Cover Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai

EVALUASI RANCANGAN BENDUNG DAERAH IRIGASI BELUTU
KABUPATEN SERDANG BERDAGAI

Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian
pendidikan sarjana teknik sipil

Disusun Oleh:

POSMA NIKOLAS HUTABARAT
09 0404 054

Dosen Pembimbing

Ir. MAKMUR GINTING, M.Sc.
NIP. 19551201 198103 1005

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015


1

ABSTRAK
Bendung merupakan bangunan air sangat penting untuk menunjang
kebutuhan air irigasi terlebih lagi program pemerintah yang ingin mewujudkan
swasembada pangan di Indonesia. Bendung Daerah Irigasi Belutu yang terletak di
Kabupaten Serdang Berdagai, Provinsi Sumatera Utara, diproyeksikan mampu
mengairi Daerah Irigasi Belutu seluas 5.032 Ha.
Evaluasi rancangan bendung pada penelitian ini sendiri mencakup evaluasi
secara hidraulis maupun struktur. Evaluasi secara hidraulis mencakup kebutuhan
air irigasi. Dan evaluasi secara struktur mencakup analisa stabilitas bendung
tersebut.
Dalam pengerjaan tugas akhir ini menggunakan data primer berupa
pengamatan langsung di lapangan guna mengetahui kondisi di lapangan, dan data
sekunder berupa Detail Engineering Design Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu,
dan data curah hujan, juga melakukan studi pustaka dari buku maupun jurnal
ilmiah. Parameter evaluasi sendiri diambil dari Kriteria Perencanaan (KP – 02 dan
KP – 06) yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Dari hasil evaluasi secara hidraulis didapat bahwa kebutuhan air irigasi

Daerah Irigasi Belutu sebesar 1,67 Liter/detik/Ha, dengan kebutuhan total irigasi
sebesar 10.085 Liter/detik. Secara struktur, Bendung Daerah Irigasi Belutu pada
saat debit normal tanpa gempa, memiliki angka keamanan terhadap guling (Fg)
2,35, angka keamanan terhadap daya dukung tanah (σ) 8,93 T/m2,dan angka
keamanan terhadap geser (Fs) 4,86. Pada kondisi gempa, memiliki angka
keamanan terhadap guling (Fg) 1,75, angka keamanan terhadap daya dukung
tanah (σ) 12,03 T/m2,dan angka keamanan terhadap geser (Fs) 2,02. Pada saat
debit banjir rencana, kondisi tanpa gempa, memiliki angka keamanan terhadap
guling (Fg) 3,9, angka keamanan terhadap daya dukung tanah (σ) 11,05 T/m2, dan
angka keamanan terhadap geser (Fs) 2,61. Pada kondisi gempa, memiliki angka
keamanan terhadap guling (Fg) 2,52, angka keamanan terhadap daya dukung
tanah (σ) 14,49 T/m2, dan angka keamanan terhadap geser (Fs) 2,49.
Kata Kunci : Bendung, Kebutuhan Air Irigasi, Debit Banjir Rencana, Stabilitas

2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa segala
Kasih, Pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Evaluasi Rancangan Bendung
Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai”. Tugas Akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat menempuh jenjang pendidikan strata satu (S-1) pada
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari
dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa
pihak yang berperan penting yaitu :
1. Bapak Prof. Dr.Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Makmur Ginting, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan begitu banyak ilmu yang tak ternilai harganya serta
masukan-masukan, tenaga, pikiran yang dapat membimbing penulis
sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ir. Syahrizal, M.T. selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc. selaku Koordinator Bidang Studi Teknik
Sumber Daya Air Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak sekali ilmu
yang bermanfaat selama penulis menempuh pendidikan di Departemen
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak/Ibu Staf TU Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas, Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dalam
proses administrasi.

