Putusan no. 21 Pdt.G 2016 PA.Kras CG
P U T U S A N
Nomor 21/Pdt.G/2016/PA.Kras.ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦ ﻤ ﺣ ﺮ ﻟ ا ﷲ ﻢ ﺴ ﺑ
Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan SMA, bertempat tinggal Dinas Kampung Sindu, Desa
Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; m e l a w a n
TERGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, pendidikan SD, bertempat tinggal di Br. Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut ; Setelah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Setelah mendengar Penggugat dan Tergugat; Setelah memeriksa bukti-bukti di persidangan;
DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatan tertanggal 28 November 2016 telah mengajukan permohonan Cerai Gugat, yang telah didaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem, dengan Nomor
21/Pdt.G/2016/PA.Kras. tanggal 28 November 2016, dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa pada hari minggu, tanggal 04 Maret 2012, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sidemen dalam kutipan akta nikah Nomor : 05/01/III/2012 tanggal 04 Maret 2012; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat tinggal selama 1 tahun 10 bulan kemudian Penggugat dan Tergugat pindah ke rumah orang tua Tergugat dan tinggal selama 1 tahun 7 bulan dan selanjutnya Penggugat dan Tergugat kembali lagi ke rumah orang tua Penggugat sampai tanggal 1 Oktober 2016; 3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri selama 9 bulan dan dikaruniai 1 (satu) orang anak bernama : ANAK KANDUNG PENGGUGAT DAN asuhan dan pengawasan Penggugat:
4. Bahwa sejak Awal bulan Desember 2012 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain:
Bahwa Penggugat cemburu terhadap Tergugat karena Tergugat sering - main facebookan dan smsan dengan perempuan lain;
- Bahwa apabila Penggugat mencoba menasehati Tergugat agar tidak lagi main hal tersebut, namun Tergugat tidak menerima tetapi langsung marah dan memukul Penggugat; Bahwa sejak bulan Agustus 2016 Tergugat tidak pernah memberikan - nafkah lahir maupun bathin kepada Penggugat; 5.
Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadi kurang lebih pada 01 Oktober 2016, disebabkan Penggugat melihat BBM di HP Tergugat ternyata ada nama perempuan lain bernama Mery yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah, Pengugat tetap tinggal di rumah orang tua Penggugat di Br
Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem sedangkan Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat di Br Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem; 6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat dengan Tergugat;
7. Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah dinasehati oleh pihak keluarga Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; 8. Bahwa Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Karangasem segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primer :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat;
3. Membebankan biaya dalam perkara ini sesuai hukum; Subsider : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-adilnya.
Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat telah hadir dalam persidangan; Bahwa Majelis Hakim telah selalu berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat pada tiap-tiap persidangan namun tidak berhasil; Bahwa Penggugat dan Tergugat juga telah melaksanakan mediasi sebagaimana diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor : 1 tahun
2016 melalui Mediator Pengadilan Agama Karangasem yang bernama, Drs.
Maftuh Basuni, namun juga tidak berhasil, sebagaimana laporan mediasi tertanggal 29 Desember 2016; Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya ada perubahan dengan tambahan sebagai berikut;
1. Bahwa Penggugat pernah dipukul sebanyak tiga kali dan pernah di bawah ke rumah sakit oleh ibu Penggugat;
2. Bahwa Penggugat pernah dinasehati dua kali, pertama kali dinasehati pada tanggal 03 Oktober 2016 dan kedua pada tanggal 22 Oktober 2016; Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat membenarkan sebagian dalil-dalil Penggugat dan membantah sebagian;
