Prosiding Seminar Nasional Manajemen Tek (1)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK
PEMETAAN ASET DAERAH DENGAN PEMANFAATAN GOOGLE API

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM DESIGN ASSET FOR
MAPPING USING GOOGLE API
Yudhi Kurniawan
Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N 01, Malang, 65314, Indonesia
e-mail: Yudhi.kurniawan@machung.id

ABSTRAK
Sejak diberlakukannya sistem otonomi daerah, pemerintah daerah berwenang untuk
mengelola dan memantau lokasi - lokasi aset yang ada di daerah masing-masing. Pengelolaan
aset tersebut tidak hanya berhenti sampai tahap pengarsipan, namun diharapkan juga
pemerintah daerah dapat mengambil keputusan, menganalisis pemetaan, mengelola dan
memantau keberadaan serta kondisi aset tersebut sebagai dasar dari pihak eksekutif dalam
pengambilan kebijakan yang terkait dengan aset daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuat rancangan dan implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk bekerja

dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi untuk
melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan
hasil dalam bentuk geografis yang dilengkapi dengan foto kondisi aset terakhir dan posisi
letak aset, berada dalam sebuah peta dan juga dalam bentuk visualisasi data sebagai excutive
summary report. Sistem ini dikembangkan dalam bentuk web based dengan penggunaan
teknologi ASP.NET framework 4 untuk bahasa pemrogramannya dan memanfaatkan
subgurim.NET sebagai framework peta
Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Aset Daerah, ASP.NET Framework 4, Subgurim.Net,
Executive Summary Report
ABSTRACT
Since the enactment of the system of regional autonomy, local government authorities to
manage and monitor the location - the location of existing assets in their respective areas.
Asset management is not simply stop filing stage, but also local governments expected to
make decisions, analyze mapping, manage and monitor the existence and condition of these
assets as the basis of the executive in policy making related to the assets of the area. The
purpose of this study was to make the design and implementation of Geographic Information
Systems (GIS) for working with spatial data tereferensi or geographic coordinates to perform
data processing and perform certain operations by displaying the results in the form of
geographical conditions that comes with photo Last assets and the position where the assets
are in a map and also in the form of data visualization as an excutive summary report. The

system was developed in the form of web based technology with the use of ASP.NET
framework 4 for the programming language and use as a framework map subgurim.NET.
Keywords: Geographic Information Systems, Regional Assets, ASP.NET Framework 4,
Subgurim.Net, Executive Summary Report

ISBN : 978-602-97491-4-4
1

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

PENDAHULUAN
Sejak diberlakukannya sistem otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan
penuh dan bertanggung jawab untuk mengelola dan memantau lokasi - lokasi aset yang ada di
daerah masing-masing. Pengelolaan aset tersebut tidak hanya berhenti sampai tahap
pengarsipan, namun diharapkan juga pemerintah daerah dapat mengambil keputusan,
melakukan analisa, mengelola dan memantau keberadaan serta kondisi aset tersebut serta
memberikan informasi yang berhubungan dengan data baik berupa spasial dan non spasial.
Hampir semua komunitas bisnis termasuk pemerintah di dalamnya ingin menampilkan atau
melihat entitas-entitas beserta atributnya terkait bisnisnya secara keseluruhan di atas peta

analog maupun digital. Dengan tampilan ini mereka mengharapkan untuk mendapatkan
gambaran yang komprehensif beserta pola-pola spasial yang melekat erat pada aktivitas
terkait, yang sebenarnya hanya dapat diwujudkan dalam bentuk visual. Namun hal tersebut
tidak akan nampak jika hanya diwujudkan dalam data numerik atau tabel atribut saja.
Begitupun juga denganInformasi mengenai aset pemerintah daerah diharapkan tidak hanya
dapat dimanfaatkan oleh Bagian Peralatan dan Aset Daerah saja, namun juga Sekretaris
Daerah serta Anggota Dewan/DPR terkait untuk dimanfaatkan sesuai keperluan masingmasing. Jika informasi tersebut hanya disajikan dengan peta konvensional maka akan terasa
kurang efisien karena peta konvensional tidak mampu memberikan informasi secara lengkap
mengenai aset daerah. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang mampu mengatasi masalah
ini yaitu Sistem Informasi Geografis.
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) bertujuan untuk dapat memenuhi keperluan
informasi yang cepat dan akurat sehingga mempermudah pemerintah daerah untuk mengelola
asetnya. Sistem informasi geografis mampu menyajikan informasi berupa data spasial beserta
atribut-atributnya dalam bentuk geografis yang dilengkapi dengan dashboard menampilkan
execuitve summary report, sehingga informasi yang diperoleh lebih menarik dan mudah untuk
dipahami.
METODE
Dalam penelitian ini di gunakan beberapa metode sesuai dengan System Development Life
Cycle dalam model waterfall dimana kegiatan awal yang dilaksanakan adalah
1. Analisa Kebutuhan Dan Permodelan Proses

