Fenomena Syirik Di Masyarakat. docx

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu
(kebodohan), dhai’ful iiman (lemahnya iman) dan taqliid (ikut-ikutan secara
membabi-buta).
Al-jahlu merupakan sebab pertama perbuatan syirik. Masyarakat sebelum
datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah, sebab mereka tidak tahu
mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan
kebodohan

itu,

orang-orang

cendrung berbuat syirik.

Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat
syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selal
u menjadi rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh dan dengan
kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai

persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai narasumber
yang sangat mereka agungkan.
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman).
Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut
kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan
oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing
oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatanperbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena

ingin

segera

kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih
jadi presiden atau selalu merujuk kepada para dukun supaya penampilannya tetap
memikat hati orang banyak.
Taqliid merupakan sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan
bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka
melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka. Allah berfirman,
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami
mendapati


nenek

moyang

kami

mengerjakan

yang

demikian

itu,
1

dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah ti
dak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengadaadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf: 28).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan syirik?
2. Apa dalil-dalil yang menyatakan bahwa syirik merupakan perbuatan dosa?
3. Ada berapa macam syirik di masyarakat dan contohnya?
4. Bagaimana cara menghindari syirik di masyarakat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan pengertian syirik di masyarakat.
2. Menerangkan dalil aqli dan dalil naqli tentang syirik.
3. Menjelaskan macam-macam syirik di masyarakat beserta contohnya.
4. Memberi penjelasan mengenai cara menghindari perbuatan syirik di
masyarakat.

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa
Ta'ala dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya . Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Syirik ada dua macam; pertama syirik dalam

Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta,
sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah,
mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan
mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi
dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’”
[ Q.S.Saba’(34): 22 ]
Kedua, syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdo’a) kepada selain
Allah, baik dalam bentuk do’a ibadah maupun do’a masalah .” Umumnya yang
dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah adalah dalam
hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain
Allah di samping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a, dan sebagainya kepada selainNya.Karena itu, barangsiapa menyembah dan berdo’a kepada selain Allah berarti
ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang
tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
“... Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang
besar.” [Q.S.Luqman(31): 13]
Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


3

‫سوسجل سسس‬- ‫عققيوقق ال يسوالنسدي ينن‬
‫ سا ينليشسراقك نباللنه سو ق‬:‫ سقاسل‬.‫ بسسلى سيا سرقسيوسل اللنه‬:‫ سقال قيوا‬،(‫أ سل س أ قن س نببئقك قيم نبأ سك يبسنر ال يك سسبانئنر )ث سل سثثا‬
‫ت‬
‫ سفسما سزاسل ي قك سنبرقرسها سح ب ستى ققل يسنا ل سي يتسقه سسك س س‬:‫ سقاسل‬.‫ أ سل س سوسقيوقل ال بقزيونر‬:-‫سوسكاسن قمتب سنكثئا سفسقاسل‬.
“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling
besar?” (Beliau mengulanginya tiga kali.) Mereka (para Sahabat) menjawab:
“Tentu saja, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka
kepada kedua orang tua.” -Ketika itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak
seraya bersabda:- “Dan ingatlah, (yang ketiga) perkataan dusta!” Perawi berkata:
“Beliau terus meng-ulanginya hingga kami berharap beliau diam.”
Syirik (menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan
kezhaliman yang paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan Khaliq
(Pencipta) pada hal-hal yang khusus bagi Allah Ta’ala. Barangsiapa yang
menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia telah menyamakannya dengan Allah
dan ini sebesar-besar kezhaliman. Zhalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada
tempatnya.
B. Dalil - Dalil tentang Syirik
Dalil Bahwa Berdo’a kepada Selain Allah itu Syirik

