BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Singkat Instansi - Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam Di Pancur Batu
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Singkat Instansi Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batuadalah salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang hukum.Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu berlokasi di jalan Letjen Jamin Ginting Km. 19,5 Pancur Batu.
Berdirinya Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam (CABJARI LUBUK PAKAM ) di Pancur Batu pada Tahun 1962 yang di pimpin oleh Bapak Ismail Sembiring, SH. dibawah lindungan Kejaksaan Negeri Medan dan pada Tahun 1955 pindah menjadi Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu. Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu saat ini dipimpin oleh Bapak Ismed Kardafi,SH. dibawah lindungan Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam.
2.1.1. Data Wilayah Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu.
2 Luas Wilayah : 638,76 Km
Jumlah Kecamatan : 6 Kecamatan Jumlah Desa : 128 Desa Banyaknya Penduduk : 176.539 Orang Pencaharian Penduduk : Perkebunan dan Pedagang
2.1.2. Pemerintah Daerah
Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu
1. Alamat : Jl. Letjen Jamin Ginting Km. 19,5 Fax No. : 061 – 8361033 Telp No. : 061 – 8361033
2. Unsur Kemuspikaan POLSEK : 5 (lima) CABJARI : 1 (satu) KORAMIL : 1 (satu) KECAMATAN : 6 (enam) RUTAN : 1 (satu)
3. Luas Wilayah : 638,76 Km
2
4. Data Lain-lain : -
5. Sarana Pendidikan
a. S.D : Ada
b. S.M.P : Ada
c. SMA/ SMU : Ada
6. Sarana Peribadahan
a. Masjid : Ada
b. Gereja : Ada
2.1.3. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu adalah sebagai berikut: Visi :
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih,
efektif, efisien, transparan, akuntabel, untuk dapat
memberikan pelayanan prima dalam mewujudkan
supremasi hukum secara profesional, proporsional dan
bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta
nilai – nilai kepatutan.Misi : 1.
Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaa tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana, penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat, terarah, efektif, dan efisien.
Pengawasan dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.3. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
4. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen terutama pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan sumber daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjangtahun 2025, menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel dan optimal. menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-
tugas lainnya yang terkait.
2.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Dalam organisasi dikenal adanya struktur organisasi.Struktur organisasi sangat besar fungsinya dalam organisasi. Struktur organisasi berfungsi untuk mengetahui dan menerangkan kepada seluruh karyawan agar mengerti tugasnya dan batasan-batasan tugasnya serta kepada siapa dia akan bertanggung jawab, sehingga akhirnya aktivitas badan atau organisasi akan berjalan dengan sistematis dan terkoordinir dengan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi sebagai rangkaian hubungan antara individu dengan indiviidu, individu dengan kelompok.
Struktur organisasi ini dilukiskan dalam bentuk bagan yang disebut dengan Bagan Organisasi.Agar setiap tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu, maka harus ada koordinasi antar pimpinan dan personil yang bekerja di organisasi tersebut.Berhasilnya suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh mengerti atau tidaknya seorang terhadap fungsi dan tugas didalam organisasi itu.Dengan demikian struktur organisasi bukanlah menjadi tujuan
Untuk menjamin kelancaran kegiatan dalam Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu, maka perlu memiliki struktur organisasi yang baik agar memperlancar dan mempertegas atau mempermudah prosedur kerja agar terdapat koordinasi yang efisien dan efektif. Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dimana wewenang dialirkan dari atasan (Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu) kepada Kepala Sub Seksi Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancurbatu sampai kepada para Jaksa atau pun para pegawai yang melaksanakan tugas, demikian seterusnya.
Susunan struktur organisasi Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu terdiri dari beberapa unsur diantaranya dan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:
1. Sub Bagian Umum (Pimpinan/kepala)
2. Sub Bagian Pembinaan
3. Sub Iagian Intelijen
4. Sub Bagian Tindak Pidana
5. Jaksa Fungsional
6. Bendahara Penerima
7. Bendahara Gaji
8. Bendahara Barang
9. Bendahara Pengeluaran
Struktur Organisasi
Gambar : 2.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu
2.3. Pembagian Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Instansi
Adapun uraian tugas,fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian pada Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu adalah sebagai berikut: 2.3.1.
Kepala Cabang Kejaksaan Lubuk Pakam di Pancur Batu
Menurut Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Pasal 641 tentang organisasi dan tata kerja kejaksaan Republik Indonesia, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri mempunyai tugas : a.
Memimpin dan mengendalikan Cabang Kejaksaan Negeri dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan di daerah hukum Cabang Kejaksaan Negeri yang bersangkutan serta membina aparatur Kejaksaan di lingkungan Cabang Kejaksaan Negeri agar berdaya guna dan berhasil guna; b.
Mengendalikan kebijaksanaan pelaksanaan kebijakan hukum dan keadilan baik preventif maupun represif di daerah hukum cabang c.
Melakukan penanganan perkara pidana, melaksanakan intelijen yustisial dan memberikan bantuan hukum mewakili negara dan pemerintah dalam bidang perdata dan tata usaha negara serta melaksanakan tugas yustisial lain; d. Membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya di daerah hukum Cabang Kejaksaan Negeri untuk memecahkan masalah yang timbul.
2.3.2. Kepala Urusan Pembinaan
Menurut Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Pasal 618 tentang organisasi dan tata kerja kejaksaan Republik Indonesia, subbagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan atas manajemen dan pembangunan prasarana dan pengelolaan ketatausahaan kepegawaian, kesejahteraan kepegawaian, keuangan, perlengkapan organisasi dan tatalaksana, pengelolaan teknis atas milik negara yang menjadi tanggung jawab, pengelolaan data dan statistik kriminal serta penerapan dan pengembangan teknologi informasi, pemberian dukungan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan kejaksaan Negeri yang bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.
