A. Jenis dan Ukuran Kertas - 2 ketentuan teknis penulisan karya ilmiah rev

KETENTUAN TEKNIS PENULISAN KARYA ILMIAH

  Oleh: Sokhi Huda

  A. Jenis dan Ukuran Kertas

  1. Halaman sampul luar menggunakan kertas bufallo polos warna identitas lembaga (Fakultas/Pascasarjana).

  2. Kertas yang digunakan adalah HVS jenis A4 (ukuran 21 cm x 29,7 cm), berat 70 gram untuk makalah/paper atau 80 gram untuk karya kesarjanaan (skripsi, tesis, atau disertasi), dengan satu sisi penulisan.

  B. Teknik Pengetikan

  1. Batas Tepi a. Tepi Atas : 4 cm.

  b. Tepi Bawah : 3 cm.

  c. Tepi Kiri : 4 cm.

  d. Tepi Kanan : 3 cm.

  2. Jarak Baris Jarak baris satu dengan baris yang lainnya adalah satu setengah spasi untuk makalah/paper atau dua spasi untuk karya kesarjanaan. Khusus untuk abstrak, kutipan langsung yang lebih dari tiga baris, dan daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi.

  3. Jenis dan Ukuran Huruf (Font) Naskah makalah/paper/skripsi/tesis/disertasi ditulis dengan jenis huruf

  Times New Roman ukuran 12. Penulisan bab menggunakan huruf besar dan

  dicetak tebal, sedang penulisan sub bab menggunakan huruf besar pada huruf awal setiap kata istilah, bukan kata sambung, kata depan, dan kata- kata lain yang non istilah semisal “dan”, “atau”, “di”, “dalam”, dan sebagainya.

  4. Alinea Baru Alinea baru dimulai pada ketukan ketujuh dari batas kiri atau tabs 1,27 pada program aplikasi Microsoft Word.

  5. Bilangan Satuan

  a. Bilangan satuan di awal kalimat ditulis dengan angka Arab, contoh 10 gram (ditulis sepuluh gram).

  b. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,), bukan titik (.).

  c. Satuan yang dipakai adalah satuan resmi, contoh kg, cm, m.

  6. Judul dan Sub Judul

  a. Peringkat pertama: nomor urut bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, II, dan seterusnya) dan nama judul dengan huruf besar serta ditempatkan simetris dan dicetak tebal di tengah halaman dengan jarak satu spasi. b. Peringkat kedua: satu ketukan ke bawah dengan dua spasi, menggunakan huruf besar A, B, C, dan seterusnya, serta ditempatkan di tepi kiri berhimpitan dengan batas kiri.

  c. Peringkat ketiga dan seterusnya menggunakan urutan 1, 2, 3, dan seterusnya; a, b, c, dan seterusnya; 1), 2), 3), dan seterusnya; a), b), c), dan seterusnya; (1), (2), (3), dan seterusnya.

  7. Letak Simetris Judul, tabel, dan gambar diletakkan simetris di tengah halaman.

  8. Sistem Penomoran

  a. Halaman 1) Bagian awal mulai dari halaman sampul luar sampai ke halaman abstrak diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Romawi kecil dan ditempatkan di tengah halaman bagian bawah, contoh i, ii, iii, iv, v, vi.

  2) Bagian inti dan bagian akhir skripsi, yaitu mulai bab pertama menggunakan nomor halaman pertama setiap ditulis di tengah halaman bagian bawah, contoh 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. 3) Batas nomor bawah dengan tepi kertas bawah adalah 1,5 cm sedangkan batas nomor atas dengan tepi kertas atas adalah 2 cm.

  b. Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).

  C. Teknik Penjilidan

  Setelah skripsi diujikan, diperbaiki dan telah disahkan oleh seluruh anggota Tim Penguji dan Direktur, kemudian skripsi diserahkan ke bagian akademik dengan syarat skripsi sudah dijilid dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Skripsi/tesis dijilid permanen (tebal/hard cover) sebanyak kebutuhan untuk Fakultas/ Pascasarjana dan keperluan lainnya; 2. warna sampul sesuai aturan Fakultas/Pascasarjana dengan tulisan hitam timbul; 3. pada punggung jilidan skripsi/tesis (sisi samping) ditulis nama mahasiswa,

  NIM, judul skripsi, dan tahun penulisan skripsi/tesis; 4. batasan antara satu bab dengan bab selanjutnya disisipi kertas berwarna sesuai dengan warna sampul berlatar logo Universitas Hasyim Asy’ari.

