Makalah Sumber daya dan proses Bisnis.pd

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah matakuliah Informasi dan Proses Bisnis . Makalah ini dilakukan sehubungan dengan tugas yang diberikan dosen kami untuk memenuhi nilai matakuliah.

Dengan diselesaiknya tugas makalah ini,kami harapkan dapat memenuhi syarat penilaian tugas dan berguna untuk para pembacanya. Untuk dosen pengajar dan teman-teman kami ucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Amin

Makassar, Juni 2017

Penyusun

UCAPAN TERIMA KASIH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh nilai mata kuliah informasi dan proses bisni, STMIK Dipanegara.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rismayani,S.kom, MT. atas kesabaran dan ilmu sebagai dosen pembimbing penulisan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan motivasi dan doa dalam mengurus adminitrasi penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa teman- teman serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Makassar, Juni 2017

Penulis,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

1 Ucapan Terima Kasih

2 Daftar Isi

3 BAB I. Pemodelan Proses Bisnis

4 Defenisi proses bisnis menurut ahli

11 Pendekatan REA

13 Model REA vs Diagram ER

24 BAB II. Jenis Analisis Proses Bisnis

30 Tahapan Analisis Proses Bisnis

31 Keterkaitan Antar Kejadian Proses Bisnis

41 BAB III. Alokasi Sumber Daya

50 Pengalokasi Sumber Daya Bid.Ekonomi

53 Pengalokasi Sumber Daya Bid.Manajemen

55 Contoh-contoh Kasus Pemodelan Proses Bisnis

57 Jenis Analisis Proses Bisnis

59 Alokasi Sumber Daya

61 Kesimpulan

70 Daftar Pustaka

BAB I PEMODELAN PROSES BISNIS

Definisi Proses adalah sekumpulan tindakan mulai dari masukan, kemudian menambahkan nilai untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Ada awal, ada akhir, serta masukan dan keluaran didefinisikan dengan jelas.

Definisi Bisnis : untuk menciptakan hasil yang memiliki nilai (value) untuk seseorang (konsumen) yang membutuhkan hasil tersebut. Proses Bisnis adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam organisasi.

Pentingnya Proses Bisnis : Memperbaiki PROSES BERARTI Memperbaiki BISNIS Bisnis dapat lebih bersaing dan menghasilkan profit lebih banyak, Kenaikan produktifitas, Menyediakan tingkat pelayanan konsumen yang lebih tinggi, Memperoleh fleksibilitas lebih besar dalam penggunaan sumber daya, termasuk staf, Merespon lebih cepat pada peluang baru, Meningkatkan moral staf melalui lingkungan kerja yang lebih baik, Menjalankan teknologi yang lebih baru tanpa hambatan.

Cara Pemodelan Proses Bisnis : · Menentukan tujuan, ruang lingkup, dan batasan · Pemahaman & memetakan proses yang berjalan · Mengukur kinerja proses · Menentukan akar masalah (root cause) · Mengidentifikasi perbaikan proses (Menggunakan cara ESIA) : · Implementasi perbaikan proses bisnis

Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat. Lalu apa proses- proses bisnis dan bagaimana mungkin mereka dirancang untuk mendukung satu sasaran organisasi?

Bagaimana cara kita

sistem informasi untuk mengumpulkan,memelihara, dan memproses data yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diperlukan oleh manajemen mengatur efektifitas proses-proses bisnis dalam jaman informasi ? Analisis akan menggunakan model semantik model dari aksiaksi nyata atau penomena. Yaitu menggunakan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode untuk membantu anda memahami model proses-proses bisnis.

mendesain

Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan kegiatan bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber daya yang digunakan dari kegiatan tersebut.

Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi Pelanggan perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang dapat diperbaiki, dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau merampingkan proses interaksi manusia atau mesin, dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem.

Model ini mengintegrasikan :

a. kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang diperlukan setelah merger 2 departemen/perusahaan yang berbeda atau merger orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa yang saling berkaitan

b. Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.

c. Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami · Mulai di bagian atas rantai nilai dan bekerja ke bawah dan bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi Rakyat dan Entitas yang terlibat dalam Proses

Mulai di bagian bawah rantai nilai dan bekerja ke atas lagi untuk memahami setiap langkah prestasi yang mengarah ke hasil yang diinginkan

d. Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar) untuk dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang sebelumnya tidak terdeteksi

Model proses bisnis diperlukan untuk: o Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada bekerja o Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus dikerjakan dan

kaitannya dengan proses lain o Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan proses o Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis yang ada sehingga

dapat dikembangkan yang lebih baik

Proses Bisnis dalam Konteks Organisasi o Pemahaman terhadap konteks organisasi dapat membantu untuk

memahami bagaimana proses bisnis dijalankan o Ini dapat dilihat melalui diagram Struktur Organisasi yang menggambarkan area fungsional dari sebuah organisasi

