Amanah ini usai sudah Dengan berbagai suka dan duka Serta doa, usaha dan kesabaran yang selalu mengiringi Lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan Tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta cinta semurni cintamu Dalam derap langkahku ada tetesan k

MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV MIN GADUR KOTO TINGGI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

AQSHA FANI HAYATI 1314070577 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG 1438 H/ 2017 M

Kata Persembahan

Allah SWT akan meninggikan orang-orang di antara kamu Dan orang-orang yang di berikan ilmu pengetahuan beberapa derajat

(Q.S Al-mujaddalah : 11)

Ya Allah…

Sepercik ilmu telah engkau karuniakan kepadaku Hanya puji syukur yang dapat kupersembahkan kepada-Mu Hamba hanya mengetahui sebagian ilmu yang ada kepada-Mu

(Q.S Ar-Rum : 41)

Alhamdulillah… Amanah ini usai sudah Dengan berbagai suka dan duka Serta doa, usaha dan kesabaran yang selalu mengiringi

Ayah-Bunda tercinta…..

Lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan Tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta cinta semurni cintamu Dalam derap langkahku ada tetesan keringatmu Dalam cintaku ada doa tulusmu Semoga Allah membalas budi dan jasamu…

Kupersembahkan karya tulis ini kepada ayahanda alm. Syafruddin Kupersembahkan karya tulis ini kepada ayahanda alm. Syafruddin

Doa, Motivasi dan Ketulusan persaudaraan adalah bagian terindah dalam hidup

ini

Terima kasih untuk dosen pembimbing atas pengorbanan waktu dan bimbingan yang telah di berikan. atas semua saran-sarannya

Trim to sobat-sobat Qu: dan teman2 yang lain khususnya angkatan 2013 Yang tidak mungkin di sebutin satu persatu (kalian selalu dalam ingatan).

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Demikianlah pernyataan ini saya buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.

Padang, 14 Agustus 2017 Yang menyatakan,

Aqsha Fani Hayati 1314070577

Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman” Disusun oleh saudari Aqsha Fani Hayati, NIM 1314070577 telah memenuhi persyaratan ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang Munaqasyah.

Padang, 15 Agustus 2017

Pembimbing I , Pembimbing II,

Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd Sermal, S.Ag, M. Pd NIP. 1969121119980031003

NIP. 196909091993031003

Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”, yang disusun oleh Aqsha Fani Hayati, NIM. 13149070577, telah diuji dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang, pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 2017 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Padang, 25 Agustus2017 Tim Penguji Sidang Munaqasyah Ketua,

Sekretaris,

Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd Sermal, S.Ag, M.Pd NIP. 196912111998031003

NIP. 196909091993031003

Anggota,

Dr. Mulyadi, S.Ag.,M.Pd. Sermal, S.Ag, M.Pd NIP. 196912111998031003

NIP. 196909091993031003

Dr. Nursyamsi, M.Pd Syahril, S.Ag, M.Pd NIP.196304021994032001

NIP. 197502122009121002

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Dr. H. Gusril Kenedi, M.Pd. NIP 196508141998031003

Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman” yang disusun oleh Aqsha Fani Hayati, NIM 1314070577 pada prodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan rata-rata nilai 71,75 yang tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan pelaksanaan pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada pelaksanaan dan hasil belajar peserta didik pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian “One- Group Pretest And Posttest Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman. Pemilihan sampel adalah dengan total sampling yaitu pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengambil seluruh peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman. Peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman berjumlah 16 orang. Teknik untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan uji-t. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sampel maka tidak perlu menggunakan uji homogenitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi

Kabupaten Padang Pariaman terdapat peningkatan yang signifikansi. Tes awal (pretest) dengan rata-rata 58,44. Sementara pada tes akhir (posttest) nilai rata-rata peserta didik adalah 94,69.

Pelaksanaan pembelajaran Mind Map telah berhasil membantu memberikan peningkatan hasil pembelajaran peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Syukur Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”. Salawat dan salam selalu senantiasa ditujukan kepada Nabi besar umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Dalam menulis dan menyusun skripsi ini banyak menerima bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu atas segala bantuan yang telah diberikan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Gusril Kenedi, M.Pd, dan Wakil dekan 1, 2 dan 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

2. Bapak Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd dan Ibu Aziza Meria, M.Ag selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

3. Bapak Dr. Mulyadi, S.Ag, M.Pd selaku pembimbing I, dan Bapak Sermal, S.Ag.,M.Pd selaku pembimbing II.

4. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

tua penulis, terima kasih ayahanda (Alm) Syafruddin dan ibunda Ratna Hayati yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik, mencurahkan kasih sayang, perhatian, dan selalu memberikan motivasi dan harapan untuk penulis agar menjalani kehidupan ini dengan ikhlas. Serta kepada kedua saudari penulis, Hidayani dan Syafriani yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada kedua saudara penulis, Syafrinaldi dan Novirman.

