MATERI BMKG Prabowo 21 Juli 2016 rev
BMKG Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan di Indonesia: dampak dan adaptasi agrometeorologi
1.
1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG 2.
2. PROYEKSI SUHU DAN CURAH HUJAN PROYEKSI SUHU DAN CURAH HUJAN 3.
3. BENCANA HIDROMETEOROLOGI BENCANA HIDROMETEOROLOGI 4.
4. PERUBAHAN IKLIM DAN PERTANIAN PERUBAHAN IKLIM DAN PERTANIAN 5.
5. ADAPTASI AGROMETEOROLOGI ADAPTASI AGROMETEOROLOGI Tata Saji BMKG
BMKG Latar Belakang
- Isu perubahan Iklim Global telah merupakan suatu keniscayaan.
• Telah merupakan komitmen pemerintah RI di konvensi
internasional (e.g. Bali convention, Paris Agreement)
untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.- BMKG mempunyai tugas melaksanakan fungsi pemerintah di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BMKG Definisi
Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan (UU31/2009).
Perubahan Iklim mencermin-kan variasi abnormal yang terjadi pada iklim di bumi bedampak terhadap bagian bumi yang lain, seperti pencairan lapisan es Peduzzi (2004) "Is climate change increasing the frequency of hazardous Trends in natural disasters, Pascal
events?" Environment Times UNEP/GRID-
BMKG Perubahan Iklim
Kegiatan Manusia: Peningkatan Gas Rumah Kaca
- Konsumsi Energi
(CO2, CH4, CFC, N2O)
- Industri,
- Transportasi, • Pembukaan Lahan, dll.
Pemanasan Global (Global Warming) Perubahan Iklim (Climate Change)
Dampak di Indonesia Antara Lain:
Perubahan Iklim
(Climate Change)
Dampak GlobalDampak Perubahan Iklim BMKG
- Pencairan Gletsyer • Perubahan Suhu dan Arus Lautan • Naiknya frekuensi Badai Tropis • Kerusakan Ekosistem Pantai • Kerusakan Keanekaragaman Hayati Antara Lain:
- Kenaikan Suhu Rata-rata dan maks
- Kenaikan Permukaan Air Laut • Perubahan Pola Hujan • Pergeseran Musim Kemarau dan
Proyeksi Suhu BMKG Hampir seluruh daerah di Pulau Jawa mengalami peningkatan suhu baik minimum maupun maksimum di masa yang akan datang
Proyeksi Perubahan Suhu BMKG
Tren Suhu BMKG
Tren Suhu Tahunan di Jawa Tengah BMKG
Proyeksi Curah Hujan BMKG
Jumlah hujan Jumlah hari hujan
Jumlah hujan
Jumlah
hujan
Bulan Juni-Juli-Agustus di masa datang,
tendensi jumlah hari tanpa hujan berturut-
turut meningkat
Bulan Desember-Januari-Februari di masa
datang, kejadian hujan ekstrim (>50mm)
meningkatJawa Tengah
Tren Fraksi Hujan BMKG
Tren Fraksi Hujan Lebat BMKG
Bulan Juni-Juli-Agustus di masa
datang, tendensi jumlah hari tanpa
hujan berturut-turut meningkatBencana Hidrometeorlogi BMKG
201 201 3 3 201 201 4 4 201 201 5 5 201 201 6 6 Isu-Isu Aktual
BMKG Bencana di Indonesia
3 % 36 % ~90% 10 % Bencana Hidrometeorologi 23 % 19 %
1 Banjir
2 Tanah Longsor
3 Puting Beliung
4 Kekeringan
Perubahan Iklim dan Pertanian BMKG
Sektor Pertanian Dalam Perubahan Iklim BMKG
PERUBAHAN IKLIM EL NINO LA NINA KEKERINGAN BANJIR BENCANA BENCANA BENCANA HIDROMETEOROLOGI HIDROMETEOROLOGI MASALAH SOSIAL GANGGUAN POLITIK MENGGANGGU MENGGANGGU KETAHANAN KETAHANAN NASIONAL NASIONAL
POLA TANAM
TIDAK OPTIMAL
LEBIH SERING TERJADI 91% 91%Dampak Perubahan Iklim BMKG
Sumber: BPS, 2015 dan Balitbangtan, 2015
Luas Panen dan Produksi Padi BMKG
BMKG Ketahanan Pangan
INPRES No. Tahun. 2011,
INPRES No. Tahun. 2011,
5
Nasional dalam Menghadapi Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim Kondisi Iklim Ekstrim PERPRES No. 2 Tahun 2015 PERPRES No. 2 Tahun 2015 NAWACITA NAWACITA No. No.
7.
Adaptasi Agrometeorologi BMKG
BMKG Adaptasi Agrometeorologi
- Bibit;
Bibit;
- Upaya Manusia – Dapat dikelola
Upaya Manusia – Dapat dikelola Lahan; Lahan;
- Irigasi;
Irigasi;
- Alam dan Tak-terhindarkan
Alam dan Tak-terhindarkan Iklim Iklim
1. Berubah;
1. Berubah; ADAPTASI
ADAPTASI 2. Beragam.
