Rangkum manaj media massa docx

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan pada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangNya
kepada penulis sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya. Berikut ini akan penulis
persembahkan sebuah makalah yang membedah sebuah buku
dengan judul “Membincangkan Televisi”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan secara keseluruhan.Apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini maka penulis mohon maaf, dan penulis
menerima masukan berupa kritik dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Dengan demikian, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada dosen matakuliah Manajemen Industri Media Massa,
bapak Iskandar Trilaksono, SE, MM. yang telah membantu
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Kemudian terimakasih juga kepada pembaca yang telah
mempelajari materi dalam makalah ini.Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan menambah
pengetahuan serta wawasan baru.


Jakarta, 21 Mei 2018

Penulis

Nama: Tresna Ayu Imanda
NIM: 11150510000248
Kelas: KPI 6C

Apa itu Kajian Televisi?
Televisi adalah sebuah pengalaman yang kita terima begitu saja. Kendati
demikian, televisi juga merupakan sesuatu yang membentuk cara berpikir kita
tentang dunia. Kehadirannya yang tak terelakkan dan sifat alamiahnya yang
populis, di masa lalu menjadi alasan bagi penolakan televisi, karena sifatnya
yang sekejap dan ‘tidak berharga’.
A. Objek Studi
Meskipun layar televisi bisa digunakan untuk tujuan lebih dari sekedar
penghadiran gambar-gambar penyiaran beberapa orang masih berpikir tentang
televisi dengan mengacu pada serangkaian program yang memancar luas melalui
sederet channel atau saluran.
Menurut john hartley (1992), kajian televisi terkai dengan teks, audiens,

dan makna suatu fenomena tekstual-kultural . hartley tertarik pada pada
penggabungan ‘fenomena tekstual’ dan ‘praktik audiens’ agar pembacaan dan
pemahalaman televisi dapat tersampaikan dengan lebih baik.
Corner dan Harvey (1996) membedakan antara:
1. kajian tentang dampak televisi, yang menggunakan metodologi dan
konsep-konsep yang berasal dari Ilmu-Ilmu sosial.
2. kajian tentang televisi sebagai porses kultural, yang menggunakan ilmuimu sastra dan humaniora (linguistik dan kritisisme tekstual).

Keduanya jug mengacu pada kecemasan terhadap televisi dan dampak
yang ditimbulkan, yang secara khusus berada dari periode awal modernisme dan
marxisme tahun 1940-an. Kecemasan inidengan cara lain telah mendefinisikan
‘apa itu televisi’ sebagai sebuah objek studi sejenis momok (demon).
B. Pembicaraan dari sudut sejarah
Televisi juga dalam konteks studi media mempunyai sejarah kritis yang
membantu mendefinisikan hakikat kajiannya. Gerakan-gerakan kritis dari
pelbagai era memiliki kontribusi besar dalam cara menginterpretasikan
bagaimana kita memahamitelevisi: semiotika pada 1960-an, strukturalisme pada
1970-an, postmoderinsme dan budaya pop sejak 1980-an. Garis besar uraian
berikut juga berisi pengaruh khusus dari para komentator atau kritikus
individual:



Barthes dan analisis tekstual melalui pemahaman signifikansi (penandaan);



Althusser dan analisis struktural yang terwarnai post-marxisme;



Bourdieu dan kesenangan audiens (audience pleasure) terkait dengan teks
populer.

C.

Hakikat televisi
Bisa dikatakan bahwa keseluruhan isi buku ini mengonstruksi sebuah pandangan
tentang hakikat televisi. Akan tetapi, terdapat beberapa segi dari materi televisis
khususnya yang melahirkan studi media.
D. Arus

Charles Curran memberi sebutan yang sangat terkenal bagi televisi, yaitu
sebagai sebuah ‘jubah tanpa kelim’ dan benar bahwa produser televisi tidak
menyukai layar kosong.

E. Segmentasi

John Elis (1992) memulai pokok persoalan dengan gagasan ihwal arus dan
menekaknkan segmentasi naratif televisi. Benar bahwa program yang berbeda,
modus realismenya yang berbeda; pemberian tanda preview, cuplikan film dan
iklan; kesemuanya menyediakan jenis jeda dan perubahan.semuanya
menawarkan titik masuk kedalam televisi.
F. Fakta dan Fiksi
Di satu sisi, Ellis hampir menentang gagasan perihal kontinuitas, jika
bukan arus, ketika ia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara fakta
televisual dan fiksi pada level bentuk. Asal usul materi. Perkembangan genre
’hibrida’ decusoap telah merangkum konvensi tentang pelbagai bentuk yang
sebelumnya berbeda di televisi.
G. Intertekstualitas
Semua teks media memiliki tingkatan acuan-silang (crossreference). Teksteks tersebut dipahami dengan mengacu satu sama lain. Film Tank Girl mengacu
pada komik Tank Girl. Genre-genre secara khusus bersifat referensial.

H. Aktualitas
Meskipun terdapat penyangan film, program impor, dan siaran ulang,
wajar mengatakan bahwa televisi dicirikan oleh kempuan dan kemauannya
untuk menciptakan materi aktualitas, yaitu penayangan peristiwa pada saat
peristiwa itu berlangsung.
I.

Polisemi
Tak dapat disangkal, pada dasarnya televisi bersifat polisemik. Artinya,
televisi terdiri dari banyak tanda yang dibangun melalui serangkaian kode yang
bersifat visual, verbal, teknikal, nonverbal, dan seterusnya.polisemi ini
cenderung menghasilkan kompleksitas visual dan aural.

J.

Sifat sementara – Budaya pop

Televisi diidentifikasi sebagai media sementara, lantaran volume materi
yang dialokasikannya serta kurangnya permanensi dan perekaman. Watak
temporer ini kontras dengan, misalnya, rekaman yang ditawarkan fotografi.

Akan tetapi, seseorang bisa menghadapi persoalan tersebut dengan pandangan
ini, setidaknya berdasarkan dua alasan. Secara faktual, sangat mungkin merekam
dan menyimpan, membeli,menyalin sejumlah materi televisi.
K. keterlibatan-intimasi-aktivitas
Terdapat kualitas tertentu pada hubungan antara materi televisi dan
pemirsanya yang menentukan hakikat televisi. John Ellis merujuk pada
‘keterlibatan’(complicity). Kita bisa mengacu pada aktivitas dan intimasi. Semua
sifat ini memiliki banyak kaitan dengan konteks pemirsaan-rumah.
L. Sebuah media keluarga
Mengacu pada percakapan juga memunculkan asumsi bahwa ‘hakikat’
televisi mencakup pemirsaan keluarga. Saya hendak menentang pendapat ini.
Barangkali televisi memang mencakup keluarga-keluarga, pasti berlangsung si
suatu tempat yang dinamakan ‘rumah’, tetapi buktinya, beberapa keluarga tidak
selalu menonton televisi bersama.
M. Suatu Media Dosmetik
Lebih jauh , John Hartley (1922) menujukan bahwa televisi pada dasarnya
merupakan media dosmetik.menurutnya, rumahm secara stimulan, adalah
konstruk ekonomi dan kultural, yang sebagaimana kita ketahui, penting bagi
penyiaran dan konsumsi budaya.
N. Sebuah agen budaya-Komoditas budaya

Frasa ini dipakai oleh Jhon Fiske (1987), fiske berbicara tentang televisi
sebagai ‘pendorong dan sirkulator makna-makna’.bagi fiske, pelbagai makna
inilah yang menjadi fokus kajian: ‘televisi dominan dalam masyarakyat’ dan

mensirkulasikan makna-makna itu ditengah ragam kelompok sosial yang luas
yang merupakan khalayaknya’.
2.