Semua rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 PGMI UIN Imam Bonjol Padang. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini mampu memberikan inspirasi yang besar bagi semua pihak. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Rabbal Alamin Padang, 14 Agustus 2017 Penulis,

Aqsha Fani Hayati

3. Uji Hipotesis. ......................................................................... 77

D. Pembahasan. ................................................................................ 79

E. Keterbatasan Penelitian................................................................ 81 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 83

B. Saran ........................................................................................... 84 DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tabel 1.1

Daftar Nilai Ujian IPS Semester II Kelas IV Tahun Pelajaran 2015/2016 MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman................................................................... 7

Tabel 2.1 Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia.............................. 38

Tabel 3.1 Design Penelitian One Group Study Pretest-Posttest............ 57

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman................................................. 58

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda..................................................... 65

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal...................................... 66

Tabel 3.5 Koefisien Reliabilitas Tes...................................................... 67

Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi................... 72

Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi................. 72

Tabel 4.3 Daya Beda.............................................................................. 74

Tabel 4.4 Indeks Kesukaran.................................................................. 75

Tabel 4.5 Relibility Statistics................................................................. 76

Tabel 4.6 Paired Samples Stasistics...................................................... 77 Tabel 4.7

Selisih Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest.......................... 77 Tabel 4.8

Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest.............................. 78 Tabel 4.9

Uji Hipotesis Paired Samples Test........................................ 79

Lampiran 1 Kisi-Kisi Soal Tes Pretest Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal Tes Posttest Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba Lampiran 4 Soal Tes Pretest Lampiran 5 Soal Tes Posttest Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba Lampiran 7 RPP Pertemuan I Lampiran 8 RPP Pertemuan II Lampiran 9 RPP Pertemuan III Lampiran 10 RPP Pertemuan IV Lampiran 11 Validitas Instrumen Lampiran 12 Uji Normalitas Data Dengan Kolmogorov Smirnov Lampiran 13 Uji t (Paired Samples T Test) Lampiran 14 Hasil Pretest Lampiran 15 Hasil Posttest Lampiran 16 Nilai Hasil Pretest dan Posttest Lampiran 17 Nilai Uji Coba

Lampiran Surat-Surat Penelitian Lampiran Dokumentasi Penelitian

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh

siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan Ilmu Pengetahuan, pengetahuan telah ada seiring dengan lahirnya peradaban manusia. “R.S. Peters dalam bukunya The Philosophy of Education melandaskan bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak mengenal akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat.” 1

Pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada, dan dengan kata lain pada dasarnya pendidikan merupakan usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawabnya membimbing anak- anak didik menjadi kedewasaan . Dari maknanya yang sempit pendidikan identik dengan sekolah. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan

1 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, ( Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2014 ), h. 221

mereka untuk terjun kemasyarakat sebagai individu maupun makhluk sosial. Pendidikan SD sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional mempunyai peranan yang amat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena pada dasarnya pendidikan merupakan usaha pengembangan Sumber Daya Manusia. Melalui pendidikan di Sekolah Dasar, diharapkan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas. Untuk menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas tujuan Pendidikan Nasional tidak akan dapat terealisasikan apabila tidak di implementasikan dalam setiap jenjang dan satuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan itu, maka melalui pendidikan formal didirikan sekolah-sekolah salah satunya Sekolah Dasar. 2

Dalil tentang pendidikan yaitu Surat al-Mujadalah ayat 11: .... ٍتﺎَﺟَرَد َﻢْﻠِﻌْﻟا اﻮُﺗوُأ َﻦﯾِﺬﱠﻟاَو ْﻢُﻜﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟ ا ُﷲ ِﻊَﻓْﺮَﯾ ... Artinya : ”.....Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. al-Mujadalah ayat: 11) 3

Sehubungan dengan Q.S. al-Mujadalah ayat: 11 di atas menjelaskan bahwa:

“Allah akan mengangkat orang-orang mukmin yang melaksanakan segala perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan- Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkan agar memberikan kelapangan kepada sesama kawannya ketika berada di

2 Ahmad ,Ibid, h. 222

3 Departemen Agama RI. al-Qur’an dan Terjemahan,( Jakarta: al-Tahfiz, 1998), h.2 3 Departemen Agama RI. al-Qur’an dan Terjemahan,( Jakarta: al-Tahfiz, 1998), h.2

Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akedemik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi Serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainnya. 5

Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin Ilmu Sosial dan Humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat Dasar dan Menengah . Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan Soisial, Ekonomi, Psikologi, Budaya, Sejarah, maupun Politik, semuanya dipelajari dalam Ilmu Sosial ini.

