Sistem Informasi Sumber Daya Air

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

1

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SI SDA)
SEBAGAI BAGIAN SISTEM INFORMASI DESA (SI DESA)
UNTUK KETAHANAN ENERGI HASIL PENGENDALIAN BANJIR

Oleh
Raden Arum Setia Priadi
Prodi Teknik Informatika JTE FT Unila
Jln. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Rajabasa
Kota Bandar Lampung 35145

Abstrak
Dalam rangka MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU [indikator pemakaian listrik yang tinggi]; MEWUJUDKAN KUALITAS
HIDUP MANUSIA yang tinggi [tercukupi pangan, sandang, papan], maju [kualitas lebih baik], dan sejahtera [di atas garis
kemiskinan, wajib zakat]; dibutuhkan Sistem Informasi SDA sebagai bagian SI Desa untuk ketahanan energi hasil
pengendalian banjir. Dengan pengaturan ini diharapkan SDA di perdesaan bisa dikelola untuk PLTMH yang bisa
berkontribusi menyokong penyediaan listrik desa sehingga berefek meningkatkan kualitas hidup sekali gus pengendalian

banjir yang bermanfaat menyelamatkan ekosistem. Tata kelola TI untuk keperluan tata kelola sumber daya desa lewat rural
e-government yaitu SI Desa. Bagaimana menguji resiko strategi pemanfaatan area pembangkitan listrik, zona ekonomi
(kawasan industri), dan area terminal pengangkutan. Metode yang dilakukan adalah penelitian literatur kepustakaan dan
internet data mining. Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN,
IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI Statistik PDT,
dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Informasi adalah sumber daya kunci untuk
semua enterprise termasuk pemerintahan desa. Informasi SDA yang dikelola dengan baik akan memudahkan pembangunan
PLTMH untuk menjamin ketahanan energi di perdesaan. Penelitian merealisasikan visi jaringan pembangunan komunitas
berbasis aset perdesaan untuk sistem pendukung suara /radio komunitas, lumbung komunitas, pasar komunitas, tim
komunikasi dan situasi darurat akibat bencana banjir dan longsor ketika musim hujan serta bencana kebakaran ketika
muslim kemarau.
Kata kunci: desa, sistem-informasi, sumber-daya-air, ketahanan-energi, kolaborasi.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 1

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi


2

WATER RESOURCES INFORMATION SYSTEM
AS PART OF RURAL INFORMATION SYSTEM
FOR ENERGY RESILIENCE, FLOOD CONTROL RESULT

By
Raden Arum Setia Priadi
Lampung University, Engineering Faculty, Electrical Engineering Department,
Informatic Engineering Study Program
Sumantri Brojonegoro Street, 1th, Gedung Meneng Village, Rajabasa Sub-District
Bandar Lampung City, 35145 ZIP

Abstracts

In order MAKING THE FORWARD [high electrical consumption indicator]; MAKING QUALITY OF LIFE
HUMAN high [adequate food, clothing, shelter], advanced [better quality], and prosperous [above
the poverty line, compulsory alms]; SDA information system needs as part of SI Village for energy
security, flood control result. With this arrangement is expected to be managed natural resources in
rural areas that can contribute to the MHP support the rural electricity supply so that the effect

improving the quality of life. IT governance for the purposes of resource governance rural villages
through e-government, namely SI Village. How to test the use of strategic risk areas of power
generation, economic zones (industrial area), and a transport terminal area. The method is research
literature and internet data mining literature. Opportunities collaboration of various stakeholders
such as Kemenristekdikti form of state universities and learning programs, IbIKK Knowledge and
Technopark; Ministry of Rural, PDT and Transmigration form Geospatial PDT SI, SI Statistics PDT, and
the Ministry of Public Works in the form of geospatial SDA Pera, PD SDA, SDA Data Archive.
Information is a key resource for all enterprise including village government. Information that is wellmanaged natural resources will facilitate the development of MHP to ensure energy security in rural
areas. Research to realize the vision of an asset-based community development network to support
system sound rural / community radio, community granaries, community markets, team
communication and emergency situations, consequence: flood, avalanche in monsoon and burnout
in dry season.
Keywords: village, information systems, resource-water-energy resilience, collaboration.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 2