‫س‬
‫عين نعسباسﺩنﺗﻲ سسي سيدقﺧقلوسﻥ سجسﻬن بسسم سﺩﺍنﺧنريسن‬
‫سﻭسقاسﻝ سﺭببقك ققم ﺍيﺩ ق‬
‫ﺐ ل سك قيم نﺇ بسﻥ ﺍل ب سنﺬيسن ي سيﺴتسك ينبقرﻭسﻥ س‬
‫عوننﻲ ﺃيستسنﺠ ي‬
“Dan Rabbmu berfirman: ”Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Al-Mu’min. 40:60)
‫عتسسزل سقﻬيم سﻭسماي سيﻌبققدﻭسﻥ‬
‫عوسﻥ نمن قﺩﻭنﻥ ﺍللنه سﻭﺃ سيﺩ ق‬
‫عتسنزل قك قيم سﻭسماﺗسيد ق‬
‫ سفل س بسما ﺍ ي‬.‫عﺂنﺀ سﺭنببﻲ سشنق ب ثيا‬
‫سﻭﺃ س ي‬
‫عسﺴى سﺃﻵ ﺃ سقكوسﻥ نبقد س‬
‫عوﺍ سﺭنببﻲ س‬
‫ﺏ‬
‫نمن قﺩﻭنﻥ ﺍللنه سﻭسهبيسنا ل سقه نﺇيس س‬
‫ﺤاسﻕ سﻭي سيﻌققو س‬
“Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain
Allah, dan aku akan berdo’a kepada Rabbku, mudah-mudahan aku tidak akan
kecewa dengan berdo’a kepada Rabbku”. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan

4

diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami
anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub.” (Maryam : 48-49)
Maka do’a merupakan ibadah, dan berdo’a kepada selain Allah adalah
menyekutukan Allah dengan yang lain. [Al-‘Iqd ats-Tsamin, hal. 123]
Dalil Bahwa Sujud kepada Selain Allah itu Syirik
‫عبقيد سﺭبب سسﻚ سح ب ستى ي سأ ينﺗي سسﻚ ﺍل يي سنقيقن‬
‫ سﻭﺍ ي‬.‫ﺤيمند سﺭ نببسﻚ سﻭقكن نبمسن ﺍل بسﺴانجنديسن‬
‫سفسﺴ نببيﺢ نب س‬
“Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orangorang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu
yang diyakini (ajal).” (Al-Hijr :98-99)
Dan Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Seandainya aku boleh menyuruh
seseorang untuk sujud kepada orang lain selain Allah, maka aku akan menyuruh
istri untuk bersujud kepada suaminya.”
Dalil tentang Nadzar
‫ث قبمس ل يي سيققﻀوﺍ ﺗسسﻔﺜسقﻬيم سﻭل يقيوقفوﺍ ن ققﺬﻭسﺭقهيم سﻭل يي س ب سﻄ ب سوقفوﺍ نبال يبسي ي ن‬
‫ت ﺍل يسﻌنتينﻖ‬
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan
mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan

hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).”
(Al- Hajj: 29)
Dalil tentang Riya’
‫ي قسرﺁقﺀﻭسﻥ ﺍل بسناسﺱ سﻭل سي سيﺬك ققرﻭسﻥ ﺍللسه نﺇل بس سقنليل ث‬
“Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisa: 4:142)

5

Dalil Sumpah dengan Menyebut Nama Allah
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang bersumpah dengan
menyebut selain Allah, maka ia telah menjadi kafir dan musyrik.”
Rujukan
1. ^Al-Qur'an dan Hadist
2. ^Al-Mufradat, hal. 452
3.^ Al’Iqd ats Tsamin fi Bayan Masail ad-Din, hal. 119-120
4. ^Tathhir al-Jinan wa al-Arkan ‘an Darn asy-Syirik wa al-Kufran, hal. 38-39
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memperingatkan umatnya
dari syirik
Kalau ada yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak

khawatir umatnya menjadi musyrik sepeninggal beliau, maka dia adalah orang
yang sangat bodoh terhadap ajaran beliau. Bagaimana tidak, sedangkan dalam
hadits disebutkan,
‫عل سي يك قيم النبشيرقك ال سيصسغقر سقاقلوا سيا سرقسوسل الله سوسما النبشيرقك ال سيصسغقر؟ سقاسل النبريا سقء‬
‫نإ بسن أ سيﺧسوسف سما أ سسﺧاقف س‬
“Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah syirik kecil”. Mereka
bertanya, “Apakah syirik kecil tersebut wahai Rasulullah?” Jawab Beliau,
“Riya’ ”. (H.R. Ahmad dengan sanad yang shahih).
Jika riya’ (syirik kecil) yang hanya membatalkan amal tertentu saja beliau
takutkan, maka masuk akalkah jika beliau tidak mengkhawatirkan syirik akbar
yang membatalkan seluruh amal??
Dalil lain yang menunjukkan bahwa pemahaman si penulis adalah salah besar
ialah hadits berikut:

6

‫ت سصن سثما ﺗسيﻌقبدسها سديوس نفﻲ‬
‫عة سح ب ستى ﺗسيﻀسﻄنرب أ سل سسيات ننسﺴاء سديوس سحيول نذي ال ي س‬
‫ سوسكان س ي‬، ‫خل سسصة‬
‫سلا ﺗسققوم ال بسﺴا س‬

‫ﺠانهلن بسية نبتسسباسلة‬
‫ال ي س‬
“Kiamat tidak akan bangkit hingga wanita-wanita Daus tawaf mengelilingi Dzul
Khalashah, yaitu berhala yang disembah oleh Daus di masa Jahiliyah“. (H.R.
Bukhari dan Muslim).
Demikian pula sabda beliau berikut;
‫ت سوال يقﻌ ب سزى‬
‫ﺐ الل ب سي يقل سوالن بسسﻬاقر سح ب ستى ﺗقيﻌبسسد الل ب س ق‬
‫ل س ي سيﺬسه ق‬
“Malam dan siang tak akan hilang hingga Latta dan ‘Uzza disembah kembali”
(HR Muslim).
Hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa ada sebagian dari umat Beliau yang
kembali menjadi musyrik sepeninggal beliau. Demikian pula murtadnya sebagian
besar bangsa Arab pasca kematian Beliau, sebagaimana yang terjadi di masa
kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Karenanya, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan hal tersebut agar kita waspada
terhadap segala bentuk syirik dan pintu-pintu yang mengarah kepadanya, dan ini
membuktikan bahwa Nabi tetap mengkhawatirkan terjadinya syirik pada umat
beliau sepeninggal beliau.


C. Macam - Macam Syirik beserta Contohnya
a. Syirik dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu syirik akbar (besar) dan
syirik ashghar (kecil).
1. Syirik Akbar
Syirik Akbar (besar) adalah memalingkan suatu bentuk ibadah
kepada selain Allah SWT, seperti berdo’a kepada selain Allah SWT atau
mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar
7

untuk selain Allah SWT, baik untuk kuburan, jin atau syaithan, dan
lainnya. Atau seseorang takut kepada orang mati (mayit) yang (dia
menurut perkiraannya) akan membahayakan dirinya, atau mengharapkan
sesuatu kepada selain Allah SWT, yang tidak kuasa memberikan manfaat
maupun mudharat, atau seseorang yang meminta sesuatu kepada selain
Allah SWT, di mana tidak ada manusia pun yang mampu memberikannya
selain Allah SWT, seperti memenuhi hajat, menghilangkan kesulitan dan
selain itu dari berbagai macam bentuk ibadah yang tidak boleh dilakukan
melainkan ditujukan kepada Allah SWT saja. Syirik besar dapat
mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di
dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dalam keadaan syirik dan belum
bertaubat daripadanya.
2. Syirik Ashghar
Syirik Ashghar (kecil) adalah segala sesuatu yang disebut sebagai
syirik dalam dalil-dalil syari’at akan tetapi tidak mencapai derajat syirik
akbar, dan ia dikategorikan sebagai sarana yang mengantarkan menuju
syirik akbar. Syirik ashghar tidak menyebabkan seorang hamba yang
melakukannya keluar dari Islam. Pelakunya mendapat ancaman Allah
SWT dan berhak menerima siksa tapi tidak kekal di dalam neraka
(seandainya disiksa di neraka. Syirik jenis ini menghapuskan (pahala)
amal yang dicampurinya, adapun pelakunya berada di bawah kehendak
Allah. Jika Allah berkehendak menyiksa maka ia akan disiksa, tetapi kalau
Dia berkehendak mengampuni maka diampuni dosanya.

b. Contoh-contoh syirik akbar dan ashghar.


Contoh-contoh syirik akbar.
1. Syirik Do’a.

