Struktur Kurikulum NEW.doc
PENGANTAR
..bismillahirrohmanirrohi
Pendidikan merupakan benteng moral dan identitas sebuah bangsa.Bangsa yang maju tidak sekedar diukur oleh tingkat pencapaian ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi mutakhir. Akan tetapi kemajuan sebuah bangsa diukur oleh tingkat kualitas pendidikannya.
Kualitas pendidikan harus ditopang oleh beberapa faktor, disamping faktor kebijakan penguasa maupun faktor struktur kurikulumnya. Kurikulum yang bertatus sebagai ruh dalam sebuah lembaga pendidikan, tidak bisa dikonstruk berdasarkan kepentingan sesaat maupun golongan. Kurikulum harus diramu dari unsur-unsur yang menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat secara berkelanjutan dan universal.
Dalam bidang pendidikan, kurikulum yang mencakup kurikulum formal
dan kurikulum tidak formalmerupakan unsur penting dalam setiap bentuk dan model pendidikan manapun. Tanpa adanya kurikulum, sulitrasanya bagi para perencana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan. Mengingat pentingnya kurikulum, kurikulum perlu dipahami dengan baik oleh
merupakan
dimensi penting dalam sebuah pendidika. Oleh karena itu, dalam merumuskan kurikulum harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan sisiwa,
tuntutan, dan kemajuan masyarakatDalam makalah ini, pemakalah akan menyampaikan strukrur kurikulum di tingkat satuan sekolah dasar.
1 2 Al-Qimur’an al-Kar 3 S. Nasutioan, Kurikulum dan Pengajaran, (Bumi Aksara: Jakarta, 2006), h. 5 4 Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Ar-ruz Media: Yogyakarta, 2011), h. 125
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah; konsep, strategi, dan implementasi, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010), h. 39 5 Rohiat, Manajemen Sekolah, (PT Refika Aditama: Bandung, 2008), h. 21
Pengertian Kurikulum
Kurikulum sering diartikan sebagai the total learning experience
provided by a teaching institution, including the content of courses (the
syillabus)“:Jumlah pengalaman belajar yang disediakan oleh lembaga pengajaran,
termasuk isi program (syillabus iniDalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan, kurikulum adalah perangkat nama mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
Kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada waktu itu kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelariPengertian ini hampir sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik, kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculae yang artinya jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelariSecara etimologi, beberapa pakar pendidikan memiliki kesamaan dalam mendefinisikan kurikulum.
Secara terminologi, dari zaman klasik hingga zaman modern, pengertian kurikulum terus berkembang sesuai dengan pembaharuan pendidikan dan tuntutan zaman. Kurikulum secara klasik sering diartikan sebagai seperangkat mata pelajaran yang harus dilalui oleh siswa yang berujung dengan memperoleh ijazah sebagai legalitas formal.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (9) merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam perkembangannya, pengertian kurikulum secara terminologi didefinisikan secara beragam oleh para pakar pendidikan, baik secara singkat 6 Ramesh Shukla, Dictionary of Education, (Kul Bhushan Nangia APH Publishing
Corporation: New Delhi, 2005), h. 55 7 Qonita Alya, “Kamus Bahasa Indonesia; untuk pendidikan dasar, dilengkapi gambar- gambar menarik”, (PT. Indahjaya Adipratama, 2009), h. 407 8 H. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran; teori dan praktik pengembangan KTSP, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta, 2008), h. 21 9 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bumi Aksara: Jakarta, 2005), h. 16 maupun secara detail. Prayitno, secara singkat mendefiniskan kurikulum adalah
Menurut Said Hamid Hasan, kurikulum adalah perangkat pendidikan
yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat.
Artinya, perubahan kurikulum seharusnya didsarkan pada kondisi riil masyarakat Indonesia yang majemuk, sehingga ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dapat didayagunakan untuk mempengaruhi pola, dan sikap serta gaya hidup masyarakat
guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannyaPersoalan baru yang muncul dimasyarakat atas konsekuensi perubahan zaman, menurut Siad Hamid Hasan yang menjadi alasan dalam membatasi pengertian kurikulum.
Berbeda dengan E. Mulyasa, beliau mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan
tujuan pendidikaDefinisi yang diberikan E. Mulyasa jauh lebih komprehensif yang mencakup dari perencanaan, proses capean kompetensi dasar hingga tujuan pendidikan.
Konsep Kurikulum
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dan R. Ibrahim dalam tulisannya
yang berjudul Teori Kurikulumada tiga konsep tentang kurikulum, yakni kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi.
Kurikulum sebagai substansi dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar sebagai dokumen tertulis bagi murid-murid di sekolah, atau 10 11 Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, (Grasindo: Jakarta, 2009), h. 280 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II; Ilmu Pendidikan Praktis, (PT Imperial Bhakti
Utama: Bandung, 2009), h. 133 12 E. Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan; pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010), h. 16 13 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; sebuah panduan praktis, (PTRemaja Rosdakarya: Bandung, 2010), h. 46 14 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian I; Ilmu Pendidikan Teoretis, h. 94 sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi.
