Bab II Persekutuan Firma Pembubaran (Perubahan Kepemilikan) - Pembubaran Firma Perubahan Kepemilikan Pertemuan 3

  

Bab II

Persekutuan Firma Pembubaran

(Perubahan Kepemilikan)

Pendahuluan

  Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah pembubaran persekutuan firma karena perubahan kepemilikan yang meliputi penyebab pembubaran firma, akuntansi untuk pembubaran karena keluarnya anggota lama, pembubaran karena masuknya anggota baru.

  

Pembubaran persekutuan firma karena keluarnya sekutu

lama

  Persekutuan firma mempunyai jangka hidup yang terbatas ( Limited

  

Life), yang berarti jika terjadi perubahan dalam akta pendirian firma maka firma

tersebut harus dibubarkan (dissolved).

  Pemilikan dalam perekutuan firma dapat berubah apabila ada sekutu yang mengundurkan diri atau ada sekutu baru yang masuk akibat dari perubahan kepemilikan ini otomatis persekutuan firma akan dibubarkan sebagai konsekuensi dari sifat jangka hidup yang terbatas,

  Sekutu yang mengundurkan diri/keluar akan memperoleh hak berupa sejumlah uang yang merupakan penggantian atas penarikan modalnya. Pemberian hak ini mempunyai beberapa kemungkinan yaitu :

  1. Sekutu yang keluar memperoleh hak sesuai dengan saldo modal terakhir setelah disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh firma sampai tanggal keluarnya.

  2. Sekutu yang keluar diberi bonus

  3. Sekutu yang keluar diberi goodwill.

  KASUS 1

  Firma Adi, Bintang dan Cindi membagi laba rugi setelah dikurang gaji adalah 3:3:4. Bintang keluar pada tanggal 1 juli 2003. saldo modal ketiga sekutu pada saat keluarnya bintang adalah sebagai berikut:

  Sekutu Modal Gaji/bln Adi Rp. 45.000.000 Rp. 1.000.000 Bintang Rp. 38.000.000 Rp. 500.000 Cindi Rp. 25.000.000 Rp. 500.000

  Laba yang diperoleh persekutuan tahun 2003 adalah sebesar Rp. 50.000.000,-

  Pembahasan

1. Sekutu yang keluar memperoleh hak sebesar saldo modal akhir

  Laba firma 1 jan – 1 juli 2003 = 6/12 x Rp. 50.000.000,- = Rp. 25.000.000,-

  Adi Bintang Cindi

  Gaji s/d 1 juli Rp. 6.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 30% 30% 40%

  Sisa laba stlh gaji Rp. 3.900.000 Rp. 3.900.000 Rp. 5.200.000 Hak terhadap laba Rp. 9.900.000 Rp. 6.900.000 Rp. 8.200.000 Modal Rp.45.000.000 Rp.38.000.000 Rp.25.000.000 Modal akhir Rp.54.900.000 Rp.44.900.000 Rp.33.200.000

  Pembagian Gaji

  Gaji Adi = 6 x Rp. 1.000.000 = Rp. 6.000.000 Gaji Bintang = Rp. 6 x Rp. 500.000 = Rp. 3.000.000 Gaji Cindi = Rp. 6 x Rp. 500.000 = Rp. 3.000.000 Sisa Laba = Rp. 25.000.000 – Rp. 12.000.000 = Rp. 13.000.000

  Jurnal

  a. Pembagian laba 1 jan – 1 juli Laba Rugi Rp. 25.000.000

  Modal Sekutu A Rp. 9.900.000 Modal Sekutu B Rp. 6.900.000 Modal Sekutu C Rp. 8.200.000

  b. Pengakuan Hak Bintang Oleh Firma Baru (firma AC) Modal Sekutu B Rp. 44.900.000

  Hutang Pada Bintang Rp.44.900.000

2. Sekutu Yang Keluar Diberi Bonus

  Berdasar contoh diatas, Bintang diberi Hak sebesar Rp50.000.000,- Bonus untuk B = Rp.50.000.000 – Rp.44.900.000 = Rp.5.100.000 Pembebanan untuk A = Rp.5.100.000 x 3/7 = Rp. 2.185.715 Pembebanan untuk C = Rp. 5.100.000 x 4/7 = Rp. 2.914.285

  Jurnal

  Modal Sekutu A Rp. 2.185.715 Modal Sekutu B Rp. 44.900.000 Modal Sekutu C Rp 2.914.285

  Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000

   Sekutu yang keluar diberi goodwill 3.