Syirik do’a, yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah SWT, ia juga berdo’a
kepada selain-Nya. Seperti berdo’a kepada kuburan (dengan tujuan untuk
8

meminta), berdo’a (meminta) kepada seorang dukun/paranormal, berdo’a kepada
pohon, dll.A llah SWT berfirman dalam surat Al-‘Ankabut ayat 65:
‫ﺠاقهيم نإسلى ال يبسنبر نإسذا قهيم ي قيشنرقكوسن‬
‫عقوا الل ب سسه قم ي‬
‫خلننصيسن ل سقه النبديسن سفل س بسما ن س ب س‬
‫سفنإسذا سرنكقبوا نفﻲ ال يقﻔل ينﻚ سد س‬
“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).”
[Al-‘Ankabuut: 65].
2. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan.
Syirik niat, keinginan dan tujuan, yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah
untuk selain kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti Berniat mengerjakan
sholat bukan karena Allah Ta’ala, melainkan karena ingin mendapatkan pujian
dari orang lain. Allah SWT berfirman dalam surat Huud ayat 15-16:

‫ﺤسياسة ال بقدن يسيا سونزين ستسسﻬا ن قسو ب ن‬
‫ف نإل سيينﻬيم‬
‫سمين سكاسن ي قنريقد ال ي س‬
‫خقﺴوسن قأول لسنئسﻚ ال ب سنﺬيسن ل سييسس‬
‫عسمال سقﻬيم نفيسﻬا سوقهيم نفيسﻬا سلا ي قبي س‬
‫أس ي‬
‫ل سقﻬيم نفﻲ ايلﺂنﺧسرنة نإ ب سلا ال ب سناقر سوسحنبسط سما سصن سقﻌوا نفيسﻬا سوسبانطلل سما‬
‫سكاقنوا يسيﻌسمقلوسن‬
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah
mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Huud:
15-16]

9

3. Syirik ketaatan
Syirik ketaatan, yaitu mentaati perintah selain kepada Allah SWT dalam
hal maksiat. Contohnya seperti disuruh untuk mencuri oleh orang tua kita,
menaati perintah atasan untuk melakukan korupsi. Allah SWT berfirman dalam
surat At-Taubah ayat: 31:
‫خقﺬوا أ سيحسباسرقهيم سوقريهسبان سقﻬيم أ سيرسباثبا نمين قدونن الل ب سنه سوال يسمنﺴيسﺢ ابيسن سميري سسم سوسما أ قنمقروا نإ ب سلا‬
‫اﺗب س س‬
‫ع بسما ي قيشنرقكوسن‬
‫ﺤان سقه س‬
‫لني سيﻌبققدوا نإل لسثﻬا سوانحثدا سلا نإل لسسه نإ ب سلا قهسو قسبي س‬
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabbrabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan rabb) al-Masih putera Maryam;
padahal mereka hanya disuruh beribadah kepada Allah Yang Maha Esa; tidak ada
ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa
yang mereka persekutukan.” [At-Taubah: 31]
4. Syirik Mahabbah
Syirik Mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan selain-Nya dalam hal kecintaan. Seperti mencintai kedua orang tua
kita melebihi cinta kita kepada Allah SWT, Atau mencintai Rasulullah SAW
melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat AlBaqarah ayat: 165:
‫ﺐ الل ب سنه سوال ب سنﺬيسن آسمقنوا أ سسش بقد‬
‫سونمسن ال بسنانس سمين ي ستب سنخقﺬ نمين قدونن الل ب سنه أ سن يسداثدا ي قنﺤ بقبون سقﻬيم ك س ق‬
‫ﺤ نب‬
‫ب‬
‫ب أ س بسن ال يقق ب سوسة لنل ب سنه سجنميثﻌا سوأ س بسن الل ب سسه سشنديقد ال يسﻌسﺬا ن‬
‫قح ب ثبا لنل ب سنه سول سيو ي سسرى ال ب سنﺬيسن سظل سقموا نإيذ ي سسريوسن ال يسﻌسﺬا س‬
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Dan seandainya
orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa
Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).” [Al-Baqarah: 165]
10



Contoh-contoh syirik ashghar.
1. Syirik Zhahir

Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan selain Nama Allah
SWT. Rasulullah SAW bersabda:
‫سمين سحل سسف نبسغي ينر اللنه سفسقيد ك سسﻔسر أ سيو أ سيشسرسك‬
“Barangsiapa bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur
atau syirik.”
Syirik dan kufur yang dimaksud di sini adalah syirik dan kufur kecil. Qutailah
binti Shaifi al-Juhaniyah Radhiyallahu anhuma menuturkan bahwa ada seorang
Yahudi yang datang kepada Rasulullah SAW, dan berkata: “Sesungguhnya kamu
sekalian melakukan perbuatan syirik. Engkau mengucapkan: ‘Atas kehendak
Allah dan kehendakmu,’ dan mengucapkan: ‘Demi Ka’bah.’” Maka Rasulullah
SAW memerintahkan para Sahabat apabila hendak bersumpah agar mengucapkan:

‫ت‬
‫ سماسشاسء اللقه ث قبمس نشئي س‬:‫ سوأ سين ي سققيول قيوا‬،‫ب ال يك سيﻌبسنة‬
‫سوسر ن ب‬
“Demi Allah, Pemilik Ka’bah,” dan mengucapkan: “Atas kehendak Allah
kemudian atas kehendakmu.’” Contoh lain syirik dalam bentuk ucapan yaitu
perkataan:

11

‫ت‬
‫سما سشاسء اللقه سونشئي س‬.
“Atas kehendak Allah dan kehendakmu.”
Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah:

.

‫ت‬
‫سما سشاسء اللقه ث قبمس نشئي س‬

“Atas kehendak Allah, kemudian karena kehendakmu.”
Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma bahwa
Rasulullah SAW bersabda:

.

‫ت‬
‫ سما سشاسء اللقه ث قبمس نشئي س‬:‫ سول سنكين لني سققيل‬،‫ت‬
‫ سما سشاسء اللقه سونشئي س‬:‫نإسذا سحل سسف أ سسحقدك قيم سفل س ي سققيل‬

“Apabila seseorang dari kalian bersumpah, janganlah ia mengucapkan: ‘Atas
kehendak Allah dan kehendakmu.’ Akan tetapi hendaklah ia mengucapkan:
‫ت‬
‫سما سشاسء اللقه ث قبمس نشئي س‬
‘‘Atas kehendak Allah kemudian kehendakmu.’’
Kata ‫( قثـبمس‬kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan
kehendak hamba mengikuti kehendak Allah. Allah SWT berfirman dalam surat
At-Takwir ayat: 29:
‫ب ال يسﻌال سنميسن‬
‫سوسما ﺗسسشاقءوسن نإ ب سلا أ سين ي سسشاسء الل ب سقه سر بق‬
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila
dikehendaki Allah, Rabb semesta alam.” [At-Takwir: 29]
Adapun contoh syirik dalam perbuatan, seperti memakai gelang, benang, dan
sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal marabahaya. Seperti menggantungkan
12

jimat (tamimah [15]) karena takut dari ‘ain (mata jahat) atau lainnya. Jika
seseorang meyakini bahwa kalung, benang atau jimat itu sebagai penyerta untuk
menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka perbuatan ini adalah syirik
ashghar, karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnya marabahaya)
dengan hal-hal tersebut. Adapun jika ia berkeyakinan bahwa dengan memakai
gelang, kalung atau yang lainnya dapat menolak atau mengusir marabahaya, maka
per-buatan ini adalah syirik akbar (syirik besar), karena ia menggantungkan diri
kepada selain Allah.
2. Syirik khafi
Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat,
seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang), dan lainnya.
Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah,
tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan memperindah
shalatnya (karena dilihat orang) atau bershadaqah agar dipuji dan memperindah
suaranya dalam membaca (Al-Qur-an) agar didengar orang lain, sehingga mereka
menyanjung atau memujinya. Suatu amal apabila tercampur dengan riya’, maka
amal tersebut tertolak, karena itu Allah memperintahkan kita untuk berlaku ikhlas.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat: 110:
‫ققيل نإن ب سسما أ سسنا بسسشلر نمﺜيل قك قيم قيوسحلى نإل س بسﻲ أ سن ب سسما نإل لسقﻬك قيم نإل لسله سوانحلد سفسمين سكاسن ي سيرقجو لنسقاسء سر نببنه‬
‫ﺤا سوسلا ي قيشنريك نبنﻌسباسدنة سر نببنه أ سسحثدا‬
‫عسمثلا سصالن ث‬
‫سفل يي سيﻌسميل س‬
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia sepertimu, yang
diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Allah Yang
Esa.’’ Barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah
ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Rabb-nya.” [Al-Kahfi: 110]
Maksudnya, katakanlah (wahai Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam)
kepada orang-orang musyrik yang mendustakan ke-Rasulanmu: “Sesungguhnya
aku ini hanyalah manusia seperti juga dirimu.” Maka barangsiapa yang
13

