
Kerajaan Alengka tiba-tiba diserang prajurit kera dan terjadilah
perang cambuh, dalam perang itu Indrajit dan Kumbakarno gugur.

15 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

Kumbakarno menghadapi Rama. Rahwana gugur kena panah Rama dan di
himpit gunung Sumawan yang dibawa Hanoman.
Setelah Rahwana mati, Sinta diantar Hanoman menghadap Rama,
tapi Rama menolak karena dianggapnya Sinta ternodai selama di Alengka.
Maka Rama minta bukti kepada Sinta untuk membuktikan kesuciannya
dengan dibakar api, karena kesuciannya Sinta dengan pertolongan Dewa
Api, Sinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya Rama menerima
kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia. (klimaks).
2.3.2.2 Latar
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 66), latar adalah tempat
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama. Latar tidak
hanya merujuk kepada tempat, tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, bendabenda, pakaian, sistem pekerjaan, dan sistem kehidupan yang berhubungan
dengan tempat terjadinya peristiwa yang menjadi latar ceritanya.
2.3.2.2.1 Latar Tempat : Negeri Alengka
2.3.2.2.2 Latar Waktu
: pada jaman dahulu kala.
2.3.2.2.3 Latar Suasana : tegang, sedih, dan bahagia.
2.3.2.3 Amanat
Dari pertujukkan ini amanat yang dapat diambil adalah bahwa
untuk mendapatkan apa yang menjadi milik kita, kita harus berusaha keras,
saling percaya, dan meminta pertolongan Tuhan. Selain itu, keserakahan
serta kejahatan pasti akan kalah karena hal-hal yang buruk tentu akan
mendapatkan balasannya sikemudian hari. Berperilaku dan berpikirlah
positif agar kita mendapatkan balasan yang baik pula oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
2.3.3

Unsur Ekstrinsik
2.3.3.1 Tata Panggung
Panggung dalam Sendratari Ramayana ini adalah model Panggung
Tertutup (Close Air Stage). Ini merupakan salah satu keistimewaaannya,
panggung yang megah dengan lampu yang menyala terang oleh lampu
sorot berwarna kekuningan. Walaupun tidak sehebat penampilan
sendratari Ramayana ketika diluar, namun kali ini kami rasa penampilan
yang disuguhkan para pemain sudah sangat terkoodinasi dengan sangat
tepat.

16 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

2.3.3.2

Tata Musik
Pertunjukan Sendratari Ramayana menggunakan musik Gamelan
Orkestra ala Jawa dan tentu saja sinden yang menggiringi tiap babak
dalam sendratari ini serta menggambarkan jalan ceritanya dalam tembang
bahasa jawa dengan suara khasnya mengalun merdu dan mampu
mencipta imaji menuju Dunia Ramayana . Pun seperangkat gamelan yang
terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya saron, bonang, slentem,
gender, kenong, sinter, ketug, satu set alat musik serupa drum yang
disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan lain-lain
disuguhkan dalam pertunjukan Sendratari Ramayana ini. Komponen
utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam,
dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran
Sendratari Ramayana. Misalnya gong berperan menutup sebuah irama
musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya
musik dihiasi oleh irama gending. Selain itu juga ada alat musik gesek

2.3.3.3

Keprak and Kepyak di pertunjukan Sendratari Ramayana.
Tata Lampu (Lighting)
Tidak hanya tarian dan tata musik, dalam Sendratari Ramayana ini
terdapat pencahayaan atau tata lampu yang luar biasa menawan sehingga
tidak hanya menjadi sinar yang bisu, tetapi mampu menggambarkan
kejadian tertentu dalam cerita, misalnya Saat Leksmana melingkari Dewi
Shinta dengan lingkaran magis, seketika lighting biru mengikuti langkah
Leksmana membentuk lingkaran, kemudian saat Rahwana menarik Dewi
Shinta dari lingkaran magis Leksmana, cahaya merah padam seketika

2.3.3.4

menyeruak seakan membahasakan kejahatan Rahwana.
Kostum dan Tata Rias
Salah satu unsur yang mendukung terciptanya pertunjukan
sendratari adalah kostum dan tata rias. Dalam pertunjukan Sendratari
Ramayana ini, riasan tiap pemain tidak hanya mempercantik, tetapi juga
mampu menggambarkan watak tokoh yang diperankan sehingga
penonton dapat dengan mudah mengenali para tokoh meskipun tidak ada
dialog. Begitu juga dengan kostum yang dipakai tiap tokoh,