2. Bahwa Tergugat memukul Penggugat karena Penggugat kasar dan tidak bisa dibilangin;
3. Bedugul dan Penggugat bilang tidak usah kasih ke anak saja; 4.
Bahwa bila Penggugat tetap minta cerai, saya ikhlaskan walaupun Tergugat tidak ingin cerai karena kasihan anak; Bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah mengajukan replik dan duplik yang isi pokoknya, masing-masing tetap pada gugatan dan jawaban semula;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa: A. Fotokopi buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan agama Kecamatan
Sidemen Nomor: 05/01/III/2012 Tanggal 04 Maret 2012, yang telah diberi meterai cukup, dinazegelen, dilegalisir dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, selanjutnya diberi tanda P;
B. Saksi:
1. SAKSI I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal di Banjar Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:
Bahwa Penggugat adalah anak kedua saksi dan Tergugat adalah - menantu saksi; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai satu orang anak; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah - saksi kemudian pindah ke rumah orang tua Tergugat;
- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugata awalnya nyaman namun sekitar setahun yang lalu tidak lagi karena sering bertengkar; Bahwa saksi tidak melihat langsung pertengkaran hanya diceritakan; - Bahwa saksi pernah melihat bekas tendangan di kaki Penggugat - katanya ditendang oleh Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak satu rumah lagi sejak bulan - Oktober 2016, Tergugat yang pergi karena diusir saksi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dinasehati kepala lingkungan sebanyak 2 kali namun tidak berhasil dan sudah tidak bisa didamaikan Bahwa selama pisah rumah Tergugat tidak lagi berkomunikasi dengan - Penggugat dan Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada Penggugat;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan pertanyaan apapun dan tidak membantahnya;
2. SAKSI II, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan pedagang, bertempat tinggal di Br.Dinas, Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:
Bahwa Penggugat adalah anak kedua saksi dan Tergugat adalah - menantu saksi; Bahwa saat Penggugat dan Tergugat saksi hadir di pernikahan; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah - saksi selama setahun kemudian pindah ke rumah kakeknya Tergugat selama 7 (tujuh) bulan;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sekarang ini telah pisah rumah;
Bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun namun - sejak sekitar dua bulan yang lalu keduanya sering bertengkar; Bahwa saksi mengetahui pertengkaran dari cerita Penggugat; - Bahwa saksi pernah melihat matanya Penggugat bengkak yang - menurut cerita Penggugat dipukul oleh Tergugat; Bahwa saksi juga pernah melihat kaki Penggugat bengkak yang - menurut cerita Penggugat dipukul oleh Tergugat kemudian saksi bawa ke rumah sakit untuk diobati; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dinasehati sebanyak 2 kali oleh - kepala lingkungan namun tidak berhasil dan sudah tidak bisa didamaikan lagi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mau lagi merukunkan
Penggugat dan Tergugat; Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat tidak
Bahwa majelis hakim telah memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk mengajukan alat-alat bukti namun Tergugat tidak ingin mengajukannya; Bahwa Penggugat dan Tergugat menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan dalil-dalil gugatan dan tetap ingin bercerai serta memohon kepada Majelis Hakim tidak lain kecuali putusan;
Bahwa untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Pengugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat kemudian pindah ke rumah orang tua Tergugat dan kembali lagi ke rumah orang tua Penggugat; 3. Bahwa sejak bulan Desember 2012 Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dan berselisih karena Tergugat sering main facebook dan sms- an dengan perempuan lain dan bila dinasehati Penggugat marah dan memukul Penggugat;
4. Bahwa sejak bulan agustus 2016 Tergugat tidak pernah memberikan nafkah lahir maupun batin hingga akhirnya pisah rumah pada tanggal 1 Oktober 2016;
Menimbang, bahwa Tergugat telah menyampaikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut;
1. Bahwa Tergugat memukul Penggugat karena Penggugat kasar dan tidak bisa dibilangin; usah kasih ke anak saja;
Menimbang, bahwa dalam replik dan dupliknya Penggugat dan Tergugat, keduanya tetap dengan permohonan dan jawaban masing-masing;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat pada hakikatnya mengakui adanya pertengkaran dan penyebab pertengkaran namun karena perkara ini adalah perkara perceraian maka demi menghindari penyelundupan hukum yang mengarah kepada kesepakatan dalam perceraian maka Majelis Hakim tetap membebankan pembuktian pada Penggugat;
Menimbang, bahwa alasan tersebut juga didasarkan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam bahwa Majelis Hakim juga harus mendengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat kedua pihak tersebut;
Menimbang, bahwa terhadap alat bukti P, Majelis Hakim menilai sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat umum yang berwenang sebagaimana ditentukan pasal 1868 KUH Perdata sehingga secara formil dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa secara materil alat bukti P menerangkan tentang adanya perkawinan Penggugat dan Tergugat dan dinyatakan sebagai suami isteri sehingga alat bukti tersebut telah membenarkan dalil nomor 1 Penggugat, dengan demikian Penggugat memiliki kewenangan untuk menjadi pihak dalam perkara ini (legal standing in judicio);
Menimbang, bahwa selain itu, Penggugat telah mengajukan dua orang saksi dalam persidangan yang secara formil telah memenuhi syarat pasal 172 ayat (1) dan ayat (4) R.Bg yakni saksi yang telah dewasa dan sudah di sumpah di persidangan;
Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak sekitar bulan Oktober 2016 dan selama pisah rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh Tergugat. Para saksi pernah diceritakan oleh Penggugat bahwa sebab pisah karena Penggugat dan Tergugat sering bertengkar. Para saksi juga sebanyak 2 kali ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi tersebut, majelis hakim menilai bahwa keterangan tentang pisah rumah dan selama pisah rumah Penggugat tidak diberikan nafkah serta adanya dua kali perdamaian yang dilakukan oleh kepala lingkungan kepada Penggugat dan Tergugat adalah keterangan yang diketahui langsung oleh para saksi dan keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian sehingga telah memenuhi syarat pasal 308 R.Bg jo. Pasal 1907 KUH Perdata;
Menimbang, bahwa keterangan saksi tentang adanya pertengkaran dinilai Majelis Hakim sebagai keterangan de auditu (saksi dari keterangan orang lain yakni dari Penggugat) sehingga secara materil keterangan saksi tersebut tidak diterima sebagaimana ditentukan pasal 308 R.Bg jo.309 R.Bg jo. pasal 1907 KUH Perdata;
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat dan Tergugat, alat- alat bukti tulis dan para saksi, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta sebagai berikut:
1. Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;
2. Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sekitar bulan Oktober 2016;
3. Selama pisah rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh Tergugat;
4. Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan dua kali oleh kepala lingkungan namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim tidak mendapati adanya fakta perselisihan dan pertengkaran yang bersifat fisik, cekcok mulut dengan suara keras dan emosi tinggi namun Majelis Hakim hanya menemukan adanya fakta bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal lagi di rumah bersama sejak sekitar bulan Oktober 2016 yang lalu dan selama pisah rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa terhadap fakta perdamaian oleh kepala lingkungan sebanyak dua kali menunjukkan indikasi bahwa adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat. Bila keduanya memiliki keharmonisan dalam rumah lingkup keluarga besar, in casu melibatkan kepala lingkungan. Perdamaian tersebut juga tidak menemukan keberhasilan dan dinilai pertengkaran tidak selesai;
Menimbang, bahwa indikasi dan isyarat pertengkaran juga ditunjukkan dengan sikap Penggugat yang tetap dengan gugatannya untuk bercerai meskipun telah dinasehati oleh Majelis Hakim pada setiap persidangan dan adanya mediasi yang telah dilaksankan namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut. Isyarat dan indikasi yang ditimbulkan dari fakta-fakta di atas dapat diambil menjadi persangkaan hakim dan menjadi fakta hukum dan telah bersesuaian dengan
pasal 1922 KUH jo. pasal 310 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;
2. Bahwa Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dan berselisih;
3. Bahwa Penggugat dan Tergugat hingga kini telah pisah rumah;
Menimbang, bahwa berpisahnya tempat tinggal dalam sekian waktu tanpa sebuah alasan yang dibenarkan oleh agama atau kebiasaan dalam masyarakat menjadikan Penggugat dan Tergugat tidak lagi layak dikatakan sebagai sepasang suami isteri. Penggugat dan Tergugat tidak lagi saling memperdulikan. Penggugat dan Tergugat, masing-masing tidak lagi menjalankan kewajiban atau memperoleh hak sebagai suami isteri sebagaimana diatur pada Bab VI Undang-undang No.1 tahun 1974;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat telah terbukti rumah tangga Penggugat dan Tergugat pecah tidak bisa disatukan. Tidak ada lagi rasa saling mencintai. Hak dan kewajiban masing-masing telah terabaikan. Sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah sebagaimana dimaksud dalam surat ar-Rum ayat 21 sangat sulit diwujudkan; yurisprudensi Nomor:379 K/ AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, yang intinya menyatakan “Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada
harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut terbukti
telah retak dan pecah”;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah terbukti dan beralasan hukum sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa seorang isteri dapat memohon kepada Majelis Hakim untuk diputuskan cerai dari suaminya karena adanya ketidakbaikan dalam rumah tangga seorang isteri tersebut dan Majelis Hakim menilai bahwa gugatan Penggugat telah terbukti dan dapat dikabulkan gugatan cerainya sebagaimana pendapat ulama dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adilatuhu Juz
VII halaman 529 yang dalam putusan ini diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim yang berbunyi;
ﺎﻣﮭﻧﯾﺑ ﺔ ﻧ ﺋ ﺎ ﺑ ﺔ ﻗ ﻟ ط ﺑ ق ر ﻓ ح ﻼ ﺼ ﻻ ا ن ﻋ ض ﺎ ﻗ ﻟ ا ز ﺟ ﻋ و ر ا ر ﺿ ﻻ ا ت ﺑ ﺜ ا ﺬ ا و
Artinya : “ Apabila telah tetap adanya kemadharatan (dalam rumah
tangga) dan Hakim sudah tidak mampu untuk merukunkannya, maka Hakim
dapat menceraikan mereka dengan talak satu ba’in “ ;Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalah talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macam dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka perkara ini akan diputus dengan talak satu ba’in shughra;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang – Undang Nomor 7 tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera Pengadilan Agama Karangasem berkewajiban selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang itu Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan dalam perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dua kali dan terakhir dengan UU. No. 50 tahun 2009 semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat, pasal 49 UU No. 7 tahun 1989 dan Perubahannya serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk megirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai
Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 16 Januari 2017 Masehi, bertepatan dengan tanggal 17 Rabiul Akhir 1438 Hijriyah, oleh kami H.Moh.Muhibuddin, S.Ag, S.H, M.SI, sebagai Ketua Majelis, Abdurrahman, S.Ag. dan Nurul Laily, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Irwan Rosyadi, S.H.I sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
TTD TTD ABDURRAHMAN, S.Ag. H.MOH.MUHIBUDDIN, S.Ag, S.H, M.SI.
Hakim Anggota, TTD NURUL LAILY, S.Ag.
Panitera Pengganti, TTD
IRWAN ROSYADI, S.H.I Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp. 180.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Meterai : Rp. 6.000,-
J u m l a h : Rp. 271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)