Dalam analisa kebutuhan ini dibuatt sebuah tabel kebutuhan fungsional dan non
fungsional yang nantinya di gunakan sebagai dasar dalam permodelan prosesnya.
Fungsional
No.

Deskripsi

Pengguna

1. Sistem hanya dapat dioperasikan menggunakan
web browser
2. Operator sistem adalah staff SKPD yang ditujuk
oleh pimpinan untuk mengoperasikannya
3. Masing - masing pengguna memiliki username
dan password yang berbeda
4. Pengguna dapat login dan logout ke sistem
5. Pengguna memiliki hak akses dalam sistem
sesuai kewenangannya
6. Pengguna dapat melakukan eksplorasi peta
ISBN : 978-602-97491-4-4

2

Sistem

Non
Fungsional
9
9

9
9

9

9

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

7. Pengguna dapat melakukan mastering dan

managing data spasial dan data atribut
8. Pengguna dapat melakukan view laporan
9. Pengguna dapat mengunduh peta

9
9

9
9

10. Pengguna dapat mengunduh laporan
11. Pengguna dapa mencari lokasi aset dengan
memasukan keyword tertentu
Pengguna dapat melakukan managing data user
12. Pengguna dapat memilih layer peta
13. Sistem dapat menampilkan peta berdasarkan
layer yang dipilih
14. Sistem dapat menampilkan atribut dari data
spasial
15. Sistem dapat menampilkan hasil pencarian

berdasarkan keyword
16. Sistem dapat memproses laporan secara
otomatis
17. Sistem menampilkan menu dan fitur sesuai
dengan hak akses pengguna
18. Sistem
dapat
memberikan
konfirmasi
kelengkapan data apa saja yang wajib diisi.
19. Sistem memberikan konfirmasi terhadap
perubahan , penambahan, dan penghapusan data

9

9

9

9

9
9
9
9
9
9

Tabel 1 : Analisa Kebutuhan Sistem Informasi Geografis
Dari tabel analisa kebutuhan yang ada maka di lanjutkan dengan identifikasi Aktor-aktor
yang terkait antara lain :
a. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
b. Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah
c. Eksekutif :
a. Sekretaris Daerah
b. Dewan/DPR.
Masing-masing SKPD menyusun Rencana Kebutuhan Barang dan Kebutuhan
Pemeliharaan Barang kemudian menyampaikannya kepada Bagian Perlengkapan untuk
meneliti dan menyusunnya menjadi Rencana Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah
(RDKBMD). Jika ternyata Rencana Kebutuhan Barang dan Kebutuhan Pemeliharaan
Barang tidak disetujui maka pihak SKPD yang bersangkutan diminta untuk menyusun

ulang, Jika diterima maka RDKBDM akan diajukan kepada Kepala Daerah untuk
ditetapkan sebagai Daftar Rencana Tahunan dan Pemeliharaan Barang Daerah
Kabupaten.

ISBN : 978-602-97491-4-4
3

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 1 : Activity Diagram Perencanaan Kebutuhan
Pelaksanaan penerimaan barang diawali dengan pihak SKPD menerbitkan surat
perintah kerja/surat perjanjian/kontrak pengadaan barang yang ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang. Barang yang akan diterima harus disertai dengan dokumen
yang jelas menyatakan macam/jenis, banyak, harganya, dan spesifikasi barang.
Pernyataan penerimaan barang dinyatakan sah apabila telah ditandatangani oleh
Panitia Pemeriksa Barang Daerah (Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah). Apabila
berdasarkan penelitian ternyata ada kekurangan syarat-syarat yang belum terpenuhi,
maka penerimaan barang dilakukan dengan membuat tanda penerimaan barang
sementara yang dengan tegas mencantumkan sebab-sebab dari penerimaan sementara

barang. Apabila kekurangan dan syarat-syarat tersebut telah terpenuhi maka dapat
dilaksanakan penerimaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Gambar 2: Activity Diagram Penerimaan Barang
Dari barang yang sudah diterima maka dilanjutkan dengan proses penyaluran, dimana
proses ini disesuaikan dengan kebutuhan per SKPD, ada beberapa mekanisme yang
harus dijalankan yang digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