Kelemahan Struktur Organisasi o Berorientasi internal o Tidak terlalu memperhatikan aspek pelanggan o Menjelaskan struktur formal dan mengabaikan komunikasi informal o Bersifat statis  tidak menjelaskan reaksi terhadap pelanggan, karena

terkadang sebuah proses melibatkan orang dari berbagai area fungsional yang berbeda (misal pemesanan)

Pandangan Alternatif terhadap Organisasi o Model Organisasi menggambarkan proses internal dan lingkungan

eksternal dimana organisasi beroperasi o Dikembangkan dalam 2 tahap:

a. Mempertimbangkan faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi

b. Menganalisis proses bisnis internal

Area Eksternal

1. Pemasok sumberdaya yang diperlukan oleh proses bisnis

2. Pelanggan yang menggunakan dan memanfaatkan produk/jasa organisasi

3. Pesaing yang bergerak di industri atau lingkungan bisnis yang sama

4. Faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi (PESTLE)

Hal yang Dipertimbangkan (contoh)

1. Sumberdaya apa yang dibutuhkan?

2. Siapa pesaing utama dalam meraih pelanggan?

3. Lingkungan eksternal apa yang membatasi ruang gerak organisasi?

4. Siapa pemilik organisasi yang harus dipuaskan?

5. Siapa sesungguhnya pelanggan organisasi?

Sudut Pandang Organisasi terhadap Proses Bisnis Peta proses bisnis organisasi dibentuk dari kumpulan aktifitas tingkat tinggi

yang dilakukan untuk memberikan manfaat kepada pelanggan

Peta Proses Bisnis Peta bisnis proses menggambarkan kumpulan proses yang berkaitan dalam

satu diagram tungga Value Proposition

Value proposition menentukan hal-hal yang dibutuhkan organisasi untuk disampaikan kepada pelanggan, meliputi:

1. Atribut produk/jasa

2. Aspek hubungan pelanggan

3. Aspek citra dan reputasi o Proses bisnis adalah mekanisme penyampaian tersebut bagi organisasi

Atribut Produk/Jasa · Fungsionalitas  apa yang dapat dilakukan oleh produk · Harga yang dikenakan untuk produk tersebut · Kualitas  sebaik apa produk yang dihasilkan · Pilihan  produk standar atau produk custom · Ketersediaan  kecepatan respon terhadap pesanan pelanggan

Diferensiasi Organisasi · Menjadi yang paling efisien · Memiliki produk yang terbaik

· Memberikan layanan pelanggan yang terbaik Pemodelan Proses Bisnis dalam Perancangan Sistem Informasi

Salah satu inti ketika akan merancang sistem informasi adalah pemahaman terhadap domain organisasi yang akan diakomodasi oleh sistem. Sehingga dengan kata lain, jika domain tidak dikuasai dengan baik, maka alur sistem yang akan dibangun memiliki kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapan.

Untuk dapat menguasai domain organisasi yang akan dikembangkan menjadi suatu sistem informasi, tidak akan terlepas dari pemahaman terhadap proses-proses bisnis dalam domain organisasi tersebut. Sebagai contoh jika akan membangun suatu sistem informasi akademik, maka harus memahami domain organisasi yang terkait dengan aktifitas akademik dari organisasi tersebut.

Setelah memahami domain dan proses bisnis dalam domain tersebut, maka selanjutnya adalah memodelkan proses-proses tersebut. Berbagai macam standar pemodelan dapat digunakan seperti misal IDEF0 dan DFD. Untuk memodelkan proses bisnis dalam suatu domain organisasi juga bukanlah perkara yang mudah, terutama pada domain organisasi yang sangat kompleks. Sehingga di sini perlu dipahami dan disepakati dengan baik seberapa dalam proses yang akan dianalisis. Hal ini untuk menghindari kerumitan yang lebih besar akibat adanya proses bisnis dalam domain Setelah memahami domain dan proses bisnis dalam domain tersebut, maka selanjutnya adalah memodelkan proses-proses tersebut. Berbagai macam standar pemodelan dapat digunakan seperti misal IDEF0 dan DFD. Untuk memodelkan proses bisnis dalam suatu domain organisasi juga bukanlah perkara yang mudah, terutama pada domain organisasi yang sangat kompleks. Sehingga di sini perlu dipahami dan disepakati dengan baik seberapa dalam proses yang akan dianalisis. Hal ini untuk menghindari kerumitan yang lebih besar akibat adanya proses bisnis dalam domain

Lebih lanjut, pengukuran tingkat kedewasaan proses bisnis dapat menjadi salah satu parameter yang ikut menentukan jangka waktu portfolio aplikasi.