Menurut Zuraik, hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasioal dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai- nilai. Hakikat IPS di Sekolah Dasar memberikan pengetahuan

4 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan , Tafsir al-Ayat al-Tarbawiy,(Jakarta : Raja Persindo Prasada, 2014), h.154

5 Sapriya, Pendidikan IPS, ( Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 7 5 Sapriya, Pendidikan IPS, ( Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 7

kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat . 6 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan

konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS saat ini dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas Sumber Daya Manusia, sehingga eksistensi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis. 7

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberi bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal niai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di Masyarakat, Bangsa, dan Negara dalam berbagai karakteristik. Lebih jauh lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek atau tiga ranah

6 Ahmad Susanto, op. cit., h.137 7 Ahmad ,Ibid, h. 138

( psikomotor), dan sikap (afektif). 8 Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yng positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. 9 Secara terperinci, Mutakin merumuskan tujuan pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah, sebagai berikut :

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai Sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari Ilmu-Ilmu Sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis , selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. 10

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 20 Oktober 2016, khususnya dalam pembelajaran IPS di kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman, peneliti mendapatkan fakta-fakta yang

8 Ahmad ,Ibid, h. 144 9 Ahmad, Ibid, h. 145 10 Ahmad, Ibid,h. 146

Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Pada proses pembelajaran belum menggunakan metode pelajaran yang beragam Pendidik lebih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional (metode ceramah) kepada peserta didik, sehingga peserta didik menjadi kurang tertarik dengan materi pembelajaran yang diberikan dan membuat peserta didik cepat merasa bosan dan kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal tersebut sering membuat peserta didik sering menganggu temannya, keluar masuk kelas dan mencari kesibukan sendiri dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariman Tahun Pelajaran 2016/2017 maka didapat nilai ujian pembelajaran IPS peserta didik untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tebel di bawah ini. 11

11 Wawancara dengan Ibu Yulia Angraini, tanggal 27 Oktober 2016 di MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

Tabel 1.1

Daftar Nilai IPS Peserta Didik Semester I kelas IV Tahun Pelajaran

MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman No.

Nama Peserta Didik

Nilai Peserta Didik

Sumber: Dokumentasi Guru Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman

Berdasarkan hasil ujian pada pembelajaran IPS semester I, diperoleh nilai rata-rata 71,75. Dari 16 orang peserta didik, 7 orang peserta didik yang mencapai ketuntasan, sementara 9 orang peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Dari data tersebut masih banyak peserta didik memperoleh nilai di bawah standar KKM yang ditetapkan sekolah, terlihat dari rata-rata nilai Berdasarkan hasil ujian pada pembelajaran IPS semester I, diperoleh nilai rata-rata 71,75. Dari 16 orang peserta didik, 7 orang peserta didik yang mencapai ketuntasan, sementara 9 orang peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Dari data tersebut masih banyak peserta didik memperoleh nilai di bawah standar KKM yang ditetapkan sekolah, terlihat dari rata-rata nilai

Berdasarkan permasalahan di atas, Peneliti perlu mencarikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Cara pembelajaran yang dapat memusatkan pikiran peserta didik dalam pembelajaran adalah dengan mengunakan Pembelajaran Mind Map.

Pembelajaran Mind Map dikembangkan sebagai strategi efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta salah satu pengagas pembelajaran ini adalah Toni Buzon (2004). Untuk membuat Mind Map.

Menurut Buzon, seseorang biasanya memulai dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan dari situlah, ia bisa mengembangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata kunci-kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta, dan gambar-gambar. 12

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman”.

12 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 307

B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan, pembelajaran berpusat pada guru (student center)

2. Kurangnya motivasi dan semangat belajar dari peserta didik itu sendiri. Saat pembelajaran berlangsung, peserta didik cendrung kurang memperhatikan dengan serius.

3. Metode pembelajaran yang kurang bervariasi, guru cendrung menggunakan metode ceramah.

4. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM untuk mata pelajaran IPS cukup tinggi yaitu 75.