17 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

menggambarkan pencitraan diri tokoh yang bersangkutan. Misalnya
kostum rahwana, dengan rambut yang panjang, gimbal dan gigi yang
runcing dan tajam menggambarkan keganasannya, kostum Rama
mengambarkan kegagahan, kewibawaan, kebijaksanaan, dan lainya. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa, tata rias dan kostum tiap tokoh
2.3.2

menggambarkan citra diri sendiri-sendiri
Unsur yang menonjol dalam Sendratari Ramayana
Menurut kelompok kami, semua unsur yang ada dalam sendratari
Ramayana ini sangat menonjol. Tata panggung, tata musik, tata rias dan kostum
terkemas apik dalam satu wadah pertunjukan “Sendratari Ramayana”. Tak hanya
tarian dan musik saja yang dipersiapkan. Pencahayaan disiapkan sedemikian rupa
sehingga tak hanya menjadi sinar yang bisu, tetapi mampu menggambarkan
kejadian tertentu dalam cerita. Begitu pula riasan, kostum dan properti tiap penari,
tak hanya mempercantik tetapi juga mampu menggambarkan watak tokoh yang
diperankan sehingga penonton dapat dengan mudah mengenali meski tak ada
dialog. Selain itu, adegan menarik seperti kelincahan penari berakrobat pun makin
memperindah pertunjukan. Permainan yang menawan bisa dijumpai ketika
Hanuman yang semula akan dibakar hidup-hidup justru berhasil membakar
kerajaan Alengkadiraja milik Rahwana. Sementara akrobat bisa dijumpai ketika
Hanuman berperang dengan para pengikut Rahwana. Permainan api tiruan ketika
Shinta hendak membakar diri juga menarik untuk disaksikan. Oleh karena itu,
kelompok kami menyimpulkan bahwa semua unsur dalam Sendratari Ramayana
ini, dari tokoh, tata panggung, tata musik, tata rias, kostum dan properti semuanya
menonjol dan saling bersinergi satu sama lain.

BAB III

18 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami mengenai Sendratari Ramayanadi candi Prambanan
yang telah kami uraikan pada bab I dan bab II kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
3.1.1 Sendratari Ramayana merupakan salah satu drama yang ditunjukan dalam bentuk
tarian untuk melestaikan nilai-nilai budaya, tempat rekreasi, dan tempat meminta
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan matapelajaran Bahasa Indonesia dan Seni
3.1.2

Budaya.
Sendratari Ramayana merupakan budaya peninggalan nenek moyang kita yang

3.1.3

mempunyai nilai estetika yang tinggi.
Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta
membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat

3.1.4

sebuah drama berwujud.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara
lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai unsur yang
mempengaruhi bagun sebuah cerita.

3.2

Saran
Setelah kami menyusun karyatulis ini sebagai laporan Widyawisata, kami memberi sedikit
saran-saran:
3.2.1 Sendratari Ramayana harus dilestarikan dengan sebaik-baiknya, karena Sendratari
3.2.2

Ramayana sudah dikenal didunia internasional.
Alangkah baiknya jika bangunan-bangunan yang ada disekitar lapangan
pertunjukan Sendratari Ramayana ditambah dengan hiasan lain agar lebih kelihatan
menarik bagi para pengunjung baru atau oengunjung yang sering melihat
pertunjukan Sendratari Ramayana tersebut

3.3

Kata Penutup
Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT.atas rahmat dan hidyah-nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan karyatulis ini. Kami selaku penyusun mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penyusunan karya tulis ini, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita
.Amin.

19 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

DAFTAR PUSTAKA

Haxims. 2010. “Sendratari Ramayana, Kebudayaan Indonesia yang Sangat Terkenal di Dunia”.
Dalam http://www.haxims.blogspot.com
Kuntarto, Niknik M. 2010. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Martin, Fenton. 2011 “Ramayana Ballet (Sendratari Ramayana)”. Dalam
http://www.fen222.blogspot.com
Mona. 2011. “Sendratari Ramayana; Saat Pahlawan Tak Selalu Muncul ke Permukaan”. Dalam
http://www.kompasiana.com
Shafei, Ahmad. 2010. “Sendratari Ramayana”. Dalam http://the-javanese.co.cc

20 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A

Utomo, Yunanto Wiji. 2006. “RAMAYANA BALLET – Drama dalam Tarian Khas Jawa”.
Dalam http://www.yogyes.com
Wayang. 2006. “Wayang Lakon Ramayana”. Dalam http://wayang.wordpress.com
----------. 2010. “Arti dan Makna Tokoh Pewayangan Ramayana dalam Pembentukan dan
Pembinaan Watak”. Dalam http://wayang.wordpress.com

21 |L A P O R A N B A H A S A I N D O N E S I A