  D. Penggunaan Bahasa

  Bahasa yang digunakan dalam penyusunan karya-karya ilmiah dan kesarjanaan adalah bahasa Indonesia baku-formal yang telah disempurnakan. Istilah dari bahasa asing atau istilah kedaerahan (selain bahasa pokok skripsi) dicetak miring, seperti, historical approach (Inggris), wasi> lah (Arab), tut wuri

  handayani (Jawa), dan sebagainya. Pengutipan ayat dari al-Qur’an atau hadis

  harus disertai teks aslinya yang bertanda baca (h}arakat) dan mengikutsertakan artinya serta sumber kutipannya, seperti Q.S. al-Anbiya>’ [21]: 12, Q.S. al- Baqarah [2]: 31, H.R. al-Bukha>ri>, H.R. Ibn Ma>jah, dan sebagainya dengan

E. Penulisan, Fungsi, dan Tujuan Kutipan

1. Teknik Kutipan

  a. Kutipan Langsung yang tidak lebih dari tiga baris 1) Kutipan yang diintegrasikan langsung dengan teks:

  a) Kutipan ditulis dengan spasi sesuai dengan spasi teks yang terintegrasi dengan kutipan.

  b) Kutipan diapit oleh tanda petik ganda (“..............”). Contoh: Setiap pengajar di pondok pesantren penting menjadikan dirinya sebagai pendidik, sebegaimana pendapat yang diungkapkan oleh K.H.

  Anwar Sa'dullah: “Setiap pengajar adalah pendidik bagi anak didik".

  c) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan dengan posisi setengah spasi ke atas. 2) Kutipan yang tidak diintegrasikan langsung dengan teks: a) Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2 spasi.

  b) Kutipan ditulis satu setengah spasi berparagraf lurus, lurus dengan paragraf masuk dan berjarak satu centi meter dari margin kanan.

  c) Kutipan ditulis tanpa tanda petik.

  d) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan dengan posisi setengah spasi ke atas.

  b. Kutipan Langsung yang lebih dari tiga baris 1) Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2 spasi.

  2) Kutipan ditulis satu spasi berparagraf lurus, lurus dengan paragraf masuk dan berjarak satu centi meter dari margin kanan. 3) Kutipan ditulis tanpa tanda petik. 4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan dengan posisi setengah spasi ke atas.

  c. Kutipan tidak Langsung: 1) Kutipan diintegrasikan dengan teks.

  2) Kutipan ditulis dengan spasi sesuai dengan spasi teks. 3) Kutipan ditulis tanpa tanda petik.

  d. Kutipan atas Ucapan Lisan Sebelum penulis menuliskan hasil wawancara lisan ke dalam karya ilmiah penelitian, sebaiknya tulisan itu diperlihatkan terlebih dahulu kepada orang yang telah memberikan informasi (informan). Sumber ucapan lisan dapat dimasukkan langsung ke dalam teks, dapat pula dimasukkan ke dalam catatan kaki jika dikuatirkan akan mengganggu pemaknaan teks yang bersangkutan.

  e. Keterangan Sumber Kutipan: 1) Setiap kutipan harus diberi keterangan yang jelas tentang sumber kutipannya.

  2) Keterangan sumber kutipan menggunakan model Turabian (salah satu dari empat model kutipan yang terkenal). 3) Keterangan sumber kutipan menggunakan model catatan kaki atau

  footnote (footline citation) dengan nomor urut kutipan, bukan model

  4) Footnote ditulis berdasarkan nomor urut dan dimulai angka 1 (satu) pada setiap pergantian bab. Ukuran tulisan adalah 10. Pada penulisan

  footnote, semua gelar tidak ditulis.

  5) Cara penulisan footnote adalah sebagai berikut: nama lengkap pengarang (tanpa gelar), koma, spasi, judul rujukan (italics), koma, spasi, volume/jilid (jika ada), spasi, kurung buka, tempat terbit, titik dua, spasi, nama penerbit, koma, spasi, tahun terbit, kurung tutup, koma, spasi, nomor halaman, titik. Contoh footnote nomor 1:

1 Kate L. Turabian, A Manual of Writers of Term Paper, Theses,

  and Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987), 11.

  6) Kutipan Ayat al-Qur’an dan Hadis Kutipan ayat al-Qur’an dan Hadis ditulis lengkap dengan h} arakat-nya.

  Kutipan tersebut ditulis dengan jarak 2 spasi dari teks yang mendahului dan teks terjemahan yang mengikutinya. Kutipan dari al- Qur’an disebutkan nama dan nomor suratnya serta nomor ayatnya, dan kutipan dari Hadis disebutkan keterangan dari sumber asli kitab Hadis

  rawi-nya, lengkap dengan juz dan nomor Hadisnya.

