TIME VALUE OF MONEY
EVALUASI PROYEK DENGAN APLIKASI EXCEL panduan untuk praktikum Oleh: ANWAR SRI MARYATI SAEPUL PAHMI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM MARET 2018
TIME VALUE OF MONEY
Konsep time value of money (nilai waktu uang) merupakan dasar dari konsep finansial secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa aspek :
- Faktor pengganda (compound factor)
- Faktor pembagi (discount factor)
- Waktu (time)
a. Fungsi FV (Future Value) Untuk menghitung nilai investasi di masa depan berdasarkan suku bunga tetap serta periode pembayaran berkala.
Syntax: =FV(rate,nper,[pmt],[pv],[type]), dimana
- Rate: Diperlukan. Tingkat suku bunga untuk setiap periode
- Nper: Diperlukan. Jumlah periode pembayaran selama masa pembayaran.
- Pmt: Opsional. Jumlah pembayaran setiap periodenya. Bila nilai pmt tidak dimasukkan, maka nilai dari argumen pv harus ada.
- PV: Opsional. Nilai dari uang pada masa sekarang. Jika nilai pv tidak dimasukkan, maka nilai pmt harus ada. [dibuat : -PV]
- Type: Opsional. Waktu pembayaran apakah dilakukan di awal periode (di tandai dengan nilai 1) atau di akhir periode (ditandai dengan nilai 0). Bila nilai Type tida dimasukkan, maka dianggap sebagai 0
b. Fungsi PV (Present Value) Digunakan untuk menghitung nilai saat ini berdasarkan suku bunga tetap serta periode pembayaran berkala.
Syntax : =PV(rate;nper;pmt;fv;type), dimana
- RATE adalah jumlah periode/return investasi
- NPER adalah jumlah periode pinjaman/investasi
- PMT adalah jumlah pembayaran setiap periode
• FV adalah future value atau nilai yang akan datang. [dibuat: -FV]
- Type: bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh
tempo, 0 untuk jatuh tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode. Sintaks: =PMT(rate, nper, pv, [fv], [type]) • Rate: Diperlukan. Suku bunga untuk pinjaman.
c. PMT (Periodic Payment for an Annuity) Digunakanan untuk menghitung pembayaran pinjaman/besar cicilan berdasarkan pembayaran berkala dan terus menerus serta suku bunga tetap.
• Nper: Diperlukan. Total jumlah periode pembayaran untuk pinjaman.
- Pv: Diperlukan. Nilai saat ini, atau jumlah total harga saat ini dari
serangkaian pembayaran masa depan; yang juga dikenal sebagai pinjaman pokok. [dibuat: -PV]
- Fv: Opsional. Nilai masa mendatang. Jika fv dikosongkan, maka
diasumsikan sebagai 0 (nol), yaitu, nilai pinjaman yang akan datang adalah 0.
- Type: Opsional. Angka 0 (nol) atau 1 menunjukkan pembayaran telah jatuh tempo.
d. Fungsi IPMT (Interest Payment) Digunakan untuk mengkalkulasi bunga pembayaran selama periode waktu tertentu dari sebuah pinjaman yang dibayarkan selama jangka waktu tertentu dan suku bunga tetap.
Sintaks: =IPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
Argumen-argumen yang dipergunakan untuk sintaks tersebut sebagai berikut:
- Rate: Wajib. Suku bunga per periode.
- Per: Wajib. Periode dimana jumlah bunga pembayaran yang akan dibayar ingin diketahui.
- Nper: Wajib. Jumlah periode pembayaran untuk pinjaman atau investasi tersebut.
- Pv: Wajib. Pv adalah nilai dari pinjaman atau investasi saat ini.
- Fv: Opsional. Fv itu sendiri adalah nilai dari pinjaman atau investasi dimasa yang akan datang, yaitu pada masa akhir pembayaran.
- Type: Opsional. Type dengan nilai 0 (akhir periode) atau 1 (awal periode).
Sintaks: =PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
f. RATE (SUKU BUNGA) Untuk menentukan besarnya nilai bunga pinjaman/ investasi yang dihitung secara berkala dalam periode tertentu.
Syntax: =Rate(NPer; -PMT; PV; [FV]; [Type]; [Guess])
- NPer : jumlah periode
- –PMT: nilai angsuran tetap/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai positif.
- PV: nilai Present Value.
- [FV] dan [Type] bersifat opsional
- Guess merupakan nilai terkaan, berkisar antara 0 sampai 1.
Contoh 1. Pak Udin mendepositkan uangnya sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga sebesar 4% pertahun. Berapa total uang Pak Udin setelah 5 tahun? Contoh 2. Berapakah uang yang harus diinvestasikan oleh Pak Udin bila mengharapkan 30 tahun lagi memiliki uang sebesar Rp.200.000.000 dengan asumsi tingkat suku bunga konstan sebesar 3,5% per tahun. Contoh 3: Pak Udin membeli sebuah Motor seharga Rp 20.000.000 secara kredit dengan bunga 10% pertahun yang dicicil selama 3 tahun. Pak Udin membayar angsuran secara tetap perbulannya. Berapa angsuran perbulannya. Berapa besar bunga dan angsuran pokok pada periode ke 2.
Nilai Waktu Uang
Jika sejumlah uang (P) diinvestasikan saat ini dengan tingkat suku bunga sebesar i per tahun, maka nilai tersebut setiap tahun akan bertambah seperti pada tabel berikut.
