Pola Makan Food Combining Bagi Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan setiap
orang. Jika kita tinjau dalam kehidupan zaman sekarang ini, semakin banyak
masyarakat yang mengidap berbagai macam penyakit. Gaya hidup yang tidak teratur
seperti melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang berolahraga, merokok
sampai mengkonsumsi kudapan berkalori tinggi dapat mengganggu kesehatan.
Kesehatan memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas seseorang.
Tubuh manusia yang sehat berasal dari pola makan sehat. Jauh sebelum
penelitian tentang gizi dimulai, Rasulullah SAW sudah menanamkan contoh yang
baik dalam memelihara kesehatan dengan pola makan sehat. Dalam Alquran, prinsip
makan sehat adalah tidak berlebih-lebihan. Selain itu, makanan yang dimakan adalah
makanan yang halal dan thoyyiban, artinya makanan tersebut diperoleh dengan cara
yang baik dan tidak merugikan kesehatan. Prinsip makan sehat lainnya adalah makan
sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, serta makan tidak tergesa-gesa.1
Salah satu cara agar dapat memiliki hidup yang lebih sehat adalah dengan
mengatur pola makan. Terdapat banyak pola makan sehat yang dapat dijalankan agar
kesehatan tetap terjaga, sebagai contoh yaitu pola makan food combining, yaitu pola
makan yang mengkombinasikan makanan nabati dan hewani dengan siklus
1 Eka Puspita, Metode Food Combining: Pola Makan Ala Rasulullah, Mei 2013. Diakses

pada tanggal 8 Mei 2015 dari situs http://abiummi.com/metode-food-combining-pola-makan-sehat-alarasulullah-2/.

pencernaan, penyerapan dan pembuangan. Food combining mulai dilirik karena saat
ini pola makan masyarakat semakin tidak sehat. Orang dengan gaya hidup modern
cenderung hanya ingin makan enak dan instan. Akibatnya, lemak menumpuk di
dalam tubuh sehingga berat badan pun naik dan tubuh menjadi rentan terhadap
serangan berbagai macam penyakit.2
Sehingga dapat diketahui bahwasanya, kombinasi makanan dan minuman
yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Selain
itu, nutrisi makanan juga tidak dapat diserap dengan sempurna oleh tubuh. Oleh
karena itu, kita harus memahami betul waktu cerna dari setiap makanan, mana jenis
makanan yang cepat dicerna dan jenis makanan apa yang lebih lama dicerna oleh
tubuh. Bila kedua jenis makanan ini dikonsumsi secara bersamaan, sistem pencernaan
tidak akan bisa bekerja dengan efisien. Hal ini juga bisa menyebabkan penumpukan
makanan di dalam perut karena tidak bisa segera dicerna. Hasilnya tidak akan baik
bagi kesehatan.
Tara Alder, seorang praktisi kesehatan profesional mengungkapkan,
“Makanan yang menumpuk dan membusuk di dalam perut, akan menyebabkan gas
yang bersifat racun dan karsinogenik. Gas tersebut akan memerlukan energi,
karenanya organ tubuh lain harus bekerja lebih keras untuk membuang racun dari

dalam tubuh”. Racun yang timbul akibat pembusukan makanan di perut akan
menyebabkan berbagai masalah seperti sakit kepala, kelelahan, napas bau tak sedap,
2 Rima Berlian, Terapi Modalitas: Food Combining, Pengobatan Tradisional, dan Meditasi
Untuk Penderita Diabetes Melitus, Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara, Vol. 8, No. 1, 2017.
Dari situs http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id/index.php/JKPN/article/view/281/246.

dan mudah marah. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan radang usus, sembelit,
tekanan darah tinggi, radang sendi, dan masalah kesehatan lainnya. 3
Harmandini mengungkapkan hasil riset Unilever Food Solutions yang
dikemas dalam laporan berjudul “World Menu Report: Seductive Nutrition” bahwa
sebanyak 80% konsumen Indonesia menginginkan pilihan menu yang lebih
menyehatkan. Hasil riset tersebut menunjukan bahwa kesadaran masyarakat
Indonesia untuk pola makan sehat sudah mulai terbentuk. Hanya saja, pengetahuan
pola makan sehat yang dimiliki oleh tiap individu masih minim. Kebanyakan orang
suka makan tetapi ingin badannya tetap kurus. Padahal, tubuh kurus bukan berarti
sehat. Untuk mengontrol pola makan, kuncinya bukan dengan mengeliminasi
makanan

melainkan


dengan

pengetahuan

akan

kapan

dan

bagaimana

mengombinasikan makanan.
Menurut Gunawan, kombinasi makanan atau food combining adalah metode
pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh,
khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Pola makan ini berdampak
meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme sehingga fungsi
pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar, dan pemakaian energi tubuh
juga lebih efisien. Dengan kata lain, food combining juga memberikan solusi untuk
orang-orang yang ingin diet dengan cara yang lebih alami.4