C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pada pelaksanaan belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

2. Pada hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah pada penelitian ini, yaitu:“Apakah Pelaksanaan Pembelajaran

Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman?”

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran

Mind Map dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman.

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Meningkatkan semangat profesional penulis dalam membelajarkan

peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan Pembelajaran Mind Map dalam pembelajaran IPS di Kelas IV MIN Gadur Koto Tinggi Kabupaten Padang Pariaman serta menambah wawasan dan Ilmu Pengetahuan penulis dalam pembelajaran di SD sehingga menjadi guru profesional dapat terlaksana dengan baik.

2. Bagi guru Menjadi bahan masukan pada pembelajaran IPS dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik dengan menggunakan pembelajaran Mind Map.

3. Bagi sekolah Dapat meningkatkan nilai pembelajaran IPS sehingga mutu pendidikan anak sekolahpun meningkat.

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Mind Map

1. Pengertian Pembelajaran Mind Map Pembelajaran Mind Map di kembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta. Salah satu pengagas metode ini adalah Tony Buzon (2004).

Menurut Buzon, seseorang biasanya memulai dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan dari situlah, ia bisa membentangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata kunci- kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta, dan

gambar-gambar 13 .

Pembelajaran yang di awali dengan penyungguhan konsep atau permasalahan yang harus di bahas dengan memberi berbagai alternatif-alternatif pemecahannya disebut dengan Mind Mapping. Pembelajaran Mind Mapping ialah penyampaian idea atau konsep serta masalah dalam pembelajaran yang kemudian di bahas dalam kelompok kecil sehingga melahirkan berbagai aternatif-alternatif pemecahannya. Pada sisi lain Mind Mapping merupakan pembelajaran yang akan melatih alur berpikir peserta didik menuju satu titik, dimana titik tersebut sebagai fokus suatu kajian. Kalau peserta didik dapat memfokuskan pikiran pada kajian itu, maka ia akan berkonsentrasi dan melakukan pembelajaran dengan

13 Miftahul, Huda. op. cit., h. 307 13 Miftahul, Huda. op. cit., h. 307

Peta pikiran (Mind Map) adalah pendekatan keseluruhan otak yang membuat anda mampu membuat catatan yang menyeluruh dalam satu halaman. Dengan menggunakan citra visual dan perangkat grafis lainnya, peta pikiran akan memberikan kesan yang lebih lama. Teknik pencatatan ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Tony Buzan dan di dasarkan pada riset tentang bagaiman cara kerja otak yang sebenarnya. Otak anda sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk- bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat- pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola-pola dan ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisioanal dan memicu ingatan yang mudah. Ini juga lebih mudah dari pada metode pencatatan tradisional karena ini mengaktifkan kedua belahan otak anda (karena itu di sebut dengan istilah “Pendekatan Keseluruhan Otak”). Cara ini menyenangkan, dan kreatif. Pikiran anda tidak

14 Istarani , 58 Model Pembelajaran Inovatif , (Medan: Media Persada, 2014), h. 55-56 14 Istarani , 58 Model Pembelajaran Inovatif , (Medan: Media Persada, 2014), h. 55-56

Secara umum, teknik mencatat yang kita gunakan harus menggunakan kata-kata kunci saja, serta harus menggabungan penggunaan otak kiri dan otak kanan. Satu-satunya alat pencatat yang mencapai semua itu adalah Mind Map, yang dikembangkan

oleh Tony Buzan 16 . Mind Map merupakan sistem belajar dan berpikir yang

paling banyak digunakan di seluruh dunia. Menurut Tony Buzon dan Buzon World Organisasion, UK, lebih dari 300.000.000 sudah pernah membuat, melihat dan membaca buku tentang Mind Map . Ada beberapa definisi Mind Map sebagi berikut 17 :

a. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua belah otak .

b. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan otak dengan cara kerja alaminya.

c. Sistem belajar dan berpikir yang mengeluarkan seluruh potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih tersembunyi.