Tahun Jumlah uang ke i Awal tahun Bunga yang diterima Akhir tahun
1 P P P(1+i)
2
2 P(1+i) P(1+i).i P(1+i)
2
2
3
3 P(1+i) P(1+i) .i P(1+i) : : : :
n-1 n-1 n-1
n P(1+i) P(1+i) .i P(1+i) P= present value, F = future value, i = interest, n = waktu dalam tahun
Contoh : Pak Andi mendepositokan uangnya sebesar Rp 100 juta dengan asumsi
suku bunga tetap selama 10 tahun sebesar 10% berapakah uang Pak Andi pada khir tahun ke 10? P= 100.000.000 n = 10 i = 10% Pada sel B7 yang merupakan uang awal tahun ketik angka 100.000.000.
Lalu pada kolom C yang merupakan bunga yang diterima kalikan kolom B dengan besarnya bunga yang ada di C4 yakni dengan mengetik =B7*$C$4. Tanda $ merupakan absolute address sehingga lamat $C$4 tidak akan berubah sekalipun dilakukan duplikasi rumus ke sel lain. Lalu pada kolom D jumlahkan perhitungan yang didapat pada kolom B dan C contohnya pada sel D7 diisikan =B7+C7. Hasil dari D7 yang merupakan saldo akhir tahun, kemudian menjadi sumber dari isi sel B8. Lakukan hal yang sama pada sel-sel lainnya dengan menggunakan perintah pengcopian. Dengan cara memblok sel B8, C8 dan D8 lalu pilih menu edit-copy lalu blok sel B9, C9, dan D9 lalu pilih edit-paste.
Hasilnya akan tampak seperti pada gambar berikut:
Latihan 1: Fungsi FV (future value)
Fungsi ini menghasilkan nilai di masa mendatang atau akhir periode investasi dengan asumsi tingkat pembayaran dan tingkat suku bunga yang konstan :
FV = (rate, nper, pmt, pv, type) Rate : adalah tingkat suku bunga per periode
Nper : adl jumlah keseluruhan periode pembayaran Pmt : adalah pembayaran atau setoran yang dilakukan setiap periode dengan asumsi setoran tetap selama masa pembayaran.
PV : nilai uang sekarang atau jumlah uang pada awal periode Type : adalah bilangan 0 dan 1 yang mengindikasikan kapan jatuhnya tempo pembayaran Gunakan soal sebelumnya untuk mencoba fungsi FV Pemodelan: Rate = 10% Nper = 10 PV = -100 juta (diberi tanda negative karena berupa investasi atau pengeluaran).
Untuk menggunakan fungsi FV pilih more function pada mnu bar inser function, lalu pilih All function-FV Berdasarkan rumus yang digunakan tersebut akan didapatkan uang pada akhir periode sebesar 259.374.246 hasilnya sama dengan latihan satu.
Latihan 2 :
Berapakah uang yang harus diinvestasikan saat ini bila ibu Tuti mengharapkan 30 tahun lagi memiliki uang sebesar Rp 500 juta dengan asumsi tingkat bunga konstan 9% per tahun Pemodelan : Rate : 9% Nper: 30 FV : 500 juta sehingga
Berdasarkan rumus yang digunakan tersebut diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil investasi 30 tahun lagi sebesar 500 juta dengan suku bunga 9% per tahun diperlukan investasi awal sebesar Rp 37.685.568,06
Fungsi PMT
Contoh : Berapakah besarnya cicilan mobil tuan Andi yang membeli mobil dengan meminjam uang dari bank Rp 50.000.000 selama 2 tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 15 % per tahun Pemodelan : Rate : 15% per tahun atau 1,25% per bulan Nper : 2 tahun atau 24 bulan Pv : 50 juta sehingga Terlihat dengan menggunakan fungsi PMT didapatkan bahwa cicilan yang harus dibayar tuan andi perbulan adalah sebesar Rp 2.424.332,-
Fungsi IPMT
Berbeda dari PMT yang digunakan untuk menghitung total pokok beserta bunga dari pinjaman maka IPMT digunakan untuk menghitung besaran bunga dari pinjaman.
Contoh: tuan Hasan meminjam 200 juta dari bank selama 8 tahun dengan tingkat
suku bunga 12% per tahun. Berapakah bunga yang harus tuan Hasan bayarkan pada pembayaran cicilan ke 25.
