BAB II - DOCRPIJM 15dc4f7b6e BAB IIBAB II RPIJM Moker

BAB II PROFIL KOTA MOJOKERTO Profil Kota Mojokerto merupakan bagian yang penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur di Kota Mojokerto pada masa yang akan datang. Bagian profil Kota Mojokerto pada RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini menggambarkan kondisi daerah Kota Mojokerto dari berbagai

  

aspek, yaitu gambaran administrasi wilayah, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi,

serta isu strategis sosial, ekonomi, dan lingkungan.

2.1. Wilayah Administrasi

  Kota Mojokerto terletak di tengah-tengah Kabupaten Mojokerto, terbentang pada o o

  

7 33’ Lintang Selatan dan 112 28’ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan dataran rendah

dengan ketinggian rata-rata 22 m diatas permukaan laut dengan kondisi permukaan tanah

yang agak miring ke Timur dan Utara antara 0-3%. Kota Mojokerto memiliki luas wilayah

1.646 Ha, merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang memiliki satuan wilayah

ataupun luas wilayah terkecil, dengan wilayah administrasi hanya terbagi 3 Kecamatan

yakni Kecamatan Prajurit Kulon, Kecamatan Magersari dan Kecamatan Kranggan, 18

Kelurahan, 669 Rukun Tetangga (RT), 178 Rukun Warga (RW) dan 70 dusun/lingkungan,

data selengkapnya lihat pada Tabel 2.1. dan Peta 2.1. Administrasi Kota Mojokerto

berbatasan langsung dengan :

  a. Batas Sebelah Utara : Sungai Brantas

  b. Batas Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

  c. Batas Sebelah Barat : Kec. Sooko dan Kec. Puri Kabupaten Mojokerto

  d. Batas Sebelah Timur : Kec. Puri dan Kec. Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

Tabel 2.1. Luas Area Setiap Kelurahan Kota Mojokerto

  Luas Luas Kecamatan/Kelurahan No 2 (Ha) (Km )

  1 Kecamatan Prajurit Kulon

  Surodinawan 145,9 1,459 Prajurit Kulon 119 1,19 Blooto 178 1,78 Mentikan 19 0,19 Kauman 19 0,19 Pulorejo 142 1,42

  Sub Total 622,9 6,229

  2 Kecamatan Magersari

  Gunung Gedangan 170,5 1,705 Kedundung 228,6 2,286 Balongsari 82,9 0,829 Gedongan 14,7 0,147 Magersari 32,9 0,329 Wates 132,1 1,321

  Sub Total 661,7 6,617

  3 Kecamatan Kranggan

  Kranggan 113,3 1,133 Miji 39,6 0,396 Meri 164,8 1,648 Jagalan 16,6 0,166 Sentanan 13,9 0,139 Purwotengah 13,5 0,135

  Sub Total 361,7 3,617

  Luas Luas Kecamatan/Kelurahan No 2 (Ha) (Km ) Total 1.646 16,46

  Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka

  Peta 2.1. Wilayah Administrasi Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2017 - 2021

  II-4 Bab. 2. PROFIL KOTA MOJOKERTO

2.2. Potensi Wilayah Kota Mojokerto

  Potensi pengembangan wilayah menurut Permendagri No. 54 Tahun 2010,

ditentukan berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang

memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan,

pertanian, pariwasata, industri, pertambangan dan lain-lain dengan berpedoman pada

RTRW.

  Yang dimaksud dengan kawasan budidaya Kota Mojokerto adalah kawasan yang

diperuntukkan sebagai kawasan dengan kegiatan terbangun dan diusahakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,

sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Penataan kawasan budidaya bertujuan

untuk mewujudkan pemanfaatan ruang yang efisien dan efektif sesuai dengan

kemampuan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Kawasan yang dikategorikan

sebagai kawasan budidaya di Kota Mojokerto antara lain adalah : kawasan perumahan,

kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan industri, kawasan

pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau, kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan

ruang bagi kegiatan sektor informal, kawasan peruntukan lainnya. Kawasan peruntukan

lainnya ini terdiri dari : kawasan pertanian, kawasan pelayanan umum (meliputi : kawasan

pendidikan, kawasan kesehatan dan kawasan peribadatan), dan kawasan pertahanan dan

keamanan negara.

2.2.1. Identifikasi Potensi

2.2.1.1. Kawasan Perumahan

  Potensi dari kawasan perumahan di Kota Mojokerto, antara lain :

  

a) Berkembangan pembangunan rumah oleh individu/perorangan sebagai akibat dari

perkembangan jumlah penduduk.

  b) Perkembangan pemukiman oleh pikak swasta atau developer berkembang pesat.

2.2.1.2. Kawasan Perdagangan dan Jasa

  

Potensi dari kawasan perdagangan dan jasa di Kota Mojokerto, antara lain :

a) Memilki banyak kawasan perdagangan dan jasa seperti pertokoan dan Swalayan, yang berpotensi untuk dijadikan pariwisata modern.

  

b) Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa regional

yaitu sebagai pusat perdagangan dan jasa Kabupaten Mojokerto dan kabupaten Jombang.