Proses bisnis dipicu oleh kejadian (event) bisnis yang melibatkan lima komponen kunci :

1. Tugas yang menyusun proses

2. Alur proses

3. Titik keputusan

4. Pelaku (actor) yang melakukan tugas

5. Hasil dari proses bisnis

Pemodelan Proses Bisnis REAL

REAL merupakan kependekan dari Resources, Events, Agents, and Locations. Pemodelan REAL merupakan suatu metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan Karakteristik-karakteristik dasar yang akan menggambarkan prose-sproses bisnis dan kejadian-kejadiannya. Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitas- aktivitas bisnis tersebut.

Saat menganalisa suatu proses bisnis, Anda dapat menemukan ciri-ciri mendasar dari kejadian-kejadian bisnis dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang terjadi?

2. Kapan itu terjadi?

3. Siapa saja yang terlibat dan peran/tugas apa yang dimainkannya?

4. Sumber daya apa saja yang diperlukan dan berapa banyak?

5. Di mana kejadian itu terjadi?

6. Kesalahan apa yang dapat terjadi saat melaksanakan suatu kejadian?

6 Langkah Untuk Menganalisa Suatu Proses Bisnis dan Mengembangkan Pemodelan REAL awal : Langkah 1

1. Memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya.

2. Meninjau prosesproses bisnis dan mengidentifikasi kejadian-kejadian operasional yang penting.

3. Menganalisa setiap kejadian yang terdaftar pada langkah ke2, untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya, pihakpihak, dan lokasilokasi yang terkait dengan suatu kejadian.

4. Mengidentifikasi perilaku, karakteristik, dan sifat dari kejadiankejadian, Sumber-sumber daya, pihakpihak, dan lokasilokasi.

5. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung antara sumber-sumber daya, kejadian-kejadian, Pihak-pihak, dan lokasi-lokasi.

6. Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan bisnis.

Studi Kasus: Toko Ritel Barokah o Pembeli dapat membeli berbagai macam barang di Barokah. o Setiap penjualan melibatkan seorang pelanggan yang dilayani oleh seorang karyawan. o Pelanggan dapat membeli satu atau lebih barang. o Para karyawan secara acak melayani pelanggan. o Setiap penjualan yang terjadi dicatat pada sebuah mesin pencatat (cash register). Barokah memiliki beberapa mesin pencatat. o Setiap barang yang dijual tidak diidentifikasi secara unik. Pengidentifikasian dilakukan berdasarkan jenis barang. o Pelanggan dapat membayar dengan tunai, cek, atau kartu kredit.

Barokah telah mengidentifikasi dua kejadian operasional penting, yaitu:

1. Menjual barang

2. Menerima pembayaran

Dari 2 kejadian operasional tersebut (menjual barang dan menerima pembayaran), Barokah melibatkan: o 1 pihak internal: karyawan. o 1 pihak eksternal: pelanggan. o 2 sumber daya: barang dagangan dan uang tunai. o 1 lokasi: mesin pencatat.

Beberapa karakteristik proses bisnis Barokah: o Setiap transaksi penjualan mengambil tempat di sebuah cash register. o Setiap transaksi hanya melibatkan seorang pelanggan saja.

o Hanya seorang karyawan yang bertanggung jawab terhadap suatu transaksi. o Setiap transaksi penjualan dapat melibatkan satu atau lebih barang. o Barangbarang dagangan McKell’s tidak diidentifikasi secara unik. o Antara karyawan dengan pelanggan tidak ada hubungan khusus.

Beberapa karakteristik tambahan proses bisnis Barokah: o Pembeli hanya bisa membeli barangbarang dagangan, bukannya barangbarang milik toko. o Pembeli tidak bisa membeli barang melebihi jumlah persediaan yang dimiliki took o Pembeli tidak bisa membeli barang yang tidak ada di toko.

Pemodelan Proses Bisnis menggunakan BPMN

Business Process Modeling Notation atau BPMN adalah suatu metodologi baru yang dikembangkan oleh Business Process Modeling Initiative sebagai suatu standard baru pada pemodelan proses bisnis. BPMN bertujuan untuk menyediakan sebuah notasi yang mudah dimengerti dan dipahami pembacaannya bagi seluruh pihak bisnis baik dari seorang analis bisnis yang membuat draft proses, sampai ke pengembang teknik yang bertanggungjawab dalam implementasi teknologi proses tersebut, dan terakhir bagi para pelaku bisnis yang akan menjalani serta mengawasi prosesproses tersebut.