3 Fitriyani, 5 Kombinasi Makanan yang Tidak Sehat dan Harus Dihindari, Juli 2016. Diakses
pada tanggal 12 Juli 2017 dari situs https://id.theasianparent.com/5-kombinasi-makanan-yang-harusdihindari/.
4 Inez Noviyanti Salim, dkk, Sistem Pendukung Keputusan Food Combining dengan Metode
Forward
Chaining,
Jurnal
Transformatika,
Vol.
13,
No.2,
2016.
Dari
situs
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=381232&val=7612&title=SISTEM

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah manfaat pola makan
food combining bagi kesehatan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pola
makan food combining bagi kesehatan masyarakat.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang manfaat pola
makan food combining bagi kesehatan masyarakat.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis
sendiri tentang manfaat pola makan food combining bagi
kesehatan masyarakat.
3. Dapat menjadi sumber ilmu sebagai pedoman bagi peneliti
selanjutnya.

E. Defenisi Operasional
%20PENDUKUNG%20KEPUTUSAN%20FOOD%20COMBINING%20DENGAN%20METODE
%20FORWARD%20CHAINING

Untuk mempermudah pembaca dan supaya tidak terjadi kesalahpahaman
dalam memahami makalah ini, oleh karena itu penulis mendefinisikan istilah-istilah
yang penting dalam makalah dengan judul “KAJIAN MANFAAT POLA MAKAN

FOOD COMBINING BAGI KESEHATAN MASYARAKAT”
Adapun istilah-istilahnya sebagai berikut :
1. Kajian
Kajian adalah hasil dari proses menyelidiki dan memeriksa tentang
sesuatu yang belum di ketahui kebenarannya. 5
2. Pola Makan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu
sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001).
Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu
cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. 6
Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini adalah
suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari
merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan
makan setiap harinya.
5 Alwi Hasan, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 2000 ), h. 301.
6 Ramadhan, Pro Health For Better Life, November 2007, Diakses pada tanggal 19 Januari
2008 dari situs https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/01/19/pola-makan/.


3. Food Combining
Food Combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang
diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Food combining mendorong
terciptanya perilaku makan yang mengoptimalkan masukan dan
penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi makanan yang serasi saja
setiap kali makan.7
4. Kesehatan
Kesehatan berasal dari kata sehat yang diberi imbuhan ke-an. Kata
sehat sendiri berasal dari bahasa Arab ..... yang artinya sembuh, selamat
dari cela, atau cacat serta nyata, benar dan sesuai dengan kenyataan.
Sedangkan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau
World Health Organization (WHO) adalah “suatu keadaan yang sempurna
dari badan, jiwa (mental), dan sosial”. Pengertian dari WHO ini hampir
sama dengan pengertian kesehatan dalam UU Pokok Kesehatan No. 9
tahun 960, Bab I pasal 2 yang menyatakan bahwa, “Kesehatan adalah
keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan
kelemahan”.8 MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam Musyawarah

Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan
7 Denny Indra Praja, Islamic Food Combining Menu Sehat Nabi Muhammad, ( Yogyakarta:
Garudhawaca, 2014), h. 7.
8 Darmadi, Hidup Sehat Dengan Terapi Air Wudhu, (Jakarta: Diandra Kreatif, 2017), h. 3031.

jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia
Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya) dan
memelihara serta mengembangkannya”.9
Dari beberapa pengertian kesehatan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan dimana seseorang dapat
memfungsikan semua organ tubuhnya dengan baik.10
5. Masyarakat
Menurut Peter L. Berger, defenisi masyarakat adalah suatu
keseluruhan kompleks hubungan manusia (hubungan sosial) yang luas
sifatnya. Semua berjalan menurut suatu sistem/keteraturan. Oleh karena
itu, Berger mendefenisikan masyarakat sebagai “yang menunjukkan pada
suatu sistem interaksi, atau tindakan yang terjadi minimal dua orang yang
saling mempengaruhi perilakunya”.11 Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan
memiliki kepentingan yang sama.12

BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Mengenal Pola Makan Food Combining
9 Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas Berbagai
Persoalan Umat, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), h. 182.
10 Darmadi, Hidup Sehat Dengan......, h. 31.
11 Janu Murdiyatmoko, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat Untuk SMA/MA
Kelas X, Jil. 1, Ed. 1. (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), h. 18.
12 Bagja Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: Setia
Purna Inves, 2007), h. 10.