3

7. Papa, Drs. T. Hutabarat dan Mama, Roida Adriana Sihombing, karena
tidak henti-hentinya memberikan doa dan dorongan kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Juga kepada kakak-kakak
tersayang Katherine Magdalena Hutabarat, A.Md.; Sylvia Margareth
Hutabarat, S.T.; dan Lady Patricia Hutabarat, S.T.
8. Balai Wilayah Sungai karena telah memberikan fasilitas berupa data
kepada penulis.
9. Rekan-rekan bidang studi Teknik Sumber Daya Air, Ucok yang telah
menemani ke lokasi proyek, Ronaldianshah, Adi, Saddam, Rozi, Beib,
Les, Asa, Master Khairun, Legend, dan teman-teman lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
10. Teman-teman sesama Sipil 09, Rag, Tong, Bos, Bere, Sahala Chong
Wei, Pal, Jupin, Junai, Odoy Latiffah, Dewi, Ersa, Su, Chaim, Bram,
Jimmy, Rian, Ryan, Gendut, Agus, Grandong, Tambak Dovakihn,
Arab, Apis, Bambang dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
11. Abang mahasiswa stambuk 2006, Erick, Mueq, Paul, Ray, dan lainnya.
Juga kepada adik-adik stambuk 2012, Mayan dan Acong atas
dukungannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak jauh dari
sempurna, maka dari segala saran, masukan dan kritikan yang sifatnya
membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka demi perbaikan tugas
akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua.

Medan,

September 2015
Penulis,


Posma Nikolas Hutabarat

4

DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................

i

KATA PENGANTAR.......................................................................

ii

DAFTAR ISI.......................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR.........................................................................


vii

DAFTAR NOTASI............................................................................

viii

DAFTAR TABEL.............................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................

1

1.1. Latar Belakang.................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah.........................................................


2

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................

3

1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................

3

1.5. PembatasanMasalah ........................................................

4

1.6. Metode Penelitian ...........................................................

4

1.7. Kerangka Penelitian ........................................................


6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................

8

2.1. Sungai..............................................................................

8

2.1.1. Definisi Sungai ......................................................

8

2.1.2. Daerah Aliran Sungai (DAS).................................

9

2.2. Banjir ...............................................................................


10

2.3. Curah Hujan Rata-rata Suatu Daerah...............................

13

2.4. Analisis Frekuensi............................................................

16

2.5. Analisis Hujan Rencana ..................................................

18

2.6. Uji Kecocokan .................................................................

22

2.6.1. Uji Chi Kuadrat ...............................................


22

2.6.2. Uji Smirnov-Kolmogorov ................................

24

2.7. Banjir Rencana ................................................................

26

2.7.1. Metode Melchior ..............................................

26

2.7.2. Metode Hasper ................................................

27

2.8. Bendung Pelimpah ..........................................................

28

2.8.1. Pemilihan Lokasi Bendung...............................

28

5

2.8.2. Elevasi crest.......................................................

30

2.8.3. Lebar Bendung..................................................

30

2.8.4. Mercu Bendung ................................................

32

2.8.5. Peredam Energi ................................................

32

2.8.6. Bangunan Pengambilan ....................................

33

2.8.7. Bangunan Penguras ..........................................

36

2.8.8. Kantong Lumpur...............................................

36

2.8.9. Bangunan Pembilas ..........................................

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................

42

3.1. Metode Dan Tahapan Penelitian......................................

42

3.2. Hasil Studi Lapangan ......................................................

46

3.2.1. Data Sungai Belutu ...........................................

46

3.2.1.1. Kondisi Hidrologi.................................

46

3.2.1.2. Kondisi Klimatologi.............................

47

3.2.1.3. Kondisi Watershed Sungai Belutu........

47

3.2.2. Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu ..................

49

3.2.2.1. Tipe Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu

49

3.2.2.2. Lokasi Bendung ...................................

54

3.2.3. Sistem Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Sei Belutu

55

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN..................................

