Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan

  Dr. Halim Alamsyah Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan

  Disampaikan dalam S

eminar “Kesiapan SDM dan Perbankan dalam rangka Menghadapi KEA 2015”

  • - Indonesia Banking School, Jakarta, 19 Maret 2016 -

  Outline Komunitas Ekonomi ASEAN Posisi Indonesia dalam KEA Integrasi Pasar Keuangan ASEAN Persaingan Tenaga Kerja Bank Indonesia Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?

   Kebangkitan Tiongkok dan India membuat persaingan ekonomi di Asia semakin ketat.

  INA

  7.3 M Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014  KEA dibentuk untuk mengimbangi kekuatan perekonomian dunia.

  77.8T 2.5%

  GDP US$

  WORLD

  1.3 M

  2.05T 7.3%

  GDP US$

  INDIA

  18.5T 1.3% 508 jt

  GDP US$

  EURO UNI

  GDP US$ 888M 5.0% 254 jt

  4.6T

  Latar Belakang KEA Komunitas

  GDP US$

  JPN

  2.5T 6.9% 628 jt

  GDP US$

  ASEAN

  1.4 M

  10.4T 7.2%

  GDP US$

  CHN

  17.4T 2.9% 319 jt

  GDP US$

  Ekonomi ASEAN USA

  • 0.1% 127 jt

  Komunitas Sejarah Pembentukan KEA Ekonomi

  Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN merupakan tujuan akhir integrasi ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020

  Implementasi KEA (AEC) dipercepat menjadi tahun Merupakan realisasi dari tujuan akhir integrasi untuk menciptakan 2015 untuk non-Keuangan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, sejahtera dan kompetitif, dalam ‘Deklarasi Cebu’ dimana terdapat aliran bebas dari barang (free flow of goods), jasa pada Januari 2007 (free flow of service), investasi dan modal, perkembangan ekonomi yang seimbang dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan sosial (Bali Concord II, Oktober 2003).

  

Deepening dan Enlargement Kerjasama ASEAN

  Komunitas Ekonomi

  ASEAN

  AEC 2015 Next: Currency Integration?

  Komunitas

  KEA Blueprint

  Ekonomi ASEAN

  

ASEAN Economic Community ≠ Economic Integration Type

 KEA membidik pasar tunggal dan basis produksi.

   Karakteristik KEA: Aliran bebas barang, jasa, investasi, & tenaga kerja terlatih, serta aliran modal antarnegara ASEAN.  Ditetapkan 12 sektor prioritas untuk memperoleh quick win integrasi di ASEAN: pertanian, kayu, karet, angkutan udara, otomotif, elektronik, tekstik dan produknya, perikanan, jasa kesehatan, logistik, turisme, dan e-ASEAN.

  • 30%
  • 20%
  • 10% 0% 10% 20% 30% 40%

  Bank Indonesia

  Potensi ASEAN

  Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia 500 1,000

  1,500 2,000 2,500 3,000

  2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total Trade Intra ASEAN Extra ASEAN

  50% 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Total Trade Intra ASEAN Extra ASEAN

  Perkembangan Nilai Perdagangan ASEAN

  (US$ milyar)

  Pertumbuhan Perdagangan ASEAN

  

KEA menguntungkan jika kapasitas perdagangan intra-ASEAN meningkat (trade creation)

tanpa mengurangi perdagangan dengan non-ASEAN (trade diversion).

  

Pertumbuhan intra-ASEAN trade (2000-2014) mencapai 265% sementara extra-ASEAN trade mencapai

224% sehingga terbukti terjadi “Trade Creation”.

  Bank Indonesia

  Potensi ASEAN

  Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia Sumber: Mc Kinsery Report

  Outline Komunitas Ekonomi ASEAN Posisi Indonesia dalam KEA Integrasi Pasar Keuangan ASEAN Persaingan Tenaga Kerja Bank Indonesia Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?