Food Combining (Kombinasi makanan) adalah metode pengaturan asupan
makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Dampak dari kombinasi makanan serasi
adalah meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme, sehingga
fungsi pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar serta pemakaian
energi tubuh lebih efisien.
Food

combining


mendorong

terciptanya

perilaku

makan

yang

mengoptimalkan masukan dan penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi
makanan yang serasi saja setiap kali makan. Selain itu, food combining juga
mendayagunakan fungsi sistem pencernaan dengan cara menyesuaikan apa yang
dimakan dengan kebutuhan asam basa dan silkus alamiah tubuh agar metabolisme
tubuh seimbang.
Asal-usul food combining berasal dari pola makan alamiah yang diterapkan
oleh bangsa ESSENI di Palestina sekitar 2000 tahun yang lalu, mengikuti ajaranajaran murni kitab taurat. Ajaran-ajaran yang berhubungan dengan pola makan
tersebut misalnya :



Tidak menggabungkan roti dengan daging pada waktu yang bersamaan.



Tidak menggabungkan susu dengan daging pada waktu yang bersamaan.



Tidak makan darah, bangkai dan daging yang diharamkan seperti babi,
ikan tanpa sirip dan insang atau binatang melata.



Tidak makan berlebihan, mengutamakan makanan alamiah, dan memiliki
kebiasaan puasa dalam rentang waktu tertentu.

Jika kita mengkaji pola makan Rasulullah, sebenarnya Rasulullah telah
menerapkan metode food combining. Karena Rasulullah mengkonsumsi hanya
makanan tertentu yang ternyata sangat sesuai dengan siklus pencernaan. Selain itu,
berdasar riwayat Aisyah disebutkan bahwa Nabi tidak pernah mengenyangkan
perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika Nabi sudah kenyang dengan roti, beliau
tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak
makan roti. Begitu juga bila Nabi makan dengan sup daging, beliau tidak akan
memakan makanan lain selain gandum dan sup daging itu. Rasulullah pun tidak
memakan dua jenis makanan panas atau dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak
makan ikan dan daging secara bersamaan dan tidak langsung tidur setelah makan
malam.
Ikan dan daging merupakan sumber protein, sehingga tidak dianjurkan oleh
Rasulullah untuk mengonsumsinya pada waktu bersamaan. Begitupun menurut pakar
food combining yang menyatakan bahwa kombinasi ikan dan daging kurang baik
bagi kesehatan.
Muslim umumnya disarankan untuk makan hal-hal yang halal lagi baik dan
murni serta tidak menikmati makanan yang tidak murni dan haram, hal-hal buruk dan
berbahaya sehingga mereka mengikuti syetan musuh terbuka bagi mereka:

     










      
Artinyas: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (AlBaqarah:168)
Al-Qur’an tidak membatasi dirinya dalam hanya menyebutkan makanan
halal dan diperbolehkan untuk dimakan tetapi Al-Qur’an juga memberikan tips yang
berguna tentang pola makan seimbang untuk pertumbuhan, penguatan dan perbaikan
dari tubuh manusia. Bahan-bahan yang termasuk adalah seperti protein hewani,
lemak, kalsium, zat besi, garam, dan sebagainya. Ikan selalu dianggap sebagai
makanan dengan kandungan protein yang sangat tinggi dan sangat penting untuk
dikonsumsi manusia. Allah berfirman:

     
      
    
     
    
 
Artinya: “dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap
diminum dan yang lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat

kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur”. (Al-Fatir:12).
Islam, sebagai agama yang lengkap, juga mengajarkan dan menyarankan
setiap orang seperti apa metode terbaik untuk makan. Referensi langsung telah dibuat
dalam Al-Qur’an mengenai moderasi dalam makan dan minum:

      
    