15 Alwiyah Abbdurrahman, Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, ( bandung : PT. Mizan Pustaka, 2012), h. 152

16 Adam khoo, I Am Gifted, So Are You. Saya berbakat kamu juga, ( Jakarta: PT. Gramedia ,2008),h. 78

17 Susanto Windura, 1 St Mind Map Cara Berfikir dan Belajar Sesuai Cara Kerja Alami Otak, (Jakarta : PT. Gramedia, 2013), h. 12 17 Susanto Windura, 1 St Mind Map Cara Berfikir dan Belajar Sesuai Cara Kerja Alami Otak, (Jakarta : PT. Gramedia, 2013), h. 12

e. Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan secara visual apa yang terjadi ada oak anda saat belajar dan berpikir. 18

Mind Map diciptakan pertama kali oleh Tony Buzan dari Inggris, seorang pakar pengembangan otak, kreativitas dan revolusi pendidikan sejak awal tahun 1970-an. Di Indonesia sendiri, Mind Map telah masuk sejak tahun 1980-an dan mencapai puncaknya di dunia pendidikan sejak berdiriya Buzan Center indonesia di tahun

2009. 19 Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan

cara kreatif bagi tiap pendidik untuk menghasilan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru (Silberman, 1996). Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis (Hernowo, 2003). Meminta pembelajar untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan. 20

Pemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk

18 Susanto,Ibid., h. 12 19 Susanto,ibid., h. 13

20 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 , (Jakarta : Ar- Ruzz Media, 2014), h.105 20 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 , (Jakarta : Ar- Ruzz Media, 2014), h.105

Pembelajaran Mind Mapping ini sangat cocok untuk meriview pengetahuan awal peserta didik. Sintaknya adalah, informasi kompetensi, sajian permasalah terbuka, peserta didik berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi kelompok, peserta didik membuat

kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi. 22 Jadi, Menurut penulis Mind Map adalah suatu model

pembelajaran untuk mencatat pelajaran yang menggunakan kedua belah otak kita, otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan kita. Model Pembelajaran ini sangat efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta.

21 Aris Shoimin ,Ibid., h. 105 22 Ngalimun, Strategi Dan Model Pembelajaran, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2014), h.176 21 Aris Shoimin ,Ibid., h. 105 22 Ngalimun, Strategi Dan Model Pembelajaran, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2014), h.176

dalam belajar, berpikir maupun merencakan kegiatannya sehari- hari. Peserta didik dapat menggunakan Mind Map untuk 23 :

4. Berpikir analisis

5. Berpikir kreatif

6. Merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan, dll)

7. Mengurangi aritikel bacaan (misal : reading comprehension bahasa inggris)

8. Mengurai soal cerita matematika atau sains, dll. 24 Keterampilan dan kemahiran anak unuk menguasai Mind

Map juga membutuhkan waktu dan proses. Pendampingan guru dan orang tua sangat penting, khususnya bagi anak kecil atau SD/MI. Semakin sering anak menggunakan Mind Map dalam kegiatan pembelajarannya, maka mereka akan merasakannya sebagai suatu hal yang biasa dan wajib digunakan setiap saat

23 Ngalimun ,Ibid., h. 14 24 Ngalimun ,Ibid., h. 14 23 Ngalimun ,Ibid., h. 14 24 Ngalimun ,Ibid., h. 14

tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan strategi ideal untuk melejitkan pemikiran peserta didik. Mind Map bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada hakikatnya, Mind Map digunakan untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar peserta didik. 26

Keuntungan lain penggunaan catatan Mind Map yaitu membiasakan peserta didik untuk melatih kreativitas kreatifnya sehingga peserta didik dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Pemetaan pikiran dengan teknik mencatat pemetaan pikiran diduga kreatifitas

peserta didik akan meningkat. 27

b. Manfaat Mind Map untuk kepentingan mengajar Untuk kepentingan mengajar, Mind Map memiliki beberapa

manfaat, antara lain sebagai berikut 28 :

25 Susanto Windura, op. cit., h.198 26 Miftahul Huda, op. cit., h. 307 27 Istarani, op.cit., h.58 28 Susanto Windora, op. cit., h. 14

2. Menyatukan meteri pembelajaran dari beberapa sumber

3. Meringkas materi pengajaran

4. Mengembangkan ide materi mengajar

5. Mempersiapkan presentasi mengajar

6. Presentasi mengajar

7. Menajemen waktu dalam mengajar

8. Membuat catatan mengajar di papan tulis

9. Merancang soal-soal ujian

10. Evaluasi kualitas belajar

11. Evaluasi hasil ujian

12. Evaluasi kualitas mengajar

13. Penugasan siswa

14. Penelitian, dll. 29

c. Manfaat Mind Map untuk keluarga Untuk keperluan keluarga, Mind Map sangat membantu kapala keluarga, ibu rumah tangga, dan anggota

keluarga untuk antara lain 30 :