  

c) Memiliki banyak kawasan perdagangan dan jasa seperti pertokoan dan Swalayan, yang

berpotensi untuk dijadikan pariwisata modern, Diantaranya Perdagangan dan Jasa

  Modern dan Tradisional skala regional diantaranya Perdagangan Modern berupa Swalayan (CAREFOUR di Jalan Benteng Pancasila, SANRIO Jl. Residen Pamuji, SULTAN KRATON MOJOPAHIT di Jl. Mojopahit, dan BENTAR di Jl. Mojopahit), Perdagangan Modern berupa Pertokoan di sepanjang Jalan Mojopahit, Jl. Gajah Mada, Jl. PB. Sudirman, Jl. Residen Pamuji, Jl. Bayangkara, Jl. Empu Nala dan Jl. By Pass. Pasar Tradisional berupa Pasar Tanjung Anyar di Kelurahan Jagalan dan Pasar Hewan di Kelurahan Miji.

  

d) Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa regional

yaitu sebagai pusat perdagangan dan jasa Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

  

e) Memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri sedang, karena

letaknya strategis di Jl. By Pass Kelurahan Kedundung yang merupakan jalan nasional arteri primer. Selain itu juga ditunjang dengan sudah berkembangnya beberapa industri besar/sedang yang ada di Kota Mojokerto. Dimana sampai dengan tahun 2010 berdasar pada Mojokerto Dalam Angka (MDA) Tahun 2015 jumlah industri sedang sebanyak 47 unit.

  

f) Selain industri sedang, di Kota Mojokerto juga terdapat beberapa industri kecil yang

juga bisa membantu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran di Kota Mojokerto.

2.2.1.3. Kawasan Perkantoran

  Potensi dari kawasan perkantoran di Kota Mojokerto, antara lain :

  

a) Kantor pemerintahan Kota Mojokerto tersebar di wilayah Kota Mojokerto dan sebagian

terdapat di Jl. Gajah Mada, Jl, Bayangkara, Jalan Raden Wijaya, Jalan Jawa Jl. Pahlawan, Jl.

  By Pass Jl. Benteng Pancasila dan di Kelurahan Surodinawan.

  

b) Perkantoran Swasta tersebar di Kota Mojokerto dan sebagian mengumpul di Jalan

Mojopahit, Jalan A. Yani dan Jalan Empu Nala.

2.2.1.4. Kawasan Industri

  Potensi dari kawasan industri di Kota Mojokerto, antara lain :

  

a) Terdapat kegiatan industri dan home indutri yang potensial untuk dikembangkan diantaranya industri rokok Bokor Mas, Industri Sepatu Dragon/Pro ATT di jalan Pahlawan, industri pakan Ternak di jalan By Pass dan home industri sepatu dan sandal kulit, home industri kerajinan miniatur perahu, hom e industri logam cetakan kue, home industri batik, home industri makanan onde-onde, keciput, krupuk yang lokasinya tersebar di Kota Mojokerto.

  

b) Kegiatan industri dan home industri didukung oleh kebijakan pemerintah Kota

Mojokerto sehingga semakin berkembang dari segi kualitas maupun kwantitasnya.

  c) Letak Kota Mojokerto yang strategis memudahkan distribusi hasil produksi.

  2.2.1.5. Kawasan Pariwisata Memilki potensi wisata yang belum di kelola secara optimal diantaranya wisata air

jogging track dan kuliner di Sungai Brantas, Jalan Hayam Wuruk Kelurahan Magersari

dengan luas 0,47 Ha atau 0,03%, wisata penunjang perbelanjaan, wisata pemandian Tirta

Suam, wisata pemandian Sekar Sari, wisata Sentra Industri dan Kerajinan (SIK) di Jalan By

Pass, wisata kampung sepatu di Kelurahan Miji, wisata religi Masjid Al-Fatah di Kelurahan

Kauman, wisata di kawasan alun-alun, wisata kampung bunga di Kelurahan Kauman,

wisata kampung cor di Kelurahan Pulorejo, wisata kampung batik di Kelurahan

Surodinawan dan Kelurahan Gunung Gedangan, wisata sumber air panas di Kelurahan

Kedungsari, dan wisata religi makam KH. Achyat Chalimy di Jalan. KH. Wachid Hasyim.

  2.2.1.6. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau Potensi dari kawasan ruang terbuka non hijau di Kota Mojokerto berupa alun-alun, lapangan olahraga, stadion dan tempat rekreasi.

  2.3. Gambaran Demografi

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

  Jumlah penduduk Kota Mojokerto tahun 2015 yang disajikan pada tabel 2.2. adalah

merupakan hasil dari registrasi penduduk akhir tahun 2015 melalui entry database di

aplikasi e-KTP. Kota Mojokerto mempunyai penduduk sebanyak 141.824 jiwa yang

tersebar di 3 (tiga) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan. Penduduk perempuan

sebanyak 71.541 jiwa atau sebesar 50,42 persen; dan penduduk yang berjenis kelamin

laki-laki adalah sebanyak 70.310 jiwa atau sebesar 49,58 persen yang tergambar pada

tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan/Kelurahan dan Jenis Kelamin Tahun 2015