     
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap
(memasuki) mesjid[534], Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”.13 (Al-A’raf:31).
Pola makan food combining ini juga dipopulerkan kembali sekitar tahun
1800-an di Jerman dan sejak itu banyak mendapat pengikut di Eropa, Amerika sampai
Australia.14 Sejak tahun 1800-an mulai bermunculan para ahli dari berbagai kalangan
yang menganjurkan prinsip-prinsip food combining. Awal kemunculan mereka ratarata disebabkan pengalaman pribadi atau mengamati orang lain yang mengalami

13 [534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah
atau ibadat-ibadat yang lain. [535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh
tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
14 Denny Indra Praja, Islamic Food Combining Menu Sehat Nabi Muhammad, ( Yogyakarta:
Garudhawaca, 2014), h. 7-13.

keluhan kesehatan tertentu dan tidak terbantu oleh pengobatan konvensional saat itu.
Mereka, antara lain:
 William Howard Hay
Adalah dokter ahli bedah di New York yang mengalami obesitas dan
berbagai keluhan pada usia 41 tahun. Hay menjadi obesitas akibat
kegemarannya akan makanan lezat. Tak hanya obesitas, Hay juga
menderita penyakit Crohn, yaitu sejenis penyakit ginjal akut, pembesaran
jantung, dan tekanan darah tinggi yang serius.
Tim medis yang menangani Hay sudah angkat tangan. Akhirnya hay
memutuskan menempuh cara penyembuhan alternatif. Hay mendatangi
seorang ahli pengobatan alamiahyang saat itu disebut natural hygienist.
Sang natural hygienist tersebut menganjurkan perbaikan pada pola makan
dan puasa. Hanya dalam waktu tiga bulan saja sejak melakukan perbaikan
pada pola makannya, Hay berhasil memangkas kelebihan berat badannya
sebanyak 24 kg. Berbagai penyakit yang dideritanya pun, perlahan-lahan
sembuh.
Pengalaman ini mendorong Hay mengembangkan penelitian mengenai
pola makan yang disebut food separation. Food separation inilah yang
kemudian berkembang menjadi food combining. Pada perkembangan
selanjutnya, Hay disebut-sebut sebagai pelopor food combining.

Sebenarnya terkait hal tersebut, Hay hanya mengungkapkan interpretasi
terhadap gagasan yang sudah ada sebelumnya.
 Herbert M. Shelton, Guru Food Combining
Nama lengkapnya adalah Herbert Macgolfin Shelton, lahir di Wylie Texas
pada tanggal 6 oktober tahun 1895. Shelton adalah naturopath Amerika,
penganjur pengobatan alternatif, pasifis, vegetarian, dan pendukung
rawism (pola makan yang mengutamakan makanan yang segar) serta
puasa.
Bisa dikatakan, Shelton adalah orang yang sangat berjasa dan pakar riset
terpenting dalam perkembangan food combining. Dia adalah periset yang
sangat tekun dan penulis yang sangat aktif. Shelton menulis artikel serta
lebih dari 40 buku terkait food combining, nutrisi, dan kesehatan alamiah.

 Kathryn Marsden
Adalah seorang nutrisionist Inggris. Dia adalah salah satu penulis tentang
food combining. Buku karya Marsden tentang food combining seperti
The Complete Book of Food Combining demikian terkenal. Marsden
sangat aktif memperkenalkan food combining sejak suaminya sembuh
dari kanker yang telah diderita selama lebih dari 9 tahun. Dengan bantuan

pola makan food combining, suaminya masih dapat bertahan selama 12
tahun lagi, meski lambung dan limpanya sudah terlanjur diangkat.
 Andang Gunawan
Di Indonesia, Andang Gunawan dikenal sebagai pelopor food combining.
Pada tahun 1999, bukunya berjudul Food Combining Kombinasi
Makanan Serasi diterbitkan dan menjadi salah satu buku best seller. Buku
tersebut ditulis berdasarkan pengalaman pribadi beliau dalam mengatasi
berbagai keluhan penyakit yang diderita Maxi Gunawan, suami beliau.
 Wied Harry
Wied Harry, praktisi kuliner Indonesia, alumnus Jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor, juga turut memberi warna pada
perkembangan food combining di Indonesia. Awalnya, beliau mengaku
kurang berminat terhadap food combining, namun setelah mendalami
ilmu tentang sistem biokimiawi dan metabolisme tubuh, akhirnya beliau
berkesimpulan bahwa food combining begitu rasional dan ilmiah.
Buku-buku Wied Harry yang lebih ke arah kuliner, serta posting-posting
beliau melalui media sosial, cukup memberi informasi segar pada para
penganut food combining di Indonesia.