Institusi dan kekuasaan: Industri Pertelevisian Inggris
Instuisi dominan: Penyeimbang Kekuasaan
Perusahaan-perusahaan produksi komersial yang kecil dan independen
seperti Tiger Aspek atau Hat Tric Prodctions, mengkhususkan pada serangkaian
kecil program yang dijual pada distributor iklan yang dominan dan televisi BBC.
BBC sendiri membuat dan mendistribusikan program melalui dua Channel
terestrial utamanya; BBC punya kebijakan programming minoritas. BBC
memasukan sekitar 25 persen produksi independen (yang didorong oleh
Undang- Undang Penyiaran 1990). BBC mengoperasikan jaringan transmiternya
sendiri. BBC mengoperasikan BBC Worldwide,yang salah satu divisinya
menjual program ke negara p yang tergabung dalam ITV ini, seperti Border
Television atau Channerl Television, relatif miskin.

Pendapatan terbesar dari perusahaan – perusahaan besar itu, terutama
berasal dari iklan dan juga sponsorship, penjualan, serta produk-produk turunan.
Artinya , perusahaan-perusahaan itu mendokminasi program yang dijual dengan
harga tinggi , dan praktis menentukan kapan jadwal penayangannya. Dominasi
ini dirumuskan melaui ITV Network Centre, yang dibpentuk pada 1933 oleh
perushaanTV, dengan tujuan untuk mengkoordinasikan:


Persiapan



Pembelian programp



Penjadwalan program
ITC mempunyai Divisi kabel dan satelit yang mengatur layanan-layanan

tersebut, memberi lisensi pengriman lokal (televisi kabel) dan lisensi penyiaran


televisi satelit. ITC juga mempunya sebuah kode-kode yang mengatur teleteks
pada televisi komersial, yang dijalankan oleh sebuah perusahaan terpisah.
Independent Television News (ITN) adalah sebuah organisasi komersial
terpisah yang masih belum berorientasi komersial, yang ditetapkan sebagai
penyedia berita dan dokumenter untuk perusahaan-perusahaan ITV, termasuk
Big Breakfast News, Channel 4, dan Channel 5, serta menghasilkan spesialis
jasa berita sendiri untuk organisasi penerbangan dunia.
GMTV adalah sebuah oganisasi komersial yang mendapat kontrak untuk
mengoperasikan slot pagi di Channel ITV1. Pemegang saham utamanya adalah
Granada dan Carlton.
Channel 4 (1982) adalah sebuah organisasi komersial yang dibentuk untuk
memproduksi programming minoritas, misalnya program khusus olahraga dan
seni. Kebanyakan program-program nya dibeli.
Channel 4 diwajibkan menyediakan layanan dengan proporsi materi yang sesuai,
yang sengaja direncanakan untuk menarik selera dan minat, yang secara umum
tidak dilayanani oleh C3’ (dalam web ITC , Desember 1999).
Channel 5 (1998) adalah suatu organisasi komersial yang dibentuk untuk
embentuk iklim kompetitif pda sektor komersial mainstream (the mainstream
commercial sector). C5 dimiliki oleh sebuah konsorsium perusahaan mediapearson, UNM, CLT (Luxembourg). Sampai sekarang C5 tidak cukup

mendatangkan keuntungan atau kesuksesan ditinjau dari segi capaian audiens
(4,6 persen).
Televisi satelit adalah sky broadcasting (BSkyB), yang dijalankan 40
persen saham). Dua puluh lima persen saham selebihnya milik bisnis
telekomunikasi dan media multinasional Vivendi. BsB diterima secara langsung
maupun via hubungan kabel yang dioperasikan oleh provider-provider lain.
Televisi satelit menawarkan serangkaian channel tambahan di bawah lisensi,
seperti MTV (Music Television), juga Sky Sport-nya sendiri, misalnya. Televisi

satelit sangat sukses dalam membeli hak siar untuk olehraga utama dan
pertandingan olahraga, dan juga mendapatkan andil audiens yang lebih besar.
Televisi satelit juga , mendominasi pasar televisi berlangganan, yang
mengumpulkan 79 persen pendapatan.
Televisi kabel: terdapat channel lain yang tersedia sepanjang wilayah
provider kabel seperti telewest. Televisi kabel ini mencakup channel Eropa dari
negara-negara seperti prancis dan jerman.
Televisi kabel memiliki sejgarah yang unik. Eksperimen televisi kabel
pertama berlangsung pada 1960-an dan 1970-an, bersama dengan perusahaanperusahaan seperti Nynex masuk dan menyerobot sebagian besar apa yang
disebut padar terbatas. Kesuksesan terbesar yang diraih oleh televisi kabel
adalah pemasngan kabel di inggris pada 1990-an denganp kabel politik.

Pelanggan bisa membeli semua siaran yang bagus dari channel yang ada,juga
satelit, tanpa gangguan penyajian. Hanya sekitar seperlima operator televisi
kabel inggris yang menawarkan programming mereka sendiri, dan ini terbatas.
Tujuan lebih lanjut dari penciptaan revolusi informasi dan pembolehan pelbagai
layanan seperti yang sama juga, sebagian besar, tidak terpenuhi. Untuk tujuan
praktis, televisi kabel melakukan fragmentasi padar dan , lebih jauh lagi,
umumnya mencari pelanggan kelas atas untuk layanan dan channel spesialnya.
Operator televisi kabel dominan lain adalah Flextech, utamanya yang
dimiliki oleh perusahaan kabel dan telekomunikasi raksasa Amerika AT&T.
Flextech merupakan pemilik UKTV, yang meliputi channel Style, Horizon ,
Gold, Arena, dan Play. Flextech mengatur managemen Discovery Channel di
inggris (juga merger dengan BBC), plus Discovery Home and Leisure.
Pemerintah: di satu sisi tampak pemerintah inggris tidak punya kaitan
dengan instuisi industri pertelevisian. Akan tetapi, jika andah setuju dengan
pendapat atau komentar saya sebelummnya, jelas bahwa pemerintah memainkan
peran sentral dalam memutuskan siapa menyiarkan apa, untuk siapa, dan kapan.
Tentu saja, bisa dikatakan bahwa pemerintah memegang kartu as atau kunci
yang sesungguhnya. Pertama-tama, pemerintah memberi izin hak penyiaran,