  The Leader di ASEAN

   Luas area Indonesia hampir meliputi 1/2 populasi dari luas area ASEAN.  Mc Kinsey Global Institute: Indonesia diperkirakan menjadi salah satu dari 7 negara yang menjadi “mesin” ekonomi Asia di masa mendatang.

  Potensi Indonesia

MYN, CAM, BRU, LAO

GDP US$

  $ 338 M GDP MLY

  6.0% $ 405 M GDP THA

  0.9% $ 186 M GDP

  VTM 5.4%

  $ 888 M GDP

  INA

  Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014, McKinsery Report & McKinsey Global Institute, “The  Indonesia merupakan perekonomian terbesar di ASEAN.

  $ 308 T GDP SG

  2.9% $ 284 M GDP

  PHP

6.1%

$ 110.2 M GDP avg 5.2%

  42.5% 57.5% Luas Negara Indonesia Others

  6.0%

  ASEAN

  2.5T 6.9% 628 jt

  5.0%

  Pasar Potensial

  Potensi Indonesia

  Potensi

  Middle Income Class Meningkat

  Indonesia

  • Sekitar 5 dari 10 penduduk Indonesia berada dalam kategori kelas menengah.
  • Potensi pasar yang besar dan terus tumbuh menjadi daya tarik investasi.

  Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia

   Mendorong FDI

  PERBANKAN

   Penyediaan infrastruktur yang lebih baik.

  suku bunga lebih kompetitif dan pelayanan lebih baik.  Mendorong jumlah variasi produk.

   Konsumen diuntungkan:

  dan semakin terbuka bagi investor asing.

  semakin terintegrasi, likuid & memberikan alternatif risk diversification

   Pasar modal

  middle class) dan SDA.

  ke Indonesia dgn pertimbangan kondisi makro stabil, mendekati pasar (jumlah

  membuka lapangan kerja .

  Komunitas Ekonomi

   Masuknya FDI

   Kesempatan kerja di negara ASEAN dgn gaji lebih tinggi.

  transfer teknologi, know- how, dan keahlian manajemen.

  peningkatan kualitas tenaga kerja melalui

   Mendorong

  apabila pariwisata dikelola dgn baik

   Potensi peningkatan wisatawan

   Mendorong peningkatan usaha jasa pelengkap (pengiriman, settlement, asuransi, surveyor, dsb).

  DAMPAK POSITIF +Konsumen diuntungkan : harga, pelayanan lebih kompetitif

  ASEAN

BARANG DAN JASA TENAGA KERJA

INVESTASI DAN MODAL

  Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia

DAMPAK NEGATIF

  •  Indonesia berpotensi menjadi pasar

  PERBANKAN

  bank-bank nasional.

  mengurangi market share

   Potensi bertambahnya kehadiran bank asing ke Indonesia dapat

  volatilitas & potensi spillover shock .

   Integrasi pasar modal meningkatkan

  jumlah perusahaan skala multinasional .

   FDI ke negara ASEAN lain akan terbatas karena keterbatasan

   Keterbatasan infrastruktur, produktivitas dan iklim usaha yg rendah dapat menghambat FDI .

  terbatas nilainya

   Ekspor unskilled worker

  shortage tenaga terampil akan “diserbu” TKA.

   Sektor dgn

  keunggulan komparatif tenaga kerja Indonesia tergolong rendah .

   Dengan kondisi upah dan produktivitas rendah,

  apabila struktur ekspor & impor tidak diperbaiki.

   Pertambahan nilai dari produksi barang & jasa akan semakin terbatas

  melalui negara ASEAN lainnya.

  negara ASEAN / re-export negara non ASEAN

  ASEAN

  Komunitas Ekonomi

BARANG DAN JASA TENAGA KERJA

INVESTASI DAN MODAL

  

Raking Indonesia meningkat dari 4 ke 3 sebagai negara tujuan investasi 2014-2016 (UNCTAD)

Indonesia menempati urutan pertama tujuan investasi di ASEAN

(ASEAN Business Outlook Survey)

  Promising countries untuk investor dari Jepang (JBIC)

  Sumber: UNCTAD, World Investment Report 2014 Sumber: ASEAN Business Outlook Survey 2015

Perekonomian yang besar, tingkat konsumsi yang tinggi dan kelas menengah yang tumbuh

menjadikan Indonesia salah satu tujuan utama investasi sekaligus pasar yang menarik...