2.3.3. Kepala Sub Seksi Intelijen
Menurut Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Pasal 622 tentang organisasi dan tata kerja kejaksaan Republik Indonesia, seksi intelijen adalah unsur pembantu pimpinan yang mempunyai tugas dan wewenang: a.
Melakukan kegiatan intelijen penyelidikan, pengamanan dan penggalangan untuk melakukan pencegahan tindak pidana guna mendukung penegakan hukum baik preventif represif di bidang ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya, pertahanan keamanan, melaksanakan cegah tangkal terhadap orang-orang tertentu dan/atau turut menyelenggarakan ketertiban dan ketentraman umum dan penanggulangan tindak pidana serta perdata dan tata usaha negara di daerah hukumnya.
b.
Memberikan dukungan intelijen Kejaksaan bagi keberhasilan tugas dan kewenangan Kejaksaan, pemantapan kesadaran hukum masyarakat di daerah hukumnya.
Seksi Intelijen dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Intelijen yang bertanggung jawab kepada Kepala Kejaksaan Negeri.
2.3.4. Kepala Sub Seksi Tindak Pidana
Menurut Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Pasal 628 tentang organisasi dan tata kerja kejaksaan Republik Indonesia, seksi tindak pidana umum mempunyai tugas melaksanakan pengendalian, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakimdan putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana umum.
Menurut Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-009/A/JA/01/2011 Pasal 630 tentang organisasi dan tata kerja kejaksaan Republik Indonesia, seksi tindak pidana khusus mempunyai tugas melaksanakan pengendalian kegiatan penyelidikan, penyidikan, pra penuntutan, pemeriksaan tambahan, dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, serta pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, dan keputusan lepas bersyarat dalam perkara tindak pidana khusus serta tindakan hukum lainnya.
2.3.5. Jaksa Fungsional
Berperan sebagai Jaksa Penuntut Umum di persidangan serta bertanggung jawab dalam penyelesaian suatu perkara dan juga melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara tertentu.
2.3.6. Bendahara
Berperan sebagai menangani segala masalah keuangan serta bertanggung jawab atas segala gaji pegawai, uang masuk, dan mengeluarkan biaya-biaya kebutuhan pegawai kantor, setelah itu membuat pertanggung jawaban kebendahara pusat supaya bendahara pusat menyetornya ke kas Negara.
2.3.7. Staf
Berperan sebagai membantu Pimpinan untuk menyelesaikan segala tugas sehari-hari.
Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu
1. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu.
2. Melakukan penuntutan terhadap suatu perkara.
3. Melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan keputusan Pemerintah yang tercantum dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, yang diperjelas oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1945. Isinya mengamanatkan bahwa sebelum Negara R.I. membentuk
badan-badan dan peraturan negaranya sendiri sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Dasar, maka segala badan dan peraturan yang ada masih
langsung berlaku.Di samping itu beberapa perkara yang ditangani Kantor Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam, diselesaikan di kantorCabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Batu melalui persetujuan dari kantor Pusat. Adapun Jenis-jenis perkara akan di uraikan dibawah ini :
a. Tindak Pidana Umum Sebagaimana diketahui bahwa peran daripada Kejaksaan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia (Lembaran Negara Nomor 67 Tahun 2004), termasuk menangani Tindak Pidana Pencurian,Penganiayaan dll dan dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tersebut di atas. Sudah barang tentu dalam prosesnya harus senantiasa memperhatikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. ini dapat memberikan suatu contoh bagi yang berpendapat bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar susila atau . Karena sekarang ini sangat banyak kejadian-kejadian seperti itu, sampai sekarang masih banyak terulang diberbagai wilayah.
b. Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana diketahui bahwa peran daripada Kejaksaan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia (Lembaran Negara Nomor 67 Tahun 2004), termasuk menangani Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan dan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 tersebut di atas. Sudah barang tentu dalam prosesnya harus senantiasa memperhatikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi berbagai pihak yang masih berpendapat bahwa perbuatan korupsi hanya mrupakan perbuatan yang ‘biasa’ atau ‘wajar’ belaka. Karena sesungguhnya angka korupsi sampai sekarang masih merupakan ‘black number’ bagi pihak yang berwajib.
2.4. Makna Lambang Kejaksaan Gambar: 2.2 Logo Lembaga Kejaksaan Republik Indonesia (Sumber :http://www.kejaksaan.go.id/tentang_kejaksaan.php?id=4)
- Bintang bersudut tiga Bintang adalah salah satu benda alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang tinggi letaknya dan memancarkan cahaya abadi.Sedangkan jumlah tiga buah merupakan pantulan dari Trapsila Adhyaksa sebagai landasan kejiwaan warga Adyaksa yang harus dihayati dan diamalkan.
- Pedang
- Timbangan Timbangan adalah lambang keadilan, keadilan yang diperoleh melalui keseimbangan antara suratan dan siratan rasa.
- Padi Padi melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang menjadi dambaan masyarakat.
- Seloka ”Satya Adi Wicaksana” Merupakan Trapsila Adhyaksa yang menjadi landasan jiwa dan raihan cita-cita setiap warga Adhyaksa dan mempunyai arti serta makna. Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia. Adi :Kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama,
bertanggung jawab baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap sesama manusia.
Wicaksana : Bijaksana dalam tutur-kata dan tingkah laku, khususnya dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.
- Makna tata warna >Warna kuning diartikan luhur, keluhuran makna yang dikandung dalam gambar/ lukisan, keluhuran yang dijadikan cita-c
• Warna hijau diberi arti tekun, ketekunan yang menjadi
landasan pengejaran/ pengraihan cita-cita.