dibawah Undang-Undang Telegraf dan Wireless yang tidak dihiraukan oleh
parlemen, melalui piagam yang membentu BBC dan melalui pasal-pasal yang
mendirikan semua instuisi komersial. Pemerintah menetapkan sebagian besar
cara itu terhadap BBC dan organisai-organisasi ITC. Padahal BBC dan televisi
komersial masih mengantongi 75 persen audiens inggris. Pemerintah
membentuk dewan standar penyiaran (Broadcasting Standards Council) (1989),
yang dari penilaian-penilaiannya terhadap kualitas produk penyiaran, industri,
harus diperhatikan.
Sikap pemerintah yang paling lunak adalah terhadap televisi satelit
terutama Sky. Sikap itu diklasifikasikan di antara rumusan ITC, namun tidak
memberi catatan tentang upaya menarik perhatian kritis yang merugikan.
Berikut adalah sejumlah alasan yang mengkun : Programming televisi satelit
umumnya tidak kontraversial dalam banyak hal, termasuk dalam hal cita rasa, ia
dianggap marginal lantaran khalayaknya yang sedikit; secara teknis sulit untuk
mengontrol, sebab channel dan materinya bersumber dari luar inggris.
Programming dan periklanan di televisi satelit tidak dicermati dengan cara yang
sama sebagimana terhadap perusahaan penyiaran komersial yang menggunakan
stasiun bumi.
Kendati demikian, bisa dikatakan bahwa kekuatan televisi satelit
seharusnya tidak diremehkan. Khalayaknya banyak dan sangat menguntungkan.
Para provider digital baru menawarkan channel-channel satelit layaknya sesuatu
yang biasa. Satelit harus dilihat dalam konteks global-pengaruh berita 24 jam
CNN terhadap persepsi kita mengenai perang teluk 1991 adalah contoh
penting.kajian kritis perihal hakikat kekuasaan dan pengaruh televisi terdapat
dalam buku ini.
Kekuasaan dan penyeimbangnya yang kita bicarakan disini ditinjau dari
sudut kontrol insuisi dan kemampuannya memengaruhi pembentukan makna
bagi audiens. Gagasan ihwal keseimbangan terkait dengan hubungan antara
mereka yang memproduksi program, mereka yang mendistribusikannya, dan
mereka yang dengan pelbagai cara membolehkan atau melarang pembuatan dan

distibusinya. Ada semacam keseimbangan, atau tekanan, diantara pemerintah
dan industri.
Dalam industri, juga terdapat kompetisi demi kekuasaan. Ada pergeseran
dalam kekuasaan produksi dan produser besar monotolitik menuju sederetan
provider yang lebih kecil, yang digerakan oleh permintaan pemerintah akan
persentase programming yang di produksi secara independen. Dengan hadirnya
televisi satelit dan channel baru, kekuasaan komersial tradisional dan BBC
menjadi cair.
Perubahan ini juga membawa pergeseran kekuasaan yang analog dengan
perubahan di Hollywood pada 1950-an dan 1960-an: pengurangan kekuasaan
atas produksi, namun penambahan kekuasaan atas distribusi dan finansial.
Channel-channel baru, sama halya dnegan distributor merupakan inisiator
materi. Televisi kian menjadi permainan mencari audiens, permainan mencoba
membentuk citra channel, permainan memerlukan relung pasar.

Nama

: Najmi Najiya

NIM

: 11150510000242

Kelas

: KPI 6C

A. LATAR BELAKANG TELEVISI
1. Karakteristik kepemilikan
Perusahaan – perusahaan televisi cenderung memperluas cangkupan
kepemilikan mereka guna memberi posisi yang lebih aman bagi diri mereka
sendiri dalam sebuah kompetisi pasar. Prestasi industrial dan kekuatan finansial
ini jelasa berimplikasi pada control terhadap pasar pertelevisian, segelintir orang
mengendalikan lebih banyak orang. Kita seharusnya tidak melupakan
infastruktur teknis raksasa dibelakang telivisi. Orang-orang yang membuat
perlengkapan, kabel serat, optik, yang meluncurkan satelit, juga merupakan
bagian dari indutri pertelivisian.
Kelangsungan hidup institusi televisi, sebagaimana industri lainnya,
tergantung Pada upaya untuk merambah mancanegara. Ini merupakan satusatunya cara institusi televisibisa memelihara sumber daya finansial, akses pada
serangkaian produk, daya tarik bagi audiens yang membayar, yang
memungkinkannya mempertahankan bisnis. Pemerintah, demi alsan ekonomi
tidak mempunyai keinginan untuk menghalangi pertumbuhan industri
telekomunikasi internasional. Sekali pertumbuhan itu berlangsung, dan satu
perusahaan mencapai puncaknya dari segi ukuran, keluasan pijakan, kekuatan
aliran dana (Cash Flow), derajat, control, yang lain harus mengikuti.

Kepemilikan lintas media tidak saling mencaplok satu sama lain, seperti
editor berita televisi membaca surat kabar pertama dipagi hari, sedangkan
program radio seperti “Have I Got News For You” yang dikutip oleh televisi,
novel-novel klasik diadaptasi untuk televisi dan bergiliran membantu menjual
aslinnya, ada program yang memajang film dan music klasik. Jadi, karakteristik
televisi lainnya adalah pembelian saham industri media lain, yang sebagian besar
dibatasi oleh aturan pemerintah tentang kepemilikan lintas media yang
diizinkan.
2.

Basis Produksi dan Finansial
Sekitar 20 persen program yang ditampilkan televisi di Ingris tidak
dibuat di Inggris, melainkan dibeli dari negara lain, terutama Amerika Serikat.
Basis produksi Inggris sampai pada tingkat tertentu disebarkan di anatara para
produser independen. Produser indevenden ini cenderung mengkhususkan pasar
tertentu atau kategori tertentu, seperti documenter. Program-rogram tersebut
(freelance) atau perusahaan editing kecil. Produksi bersama seperti Walking With
Dinosaurus (BBC/Discovery/ Televisi Asahi dengan Prosieben dan France 3),
merupakan hal yang biasa. dimana biayanya tinggi dan penjualannnya
potensialnya ke luar negeri baik dari manapun sebelumnya, biaya tinggi bisa
berarti bahwa suatu program akan diselesaikan dengan pasar internasional. Tiga
atau empat perusahaan mengeluarkan mayoritas output televisi komersial
Inggris, paling tidak diukur berdasarkan yang dibelanjakan.
BBC masih merupakan produser utama. Akan tetapi, pda 1980-an sesuatu
yang besar mengguncang organisasi ini, yang tidak hanya memaksa BBC memPHK beberapa stapnya, melainkan juga membawa masuk pilihan produser,
perubahan ini member pilihan kepada para para produser yang mengatur
pembuatan program dan kerap memprakarsai dan mendapat ide untuk
menyetujui program baru untuk menggunkan staf BBC atau tidak. Jika anda bisa
mendapatkan staf freelance dari luar untuk memperkerjakan itu dan itu lebih
murah, maka anda bisa menggunakan jasa mereka. Dalam praktiknya perubahan
ini menempatkan BBC pada suatu pasar produksi. Tindakan tersebut menjadi

lebih hemat biaya, tetapi kehilangan kebebasan yang terjaga untuk menjadi
orisinil. Disamping itu, berbagai perubahan ini menghasilkan ide-ide segar dari
perusahaan-perusahaan kecil, para produser merusak kemampuan telvisi inggris
untuk mengambil resiko dengan karya alsi, terutama drama, yang banyak
memakan biaya.
Pendapatan BBC dan ITV didomisai oleh dana iuran/lisensi dan tarif
iklan. Kenaikan biaya iuaran/lisensi jauh meningkatkan angka inflasi selama
beberapa tahun kebelakangan, dan BBC didesak keras untuk memenuhi janji nya
akan kualitas disemua bidang. Pada saat yang sama sebagai penemu inovasi
seperti layanan berita 24 jam dan jasa digital. Bahkan ITV, dengan pendapatan
yang lebih besar, mendapat ekanan dari kompetisinya dengan channel 4 dan 5
serta sky. ITV juga menderita akibat kompetisi dalam periklanan.
3.