  Berdasar contoh diatas, Bintang diberi Hak sebesar Rp50.000.000,-

  a. diakui sebagai goodwill untuk Bintang

  b. diakui sebagai goodwill untuk seluruh anggota

  Jurnal

  a. Goodwill untuk Bintang

  Goodwill Rp. 5.100.000 Modal Sekutu B Rp.44.900.000

  Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000

  b. Goodwill untuk semua sekutu Goodwill Rp. 17.000.000

  Modal Sekutu A Rp. 5.100.000 Modal Sekutu B Rp. 5.100.000 Modal Sekutu C Rp. 6.800.000

  Modal Sekutu B Rp.50.000.000 Hutang Pada Bintang Rp.50.000.000

  

Pembubaran persekutuan firma karena masuknya sekutu

baru

  Masuknya sekutu baru berarti akan membubarkan persekutuan firma lama dan merubah persekutuan firma lama menjadi persekutuan yang baru dengan anggota yang baru ( ada penambahan anggota). Masuknya anggota baru tersebut dapat dilakukan dengan cara :

  1. Membeli hak sekutu lama

  2. Memasukkan investasi pada firma

1. Membeli hak sekutu Lama

  Apabila masuknya sekutu baru dengan membeli hak sekutu lama maka jurnal yang dibuat hanya untuk mencatat perubahan modal anggota yang dijual dan modal sekutu baru

  Kasus 2

  Firma DEF mempunyai saldo modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut :

  Sekutu Modal % pembagian

  D Rp. 20.000.000 30% E Rp. 30.000.000 40% F Rp. 35.000.000 30%

  Kemudian G masuk dengan membeli modal F sebesar 50%

  Jurnal

  Modal F Rp. 17.500.000 Modal G

  Rp. 17.500.000

2. Memasukkan investasi pada firma

  Masuknya sekutu baru dapat dengan memasukkan investasi pada firma dan sekutu baru tersebut mendapatkan hak kepemilikan berupa modal dan mendapatkan tanggung jawab atas kewajiban firma yang baru. Pengakuan atas kepemilikan /modal firma tersebut dilakukan dengan cara :

  1. Modal sekutu diakui sebesar setorannya

  2. Modal sekutu diakui lebih besar dari setorannya

  3. Modal sekutu diakui lebih kecil dari setorannya setorannya

  KASUS 3

Firma DEF mempunyai saldo modal dan pembagian

laba rugi sebagai berikut :

  Sekutu Modal % pembagian

  D Rp. 20.000.000 30% E Rp. 30.000.000 40% F Rp. 35.000.000 30%

  Masuk G dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 30.000.000- untuk mendapatkan 40% dari total modal.

  Diminta : susunlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut bila kelebihan atas setoran G dicatat sebagai :

  1. Bonus

  2. Goodwill

  Pembahasan

  1. Bonus Untuk Sekutu Baru 40% x Rp.115.000.000,- = Rp.46.000.000,- Bonus untuk G = 46.000.000 -30.000.000 = Rp. 16.000.000,-

  Jurnal

  Kas Rp. 30.000.000 Modal D Rp 4.800.000 Modal E Rp. 6.400.000 Modal F Rp. 4.800.000

  Modal G Rp. 46.000.000 Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut : Modal D Rp. 15.200.000,- Modal E Rp. 23.600.000,- Modal F Rp. 30.200.000,- Modal G Rp. 46.000.000,-

  Jumlal Modal Fa DEFG Rp.115.000.000,-

  2. Goodwill untuk sekutu baru Modal baru = 100/60 x Rp. 85.000.000 = Rp. 142.000.000,- Modal riil = Rp. 115.000.000,- Goodwill = Rp. 27.000.000,-

   Jurnal

  Kas Rp. 30.000.000

  Goodwill Rp. 27.000.000 Modal G Rp. 57.000.000

  Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut : Modal D Rp. 20.000.000,- Modal E Rp. 30.000.000,- Modal F Rp. 35.000.000,- Modal G Rp. 57.000.000,-

  JumlahModal Fa DEFG Rp.142.000.000

  KASUS 4

  Berdasar kasus 3 diatas, g mendapat hak 20% dari modal baru atas setoran yang dilakukan.