Dari hasil pemahaman proses bisnis, kemudian dilakukan pemetaan proses bisnis yang dilakukan dengan menggunakan BPMN (Business Process Modeling Notation) sebagai contoh tools BPMN adalah Unified Modeling Language (State Diagram), Data Flow Diagram (Diagram Konteks), Microsoft Visio, Aris Tools, TIBC

Definisi proses bisnis menurut beberapa ahli:

Dalam ekonomi, bisnis merupakan sebuah organisasi yang menjual barang maupun jasa kepada para konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Secara bahasa, kata bisnis yang terdapat dalam bahasa inggris yaitu business berasal dari kata busy yang berarti sibuk. Dimaksudkan sibuk disini sebagai kesibukan dalam mengerjakan aktivitas atau pekerjaan yang menghasilkan keuntungan ataupun laba. Para ahli mendeskripsikan proses bisnis sebagai berikut:

Proses Bisnis Menurut Huat, T Chwee (1990)

Menurut Huat, bisnis merupakan istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang maupun jasa didalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa bisnis sebagai sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.

Proses Bisnis Menurut Steinford ( 1979)

Steinford menjelaskan tentang proses bisnis yang bunyinya “Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis merupakan sebuah institusi yang memproduksi barang dan jasa yang di butuhkan oleh masyarakat. Ini bermakna bahwa apabila kebutuhan masyarakat meningkat maka meningkat pula perkembangan bisnis tersebut dalam memenuhi kebutuhan sekaligus menghasilkan laba.

Proses Bisnis Menurut Allan Afuah (2004)

Bagi allan yang dikatakan dengan bisnis ialah "Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry”. Yang maksudnya bisnis merupakan sebuah kegiatan individu yang menghasilkan dan menjual Bagi allan yang dikatakan dengan bisnis ialah "Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry”. Yang maksudnya bisnis merupakan sebuah kegiatan individu yang menghasilkan dan menjual

Proses Bisnis Menurut Griffin dan ebert (1996)

“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Maknanya bahwa bisnis itu merupakan semua aktivitas yang menyediakan barang dan jasa yang di butuhkan oleh konsumen. Mulai dari perusahaan yang memiliki badan hukum sampe yang tidak memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tetap dapat menjalankannya.

Proses Bisnis Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996)

Menurut mereka, bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang di lakukan guna untuk menciptakan dengan mengembangkan dan menghasilkan sumber daya menjadi barang dan jasa yang di inginkan konsumen.

Proses Bisnis Menurut Hughes dan Kapoor

“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan pengertian yang sebelumnya, disini bisnis merupakan sebuah organisasi yang menghasilkan barang dan jasa untuk mendapatkan laba. Sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis baru dikatakan mendapatkan laba ketika total penerimaan lebih besar dari total biaya yang di keluarkan.

Proses Bisnis Menurut Musselman dan Jackson (1992)

Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka

Pendekatan REA

1. Tampilan Pengguna Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan tidak mampu meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Manajer modern membutuhkan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk dan tingkat agregasi yang secara umum tidak dapat disediakan oleh system akuntansi berbasis GAAP tradisional. Akuntansi manual mengakibatkan adanya redundansi data dalam system- sistem yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya redudansi maka akurasi dan kekinian data menjadi hal yang serius. Hal ini menyebabkan system menghasilkan jawaban yang berbeda untuk informasi yang sama, hingga mengarah pada kebingungan, pengambilan keputusan yang kurang baik serta tindakan yang tidak tepat.

Sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system akuntansi tradisional itu disebut REA. System ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun. Dengan demikian para akuntan modern diharapkan mempunyai sifat-sifat yang responsive, proaktif, dan dilengkapi pemahaman akan pendekatan REA, kemampuannya, serta fleksibitasnya. guna tertentu untuk memenuhi pekerjaan yang diberikan padanya.

2. Model REA Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan Sumber Daya (Resource),Peristiwa (Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat penting dan hubungan diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut : 2. Model REA Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan Sumber Daya (Resource),Peristiwa (Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat penting dan hubungan diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut :

b. Event / Peristiwa Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :

1. Peristiwa operasi

2. Peristiwa informasi

3. Peristiwa manajemen

c. Agent/Pelaku Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah peristiwa ekonomi. Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.

3. Keuntungan Modal REA Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh adalah

1) Operasional yang lebih Efisien Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal:

a) Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu para manajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.

b) Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan,

penyimpanan,

dan

pemeliharaan data.

c. Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.

2) Peningkatan Produktivitas Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.

3) Keunggulan Kompetitif Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel.

4. Analisis Rantai Nilai Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan. Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritas berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis rantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama yakni aktivitas yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari 4. Analisis Rantai Nilai Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan. Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritas berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis rantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama yakni aktivitas yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari

b) Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa dan produk yang sudah jadi, sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah perusahaan otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.

c) Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas outbond logistics.

d) Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.

e) Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan perawatan.