menganggap diriku (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) adalah pendusta,
hendaklah ia mendatangkan sebagaimana yang telah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bawa. Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui
yang ghaib, yaitu tentang perkara-perkara terdahulu yang pernah disampaikan
beliau, seperti tentang Ashhaabul Kahfi, tentang Dzul Qarnain, atau perkara ghaib
lainnya, melainkan (sebatas) yang telah diwahyukan Allah Ta’ala kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa
ilah (sesembahan) yang mereka seru dan mereka ibadahi, tidak lain adalah Allah
Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengabarkan bahwa barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan-Nya
-yaitu mendapat pahala dan kebaikan balasan-Nya- maka hendaklah ia
mengerjakan amal shalih yang sesuai dengan syari’at-Nya, serta tidak
menyekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepada Rabb-nya. Amal
perbuatan inilah yang di-maksudkan untuk mencari keridhaan Allah Ta’ala
semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
D. Akibat Syirik dan Solusi Menghadapi Syirik


Akibat

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik
kepada-Nya, jika ia mati dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat kepada Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫عنظيثما‬
‫نإ بسن الل ب سسه سلا ي سيغنﻔقر أ سين ي قيشسرسك نبنه سوي سيغنﻔقر سما قدوسن لسذلنسﻚ لنسمين ي سسشاقء سوسمين ي قيشنريك نبالل ب سنه سفسقند ايفتسسرلى نإث يثما س‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.” [An-Nisaa': 48] Lihat juga [An-Nisaa': 116].

14

1. Diharamkannya Surga bagi orang musyrik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
‫ﺠن بسسة سوسمأ يسواقه ال بسناقر سوسما نلل بسظالننميسن نمين أ سن يسصارر‬
‫نإن ب سقه سمين ي قيشنريك نبالل ب سنه سفسقيد سح بسرسم الل ب سقه س‬
‫عل سي ينه ال ي س‬
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah
ada bagi orang-orang zha-lim itu seorang penolong pun.” [Al-Maa-idah: 72]
2. Syirik menghapuskan pahala seluruh amal kebaikan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫عن يقﻬيم سما سكاقنوا ي سيﻌسمقلوسن‬
‫ﺤنبسط س‬
‫سول سيو أ سيشسرقكوا ل س س‬
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’aam: 88]
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
‫خانسنريسن‬
‫عسمل قسﻚ سول ستس ق‬
‫كون س بسن نمسن ال ي س‬
‫ﺤبسسﻄ بسن س‬
‫ت ل سي س ي‬
‫سول سسقيد قأونحسﻲ نإل سي يسﻚ سونإسلى ال ب سنﺬيسن نمين سقبيلنسﻚ ل سنئين أ سيشسرك ي س‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-nabi)
sebelummu: ‘Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.’” [Az-Zumar: 65]
Dua ayat ini menjelaskan barangsiapa yang mati dalam keadaan musyrik, maka
seluruh amal kebaikan yang pernah dilaku-kannya akan dihapus oleh Allah,
seperti shalat, puasa, shadaqah, silaturahim, menolong fakir miskin, dan lainnya.
3. Orang musyrik itu halal darah dan hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
15

‫ث سوسجيدﺗققموقهيم سوقﺧقﺬوقهيم سوايحقصقروقهيم سوايققﻌقدوا ل سقﻬيم ك ق ب سل سميرسصرد‬
‫سفايقتققلوا ال يقميشنرنكيسن سحي ي ق‬
“...Maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian...” [AtTaubah: 5]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
‫ سوي قيؤقﺗوا‬،‫ سوي قنقي يقموا ال ب سصل سسة‬،‫ﺤ بسمثدا سرقسيوقل اللنه‬
‫أ قنمير ق‬
‫ سوأ س بسن قم س‬،‫ت أ سين أ قسقانﺗسل ال بسناسس سح ب ستى ي سيشسﻬقديوا أ سين ل س نإل سسه نإل بس اللقه‬
‫عسلى اللنه ﺗسسﻌاسلى‬
‫ سونحسﺴابققﻬيم س‬،‫ﺤنبﻖ ا ينليسل سنم‬
‫ س‬،‫ سفنإسذا سفسﻌل قيوا سذلنسﻚ‬،‫ال ب سزسكاسة‬.
‫عسصقميوا نمنبنﻲ ندسماسءقهيم سوأ سيمسوال سقﻬيم نإل بس نب س‬
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa
tidak ada ilah (sesembahan) yang diibadahi dengan benar melainkan Allah dan
bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan membayar
zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka
aku lindungi kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa
Jalla.”
Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan
kemunkaran yang paling munkar.