58

4.1. Analisis Data Curah Hujan..............................................

58

4.2. Curah Hujan Efektif.........................................................

59

4.3. Evapotranspirasi...............................................................

61

4.4. Analisis Kebutuhan Air Irigasi.........................................

64

4.4.1. Curah Hujan Efektif..........................................

65

4.4.2. Perkolasi dan Infiltrasi.......................................

65

4.4.3. Penggantian Lapisan Air ..................................

65

4.4.4. Pemakaian Konsumtif.......................................

65

4.4.5. Efisiensi Irigasi..................................................

66

4.4.6. Penyiapan Lahan...............................................

67

4.4.7. Pola Tanam .......................................................

69

4.5. Analisis Debit Andalan.........................................

71

6

4.6. Neraca Air.............................................................

73

4.7. Ketinggian Mercu Bendung Sei Belutu...............

75

4.8. Debit Bangunan Pengambilan..............................

77

4.9. Saluran Daerah Irigasi Sei Belutu........................

78

4.10. Analisis Banjir Rencana.....................................

89

4.10.1. Analisis Data Curah Hujan....................

90

4.10.2. Pengujian Chi Kuadrat ..........................

97

4.10.3. Metode Melchior....................................

100

4.10.4. Perhitungan Tinggi Muka Air Maksimum

105

4.11. Menghitung Ketinggian Air di Atas Mercu.......

107

4.12. Analisis Stabilitas Bendung Sei Belutu..............

108

4.12.1. Komponen Gaya Akibat Berat Sendiri..

109

4.12.2. Komponen Gaya Uplift Pressure...........

111

4.12.3. Komponen Gaya Akibat Tekanan Air....

114

4.12.4. Daya Dukung Tanah..............................

116

4.13. Rekapitulasi Stabilitas Struktur..........................

117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................

126

5.1. Kesimpulan............................................................

126

5.2. Saran.....................................................................

128

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.

Diagram Alir Penelitian

6

Gambar 2.1.

Penampang Melintang Sungai

9

Gambar 2.2.

Hitungan Hujan Dengan Metode Thiessen

15

Gambar 2.3.

Peredam Energi Tipe Tenggelam

32

Gambar 3.1.

Diagram Alir Penelitian

44

Gambar 3.2.

Situasi Watershed Daerah Irigasi Belutu

47

Gambar 3.3.

Potongan Memanjang dan Melintang Bendung Belutu

52

Gambar 3.4.

Lokasi Bendung Terpilih

52

Gambar 3.5.

Situasi dan Inventori Layout D.I. Belutu

53

Gambar 4.1.

Diagram Curah Hujan Rata-rata

57

Gambar 4.2.

Diagram Evapotranspirasi Bulanan dan Harian

61

Gambar 4.3.

Peta Situasi Rencana Bendung, dan Intake

73

Gambar 4.4.

Contoh Saluran Terbuka Irigasi

76

Gambar 4.5.

Skematik Saluran Daerah Irigasi Sei Belutu

87

Gambar 4.6.

Grafik Curah Hujan Stasiun Bangun Bandar, Silinda,
Gunung Monako

89

Gambar 4.7.

Grafik Luas Curah Hujan Melchior

101

Gambar 4.8.

Pembagian Pias Bendung

107

Gambar 4.9.

Pembagian Pias Akibat Gaya Bendung Pada
Kondisi Normal

112

Gambar 4.10. Pertambahan Gaya Pada Kondisi Banjir Rencana

113

Gambar 4.11. Pertambahan Gaya Pada Kondisi Banjir Rencana

113

8

DAFTAR NOTASI
α

= Harga Koefisien tanah penutup

A

= Luas areal irigasi (Ha)

Ab

= Luas catchment di lokasi yang ditinjau (Km2)

As

= Luas catchment di lokasi AWLR (Km2)

a

= Panjang sumbu panjang (Km)

B

= Harga faktor berat

b

= Lebar dasar saluran

b

= Panjang sumbu pendek (Km)

Bt

= Lebar bendung (m)

Be

= Lebar efektif bendung (m)

χ2

= Chi kuadrat

c

= Koefisien tanaman

Cb

= Harga koefisien rembesan Blight’s

Cw

= Harga koefisiean rembesan Lane’s

Cd

= Koefisien debit

C0

= Koefisien debit yang merupakan fungsi dari H1/r

C1

= Koefisien debit yang merupakan fungsi dari P/ H1

9

C2

= Koefisien debit yang merupakan fungsi dari P/ H1 dan kemiringan hulu

CH

= Curah hujan (mm)

Ck

= Koefisien Kurtosis

Cs

= Koefisien Skewnes

Cv

= Koefisien variasi

DR

= Kebutuhan air untuk irigasi (l/dt/ha)

ΔH

= variasi tinggi muka air di jaringan utama di hulu bangunan sadap tersier

e

= Efisiensi Irigasi

e

= Nilai eksentristitas

Eloss = Kehilangan akibat evporasi (mm3/hari)
E

= Evaporasi (mm/hari)

Ea

= Tegangan aktif (Ton)

Ep

= Tegangan pasif (Ton)

Et

= Evapotranspirasi (mm/hari)

Etc

= Penggunaan konsumtif (mm/hari)

Eto

= Evapotranspirasi acuan (mm/hari)

Eo

= Evaporasi air terbuka (mm/hari)

ea

= Tekanan uap jenuh (mbar)