  Potensi Indonesia

  Iklim Usaha Cukup Menjanjikan Sumber: JBIC, December 2015

  Potensi

  Perdagangan Intra-ASEAN

  Indonesia

  

Peluang untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan intra-ASEAN masih sangat

terbuka mengingat saat ini porsinya baru 25,6% dari total nilai perdagangan Indonesia.

  Share to Intra-ASEAN's Trade (%) Share to Country's Trade (%)

  64.9

  70

  60

  50

  42.0

  40

  33.4

  27.2

  26.9

  26.2

  25.7

  25.6

  30

  22.6

  19.6

  19.6

  16.9

  14.9

  13.9

  20

  6.7

  4.2

  10

  1.9

  1.3

  0.6

  0.6 Sumber: ASEAN Trade Statistics Database, 2016

  

Total trade intra-ASEAN pada tahun 2014 mencapai USD 608 milyar atau 24,1% total nilai

perdagangan ASEAN.

Indonesia menyumbang USD 90,7 milyar atau 14,9% dari total perdagangan ASEAN atau

25,6% dari total perdagangan Indonesia.

  Tantangan Inflasi dan suku bunga di Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Ketergantungan ekspor SDA yang tinggi di tengah penurunan demand komoditas dan impor BBM yang tinggi menyebabkan defisit transaksi berjalan. 12.00 Inflation Rate Suku Bunga - Yield Obligasi Pemerintah 10.00 10.00 Indonesia 8.00 8.00 Indonesia 6.00

  6.38 6.00 4.00 4.00 Malaysia Filipina 2.00 Filipina -2.00 0.00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 - Singapura Thailand Malaysia 2.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Thailand 20.00 USD Billion Balance of Payment 9.00 USD Billion Trade Balance 10.00 0.00 0.00 3.00

  6.00 -20.00 -10.00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Overall Balance Current Account Capital & Financial Account -6.00 -3.00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Oil & Gas Non Oil & Gas Trade Balance 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015

  Tantangan

  Countries Starting a Business Dealing with

  39

  17

  19

  1

  1

  27 Thailand

  96

  11

  1

  57

  97

  36

  57

  49 Source: World Bank Report, 2015

Level kemudahan melakukan bisnis (Ease of Doing Business) masih menjadi masalah...

  

Permasalahan utama terdapat pada saat memulai bisnis (starting a business), izin

konstruksi (Dealing with Construction Permits), supply listrik (getting electricity),

penegakkan penjanjian/kontrak (enforcing contracts), pendaftaran properti

(registering property) dan penyelesaian masalah kepailitan (resolving insolvency) ...

  6

  10

  Construction Permits Getting Electricity

  15

  Registering Property Getting Credit

  Protecting Investors Enforcing Contracts

  Resolving Insolvency Indonesia 173 107

46 131

  70 88 170

  77 Malaysia

  14

  13

  53 Singapore

  38

  28

  4

  44

  45 Philippines 165

  99 19 112 109 155 140

  Tantangan

  Tantangan Daya saing Indonesia meningkat, namun masih di bawah Singapore, Malaysia dan Thailand. Permasalahan utama adalah pada:

  Efisiensi Tenaga Kerja (peringkat - 115) Kesiapan Teknologi (peringkat 85), - dan Pendidikan dan Kesehatan - (peringkat 80)

  Tantangan

  Outline Komunitas Ekonomi ASEAN Posisi Indonesia dalam KEA Integrasi Pasar Keuangan ASEAN Persaingan Tenaga Kerja Bank Indonesia Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?

  Integrasi

  Integrasi Pasar Keuangan

  Pasar Keuangan

  ASEAN meyakini bahwa dibutuhkan sistem keuangan regional yang terintegrasi dengan akses pelayanan yang lebih luas untuk jasa keuangan, investasi dan pasar modal untuk membiayai perdagangan dan investasi yang lebih berkembang.