Aktivitas pendukung terdiri dari :

a) Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatan akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.

b) Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan, pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.

c) Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan jasa, contohnya penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan website, dan desain produk.

d) Pembelian (Purchasing), termasuk seluruh aktivitas yang mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas utama.(2004:7-Jilid1).

Aplikasi Basis Data

Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih dahulu aplikasi basis data tradisional, termasuk didalamnya karakteristik operasional dari aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran serta perbedaannya dari sistem file datar. Dengan demikian kita diharapkan akan lebih memahami pemodelan REA, yang digunakan untuk mengembangkan basis data relasional yang mendukung berbagai proses bisnis.

1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas

Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim, dan pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses bisnis dalam aplikasi basis data ini secara fundamental tidak berbeda dengan file datar.

Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar yang bertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini berorientasi pada akun yang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung kebutuhan para pengguna lainnya. Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah sebagai berikut : Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar yang bertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini berorientasi pada akun yang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung kebutuhan para pengguna lainnya. Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah sebagai berikut :

b) Tabel Faktur Penjualan, menangkap berbagai transaksi penjualan pada suatu periode. Tabel ini juga dapat digunakan untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional. Karena tabel ini berisi jumlah total yang belum dibayar untuk setiap faktur, maka menjumlahkan file jumlah faktur akan menghasilkan penjualan total (sama dengan jurnal penjualan).

c) Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan dihubungkan dengan satu atau lebih record dalam tabel ini. Dalam tabel barang penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur dan nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk menetapkan secara unik tiap record dalam tabel. Kedua kunci tersebut juga memberikan link ke berbagai record terkait dalam tabel faktur penjualan dan persediaan.

d) Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual, file jumlah barang saat ini akan dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang direcord tabel barang dijual.

e) Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan yang dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini adalah nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang disebutkan.

2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa bukan pada record akuntansi klasik.

a) Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian dimulai a) Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian dimulai

b) Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian yang dimasukkan ke pemasok. Record tersebut akan tetap terbuka hingga persediaan tiba.

c) Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap barang yang dipesan. Karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi 2 kunci primer yaitu No PO dan No Barang yang mengidentifikasi setiap record dalam tabel. Kunci- kunci tersebut menyediakan link ke tabel pesanan Pembelian dan Persediaan.

d) Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dan diperiksa serta dibuat dokumen penerimaannya. Staf administrasi bagian penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara otomatis melakukan menaikkan field jumlah d) Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dan diperiksa serta dibuat dokumen penerimaannya. Staf administrasi bagian penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara otomatis melakukan menaikkan field jumlah

e) Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal : • Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai cek untuk membayar akun usaha periode terkait serta menggantikan jurnal pengeluaran kas manual. • Jumlah dari berbagai barang yang masih belum dibayar pada pemasok tertentu sama dengan buku pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut. • Total voucher yang belum dibayar merupakan saldo buku besar utang usaha perusahaan.

3. Keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasi-informasi yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan pelanggan dan pembelian dari pemasok. Didesain untuk hanya menangkap data transaksi keuangan dan peristiwa non-ekonomi diabaikan. Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa, sistem REA ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi sehingga memungkinkan pembuatan basis data yang lebih kaya dan dapat mendukung kebutuhan informasi semua pengguna dalam perusahaan.

4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional, diagram 4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional, diagram

Mengembangkan Model REA

Inti dari pendekatan model REA adalah konsep dari peristiwa (event). Sebuah proses bisnis dapat terdiri atas beberapa peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Peristiwa Operasi, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.

b) Peristiwa Informasi, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pencatatan, pemeliharaan, dan pelaporan informasi. Peristiwa informasi ini menghasilkan informasi yang memungkinkan keputusan dibuat. Peristiwa ini meliputi tindakan pencatatan, perbaikan, pembaruan, atau pemeliharaan.

c) Peristiwa keputusan atau manajemen, yaitu aktivitas yang mengarah pada pembuatan keputusan dan implementasinya. Peristiwa ini meliputi keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, evaluasi dan pengendalian.

Untuk menjelaskan proses pengembangan model REA, akan digunakan studi kasus dibawah ini : Horison books adalah toko buku di kota philadelphia. Toko ini memiliki persediaan hampir 5000 buku. Para pelanggan datang dan melihat-lihat rak, memilih buku, dan membawanya ke salah satu dari 3 kasir yang ditempatkan diberbagai bagian berbeda ditoko tersebut. Salah satu dari ketiga kasir tersebut ditempatkan dibagian informasi, tempat para pelanggan dapat mencari apakah buku tertentu ada dalam persediaan, memasukkan pesanan untuk buku yang tidak ada di toko buku, dan mengambil serta membayar buku yang sebelumnya telah dipesan. Kasir di bagian informasi tersebut memiliki sebuah basis data yang akan dibuukanya untuk memeriksa setiap pertanyaan. Tidak ada penjualan secara kredit. Semua pelanggan membayar pembeliannya pada waktu membeli.