Pemodelan : Rate : 12% pertahun atau 1% perbulan Nper : 8 tahun atau 96 bulan Per : 25 Pv : 200 juta sehingga sehingga Terlihat dengan menggunakan fungsi IPMT didapatkan bahwa bunga yang hahus dibayar pada cicilan ke 25 adalah sebesar 1.662.678,-
Fungsi PPMT
Fungsi PPMT digunakan untuk menghitung besarnya pokok pinjaman sehingga sehingga jika dilihat fungsi PPMT adalah bagian dari fungsi PMT yakni:
PMT= IPMT+PPMT
Contoh: ibu Susi meminjam uang melalui KPR sebesar Rp 150 juta selama 6
tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun berapakah besarnya cicilan pokok pinjaman pada ciclan ke 61 Pemodelan : Rate : 10% per tahun atau 0,83% per bulan Nper : 6 tahun atau 72 bulan Per : 61 PV : 150 juta sehingga
Berdasarkan perhitungan PPMT didapatkan besarnya cicilan ibu susi yang ke 61 adalah 2.513.731 Pak Bruno meminjam uang dari bank XXX sebesar 50 juta selama 2 tahun dengan bunga 12% per tahun, berapakah besarnya bunga dan cicilan pokok pak Bruno selama 24 bulan (2 tahun)
Pemodelan:
Rate: 12% per tahun atau 1% per bulan Nper : 2 tahun atau 24 bulan Per : 1 - 24 PV : 50 juta sehingga bulan cicilan (PMT) pokok (PPMT) bunga (IPMT) sisa pinjaman 1 ($2,353,674) ($1,853,674) ($500,000.00) $48,146,326.39 2 ($2,353,674) ($1,872,210) ($481,463.26) $46,274,116.04 3 ($2,353,674) ($1,890,932) ($462,741.16) $44,383,183.59 4 ($2,353,674) ($1,909,842) ($443,831.84) $42,473,341.82 5 ($2,353,674) ($1,928,940) ($424,733.42) $42,398,075.23 6 ($2,353,674) ($1,948,230) ($405,444.02) $38,596,172.03 7 ($2,353,674) ($1,967,712) ($385,961.72) $36,628,460.14 8 ($2,353,674) ($1,987,389) ($366,284.60) $34,641,071.13 9 ($2,353,674) ($2,007,263) ($346,410.71) $32,633,808.23
10 ($2,353,674) ($2,027,336) ($326,338.08) $30,606,472.70 11 ($2,353,674) ($2,047,609) ($306,064.73) $28,558,863.81 12 ($2,353,674) ($2,068,085) ($285,588.64) $26,490,778.84 13 ($2,353,674) ($2,088,766) ($264,907.79) $24,402,013.02 14 ($2,353,674) ($2,109,653) ($244,020.13) $22,292,359.54 15 ($2,353,674) ($2,130,750) ($222,923.60) $20,161,609.52 16 ($2,353,674) ($2,152,058) ($201,616.10) $18,009,552.01 17 ($2,353,674) ($2,173,578) ($180,095.52) $15,835,973.91 18 ($2,353,674) ($2,195,314) ($158,359.74) $13,640,660.04
20 ($2,353,674) ($2,239,440) ($114,233.93) $9,183,953.35 21 ($2,353,674) ($2,261,834) ($91,839.53) $6,922,119.27 22 ($2,353,674) ($2,284,452) ($69,221.19) $4,637,666.85 23 ($2,353,674) ($2,307,297) ($46,376.67) $2,330,369.91 24 ($2,353,674) ($2,330,370) ($23,303.70) $0.00
Tugas. Time Value of Money
Bapak Budi seorang pengusaha Jamur Tiram yang ingin mengembangkan usahanya. Bapak Budi berkeinginan meminjam uang pada sebuah Bank sebesar Rp. 50 juta untuk pengembangan usahanya. Apabila bank tersebut memberikan Bunga pinjaman untuk usaha sebesar 11,75% per tahun dan dengan pembayaran uang muka sebesar 10% dari besar pinjaman. Pinjaman dicicil selama 5 tahun.
a. Berapakah besar cicilan yang harus dibayar setiap bulan oleh Bapak Budi.
b. Berapakah besar pembayaran bunga dan pokok pada satu tahun pertama, dan c. Berapakah total seluruh pembayaran bunga pada akhir tahun ke 5 tersebut.
MENGHITUNG PENYUSUTAN
Pada penyusutan tetap digunakan SLN straight Line depreciation atau penyusutan metode garis lurus yang berarti besarnya penyusutan sama sedangkan dengan SYD penyusutan setiap tahunnya akan semakin mengecil SYD (sum of years digit depreciation) atau metode penyusutan jumlah angka tahun.
d. Memanfaatkan Fungsi SYD untuk Menghitung Nilai Depresiasi Apabila kita akan menghitung nilai depresiasi suatu investasi, maka yang kita perlukan adalah fungsi finansial SYD. Fungsi SYD berguna untuk menghasilkan jumlah seluruh nilai depresiasi atau penyusutan suatu aset. Cara penulisan fungsi SYD:
=SYD(cost, salvage, life, per) Cost adalah harga beli aset yang akan disusutkan nilainya.
adalah nilai pada akhir (nilai sisa) setelah penyusutan.
Salvage disebut dengan istilah “umur pakai aset”.
Per adalah periode penyusutan di mana satuan waktu yang dipakai harus
sama dengan argumen Life.e. Memanfaatkan Fungsi SLN untuk Menghitung Nilai Stright Line
Depreciation
Cara lain yang lazim untuk melakukan perhitungan depresiasi ialah dengan sistem Stright Line Depreciation, yaitu nilai penyusutan sepanjang tahun dan sepanjang periode depresiasi. Untuk itu Excel menyediakan fungsi SLN untuk menghasilkan nilai penyusutan suatu aset secara garis lurus dalam suatu periode. Cara penulisan fungsi SLN:
=SLN(cost, salvage, life) adalah harga beli aset yang akan disusutkan nilainya.
Cost Salvage adalah nilai pada akhir penyusutan.
Life adalah jumlah periode selama aset disusutkan nilainya. Kadang-kadang
juga disebut dengan istilah “usia pakai aset”.