  7) Kutipan dari buku yang berisi kumpulan karangan disebutkan nama editornya, kemudian diberi singkatan (ed). Contoh: Paul Ekman (ed.), Emotion in the Human Face (New York: Cambridge University Press, 1982), 453. 8) Kutipan dari artikel yang dipublikasikan pada majalah, koran, atau jurnal, atau disampaikan di sebuah forum ilmiah dituliskan di dalam majalah/jurnal/koran apa, dan atau disampaikan di forum apa, dan diberi tanda kutip, sebagaimana contoh 1. Demikian juga kutipan dari tulisan dalam kumpulan tulisan, sebagaimana contoh 2. Contoh 1:

  Nina Kania Dewi, “Internet sebagai Media Alternatif Society

  Audit bagi Hasil Penelitian”, Jurnal Analisis Sosial, Vol. 6, No. 1 (Februari 2001), 155-169.

  Contoh 2: Ann Elizabeth Mayer, "Islamic Law: Shari`ah" dalam Mircea Eliade

  (ed.), The Encyclopedia of Religion, Vol. 7 (New York: Macmillan Publishing Company, 1993), 431. Contoh 2 merupakan footnote rujukan dari tulisan (buku) berbentuk kumpulan tulisan (editorial). Judul tulisan yang dirujuk (“Islamic Law: Syari’ah”) diberi tanda petik ganda, tanpa italics, sedangkan judul bukunya (The Encyclopedia of Religion) dicetak italics. 9) Sumber dari sumber yang ditulis oleh lebih dari dua penulis. Contoh:

  Coleman J.S. et.al., Equality of Education Opportunity (Washington: U.S. Government Printing Office, 1988), 17. 10) Kutipan dari internet ditulis dengan format nama penulis, judul/topik bahasan dan sumbernya. Contoh:

  Martiana Danurba, “IDLN dan Undang-Undang Republik Indonesia no. 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta” dalam http:/idln.itb.ac.id.papers/copyright-martinia.htm.2000 (20 Juli 2013).

  11) Sumber kutipan yang sama dengan kutipan sebelumnya, tanpa diselingi oleh kutipan lain, ditulis dengan “Ibid.” (singkatan Ibidum).

  Nomor halaman tidak ditulis jika sama dan ditulis jika beda. 12) Sumber kutipan yang sama dengan kutipan sebelumnya dan diselingi oleh kutipan lain, ditulis nama akhir pengarang, beberapa kata awal dari judul buku, titik-titik, dan nomor halaman. Tidak digunakan istilah “Op.Cit.” (Opera Citato) dan “Loc.Cit.” (Locco Citato).

  Contoh: Sastropoetro, Pendapat Publik …, 33.

1. Fungsi dan Tujuan Kutipan

  Fungsi kutipan adalah menunjukkan keaslian informasi (data) dan pendapat dalam sebuah karya ilmiah. Dalam hal ini kutipan berfungsi sebagai ungkapan integritas moral (kejujuran) dan objektivitas paparan informasi ilmiah penulis/peneliti. Tujuan utama kutipan adalah memperjelas sumber informasi dan data, menunjang pendapat peneliti, dan menjadi dasar analisis data penelitian.

F. Penulisan Daftar Pustaka

  1. Daftar pustaka (bibliografi) ditulis tanpa nomor urut dan tanpa tanda simbol (bullets) apa pun, dengan model paragraf keluar 7 ketukan/karakter.

  2. Daftar pustaka diurut berdasarkan alphabet atas huruf pertama dari nama famili (marga) atau nama akhir pengarang. Misalnya: urutan dimulai dari nama pengarang yang berawal dengan huruf A, B, C, dan seterusnya. Jika terdapat huruf awal sama dari nama beberapa pengarang, maka ditulis urutannya. Contoh: ada nama-nama marga pengarang Sastro dan Sidik, maka urutannya adalah Sastro dulu (karena huruf kedua setelah “S” adalah “a”), dan setelah itu nama Sidik (karena huruf “i” setelah “S”, urutannya di belakang huruf “a”). Untuk mempermudah teknik pengurutan nama ini dapat digunakan fasilitas fitur ”sortir” pada program aplikasi MS Word.

  3. Penegasan: nama pengarang pada daftar pustaka dibalik (nama marga atau nama akhir didahulukan) dan tidak menggunakan gelar akademik.

  4. Tahun penerbitan diletakkan di muka, setelah nama pengarang, sebelum judul buku, kota penerbitan, dan nama penerbit.

  5. Dalam daftar pustaka, nama marga pengarang yang berartikel “al” dalam bahasa Arab, artikel tersebut ditulis dalam kurung. Misalnya: nama marga “al-Ghazali” ditulis “Ghazali (al-)”.