  Kecamatan/Kelurahan

Jenis Kelamin

Total %

  Laki-laki % Perempuan % Kecamatan Prajurit Kulon

  Surodinawan 4.097 2,89 4.097 2,89 8.194 5,78 Prajurit Kulon 3.972 2,80 3.888 2,74 7.860 5,54 Blooto 3.228 2,28 3.189 2,25 6.417 4,52 Mentikan 3.492 2,45 3.560 2,51 7.052 5,04 Kauman 1.543 1,09 1.673 1,18 3.216 2,27 Pulorejo 3.992 2,81 4.015 2,83 8.007 5,65

  

Sub Total 20.324 14,32 20.422 14,4 40.746 28,8

Kecamatan Magersari

  Gunung Gedangan 3.686 2,60 3.652 2,58 7.338 5,17 Kedundung 8.034 5,66 7.866 5,55 15.900 11,21 Balongsari 4.127 2,91 4.186 2,95 8.313 5,86 Gedongan 1.214 0,86 1.284 0,91 2.498 1,76 Magersari 2.977 2,10 3.120 2,20 6.097 4,30 Wates 10.278 7,25 10.615 7,48 20.893 14,73

  

Sub Total 30.316 21,38 30.723 21,67 61.039 43,03

Kecamatan Kranggan

  Kranggan 6.990 4,93 7.222 5,09 14.212 10,06 Miji 4.736 3,34 4.899 3,45 9.635 6,88 Meri 4.280 3,02 4.365 3,08 8.645 6,10 Jagalan 1.603 1,13 1.650 1,16 3.253 2,29 Sentanan 1.182 0,83 1.283 0,90 2.465 1,74 Purwotengah 879 0,62 950 0,67 1.829 1,29

  Kecamatan/Kelurahan

Jenis Kelamin

Total %

  Laki-laki % Perempuan %

Sub Total 19.670 13,88 20.369 14,35 40.039 28,36

Total 70.310 49,58 71.514 50,42 141.824 100

  JUMLAH

2014 69.297 70.380 139.677

2013 67.528 68.845 136.373

2012 66.818 68.206 135.024

   Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto

  Berdasarkan komposisi penduduk laki-laki dan perempuan seperti tertera pada

tabel diatas, dapat dikemukakan bahwa rasio jenis kelamin (sex ratio) Kota Mojokerto

adalah sebesar 98,31%, yang berarti di setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98

penduduk laki-laki.

  Perkembangan penduduk di Kota Mojokerto dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya memiliki pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2015 pertumbuhan

penduduk Kota Mojokerto mengalami kenaikan sebesar 1,54 persen dari tahun

sebelumnya. Kenaikan laju perkembangan penduduk ini terkait dengan perpindahan

penduduk dari luar Kota Mojokerto yang meningkat serta meningkatnya angka kelahiran.

Untuk kepadatan penduduk di Kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel 2.3 dan peta 2.2

dibawah ini.

Tabel 2.3. Perkembangan dan Kepadatan Jumlah Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2015

  Tahun Jumlah Perkembangan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2) Penduduk Kepala Keluarga

  2003 112.547 29.620 1,17 6.838 2004 113.275 29.647 0,65 6.882 2005 113.193 30.216 -0,07 6.877 2006 114.088 30.421 0,79 6.931 2007 115.519 31.046 1,25 7.018 2008 116.355 31.417 0,72 7.069 2009 119.500 38.482 2,70 7.260 2010 120.064 35.479 0,47 7.294 2011 134.222 36.583 11,15 8.154

  Jumlah Perkembangan Kepadatan Penduduk Tahun Penduduk (%) (Jiwa/km2) Penduduk Kepala Keluarga

  2012 135.024 38.301 0,60 8.203 2013 136.373 38.627 0,99 8.285 2014 139.677 42.056 2,36 8.486 2015 141.824 44.383 1,54 8.616

   Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto

2.3.2. Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

  Kemiskinan sering dihubungkan dengan masalah kesulitan dan kekurangan di

berbagai keadaaan hidup. Beberapa mengartikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan

dalam meningkatkan kualitas hidupnya, sedangkan lainnya memberikan pengertian yang

luas dengan memasukkan dimensi-dimensi sosial dan moral. Umumnya ketika orang

berbicara mengenai kemiskinan maka yang dimaksud adalah kemiskinan material, dengan

pengertian ini seseorang dikategorikan miskin apabila tidak mampu memenuhi standar

minimum kebutuhan pokoknya agar dapat hidup secara layak.

  Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto

melalui Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), status kemiskinan dibedakan

menjadi 3 (tiga) kategori yaitu sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Untuk lebih

jelasnya mengenai data kemiskinan di Kota Mojokerto, dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

  Peta 2.2. Kepadatan Penduduk Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2017 - 2021

  II-11 Bab. 2. PROFIL KOTA MOJOKERTO

Tabel 2.4. Jumlah Kelurga Miskin Kota Mojokerto Tahun 2015

  Kategori Kemiskinan Total Kecamatan/Kelurahan Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Kecamatan Prajurit Kulon

  Surodinawan 6 150 307 463 Prajurit Kulon 10 206 389 605 Blooto

  2 94 306 402 Mentikan 12 258 264 534 Kauman

  6 89 136 231 Pulorejo 3 163 358 524

  Sub Total 39 960 1.760 2.759 Kecamatan Magersari

  Gunung Gedangan 12 184 338 534 Kedundung 32 437 738 1.207 Balongsari 4 133 367 504 Gedongan