  ASEAN Financial Integration Framework (AFIF) Qualified ASEAN Bank 2020

  Financial Payment sector systems liberalization integration Indigenous Strong and well

  ASEAN Banking

  ASEAN banks managed

  Integration Framework (ABIF)

  Capital Capital Greater Supported by account market operational ASEAN countries liberalization development flexibility Source : ASEAN Secretariat

  Peta Perbankan di ASEAN License Minimum Capital (USD juta) Foreign Equity Participation Hosting bank From ASEAN Operational Restrictions

  60

  Keuangan Rasio Kredit terhadap GDP (%)

  Integrasi Pasar

  Filipina

  Malaysia Indonesia

  Thailand Singapore

  80 100 120 140 160 180 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  40

  INDONESIA Multiple 334 99% 7 bank - SINGAPURA Multiple 1,200 >10% from

  20

  126.3

  39.1 120.5

  36.5 146.7

  Rezim Perizinan dan Pengaturan Operasional Bank di ASEAN

  MAS 9 bank Branch, ATM MALAYSIA Multiple 600 30% 6 bank Branch, ATM, products THAILAND Multiple 325 40% 6 bank Branch, ATM FILIPINA Multiple 150 49% 4 bank Branch, ATM

  Rendahnya Rasio Kredit terhadap GDP menunjukkan pasar perbankan di Indonesia masih sangat potensial.

  Perbankan Indonesia Lebih Terfragmentasi Tantangan

  Skala usaha bank2 kita terbatas ...

  Tantangan

 Perbankan domestik memiliki ketahanan modal yang lebih baik dibandingkan dengan

perbankan negara lain di ASEAN. Kondisi membuka peluang untuk ekspansi yang lebih besar bagi perbankan domestik.

  

 Namun, dari skala usaha, perbankan domestik masih jauh di bawah peers-nya di

ASEAN sehingga kurang menguntungkan dari segi economies of scale.

  Total Aset (USD bio) CAR (%)

  300 25 250 20

  200 15 150 10

  100 5

  50

  • - -

  Source : Bloomberg, data as of 3Q-15

  Profitabilitas Perbankan Indonesia tinggi ...

  Tantangan

 Tingkat profitabilitas yang tinggi menjadi daya tarik bagi peers di ASEAN untuk

melakukan ekspansi usaha ke Indonesia. Kemungkinan hal ini akibat persaingan yg belum tajam shg bank-bank mengenyam “super profits”.

  

 Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri apabila perbankan domestik masuk dalam

comfort zone shg tidak siap bersaing.

Perlu penguatan spesialisasi skill & fokus usaha dalam memenangi kompetisi nantinya.

  Profitabilitas Perbankan di ASEAN (%) ROA & ROE Industri Perbankan (%)

  8.00 BRI

  7.00 BCA

  6.00 Mandiri

  5.00 Kasikornbank

  4.00 NIM

  3.00 Siam Commercial Bank

  2.00

  1.00 ROA

  0.00

  0.00

  0.50

  1.00

  1.50

  2.00

  2.50

  3.00

  3.50

  Tantangan

  Sementara Kebutuhan Pembiayaan Indonesia tinggi ...

  Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkesinambungan, dibutuhkan sumber pembiayaan yang tidak sedikit.

  Strategi Pembiayaan Infrastruktur RPJMN 2015-2019 - Skenario Prioritas

  Akses Keuangan masih tidak merata dan ada yg relatif rendah ...

  14,3

  A: 30,0

  B: 26,4

  14,39

  A: 22,1

  B: 13,8

  20,24

  A: 19,1

  B: 17,7

  19,3

  A: 27,1

  B: 18,1

  6,35

  A: 82,4

  B: 31,6

  A: 27,6

  Tantangan

  B: 17,2

  31,53

  A: 39,9

  B: 22,4

  3,7 17,7

  6,4 4,5

  A: 88,4

  B: 34,7

  A: 237,0

  B: 79,0

  A: 70,9

  A: 30,0 B: 36,8

  B: 23,2

  Akses keuangan di luar wilayah pulau Jawa juga masih terbatas. Masuknya sumber dana baru diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkesinambungan.