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi


3

1. BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pos pemberdayaan perlu dikembangkan beberapa perguruan tinggi dengan titik sentral kegiatan yaitu
ekonomi (yang berkelanjutan) meningkatkan kesejahteraan melalui agro-industri dan agro-energi sehingga
mengentaskan keluarga dari kemiskinan dengan efek diharapkan menggerakkan pembangunan lingkungan
hidup. Dinamika penduduk dalam kerangka pembahasan sustainable development goals. Pembangunan
berbasis pada pemberdayaan keluarga. Penduduk sebagai titik sentral pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan sekali gus penjaga konservasi, mengurangi daya rusak bencana, dan
pendaya-guna berkah limpahan air di musim hujan dan paparan terik sinar matahari di musim kemarau.
Semua dinamika penduduk dan pembangunan tentu akan melakukan pemanfaatan maksimal terhadap
sumber daya air. Jika hal ini tidak ditangani serius maka kejadian serupa di wilayah perkotaan akan terjadi pula di
perdesaan di mana terjadi kerusakan terhadap sumber daya tersebut. Untuk perencanaan mencegah kerusakan
perlu dibuat Sistem Informasi Sumber Daya Air sebagai bagian dari Sistem Informasi Desa Online seperti yang
dikembangkan Kementerian DPDTT dan Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang merupakan upaya bersama
BP2DK (Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan) Kementerian Kominfo dengan Universitas
Atmajaya Yogya dan Universitas Janabadra Yogya.
1.1.1. Alasan Ilmiah

Alasan pertama adalah diperlukannya perencanaan pemanfaatan teknik ekologi untuk menyelesaikan
problem polusi kabut asap di beberapa provinsi di Pulau Sumatera dan problem banjir, longsor di beberapa
provinsi di Pulau Jawa. Bagai mana wetlands dapat dipergunakan dalam menangani titik dan non-titik polusi dan
limpahan air. Bagai mana kontaminan air banjir dapat dipindahkan dari soil in situ oleh bio-remediation. Langkah
pertama perencanaan kepala desa adalah mengumpulkan data dan informasi. Beliau bisa meminta bantuan dari
warganya yang masih menjadi mahasiswa dan pelajar atau guru /dosen. Peralatan yang digunakan adalah
komputer yang ada di kantor desa, laboratorium sekolah, dikolaborasikan dengan MPLIK (Mobile PLIK) dan PLIK
(Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang ada di kantor kecamatan. Data dan informasi itu bisa diunggah ke
dunia maya melalui blog desa atau social media account-nya. Ini bisa menjadi cikal bakal Sistem Informasi Desa
di mana di dalamnya terdapat urusan Sumber Daya Air.
1.1.2. Fenomena Aktual yang Penting Diteliti
Sudah dilaksanakan pemerintah via Telkomsel program untuk membuat Desa Berdering dan Desa Pinter
(Punya Internet). Jadi jika fasilitas di kantor kecamatan kurang memadai maka dioptimalisasi fasilitas di kantor
desa seperti itu. Yang utama adalah the man behind the gun. Penting diprioritaskan urusan manusia yang
mengawaki semua fasilitas tersebut. Dibutuhkan komitmen semua pemimpin baik formal, non-formal, mau pun
informal. Melalui UU No. 52 /2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah
diamanatkan pembangunan berwawasan kependudukan, disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk
yang ada. Penduduk harus menjadi subjek dan objek dari kegiatan tersebut, harus diperhatikan peningkatan
kualitas sumber daya manusia, SDM agar tidak salah kelola sumber daya air yang banyak terdapat di perdesaan,
sedikit ada di kelurahan perkotaan. Sebagai triger, pemicu, pioner, pelopor adalah mahasiswa sebagai the agent