1. Tahap I Di tahap pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan ke dalam model diidentifikasi. Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan strategis perusahaan dan yang perlu di kumpulkan informasinya. Dalam kasus ini peristiwa yang dimasukkan kedalam model REA adalah peristiwa kedatangan, peristiwa kepergian, dan peristiwa pertanyaan. Agar tetap sederhana, asumsikan bahwa Horizon Books tidak membutuhkan informasi mengenai kedatangan dan kepergian untuk saat ini. Akan tetapi, dibutuhkan informasi mengenai peristiwa pembayaran pelanggan dan peristiwa pertanyaan dari pelanggan.

2. Tahap II Peristiwa operasi yang sudah diidentifikasi lalu atur dalam urutan terjadinya. Urutan peristiwa dalam model ini adalah pertanyaan, penjualan, dan pembayaran. Tiap peristiwa ditunjukkan dalam objek-kata kerja.

3. Tahap III Selanjutnya resources dan agent untuk setiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Dalam peristiwa menjawab pertanyaan pelanggan dan kasir akan dilibatkan, basis data dilibatkan dan terjadi dibagian informasi. Peristiwa melakukan penjualan melibatkan pelanggan, kasir, dan buku yang dijual, dan terjadi di kasir. Peristiwa penerimaan pembayaran melibatkan pelanggan, kasir, dan kas. Juga terjadi di bagian kasir.

4. Tahap IV Tahap berikutnya dalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara resources, event, agen. Tiap peristiwa dihubungkan dengan sumber daya serta pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Model REA digunakan untuk membangun basis data relasional, sehingga sistem informasi berbasis

REA menunjukkan semua figur dalam basis data relasional. Dalam sistem akuntansi REA, terdapat campuran antara penjualan tunai dan kredit. Namun, dalam kasus ini Horizon Books hanya menerapkan kebijakan tunai. Dalam sistem akuntansi tradisional, ketika bentuk penyelesaian transaksi adalah tunai, maka informasi yang dibutuhkan hanyalah jumlah uang tunai yang diterima. Sedangkan informasi detail tentang data pelanggan tidak dibutuhkan. Disisi lain, keuntungan dari REA adalah menangkap data yang lebih luas mengenai berbagai peristiwa. Data tersebut meliputi nama, alamat, jenis kelamin, jenis buku yang suka dibaca, dll. Dengan informasi ini, toko buku dapat mengirimkan perincian berbagai buku baru serta kegiatan khusus ke pelanggan.

5. Tahap V Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut. Hubungan entitas ini terdiri dari 5 jenis yaitu nol ke satu (0,1) , satu ke satu (1,1) , satu ke banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M).

Keuntungan model REA adalah, data nonkeuangan berbasis peristiwa dapat ditangkap, sedangkan hal ini diabaikan dalam diagram ER untuk proses bisnis yang sama. Peningkatan level perincian dalam model REA membuatnya lebih mudah untuk mengidetifikasi apa saja yang terjadi dalam pemodelan proses. Hal ini akan memperkaya basis data serta juga memperbaiki proses perencanaan, evaluasi dan pengendalian berbagai proses bisnis.

Model REA vs Diagram ER

Dalam model REA dan ER, entitas ditampilkan dalam bentuk persegi empat, dan ada garis yang menghubungkan antar entitas. Di diagram ER, garis yang menghubungkan entitas diberi label kata kerja yang menunjukkan hubungan tersebut. Sehingga tiap garis menghubungkan sebuah peristiwa, dengan kata lain Diagram ER menyajikan rangkaian peristiwa yang lebih luas daripada model REA. Sebaliknya, hanya peristiwa operasi yang termasuk dalam model REA, serta hanya peristiwa yang memiliki arti strategis.

Model REA lebih sederhana dan memberikan informasi yang lebih relevan daripada diagram ER. Model REA memungkinkan desainer sistem untuk fokus pada peristiwa penting. Karena peristiwa informasi dan pengambilan yang berbeda dan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa operasi utama, pengendalian yang berbeda, dan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa ini dapat dengan mudah diidentifikasi serta dimasukkan dalam proses bisnis.