Contoh disusutkan mesin dengan nilai perolehan 300 juta dan nilai sisa (salvage)
25 juta, umur ekonomis 10 tahun. Tentukanlah penyusutan dengan menggunakan SYD dan SLN
Pemodelan: Cost : 300.000.000 , Salvage : 25.000.000
Per Life : 10 sehingga
Dan hasil penyusutan seperti terlihat pada gambar dibawah:
Tugas :
Contoh: Hitunglah biaya penyusutan dari pembelian 2 buah mesin B dengan harga Rp.2.000.000 per mesin dan nilai sisa sebesar Rp. 250.000 per mesin dengan umur ekonomis 4 tahun.
KRITERIA INVESTASI
NPVPada metode NPV arus kas setiap tahun didiskontokan kembali terhadap nilai sekarang dengan menggunakan faktor nilai sekarang (present value factor).
Net Present Value (NPV) merupakan net benefit yang telah didiskonto dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. n NB iRumus: NPV
= n ∑
( 1 i ) = 1
- i
Contoh : tentukan NPV dari proyek berikut pada tingkat bunga 18% THN i = 18%
INVESTASI BIAYA OPERASI TOTAL COST BENEFIT 0.18 20.000 - 20.000 1 0.18 15.000 - 15.000
2 0.18 5.000 5.000 10.000
3 0.18 6.000 6.000 12.000
4 0.18 6.000 6.000 14.000
5 0.18 7.000 7.000 17.000
6 0.18 7.000 7.000 21.000
7 0.18 8.000 8.000 25.000
8 0.18 9.000 9.000 30.000
9 0.18 10.000 10.000 36.000
10 0.18 11.000 11.000 43.000 35.000 69.000 104.000 208.000 Langkah Penyelesaian :
Langkah 1 Siapkan kertas kerja excel dengan nama latihan NPV. Masukkan nilai pada tabel di atas ke dalam kertas kerja, sehingga tampak seperti gambar di bawah ini.
Langkah 2 kemudian hitunglah net benefit dengan mengurangi total cost dengan benefit dengan mengetik =F2-E2 pada sel G2 kemudian copy rumus tersebut sampai G12 Langkah 3 hitunglah diskon faktor dari bunga 18% dengan mengetik rumus =1/(1+B2)^A2 pada sel H2 dan kemudian copy rumus sampai H12 Langkah 4 hitunglah nilai sekarang dari net benefit yakni dengan mengalikan net benefit pada sel G2:G12 dengan diskon faktor pada sel H2:H12 dengan mengetik rumus =G2/((1+B2)^A2) pada sel I2 kemudian copy rumus sampai I12
Maka hasilnya akan tampak seperti dibawah ini: nilai NPV adalah nilai total dari net benefit setelah diskon faktor yang diperoleh dengan menghitung total sel I2 : I12 dengan mengetik =sum(I2:I12) sehingga diperoleh hasil NPV adalah sebesar 11.114 Oleh karena nilai NPV lebih besar dari 0 (NPV>0) maka berdasarkan criteria NPV proyek dinyatakan layak.
IRR IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > tingkat discount rate maka proyek dikatakan layak
IRR = tingkat discount rate berarti proyek pada BEP IRR < tingkat discount rate dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV
1 dan NPV 2 dengan
cara coba-coba. Jika NPV
1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih besar dari tingkat discount rate, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV negatif yaitu pada NPV = 0.
NPV
Rumus :
IRR i i i = − 1 1
- ( )
( 2 1 )
NPV NPV
1 − 2
dimana: i
1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV
1
2
2
i = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV
Contoh: Dengan menggunakan data NPV sebelumnya hitunglah besarnya nilai
IRR
Penyelesaian :
Langkah 1 bukalah latihan NVP sebelumnya lalu pilih menu edit-copy kemudian buka sheet baru dengan nama latihan IRR dan pilih menu edit-paste Langkah 2 buatlah percobaan tingkat bunga baru misalkan dengan tingkat bunga 24% pada sel J2:J12 Langkah 3 hitunglah nilai diskon faktor bunga pada tingkat 24% dengan mengetik =1/(1+J2)^A2 pada sel K2, kemudian copy rumus dari K2:K12.
Substitusikan hasil tersebut kedalam rumus IRR seperti di bawah ini
NPV ( )
IRR i i i = −
- 1
1
2
1 NPV NPV ( )
−
1
2 11 . 114
18 ( , 24 , 18 ) =
- IRR ,
−
11 . 114 49 )
- (
IRR , 24974 24 , 97 % = =
Net B/C
Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskonto positif (+) dengan net benefit yang telah didiskonto negatif. n
- N B ( ) i
∑ i = 1
/ Rumus: NetB C
= n
( )
N B i − ∑ i = 1 Contoh dengan menggunakan data sebelumnya akan dihitung Net B/C yakni
dengan membagi total net Benefit setelah dicont factor yang bernilai positif
Net beneft negatif Net benefit positif
Sehingga didapatkan net benefit positif = 43.826 dan net benefit negatif = 32.712 sehingga n
N B ( i ∑
- ) i 43 . 826
- (
- (
- Pembelian empat unit kendaraan baru termasuk izin trayek dan sebagainya
- Sewa garasi selama empat tahun Rp 30.000.000
- Lain-lain sebagai dana cadangan Rp 20.000.000
- Bensin diperkirakan sebnayak 70 liter perhari untuk masing-masing kendaraan
- Harga bensin saat ini perliter sebesar Rp 1.000
- Ganti oli perbulan untuk satu kendaraan sebanyak 8 liter @Rp 8.000
- Penggantian ban untuk 1 unit kendaraan setahun diperkirakan 18 buah @ Rp 150.000
- Perawatan rutin untuk 1 unit kendaraan perbulan rata-rata diperkirakan sebesar Rp 150.000
- Tahun ke-4 direncanakan dilakukan overhaul/perbaikan dengan biaya perkendaraan Rp 7.500.000
- Gaji karyawan perbulan untuk 2 orang diperkirakan rata-rata sebesar Rp 1.000.000
- Setoran perhari rata-rata sebesar Rp 250.000/kendaraan setelah dikurangi biaya untuk sopir, kondektur.