  6. Judul buku yang nama pengarangnya sama, nama pengarang diganti dengan tanda sambung 9 ketukan atau ditulis ulang sebagaimana contoh 2 pada penjelasan nomor 8 di bawah ini.

  7. Hal-hal lainnya (penulisan nama pengarang yang terdiri dari tiga orang atau lebih, judul buku, transliterasi, editorial, terjemahan, kutipan dari jurnal, majalah, koran, atau internet) mengikuti cara penulisan sebagaimana footnote.

  8. Contoh umum penulisan daftar pustaka: Sastropoetro, Santoso. 1987. Pendapat Umum dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial. Bandung: Remaja Karya.

  Contoh 2: Rahman, Fazlur. 1984. Islamic Metodology in History. Islamabad-Pakistan: Islamic Research Institute Press.

  Rahman, Fazlur. 1988. Islam (Second Edition). Chicago: University of Chicago Press.

  • . 1988. Islam (Second Edition). Chicago: University of Chicago Press.

  Keterangan:

  Perhatikan tanda pemisah pada contoh daftar pustaka di atas; antara nama pengarang, tahun, judul buku, dan kota-penerbit, dipisahkan oleh titik (.), bukan koma (,), kemudian diakhiri dengan titik. Tanda pemisah pada daftar pustaka tersebut berbeda dengan tanda pemisah pada footnone.

  G. Penulisan Tabel dan Gambar

  Penulisan tabel menggambarkan isi tabel secara jelas, dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Tabel diawali oleh penulisan identitasnya yang mencantumkan nomor urut dan nama tabel. Misalnya: 3.1. Angka 3 menunjukkan nomor bab, sedang angka 1 menunjukkan nomor urut tabel pada bab yang bersangkutan (bab 3). Pada setiap bab, nomor urut tabel diawali dari nomor 1 dan seterusnya sampai akhir bab yang bersangkutan.

  2. Jika tabel tersebut merupakan kutipan, maka disebutkan sumber kutipannya di bawah tabel. Akan tetapi jika tabel tersebut dibuat oleh penulis sendiri, maka disebutkan nama penulis dan tahun sebagai sumber kutipan dengan menyebutkan sumber data/informasi/konsepnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

  Contoh penulisan tabel sebagai berikut:

  Tabel 4.1Kualifikasi Pendidikan Guru di Indonesia padaTahun 2009 No. Kualifikasi Pendidikan Jumlah Prosentase

  1 Doktor (S-3) 55 0,00 %

  2 Magister (S-2) 16.196 0,68 %

  3 Sarjana (S-1) 930.804 39,11 %

  4 SLTA 1.427.667 60,11 %

  Jumlah 2.374.722 100 % Sumber: Ditjen PMTK Depdiknas RI.

  Selanjutnya untuk penulisan gambar, ketentuan penulisannya adalah sebagai berikut:

  1. Gambar disajikan terlebih dulu sebelum penulisan identitasnya.

  2 Penulisan identitas gambar mencantumkan nomor urut dan nama gambar.

  Misalnya: 4.2. Angka 4 menunjukkan nomor bab, sedang angka 2 menunjukkan nomor urut gambar diawali dari nomor 1 dan seterusnya sampai akhir bab yang bersangkutan.

  3 Jika gambar tersebut merupakan kutipan, maka disebutkan sumber kutipannya di bawah identitas gambar. Akan tetapi jika gambar tersebut dibuat oleh penulis sendiri, maka disebutkan nama penulis dan tahun sebagai sumber kutipan dengan menyebutkan sumber data/informasi/konsepnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

H. Pedoman Transliterasi

  Pedoman transliterasi dari Arab ke Latin digunakan jika terdapat istilah dari bahasa Arab dan belum dijumpai istilahnya dalam bahasa Indonesia. Untuk konsistensi, pedoman transliterasi ini menggunakan model Turabian sebagaimana tabel di bawah ini.

  Pedoman Transliterasi Arab ke Latin Arab Latin Arab Latin

  ء ‘ ض d} ب b ط t} ت t ظ z} ث th ع ‘

  ج j غ gh ح h} ف f خ kh ق q

  د d ك k ذ dh ل l

  ر r م m ز z ن n

  س s ه h ش sh و w

  ص ى y s} Sumber: Kate L. Turabian, A Manual of Writers of Term Paper, Theses, and

Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987).

  Untuk menunjukkan bunyi panjang (madd) dengan cara menuliskan tanda coretan di atas a>, i>, dan u> ( ي ,ا , dan و). Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf “ay” dan “aw” seperti

  layyinah, lawwa>mah. Untuk kata yang berakhiran ta’ marbu>t}ah dan berfungsi

  sebagai sifat (modifier) atau mud} a>f ilayh ditranliterasikan dengan “ah”, sedang

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24