of change melalui Program Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan perguruan tinggi. Kepala desa berjuang
dibantu para mahasiswa tentu akan mudah mengarahkan dinamika penduduk melalui program pemberdayaan
yang sudah tergelar di tingkat kecamatan (via PLIK /MPLIK) dan sudah terinstal di tingkat desa (via Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa). Hal ini bisa berdampak positif terhadap perencanaan konservasi, atasi daya
rusak (banjir, longsor, kebakaran), pakai daya guna (air berlimpah, energi) sumber daya air.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 3

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

4

1.2. Pengantar tentang Profil Wilayah Kajian
Wilayah kajian adalah sistem informasi sumber daya air yang terletak sebagian besar di perdesaan dan
sebagian kecil di kelurahan perkotaan. Perlu diteliti kondisi terkini mulai dari perencanaan aspek kelistrikan,
aspek hardware, software, dan brainware di kecamatan dan desa. Sebagai cuplikan penelitian bisa dilakukan
terhadap perencanaan sumber daya air di sekitar kawasan industri, kawasan terminl /pelabuhan, dan kawasan

pembangkitan dengan dana corporate social responsibilities dari perusahaan stake holder, terkait misalnya PT
PLN, PT Pelabuhan Indonesia, Tim Pengelola KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Aspek perencanaan akan
terbantu jika dikembangkan sistem informasi terkait.
1.2.1. Penjelasan Mengenai Alasan
Menurut UU 52 /2009, penduduk sebagai modal dasar dan factor dominan pembangunan harus menjadi
titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan karena jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan
pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas
penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Bahwa keberhasilan dalam mewujudkan
pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan
memperbaiki segala aspek dan dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dan
dapat berdampingan dengan bangsa lain dan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan
yang diawali dengan perencanaan yang baik didukung sistem informasi.
1.3. Masalah Aktual yang Perlu Solusi
Pos pemberdayaan akan memperbaiki kualitas pengetahuan dan motivasi penduduk dengan adanya
transfer ilmu perencanaan dari para mahasiswa KKN dan petugas penyuluh di desa. Untuk wilayah yang sering
terbakar lahannya, sebaiknya pesan Pemerintah hanya satu yaitu menjaga lahan (gambut) tetap basah
sepanjang masa walau pun itu di musim kemarau sehingga wilayah itu terhindar dari bencana kebakaran.
Pembukaan lahan tidak membakar melainkan gotong royong penduduk sekali gus memanfaatkan bio-massa
hasil pembukaan untuk pupuk kompos, hayati, organik. Usaha perencanaan ini juga membutuhkan sistem
informasi sumber daya air untuk memastikan pemanfaatannya bisa untuk PLTMH. Sistem ini makin dibutuhkan

oleh daerah langganan banjir di mana dapat diintegrasikan berbagai stake holder terkait seperti BNPB, BPBD,
PUS Air, Pemerintah Desa /Kelurahan.
1.3.1. Kajian Pustaka
Pembangunan jaringan BTS adalah solusi sistem desa online. "Salah satu program Kementerian Desa
adalah membangun jaringan BTS. Di daerah-daerah yang tidak ada internetnya, tidak ada handphone apalagi,
BTS harus dibuat," ujar Menteri Marwan saat meluncurkan sistem informasi desa online di Direktorat Jenderal
Pembangunan Masyarakat Desa, Jakarta, Senin (15/12/2014). Menurut Marwan, pembangunan koneksi internet
bukan hanya tanggung jawab Kementerian Desa, tetapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika. Apalagi
saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki akses internet baik khususnya daerah Timur Indonesia.
Pada tahun 1997 BPP Teknologi dalam hal ini Proyek Pengelolaan Sumber Daya Air mengembangkan
sebuah sistem informasi berbasis open source. Sistem Informasi DAS Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya
Air, S t u d i Kasus di DAS Citanduy oleh M. Fakhrudin, Abdul Hamid, dan lwan Rldwansyah (IPB Repository).
Subdirektorat Data dan Informasi Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan
sistem informasi sumber daya air. Kini di era rezim Joko Widodo – Jusuf Kalla, perlu segera dibangun sistem
informasi desa /kelurahan agar berbagai agenda segera direalisasikan tidak sebatas wacana seperti Tropical
Landscape Summit dengan investasi hijau menggunakan green energy, green technology, green infra-structure,
Anggaran Dana Desa, Renstra PUS Air 2015-2019 terkait pola wilayah daerah aliran sungai.
Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 4


Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

5

1.4. Tujuan dan Sasaran Penelitian
Penelitian bertujuan mencari format yang sesuai dengan sistem informasi desa terkait UU Sumber Daya Air
Bab VIII Sistem Informasi SDA, pasal 65 di mana, ayat (1) Untuk mendukung pengelolaan SDA, Pemerintah
[Pusat] dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan SI SDA sesuai dengan kewenangannya; ayat
(2) Informasi SDA sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi informasi mengenai kondisi hidro-logis, hidrometeorologis, hidro-geologis, kebijakan SDA, prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan pada SDA dan
sekitarnya, serta kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan SDA. Pemerintah Pusat
dengan Puslitbang SDA sudah cukup baik dalam mengembangkan SI SDA. Oleh karena itu peneliti fokus untuk
membantu Pemerintah Daerah untuk membangun SI SDA yang komplementer terhadap sistem yang
dikembangkan Pemerintah Pusat.
1.5. Metode Penelitian Secara Ringkas
Penelitian lanjutan dari penelitian dasar rekayasa yaitu water resources information system and
hydroinformatics technology dengan prioritas ketahanan energi melalui PLTMH dan cadangan air tanah.
Penelitian di awali dengan pengumpulan informasi dari para mahasiswa KKN, Pemerintah Desa /Kelurahan, dan
semua stake holder di Pemda Provinsi dan Kabupaten /Kota.


2. BAB METODOLOGI
2.1. Metode Penelitian Secara Umum
Dibutuhkan SI SDA sebagai bagian SI Desa untuk ketahanan energi. Dengan pengaturan ini diharapkan
SDA khususnya air di perdesaan bisa dikelola untuk PLTMH yang bisa berkontribusi menyokong penyediaan
listrik desa sehingga berefek meningkatkan kualitas hidup sekali gus konservasi (DAS), atasi daya rusak (banjir)
dan manfaatkan daya guna (energi). Tata kelola TI untuk keperluan perencanaan tata kelola sumber daya desa
lewat rural e-government yaitu SI Desa. Bagaimana menguji resiko perencanaan strategi pemanfaatan area
pembangkitan listrik, zona ekonomi (kawasan industri), dan area terminal pengangkutan. Metode yang dilakukan
adalah penelitian literatur kepustakaan dan internet data mining.
2.2. Metode Penelitian untuk Menjawab Tujuan dan Saran
Penelitian bertujuan mencari format tata kelola informasi yang sesuai dengan sistem informasi desa
terkait UU Sumber Daya Air. Metode yang dilakukan adalah penelitian literatur kepustakaan yang dikuasai
peneliti dan internet data mining terkait topik permasalahan. Peneliti menyarankan tata kelola informasi yang
melibatkan para para dosen, para sukarelawan, para mahasiswa kuliah kerja nyata dan para perangkat desa.
2.3. Hipotesis
Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN,
IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI
Statistik PDT, dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Semua itu adalah
wakil dari Pemerintah Pusat yang perlu bekerja sama sehingga satu wajah dalam bermitra dengan Pemerintah