- Penerimaan tahun pertama dan kedua diperkirakan 90% dari rencana, selanjutnya pada tahun ke tiga dank e empat penerimaan sebesar 100% dari yang direncanakan
- Dalam satu bulan dihitung 25 hari kerja
- Kendaraan disusut dengan metode garis lurus
- Nilai sisa untuk masing-masing kendaraan ditetapkan sebesar Rp 40.000.000
- Pada akhir tahun keempat kendaraan dijual
- modal sendiri Rp 310.000.000
- pinjaman Rp 240.000.000 dengan bunga pertahun sebesar 18% 1. Perhitungan biaya operasi, sewa, dan setoran.
- 500,000,000 - 1 85,000,000 85,000,000 85,000,000 415,000,000 2 85,000,000 85,000,000 170,000,000 330,000,000 3 85,000,000 85,000,000 255,000,000 245,000,000 4 85,000,000 85,000,000 340,000,000 160,000,000
- Sel D5 di isi =D4*D3
- Sel F12 di isi =D5
- Sel C13 di isi =SLN($D$5;$D$6;$D$7)
- Sel D13 di isi =C13
- Sel E13 di isi =E12*E13
- Sel F13 di isi =$F$12E13 Sehingga hasil akan tampak seperti tabel di atas.
- Sel D13 di isi =G12
- Sel F13 di isi =PMT($E$7/12;$C$13;$E$5*12;$D$13)
- Sel G13 di isi =D13-E13
- Sel E19 di isi =E$4/(E$5*12) rumus ini dikopi sampai sel E54
- Sel E55 di isi =E$4/(E$5*12)+E49 rumus ini disalin sampai sel E60
- Sel D5 =Data2!C7
- Sel D6 =Data2!C17
- Sel D7 =SUM(D5:D6)
- Sel D10 =Data3!e11
- Sel D11 =Data3!E12
- Sel D12 =Data3!E15
- Sel D13 =pinjaman!J14
- Sel 14 =Data3!E17
- Sel D15 =SUM(D10:D14)
- sel D16 =D7-D15
- sel D17 =IF(D16<=25000000;)0.1*D16;IF(D16<=50000000;)0.1*25000000+ (D16-5000000)*0.15;250000000*0.1+25000000*0.15+(D16-50000000)*0.30
- sel D18 =D16-D17
- Pada sel C12 =AVERAGE(C7:C10)
- Pada sel C14 =E4/2
- Pada sel D16 =C12/C14
= 1 NetB / C = NetB / C 1 , 3397 = = = n
32 . 712 N B ( ) i −
∑ i = 1 Karena hasil net B/C lebih besar dari nol maka proyek dinyatakan layak
berdasarkan kriteria net B/C
Gross B/C
Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah didiskon dengan cost secara keseluruhan yang telah didiskon. n
1 )
B r ∑ i
− n
= 1
/ Rumus GrossB C
= n − n
1 )
C r i ∑ i = 1
Langkah 3 ketik rumus pada sel I2 =F2*H2, kemudian pada sel J1 ketik rumus
=C2*H2 dan pada sel K2 ketik =D2*H2 sehingga tampak seperti gambar berikut:
Langkah 3 selanjutnya copy rumus sel I2, J2, dan K2, sampai sel 12. Jumlahkan sel I2:I12, J2:J12, dan K2:K12 dengan mengetik =sum(I1:I12) pada sel I13, =sum(J1:J12) pada sel J13 dan =sum(K1:K12) pada sel K13 sehingga hasilnya akan tampak sebagai berikut :
Dari hasil di atas diperoleh Benefit sebesar 69.078 dan total cost sebesar 57.964 (32.712+25.252) sehingga diperoleh gross B/C sebesar 69 . 078 .
/ 1 , 1917 1 ,
19 GrossB C
= = = 57 . 964
Profitability Ratio
PR adalah perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan dengan jumlah investasi. Nilai dari masng-masing variabel dalam bentuk present value (telah didiskonto dengan DF dari tingkat discount rate) n n
B O M − i
∑ ∑ i i = 1 = 1 Rumus: PR
= n
I i ∑ i
= 1 Berdasarkan data sebelumnya dapat diperoleh PR ratio
34 , , 1 3397
1 712 .
32 253 .
