BAB II - DOCRPIJM 6b5bcb16f2 BAB IIBAB 2

BAB II PROFIL KABUPATEN/KOTA

2.1 Wilayah Administrasi

  2.1.1 Gambaran Administrasi Wilayah Kota Kotamobagu

  Kota Kotamobagu merupakan salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, terletak antara 00 41' 16,29'' ‐ 00 46' 14,8''Lintang Utara dan 1240 15' 9,56'' ‐ 1240

  21'1,93'' Bujur Timur. Batas-batasnya meliputi :

  • Sebelah Utara : Kecamatan Passi Timur & Passi Barat - Sebelah Timur : Kecamatan Modayag - Sebelah Selatan : Kecamatan Lolayan - Sebelah Barat : Kecamatan Passi Barat Kota Kotamobagu sebelumnya mempunyai batas wilayah yang berbeda dalam peta lampiran UU Nomor 4 Tahun 2007, sehingga di lapangan sangat mempengaruhi luasan Kota Kotamobagu. Kota Kotamobagu Luas keseluruhannya mencapai 134,4 km², meliputi: a.

  Kecamatan Kotamobagu Utara terdiri atas 8 (delapan) kelurahan meliputi: 1)

  Kelurahan Upai; 2)

  Kelurahan Genggulang; 3)

  Kelurahan Biga; 4)

  Kelurahan Sia; 5)

  Kelurahan Pontodon; 6)

  Kelurahan Bilalang II; dan

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019

7) Kelurahan Bilalang I.

  Kelurahan Motoboi Besar 3)

  Kelurahan Kobo Kecil; 4)

  Kelurahan Moyag; 5)

  Kelurahan Kobo Besar; 6)

  Kelurahan Tumubui; 7)

  Kelurahan Sinindian; 8)

  Kelurahan Kotobangon; 9)

  Kelurahan Moyag Tampoan; dan

  Kelurahan Matali; 2)

  8) Kelurahan Pontodon Timur b.

  Kecamatan Kotamobagu Timur terdiri atas 10 (sepuluh) kelurahan meliputi: 1)

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019

  d.

  Kelurahan Mongkonani Barat

  Kelurahan Kotamobagu; dan 6)

  Kelurahan Gogagoman; 5)

  Kelurahan Mogolaing; 4)

  Kelurahan Molinow; 3)

  Kelurahan Mongkonai; 2)

  Kecamatan Kotamobagu Barat terdiri atas 6 (enam) kelurahan meliputi: 1)

  Kelurahan Mongondow ; dan

  10) Kelurahan Moyag Tudulan c.

  Kelurahan Motoboi Kecil; 8)

  Kelurahan Pobundayan; 7)

  Kelurahan Poyowa Besar II; 6)

  Kelurahan Poyowa Besar I; 5)

  Kelurahan Tabang; 4)

  Kelurahan Bungko; 3)

  Kelurahan Kopandakan; 2)

  Kecamatan Kotamobagu Selatan terdiri atas 9 (sembilan) kelurahan meliputi: 1)

9) Kelurahan Poyowa Kecil.

2.1.2 Peta Wilayah Kota Kotamobagu

Gambar 2.1 Peta Kerja Penegasan Batas Kota Kotamobagu

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019 3 | B a b I I

  • – K o t a K o t a m o b a g u

Gambar 2.2 Peta Administrasi Kota Kotamobagu

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019 4 | B a b I I

  • – K o t a K o t a m o b a g u

Gambar 2.3 Peta Administrasi Kelurahan di Kota Kotamobagu

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019 5 | B a b I I

  • – K o t a K o t a m o b a g u

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019 2010 2011 2012 2013* 2014** (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 100.00 106.20 111.00 117.00 124.50 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan & Jasa Pertanian 100.00 105.50 109.20 114.90 121.30 a. Tanaman Pangan 100.00 106.70 109.60 115.50 121.20 b. Tanaman Hortikultura Semusim 100.00 101.60 103.20 104.80 105.80 c. Perkebunan Semusim - - - - -

2.2 Potensi Wilayah Kota Kotamobagu

  d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya 100.00 106.00 114.90 120.70 133.80 e. Perkebunan Tahunan 100.00 95.60 96.90 101.80 107.50 f. Peternakan 100.00 108.20 112.10 117.40 121.20 g. Jasa Pertanian dan Perburuan 100.00 104.90 111.80 121.10 122.30 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu - - - - - 3 Perikanan 100.00 108.30 116.70 123.30 134.00 B Pertambangan dan Penggalian 100.00 104.20 110.00 115.70 119.20

  1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi - - - - - 2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - - 3 Pertambangan Bijih Logam - - - - - 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 100.00 104.20 110.00 115.70 119.20 C Industri Pengolahan 100.00 104.60 107.20 111.20 116.40 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas - - - - - 2 Industri Makanan dan Minuman 100.00 102.00 102.20 103.40 108.80

  3 Pengolahan Tembakau - - - - - 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 100.00 102.30 105.10 106.90 107.70 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki - - - - - 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari 100.00 106.30 111.90 111.80 110.50 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi M 100.00 111.30 114.20 123.30 127.20 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 100.00 105.10 107.60 108.90 110.00 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - - - - -

  10 Industri Barang Galian bukan Logam 100.00 108.40 114.30 122.30 131.20 11 Industri Logam Dasar 100.00 104.00 104.20 107.30 103.60 12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan 100.00 103.40 107.00 109.80 111.50 13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL - - - - - 14 Industri Alat Angkutan 100.00 103.10 105.80 107.20 107.80 15 Industri Furnitur 100.00 102.10 103.20 106.80 112.80 16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin d 100.00 101.50 103.60 107.30 112.90 D Pengadaan Listrik dan Gas 100.00 92.90 93.10 92.50 93.50 1 Ketenagalistrikan 100.00 92.80 92.80 92.20 93.20 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 100.00 103.80 107.40 110.60 114.60 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 100.00 104.20 109.20 111.80 117.80 F Konstruksi 100.00 113.30 118.80 114.70 114.80 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 100.00 105.60 112.30 118.10 122.80 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparsinya 100.00 105.00 112.90 121.50 126.50

  2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 100.00 106.40 111.60 113.20 117.70 H Transportasi dan Pergudangan 100.00 105.70 110.40 121.10 134.60 1 Angkutan Rel - - - - - 2 Angkutan Darat 100.00 105.80 110.60 121.40 135.10 3 Angkutan Laut - - - - - 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan - - - - - 5 Angkutan Udara - - - - -

  6 Pergudangan & Jasa Penunjang Angk. Pos & Kurir 100.00 100.50 101.70 108.20 116.90 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 100.00 103.40 107.00 112.60 116.00 1 Penyediaan Akomodasi 100.00 104.00 107.20 115.90 118.80 2 Penyediaan Makan Minum 100.00 103.00 106.90 110.80 114.60 J Informasi dan Komunikasi 100.00 103.20 106.50 110.80 112.10 K Jasa Keuangan dan Asuransi 100.00 106.10 114.70 119.40 124.80 1 Jasa Perantara Keuangan 100.00 105.40 115.60 119.70 126.40

  2 Asuransi dan Dana Pensiun 100.00 104.20 110.90 119.60 121.00 3 Jasa Keuangan Lainnya 100.00 109.70 111.40 118.10 119.40 L Real Estate 100.00 103.80 106.80 110.70 116.60 4 Jasa Penunjang Keuangan - - - - - M,N Jasa Perusahaan 100.00 104.40 107.20 109.60 112.70 O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 100.00 107.40 117.30 129.90 139.80 P Jasa Pendidikan 100.00 107.10 114.10 123.20 135.00 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 100.00 103.60 108.70 110.50 115.20 R, S, T, U Jasa lainnya 100.00 104.40 108.20 114.30 116.10 100.00 106.50 113.00 118.50 124.30 Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha (1) Lapangan Usaha di Kota Kotamobagu 2010-2014 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

  Potensi wilayah yang berkontribusi adalah dari sektor jasa, Konstribusi kedua, ketiga, keempat dan kelima berturut-turut diberikan oleh sektor bangunan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Sektor industri berada pada posisi keenam diikuti sektor transportasi dan komunikasi, pertambangan dan galian dan sektor listrik, gas dan air bersih. Struktur ekonomi Kota Kotamobagu didominasi oleh sektor tersier (jasa) dan diikuti sektor sekunder (industri).

Tabel 2.1 Indeks produk domestik menurut lapangan

  Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  2015-2019 RPIJM Kotamobagu A. Perikanan

Tabel 2.2 Produksi Ikan s/d 2015 Produksi (Ton) No. Jenis Ikan 2011 2012 2013 2014 2015

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  1. Udang

  • Windu - -
  • >Vaname

  2. Rumput laut

  • Cotoni Glacilarias - - - - -
  • >3. Ikan - - - -
  • Ke>
  • K
  • Bandeng - Patin

  0.70 - - - - Lele

  • Nila 375.02 339.20 366.10 313.70

  1.00 - - -

  433.90 Mas 324.23

  16.80

  28.40

  41.70

  59.50

  4. Lainnya 129.87

  26.50 88.00 152.20

  1.40 Sumber: BPS Kota Kotamobagu B.

   Perkebunan

  Tabel 2.3

  Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kota Kotamobagu 2014 Jambu Kayu No. Kecamatan Kelapa Cengkeh Pala Kopi Kakao Panili Lada Kemiri Aren Mete Manis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

  1 Kotamobagu Timur 553.64

  43.50

  12.37

  9.10 43.00 -

  0.15

  2.50

  0.70

  5.17

  23.12

  2 Kotamobagu Selatan

  41.00

  17.93

  8.25

  35.05

  0.31

  0.75 0.40 - 258.39

  5.39

  4.27

  3 Kotamobagu Barat 267.50

  91.50

  27.22

  19.09

  33.41

  0.41

  • 4 Kotamobagu Utara 186.95

  1.00

  0.41

  6.89

  4.95

  52.50 9.18 -

  15.90

  40.20

  0.30

  2.25

  0.37

  3.70

  13.80 Kota Kotamobagu 1,266.48 228.50

  66.70 52.34 - 151.66

  1.17

  6.50

  1.88

  21.15

  46.14 2012 - - 1,003.35

  6.58 51.58 142.09

  1.53

  1.08

  1.88

  20.92

  43.71 Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  RPIJM Kotamobagu 2015-2019 No. Batu Kali Batu Pecah Kerikil Sirtu Pasir Besi Pasir Pasang Pasir Urug Tanah Urug Tanah Liat (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

  (2) Banyaknya Produksi Bahan Tambang Menurut Kecamatan dan Jenis Tambang di Kota Kotamobagu 2008 Kota Kotamobagu Kecamatan C. Pertambangan

  2 Kotamobagu Selatan 2 830,00 - 26.00 701.00 - 639.00 - 14.00 -

  1 Kotamobagu Timur 344.10 89.34 - 185.06 - 95.98 8.39 267.59 -

Tabel 2.4 D.

3 Kotamobagu Barat

  4 Kotamobagu Utara 71.91 - - - - - 1.28 - - 3 300,23

  28

  1

  4 Sapi

  22

  7

  80 80 n.a 3 484

  2

  5 Kambing

  10

  3

  28

  28

  2

  5

  48

  3

  6 Babi

  10

  3

  13

  12

  5

  18 10 142

  10 Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  15 1 136

  1

  95.39

26.00 886.06 - 752.18

19.95 334.39 -

  32

  10.28 52.80 -

  17.20

   Peternakan

  Tabel 2.5

  Banyaknya Usaha Peternakan Rakyat di Kota Kotamobagu 2008-2014

  No Jenis Ternak 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  1 Ayam Pedaging

  25

  1

  30

  30

  67

  8

  41

  2 Ayam Petelur

  26

  3

  35

  35

  33

  27

  28

  54.22 6.05 - - -

  11

  3 Itik

  2015-2019 RPIJM Kotamobagu

  Tabel 2.6

  Produksi dan Konsumsi Daging dan Telur di Kota Kotamobagu 2012-2014 Produksi Konsumsi Tahun Daging Telur Daging Telur (1) (2) (3) (4) (5)

  1 2014 189 2 029 1 134 1 977

  76

  1 2013 n.a n.a 3 028

  73 2012 n.a n.a n.a

  4 Sumber: BPS Kota Kotamobagu E.

   Tanaman Pangan

  Tabel 2.7

  Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung menurut Kecamatan di Kota Kotamobagu 2012 Luas Panen Produksi Produktivitas No. Kecamatan (Ha) (Ton) (Ton/Ha)

  (1) (2) (3) (4) (5) Kotamobagu

  1 700.50

  4.23 Timur 165.50 Kotamobagu 1,651.0

  2

  5.10 Selatan 324.00

  4 Kotamobagu

  3 626.80

  4.45 Barat 141.00 Kotamobagu

  4 718.00

  4.85 Utara 148.00

  3,696.3 Kota Kotamobagu 4.75 778.50

  4 Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  2015-2019 RPIJM Kotamobagu

  Tabel 2.8

  Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah menurut Kecamatan di Kota Kotamobagu 2012 Luas Panen Produksi Produktivitas No. Kecamatan (Ha) (Ton) (Ton/Ha)

  (1) (2) (3) (4) (5) Kotamobagu 4,782.7

  1

  6.94 Timur 689.00

  1 Kotamobagu 28,084.

  2

  5.33 Selatan 5,268.00

  67 Kotamobagu 2,409.6

  3

  5.98 Barat 403.00

  5 Kotamobagu 16,945.

  4

  6.23 Utara 2,719.00

  93 52,222.

  Kota Kotamobagu 5.75 9,079.00

  96 Sumber: BPS Kota Kotamobagu

  1. Bidang Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Aneka Tanaman meliputi kegiatan : a. Pra Identifikasi potensi infrastruktur pertanian/pedesaan untuk melihat keberadaan Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Produksi dan jaringan Irigasi Desa (JIDES) sebagai bahan pengajuan Proposal ke Tingkat Pusat.

  b. Penyebaran Bantuan Langsung Benih Unggul kepada Kelompok Tani sebagai sasaran, yang meliputi :

  1. Benih Padi Hibrida : 3.000 Kg dengan areal tanam seluas 200 Ha.

  2. Benih Padi Non Hibrida : 12.500 Kg dengan areal tanam seluas 500 Ha.

  3. Benih Jagung Hibrida : 7.500 Kg dengan areal tanam seluas 500 Ha. Capaian produksi pada posisi bulan Desember tahun 2012 sebesar 52,222.96 ton untuk sawah dan 3,696.34 ton untuk komoditi jagung. Untuk secara keseluruhan capaian

  2. Bidang Kehutanan dan Perkebunan a.

  Program utama kehutanan Kota Kotamobagu adalah konservasi dan rehabilitasi lahan, restrukturisasi industri primer kehutanan yaitu

  2015-2019 RPIJM Kotamobagu Pembinaan dan Pengendalian bahan baku industri Hasil Hutan.

  b.

  Kegiatan Pencanangan Hari Menanam Indonesia dan Bulan Menanam Nasional secara serentak dilaksanakan di Kota Kotamobagu pada tanggal

  28 Nopember 2008 oleh Walikota Kotamobagu. Penyebaran bibit pohon Nantu dan Mahoni sebanyak 50.000 bibit pohon di 4 Kecamatan dilakukan penanaman pada bulan Desember.

  3. Bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan a.

  Tujuan Pembangunan Ketahanan Pangan adalah menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang mulai dari tingkat Daerah sampai dengan tingkat rumah tangga.

  b.

  Fokus perhatian dalam Pembangunan Ketahanan Pangan adalah: 1.

  Keragaman sumber daya pangan, kelembagaan dan budidaya lokal.

2. Peningkatan pendapatan masyarakat petani dan peningkatan produksi.

  Ketahanan Pangan disamping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak asasi pangan masyarakt, juga merupakan pilar bagi eksistensinya suatu Daerah. Pembangunan Ketahanan Pangan adalah tugas bersama antara Pemerintah dan Masyarakat, sehingga Pemerintah dan Masyarakat harus sepakat untuk bersama-sama membangun Ketahanan Pangan Daerah. Dalam sistem Pemerintahan yang demokratis dan desentralisasi, pelaku utama pembangunan pangan mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan konsumsi adalah masyarakat, sedangkan Pemerintah lebih berperan sebagai inisiator, fasilitator, serta regulator agar kegiatan masyarakat yang memanfaatkan suber daya Daerah dapat berjalan lancar, efisien, berkeadilan dan bertanggung jawab.

  Pembangunan Ketahanan Pangan Daerah lebih dititik beratkan pada pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga yang memiliki perspektif pembangunan yang sangat mendasar, yaitu: 1.

  Akses pangan dan gizi seimbang bagi seluruh rakyat sebagai pemenuhan kebutuhan dasar yang merupakan hak paling asasi bagi manusia.

  2. Basis pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh keberhasilan dalam memenuhi kecukupan pangan dan gizi.

  3. Ketahanan Pangan merupakan unsur strategis dalam membangun ekonomi dan ketahanan wilayah dan Daerah dalam rangka ketahanan nasional.

2.3 Demografi dan Urbanisasi

2.3.1 Jumlah Penduduk Keseluruhan Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan.

  Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah melalui Program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. Berdasarkan struktur penduduk dilihat dari jenis kelamin dan struktur umur serta agama maka dapat di lihat pada table dibawah ini.

  Tabel 2.9

  

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kota Kotamobagu

2014

Kelompok

  Umur Penduduk (Jiwa) Laki-laki Perempuan Laki-laki+ Perempuan

  (1) (2) (3) (4) 0 - 4 5 359 5 170 10 529 5 - 9 5 198 5 103 10 301 10 - 14 5 219 4 926 10 145

  15 - 19 5 511 5 737 11 248 20 - 24 4 933 4 696 9 629 25 - 29 5 504 4 949 10 453 30 - 34 4 793 4 591 9 384 35 - 39 4 539 4 448 8 987 40 - 44 4 404 4 361 8 765 45 - 49 4 108 3 898 8 006 50 - 54 3 213 2 982 6 195 55 - 59 2 503 2 270 4 773 60 - 64 1 833 1 793 3 626 65 - 69 1 094 1 113 2 207 70 - 74 591 656 1 247

  75 + 670 854 1 524

  Kota Kotamobagu 59 472 57 547 117 019

  Sumber : BPS Kota Kotamobagu Cat. Berdasarkan Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun

  Tabel 2.10

  Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan

  di Kota Kotamobagu, 2015 Jenis Kelamin Rasio Jenis Kecamatan Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah

  (1) (2) (3) (4) (5) Kotamobagu 1 15 845 15 031 30 876 105,42 Selatan Kotamobagu 2 14 876 14 141 29 017 105,20 Timur Kotamobagu 3 21 542 20 921 42 463 102,97 Barat Kotamobagu 4 8 529 8 542 17 071 99,85 Utara

  

Kota Kotamobagu 60 792 58 635 119 427 103,68

  Sumber : BPS Kota Kotamobagu, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010

  • –2035 Tabel 2.11

  Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

di Kota Kotamobagu

2014

  Penduduk (Jiwa) Rasio Jenis No. Kecamatan Laki-laki+ Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  1 Kotamobagu Timur 14 660 14 098 28 758 103.99 Kotamobagu 2 15 625 14 814 30 439 105.47 Selatan

  3 Kotamobagu Barat 20 767 20 297 41 064 102.32

  4 Kotamobagu Utara 8 420 8 338 16 758 100.98

  

Kota Kotamobagu 59 472 57 547 117 019 103.35

Sumber : BPS Kota Kotamobagu

  Tabel 2.12

  

Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut

di Kota Kotamobagu

(Hasil Sensus Penduduk 2010)

  Tabel 2.13

  

Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga

di Kota Kotamobagu

2014

No. Kecamatan

  Penduduk (Jiwa) Rumah Tangga Rata-rata Anggota Rumah Tangga

  (1) (2) (3) (4) (5)

  1 Kotamobagu Timur 28,758 7,263

  3.96

  2 Kotamobagu Selatan 30,439 7,075 4,30

  3 Kotamobagu Barat 41,064 10,884

  3.77

  4 Kotamobagu Utara 16,758 3,956

  4.24 Kota Kotamobagu 117,019 29,178

  4.01 Sumber : BPS

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

  Tabel 2.14

  Jumlah Penduduk Miskin dan Pesebaran Penduduk Kota Kotamobagu Perkembangan Penduduk Miskin Kota Kotamobagu

  

2010 - 2014*

Jumlah Persentase Indeks Indeks Keparahan Garis Penduduk Penduduk Kedalaman Tahun

  Kemiskinan Kemiskinan Miskin Miskin Kemiskinan (P2) (Rp/Kap/Bulan) (ribuan) (P0) (P1)

  2014*

  6.7

  5.77 … … …

  2013

  6.9

  5.98

  0.40 0.05 235,763 2012

  6.6

  5.85

  0.81 0.16 232,417 2011

  7.2

  6.64

  1.15 0.32 229,699 2010

  8.1

  7.57

  0.91 0.32 221,882 Sumber : BPS Kota Kotamobagu Catatan : - * Angka Sangat Sementara

  • Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata- rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap Garis Kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks maka semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari GK.
  • Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index-P2) merupakan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun ke Depan Laju Pertumbuhan Penduduk

  Data kependudukan yang diuraikan disini diambil dari Buku Kota Kotamobagu Dalam Angka Tahun 2015. Jumlah penduduk Kota Kotamobagu di Tahun 2010 hanya 107.459 jiwa. Angka ini merupakan angka hasil Sensus Penduduk 2010. Dari jumlah tersebut sebagian besar penduduk masih masuk ke dalam kategori usia muda (< 35 tahun).

  Jumlah penduduk tahun 2015 adalah sebesar 119.427 jiwa. Angka ini merupakan data penduduk Kotamobagu dalam Angka dari BPS Pr ovinsi Sulawesi Utara tahun 2015. Laju dilihat pada pertumbuhan penduduk rata- rata sebesar 2,13 % per tahun selama periode 2010-2015.

  Secara umum persebaran penduduk di Kota Kotamobagu dapat dikatakan kurang merata, kepadatan penduduk terjadi di kecamatan Kotamobagu Barat dengan ratio 2.42% dari tahun 2010

  • – 2015 dan paling sedikit di kecamatan Kotamobagu
Timur dengan ratio 1.94 dari tahun 2010

  • – 2015. Penyebaran tersebut bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

  Tabel 2.15

  

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

di Kota Kotamobagu, 2010, 2014, dan 2015

Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk Penduduk per Tahun

  Kecamatan

  (%) 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kotamobagu 1 26 355 28 758 30 876

  1.95

  1.44 Selatan Kotamobagu 2 28 030 30 439 29 017

  1.94

  0.9 Timur Kotamobagu 3 37 678 41 064 42 463

  2.42

  3.41 Barat Kotamobagu 4 15 396 16 758 17 071

  2.09

  1.87 Utara

  Kota Kotamobagu 107 459 117 019 119 427

  2.13

  2.06 Sumber : BPS Kota Kotamobagu

  Proyeksi Penduduk Indonesia 2010

  • –2035

2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi

  Grafik 2.1

  

Urbanisasi dan Implikasi Terhadap Perumahan dan Permukiman

  90.0 250,000,000

  80.0

  66.6 200,000,000

  70.0

  63.4

  60

  56.7

  60.0

  53.3

  49.8 se

  150,000,000

  50.0 ta

  42.2 sen

  40.0 a

  30.9 100,000,000

  Per iw

  30.0 J

  22.4 ta

  17.2 Ju

  20.0 50,000,000

  10.0

  0.0

  • 1970 1980 1990 2000 2010 2015 2020 2025 2030 2035 % Penduduk Perkotaan % Penduduk Perdesaan

    Juml ah Penduduk Perkotaan Juml ah Penduduk Perdesaan

  Sumber : Bappenas 2014

2.4 Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kota Kotamobagu

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah

bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu

wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi

dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai

produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup

komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan

keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan

nlai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto

dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regiona l Bruto atas dasar

harga pasar

Perkembangan PDRB Kota Kotamobagu secara sektoral memberikan informasi yang

lebih dalam serta lebih luas untuk mengamati dan menganalisis secara sektor ekonomi.

Tabel 2.17 memberikan informasi mengenai perkembangan nilai nominal PDRB secara sektor ekonomi dan proporsinya (share) dari masing-masing dari secara keseluruhan

  selang 2007-2011.

Tabel 2.16 Perkembangan PDRB Kota Kotamobagu dan Proporsinya Masing-Masing Sektor Menurut Harga Berlaku 2007- 2011(dalam jutaan Rupiah /%) Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

  56.512.32 67.557.45 75.917.47 84.168.70 92.954.71

  1.Pertanian

  8.85

  9.12

  8.84

  8.47

  8.26

  2.Pertambangan & 19.749.64 21.207.91 23.631.63 27.182.95 28.400.41

  Penggalian

  3.09

  2.86

  2.75

  2.74

  2.53 13.276.68 13.887.88 15.271.78 16.513.02 17.613.31

  3.Industri Pengolahan

  1.79

  1.88

  1.78

  1.66

  1.57 2.761.51 2.865.98 3.002.40 3.172.41 3.417.68

  4.Listrik, Gas, dan Air Bersih

  0.43

  0.39

  0.35

  0.32

  0.30 94.048.14 109.796.60 126.772.88 149.074.74 175.865.89

  5.Konstruksi dan Bangunan

  14.72

  14.83

  14.76

  15.00

  15.64

  6.Perdagangan, Hotel dan 85.026.77 101.036.20 119.785.46 141.626.52 162.617.43 Restoran