1. Merancang tujuan keluarga

2. Merancang keuangan keluarga

3. Mengatur dan mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga

29 Susanto Ibid., h. 14 30 Susanto ,Ibid., h. 15

5. Merencanakan dan mempersiapkan liburan keluarga

6. Merencanakan kegiatan keluarga

7. Membuat silsilah keluarga, dll. 31

d. Manfaat Mind Map Untuk Menajemen dan Bisnis Tidak hanya untuk pembelajaran, pengajaran dan keluarga, Mind Map sangat bagus dan ampuh untuk di terapkan dalam menajemen dan bisnis, antara lain sebagai

berikut : 32

1. Perencanaan bisnis

2. Pemecahan masalah

3. Perencanaan keuangan

4. Merancang visi , misi, dan tujuan organisasi

5. Mengolah tim kerja

6. Menajemen projek

7. Merencanakan kegiatan organiasasi

8. Berpikir fleksibel dan kreatif, dll. 33

3. Alasan Menggunakan Pembelajaran Mind Map Menurut Susanto Windura, alasan penggunaan

pembelajaran Mind Map ialah karena pembelajaran Mind Map bekerja sesuai dengan tiga cara kerja alami otak yaitu : Pembelajaran menggunakan catatan Mind Map bekerja dengan kedua belah otak, pembelajaran Mind Map menggunakan gambar, pembelajaran Mind Map menggunakan pancaran

31 Susanto ,Ibid., h.15 32 Susanto Ibid. 33 Susanto ,Ibid.

belajar dan berpikir akan cepat, mudah dan menyenangkan. Tidak ubahnya seperti menonton film, main games dan

membaca komik. 34 Pembelajaran Mind Map baik digunakan untuk melatih daya

alur pikir siswa. Kepada siswa diberikan seluas-luasnya dalam menganalisa suatu permasalahan yang diajukan. Untuk itu, jangan diinterpretasi pikiran peserta didik terlebih dahulu sebelum hasil

pikirannya dikemukakan pada tahap presentase. 35

4. kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Mind Map

a. kelebihan Mind Map kelebihan Mind Map menurut Aris Shoimin ada 4 macam, sebagai berikut :

1. Cara ini cepat

2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dalam pikiran

3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.

4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. 36

Adapun kelebihan Mind Map menurut Adam Khoo sebagai berikut: 37

34 Susanto Windura, op.cit., h.30 35 Istarani, op. cit., h.59 36 Aris Shoimin, op. cit., h. 107

Hal yang menarik dari Mind Mapping adalah bisa meringkas informasi dari sepuluh halaman buku menjadi satu halaman saja. Semua itu bisa dilakukan karena hanya menggunakan kata-kata kunci saja dan imajinasi. Semua dicapai tanpa menghilangkan satupun informasi penting. Hal tersebut tentu sangat menghemat waktu. 38

b. Menggunakan Ketiga Prinsip Super Memory

Mind Map menggunakan ketiga prinsip yang akan mengingkatkan kemampuan menyerap lebih cepat dan cepat

mengingat kembali. 39

1. Visualisasi

Mind Map mempunyai banyak gambar untuk divisualisasikan, salah satu dari prinsip penting dalam memori. Nyatanya, seluruh Mind Map seperti sebuah gambar yang besar.

2. Asosiasi

Mind Map memperlihatkan dengan jelas bagaimana semuanya saling berhubungan satu sama lain.

37 Adam Khoo, op. cit., h. 79 38 Adam Khoo, Ibid., h.79 39 Adam Khoo ,Ibid., h. 80

Mind Map memungkinkan untuk menjadikan poin-poin dan gagasan lebih menonjol dan tidak monoton dengan menggunakan warna-warna, ukuran, dan gambar yang berbeda. Itu akan membuat gagasan-gagasan akan tertanam di dalam

pikiran. 40

c. Menggunakan Otak Kiri Dan Kanan Secara Bersamaan Mind Map menggunakan fungsi otak kanan dan otak kiri . Ini adalah sebuah alat pembelajaran seluruh otak yang meningkatkan kekuatan otak ketingkat seorang

jenius. 41

b. Kekurangan Pembelajaran Mind Map Ada 3 kekurangan Mind Map sebagai berikut :

1. Hanya peserta didik yang aktif dan terlibat

2. Tidak seluruh peserta didik belajar

3. Jumlah detail informasi tidak bisa dimasukkan 42

5. Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Mind Map

Menggambarkan Mind Map langkah demi langkah.