  3

  39

  51

  93 Magersari

  2 74 211 287 Wates 2 146 443 591

  Sub Total 55 1.013 2.148 3.216 Kecamatan Kranggan

  Kranggan 12 352 541 905 Miji 22 213 361 596 Meri 4 158 248 410 Jagalan

  2 49 106 157 Sentanan

  1

  42 74 117 Purwotengah

  19

  47

  66 Sub Total

  41 833 1.377 2.251

  Kategori Kemiskinan Total Kecamatan/Kelurahan Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin Total 135 2.806 5.285 8.226 Sumber : Bappeko Mojokerto

  Sedangkan untuk persebaran penduduk di Kota Mojokerto, berdasarkan jumlah

penduduk di tiap kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Prajurit Kulon yang paling

banyak penduduknya berada di Kelurahan Surodinawan kemudian yang paling sedikit

jumlah penduduknya berada di Kelurahan Kauman, untuk Kecamatan Magersari yang

paling banyak penduduknya berada di Kelurahan Wates kemudian yang paling sedikit

jumlah penduduknya berada di Kelurahan Gedongan, Kecamatan Kranggan paling banyak

penduduknya berada di Kelurahan Kranggan kemudian yang paling sedikit jumlah

penduduknya berada di Kelurahan Purwotengah. Untuk lebih jelasnya persebaran

penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5. Sebaran Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2015

  

Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk %

Kecamatan Prajurit Kulon

  Surodinawan 8.194 5,78 Prajurit Kulon 7.860 5,54 Blooto 6.417 4,52 Mentikan 7.052 5,04 Kauman 3.216 2,27 Pulorejo 8.007 5,65

  

Sub Total 40.746 28,8

Kecamatan Magersari

  

Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk %

  Gunung Gedangan 7.338 5,17 Kedundung 15.900 11,21 Balongsari 8.313 5,86 Gedongan 2.498 1,76 Magersari 6.097 4,30 Wates 20.893 14,73

  

Sub Total 61.039 43,03

Kecamatan Kranggan

  Kranggan 14.212 10,06 Miji 9.635 6,88 Meri 8.645 6,10 Jagalan 3.253 2,29 Sentanan 2.465 1,74 Purwotengah 1.829 1,29

  

Sub Total 40.039 28,36

Total 141.824 100 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto

  Sebagai modal dasar pembangunan, kelompok umur produktif dari komposisi

penduduk Kota Mojokerto mencapai 93.835 jiwa atau 66,16 % dari total penduduk Kota

Mojokerto tahun 2015. Komposisi yang besar ini diharapkan memberikan dampak positif

pada pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat. Berikut ini adalah data

sebaran jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kota Mojokerto tahun 2015.

Tabel 2.6. Sebaran Penduduk Kota Mojokerto Menurut Umur Tahun 2015

  

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah %

  0-14 17.069 16.370 33.439 23,58 % 15-59 46.799 47.036 93.835 66,16 % 59 + 6.442 8.108 14.550 10,26 %

  Total 70.310 71.514 141.824 100 % Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto

2.3.3. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun ke Depan

  Proyeksi penduduk tiap Kecamatan di Kota Mojokerto tahun 2016 - 2020 disajikan

dalam tabel 2.7 dibawah ini. Dari tabel 2.7. diketahui seluruh wilayah Kota Mojokerto

adalah perkotaan, jumlah penduduk di kecamatan Prajurit Kulon sedikit lebih banyak dari

kecamatan Kranggan. Sedangkan untuk jumlah KK di Kecamatan Magersari pada proyek

tahun 2020 sebanyak 18.563 KK, Kecamatan Prajurit Kulon berjumlah 13.418 KK, dan

yang paling rendah Kecamatan Kranggan sebanyak 12.149 KK.

Tabel 2.7. Proyeksi Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga 5 Tahun ke Depan

  Jumlah Penduduk Wilayah Perkotaan Nama Tahun Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK Jiwa KK

  Prajurit 44.385 11.096 46.544 11.636 48.809 12.202 51.183 12.796 53.674 13.418

  Kulon Magersari 64.688 16.172 66.957 16.739 69.305 17.326 71.736 17.934 74.252 18.563 Kranggan 42.019 10.505 43.575 10.894 45.188 11.297 46.861 11.715 48.596 12.149

  

Jumlah 151.091 37.773 157.075 39.269 163.302 40.825 169.780 42.445 176.522 44.130

Sumber : Hasil Analisa

Tabel 2.8. Proyeksi Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan 5 Tahun ke Depan (berdasarkan luas terbangun)

  Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (org/Ha) Nama Kecamatan Tahun Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

  Prajurit Kulon 4,87 4,87 4,87 4,87 4,87 166 174 182 191 200 Magersari 3,51 3,51 3,51 3,51 3,51 169 175 181 187 194 Kranggan 3,70 3,70 3,70 3,70 3,70 197 204 212 219 228

   Sumber : Hasil Analisa Pada tabel 2.8. dapat diketahui tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk per

kecamatan dimana tingkat pertumbuhan penduduk terbesar pada Kecamatan Prajurit

  

Kulon sebesar 4,87%, kemudian diikuti Kecamatan Krangan sebesar 3,70% dan

Kecamatan Magersari sebesar 3,51%. Sedangkan kepadatan penduduk terbesar berada di

Kecamatan Kranggan sebesar 228 orang/Ha, Kecamatan Prajurit Kulon sebesar 200

orang/Ha, dan Kecamatan Magersari sebesar 194 orang/Ha.