B. Mengingat Kembali Sistem Pencernaan Kita

Mempelajari Food Combining akan lebih mudah dengan terlebih dahulu
memahami sistem pencernaan kita. Pencernaan makanan bukan hanya tentang
masuknya makanan mulai dari mulut hingga keluar di anus. Proses pencernaan juga
melibatkan proses pemecahan makanan kasar menjadi bentuk yang siap diserap oleh
tubuh. Ternyata proses ini amat panjang, rumit, melibatkan banyak organ, dan enzim.
Dalam sistem pencernaan, organ yang terlibat di dalamnya dibagi dalam 2
kelompok berdasarkan fungsinya, yaitu: saluran pencernaan dan organ tambahan
pencernaan. Saluran pencernaan adalah saluran yang continue menyerupai tabung
yang dikelilingi otot. Organ-organ yang termasuk saluran pencernaan adalah mulut,
faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Sedangkan organ pencernaan
tambahan berfungsi membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Organ
pencernaan tambahan berupa gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar
pencernaan seperti kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Kelenjar pencernaan tambahan
akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam bahan makanan.15

C. Bagaimana Melakukan Food Combining?
Pola makan Food Combining mengacu kepada mekanisme pencernaan
alamiah tubuh dalam menerima jenis makanan yang serasi sehingga tubuh akan dapat
memproses semua itu dengan baik dan mendapatkan hasil secara maksimal.

15 Widyanti Yuliandri, Food combining: Pola Makan Sehat, Enak, dan Mudah, (Jakarta:
Kawan Pustaka, 2015), h. 10-16.

Food combining memperkenalkan pola makan yang berbasis pada 3 hal
sederhana, yaitu:
1.

Apa yang kita makan?
Untuk mempermudah pemahaman secara kontemporer, mari kita

membagi makanan dalam 3 unsur dasar:
 Protein, contohnya daging-dagingan (hewani) dan kacang-kacangan
(nabati).
 Sayuran, contohnya tumbuh-tumbuhan (daun, batang, atau akar) yang
mengandung enzim, vitamin, mineral, serat, serta minim kadar gula.
Umumnya, sayuran ini ideal dikonsumsi dalam keadaan segar agar
semua substansi penting itu terjaga keberadaannya.
 Karbohidrat adalah pemasok energi tercepat bagi tubuh, mirip dengan
gula hanya proses penguraiannya dalam tubuh saja yang berbeda.
Beras, umbi-umbian, beberapa bentuk olahan seperti pasta, mi atau
bihun, adalah contoh karbohidrat yang umum.

2.

Waktu Makan
Pola makan food combining memiliki perbedaan yang signifikan dengan

berbagai macam bentuk pola makan normal. Setiap hari, selalu dimulai dengan

mengonsumsi buah tinggi serat dalam berbagai rupa (yang termudah adalah buah
dengan warna berbeda) setiap satu jam sekali atau setiap kali anda merasa lapar
sejak pukul 05.00 hingga sekitar pukul 12.00. ini karena saat sarapan, tubuh
melakukan “siklus pencernaan”, dan waktu pagi hari antara pukul 04.00 hingga
12.00 adalah siklus untuk pembuangan sisa metabolisme tubuh. Momen
pembuangan ini sangat membutuhkan energi yang besar sehingga sebaiknya
pencernaan tidak dibebani oleh makanan padat dan berat yang juga
membutuhkan energi besar untuk mencernanya.16
Irama biologis (circadian rhythm) adalah siklus yang berlangsung
selama 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup termasuk tumbuhan,
hewan, jamur, dan cyanobacteria. Setiap fungsi dalam tubuh kita, termasuk
pencernaan, mempunyai irama biologis. Sistem pencernaan terbagi atas 3 fase
yang ketiganya simultan aktif selama 24 jam. Apabila salah satu fase mengalami
gangguan, maka fase berikutnya akan turut terganggu. Ketiga fase tersebut
adalah:

 Fase Cerna: 12.00 – 20.00
Rentang waktu ini adalah saat terbaik mengonsumsi makanan padat.
Pada fase ini, semua organ cerna siap menerima makanan yang
16 Erikar Lebang, Food Combining dan Yoga Mengendalikan Stres, (Bandung: Qanita, 2016),
h.45-48.