Daerah Provinsi dan Kabupaten /Kota dengan unsur-unsurnya BPLH /BLH, Dinas Kominfo, UPTB Laboratorium
Lingkungan, Status Lingkungan Hidup, Perda Bidang Lingkungan, dll.
2.4. Lokasi

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 5

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

6

Sumber daya air berlokasi di desa /kampung yang ditempati para mahasiswa kuliah kerja nyata mulai dari
Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Jika sempat maka dilakukan pula
pengolahan data /informasi dari Kecamatan Abung Timur, Pagelaran Utara, dan Lambu Kibang. Sistem informasi
sumber daya air untuk melakukan manajemen sumber daya air terintegrasi. Hal ini bisa diimplementasikan dalam
loka karya daerah aliran sungai yang diselenggarakan oleh knowledge and technopark dari fakultas teknik.
Sistem informasi sumber daya air berlokasi pada teknologi informatika hidro dan standar COBIT 5 dari
ISACA Frame Work. Standar ini akan menolong kita mendapatkan nilai lebih dari informasi dan teknologi
tersebut. Keluaran bisnis tata kelola teknologi informasi adalah: 1) Memperbaiki manajemen resiko terkait
teknolog tersebut; 2) Memperbaiki komunikasi dan hubungan di antara bisnis dan teknologi; 3) Biaya teknologi
informasi lebih rendah; 4) Memperbaiki daya hantar teknologi informasi bagi objektif bisnis; 5) Memperbaiki daya
saing bisnis.
2.5. Metode Menghimpun Data Primer atau Sampling, Cara Pengukuran, Alat dan Pengujian Statistik
Cara mengumpulkan data primer melalui kedudukan peneliti sebagai dosen pembimbing lapangan para
mahasiswa Universitas Lampung. Sampling dilakukan terhadap laporan para mahasiswa terkait desa
/kampungnya yang memiliki sumber daya air. Cara pengukuran melalui data sekunder yang tersebar di internet
terkait desa tersebut. Alat dan pengujian statistik pada MS Excel yang digunakan.
2.6. Metode Mencakup Uji Statistik dan /atau Analitik (Matematik)
Metode pembanding untuk uji statistik adalah menggunakan kalkulasi matlab 6.0.0.88 (R12) dan kalkulasi
scilab-5.4.1. Metode analitik matematika juga mengacu pada ketiga software itu.

3. BAB HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Analisis Fenomena di Wilayah Penelitian yang Relevan dengan Tema Sentral Kajian, dan Tujuan serta
Sasaran Penelitian
Di tengah Kampung Banjar Agung ada sungai besar melintasi jalan negara. Di batas utara kampung ada
sungai bernama Way Kenanga. Kampung ini berada 30 meter di atas permukaan laut. Akibatnya aliran air
sungai-sungai masih besar dan kuat untuk PLTMH misalnya dengan turbin air helik (helical turbin). Keduanya
adalah sumber daya air. Sayang belum ada info pemanfaatan untuk pembangkitan energi. Hal ini perlu didorong
dengan Sistem Informasi Sumber Daya Air.

Gambar 1. Peta Kampung Banjar Agung
Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 6