10

ed

= Tekanan uap nyata (mbar)

f(u)

= Fungsi pengaruh kecepatan angin (km/hari)

f(ed)

= Fungsi tekanan uap nyata

f(n/N) = Fungsi rasio lama penyinaran
f(T’)

= Fungsi temperatur

F

= Luas Elips Melchior (Km2)

g

= Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

H

= Ketinggian mercu bendung (m)

h

= Tingggi muka air (m)

hc

= Kedalaman air kritis (m)

hf

= Kehilangan tinggi energi (m)

h100

= kedalaman air rencana di saluran primer atau sekunder padà bangunan
sadap (m)

H100

= Tinggi muka air pada debit banjir rencana kala ulang 100 tahun (m)

I

= Kemiringan rata-rata saluran

Ir

= Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan (mm/hari)

K

= Koefisien kekasaran saluran (m1/3/detik)

K

= Koefisien reduksi untuk periode ulang

11

Ka

= Koefisien konstraksi pangkal bendung

Ka

= Koefisien tegangan aktif

Kh

= Koefisien gempa

Kp

= Koefisien konstraksi pilar

Kp

= Koefisien tegangan pasif

L

= Panjang bendung; panjang saluran (m)

Lp

= Masa penyiapan lahan (hari)

M

= Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan akibat evaporasi dan
perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hari)

m

= Kemiringan talud

Ma

= Momen aktif (T.m)

Mg

= Momen guling (T.m)

Mp

= Momen pasif (T.m)

Mt

= Momen Tahan (T.m)

n

= Banyaknya pengamatan

n

= Perbandingan lebar saluran terhadap tinggi muka air

NFR

= Kebutuhan air irigasi di sawah (mm/hari)

n/N

= Rasio lama penyinaran

12

N

= Lama penyinaran maksimum

Φ

= Sudut geser tanah (°)

P

= Keliling basah (m)

P

= Perkolasi (mm/hari)

%Lose = Persentasi air yang hilang akibat kebutuhan air irigasi (%)
Q

= Debit aliran (m3/detik)

q

= Perbandingan debit persatuan luas

Qa

= Tegangan maksimum izin (T/m2)

Qu

= Tegangan maksimum batas (T/m2)

Qmax = Debit maksimum yang dapat ditampung di saluran
Qb

= Debit di lokasi bendung (m3/detik)

Qs

= Debit di lokasi AWLR (m3/detik)

Qsisa = Debit yang tersisa setelah pengambilan air (m3/detik)
Q100

= Debit banjir rencana pada kala ulang 100 tahun

Q10

= Debit banjir rencana pada kala ulang 10 tahun

Q2

= Debit banjir rencana pada kala ulang 2 tahun

Q5

= Debit banjir rencana pada kala ulang 5 tahun

Q50

= Debit banjir rencana pada kala ulang 50 tahun

13

R

= Jari-jari hidraulis (m)

Reff

= Curah hujan effektif (mm/hari)

Rn

= Radiasi netto (mm/hari)

Rns

= Radiasi gelombang pendek (mm/hari)

Rnl

= Radiasi netto gelombang panjnag

Rs

= Radiasi gelombang pendek (mm/hari)

R50

= Curah hujan efektif 50% (mm/hari)

R80

= Curah hujan effektif 80% (mm/hari)

S

= Kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air (mm)

Sn

= Simpangan baku terhadap n buah sampel

T

= Waktu penyiapan lahan (hari),

t

= suhu udara rata-rata bulanan (0C)

t

= Waktu (detik)

Tc

= Harga waktu ulang konsentrasi

To

= Harga awal waktu ulang konsentrasi

V

= Kecepatan aliran (m/detik)

W

= Faktor koreksi terhadap radiasi temperatur

WLR = Pengganti lapisan air (mm/hari)

14

X

= Curah Hujan rencana (mm)


X

= Curah hujan rata-rata (mm)

γ

= Berat isi tanah (T/m3)

15

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Menentukan Variable Standart yang besarnya
tergantung pada G

20

Tabel 2.2.

Nilai Reduce Variate berdasarkan banyak tahun

21

Tabel 2.3.

Nilai Reduce Variate sebagai fungsi balik waktu

22

Tabel 2.4.

Nilai Kritis Untuk Distribusi Chi-Kuadrat

23

Tabel 2.5.