Jadi diagram ER adalah alat pemodelan data yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai atribut data yang mewakili tampilan konseptual pengguna yang harus didukung oleh tabel-tabel dasar. Dengan kata lain, model ER berorientasi pada tampilan. Sedangkan model REA berfokus pada berbagai aktifitas bisnis dan berorientasi pada peristiwa.

1. Menetapkan Atribut Entitas Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut entitas. Berikut ini menjelaskan fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini. Peristiwa Operasi

Dalam proses tersebut memasukkan permintaan persediaan, memasukkan pesanan dan menerima persediaan. Sebagai gambaran, data keuangan dan non keuangan untuk peristiwa memasukkan pesanan akan meliputi: Keuangan • Nama pemasok • Alamat pemasok • Nomor barang persediaan • Biaya per unit • Jumlah yang dipesan • Nomor pesanan pembelian • Tanggal pemesanan

Non keuangan • waktu tunggu pemasok • kurir yang digunakan • catatan pengiriman tepat waktu • catatan kiriman yang tidak lengkap • catatan kiriman yang rusak • catatan perbedaan harga

Persediaan Bahan Baku, adalah sumber daya ekonomi yang terpengaruh oleh peristiwa. Keuangan • Nomor barang persediaan • Keterangan • Jumlah barang saat ini • Titik pemesanan ulang • EOQ

• pemasok

Non keuangan • Tingkat perputaran • Waktu tunggu • Tingkat penggunaan • Lokasi gudang • Sejarah kehabisan barang • Sejarah pembuangan • Sejarah penundaan kedatangan

Pelaku Utama, adalah staf administrasi bagian perencanaan dan  pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi bagian penerimaan dan bagian gudang. Keuangan • Nama pemasok • Alamat pemasok • Nomor telepon pemasok • Jumlah utang ke pemasok • Nilai total pembelian saat ini • Syarat perdagangan yang ditawarkan

Nonkeuangan • Catatan pengiriman waktu • Catatan barang rusak • Waktu tunggu rata-rata • Dukungan bantuan • Akses EDI • Akses internet

Peristiwa dalam Proses menerima pesanan dari pelanggan, mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan. Keuangan • Nama pelanggan • Alamat pelanggan • Nomor barang persediaan • Jumlah yang dipesan • Harga per unit • Nomor pesanan penjualan • Tanggal pemesanan Non keuangan • Peringkat kredit pelanggan • Kurir yang digunakan • Catatan pengiriman tepat waktu • Catatan kiriman yang tidak lengkap • Catatan kiriman yang rusak • Catatan keluhan

Persediaan Barang Jadi, adalah sumber daya ekonomi yang dipengaruhi oleh peristiwa. Keuangan • Nomor barang persediaan • Keterangan • Jumlah barang saat ini • Tingkat pemesanan ulang produksi • EOQ Non keuangan • Tingkat perputaran • Waktu tunggu

• Tingkat penggunaan • Lokasi gudang • Sejarah pembuangan • Sejarah penundaan produksi

Pelaku utama, adalah staf administrasi bagian penjualan, pelanggan, staf administrasi bagian gudang, dan staf administrasi bagian pengiriman. Keuangan • Nama pelanggan • Alamat pelanggan • Nomor telepon pelanggan • Jumlah utang pelanggan • Nilai penjualan total hingga saat ini • Syarat perdagangan yang ditawarkan Nonkeuangan • Peringkat kredit pelanggan • Catatan barang rusak • Catatan pembayaran tepat waktu • Catatan volume penjualan ke pelanggan • Akses EDI • Akses internet

Kebutuhan akuntansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada basis data secara umum. Dalam proses penggabungan kebutuhan data merupakan hal penting untuk meniadakan redudansi dari modal tersebut. Kebutuhan data untuk resources, event dan agens yang berhubungan dengan beberapa proses bisnis harus diintegrasikan.

2. Membuat Tampilan Pengguna Pada tahap awal pengembangan model REA harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan tampilan. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menetapkan kisaran atribut data. Aktivitas ini biasanya melibatkan analisis atas kebutuhan pengguna informasi. Setelah itu desainer dapat membuat rangkaian atribut data yang dibutuhkan untuk menghasilkan input dan output. Sebagai representasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan, dokumen, dan layaran komputer disebut sebagai tampilan fisik yang membantu desainer memahami hubungan penting antar data. Setelah atribut diidentifikasi, berbagai tabel dapat diisi, maka antar muka query dapat dibuat untuk menghasilkan tampilan dan laporan. Antarmuka query meliputi semua tampilan yang dapat diterima, dan format untuk laporan hasil dari tiap query yang perlu ditentukan. Fleksibilitas dalam desain tampilan adalah salah satu kekuatan REA. Tampilan pengguna dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna

BAB II

JENIS ANALISIS PROSES BISNIS Pengertian Proses Bisnis

Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik bisnisKonsumen).