Kekuatan Distribusi
Kontrol terhadap cara dstribusi dirasa perlu ketika pada 1953 pemerintah
member ITC kekuasaan atas transmisi, untuk menenadingi kekuatan pembangkit
atau generator program. Kesepatakan antara BBC dan Disiscovery pada 1998
penting tidak hanya bagi akses yang member tiap-tiap bisnis cara
mendistribusikan materinya, melainkan juga akses pada materi itu sendiri.
Hadirnya channel baru pada 1990-an penting ditinjau dari segi pilihan distribusi
bagi audiens yang beragam. Ini bukan isyarat membanjirinya produksi baru.

B. Macam- macam dan tujuan industri televisi :
1.

Televisi Diantara Industri Hiburan
Televisi hanyalah satu diantara sekian banyak industri hiburan dan
kesenangan. Televisi punya hubungan interaktif yang penting dengan dengan
institusi hiburan lain, dimana kemenarikan dan nilai masing-masing bagi public
menjadi produk dai jaringan saling dukung yang menguntungkan. Dalam hal ini
televisi memainkan suatu peran yang dinamis dalam perubahan sosial, terutama
dalam definisi tentang kerja dan kesenangan.

Dalam hal ini, kekuatan televisi terletak pada kemampuannya membuat
orang mennggukan televisi demi kesenangan dan kemampuannya
mempromosikan media dan aktifitas hiburan lain. Perluasan argumen ini akrab
dalam cultural belajar dan kekuatan televisi terletak pada kesenangan yang apa
adanya.
2.

Televisi Diantara Industri Informasi
Fakta bahwa televisi bisa dilihat sebgagai sumber informasi dan juga
sumber hiburan diwaktu luang konsisten dengan padangan dimana materi
hiburan juga bersifat informasional, dan bahwa program-program informasional
dikonstruksi dengan cara tertentu sehingga menyenangkan untuk ditonton,
informasi dan hiburan ditelevisi pada akhirnya tidak terbedakan. Ini sungguh
sebuah warisan budaya yang menarik yang menyebabakan beberapa orang
berpendapat bahwa hanya tragedy yang berbobot, sementara komedi pada
dasarnya bersifat ringan, bahwa informasi itu bersifat bernilai, dan sedangkan
hiburan patut dicuriga karena ia bersifat iseng (fun) dan memanjakan diri.
bisa diandaikan bahwa kekuatan televisi pada kekuatan ideologis berita
televisi hadir dalam wajahnya yang factual. Kendati demikian, kekuatan berita
terletak pada pemahaman khusus bahwa berita telah menciptakan faktualitasnya
yang diistimewakan, dan bukannya pada fakta itu sendiri.

C. Hakikat Dan Lokasi Kekuatan Dalam Televisi
Menurut Michael Skhovmand dan Kim Schroder (Budaya Media, 2010)
Televisi adalah satu-satunya bentuk komunikasi public yang paling kuat, serta
tempat utama bagi negosisasi sosial perihal gagasan-gagasan, nilai- nilai, dan
gaya hidup. Berbagai asumsi diajukan berkenaan dengan kekuatan televisi, taj
terkecuali dengan mengacu pada perdebatan terus menerus mengenai dampak
televisi. Gagasan ihwal kekuasaan dan pengaruh merupakan tela’ah berharga
dalam konteks yang berbeda sebab gagasan itu begitu pervasive. Sejumlah riset
dan komentar kritis berkenaan dengan televisi didorong oleh keprihatinan bahwa
televisi punya semacam kekuatan atas pikiran dan kehidupan kita.

Tentunya kekuatan apapun yang dimiliki televisi perlu dilihat setidaknya
dalam dua ranah pengaruh, yakni media lain dan lingkungan sosial kita. Apapun
yang audiens lakukan terhadap materi televisi dikepala mereka, semua itu
berlangsung dalam sebuah konteks, bukan dalam isolasi.
1.

Potensial dan Aktualitas
ada perbedaan antara berpendapat mengenai apa yang bisa dilakukam
televisi dan apa yang harus dilakukan televisi. Konsentrasi kepemilikan dan
control boleh jadi mempersilahkan kelompok-kelompok media mengedepankan
alasan-alasan komersial dan politik tertentu.

2.

Baik atau Buruk
Neil Postman dalam Amusing Ourselves to Death (1986) merujuk pada
kekuatan pengaruh televisi terhadap modus penghukuman yang hampir menjadi
kebiasaan. Ada perkataan yang keliru perihal iklan sebagai propaganda tatkala
tidak ada satupun penggunanaan istilah yang tepat.

3.

Kekuatan yang Saling Berhubungan dalam Sebuah Proses
Audiens punya otonomi, punya kekuasaan untuk mementukan apa yang
mereka tonton, punya pemahaman tentang apa yang mereka buat terhadapa
materi, terlalu sederhana menempatkan kekuatan televisi hanya pada imstitusi
pemilik.

4.

Jangkauan
Tingkat jangkauan televisi dan konteks domestic penerimaannya
memberikan sejenis kekuatan yang khas. Jangkauan itu meningkat melalui
modus penyampaianny. Wajah dan kata-kata atraktif sang pemandu acara televisi
aecara personal berdialog dengan kita dari layar kaca.

D. Produk Televisi (Titik-titik Persinggungan)
1.

Produk dan Kesenangan

John Harley (1992) berpendapat bahwa televisi adalah sebuah usaha
kapitalis, alat control sosial, sekalian kesenangan yang popular. Harley
mengkritisi tradisi marxis yang menngunakan padangan negative terhadap
televisi yang memadukan sayap kiri dan kritik radikal terhadap medium dengan
penolakan atas kesenangan dalam menonton. Pandangannya adalah bahwa yang
hegemonic bersifat popular, rezim dominan adalah sebuah rezim kesenangan.
Jika kita ingin memahami hubungan antara audiens dan televisi, bahwa ini
bukan urusan debat kritis demi menghentikan kenikmatan itu.
a.

Kesenangan akan pengakuan ( Keakraban dan familiaritas )
Jenis kesenangan ini berkaitan dengan pengulangan materi, pengulangan
praktik pemirsaan, peng-genre-an, seri, dan serial. Intinya program-program
yang diputar dalam waktu yang panjang di televisi seperti opera, berita malam,
dan juga program untuk anak-anak.
Tidak ada sesuatu yang begitu efektif membuka percakapan antara orang
dewasa melaikan percakapan bercakap tentang program televisi yang mereka
tonton sebagaimana anak-anak, berulang-ulang dan dengan kenikmatan.
Nostalgia member efektivitas pada kesenangan mengunjungi kembali hal-hal
akrab yang mengesankan dari gaya hidup kekanak-kanakan.

b.