masuk ke tubuh. Sebagian besar energi dialokasikan untuk mencerna.
Maka manfaatkan fase ini dengan mengonsumsi makanan berkualitas
dengan memperhatikan kombinasinya agar tak memberatkan organ
cerna.
 Fase Serap: 20.00 – 04.00
Fase ini adalah waktu untuk tubuh berkonsentrasi menyerap zat-zat
makanan yang telah dicerna. Proses serap ternyata memerlukan
energi sangat besar, maka Sang Pencipta merancangnya bersamaan
dengan waktu istirahat kita. Makan terlalu malam di atas pukul 20.00
dan tidur larut dapat mengganggu fase ini.
 Fase Buang: 04.00 – 12.00
Pada fase ini, tubuh mengalokasikan sebagian besar energi untuk
pembuangan sisa metabolisme. Sisa metabolisme yang dikeluarkan
berupa feses, keringat, maupun urin. Agar proses pembuangan ini
dapat berlangsung dengan baik, maka sebaiknya pada fase ini
(bersamaan dengan waktu sarapan hingga sesaat sebelum makan
siang) pencernaan tidak diganggu dengan memberinya makanan yang
susah dicerna.17
Erikar juga mengatakan bahwa dimulai pukul 12.00 hingga 20.00
(siklus pencernaan), pada waktu ini, pencernaan tubuh bekerja sangat aktif
sehingga sangat tepat menyantap makanan dalam bentuk padat dan penuh nutrisi.
17 Widyanti Yuliandri, Food combining: Pola Makan..., h. 20-21.

Pada pukul 20.00 hingga 04.00 (siklus penyerapan), saat ini pikiran dan tubuh
berada dalam kondisi relax. Energi tubuh dikonsentrasikan untuk menyerap,
memproses makanan, dan mengedarkan zat-zat yang dibutuhkan ke seluruh
bagian. Selanjutnya, dimulai pukul 04.00 hingga 12.00 (siklus pembuangan), sisa
makanan dan metabolisme dibuang dari tubuh. Oleh karena siklus pembuangan
memakan energi sangat besar, tubuh tidak memiliki energi yang cukup untuk
mengonsumsi makanan padat. Itulah sebabnya, buah yang memiliki karakter
ringan serta mudah dicerna sangat cocok untuk dikonsumsi pada waktu ini.

3.

Bagaimana Cara makan?
Paduan antara masing-masing unsur makanan adalah poin paling utama

metode food combining ini.
Protein hewani apabila dicampur dengan karbohidrat akan menghasilkan
“masalah” bagi pencernaan manusia. Masing-masing unsur makanan tersebut
memerlukan enzim yang berbeda untuk diolah oleh tubuh. Karbohidrat dicerna
oleh enzim cerna bernama amilase (terdapat di air liur) dan protein hewani
dicerna oleh enzim pepsin (bekerja begitu makanan memasuki alat cerna dalam
perut). Secara alamiah, amilase memerlukan suasana basa dan pepsin
membutuhkan suasana yang asam.18
Kombinasi antara karbohidrat atau pati dan protein hewani yang
dimakan bersamaan dalam jumlah sama-sama banyak dan terus-menerus dalam
18 Erikar Lebang, Food Combining dan Yoga..., h.48.

waktu lama, dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, bahkan dapat
memperparah gangguan tersebut. Pada tingkatan yang lebih serius, tanda-tanda
gangguan itu antara lain dapat dilihat pada meningkatnya kadar gula darah
(akibat radang pankreas) atau melonjaknya kadar kolestrol/trigliserida darah
(akibat gangguan pada liver).
Gangguan pada organ tubuh akan semakin parah bila kita sangat sedikit
mengonsumsi sayuran segar, termasuk yang mentah (berupa salad, jus, atau
lalap), serta makanan berserat lainnya. Selain sayuran, contoh lain makanan
berserat adalah makanan alami (whlefood) seperti beras merah serta polongpolongan, antara lain kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai, tempe,
dan yang tak kalah penting, kebiasaan menunda buang air besar ikut andil dalam
menimbulkan gangguan pada organ tubuh pencernaan.19