Proses bisnis memiliki definisi sebagai berikut :

1. Definisi 1.1 : Suatu proses bisnis terdiri dari satu set aktivitas yang dilakukan di koordinasi di dalam suatu lingkungan teknis dan organisatoris. Aktivitas ini secara bersama-sama mewujudkan suatu tujuan bisnis. MasingMasing proses bisnis ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi mungkin saling berhubungan dengan proses bisnis yang melakukan kerjasama dengan organisasi lain.

2. Definisi 1.2 : Manajemen Proses bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik untuk mendukung disain, administrasi, konfigurasi, pengundangan, dan analisa proses bisnis.

3. Definisi 1.3 : Suatu sistem manajemen proses bisnis adalah suatu perangkat lunak umum sistem yang dikemudikan oleh penyajian proses tegas/eksplisit untuk mengkoordinir pengundangan/peraturan proses bisnis.

4. Definisi 1.4 : Suatu model proses bisnis terdiri dari satu set model aktivitas dan batasan pelaksanaan antara mereka (pelaku bisnis). Suatu kejadian proses bisnis menghadirkan suatu kasus kuat dalam bisnis yang secara operasional dari suatu perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari kejadian aktivitas bisnis. Masing-Masing model proses bisnis bertindak sebagai suatu cetak biru untuk seperangkat kejadian proses bisnis, dan masing-masing model aktivitas bertindak sebagai suatu cetakbiru untuk satu set kejadian aktivitas bisnis.

Ada beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengadakan analisa dan desain proses bisnis :

Menurut Paul Harmon :

1. Krisis ekonomi ฀ Efisiensi ฀ Hemat.

2. Era Ekspansi ฀ competitive advantages

3. Perkembangan Teknologi yang sangat pesat (Internet, Cloud Computing,dll).

Tahapan dalam Analisis Proses Bisnis

Ada 4 tahap dalam analisis dan desain proses bisnis :

1. Analisis dan Desain Design (Perancangan) meliputi identifikasi Bisnis Proses dan Pemodelan

Bisnis Analisis meliputi validasi, simulasi dan verfikasi dalam tahap ini dilakukan survei terhadap bisnis proses dan lingkungan organisasi serta lingkungan teknis. Berdasarkan hasil survei, bisnis proses diidentifikasi, ditelaah, divalidasi dan digambarkan dengan bisnis proses model.

2. Konfigurasi meliputi seleksi sistem, implementasi, tes dan deployment Adapun yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah sbb :

a. Sebelum digunakan sistem (terutama dl hal aplikasinya) perlu dites apakah sudah berjalan sesuai yang direncanakan atau belum.

b. Pelatihan personel dan migrasi aplikasi jika diperlukan

3. Pelaksanaan meliputi operasional, monitoring, maintenance Dalam tahap inilah ujian sebenarny dari sistem benarbenar diuji dalam

aktivitas seharihari oleh perusahaan. Apakah sistem beserta aplikasi yang dibangun telah benarbenar dapat menjalankan bisnis proses dengan baik aktivitas seharihari oleh perusahaan. Apakah sistem beserta aplikasi yang dibangun telah benarbenar dapat menjalankan bisnis proses dengan baik

4. Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas bisnis Log informasi yang dihasilkan dievaluasi menggunakan teknik monitoring

akitivitas bisnis dan penggalian proses. Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi model proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional.

Siklus ini berputar terus menerus, setelah dilakukan evaluasi akan ditemukan poin-poin dimana bisa dilakukan improvement atau perbaikan atas proses bisnis yang telah dilakukan. Lalu kembali akan dilakukan desain dan analisis, konfigurasi dan implementasi. Siklus ini akan terus dilakukan dengan interval waktu tertentu, misal per tahun, tiap 5 tahun atau tiap 10 tahun tergantung dari waktu yang telah disepakati bersama.

Untuk lebih mempertajam tahapan tesebut maka akan kita jabarkan dalam langkah-langkah sbb:

1. Level Enterprise

a. Identifikasi Strategi serta Visi dan Misi Instasi Bisa diperoleh melalui Renstra (Rencana Strategis masing-masing

Organisasi), biasanya renstra ini merupakan rencana jangka panjang (5 atau

10 tahun ke depan). Dalam renstra biasanya terdapat strategi serta visi misi instansi mengenai apa sebenarnya tujuan instansi, produk/jasa yang dihasilkan (kaitannya pelayanan masyarakat) dan bagaimana cara pencapaianya (Identifikasi awal).

b. Identifikasi Struktur Organisasi dan Tata Laksana Struktur organisasi ini bisa diperoleh melalui :

฀ Jika Institusi

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24