Nilai Kritis Do Untuk Uji Smirnov – Kolmogorov

26

Tabel 2.6.

Nilai Ka dan Kp

31

Tabel 3.1.

Data Curah Hujan Stasiun Bangun Bandar, Silinda,
Gunung Monako

46

Tabel 3.2.

Kondisi Iklim Bulanan Sei Belutu

47

Tabel 3.3.

Kondisi Bangunan Irigasi Sei Belutu

57

Tabel 4.1.

Tabel Curah Hujan Setengan Bulanan Stasiun
Bangun Bandar, dan Gunung Monako

56

Tabel 4.2.

Data Curah Hujan Rata-rata

57

Tabel 4.3.

Perhitungan Curah Hujan Efektif

58

Tabel 4.4.

Data Evapotranspirasi D.I. Sei Belutu

59

Tabel 4.5.

Radiasi Ekstra terrestrial (Ra), mm/hari

60

Tabel 4.6.

Pengaruh Suhu Udara Pada Panjang Gelombang
Radiasi f(T)

60

Tabel 4.7.

Tekanan Uap Jenuh (ea), mbar

60

Tabel 4.8.

Harga Faktor Berat (B)

60

Tabel 4.9.

Rekapitulasi Harga Eto

61

Tabel 4.10.

Koefisien Tanaman Menurut Penman Modifikasi FAO

64

Tabel 4.11.

Analisis Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan (LP)

66

Tabel 4.12.

Pola Tanam Alternatif I (Tanam September I)

68

Tabel 4.13.

Pola Tanam Alternatif II (Tanam September II)

68

Tabel 4.14.

Pola Tanam Alternatif III (Tanam Oktober I)

69

16

Tabel 4.15.

Debit Tengah Bulanan di Lokasi AWLR (Pekan Selasa)

70

Tabel 4.16.

Debit Tengah Bulanan Catchment Area Sei Belutu

70

Tabel 4.17.

Analisa Debit Andalan Sei Belutu

71

Tabel 4.18.

Neraca Air Alternatif I

72

Tabel 4.19.

Neraca Air Alternatif II

72

Tabel 4.20.

Neraca Air Alternatif III

72

Tabel 4.21.

Luas Area yang Dapat Diari

73

Tabel 4.22.

Tabel Saluran Daerah Irigasi Sei Belutu

77

Tabel 4.23.

Data Curah Hujan Stasiun Bangun Bandar, Silinda,
Gunung Monako

88

Tabel 4.24.

Data Curah Hujan Maksimum

89

Tabel 4.25.

Statistik Sebaran Normal

90

Tabel 4.26.

Statistik Sebaran Log Normal

92

Tabel 4.27.

Kesesuaian data curah hujan terhadap jenis sebaran

94

Tabel 4.28.

Pengurutan data curah hujan dari besar ke kecil

95

Tabel 4.29.

Tabel batas Kelas Distribusi Gumbel

97

Tabel 4.30.

Perhitungan Nilai χ2 untuk Distribusi Gumbel

97

Tabel 4.31.

Probabilitas Hujan Periode Ulang Distribusi Gumbel

98

Tabel 4.32.

Harga Koefisien α

Tabel 4.33.

Perkiraan Intensitas Hujan Harian Menurut Melchior

100

Tabel 4.34.

Perhitungan harga Qo

102

Tabel 4.35.

Perhitungan Debit Banjir Melchior

102

Tabel 4.36.

Data Debit Banjir Rencana dan Muka Air Sungai

103

Tabel 4.37.

Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana dan Muka
Air Sungai

Tabel 4.38.

Tabel 4.39.

99

104

Tabel Koordinat dan Input Dimensi Pembagian
Pias Bendung

107

Rekapitulasi Gaya Akibat Berat Bendung dan Gempa

108

17

Tabel 4.40.

Rembesan dan Tekanan Air (Lane) Pada Kondisi
Normal

Tabel 4.41.

109

Rembesan dan Tekanan Air (Lane) Pada Kondisi Banjir
Rencana

111

Tabel 4.42.

Perhitungan Gaya Pada Kondisi Normal

112

Tabel 4.43.

Perhitungan Gaya Pada Kondisi Banjir Rencana

113

Tabel 4.44.

Parameter Keamanan Struktur

116

Tabel 4.45.

Rekapitulasi Analisis Stabilitas Struktur Bendung

123

18

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5