  8,74 Poin Akses dan Tingkat Kemiskinan

  Outline Komunitas Ekonomi ASEAN Posisi Indonesia dalam KEA Integrasi Pasar Keuangan ASEAN Persaingan Tenaga Kerja Bank Indonesia Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?

  Tenaga Free Flow of Skilled Labor dalam KEA Kerja

  Saat ini telah disepakati Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk tenaga terampil pada 8 jenis profesi

DAMPAK POSITIF LIBERALISASI SEKTOR JASA

   Mendorong ekspansi usaha & sharing idea di antara negara-negara ASEAN.  Mendorong peningkatan investasi di sektor jasa (2011: FDI sektor jasa 58% dari total FDI ASEAN seb. USD 51,4 milyar).

   Mendorong pembangunan sektor lain: modernisasi keuangan, telekomunikasi, distribusi dan transportasi.

   Transfer teknologi, know-how, dan keahlian manajemen antar negara ASEAN.

  • - Jasa Bisnis Lainnya*) (1,147) (704) (109) (1,031) (940) (2,656)

  • Jasa Personal, Kultural & Rekreasi*) (29) (54) (71) (80) (94)
  • - Jasa-Jasa Lainnya**) (8,615) (9,045) (10,384) (10,960) (8,976) (5,886)

    c.

  4,630 4,211 4,094 4,178 5,220 5,479

  Transaksi Berjalan Barang Jasa-Jasa Pendapatan Primer Pendapatan Sekunder

  USD juta Transaksi Finansial Selisih Perhitungan Bersih Komponen Neraca Keseluruhan

  • **) Mencakup jasa manufaktur, pemeliharaan dan perbaikan, transportasi, perjalanan, konstruksi, asuransi dan dana pensiun, keuangan, penggunaan kekayaan intelektual, teknologi informasi, dan jasa pemerintah.

  17 26,476 13,603 24,858 21,964 44,962 17,120 (1,327) (3,465) (275) (220) (2,241) (474) 30,343 11,857 215 (7,325) 15,249 (1,098) *) Jasa bisnis lainnya serta jasa personal, kultural, dan rekreasi mencakup jasa konsultan dan tenaga kerja.

  27

  45

  51

  33

  50

  (20,698) (26,547) (26,628) (27,050) (29,692) (28,028)

  49

  (9,791) (9,803) (10,564) (12,070) (10,010) (8,493)

  31,003 33,825 8,680 5,833 6,983 13,281 b.

   2010 2011 2012 2013 2014 2015 5,144 1,685 (24,418) (29,115) (27,499) (17,761) a.

  • - Kompensasi Tenaga Kerja (781) (884) (1,037) (1,139) (1,200) (1,361)

  • - Pendapatan Investasi (19,917) (25,663) (25,590) (25,912) (28,492) (26,666)

    d.

  

Sektor Jasa dan Sektor Pendapatan Primer mencakup jasa bisnis lainnya dan jasa

personal, kultural & rekreasi serta pendapatan tenaga kerja yang mencakup

pembayaran atas jasa konsultan dan tenaga profesional (seluruhnya net defisit).

  Neraca Pembayaran dari Sektor Jasa dan Pendapatan Tenaga Kerja selalu menunjukkan defisit selama 6 tahun terakhir

  Free Flow of Skilled Labor dalam KEA

  Tenaga Kerja

  Transaksi Modal

  Tantangan Masih banyak perkerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia

  Tantangan

  Penelitian Boston Consulting Group (BCG):

  

1. Perusahaan di Indonesia menghadapi permasalahan shortage tenaga kerja dengan skill dan bakat

(talent) baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

  2. Permasalahan ini terjadi pd semua level manajemen, terburuk pada level middle.

  

3. Kondisi ini akan menjadi tantangan tersendiri sejalan dengan semakin tingginya porsi sektor jasa

terhadap GDP (diperkirakan meningkat dari 36% saat ini menjadi 55% di 2020).