Solusi

Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari ke syirikan, diantaranya adalah:
1. Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk
mencari ridha Allah ta’ala semata.
Allah ta’alaa berfirman :

‫ﻦﻳﺪﻟا ﻪﻟ ﻦﻴﺼﻠﺨﻣ ﻪﻠﻟا اوﺪﺒﻌﻴﻟ ﻻإ‬
‫اوﺮﻣأ ﺎﻣو‬
‫ءﺎﻔﻨﺣ‬
16

“Mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
meninggalkan kesyirikan (hanif).” [ Q.S. Al-Bayyinah: 5 ]
Didalam hadits Umar Ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda :

‫ىﻮﻧ ﺎﻣ ئﺮﻣا ﻞﻜﻟ ﺎﻤﻧإو تﺎﻴﻨﻟﺎﺑ لﺎﻤﻋﻷا‬
‫ﺎﻤﻧإ‬
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niat dan setiap orang mendapatkan
(ganjaran) sesuai dengan apa yang dia niatkan.” [ HR.Bukhari (6689) dan
Muslim (1907) ]
2. Mempelajari ilmu Tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah SAW bersabda :

‫ﻦﻳﺪﻟا ﻲﻓ ﻪﻬﻘﻔﻳ اﺮﻴﺧ ﻪﺑ ﻪﻠﻟا دﺮﻳ ﻦﻣ‬
“Barangsiapa yang Allah menghendaki padanya kebaikan maka Allah akan
memahamkannya di dalam perkara agama.” [ HR.Bukhari (71) dan
Muslim (1037) ]
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kunci untuk mendapatkan
kebaikan agama adalah dengan mempelajari ilmu agama, dan kebaikan
yang paling pokok adalah tauhid.
3. Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya jenisjenisnya, dan contoh-contohnya. Karena untuk memahami sesuatu itu
terkadang kita juga harus mengenal lawannya. Lawan dari tauhid adalah
syirik dan lawan dari sunnah adalah bid’ah.
4. Memperbanyak do’a kepada Allah agar diberikan keistiqomahan
(keteguhan) diatas tauhid dan sunnah agar dijauhkan dari segala bentuk
kesyirikan dan ke bid’ahan baik yang kita ketahui ataupun, baik kita sadari
ataupun tidak.
17

5. Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlusunnah)
dan menghindari pergaulan yang melakukan kesyirikan agar tidak
terpengaruh dengan perbuatan mereka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syirik adalah dosa besar yang tidak terampuni. Oleh karena itu, kita harus
berusaha menghindari dosa syirik ini karena jika manusia terjerumus kepada ke
syirikan sulit bagi nya untuk kembali ke jalan yang benar serta Allah akan
memasukannya kedalam neraka karena telah menyekutukannya. Dan seperti
penjelasan sebelumnya macam-macam syirik itu banyak menurut jenisnya,
bahkan syirik kecil pun harus kita hindari, bukan hanya yang besar saja, karena
meskipun kecil itu tetap saja namanya syirik.

18

DAFTAR PUSTAKA

‘Isyruna ‘Uqbatan fi Thariq al-Muslim Yajibu al-Hadzru Min Haa
Cahayakekuatan's Weblog.
syirik-klasifikasinya/feed/.

http://cahayakekuatan.wordpress.com/pengertian-

Firdaus, Muhammad Ihsan. 2009. Catatan Muslim. Maret
http://catatanmuslim.wordpress.com/2009/03/29/pengertian-syirik-danbahayanya/feed/.

29.

http://makalah.at.ua/news/2009-02-27-8
http://www.salafyoon.net/aqidah/jenis-jenis-perbuatan-syirik.html
Al-Qur’an al-Karim
Al-Qur’an Terjemah Depag
Ibnu Jarir Ath-Thabari, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, Al-Ma’rifah, 1990
Abu Abdillah al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, Dar al-kutub al-Ilmiyah
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim (Tafsir Ibnu Katsir), Dar Ihya at-Turats
al-‘Arabi
Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq al-Makhtum, Dar as-Salam, Riyadl,
1414 H / 1993 M
Shalih Fauzan al-Fauzan, Kitab at-Tauhid, Muassasah al-Haramain al-Khairiyyah,
Kingdom of Saudi Arabia

19