ISBN : 978-602-97491-4-4
4

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 3: Activity Diagram Penyaluran Barang Daerah
Setelah barang diterima selanjutnya adalah penyimpanan dengan menggunakan
beberapa dokumen dengan tujuan mencatat secara tertib dan teratur penerimaan
barang, pengeluaran barang, dan keadaan persediaan barang ke dalam buku/kartu
barang. Berdasarkan hasil analisa masalah tersebut, maka didapatkan aktor beserta
dengan generalisasinya.


Gambar 4: Generalisasi Aktor
Dari identifikasi kebutuhan dan juga permodelan yang sudah dilakukan maka tahapan
berikutnya adalah membuat desain sistem dalam bentuk object oriented yang pertama
menggambarkan seluruh sistem dan fungsi dalam bentuk dalam Use-Case Diagram

ISBN : 978-602-97491-4-4
5

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 5: Use case Diagram Sistem Informasi Geografis
Setelah Use Case Diagram telah di gambarkan maka tahapan selanjutnya adalah
pembuatan Class Diagram sebagai bahan untuk membuat darabase secara fisik

Gambar 6 : Class diagram Sistem Informasi Geografis Pemetaan Aset
Dari Class Diagram maka tahapan selanjutnya di-generate menjadi Physical Data
Model yang digunakan sebagai basis data dalam sistem informasi yang akan di buat.
ISBN : 978-602-97491-4-4
6

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 7 : Physical data model Sistem Informasi Pemetaan Aset Daerah

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Arsitektur Sistem
Model atau Arsitektur Sistem yang dikembangkan menggunakan model 2 Tier
dimana sisi Aplikasi dan Database terpisah, dimana dalam pengujian Sistem ini
digunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Prosesor Intel Core i5, 2.53GHz
b. RAM 4GB
c. Harddisk 500GB
d. OS Windows 7 Ultimate
e. Google Chrome 19 digunakan sebagai browser selama pengujian
2. Implementasi Sistem
Berikut merupakan halaman atau user interface berdasarkan analisa dan perancangan
pada bab sebelumnya.
a. Halaman Awal (Halaman Map Publik)
Tampilan awal pada saat website diakses adalah halaman peta publik seperti pada
gambar 8 User dapat mengakses peta secara langsung dengan memilih layer yang
sudah disediakan seperti pada gambar 9 atau melakukan pencarian dengan
memasukkan nama unit kerja sebagai kata kuncinya seperti pada gambar10.
Namun data yang disajikan hanya sebatas data gedung yang telah diberi status
publik.

ISBN : 978-602-97491-4-4
7

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 8: Halaman peta publik
Pada halaman ini terdapat menu untuk melakukan seleksi data dan penarian data
yang terletak pada sebelah kanan tepat di sebelah peta daerah yang disajikan.

Gambar 9 : Menu Pencarian
Pada Halaman ini user dapat melihat lokasi aset bangunan pada peta yang ditandai
dengan poligon, serta dapat melihat informasi terkait dengan aset tersebut yaitu
dengan klik pada nama aset yang muncul pada Info window seperti pada gambar 9

ISBN : 978-602-97491-4-4
8

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 10 : Peta aset
User dapat melihat informasi terkait dengan aset yang dipilih dan juga dapat
mencetak secara langsung peta serta informasi terkait dengan klik tombol print
seperti pada gambar 11

Gambar 11 : Menu atribut aset

b. Halaman Utama (User Logged In)
Seluruh user yang telah berhasil login akan masuk ke halaman peta. Tidak sama
dengan peta yang disajikan pada peta publik, peta ini menyajikan data aset secara
keseluruhan, baik itu aset tanah maupun aset gedung dan bangunan.