D. Konsep Asam dan Basa
Potential Hydrogen (pH) adalah satuan derajat asam dan basa yang diwakili
oleh dua kutub angka 1 untuk asam (acid) dan 14 untuk basa (alkaline). Rentang skala
pH tubuh ada pada skala 1 (asam) hingga 14 (basa), sedangkan pH darah dan tubuh
yang sehat berada di titik 7,35-7,45. Pada umumnya pola hidup, terutama pola makan,

19 Wied Harry Apriadji, Food Combining Makan Enak Untuk langsing dan Sehat, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2007), h.8.

membuat manusia memiliki nilai pH yang sedikit ke arah asam. Namun, jika
kondisinya terlalu berat ke sisi asam, riskan (sangat beresiko tinggi) mengundang
berbagai macam penyakit.
Food combining menempatkan pola makan sebagai cara untuk mendapatkan
kondisi ideal tubuh yang disebut dengan homeostasis. Homeostasis adalah kondisi
dimana seluruh fungsi tubuh berjalan dengan sempurna. Organ sehat dan mendukung
kerja seluruh sistem agar lancar dan terpadu dalam tubuh, membuatnya berada dalam
kondisi prima, baik secara psikologis (fungsi mental), fisiologis (fungsi organ dan
sistem), dan anatomis (fungsi musculoskeletal). Ada beberapa hal yang mempercepat
tercapainya kondisi homeostatis. Salah satunya yang populer adalah nilai pH.
Homeostatis tercapai saat tubuh memiliki nilai asam dan basa yang seimbang, atau
pH netral.
Untuk mencapai kondisi asam basa tubuh yang ideal, perlu diatur pula
keseimbangan antara makanan pembentuk asam dan pembentuk basa. Pada
umumnya, masyarakat kita memiliki pola makan yang terlalu dominan jenis
makanan pembentuk asam seperti berbagai karbohidrat, susu, daging-dagingan, atau
minuman manis. Sedangkan makanan pembentuk basa yaitu buah-buahan dan sayursayuran segar.
Penting diketahui bagi masyarakat bahwa beda antara makanan yang
memiliki rasa asam dengan makanan pembentuk asam, keduanya berbeda. Terkadang
makanan yang berasa asam justru merupakan pembentuk basa di dalam tubuh,
misalkan jeruk nipis dan aneka buah yang memiliki rasa manis sedikit asam.

Sebaliknya, aneka kue-kue manis, daging-dagingan, susu, dan produk turunannya,
meski rasanya bukan asam, tetatpi di dalam tubuh berperan sebagai pembentuk
asam.20
Pola makan yang dianut selama ini cenderung mencampur berbagai jenis
makanan sekaligus. Nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu
dikonsumsi secara bersamaan. Karenanya, lambung akan mendapat beban berlebih.
Teronggok dalam waktu lama dan membusuk. Lambung tidak menyerap makanan
karena memiliki daya serap yang buruk. Kondisi lambung yang terisi penuh akan
semakin menghambat pengeluaran isi lambung ke duodenum (usus halus).
Selain itu, konsentrasi protein dan lemak juga turut menghambat
pengeluaran isi lambung tersebut. Artinya, makanan akan semakin lama bertahan di
lambung. Pada gilirannya, akan mempercepat terjadinya pembusukan terhadap
makanan selain protein. Proses pembusukan ini akan menghasilkan sampah-sampah
metabolisme. Itulah sebabnya mengapa seseorang yang makan kekenyangan akan
menyebabkan badan menjadi terasa lemas, lesu, dan kembung. Lalu sampah-sampah
tersebut akan disimpan dan ditumpuk di dalam tubuh, yaitu di jaringan lemak atau
jaringan adiposa. Akhirnya terjadilah kegemukan atau obesitas.
Pola makan konvensional (kebiasaan masyarakat) juga tidak menekankan
keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa menentukan sehat tidaknya
tubuh. Tubuh cenderung bersifat asam, maka dari itu harus diciptakan sifat alkali agar
keseimbangan asam-basa dapat tercapai. Salah satu cara agar kondisi kesehatan tubuh
20 Widyanti Yuliandri, Food combining: Pola Makan..., h. 21-22.

tetap terjaga adalah dengan memperbaiki pola makan. Sebab, hanya dengan pola
makan yang sehat keseimbangan asam-basa dapat terjaga dengan baik. 21

21 Muhammad Suwardi Sukri, Alqur’an The Amazing Secret Edisi Kesehatan, (Jakarta: ufuk
Publishing House, 2009), h. 62-71.