. 25 078
69 1 1 1
= = − − =
∑ ∑ ∑ = = =
PR
I M O B PR n i i n i n i i i Bi OMi Ii
Tugas :
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk membangun industri pengolahan hasil pertanian. Diketahui dana investasi Rp. 30.000.000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan Rp. 20.000.000,- dan tahun pertama Rp. 10.000.000,-. Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari pengembangan konstruksi. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000,- per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1. Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,- sedang tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1. Berdasarkan data tersebut, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dkembangkan bila dilihat dari segi : a. Nilai NPV,
b. Nilai net B/C,
c. Nilai gross B/C dengan diskon faktor sebesar 18%? dan d. Berdasarkan Nilai IRR bila Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) = 18 %.
e. Hitung juga nilai PBP dan BEP, serta jelaskan. Biaya investasi, Operasional dan Benefit Industri Pengolahan Hasil Pertanian.
Thn Investasi Biaya Total Benefit Operasi Cost
20.000 1 10.000 2 5.000 10.000 3 6.000 12.000 4 6.000 14.000 5 7.000 17.000 6 8.000 22.000 7 8.000 26.000 8 9.000 32.000 9 10.000 38.000
10 11.000 45.000
ANALISIS BEP DAN SENSITIVITAS
BEP DALAM UNIT = D5 / (D9 – D8) BEP DALAM RUPIAH = D5 / (1 – D10) Jumlah Produk setelah naik 10 %, Ketik =IF(D19>0;(1+D19)*D4;IF(D20>0;(1-D20)* D4;D4)) Biaya variable per unit, ketik =IF(D21>0;(1+D21)*D8;IF(D22>0;(1-D22)*D8;D8)) Harga jual per unit, ketik =IF(D17>0;(1+D17)*D9;IF(D18>0;(1-D18)*D9;D9)) BEP dalam unit, ketik =ROUNDUP(E41/(E30-D8);0)
Menyusun Analisis Finansial dan Aplikasi Fungsi Excel
Peri Ichwansyah bermaksud untuk menginvestasikan sebagian harta yang dimiliki untuk usaha dibidang transportasi. Adapun data untuk analisis kuantitatif adalah (Arifin & fauzi:2001) :
1. Kebutuhan dana
@Rp 250.000.00
2. Prakiraan biaya
3. Prakiraan penerimaan
4. Metode penyusutan
5. Sumber dana
PERHITUNGAN BIAYA OPERASI
Jumlah Harga per Faktor Biaya Satuan Jumlah satuan kendaraan satuan perkalian
BBM Liter
70 4 1,000 300 84,000,000 Ganti olie Liter 8 4 8,000 12 3,072,000 Ban Buah
18 4 150,000 1 10,800,000 Perawatan kendaraan 1 4 150,000 12 7,200,000 Gaji karyawan Orang 2 1 500,000 12 12,000,000 Total 117,072,000
PERHITUNGAN SETORAN
Harga Jumlah per Faktor Keterangan Satuan
Jumlah satuan kendaraan satuan perkalian Setoran Bulan
25 4 250,000 12 300,000,000
PERHITUNGAN SEWA GARASI
Total sewa Lama Sewa per tahun 30,000,000 4 7,500,000
Dengan excel kasus di atas dapat diselesaikan dengan pertama-tama menyiapkan lembar kerja bernama data 1, data 2, dan data 3. Kemudian pada lembar kerja data 1 buatlah perhitungan biaya operasi, perhitungan setoran, dan perhitungan sewa garansi sehingga nampak seperti dibawah ini: sebagai catatan untuk perhitungan pada data 1 ini pada dasarnya adalah operasi matematika sederhana sehingga tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut.
2. Perhitungan penerimaan setoran, perbaikan, dan penjualan kendaraan.
PENERIMAAN SETORAN
Keterangan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Setoran per tahun 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 Faktor perkalian 90.00% 90.00% 100.00% 100.00%
Total penerimaan 270,000,000 270,000,000 300,000,000 300,000,000
PERBAIKAN KENDARAAN
Keterangan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Perbaikan/overhaul 30,000,000
PENJUALAN KENDARAAN
Keterangan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Penj. 4 buah kendaraan 160,000,000
Penyelesaian dengan excel: pada lembar kerja data 2 untuk penerimaan setoran dihitung dari data setoran dalam lembar kerja data 1 dengan mengetik rumus pada sel C5 =Data1!H17. yang berarti isi pada sel C5 lembar kerja Data 2 adalah isi sel H17 yang terdapat pada lembar kerja Data 1. Sehingga akan Nampak sebagai berikut:
3. Perhitungan biaya
PERHITUNGAN BIAYA
Rincian Biaya Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
1 Biaya Operasi BBM 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 Ganti oli 3,072,000 3,072,000 3,072,000 3,072,000 Ban 10,800,000 10,800,000 10,800,000 10,800,000 Perawatan rutin 7,200,000 7,200,000 7,200,000 7,200,000 Gaji karyawan 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Sub total 117,072,000 117,072,000 117,072,000 117,072,000
2 Perbaikan 30,000,000
3 Sewa Garasi 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
4 Depresiasi 85,000,000 85,000,000 85,000,000 85,000,000