Kesenangan akan refleksi ( Bercakap dan Berfikir )
Orang-orang suka berbicara perihal acara televisi. Sedikitnya beberapa
program telah menjadi pengalaman sosial dan budaya yang umum. Materi
televisi menjadi bagian dari interaksi sosial. Karena orang menikmati bercakap
tentang tokoh-tokoh dalam drama. Audiens menikmati kesenangan dalam
merefleksi pengalaman pemirsa mereka, dalam mengulang kembali percakapan,
motif-motif, hasil yang dramatis.

c.

Kesenangan akan kelanjutan ( Kembali ke Pelukan Televisi )
Jenis kesenangan ini berkaitan dengan pengakuan dan pengulangan
namun, dal hal ini kita menaruh pehatian khusus pada fenomena seri dan serial

di televisi. Narasi yang tidak selesai atau ber-ending terbuka dari bentuk seri dan
serial ini menciptakan sebuah perngertian ihwal senantiasa ada sesuatu untuk
kembali, sesuatu yang menunggu pemirsa. Ada kesenangan dalam kembali ke
pelukan televisi yang akrab dan sebelumnya telah dinikmati. Ada kesenangan
melanjutkan, kembali terlihat dengan urusan yang belum usai.
d.

Kesenangan akan keterlibtan ( Berfikir dengan cermat )
Kesenangan ini membawa kita untuk membawa perhatian televisi yang
bersifat aktiv. Makna-makna tidak sekedar dicerap melalui mata, makna
dibangun dalam membawa kesenangan. Bebara teks mengistimewakan
keterlibatan tersebut misalnya berbagai jenis acara kuis dimana audiens bisa
mengidentifikasi diri dengan partisipan serta mencoba untuk menjawab
pertanyaan untuk diri mereka sendiri.

e.

Kesenangan akan penyelaman ( Mengusir realitas lain )
Kesenangan ini terikat denga derajat keterlibatan dalam materi, baik
tayangan drama, tayangan kompetisi, atau bahkan kesenangan membagi
pengalaman berpergian yang seolah dialami sendiri disepanjang tempat
terperinci dalam sebuah tayangan documenter. Ini kesenangan memutus
hubungan kita dengan realitas keseharian dan mengenakan pakaian dunia lain
serta pengalaman-pengalaman lainnya.

f.

Kesenangan mengetahui ( Informasi dan Kepuasan )
Terkadang kesenangan informasi ini muncul karena keluarbiasaan,
sebagaimana halnya program feature tentang sejarah alam yang luar biasa. Ada
kalanya kesenangan ini berasal dari aktualitas misalnya informasi yang didapat
melalui hubungan satelit dalam berita. Kadang kalanya kesenangan ini berasal
dari faktualitas belaka, sebagaimana kita menonton program ilmu pengetahuan
yang bersifat menjelaskan.

2.

Judul dan Pemahaman

Judul merupakan elemen pertama sebuah program yang menyapa pemirsa
dan mencoba untuk mencoba untuk menjalin hubungan antara materi dan
pemirsa. Ini merupakan sebuah modus penyampaian yang ditentukan. Judul
ingin melibatkan pemirsa, member pengait dimana produser berharap akan
menjadi tentram dengan kuat sehingga program selebihnya terus menyerap
perhatian.

Nama: Nafqotul Millah
Nim : 11150510000223
Kelas : KPI 6B
AGENDA BERITA DAN REALITAS SOSIAL
Berita televise merupakan agenda dengan memilih laporan berita.
Agenda ini bekerja pada bingkai waktu yang pendek dalam pemilihan ceritacerita khusus selama sehari atau bahkan seminggu. Berita mengatakan bahwa
peristiwa –peristiwa itu penting dan signifikan. Item-item berita yang tidak
dilaporkan itu berarti di luar agenda dan tidak bias dianggap penting.
Konsep agenda juga berjalan dalam masa yang lebih lama berkaitan
dengan pilihan yang berkaitan dengan pilihan laporan berita. Konsep berimpitan
dengan kelayakan berita dan gagasan konvensi.
Berita menghadirkan pandangan masyarakat, pandangan yang akurat dan
menyeluruh.Agenda mengisyaratkan prioritas. Agenda memperbesar bias yang
akan didiskusikan pada bagian berikutnya.
BERITA DAN IDEOLOGI-SELEKSI DAN KONTRUKSI-NILAI BERITA
Ideologi mengacu pada relasi kekuasaan yang mengarah pada
pengalamiahan terhadap pandangan-pandangandan relasikuasa.Berita televise
menjadi suatu yang bernilai dan relavan bagi lebih banyak orang. Pandangan dan
presentase selektifnya terhadap dunia menjadi konstruksi ideologis.Selektif dan
konstruksi yang ditampilkan melalui produksi televise bersifat niscya sekaligus
pervasive sepanjang proses pembuatan berita.

Sumber-sumber berita meliputi institusional besar melalui konferensi
pers dan rilispers. Nilai dan kelayakan berita ada dibalik seleksi dan konstruksi
berita. Nilai berita berpengaruh dalam membentuk berita.Berita berbicara atas
nama ideology dominan yang merupakan wadah potensial bagi nilai-nilai berita,
sebab berita berbicara melalui gambaran factual yang terlihat jelas.
Riset Glasgow University Media Group (1980) bahwa hubungan sosial
yang menyusun masyarakat lebih luas ditunjukan secara eksplisit maupun
implicit dalam pelaporan berita.
REPRESENTASI BERITA, PENYIMPANGAN, DAN KEPANIKAN SOSIAL
Seleksi kata-kata dan gambar tertentu melukiskan dan
menginterprestasikan perilaku berakumulasi membentuk wadah akumulasi
sebuah pandangan selektif kelompok.Dalam bentuk yang sudah diadaptasi,
proses tampak sebagiaberikut:


Mengidentifikasikan minoritas “subversive”



Mrenyederhanakan penyebab perilaku mereka



Menstigmatisikan minoritas ini.



Kampanye untuk aksi



Ada reaksi Negara
Kepanikan moral dan representasi tentang penyimpangan melayani
ideology dengan mendefinisikan norma-norma perilaku social secara
implisit. Kristen Drotner (1992), bahwa kepanikan media bekerjapada dua
tingkat:

1.

Tingkat sosial, di mana ada upaya untuk kembali meneguhkan status quo,

sangat sering berkenaan dengan gagasan generasi yang lebih tua
atasgenerasimuda yang menyertai posisi social dan dominasibudaya.

2.

Tingkatan budaya, di mana terdapat pertarungan budaya memperebutkan

dominasi atas serangkaian gagasan .penggunaan bahasa emosional dalam
mendiskusikan isu yang merupakan tanda kecemasan yang pasti dna signifikan
silultural.

BIAS BERITA (IMPARSIALITAS DAN IDEOLOGI DOMINAN)
Gagasan mengena iberita tv yang tidak bias, berimbang, dan imparsial
adalah bagian dari ideology berita. Gagasan tentangberimbangan yang
menampilkanisu, sudut pandang, konflik pada dasarnya cacat karena nilai yang
diterapkan pada konflik sebagai cara memahami berita. Jika bias dalam berita
adalah akibat wajar dari seleksi, makaberitapadadasarnyaselalu bias. Bias
bukanlahhal yang mengherankan, bias merupakanfenomenasosial. “Peranti”
khusus yang membesar bias adalah nominasi atau eksnominasi.
BERITA SEBAGAI PRAKTIK PROFESIONAL
Ideologi, wacana, dan nilai mendorong produksi berita televise digolong
kan kedalam gagasan profesionalisme. Profesionalisme bias menjadi temeng
mengelakkritik. Berita di layar merupakan hasil profesion.
Pandangan kritis ingin kembali pengalamiahan praktik-praktik
professional dan menanyakan apa pentingnya praktik terhadap caramemehami
berita. Profesionalisme bias jadi mengusahakank eselarasan, namun bias untuk
melawan otokritik.
BERITA SEBAGAI KOMODITAS
Gagasan komodifikasi bertolak dari pemikiran marxis tentang produksi
massal, tentangcara-cara di mana relasi social kekuasaan dikendalikan oleh
kepentingan komersial atau determinisme ekonomi. Berita merpakan bagian dari
kekacauan system nilai dan metrealisme. Dilihat dari segi audien beriat,
informasipasarmengenai kelompok social dan tingkat belanja mereka dijual dan

dibeli, terdapat harga pada hubugan ekonomi diantara kelompok sosial.
Melakukan demistifikasi berita diantara produk media.
BERITA SEVAGAI WACANA
Berita mengandung wacana sendiri, di dalamnya terdapat makna tentang
apa berita itu, makna yang dihasilkan lewat cara penggunaan kode-kode di
dalamnya. Berita memiliki makna hanya dalam kaitannya dengan institusi dan
wacana lainnya yang beroperasi pada saat bersamaan (Hartley, 1982). Wacana
berita mempromosikan gagasan tentang konflik sebagai sebuah cara menjlaskan
persoalan dan isu. Consensus mengarahpadaacara di manaberita televises
menuturkan cerita perihal konflik dan perbedaan pendapat ditinjau darisudut
adanya persetujuan akan solusi konflik.
BeritadanRuangPublik
Gagasan tentang “ruang public” berasal dari tulisan Jurgen Habermas
sebagai menciptakan budaya massa, materealisme, penundukan ideologis, dan
mengambil keuntungan dari audiens.
BERITA GENDER/YANG TERGENDERKAN
Berita televise menyertakan ketidakadilan, dan isu-isu yang berkaitan dengan
gender dalam sejumlah cara:


Siapa yang memproduksi dan mengontrol berita



Siap yang mempresentasikan berita



Apa beritanya dan bagaimana berita itu dipresentasikan



Siapa yang menonton berita

TINDAKAN ALTERNATIF

Perbedaan-perbedaan gender ataujenis-jenis bias yang mengitasiberita televise
membuat perlu memikirkan tindakan-tindakan alternatif. Ringkasan praktik:


Kebiasaan dalam presentasi berita



Seleksi berita dan reportase yang didasarkan pada nilai berita



Konstruksi terhadap agenda berita yang hamper bisadiprediksi



Pembingkaian berita dalam sebuah wacana yang mencangkup gagasan

imparsialitas dan konflik


Pengoperasian slot programing yang telahditetapkans ebelumnya.

Alternatif bukan hanya berkaitan dengan kontespilihan atas muatan atau isu,
nilaiberita atau gaya, melainkan juga terkait dengan pementasan ideologi.
TELEVISE DAN REALISME
Realismedi televise tergantung pada wilayah pemahaman:
1.

Konstruksi teks televise melalui konvensi yang beragam

2.

Dekontruksi yang diklakukan oleh audien televise, yang diyakinkan tidak

hanya melalui kebiasaan atau konvensi, melinkan juga melalui hakikat televise
sebgaimana praktiknya
Ada perbedaan penting antara realisme sebagai autentikasi tempat yang bersifat
fisik dengan realisme sebagai pernyataan kebenaran yang bersifat metafisisk.
AUNTENTISITAS DAN KEINTIMAN
Rasa keintiman dalam konteks berita diperkuat oleh penyampaian
televise,dan secara signifikan oleh sarana pengambilan gambar dari jarak dekat.
Keintiman merupakan produk dari keterusikan atau instrusi televise,terutama

dengan kamera. Autentisitas sebagai realisme merupakan peoduk dari gender
program yang secara kolektif membentuk sejumlah besar output televise.
MODUS REALISME
Televise memiliki berbagai modus realisme, yang dirumuskan dengan cara
saling tumpah tindih:


Generic berdasarkanprograming



Generic berdasarkankategori-kategorikritis



Kualitatifberdasarkan term-term deskriptif

Programing
Perbedaan di antara tipe-tipe realisme sama besar, antara yang berkaitan dengan
pemahaman cultural audiens dan produser dan yang berkenaan dengan deskripsi
akurat.
KategoriKritis
Kategori besar dalam documenter:


Docudrama



Docusoup



Dranadoc

UngkapanDeskripsi

Kata-kata yang digunakan dalam pengung kapan deskripsi hakikat realitas
yang digambarkan dan kualitas realisme yang diciptakan, pada dasarnya
merupakan perihal modus. Modus realisme menyebabkan serangkaian
karakteristik berpautan satu samalain, memiliki sama frasaunci dan jenis
definisinya sendiri.
TINGKATAN DOCUMENTER


Current affairs

Program dengankategoriworld in action merupakan program yang dibuat
berdasarkan isu-isu dan berhubungan dengan topic sosial, politik, ekonomi, dan
lingkungan.


Alam

Perangkat teknologis adalah sesuatu yang tidak nyata namun sekaligus
mengungkapkan fakta yang luar biasa perihal margasatwa dan lingkungan alam.


Pengetahuan

Documenter ilmu pengetahuan cenderung mengombinasikan penjelasan tentang
perkembangan ilmiah dengan analisis tentang konsekuensi social ekonomi
perkembangan terhadap kebudayaan


Histori

Sejarah adalah makna yang ditarikdari informasi berdasarkan bukti.


Mainstream

Istilah yang diterapkan pada documenter dengan topiknya, masalah social serta
documenter yang menggunakan perangkat realisme mainstream.


Fly on the wall

Serial televise yang masuk ke bilik-bilikin stitusi seperti kepolisian dan rumah
sakit.


Dramadoc

Mendramatisi histori dengan basis realitas atau documenter, rekontruksi histori
menjadi satu.


Docusoup

Menyunting kehidupan perilaku sejati yang berpusat di satu lokasi dan
kesempatan dalam sebuah imitasi opera sabun.
MENYEMBUNYIKAN DAN MENGUNGKAPKAN PRAKTIK SOSIALREALISME DAN IDEOLOGY
Prakti ksosial yang sangat bersifat ideologis, namun disembunyikan praktik
lainnya. Representasinya di televise melalui jenis realisme apapun tidak lain
kecuali mendefinisikan realisme dari sudut ideology.
IRONI POSTMODERN-INTERTEKSTUALITAS
Fakta bahwa realisme di televise terbalut dengan redefinisi dan pengolah
ulangnya melaui intertekstuallitas dan gender hibrida telah dicontohkan dalam
komentar-komentar perihal docusoup. Jika realisme adalah sebuah fungsi
bentuk, yang bermain dengan mengombinasikan kembali konvensi serta
perangkat, maka ini merupakan contoh postmodern.

Nama

: Mishbah El Khair

Nim

: 11150510000197

Kelas

: KPI 6B

TELEVISI DAN REALISME
Studi kasus : sejarah singkat dokumenter di televisi
Inggris pada 1936 membuka penyiaran reguler, tapi tidak ada satupun film
dokumenter yang ditayangankan, di karenakan sebagian besar pralatan portabel
dan teknologi kemera belum ada.
Meski proses scanning film yang lambat dan berkualitas rendah pernah
digunakan baird ketika sistem kameranya sendiri jelas-jelas gagal melawan
kompetisi dengan kamera emitron yang layak, Belum ada konsep tentang
dokumenter sebagai mana kita pahami sekarang. Film digunakan untuk
mendokumentasi peristiwa-perstiwa publik atau tempat-tempat, kadang
perjalanan-perjalanan atau industri-industri, yang eksotis.
Televisi pernah menyiarkan bagian dari pertandingan cricket pada 1938. namun
demikian, gagasan memfilmkan kehidupan nyata, atau membuat film tentang
masalah sosial, adalah pengecualian, jika bukan sesuatu yang benar-benar tidak
terpikirkan.
Pada 1950
Keadaan mulai berubah setelah perang dunia II, mengingat enam alesan utama :
a.

Perkembangan teknologi sepanjang masa perang yang telah menghasilkan
kabel portable dan tape recorder.

b.

Terdapat tradisi yang kuat dalam pembuatan dokumenter newsreel (film
pendek tentang peristiwa mutakhir) yang dipacu oleh keinginanmengambil
gambar selama masa perang.

c.

Terdapat tradisi yang kuat dalam pembuatan dokumenter sinema inggris,
yang dibuat atas inspirasi john grierson di unit fim GPO pada 1930 an dan
dikembangkan selama 1940 an dan masa perang, ketika sebagian orangorang itu memproduksi film propaganda inggris..

d.

Diinspirasi oleh tradisi ini, pada 1950 an muncul gelombang baru (free
cinema)dari sutradara muda seperti Lindsay Anderson dan Karel Reiz yang
secara positif ingin mendapatkan gambar telivisi pada stok film.

e.

Videotape rekaman pertama yang dikembangkan pada 1958, pada

akhirnya menggeser perekaman jarakjauh yang boros tenaga kerja dan
menempatkan gambar televisi pada stok film.
f.

Dengan berkembangnya telecine yang laik sejak pertengahan 1950an
hingga tahun-tahun berikutnya, berarti materi yang difilmkan bisa
disiarkan di televisi dengan meningkatnya fasilitas dan kualitas gambar.

Pada 1953 program isu-isu aktual panorama pertama kali mengudara.
Hingga program itu masih berjalan sampai saat ini, dan menyertakan laporan
dengan format dokumenter sebagai latar belakang topik-topik yang tengah
dibahas.
Pada 1954 The War in the Air aadalah sebuah serial tentang kekuatan
(angkatan) udara. Pada tahun yang sama Zoo Quest, yang dipandu oleh David
Attenborough, merintis varian dokumenter baru dan menciptakan seorang tokoh
ironis bagi televisi.
Dengan demikian, dalam satu dekade, dan di bawah rangsangan
kompetisi memperebutkan penonton antara BBC dan ITV, dokumenter
menetapkan diri dalam jadwal serta kerap mengembangkan modus dan topiktopik yang dangannya kita menjadi akrab dengan dokumenter seperti saat ini.
Pada 1960
Pada dekade ini, kita tidak hanya meihat perkembangan bentuk
dokumenter lebih jauh, melainkan juga segelintir film brilian pertama
dalam modus drama dokumenter. Culloden (1964) karya Peter Watkin
masih menarik dan meyakinkan. Film ini merupakan satu rekontrusi sejarah
parihal perang pemisahan diri antara skotlandia dan inggris, dan tentang
lingkungan sekitarnya.
The War Game (1965) karya Watkin juga begitu meyakinkan dalam
rekontruksinya ihwal serangan nuklir di inggris, di mana film ini tidak
diizinkan untuk diputar selama 20 tahun. Contoh docudrama realis yang

menggunakan konvensi dokumenter dan melihat kehidupan orang biasa
adalah up the junction (1965) dan the lump (1967).
World in Action yang mulai ditayangkan pada 1963 dn
mengkhususkan dalam menyelidiki latar belakang peristiwa-peristiwa
berita dan isu-isu serta dalam mangkaji isu-isu sosial. Ada juga Man Alive,
diputar sejak 1965 hingga 1982, yang berorientasi pada problem
kemasyarakatan, misalnya mengangkat persoalan pelecehan terhadap anak.
Whicker’s World (1959-88) hadir di luar laporan singkat pada program
buletin awal petang, tonight. Program ini ganjil dan lucu sekaligus tajam
secara sosial.
Dennis Mitchell adalah seorang pembuat dokumenter terkemuka
yang menyukai pendekatan membicarakan subjek berbicara sendiri.
Michell efektif dalam mengarahkan kamera dan memancing orang
berbicara. Ia membuat film pada 1960 an tentang topik-topik yang sama
beragamnya dengan sebuah desa pertambangan Yorkshire dan negara
Afrika dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Serial dokumenter ilmu pengetahuan BBC Horizon mulai diputar
pada 1964 dan hingga saat ini masih berjalan. Dokumenter yang mengkaji
budaya dan sejarah menuai sukses tahun 1964 bersama dengan Sri Kenneth
Clarke dalam Great temples of the world.
Pada 1970
Pada masa ini tipe dokumenter yang mapan tetap kuat,
dibantu dengan pralatan yang lebih fleksibel dan porttable. Life on
Earth (1979) adalah sebuah serial alam blockbuster yang
kesuksesannya melebihi World about us (1967).
Seven Maen (1971) menyertakan studi tentang Quentin Crisp,
yang berbicara dengan bebas parihal gaya hidup, sika, dan sejarahnya
di flatnya. Yang menarik dari contoh ini adalah bahwa ia bisa
dikontraskan dengan fiksi the naked civi servant (thames, 1975), di
mana jonh hurt memerankan crisp dalam versi kehidupannya yang
didramatisasi namun pada hakikatnya benar. Bagian ini bersifat

autobiografis, diperkenalkan oleh Crisp sendiri, dan berfokus pada
pengalaman menjadi homoseksual pada tahun 1930 an hingga 1950
an.
Film Mitchell memuat sedikit hal eksplisit berkenaan dengan
sisi kehidupan Crisp ini. Sebagai sebuah studi tentang gaya hidup dan
sikap, tindakan memut sedikit hal ini tidak ‘benar’. Dua program ini
menampilkan dua cara merepresentasikan ‘kebenaran’ yang berbeda.
Keduanya berpijak pada seuah penerimaan bahwa televisi bisa secara
eksplisit mengungkapkan wilayah budaya kita yang sebelumnya tabu.
Pendekatan Mitchell terhadap dokumenter mulai diterapkan
pada 1979 sejak saat itu ia diajak untuk bergabung kembali dalam satu
atau dua serial, dan kini ia adalah seorang ‘tokoh’ yang diakui, dengan
permintaan yang sangat banyak guna membuka acara-acara seperti
rapat umum, bahkan sampai 20 tahun kemudian.
Daya tarik dokumenter sejarah dan keasyikan budaya kita
dengan perang dunia II, dilukiskan dalam kesuksesan detail-detail
thames dan pandangan komprehensif terhadap peyebab, tindakan/aksi,
dan konsekuensi dari perang itu, the world at war (1973).
Namun, yang penting pada 1979 adalah penayangan
dokumenter investigatif john pilger berkenaan dengan kamboja, ihwal
pembunuhan yang berlangsung selama perang sipil, ihwal khmer merh
dan dampak merugikan dari politik kekuasaan pemerintah barat: Year
Zero-The Silent Death of Cambodia.
Akan tetapi, laporan berkala pilger menuai kepahitan dengan
adanya kritik yang mendesak pembuktian faktanya harus benar jika ia
tidak mau dituntut karena memfitnah. Pilger mendapat pengalaman
pertama dari the pilger report (1974 dan tahun-tahun berikutnya), yang
merupakan pengamatan lebih singkat terhadap situasi dan isu-isu
poitik di seluruh duia.
Barangkali bukan kebetulan di mana drama seri yang sangat
naturalistik day of hope, yang ber-setting di sekitar periode perang

dunia pertama dan mengangkat pandangan sayap kiri masyarakat
seputar perang dan serangan umum 1927, juga disiarkan pada 1975.
Pilger bersama serial ini memprovokasi banyak sekali perdebadatan
mengenai sikap serial itu terhadap peristiwa-peristiwa dan mengenai
‘apa yang seharusnya ditayangkan di televisi’.
Pada 1980
Dokumenter tahun 1980 an seperti Hollywood (thames, 1980),
pada era sepi sinema, atau ireland. Crime Watch UK, yang telah saya
singgung, mulai diputr pada 1984 (BBC2). Tahun yang sama kita bisa
lihat the living planet, sebuah karya besar Attenborough yang sangat
sukses untuk dekade tersebut. Ada serial yang menarik dan punya
kesadaran kultural, Equinox (Channel 4, 1986), yang memiiki aspekaspek ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karya-karya dokumenter mencapai kesempurnaannya pada
1980 an, karena terdaat pemahaman bahwa serial-serial itu
menggambungkan gaya dan pendekatan yang telah mapan.
Pada 1990
Pada 1990 an dokumenter berbasis topik atau isu terus
melibatkan dan menggairahkan audiens berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, margasatwa, dan isu-isu sosial.namun, doumenter ini
memainkan teknologi dan konvensi yang terbukti paling inovatif.
Video Diaries (1991) memberikan kita laporan yang lebih
panjang mengenai kepentingan dan aktivitas orang-orang sebagaimana
mereka filmk sendiri. Kit berada bersama polisi dalam razia malam
untuk menangkap para pelaku kejahatan.
Jonh Corner (1996) menggambarkan tiga perkembangan dalam
dokumenter berdasarkan kamera baru dan teknologo suara :
a.

Tipe layanan darurat (emergency services), misalnya 999 (1992 ke
depan) atau Blues and Twos (1994).

b.

Tipe lakukan sendiri (do it yourself), misalnya video Diaries atau
The Real Holiday Show (1995).

c.

Format kamera tersemunyi, misalnya Underciver Britain (1994).
Sebagai program yang secara tipikal menyandang sifat televisi

umumnya, dokumenter tidak hanya mengembangkan bentuk-bentuk
baru dengan mengembangbiakkan apa yang sudah ada, tetapi juga
mengkawin silangkannya dengan fiksi. Perbedaan antra fakta dan fiksi
tidak lagi menjadi pematok dalam kebenaran dalam dunia
postmodernis.
Namun dokumenter tradisional yang menyediakan survai
tentang beberapa aspek ilmu oengetahuan atau ilmu politik atau
asyarakat, masih ada. Namun dokumenter telah menjadi satu unsur
penting dalam performa penyiaran berkenaan dengan peran kritis dan
informasional publiknya dan juga sumber pengetahuan dan
kesenangan (1996).
TELEVISI DAN REPRESENTASI
Gagasan tentang representasi
Tedapat perbedaan penting antara representasi ditinjau dari segi
penampilan fiik dan dari segi makna. Dalam arti luas, seua komunikasi
mengonstruksi representasi, bahkan dalam percakapan sehari-hari pada
suatu kelompokkita juga akan menggunakan dan memperkuat gagasan
yang telah ada.
Akan tetapi, televisi harus dipandang secara berbeda dengan
percakapan sehari-hari dikarenakan alesan-alesan yang terutama
dikaitkan dengan capainnya dalam populasi secara umum. kendati
demikian yang paling mendasar adalah bah representasi itu
berhubngan dengan gagasan tentang orang muda, apa keyakinan
meraka, nilai-nilai, dan keasyikan yang mereka pahami.
Representasi dalam teks media boleh dikatakan berfungsi secara
ideologis sepanjang representasi itu membantu merepruduksi

hubungan sosial berkenaan dengan dominasi dan eksploitasi
(Fairlough, 1995).
Kita perlu ingat ada tiga jenis sikap kritis terhadap media ditinjau dari
sudut :
a.

Mengapa mereka mengonstruksi jenis-jenis representasi

b.

Bagaimana produk media pada umumnya dikonstruksikan

c.

Hubungan antara produser media dan audiens
Daterminisme (marxisme) menjelaskan bahwa, walaupun

secara tidak sadar, produser mengonstruksi representasi yang
maknanya bekerja berdasarkan kecenderungan mereka yang
mengontrol masyarakat dan kerap kali berlawanan dengan kepentingan
mereka yang dikontrol dan direpresentasikan.
A.

Stereotip

Bagai manapun juga stereotip pada dasarnya dibedakan menurut
derajat intensitas dan akssesibilitas kultural, sehingga materi genre
penuh dengan para karakter cadangan yang akrab melalui pengulangan
namun dicirikan kurang lebih secara jelas dalam karakteristiknya.
B.

Identitas

Identitas adalah sesuatu yang ada dalam kesadaran, diartikulasikan
dalam komunikasi, dan juga dihidupkan dalam sebuah konteks
budaya. Dengan demikian, identitas merupakan sebuah konsep yang
sulit dipegang, bermakna berbeda untuk orang yang berbeda.
C.

Perbedaan

Perbedan berkaitn juga dengan norma sosial, representasi menarik
perhatian kita pada perbedaan sosial. Dengan cara itu representasi
memperkuat norma prilaku dan menggabungkan nilai-nilaidi sekitar
representasi yang dipahami sebagai norma. Sehingga homoseksualitas
menjadi berbeda dengan heteroseksual.
D.

Pengalamiahan

Pengalamiahan menjadi pengabsah bagi pandangan tertentu berkenaan
dengan tatanan sosial sebagai hubungan sosial, pegabsah bagi
hubungan kekuasaan tertentu. Memang, naturalisasi dihadirkan untuk
mengabsahkan