2.4. Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

2.4.1. Kondisi Ekonomi

  Pertumbuhan ekonomi ini diukur dari PDRB atas harga konstan tahun 2010. Salah

satu ukuran keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah tingkat pertumbuhan

ekonominya. Dengan asumsi bahwa dengan pertumbuhan yang tinggi akan menyerap

tenaga kerja yang tinggi pula, yang pada hakekatnya meningkatkan pendapatan dan daya

beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan yang tinggi tersebut diharapkan dapat

meningkatkan kemakmuran penduduk.

  Pertumbuhan ekonomi didasarkan pada besaran PDRB atas dasar harga konstan,

sehingga di dalamnya sudah tidak terkandung perubahan harga. Dengan kata lain, harga

konstan digunakan untuk melihat perubahan atau kenaikan bahkan penurunan faktor-

faktor produksi seluruh faktor produksi. Tingkat pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat

pertumbuhan sektoralnya. Apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi besar dan

pertumbuhannya lambat, maka hal ini akan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan. Sebaliknya, apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi yang besar

terhadap totalitas perekonomian, maka apabila sektor tersebut mempunyai tingkat

pertumbuhan yang tinggi, maka sektor tersebut sekaligus akan menjadi lokomotif

pertumbuhan yang secara total tingkat pertumbuhan ekonominya menjadi besar.

  Selama 5 (lima) tahun terakhir ini (2011-2015), PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) Kota Mojokerto mengalami peningkatan yang cukup berarti. Kenyataan ini

memberikan indikasi nyata bahwa perekonomian Kota Mojokerto secara nominal terus

meningkat. Pada Tahun 2011 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Mojokerto

sebesar 3,331 trilliun dan mengalami peningkatan pada Tahun 2012 sebesar 10,64 %

menjadi 3,663 trilliun. Pada Tahun 2013 PDRB ADHB Kota Mojokerto juga naik mencapai

Rp. 4,036 trilliun. atau meningkat sebesar 10,16 %. Sementara pada Tahun 2014 juga

masih tetap mengalami kenaikan menjadi 4,433 trilliun atau naik sebesar 9,85%. Pada

Tahun 2015 PDRB ADHB Kota Mojokerto juga naik sebesar 10,46 % atau menjadi sebesar

4,897 trilliun. Hal ini menunjukkan bahwa selama 5 (lima) tahun terakhir (2010-2014)

PDRB ADHB Kota Mojokerto mengalami peningkatan yang sangat nyata yaitu sebesar

41,11%.

  Peningkatan PDRB ADHB sebesar 41,11 % dari tahun 2011 sampai dengan Tahun

2015 ini, tidak serta merta menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi atau

meningkatnya kesejahteraan rakyat, karena seperti diutarakan diatas pengaruh besarnya

angka inflasi juga akan sangat dominan dalam pembentukan PDRB ADHB ini.

Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2011 - 2015

  

Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  A. Pertanian, Kehutanan, dan 24.817,3 26.863,5 27.365,9 30.417,1 32.494,8 Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing

  1. Pertanian, Peternakan, 22.847,5 24.468,1 25.001,1 27.766,4 29.569,1 Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services

  a. Tanaman Pangan /Food 14.996,5 16.484,5 17.091,9 19.257,6 20.760,6 Crops

  b. Tanaman 877,4 905,1 950,6 1.045,3 1.096,8 Hortikultura/Horticultural Crops

  c. Tanaman 477,4 478,1 548,7 562,4 590,2 Perkebunan/Plantation Crops

  d. Peternakan/Livestock 6.190,7 6.270,9 6.077,4 6.554,8 6.759,6

  e. Jasa Pertanian dan 305,5 329,4 332,4 346,4 362,0 Perburuan/Agriculture Services and Hunting

  2. Kehutanan dan Penebangan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Kayu/Forestry and Logging

  3. Perikanan/Fishery 1.969,8 2.395,4 2.364,8 2.650,7 2.925,7

  B. Pertambangan dan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Penggalian/Mining and Quarrying

  1. Pertambangan Minyak, Gas 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal

  2. Pertambangan Batubara dan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Lignit/Coal and Lignite Mining

  3. Pertambangan Bijih 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Logam/Iron Ore Mining

  4. Pertambangan dan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying

  C. Industri Pengolahan/Manufacturing 379.281,0 407.971,5 444.758,4 493.475,9 543.717,2

  1. Industri Batubara dan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products

  2. Industri Makanan dan 95.801,4 104.598,3 112.182,6 122.935,3 135.329,6 Minuman/Manufacture of Food Products and Beverages

  3. Industri Pengolahan 90.230,4 98.224,7 106.461,1 116.203,9 126.844,9 Tembakau/Manufacture of Tobacco Products

  4. Industri Tekstil dan Pakaian 5.881,0 6.419,7 7.028,2 7.662,4 8.459,9 Jadi/Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel

  5. Industri Kulit, Barang dari 148.510,9 158.065,8 176.331,1 200.770,1 223.909,2 Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear

  6. Industri Kayu, Barang dari 9.144,6 9.408,7 10.194,6 11.092,7 11.971,8 Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture

  

Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and Installation of Machinery and Equipment

  Industri Alat Angkutan/Manufacture of Transport Equipment

  0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

  15 .