40 Adam Khoo ,Ibid., h. 81 41 Adam Khoo ,Ibid., h. 82 42 Ibid., h. 107 40 Adam Khoo ,Ibid., h. 81 41 Adam Khoo ,Ibid., h. 82 42 Ibid., h. 107

KOPERASI

Langkah 2 : Menambahkan beberapa sub-judul

Pengertian Kegiatan Koperasi

Koperasi

Jenis-jenis Koperasi Manfaat Koperasi Jenis-jenis Koperasi Manfaat Koperasi

Menyedikan Kebutuhan Anggota

Usaha berazaskan

Menjalankan produksi

kekeluargaan

barang

UUD Koperasi no. Menjual barang untuk

anggota

25 thn 1992

Membeli barang untuk anggota

Pengertian Kegiatan Koperasi

Anggota Mengembangkan usaha

Menyalurkan Kredit

KOPERASI

Perbedaan Koperasi Dan Nonkoperasi

Manfaat Koperasi

Meningkatkan

meningkatkan

kesejahteraan anggota

kesejahteraan

anggota

Menyediakan kebutuhan

Berbadan hukum

anggota Pengurusnya berasal dari Mengembangkan usaha para

anggota

anggota

Langkah 4 : Dalam langkah terakhir ini, tambahkan gambar- gambar dan coretan-coretan yang akan membuat gagasan tersebut dapat lebih dipahami dan melekat di pikiran. 43

43 Ibid., h.82-87

Usaha

berazaskan

Menjalankan produksi

kekeluargaan barang

UUD Koperasi no. Menjual barang untuk

25 thn 1992 anggota

Membeli barang

untuk anggota

Pengertian Kegiatan Koperasi

Anggota Mengembangkan usaha

Menyalurkan Kredit

KOPERASI

Perbedaan Koperasi Dan Nonkoperasi

Manfaat Koperasi

Modalnya berasal dari

Meningkatkan

anggota

kesejahteraan anggota

Menyediakan kebutuhan

Berbadan hukum

anggota

Pengurusnya berasal dari Mengembangkan usaha para

anggota

anggota

1. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gambar utamanya.

2. Tambahlah sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci gunakan pulpen warna-warni.

3. Tulislah kata kunci / frase pada tiap-tia cabang, tambahkan untuk menambahkan detail-detail.

4. Tambahkan simbol dan ilustrasi.

5. Gunakan huruf-huruf kapital.

6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.

7. Hidupkanlah peta pikiran .

8. Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf-huruf tebal.

9. Bersikap kreatif dan berani

10. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin- poin atau gagasan-gagasan.

11. Buatlah peta pikiran secara horizontal. 45 Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai

Mind Mapping, antara lain sebagai berikut 46 :

1. Letakkan gagasan/ tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak

44 Alwiyah Abdurrahman, op. cit .,h.157 45 Alwiyah ,Ibid., h.157 46 . Miftahul Huda, op.cit., h.308 44 Alwiyah Abdurrahman, op. cit .,h.157 45 Alwiyah ,Ibid., h.157 46 . Miftahul Huda, op.cit., h.308

2. Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang dan warna yang berbeda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain. Hubungan- hubungan ini sangat penting, karena ia bisa membentuk keseluruhan pemikiran dan pembahasan tentang gagasan utama tersebut.

3. Hindari untuk bersikap latah, lebih menampilkan karya bagus dari pada konten di dalamnya. Mind Map harus di buat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing yang menyita waktu. Untuk itulah, sangat penting mempertimbnagkan setiap kemungkinan yang harus dan tidak harus dimasukkan ke dalam peta tersebut.

4. Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berbeda pula. Misalnya, warna biru untuk sesuatu yang wajib muncul di dalam peta tersebut, hitam untuk gagasan yang lain yang bagus, dan merah untuk sesuatu yang masih perlu di teliti lebih lanjut. Tidak ada teknik pewarnaan yang pasti, namun pastikan warna-warna yang di tentukan konsisten sejak awal.

dimaksudkan agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan. 47

B. Tinjauan Tentang IPS di Sekolah Dasar

1. IPS dalam Perspektif Al- Quran

a) Surat Al-Mujadalah ayat : 11:              

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al-Mujadalah ayat : 11)

Sehubungan dengan Q.S. al-Mujadalah ayat: 11 di atas menjelaskan bahwa:

“Maksudnya adalah bahwa Allah akan mengangkat orang- orang mukmin yang melaksanakan segala perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkan agar memberikan kelapangan kepada sesama kawannya ketika berada di majelis, maka tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah tersebut akan menghilangkan haknya, melainkan kesempatan yang dapat menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidak akan menyia- nyiakan setiap perbuatan yang dilakukan hambanya-Nya,