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

7

Ada permasalahan kurangnya pengetahuan mengenai permasalahan dan potensi yang ada di Desa
Banjar Agung. Hal ini mengindikasikan ketiadaan sistem informasi desa yang memuat monografi. Hal ini sudah
diatasi para mahasiswa KKN dengan melakukan survei dan pendataan potensi posdaya pada tanggal 20-26
Januari 2015. Sayang tindakan itu tidak tuntas hingga pembangunan sistem informasi karena tidak ada satu pun
program yang buat terkait sumber daya air.
Informasi tentang sumber (daya) air di Kabupaten Tulang Bawang terdapat di URL
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang Hanya tertera sedikit info bahwa selain air tanah, sumber
lain adalah air permukaan berupa sungai dan laut plus rawa (Rawajitu dan Gedung Meneng) yang terdapat
sepanjang pantai timur dengan ketinggian 0 – 1 meter berupa rawa pasang surut (bisa dijadikan pembangkit
listrik tenaga pasang surut?). DAS (Daerah Aliran Sungai, River Basin) terdapat dua jenis yaitu Tulang Bawang
River Basin dan Small Rivers Basin (seperti way Pidada, way Kiri). Terdapat Daerah Endapan (Alluvial) meliputi
pantai timur yang merupakan hilir (down steem) way Tulang Bawang dan way Mesuji.
Dari URL http://www.investasi.lampungprov.go.id/kabupaten-tulang-bawang.html diketahui bahwa
pemanfaatan sungai masih terbatas untuk budidaya perikanan, pengairan daerah pertanian, prasarana
transportasi, dan untuk pariwisata. Belum terdapat informasi air sungai digunakan sebagai PLTMH. Tidak ada
info perizinan seperti Prosedur Perijinan Pembuatan PLTMH di Kab Banjarnegara (Kertas Kerja Wajib) di URL
http://www.slideshare.net/nibans/prosedur-perizinan-pembuatan-pltmh-di-kabupaten-banjarnegara Ini sukar
diakses. Info lain lebih lengkap adalah Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah untuk PLTMH 20 KW di Gua Ngerong,
Desa Rengel, Tuban di URL http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12413-Paper.pdf
3.2. Penjabaran Hasil Verifikasi /Validasi
Unsur pemda di Provinsi Lampung bisa berbuat banyak terkait sumber daya air. Terbukti Tanggamus
menjadi Pemda Terbaik Bidang Sumber Daya Air hasil pilihan Kementerian PU Pera Jumat 5 Desember 2014.
Oleh karena itu sebaiknya semua pemkab di provinsi ini bisa studi banding ke Tanggamus, pemkot belajar ke
Kota Payakumbuh. Sedangkan pemda provinsi bisa belajar ke Provinsi Sulawesi Selatan.
Diketahui bahwa Lampung fokus pada pemeliharaan infra-struktur irigasi untuk 140 ribu hektar sawah
serta pemeliharaan waduk, embung, bangunan air, rawa, dan sumber air baku dengan Operasi & Pemeliharaan
yang ditangani Pemerintah Pusat dalam kerangka tugas perbantuan yang meliputi daerah irigasi Way Rarem,
Way Sekampung, Way Pangubuan, Way Seputih, Way Tulung Mas, Way Curup, Way Jepara, dan Way Umpu
dengan total areal seluas 144.357 Ha. Sudah ada kebijakan O&P, sudah ada kajiannya pula. Hal ini tentu
memudahkan jalan untuk membangun SI SDA yang mengintegrasikan SI Desa. Sudah pernah dibuat Sistem
Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal oleh Isfariyatun (2008) dari kampus UDiNus.
Sudah ada URL http://pengairanlampung.com/ untuk pengelolaan sarana irigasi, SISDA (Sistem
Informasi SDA) dari Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung. Situs ini juga memuat Peta Sumber
Daya Air Provinsi Lampung. Ada keterkaitan dengan Pekerjaan Umum Lampung, Kominfo Lampung, Bappeda
Lampung, PIB Lampung, dan LPSE Lampung.
Dimuat di laman tersebut berita bahwa masyarakat yang memilih, merencanakan, dan membangun
terkait sosialisasi PPIP Tahun Anggaran 2014 di Ruang Ambasador Hotel Novotel Lampung yang diikuti oleh
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Provinsi Lampung, Kepala BPKP Perwakilan
Provinsi Lampung, Kepala KPPN Bandar Lampung, unsur Bappeda Provinsi Lampung, Kasatker dan PPK PIP
Provinsi Lampung, Kasatker dan PIP 12 kabupaten wilayah program dan Kasatker Randal Provinsi Lampung.
Dikatakan Program Pembangunan Infra-struktur Perdesaan tetapi unsur Pemerintah Desa TIDAK DILIBATKAN
sebagai subjek sebagai mana kata-kata yang dicetak tebal pada paragraf ini.

Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 7

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

8

3.3. Bahasan Singkat tentang Hasil Analisis, Verifikasi dan /atau Validasi yang Menjawab atau Konfirmasi
Apakah Hasil Relevan dengan Hipotesis atau Tidak?
Bagai mana menghubungan SI SDA oleh Pemerintah Pusat, SI SDA oleh Pemerintah Provinsi dengan
SI SDA oleh Pemerintah Kabupaten? Ternyata untuk kabupaten juara seperti Tanggamus, belum ada Sistem
Informasi SDA! Hal ini dikarenakan kriteria penilaiannya pada PKPD (Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah).
Untung masih ada Analisis Perancangan Sistem Informasi Pemerintahan (e-Government) Desa Air Abang
Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus oleh Ginanjar Waskito, mahasiswa STMIK Pringsewu, Prodi S1 Ilmu
Komputer, telp 087797717556. Beliau menyatakan perlu sikronisasi kegiatan-kegiatan desa dengan tujuan
electronic government.
Dalam Renstra SKPD Tahun 2013 – 2018 di tanggamus.go.id dituliskan bahwa pada Misi 3 yaitu
Mempercepat Pembangunan Infra-struktur dan PENGELOLAAN ENERGI TERBARUKAN, dengan sasaran 3
adalah tersedianya sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan AKTIVITAS EKONOMI. Hal itu
masih satu kelompok dengan sasaran 5 yaitu peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infra-struktur
ENERGI dan KETENAGALISTRIKAN. Juga masih satu kelompok dengan sasaran 7 yaitu terwujudnya daya
dukung infra-struktur KOMUNIKASI dan INFORMASI yang handal dan merata.
3.3.1. Menjawab Tujuan dan Sasaran, Apakah Hasil Relevan dengan Penelitian Lain yang sejenis
Penelitian bertujuan mencari format yang sesuai dengan sistem informasi desa terkait UU Sumber
Daya Air Bab VIII Sistem Informasi SDA, pasal 65 di mana, ayat (1) Untuk mendukung pengelolaan SDA,
Pemerintah [Pusat] dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan pengelolaan SI SDA sesuai dengan
kewenangannya. Ternyata SI SDA baru sampai tingkat provinsi belum terbangun untuk level kabupaten /kota. Di
sini pentingnya penelitian ini untuk berkontribusi bagi pemda tingkat dua tersebut dengan format tinggal
menyesuaikan apa yang sudah dibangun oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Ayat (2) Informasi SDA sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi informasi mengenai kondisi
hidro-logis, hidro-meteorologis, hidro-geologis, kebijakan SDA, prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan
pada SDA dan sekitarnya, serta kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan SDA.
Pemerintah Pusat dengan Puslitbang SDA sudah cukup baik dalam mengembangkan SI SDA. Oleh karena itu
peneliti fokus untuk membantu Pemerintah Daerah untuk membangun SI SDA yang komplementer terhadap
sistem yang dikembangkan Pemerintah Pusat.
Belum semua informasi yang diatur ayat (2) telah terimplementasi dalam SI SDA yang dikembangkan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Jika pun sudah ada yang disediakan maka itu pun masih
tersebar di berbagai laman /situs dari berbagai instansi. Hal ini amat merepotkan sehingga di sini urgensi
pembangunan SI SDA di level Pemerintah Kabupaten /Kota untuk mengintegrasikan dalam satu tempat sehingga
memudahkan Pemerintah Desa untuk pengelolaan informasi yang dibutuhkan dalam SI Desa.
Peluang kolaborasi berbagai stake holder seperti Kemenristekdikti berupa PTN dengan program KKN,
IbIKK Knowledge and Technopark; Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berupa SI Geospasial PDT, SI
Statistik PDT, dan Kementerian PU Pera berupa GeoSpasial SDA, PD SDA, Arsip Data SDA. Semua itu adalah
wakil dari Pemerintah Pusat yang perlu bekerja sama sehingga satu wajah dipimpin Kementerian Kominfo dalam
bermitra dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten /Kota dengan unsur-unsurnya BPLH /BLH, Dinas
Kominfo, UPTB Laboratorium Lingkungan, Status Lingkungan Hidup, Perda Bidang Lingkungan, dll.
Relevansi dengan penelitian lain terkait dengan urusan electronic government (di level pemerintahan),
electronic business (di level kemasyarakatan), dan electronic commerce (di level dunia usaha). Ketiganya akan
saling menguntungkan satu dengan lainnya.
Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 8