Penyelesaian dengan excel : selanjutnya pada lembar kerja data 3 disisi dengan data dari lembar kerja data 1 dan data 2
PERHITUNGAN BIAYA
Rincian Biaya Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
1 Biaya Operasi BBM 84,000,000 84,000,000 84,000,000 84,000,000 Ganti oli 3,072,000 3,072,000 3,072,000 3,072,000 Ban 10,800,000 10,800,000 10,800,000 10,800,000 Perawatan rutin 7,200,000 7,200,000 7,200,000 7,200,000 Gaji karyawan 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Sub total 117,072,000 117,072,000 117,072,000 117,072,000
2 Perbaikan 30,000,000
3 Sewa Garasi 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
4 Depresiasi 85,000,000 85,000,000 85,000,000 85,000,000 Pada lembar kerja excel data 3 akan tampak seperti:
4. Perhitungan sumber dan penggunaan dana
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Sumber Dana Penggunaan Dana Modal Sendiri 310,000,000 Pembelian kendaraan 500,000,000 Pinjaman 240,000,000 Sewa garasi 30,000,000
Lain-lain 20,000,000 Jumlah 550,000,000 Jumlah 550,000,000
Penyelasaian dengan excel: buatlah lembar kerja baru dengan nama sumber dana. Sebagaimana informasi sebelumnya sumber dana berasal dari modal sendiri sebesar Rp 310.000.000 dan pinjaman jangka panjang selama 4 tahun sebesar Rp 240.000.000 dengan bunga pertahun 18% sehingga keseluruhan dana Rp 550.000.000
5. Perhitungan depresiasi
DEPRESIASI METODE GARIS LURUS
JUMLAH KENDARAAN (unit)
4 HARGA PER UNIT 125,000,000 TOTAL HARGA PEROLEHAN 500,000,000
NILAI SISA
160,000,000 AWAL DEBET KREDIT TOTAL AKM NILAI TAHUN DEPRESIASI AKM DEPR DEPRESIASI BUKU
Penyelesaian dengan excel : buatlah lembar kerja dengan nama depresiasi dan buatlah table pada lembar kerja tersebut seperti tabel berikut:
6. Perhitungan bunga Perhitungan pinjaman jangka panjang sebesar Rp 240.000.000 dengan bunga pertahun sebesar 18% dan tenggang waktu peminjaman (grace period) 6 bulan dengan pembayaran pokok pinjaman bulanan dihitung pada sel baru bernama pinjaman dan dilanjutkan dengan membuat kolom kerja sebagai berikut:
7. Perhitungan Rugi Laba Pembuatan prakiraan rugi laba pada dibuat berdasarkan informasi pada lembar kerja sebelumnya yakni : Data2, Data3, Depresiasi, Pinjaman. Lengkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan lembar kerja baru dengan nama rugi laba dan menyiapkan lembar kerja seperti tampak pada gambar berikut:
Perhitungan bunga dibuat dengan rumus :
Sehingga hasil rugi laba sebagai berikut:
PRAKIRAAN RUGI LABA
Keterangan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Pendapatan Setoran 270,000,000 270,000,000 300,000,000 300,000,000 Penjualan kendaraan
160,000,000 Sub total 270,000,000 270,000,000 300,000,000 460,000,000 Biaya Operasional 117,072,000 117,072,000 117,072,000 117,072,000
Perbaikan 30,000,000 Sewa garasi 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Pembayaran bunga 42,075,000 32,850,000 22,050,000 10,125,000 Penyusutan 85,000,000 85,000,000 85,000,000 85,000,000 Sub total 251,647,000 242,422,000 231,622,000 249,697,000 Laba kotor 18,353,000 27,578,000 68,378,000 210,303,000
Pajak 1,835,300 2,886,700 11,763,400 54,340,900 Laba setelah pajak (EAT) 16,517,700 24,691,300 56,614,600 155,962,100
8. Perhitungan cash flow Buatlah lembar kerja baru dengan nama cash flow ,dan salinlah data dari data yang telah dibuat sebelumnya kecuali data pada tahun ke 0 dan pada pinjaman yang nilainya diperoleh dari rumus =IF(D19>D18;D19+D21-D10:0) sehingga akan Nampak lembar kerja sebagai berikut:
CASH - FLOW
Keterangan Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4Kas masuk Modal Pemilik 310,000,000
Penerimaan setoran 270,000,000 270,000,000 300,000,000 300,000,000
Penjualan kendaraan160,000,000 Total penerimaan 310,000,000 270,000,000 270,000,000 300,000,000 460,000,000 Saldo awal kas 20,000,000 99,017,700 156,209,000 245,323,600 Total kas tersedia 310,000,000 290,000,000 369,017,700 456,209,000 705,323,600
Kas Keluar Pembelian kendaraan 500,000,000
Biaya operasi 117,072,000 117,072,000 117,072,000 117,072,000
Perbaikan30,000,000 Sewa garasi 30,000,000
Pokok pinjaman 30,000,000 60,000,000 60,000,000 90,000,000
Pembayaran bunga 42,075,000 32,850,000 22,050,000 10,125,000
Pajak 1,835,300 2,886,700 11,763,400 54,340,900
Total pengeluaran 530,000,000 190,982,300 212,808,700 210,885,400 301,537,900Sisa (220,000,000) 99,017,700 156,209,000 245,323,600 403,785,700 Saldo kas minimum 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Pinjaman 240,000,000 Saldo akhir 20,000,000 99,017,700 156,209,000 245,323,600 403,785,700