  Industri Furnitur/Manufacture of Furniture

  4.289,5 4.619,5 4.992,5 5.474,9 5.990,0

  16 .

  8.168,7 8.528,3 8.726,1 9.539,9 10.097,6

  0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

  D. Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas

  2.931,5 3.059,0 2.915,2 2.958,6 3.022,3

  1. Ketenagalistrikan/Electricity 2.931,5 3.059,0 2.915,2 2.958,6 3.022,3

  2. Pengadaan Gas dan Produksi Es/Manufacture of Gas and Production of Ice

  0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

  E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage,

  14 .

  Industri Mesin dan Perlengkapan /Manufacture of Machinery and Equipment

  of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials

  10 .

  7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper Products, Printing and Reproduction of Recorded Media

  13.334,4 13.760,0 14.185,0 14.810,5 15.681,3

  8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products

  1.182,7 1.341,3 1.482,2 1.592,8 1.750,2

  9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products

  1.219,8 1.332,5 1.371,4 1.450,3 1.558,9

  Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products

  13 .

  940,9 1.020,2 1.089,4 1.163,4 1.264,6

  11 .

  Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals

  0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

  12 .

  Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment

  576,8 652,5 714,2 779,7 859,2

  5.168,8 5.365,0 5.341,1 5.420,0 5.436,1

  

Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  Waste Management and Remediation Activities

  F. Konstruksi/Construction 377.301,6 416.139,2 447.848,4 498.294,2 551.399,4

  G. Perdagangan Besar dan Eceran; 954.883,8 1.075.500,8 1.198.910,9 1.305.946,5 1.444.349,6 Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

  1. Perdagangan Mobil, Sepeda 274.538,0 307.514,2 350.613,8 380.283,5 423.181,0 Motor dan Reparasinya / Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

  2. Perdagangan Besar dan 680.345,9 767.986,6 848.297,1 925.663,1 1.021.168,6 Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor / Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor Vehicles and Motorcycles

  H. Transportasi dan 90.388,9 94.819,3 104.338,2 115.493,1 124.909,5 Pergudangan/Transportation and Storage

  1. Angkutan Rel/Railways 3.951,7 4.668,9 5.380,1 6.226,6 7.073,1 Transport

  2. Angkutan Darat/Land 55.725,4 58.068,9 63.950,5 70.582,4 75.710,4 Transport

  3. Angkutan Laut/Sea Transport 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

  4. Angkutan Sungai Danau dan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Penyeberangan/River, Lake, and Ferry Transport

  5. Angkutan Udara/Air 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Transport

  6. Pergudangan dan Jasa 30.711,8 32.081,6 35.007,7 38.684,0 42.126,0 Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for Transportation, Postal and Courier

  I. Penyediaan Akomodasi dan Makan 206.220,8 231.981,4 253.413,3 287.329,3 321.756,7 Minum/Accommodation and Food Service Activities

  1. Penyediaan 2.703,3 2.922,1 3.364,5 3.767,0 4.253,9 Akomodasi/Accommodation

  2. Penyediaan Makan 203.517,5 229.059,3 250.048,9 283.562,3 317.502,8 Minum/Food and Beverage Service Activities

  J. Informasi dan 422.454,1 461.680,4 500.057,9 541.917,6 589.550,2 Komunikasi/Information and Communication

  K. Jasa Keuangan dan 240.326,7 279.051,9 318.695,8 357.948,4 408.825,5 Asuransi/Financial and Insurance Activities

  1. Jasa Perantara 142.545,7 168.968,7 194.519,4 217.049,1 247.372,8 Keuangan/Financial Intermediary Services

  2. Asuransi dan Dana 39.769,2 44.322,9 49.969,0 56.919,7 65.201,4 Pensiun/Insurance and Pension Fund

  3. Jasa Keuangan Lainnya/Other 57.939,1 65.677,8 74.112,5 83.873,1 96.130,1 Financial Services

  4. Jasa Penunjang 72,7 82,5 94,9 106,5 121,3

  Lapangan Usaha/Industry 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  12 .

  8. Transportasi & pergudangan 3,37 3,22 3,21 3,88 3,49

  9. Penyediaan akomodasi 6,96 5,94 4,41 6,26 5,54

  10 .

  Informasi & Komunikasi 7,25 8,47 7,89 7,87 8,17

  11 .

  Jasa Keuangan & Asuransi 7,18 7,24 9,02 6,27 6,77

  Real Estate 3,97 6,74 6,69 4,72 6,05

  6. Bangunan/Konstruksi 6,38 5,52 6,12 6,02 5,89

  13 .

  Jasa Perusahaan 5,73 4,78 5,46 7,09 6,10

  14 .

  Administrasi Administrasi Pemerintahan,Pertahanan, Jaminan Sosial

  6,67 3,73 2,38 1,15 3,48

  15 .

  Jasa Pendidikan 4,07 3,35 7,99 5,09 4,17

  7. Perdagangan besar & eceran 6,16 7,26 6,55 5,72 6,11

  5. Pengadaan air,pengelolaan sampah,limbah daur ulang (3,69) 3,60 (2,32) (0,20) 0,36

  Keuangan/Financial Supporting Service

  Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 3.311.592,0 3.663.853,8 4.036.130,9 4.433.572,5 4.897.316,8 Sumber : BPS Kota Mojokerto

  L. Real Estat/Real Estate Activities 97.709,8 107.133,8 119.925,8 128.767,5 141.670,9 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 25.275,3 27.650,2 31.355,5 34.439,7 38.264,6

  O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security

  170.865,5 188.877,0 201.924,6 210.739,4 228.886,2 P. Jasa Pendidikan/Education 148.290,9 161.349,1 183.611,3 202.236,4 223.691,7 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

  Sosial/Human Health and Social Work Activities

  35.912,0 40.842,6 46.131,0 51.391,0 58.100,3 R, S,

  T, U Jasa lainnya/Other Services Activities

  129.763,9 135.569,2 149.537,3 166.797,7 181.241,9

  

Selama tahun 2015, kegiatan ekonomi di Kota Mojokerto menunjukkan adanya

pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 5,90 persen (harga konstan tahun 2010). Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,90 persen dan inflasi Kota Mojokerto sebesar 2,55 persen, hal ini akan menjadi titik terang dan harapan untuk semakin lebih membaiknya perekonomian Kota Mojokerto di masa-masa mendatang.

  4. Listrik, Gas dan Air Bersih 13,51 10,79 0,93 1,03 6,56

Tabel 2.10. Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto Tahun 2011 - 2015 (%) No Sektor 2011 2012 2013 2014 2015

  1. Pertanian (0,33) 1,70 (4,83) 4,63 2,17

  2. Pertambangan dan Penggalian

  0.00

  0.00

  0.00 0.00 0,00

  3. Industri Pengolahan 4,45 3,47 4,75 5,49 4,51

  16 Jasa Kesehatan 11,82 11,25 7,45 6,48 8,39

  No Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 .

  17 Jasa Lainnya 4,85 3,97 6,31 5,53 5,16 .

  PDRB 5,97 6,09 6,19 5,76 5,90 Sumber : BPS Kota Mojokerto

  Kemudian untuk potensi ekonomi yang ada di Kota Mojokerto, meliputi :

  1. Industri Kecil Menengah Mayoritas jenis industri di Kota Mojokerto adalah industri kecil menengah. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan jumlah industri kecil di Kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.11. Jenis dan Jumlah Industri Kecil Menengah Kota Mojokerto

  

No Jenis Komoditi Total Usaha Total Tenaga Total Nilai

(Unit) Kerja (Orang) Produksi (Rp.)

  1. Industri Berbasis Agro 482 1.633 53.094.792.000

  2. Industri Alas Kaki 399 4.133 287.050.208.800

  3. Industri Batik Tulis dan Cap

  66 89 624.600.000

  4. Industri Handicraft 52 207 4.576.700.000

  5. Industri Miniatur Perahu

  13 35 1.254.800.000

  6. Industri Cor Aluminium

  11 98 9.981.920.000

   Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto

  2. Industri Berbasis Agro Sebagian besar industri yang ada di Kota Mojokerto adalah industri pengolahan berbasis agro. Industri berbasis agro tersebar merata di Kota Mojokerto. Didukung dari letak geografis yang berada di jalur “GERBANGKERTOSUSILA (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan)” membuat Kota Mojokerto menjadi tempat singgah bagi para wisatawan yang melewati jalur ini. Pemerintah Kota Mojokerto telah banyak memberikan fasilitas untuk pengembangan usaha bagi IKM ini, agar seluruh industri berbasis agro yang ada di Kota Mojokerto bisa layak beredar dan bisa diterima di pasar regional maupun nasional. Adapun fasilitas yang telah diberikan antara lain :

  a) Kemasan produk yang menarik dan memenuhi standar;

  b) Izin edar sebagai Industri Rumah Tangga

  c) Sertifikasi Halal

  d) Barcode

  e) Pelatihan teknologi industri makanan dan minuman

  f) Promosi melalui Pameran dan Website

  g) Fasilitasi Merk

  3. Industri Alas Kaki Selain Industri Berbasis Agro, Kota Mojokerto sendiri memiliki KIID (Kompetensi Inti Industri Daerah) yakni Industri Alas Kaki. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat Kota Mojokerto sebagian besar kegiatan ekonominya bergerak di bidang alas kaki. Produk yang dihasilkan terdiri dari :

  a) Sepatu Formal b) Sepatu Casual

  c) Sepatu Anak – Anak

  d) Sepatu Safety

  e) Sepatu Fashion

  f) Sandal Komoditi industri alas kaki adalah industri andalan Kota Mojokerto, sehingga untuk kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Desain produk yang bermacam–macam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, membuat produsen alas kaki Kota Mojokerto tidak kesulitan dalam memasarkan produknya. Pemerintah Kota Mojokerto memberikan fasilitas untuk pengembangan usaha di bidang alas kaki ini, diantaranya : a) Pelatihan desain alas kaki

  b) Pelatihan teknologi alas kaki

  c) Fasilitasi Merk

  d) Sosialisasi dan bimbingan SNI/ISO

  e) Promosi produk melalui pameran dan website

  f) Temu usaha antara IKM dengan pengusaha besar/buyers/Suplier

  g) Penguatan pembentukan KUB IKM alas kaki

  h) Optimalisasi Sentra KUB IKM alas kaki

4. Industri Batik Tulis Industri batik tulis dan cap di Kota Mojokerto mempunyai bermacam–macam varian.

  Sebagian besar motif batik Kota Mojokerto bertema akan Kerajaan Majapahit agar mengingatkan kita pada kebesaran Kerajaan Majapahit. Dan selain itu juga ada motif– motif yang disesuaikan dengan tradisi dan budaya Kota Mojokerto sendiri. Seperti motif yang sekarang ini dipakai oleh seluruh pegawai di jajaran Kota Mojokerto, yakni motif batik rengkik yang menggambarkan ikan rengkik ciri khas Kota Mojokerto. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah Kota Mojokerto pada pengembangan usaha di bidang ini antara lain : a) Pelatihan teknologi batik dalam pewarnaan zat sintetis dan pewarnaan zat remasol

  b) Fasilitasi pendaftaran Merk dan hak cipta (HKI) ke Ditjen HKI Jakarta

  c) Promosi Produk melalui pameran dan website

  5. Industri Handicraft Di Kota Mojokerto, Industri di bidang ini mulai banyak diminati dan menjamur. Industri di bidang ini memiliki banyak varian, dari berupa konveksi tas katun, aksesoris kawat, sulam pita, kerajinan bambu, dan sebagainya.

  6. Industri Miniatur Perahu KIID Kota Mojokerto adalah Industri Alas Kaki, sedangkan OVOP (One Village One Product) Kota Mojokerto adalah Industri Miniatur Perahu. Hal ini dikarenakan Miniatur Perahu adalah produk unik dan hanya ada di salah satu daerah di Kota Mojokerto yakni, Kelurahan Miji. Walapun sekarang ini industri ini juga sudah berkembang di daerah lain di sudut Kota Mojokerto. Namun tetap menjadi keyakinan di Kota Mojokerto, bahwa penghasil miniatur perahu hanya di Kelurahan Miji.

7. Industri Cetakan Kue

  Industri Cor Aluminium Cetakan Kue adalah salah satu termasuk Industri tertua di Kota Mojokerto, dikarenakan industri ini sudah lama berdiri di Kota Mojokerto dan turun temurun. Cetakan kue yang dihasilkan bermacam–macam sesuai dengan kebutuhan konsumen.

2.4.2. Pendapatan Perkapita dan Proporsi Penduduk Miskin

  Pendapatan per kapita merupakan sebuah indikator yang sangat dikenal, terutama

oleh para birokrat yang berkecimpung dalam penanganan peningkatan kemakmuran

masyarakat. PDRB Perkapita adalah PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan

tahun. Besaran ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk pertengahan tahun dalam arti

bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil besaran PDRB per kapita

wilayah tersebut. Semakin tinggi PDRB perkapita suatu wilayah semakin baik tingkat

perekonomian wilayahnya, walaupun ukuran ini tidak dapat memperlihatkan kesenjangan

pendapatan antar penduduk. Meskipun masih terdapat keterbatasan, indikator ini cukup

memadai untuk mengetahui tingkat perekonomian suatu wilayah dalam lingkup makro,

paling tidak sebagai acuan memantau kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan

produk domestik barang dan jasa wilayah tersebut.

  Pada umumnya PDRB per kapita disajikan berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku,

karena PDRB per kapita selain dipengaruhi faktor produksi juga dipengaruhi oleh harga

barang/jasa. Namun gambaran tersebut tidak dapat langsung dijadikan sebagai ukuran

peningkatan ekonomi maupun penyebaran di setiap strata ekonomi karena pengaruh

inflasi sangat dominan dalam pembentukan PDRB Atas Dasar Berlaku.

Gambar 2.1. PDRB Perkapita Kota Mojokerto Tahun 2011 - 2015 (Juta Rupiah)

  Sumber : BPS Kota Mojokerto Dari gambar diatas tampak bahwa PDRB per kapita Kota Mojokerto lima tahun

terakhir setiap tahun meningkat. Pada Tahun 2011 PDRB per kapita Kota Mojokerto telah

mencapai sekitar 27,25 juta rupiah. Tahun 2012, 2013 dan 2014 PDRB per kapita Kota

Mojokerto berturut-turut mencapai 29,89 juta, 32,60 juta dan 35,55 juta rupiah. Pada

tahun 2015, PDRB per kapita Kota Mojokerto mencapai 38,96 juta atau meningkat 9,59

persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan, bahwa secara umum

kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto dari tahun ke tahun semakin membaik.

  Dalam kurun waktu tahun 2011 - 2015 jumlah penduduk miskin di Kota Mojokerto

mengalami penurunan. Hanya pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin dan persentase

kemiskinan di Kota Mojokerto mengalami sedikit peningkatan dari 6,46 % tahun 2012

menjadi 6,63 % tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh belum berkualitasnya pertumbuhan

ekonomi di Kota Mojokerto dan bertambahnya pekerja rentan. Akan tetapi pada tahun

berikutnya turun di kisaran angka 6%, yaitu sebesar 6,42% tahun 2014 dan pada tahun

2015 sebesar 6,28 %. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.