ISBN : 978-602-97491-4-4
9

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 3.6 Halaman utama user logged in

Gambar 12 : Navigasi Peta Asset
User yang telah berhasi login juga dapat melakukan pencarian dengan memberi
inputan berupa ID Barang, ID Lokasi, serta Tahun Detail aset, seperti pada gambar
12

Gambar 12 : Menu pencarian user logged in
c. Halaman Change Password
User dapat mengganti password dengan memberi input password lama dan
password baru seperti pada gambar 3.8.

Gambar 13 : Halaman change password
ISBN : 978-602-97491-4-4
10

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

d. Halaman Add User
Menu untuk menambahkan user baru hanya bisa dilakukan oleh Admin.
Penambahan user baru dilakukan dengan memilih unit kerja user, user level, userID,
nama, serta password untuk login user. Prosesnya seperti pada gambar 14

Gambar 14 : Halaman add user
e. Halaman Update User
Menu update user juga hanya dapat diakses oleh Admin. Admin dapat melihat
daftar user berdasarkan user level, unit kerja, atau menampilkan seluruh user
sekaligus.

Gambar 15 : Halaman update user
f. Halaman Manage Map
Menu manage map dapat diakes oleh Admin maupun SKPD untuk melakukan
penambahan koordinat pada aset. Namun untuk SKPD hanya dapat mengakses
asetnya masing-masing, sedangkan Admin dapat mengakses seluruh aset. Untuk
memilih aset yang akan diproses, dapat melalui hierarki dropdown maupun dengan
melakukan pencarian berdasarkan ID Barang, ID Lokasi, dan Tahun Detail seperti
pada gambar 16.

Gambar 16 : Halaman manage map
Setelah memilih aset, maka informasi yang terkait dengan aset tersebut akan tampil
dan menu untuk menambah koordinat dan foto juga akan tampil seperti pada
gambar 17

ISBN : 978-602-97491-4-4
11

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 17: Menu manage coordinate
g. Halaman Report
Seluruh user login dapat mengakses laporan mengenai jumlah aset per dinas yang
disajikan dalam diagram batang seperti pada gambar 18 dan laporan total aset per
tahun seperti pada gambar 19

Gambar 18 : Report jumlah aset per dinas

Gambar 19 : Report total aset per tahun
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Aset Daerah Kabupaten XYZ, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

ISBN : 978-602-97491-4-4
12

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

a. Sistem informasi geografis pemetaan aset daerah Kabupaten XYZ mampu untuk
melakukan proses pemetaan digital dengan menampilkan area aset menggunakan
poligon dan menyajikan informasi yang terkait aset tersebut.
b. Beberapa informasi yang terkait dengan aset masih belum lengkap, karena adanya
petugas yang tidak memsukkan informasi dengan lengkap pada sistem informasi
manajemen aset daerah.
c. Pemanfaatan google map cukup membantu dalam proses penyajian peta digital
sebgaia basis peta.
2. Saran
Saran untuk pengembangan sistem ini adalah :
1. Sistem informasi geografis ini dikembangkan lagi dengan menggunakan foto udara
atau citra satelit yang lebih up to date
2. Petugas terkait diharapkan segera melengkapi informasi yang terkait dengan aset
melalui sistem informasi manajemen barang daerah.
3. Sistem Informasi geografis ini dikembangkan lagi dengan pemanfaatan teknologi 3
dimensi, sehingga eksplorasi peta dapat lebih baik dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Boehm B, Kitapci H., 2006, The WinWin approach : using a requirements negotiation tool for
rationale capture and use. In : Dutoit A, McCall R, Mistrik, I, Paech B(eds) Rationale
Management in Software Engineering, Springer
Dennis Alan, Wixom Barbara Haley, Tegarden David, 2009, Systems Analysis And Design
With UML Version 2.0, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc
Eddy Prahasta. (2009), Sistem Informasi Geografis konsep-Konsep Dasar Perspektif Geodesi
& Geomatika,Informatika
Departemen Dalam Negeri (2007), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Depdagri, Jakarta
Liu Liping, Roussev, Boris, 2006 , Management of the object – oriented development process,
IDEA group publishing
Priestley, Mark, 2003, Practical Object-Oriented Design With UML, Second Edition, The
McGraw-Hill Companies, Inc
Whitten, Jeffery, L., etc, 2004, Systems Analysis and Desaign Methods, The McGraw-Hill
Companies,Inc
Word Agroforestry Centre, Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan
Berbasis Sumber Daya Alam, Word Agroforestry Centre, 2008.

ISBN : 978-602-97491-4-4
13