Kurikulum sebagai suatu sistem, yakni sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan meyempurnakannya. Kurikulum sebagai bidang studi, yakni bidang studi kurikulum.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajarn yan gharus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan local dan kegiatan pengembangan diri terintegrasi dengan mata pelajaran yang relevan dan merupakan bagian integral dari struktur kuruikulum pada jenjang pendidikan
Struktur kurikulum SD atau MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun, disusun berdasarkan
Atas dasar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yangdibuat oleh BSNP. Cakupannya : 15 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung,
2013), h. 134 16 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; sebuah panduan praktis, h. 50
- Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
- Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkandari standar isi.
- kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Prinsip penyusunan kurikulum harus mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 3, yang menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a. Peningkatan iman dan takwa.
b. Peningkatan akhlak mulia.
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
f. Tuntutan dunia kerja.
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
h. Agama. i. Dinamika perkembangan global j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum Sekolah Dasar
adala No Komponen Rancangan 1. Berbasis Tematik sampai kelas VI.
2. Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti tiap
kelas.
3. Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) 17 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, h. 130 semua mata pelajaran.
4. Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran.
5. Minimum jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa macam mata pelajaran:
IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, - Matematika dll.
IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dll - Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya - serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Mata pelajaran Pengembangan Diri dintegrasikan ke semua mata - pelajaran.
6. Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak Sekolah
Dasar yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuan dan kepedulian dalam berinteraksi social dengan alam secara bertanggung jawab.
7. Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada
apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi Bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll.
8. Menmbah 4 jam pelajaran perminggu akibat perubahan proses
pembelajaran dan penilaian.Ada perubahan fundamental pada kurikulum 2013, dibahwah ini adalah
alternative usulan struktur kurikulum yang baru (gambar dimana sebelumnya
struktur kurikulum sebagai berikut (gambar
18 19 http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2013/02/struktur-kurikulum-2013.
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, h. 137
Gambar 2 Gambar 2 PENUTUP
Kurikulum Dalam Kamus Bahasa Indonesia secara singkat diartikan sebagai perangkat nama mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan, atau perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Sedangkan menurut beberapa pakar pendidikan.
Kurikulum dalam pandangan pakar pendidikan, seperti E. Mulyasa, beliau mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (9) merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dan R. Ibrahim dalam tulisannya yang berjudul Teori Kurikulum, ada tiga konsep tentang kurikulum, yakni kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem, dan kurikulum sebagai bidang studi.
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajarn yan gharus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan local dan kegiatan pengembangan diri terintegrasi dengan mata pelajaran yang relevan dan merupakan bagian integral dari struktur kuruikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ada perubahan fundamental pada kurikulum 2013, dibahwah ini adalah
alternative usulan struktur kurikulum yang baru (gambar dimana sebelumnya
struktur kurikulum sebagai berikut (gambar
20 21 http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2013/02/struktur-kurikulum-2013.
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, h. 137
Gambar 2 Gambar 2
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim Alya, Qonita, “Kamus Bahasa Indonesia; untuk pendidikan dasar, dilengkapi
gambar-gambar menarik”, (PT. Indahjaya Adipratama, 2009).
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bumi Aksara: Jakarta, 2005).
Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2013).
Mulyasa, E Kurikulum Yang Disempurnakan; pengembangan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010).
Mulyasa, E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; sebuah panduan praktis, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010).
Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah; konsep, strategi, dan implementasi, (PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010).
Nasutioan, S, Kurikulum dan Pengajaran, (Bumi Aksara: Jakarta, 2006) Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, (Grasindo: Jakarta, 2009).
Rohiat, Manajemen Sekolah, (PT Refika Aditama: Bandung, 2008). Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran; teori dan praktik pengembangan KTSP, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta, 2008).
Shukla, Ramesh, Dictionary of Education, (Kul Bhushan Nangia APH Publishing Corporation: New Delhi, 2005)
Suharto, Toto, Filsafat Pendidikan Islam, (Ar-ruz Media: Yogyakarta, 2011) Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II; Ilmu
Pendidikan Praktis, (PT Imperial Bhakti Utama: Bandung, 2009).
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian I; Ilmu
Pendidikan Teoretis, (PT Imperial Bhakti Utama: Bandung, 2009).
Undang-Undang Republik Indonsesia No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional
STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Dengan Dosen Pengampu : DR. H. Imam Suraji, M.Ag
Disusun Oleh :
NUROCHMAN NIM : 2052113042 Kelas : B PROGRAM PASCA SARJANA TARBIYAH PAI SEKOLAH TTINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2014