  Talent Gaps pada Setiap Level Mapping Permasalahan Manajemen SDM

  Komitmen Indonesia dalam Liberalisasi Tenaga Kerja

  Tenaga Kerja

  Jenis Perbankan Asuransi Pasar Modal Komitmen

  Kepemilikan Asing Max 51% of listed shares Max 80% Max 99% Aktivitas Foreign Banks and JV Banks No limitation No limitation Operasional only operate in province

  capital city

  Jumlah Cabang Foreign bank : 2 sub-branch No limitation No limitation

  and 2 cash offices JV bank : 2 branches and 2 sub-branches

  Tenaga Kerja Level : Director, Manager, Level : Director, Expert Level : Director (only Ekspatriat Expert

  for specific position), Manager, Expert

  Manager-level employees All joint venture All joint venture are required to teach at company is obliged to company is obliged to least two Indonesian provide training to its provide training to its employees during the employees employees tenure

  Outline Komunitas Ekonomi ASEAN Posisi Indonesia dalam KEA Integrasi Pasar Keuangan ASEAN Persaingan Tenaga Kerja Bank Indonesia Implikasi Kebijakan: How to be the Winner?

  Implikasi Kebijakan

  Strategi Menghadapi KEA

Perlu Strategi untuk Memperoleh Manfaat Sebesar-besarnya dari KEA

  1 Perlu peningkatan nilai tambah dan efisiensi produksi dari produk ekspor, a.l. dengan menggalakkan industri hilir .

  2 Perlunya peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk menciptakan daya saing SDM .

  Perlu penetapan strategi nasional menghadapi KEA, a.l. dengan memilih salah

  satu/beberapa sektor dari 12 sektor prioritas ASEAN sebagai sektor unggulan, yang

  dapat menjadi quick win dan menumbuhkan optimisme menghadapi KEA. Untuk mendorong sektor unggulan tersebut diperlukan koordinasi dan sinergi kebijakan antarinstansi dan sektor.

  3 Diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM dan wirausaha nasional .

  5

  4 Perlu upaya yang lebih intensif dan terarah dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat luas akan rencana kehadiran KEA.

  1 Penggunaan standardisasi utk menjaga persaingan dan kualitas sekaligus sebagai kendali persaingan yg fair di sektor perdagangan, jasa dan tenaga kerja.

  Peningkatan keterlibatan stakeholders daerah (pemda, dsb) dalam persiapan menghadapi KEA.

  2 Perbaikan iklim usaha dan pengembangan infrastruktur .

  3 JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH & PANJANG

  Note on Kebijakan di Bidang Perbankan: ABIF Policy

  

Dalam konteks meningkatkan peran perbankan di kawasan Asean, telah disepakati upaya

percepatan integrasi melalui Asean Banking Integration Framework (ABIF). Tujuannya agar

kemajuan di sisi produksi juga harus diimbangi oleh kesiapan di sisi keuangan/pembiayaan.

  To provide market access and operational flexibility for qualified ASEAN Banks in the Host Country Progressive based Outcome Inclusive and Reciprocity Comprehensive on country driven transparent readiness Criteria and Prudential Infrastructure for characteristics of

  Capacity Building regulation financial stability QAB

  • Program includes

  baseline courses and

  • Strong and well
  • Bilateral

  managed banks other topics identified by arrangements the newe ASEAN

  • ASEAN-indigenous

  consistent with banks (majority members.

  • High level principle in

  international shareholders and line with Basel Core

  • Subject matter experts

  principles on home-

headquartered). Principles for Effective largely from ASEAN-5

host supervision and

  Supervision (BCP) and SEACEN as program

  • Supported by home

  commensurate with contry adm and standing size and complexity of committee on capacity

  • Approved by host

  QABs country building (SCCB) to manage coordination