2. Beragam. Pemahaman Pemahaman
Informasi Iklim BMKG
It is no longer enough to provide a good weather forecast or warning
- – people are now demanding information about what to do to ensure their safety and protect their property (WMO, 2015) Quote... BMKG
BMKG Instansi/ Stakehold er Terkait Masyarakat
- • Info Iklim/ Cuaca • Info Iklim/ Cuaca •Info Iklim •Saran/ rekomendas i BMKG Masyarakat • Info Iklim/ Cuaca Instansi/ Stakehold er Terkait • Info Iklim/ Cuaca • Info Dampak • Info Kuantifikasi dan Pengurangan (sosio-ekonomi) resiko •Info Iklim •Saran/ rekomendasi Dampak/Resiko = •Potensi bencana •Keterpaparan •Kerentanan •Kapasitas adaptasi
Impact/ Risk Based Information BMKG
Impact/ Risk Based Information BMKG
BMKG Permasalahan
P emahaman P emahaman
informasi masyarakat terhadap masyarakat terhadap informasi
Membahasakan Bahasa Teknis BMKG membimbing para membimbing para
agar mampu agar mampu menterjemahkan menterjemahkan dan dan mendiseminasikan mendiseminasikan informasi iklim informasi iklim
Sekolah Lapang Iklim BMKG
Peran Penyuluh BMKG
Adaptasi Adaptasi dengan dengan keragaman dan perubahan iklim lokal keragaman dan perubahan iklim lokal
Meningkatkan pemahaman informasi iklim Meningkatkan pemahaman informasi iklim
Siklus Kegiatan SLI BMKG
LEVEL 1 LEVEL 1 TRAINING OF TRAINERS TRAINING OF TRAINERS LEVEL 2 LEVEL 2 T T RAINING OF RAINING OF T T RAINERS RAINERS LEVEL 3 LEVEL 3 PROGRAM LAPANGAN PROGRAM LAPANGAN Peserta Peserta
: Pemda
: Pemda
dan Dinas Pertanian dan Dinas Pertanian W W aktu aktu : :4 hari
4 hari
Pendamping Pendamping : BMKG : BMKG Peserta Peserta : PPL, PHP, Ketua Poktan Unggulan : PPL, PHP, Ketua Poktan Unggulan W W aktu aktu : : 4 hari 4 hari Pendamping Pendamping : BMKG, Dinas Pertanian terkait (BPTPH) : BMKG, Dinas Pertanian terkait (BPTPH)Peserta Peserta : Kelompok tani unggulan : Kelompok tani unggulan
W W aktu aktu : : 4 b 4 b ulan (12 x pertemuan) ulan (12 x pertemuan) Pendamping Pendamping : BMKG, Dinas Pertanian terkait (BPTPH, PPL) : BMKG, Dinas Pertanian terkait (BPTPH, PPL)
Konsep SLI BMKG
BMKG Sasaran SLI
Jangka pendek: Membantu petani untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang informasi iklim dan memanfaatkan informasi iklim dalam praktek
pertanian mereka.Jangka panjang:
Merangsang agro-bisnis yang berkelanjutan yang dimiliki oleh kelompok
tani dimana informasi iklim adalah jantung dari strategi dan proses pengambilan keputusan.HASIL PANEN SLI TAHAP 3 TAHUN 2014 Waktu Rata-Rata Hasil Panen No. Provinsi Kabupaten Komoditi Hasil Panen SLI 1 Banten Tangerang Jagung 3 Oktober 32 – 33 Panen (ton/ha) (ton/ha) 39.76
2 Bali Buleleng Jagung 3 Kalimantan Barat Mempawah Padi 28 Agustus 6 – 7 16 Juli 3 – 4 6.48 10 5 Sulawesi Utara Minahasa Utara Jagung 4 NTB Lombok Tengah Padi 1 September 19 Juni 5.6 – 5.9 3 3.45 8.46
HASIL PANEN SLI TAHAP 3 TAHUN 2015
No. Provinsi Kabupaten Komoditi Waktu Panen Rata-Rata Hasil Panen (ton/ha) Hasil Panen SLI (ton/ha) 1 Jawa Barat Cirebon Padi 11 Juli 5.4 7.5
2 Banten Serang Barat Padi 7 September 7.2 (kecamatan) 6.91 (organik) 7.9 (anorganik)
“Training of Trainers of Climate Field School for Asia Pacific” tanggal 26 - 29 Agustus 2014 diikuti 18 peserta dari 6 negara. “Training of Trainers Course on Climate Field School for Asia Pacific” tanggal 25 – 28 Agustus 2015 diikuti 17 peserta dari 7 negara.
Tujuan dari kegiatan "Learning by Doing" ini adalah untuk berbagi
pengalaman Indonesia dalam melaksanakan program Sekolah Lapang Iklim dengan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di negara-negara mereka.ToT on CFS for Asia Pacific BMKG
Training of Trainers for Climate Field School Asia Pacific
SLI SLI Perluasan SLI BMKG
BMKG Penutup
1. Perubahan iklim nyata terjadi dan mempengaruhi berbagai sisi
kehidupan, pada skala individual/ domestik maupun skala global;
2. Aktifitas manusia mempercepat terjadinya perubahan iklim hingga
pemanasan global dan bencana hidrometeorologi; mengubah unsur-unsur cuaca, sehingga menyebabkan fenomena3. Kondisi iklim yang berubah dapat menyebabkan kerentanan sistem produksi/ sistem usahatani;
4. Perlunya perubahan paradigma menjadi impact/ riskbased information (informasi iklim/cuaca berbasis dampak/ risiko);
5. Adaptasi agrometeorologi diperlukan untuk: 1. meningkatkan keaksaraan iklim; mengubah traditional farming menjadi observational farming pertanian berdasarkan pengamatan; 2. membantu proses pemahaman dan adaptasi terhadap “gangguan” 1. memfasilitasi informasi teknis (BMKG) menjadi informasi operasional lapangan (penyuluh dan petani);