9. Perhitungan ARR Berdasarkan data-data yang telah dibuat sebelumnya maka dapat dibuat analisis keuangan ARR,NPV,IRR, PI,dan PP. metode penilaian dengan ARR dibuat pada lembar kerja yang diberi nama ARR seperti pada gambar berikut:
Adapun rumus untuk menyelesaikannya ialah:
PENILAIAN PROYEK DENGAN AVERAGE RATE OF RETURN
Investasi Awal 310,000,000 Aliran kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow Tahun ke-1 16,517,700 85,000,000 101,517,700 Tahun ke-2 24,691,300 85,000,000 109,691,300 Tahun ke-3 56,614,600 85,000,000 141,614,600 Tahun ke-4 155,962,100 85,000,000 240,962,100 Rata-rata EAT 63,446,425 Rata-rata investasi 155,000,000 AVERAGE RATE OF RETURN 40.93%
10. Perhitungan payback period Perhitungan payback period dibuat pada lembar kerja bernama payback dan dilanjutkan dengan mengkopi data pada lembar kerja ARR sehingga terlihat seperti gambar berikut:
Hitunglah nilai cash inflow setiap tahun sampai diperoleh jumlah cash inflow yang dapat menutupi investasi dan untuk menghitung payback period dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Sel F13 =(C19/C18)*12 Sel F15 =((3*12)-F3)/12 Nilai 3 pada rumus merupakan tahun yang menunjukkan tertutupnya investasi oleh aliran kas masuk sehingga hasil penilaian PP akan tampak seperti dibawah ini:
PENILAIAN PROYEK DENGAN PAYBACK PERIOD
Initial Investment 310,000,000 Aliran kas Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow Tahun ke-1 16,517,700 85,000,000 101,517,700
Tahun ke-2 24,691,300 85,000,000 109,691,300 Tahun ke-3 56,614,600 85,000,000 141,614,600 Tahun ke-4 155,962,100 85,000,000 240,962,100 Initial Investment 310,000,000 Kelebihan bulan
3.63 cash inflow th 1 101,517,700
PAYBACK PERIOD
Belum tertutup 208,482,300 (tahun)
2.70 cash inflow th 2 109,691,300 Belum tertutup 98,791,000 cash inflow th 3 141,614,600 Kelebihan 42,823,600
11. Perhitungan IRR
IRR dibuat pada lembar kerja IRR dan selanjutnya dilanjutnkan dengan menkopi data sebelumnya pada lembar kerja payback seperti tampak pada gambar berikut: Fungsi untuk menghitung IRR adalah : Sel C18 =(D12:D16;C17) Sel B20 =IF(C18>=C17;”investasi layak”;”investasi tidak layak”) Hasil perhitungan IRR sebagai berkut:
PENILAIAN PROYEK DENGAN INTERNAL RATE OF RETURN
Investasi Awal 310,000,000 Aliran kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow Tahun ke-1 16,517,700 85,000,000 101,517,700 Tahun ke-2 24,691,300 85,000,000 109,691,300 Tahun ke-3 56,614,600 85,000,000 141,614,600 Tahun ke-4 155,962,100 85,000,000 240,962,100 Investasi awal/Initial Investment (310,000,000) Aliran kas/cash inflow tahun 1 101,517,700 Aliran kas/cash inflow tahun 2 109,691,300 Aliran kas/cash inflow tahun 3 141,614,600 Aliran kas/cash inflow tahun 4 240,962,100
IRR ESTIMATE 20.00%
KESIMPULAN Investasi layak
12. Perhitungan NPV NPV dibuat pada lembar kerja NP dengan menyalin data pada lembar kerja sebelumnya:
Selanjutnya rumus NPV dapat dibuat pada sel D18=NPV(D17;D13:D16)D12 sehingga hasilnya akan tampak sebagai berikut:
PENILAIAN PROYEK DENGAN NET PRESENT VALUE
Investasi Awal 310,000,000 Aliran kas Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow Tahun ke-1 16,517,700 85,000,000 101,517,700
Tahun ke-2 24,691,300 85,000,000 109,691,300 Tahun ke-3 56,614,600 85,000,000 141,614,600 Tahun ke-4 155,962,100 85,000,000 240,962,100 Investasi awal/Initial Investment 310,000,000 Aliran kas/cash inflow tahun 1 101,517,700 Aliran kas/cash inflow tahun 2 109,691,300 Aliran kas/cash inflow tahun 3 141,614,600 Aliran kas/cash inflow tahun 4 240,962,100 Tingkat suku bunga 20.00% Net Present Value 48,930,207
KESIMPULAN Investasi layak
13. Perhitungan PI Saa halnya dengan NPV dan IRR perhitungan PI dibuat pada lembar kerja PI dengan menyalin data pada lembar sebelumnya. Rumus menghitung PI adalah pada sel
D18 =NPV(D17;D13:D16)-D12 Pada sel D19 =(D12+D18)/D12 Hasil perhitungan PI seperti berikut:
PENILAIAN INVESTASI DENGAN PROFITABILITY INDEX
Investasi Awal 310,000,000 Aliran kas Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow Tahun ke-1 16,517,700 85,000,000 101,517,700
Tahun ke-2 24,691,300 85,000,000 109,691,300 Tahun ke-3 56,614,600 85,000,000 141,614,600 Tahun ke-4 155,962,100 85,000,000 240,962,100 Investasi awal/Initial Investment 310,000,000 Aliran kas/cash inflow tahun 1 101,517,700 Aliran kas/cash inflow tahun 2 109,691,300 Aliran kas/cash inflow tahun 3 141,614,600 Aliran kas/cash inflow tahun 4 240,962,100 Tingkat suku bunga 20.00% Net Present Value 48,930,207 Profitability Index