  Pembahasan

  1. Bonus Untuk Sekutu Lama 20 x Rp.115.000.000,- = Rp.23.000.000,- Bonus untuk sekutu lama = Rp. 7.000.000,-

  Jurnal

  Kas Rp. 30.000.000 Modal D Rp 2.100.000 Modal E Rp. 2.800.000 Modal F Rp. 2.100.000 Modal G Rp. 23.000.000

  Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut : Modal D Rp. 22.100.000,- Modal E Rp. 32.800.000,-

  Modal F Rp. 37.100.000,- Modal G Rp. 23.000.000,-

  Jumlal Modal Rp.115.000.000,-

  2. Goodwill Untuk Sekutu Lama Modal baru = 100/20 x Rp. 30.000.000 = Rp. 150.000.000,- Modal riil = Rp. 115.000.000,- Goodwill = Rp. 35.000.000,- Alokasi goodwill utk D= 30% x 35.000.000 = 10.500.000 Alokasi goodwill utk E = 40% x 35.000.000 = 14.000.000 Alokasi goodwill utk F= 30% x 35.000.000 = 10.500.000

   Jurnal

  Kas Rp. 30.000.000 Goodwill Rp. 35.000.000

  Modal D Rp 10.500.000 Modal E Rp. 14.000.000 Modal F Rp. 10.500.000 Modal G Rp. 30.000.000

  Komposisi Modal Firma DEFG yang baru adalah sebagai berikut : Modal D Rp. 30.500.000,- Modal E Rp. 44.000.000,- Modal F Rp. 45.500.000,- Modal G Rp. 30.000.000,-

  Jumlal Modal Rp.150.000.00

  RANGKUMAN Perekutuan firma karena bersifat limited life maka dapat bubar sewaktu-waktu.

  pembubaran ini dapar terjadi apabila terjadi perubahan kepemilikan dengan masuknya sekutu baru. masuknya sekutu baru tersebut dapt melalui pembelian atas modal sektu lama atau melakukan investasi dalam persekutuan. investasi yang dilakukan dapat dicatat sebesar kas yang disetorkan, lebih besar dari kas yang disetorkan yang akan dicatat sebagai bonus atau goodwill untuk sekutu baru dan dicatat lebih kecil dari setorannya sehingga akan diakui bonus atau goodwill untuk sekutu lama.

  LATIHAN

  1. Adi dan Lili adalah sekutu Firma AL dengan rasio laba rugi 6:4 Neraca firma Al per 31 januari 2000 adalah sebagai berikut

  Kas Rp. 21.000.000 Hutang Dagang Rp. 17.000.000 Surat Berharga 9.000.000 Hutang Pajak 19.000.000 Piutang 26.000.000 Modal Persedian 37.000.000 Modal Adi Rp. 90.000.000 Mesin Rp.65.000.000 Prive ( 20.000.000) Akm Penyst ( 30.000.000) 70.000.000 35.000.000 Modal Lili 59.000.000 Aktiva Tetap Rp.50.000.000 Prive Lili ( 7.000.000) Akm Penyst ( 20.000.000) 52.000.000

  • 30.000.000 Total Aktiva Rp. 158.000.000 Total Hut dan Modal Rp.158.000.000

  Pada tanggal 1 pebruari mereka setuju untuk menerima Ayu sebagai sekutu baru. Untuk itu dibuat kesepakatan baru sebagai berikut ; a. Persediaan ditetapkan menjadi Rp. 53.000.000,-

  b. Ditetapkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp. 5.000.000,-

  c. Aktiva tetap dinilai menjadi Rp. 34.000.000,-

  d. Hutang dagang bertambah sebesar Rp. 3.000.000,- Adi, Lili dan Ayu sepakat membagi laba rugi dengan rasio 6:4:2. Ayu akan menyetorkan uang sebesar Rp. 42.500.000,- sebagai modal awaldan akan mendapatkan hak kepentingan sebesar 25%.

  Diminta :

  a. Susunlah semua jurnal yang diperrlukan untuk mencatat transaksi tersebut.

  b. Hitung berapa kenaikan atau penurunan modal Adi dan Lili.

  2. Pada Tanggal 1 maret 2000, Firma Star yang dimiliki oleh Candra (50%) dan Purnomo (50%) mempunyai modal sebesar Rp. 38.500.000,-. Dan pembagian laba rugi disetujui dengan rasio 6:4 Berdasarkan data diatas susunlah jurnal untuk mencatat masuknya Dyah dengan menyetor Rp. 20.000.000,- dengan asumsi : a. Dyah diberi hak 50% dari total modal dengan diberi bonus

  b. Dyah diberi hak 25% dari total modal dan bonus diberikan pada sekutu lama c. Setoran Dyah dianggap sebagai 25% dari modal sekutu yang baru.