47 Ibid., h.308-309 47 Ibid., h.308-309

b) Al-Fatihah [1] : 6-7        

     

Artinya : “Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang- orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah [1] : 6-7 )

Sehubungan dengan Q.S. Al-Fatihah [1] : 6-7 di atas menjelaskan bahwa: “Dalam ayat ini, tersirat perintah untuk mempelajari

sejarah. Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam ayat ini:

1. Kelompok yang telah diberi nikmat oleh Allah.

2. Kelompok yang dimurkai Allah.

3. Kelompok yang sesat. Ketiga kelompok ini adalah generasi yang telah berlalu, Ibnu katsir dalam bukunya “al-maktabah al- syamilah”menafsirkan kelompok pertama adalah orang yang berilmu dan beramal yaitu para nabi, para shiddiqin, dan para shalihin. Kelompok kedua adalah orang yang berilmu tetapi tidak beramal, seperti orang-orang Yahudi. Dan kelompok ketiga adalah orang yang kehilangan ilmu, walaupun mereka masih beramal”. 49

2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering di singkat dengan IPS, adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu Sosial dan Homaniora serta kegiatan dasar manusia yang

48 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan , Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy,(Jakarta : Raja Persindo Prasada, 2012), h.154

49 http://sweetcher.blogspot.co.id/2012/10/pengembangan-pembelajaran-ips-di-

sd_30.html

pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat Dasar dan Menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup bebagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan Sosial, Ekonomi, Psikologi, Budaya, Sejarah, maupun Politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam Sosiologi. Aspek Ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan peemasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek Budaya dengan segala perkembangan dan segala pemasalahannya dipelajari dalam Antropologi. Aspek Sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dipelajari dalam Ilmu Sejarah. Begitu juga Aspek Geografi yang memberikan karakter ruang terhadap di masyarakat dipelajari dalam Ilmu Geografi. 50

Menurut Zuraik , hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar- benar berkembang sebagai instan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. Hakikat IPS di Sekolah Dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi peserta didik sebagai warga negara sedini mungkin. karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan Ilmu Pengetahuan semata saja, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap dan kecakapan-kecakapan dasar peserta didik yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial

siswa di masyarakat. 51

50 Ahmad Susanto, op. cit., h.137 51 Ahmad ,Ibid., h.137-138

Hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan peserta didik, sehingga dengan memberikan Pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap Bangsa dan Negaranya. Pendidikan IPS ini sangat di harapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan Sumber Daya Manusia, sehingga eksistensi pendidikan IPS benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir

kritis. 52 Hakikat pendidikan IPS itu hendaknya dikembangkan

berdasarkan realita kondisi sosial budaya yang ada di lingkungan peserta didik, sehingga dengan ini dapat membina warga negara yang baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis kehidupan, baik di Masyarakatnya, Negara maupun Dunia. 53

Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akedemik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem Pendidikan Nasional dalam Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Mata pelajaran IPS

52 Ahmad ,Ibid., h.138 53 Ahmad ,Ibid., h.139

Sejarah, Geografi, dan Ekonomi Serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainnya. 54

3. Tujuan Pembelajaran IPS Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada

jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di Masyarakat, Bangsa, dan Negara dalam berbagai karakteristik. Lebih jauh lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek atau tiga ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Ketiga aspek ini merupakan acuan yang berorientasi untuk mengembangkan

pemilihan materi, strategi, dan model pembelajaran. 55 Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan

bahwa pendidikan IPS merupakan, keterampilan, nilai, dan sikap yang memungkinkan peserta didik berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bermain, sekolah, masyarakat yng lebih luas, Bangsa, dan Negara. Tujuan pendidikan Ilmu Sosial dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial dikembangkan atas dasar pemikiran suatu disiplin ilmu, sehingga Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan

54 Sapriya, op.cit., h.7 55 Ahamad Susanto, op. cit., h.144 54 Sapriya, op.cit., h.7 55 Ahamad Susanto, op. cit., h.144

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil menghadapi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. 57

4. Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Pendidikan IPS di sekolah dasar harus memperhatikan

kebutuhan anak yang berada pada usia berkisar 6-7 tahun sampai

11 atau 12 tahun. Masa usia ini menurut Pieget berada dalam perkembangan intelektual/kognitifnya pada tingkat kongret operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan ialah masa sekarang (konkret) dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak). Padahal, bahan materi pendidikan IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep seperti waktu, perubahan , kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual agama, akultrasi, kekuasaaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau