Struktur Dan Desain Organisasi berdasarkan docx

Modul ke-13
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Dosen : Agus Arijanto,SE,MM

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Pengertian Struktur Organisasi
Setiap organisasi baik itu perusahaan, departemen, lembaga dan organisasi
masyarakat harus memiliki struktur organisasi. Hal ini penting karena untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari dengan baik dan lancar, dengan
mendaya-gunakan masing-masing fungsi, peran dan tanggung jawab individuindivdu, kelompok, unit kerja yang ada dalam organisasi tersebut.
Anggapan Dasar Teori Klasik
Pandangan teori klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan,
teknologi dan partisipannya.
3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan
kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas.
4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
5. Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas dan aturan-aturan
yang tidak bersifat pribadi.

6. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
7. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak
tepat, dan dapat diselesaikan melalui perancangan dan pengorganisasian
kembali ( Bolman, 1988 )

Unsur kunci teori klasik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

1

Ada empat kunci dari teori klasik :
a) Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah pekerjaan
terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi.
b) Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat adanya tingkatan
karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus dalam organisasi.

c) Struktur, adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi. (Lini dan Staf)
d) Pengawasan yang ketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya menghendaki
banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan. Sedangkan pada
organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak diperlukan saluran komunikasi.
Organisasi Sosial
Menurut Pendapat Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan
dengan Organisasi Sosial dengan tiga cara :
1. Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi. Keseragaman perilaku dan
tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dihasilkan lewat
komunikasi diantara anggota-anggota kelompok.
2. Jika suatu sistem sosial telah berkembang, ia menentukan komunikasi
anggota-anggotanya. Sistem sosial mempengaruhi bagaimana, ke, dan dari
siapa, dan dengan pengaruh bagaimana komunikasi terjadi diantara anggotaanggota sistem.
3. Pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita membuat
prediksi yang akurat mengenai orang-orang tanpa mengetahui lebih banyak
daripada peranan-peranan yang mereka duduki dalam sistem.
Organisasi Formal
Adapun ciri-ciri khas organisasi formal – yang secara populer disebut birokrasi –
untuk memahami ciri-ciri penting sistem yang formal.
Karakteristik Birokrasi Weberian

Apakah ciri-ciri suatu organisasi terbirokratisasikan yang ideal ? Analisis atas karya
Weber memberikan sepuluh ciri berikut ini :
1. Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara
jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari organisasi formal adalah
jabatan-jabatan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

2

2. Tujuan atau rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas; tugas-tugas
organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi
3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan.
Yakni, satu-satunya saat bahwa seseorang diberi kewenangan untuk
melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah menduduki
jabatannya.

4. Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.
Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu piramida, yang menunjukkan
setiap pegawai bertanggung jawab kepada atasannya atas keputusankeputusan bawahannya serta keputusan-keputusannya sendiri.
5. Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan
secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam
organisasi.
6. Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal – yakni, peraturanperaturan organisasi berlaku bagi setiap orang. Jabatan diharapkan memiliki
orientasi yang impersonal dalam hubungan mereka dengan langganan dan
pejabat lainnya.
7. Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan
bagian dari organisasi.
8. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan
organisasi.
9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis,
alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau koneksi lainnya.
10. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan
jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
Komunikasi Jabatan dan Hubungan Informal
Ciri-ciri suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut
komunikasi jabatan (posisitional communication) (Redfield, 1953). Hubungan

dibentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara orang-orang. Keseluruhan organisasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

3

terdiri dari jaringan

jabatan. Mereka yang

menduduki jabatan diharuskan

berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan jabatan mereka. Sekalipun
demikian, dalam praktek komunikasi jabatan ini membingungkan, karena tidak
semua jabatan dan interaksi secara saksama sesuai dengan diagram jabatan.
Meskipun analisis Weber tentang teori organisasi dapat menguraikan banyak

organisasi yang beroperasi dewasa ini, sejumlah pemikiran dan teori lain
memberikan sumbangan untuk memahami cara kerja organisasi, dan khususnya,
komunikasi organisasi. Dua jenis teori, disamping teori kominikasi, memberikan
pandangan yang berguna, yakni teori manajemen dan teori organisasi. Terkadang
para penulis membuat sedikit perbedaan antara teori pengelolaan (managing) dan
teori pengorganisasian (organizing) karena kedua teori itu sering sangat mirip, tetapi
terkadang berbeda. Kita akan menguraikan teori klasik manajemen secara ringkas,
teori yang sesuai dengan teori formal Weber mengenai organisasi.

Manajemen Ilmiah Taylor
Teori Weber mengenai birokrasi berforkus terutama pada pengorganisasian; teori itu
dianggap sebagai pernyataan terpenting tentang organisasi formal, namun mungkin
juga benar bahwa semua teori organisasi pada dasarnya adalah teori pengelolaan.
Secara bersama-sama Weber dan Taylor menyajikan teori-teori organisasi dan
manajemen yang hampir secara khusus membahas anatomi organisasi formal yang
dapat disebut sebagai teori-teori struktural klasik. Pendekatan Taylor terhadap
manajemen dilakukan di sekitar empat unsur kunci: pembagian kerja, proses skalar
dan fungsional, struktur, dan rentang kekuasaan. Menggunakan analisis Sofer
(1972), kita akan membahas keempat pokok tersebut secara ringkas.
Pembagian kerja menyangkut bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan

organisasi didistribusikan. Dalam pengertian birokratik, kewajiban perusahaan
secara sistematis dibebankan kepada jabatan-jabatan dalam suatu tatanan
spesialisasi yang menurun. Taylor menyatakan bahwa pekerja harus dibebaskan dari
tugas perencanaan dan kegiatan tata usaha.
Proses skalar dan fungsional berkaitan dengan pertumbuhan vertikal dan
horisontal organisasi. Proses skalar menunjukkan rantai perintah atau dimensi
vertikal organisasi. Dengan memperoleh dua asisten, manajer telah memperbesar
ukuran organisasi secara vertikal, menciptakan perubahan-perubahan dalam
pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab, kesatuan perintah, dan kewajiban
melapor.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

4

Struktur berkaitan dengan hubungan-hubungan logis antara berbagai fungsi dalam

organisasi.
Teori-teori klasik berfokus pada dua struktur dasar yang disebut Lini dan Staff.
Lini. Nilai dasar yang membedakan Lini dengan Dasar terletak pada wilayah
pembuatan keputusan. Isitlah lini berarti bahwa kewenangan terakhir terletak pada
jabatan-jabatan dalam struktur.
Staf. Tenaga staff secara tradisional memberi nasihat dan jasa untuk membantu lini.
Lini mempunyai otoritas komando. Staff memberikan nasihat dan melakukan
persuasi dalam bentuk usulan-ususlan, namun tidak mempunyai kewenangan untuk
memeberikan perintah kepada manajer lini untuk mengikuti usulan-usulan tersebut.
Struktur Tinggi dan Struktur Datar Terdapat berbagai bentuk struktur organisasi,
namun pada dasarnya terbagi dua: struktur tinggi atau vertikal dan struktur datar
atau horisontal. Tingginya atau datarnya suatu organisasi ditentukan oleh perbedaan
dalam jumlah tingkatan kewenangan dan variasi dalam rentang pengawasan (span
of control) pada setiap tingkat.
Rentang Pengawasan (Span of Control) menunjukkan jumlah bawahan yang
berada dibawah pengawasan seorang atasan. Meskipun sering dinyatakan bahwa
jumlah bawahan yang dapat diawasi seorang manajer adalah lima atau enam orang,
dalam prakteknya, rentang pengawasan tersebut bervariasi.
Struktur organisasi: konfigurasi peran formal, prosedur, governansi & mekanisme
kontrol, kewenangan & proses pengambilan kebijakan

Strategic competitiveness dapat dicapai bila struktur organisasi yang dipilih sejalan
dengan strategi yang telah diformulasikan. Semua organisasi memerlukan bentuk
struktur organisasi tertentu untuk menerapkan dan mengelola strateginya.
Perusahaan sering mengubah strukturnya ketika skala usahanya dan
kompleksitasnya semakin besar. Karena kebutuhan untuk mengikuti dan meg-update
perkembangan bisnis yang saat ini perkembangan sangat cepat. Tentunya dengan
pertimbangan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaannya.
Ada Tiga jenis struktur dasar:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

5

a.Struktur sederhana
b.Struktur Fungsional
c. Struktur Multidisional

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur
Pola pertumbuhan struktur terjadi akibat perubahan hubungan antara formulasi
strategi & struktur organisasi yg digunakan untuk mendukung & memfasilitasi
implementasi strategi

Struktur Sederhana
Pemilik Manajer dalam menjalankan kegiatannya :
 Pemilik-Manajer membuat semua keputusan penting secara langsung dan
mengawasi semua kegiatan
 Sulit mempertahankan struktur ini ketika perusahaan tumbuh dalam hal
ukuran dan kompleksitas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

6


Kelebihan dan Kelemahan STRUKTUR FUNGSIONAL
Keuntungan :


Mencapai efisiensi lewat spesialisasi



Mengembangkan keahlian fungsional



Membedakan dan mendelegasikan keputusan operasi harian



Mempertahanklan pengendalian secara sentralistik



Mengkaitkan struktur dengan strategi secara ketat dengan mendesain
aktivitas kunci sebagai unit terpisah

Kelemahan


Mendorong spesialisasi yang sempit dan berpotensi menciptakan
persaingan/konflik fungsional (fanatisme dinas/departemen)



Menciptakan kesulitan dalam koordinasi fungsional maupun pengampilan
keputusan antarfungsi



Membatasi general managers



Berpotensi kuat menciptakan konflik lintas fungsional karena skala prioritas
pada fungsi tertentu dan tidak seluruh bisnis

Struktur Multi-Divisional
Tiap divisi beroperasi sebagai usaha yang terpisah Cocok untuk related-diversified
businesses. Tugas kunci manajer perusahaan adalah memanfaatkan sinergi antar
divisi.
Manajer menggunakan kombinasi pengawasan stratejik dan keuangan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

7

Manajer berusaha menemukan keseimbangan antara: Persaingan antar divisi untuk
memperoleh sumber kapital yang langka, Menciptakan peluang kerja sama untuk
mengembangkan sinergi
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kinerja keseluruhan perusahaan
Pembuatan keputusan manajer dalam struktur Multi-Divisional kemungkinan
menjadi:
a. terpusat dan desentralisasi
b. birokratis dan non-birokratis
Keseimbangan dalam dimensi tersebut dapat berubah sepanjang waktu
Struktur akan berkembang bersama dengan:
a. Perubahan Strategis
b. Derajat Deversifikasi
c. Cakupan geografis
d. Sifat persaingan
Arti Pentingnya Organisasi Metode & Pengertian Organisasi & Metode
Organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat, tools.
Desain

organisasi

(organizational

design)

merupakan

proses

memilih

dan

mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk
mencapai tujuan. Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Sejarah Organisasi
(Nancy Dixon, 1994) organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas
mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan
menyempurnakan organisasi ”(Peter Senge, 1990) “Organisasi di mana orangorangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan
hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan
berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana
orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu
secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang
terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

8

Desain Organisasi Formal dan Informal Pengertian Desain Organisasi
Sasaran desain organisasi adalah menggunakan struktur yang memberikan
fasilitas pengimplementasian strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan
sebagi proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih
struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan
tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi
menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan ke luar
organisasi. Ada empat bagian untuk membangun desain organisasi, yaitu pembagian
kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi. Dalam pengembangan desain
organisasi ada dua hal yang penting; pertama perubahan stratgei dan lingkungan
berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang
berkelanjutan.

Kedua,

perubahan

dalam

struktur

termasuk

mencoba

dan

kemungkinan berbuat salah dalam rangka mensyusun desain organisasi. Manajer
hendaknya memandang desain organisasi sbg pemecahan masalah dan mengikuti
tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada
didesain utk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
Organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :


Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan
bersama dan terikat secara formal.



Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suatu system aktivitas
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.Menurut Stoner,
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orangorang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.



Menurut James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)
sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia). Jadi, paling tidak definisi organisasi terdiri dari :
1. orang orang/sekumpulan orang
2. kerjasama
3. tujuan bersama
Desain organisasi menekankan pada sisi manajemen dari teori organisasi dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

9

mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal

1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Kumunitas tukang
ojek, kelompok pengajian, belajar bersama pelajar, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan
hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan
hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan
informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal
tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta
muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan
melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan
para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan
dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu
kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

10

kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah.
Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu
mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam
berbagai tinkatan formal.
Macam-macam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan
wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari
bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau
peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu
dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

11

Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada
hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi
fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.

Teori Organisasi
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI
A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (1)
1. Robert Owen (1771 - 1858)
- Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan
perusahaan.
- Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana
kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

12

2. Charles Babbage (1792 - 1871)
- Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya
dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap pekerja dapat dididik dalam suatu
keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai
dengan spesialisasinya.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang
studi waktu kerja (time & motion studies ). Dengan penekanan waktu penyelesaian
pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem
upah differensial.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Hennry L. Gantt menolak sistem upah differensial, karena hanya berdampak kecil
terhadap motivasi kerja.
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik (4)
5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 -1972) :
- Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan
kelelahan dalam pekerjaan.
- Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
- Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat
mengurangi kelelahan.
6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
- Penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah pemborosan
dan inefisinesi.
- Oleh karena itu ia menganjurkan :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

13

1. Tujuan jelas 7. Urutan instruksi
2. Kegiatan logis 8. Standar kegiatan
3. Staf memadai 9. Kondisi standar
4. Disiplin kerja 10. Operasi standar
5. Balas jasa yang adil 11. Instruksi standar
6. Laporan terpecaya 12. Balas jasa insentif
B. TEORI ORGANISASI KLASIK HENRY FAYOL (1841-1925)
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen, yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan
- Organizing ; kegiatan mengorganisasikan
- Coordinating ; kegiatan pengkoordinasian
- Commanding ; kegiatan pengarahan
- Controlling ; kegiatan pengawasan
AZAS-AZAS UMUM HENRY FAYOL (1841-1925)
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

14

C. TEORI ORGANISASI KLASIK James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen
adalah :
1. Koordinasi
2. Prinsip skala
3. Prinsip fungsional
4. Prinsip staf
D. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu
dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan
manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu
rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial dan
harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar
produktifitasnya bisa lebih tinggi.
F. Teori Behavioral Science
1. Abraham maslow : Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
1. Douglas Mc Gregor adalah Dengan teori X dan teori Y.
2. Frederich Herzberg adalah dengan menguraikan teori motivasi higienis atau teori
dua faktor.
3. Robert Blake dan Jane Mouton adalah dengan membahas lima gaya
kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4. Rensis Likert : -- mengidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif
mengenai empat sistem manajemen.
G. Teori Behavioral Science
1. Fred Fiedler --Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
2. Chris Argyris -Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar
hubungan budaya.
3. Edgar Schein : Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang
per orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
H. Teori Aliran Kuantitatif
- Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

15

dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
- Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai
dengan langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan
komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan peluang sebagai informasi yang
dibutuhkan pihak manajemen.
ANGGAPAN DASAR (ASUMSI) TEORI KLASIK
 Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan
 Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan,
teknologi dan partisipannya
 Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan
kepentingan pribadi terhalang oleh norma-norma rasionalitas
 Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Agus Arijanto, SE., MM

PERILAKU ORGANISASI

16