Kolukium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2015
Sistem Informasi Sumber Daya Air sbg Bagian Sistem Informasi Desa utk Ketahanan Energi

9

3.3.2. Saran atau Usulan untuk Perbaikan Dimuat di Dalam Pembahasan
Saran /usulan perbaikan bisa dirinci sebagai berikut:
1. Kementerian Kominfo harus mengumpulkan semua pengelola /laman yang terkait SDA (Sumber Daya
Air) dari semua kementerian /lembaga non-kementerian untuk bekerja sama memberikan layanan
kepada pemerintah provinsi dan pemerintahan di bawahnya.
2. Dinas Kominfo Provinsi harus mencontoh tindakan Kementerian Kominfo untuk tindakan sama di level
provinsi. Hal ini untuk mensinkronisasi pembangunan sistem informasi dalam satu road map yang
digariskan Kementerian Kominfo.
3. Dinas Kominfo Kabupaten /Kota harus mencontoh kedua instansi vertikalnya untuk melakukan tindakan
sama di level pemda tingkat dua yang berujung pada pembangunan sistem informasi desa. Jika ini
berhasil dilakukan maka hal ini pertanda electronic government bisa terwujud sempurna setelah dirintis
dengan Desa Pinter (Desa Punya Internet).

4. BAB KESIMPULAN
Memang berat dan panjang perjalanan yang ditempuh pengembang sistem informasi desa sebagai
garda terdepan electronic government untuk menuju smart country, negara cerdas. Walau pun begitu sistem
tersebut harus diwujudkan karena banyak kepentingan dipertaruhkan. Terkait sudah meratanya bencana di darat,
laut, dan udara karena unsur kelebihan dan kekurangan air, sudah mendesak diwujudkan sistem informasi
sumber daya air sebagai bagian dari sistem informasi desa. Setiap perguruan tinggi yang mempunyai program
kuliah kerja nyata setiap tahun pasti menerjunkan ribuan mahasiswanya ke banyak desa /kelurahan di berbagai
penjuru kabupaten /kota. Hal ini adalah potensi untuk membangun semua sistem informasi itu.

5. DAFTAR PUSTAKA
http://bp2dk.id/menkominfo-lepas-tenaga-pendamping-it-sideka/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulang_Bawang
http://www.investasi.lampungprov.go.id/kabupaten-tulang-bawang.html
http://www.slideshare.net/nibans/prosedur-perizinan-pembuatan-pltmh-di-kabupaten-banjarnegara
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12413-Paper.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/10396/
http://pengairanlampung.com/
http://tanggamus.go.id/v2/dinas-pu-tanggamus-lakukan-pembangunan-di-segala-bidang/
http://jurnal.stmikpringsewu.ac.id/index.php/file1/article/viewFile/58/49
http://tanggamus.go.id/v2/renstra-skpd-tahun-2013-2018/
6. KETERANGAN SIMBOL DAN ISTILAH, 7. UCAPAN TERIMA KASIH, 8. LAMPIRAN
Pusat Litbang Sumber Daya Air

Page 9