  13.31

  13.65

  13.94

  14.25

  14.46 33.898.81 35.833.74 37.739.17 40.953.07 45.683.08

  7.Tranportasi & Komunikasi

  5.31

  4.84

  4.39

  4.12

  4.06

  8.Keuangan Jasa 91.666.25 100.489.85 111.342.64 126.617.26 140.888.85 Perusahaan

  14.35

  13.57

  12.96

  12.74

  12.53 241.885.21 287.692.61 345.605.71 404.500.74 457.275.87

  9.Jasa Jasa

  37.86

  38.86

  40.23

  40.70

  40.66 PDRB Kota Kotamobagu (Total) 638.825.32 740.368.22 859.069.13 993.809.40 1.124.717.22

  Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara 2013 (Diolah) Tampak pada Tabel bahwa bahwa sektor jasa-jasa masih mendominasi PDRB Kota Kotamobagu yakni pada kisaran 40,66 % pada 2011, di mana tahun-tahun sebelumnya memperlihatkan angka yang relative sama. Dari PDRB nominal Kota Kotamobagu yang sebesar 1,12 triliun Rupiah, sektor jasa-jasa besarnya sekitar 457,28 milyar Rupiah. Sektor kedua yang memegang peranan penting adalah sektor konstruksi dan bangunan yang memiliki share sebesar 15,64 % pada 2011 yang hampir seiring dengan sektor perdagangan/hotel/restoran yang sebesar 14,46 %. Sektor keuangan dan jasa perusahaan juga yang memiliki share diatas 10 %, yakni tepatnya 12,53 %. Sektor lainnya dapat dikemukakan yakni: pertanian pada kisaran 8,26 %, sektor transportasi dan komunikasi pada kisaran 4,06 %, sektor pertambangan dan penggalian pada kisaran 2,53 %, dan sektor industry (pengolahan) pada kisaran hanya 1,57 %. Jika diamati perkembangan proporsinya dapat dikemukakan sebagai berikut: sektor yang memiliki kecenderungan meningkat adalah perdagangan/hotel/restoran dari 13,31 % pada 2007 terus konsisten meningkat menjadi 14,46 % p ada 2011. Sektor konstruksi dan bangunan, kecuali 2007 ke 2008, jika dilihat dari 2007 yang sebesar 14,72% memiliki kecenderungan meningkat menjadi 15,64 % pada 2011. Sektor jasa - jasa kecuali 2010 ke 2011, maka dari 2007 yang sebesar 37,86 % menjadi 40,66 % pada 2011. Sektor lainnya walaupun fluktuatif namun memiliki kecenderungan menurun yakni: sektor pertanian dari 8,85 % pada 2007 menjadi 8,26 % pada 2011; sektor pertambangan dan penggalian dari 3,09 % pada 2007 menjadi 2,53 % pada 2011; sektor industry pengolahan dari 1,79 % pada 2007 menjadi 1,57 % pada 2011; sektor listrik/gas/air bersih dari 0,43 % pada 2007 menjadi 0,30 % pada 2011; sekto r transportasi dan komunikasi dari 5,31 % pada 2007 menjadi 4,06 % pada 2011; dan sektor keuangan dan jasa perusahaan dari 14,35 % pada 2007 menjadi 12,53 % pada 2011. Selanjutnya menarik untuk diamati perkembangan PDRB secara sektoral dilihat dari pertumbuhannya tahun - ke tahun dan pertumbuhan rata-rata selang 2007-2011; di mana lebih jelasnya dapat diikuti pada Tabel 5.2. Pada Tabel pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2009 yang sebesar 7,88 %, sedangkan terendah pada 2011 yakni 7,05 %. Adapun pertumbuhan rata-rata selang 2007 sampai 2011 adalah sebesar 7,49 %; di mana pertumbuhan tahunan yang diatas rata-rata tersebut terjadi pada 2008 dan 2009.

  

Secara kronologis dapat dikemukakan pertumbuhan masing-masing sektor sebagai

berikut: Sektor yang tumbuh lebih tinggi diatas PDRB total adalah

perdagangan/hotel/restoran dengan rata-rata sekitar 2,92 %/tahun selang 2007

sampai dengan 2011, berikut sektor konstruksi dan bangunan dengan rata -rata 10,81

%/tahun, kemudian sektor jasa-jasa yang tumbuh sekitar 9,42 %/tahun. Hanya ketiga

sektor tersebut yang tumbuh diatas pertumbuhan PDRB total. Sektor lainnya yang

tumbuh dibawah pertumbuhan PDRB total meliputi: pertanian sekitar 1,88 %/tahun;

pertambangan dan penggalian 1,87 %/tahun, industry pengolahan 3,21 %/tahun;

listrik, gas dan air bersih 2,88 %/tahun; transportasi dan komunikasi 4,37 %/tahun;

dan keuangan/jasa perusahaan 9,42 %/tahun.

Tabel 2.17 Perkembangan PDRB Kota Kotamobagu dan Pertumbuhannya Selang Tahun 2007-2011 Menurut Harga Konstan (dalam jutaan Rupiah/%) 2007- Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2011

  36.439.63 37.924.76 37.783.27 38.558.61 39.262.41

  1.88

  1.Pertanian 4.08 -0.37

  2.05

  1.83 14.670.66 14.418.32 14.810.50 15.285.92 15.804.59

  1.87

  2.Pertambangan dan Penggalian

  • 1.72

  2.72

  3.21

  3.39 8.408.10 8.681.36 8.876.69 9.092.39 9.540.81

  3.21

  3.Industri Pengolahan

  3.25

  2.25

  2.43

  4.93

  4.Listrik, Gas dan Air 2.035.99 2.069.60 2.124.47 2.190.20 2.285.11

  2.88 Bersih

  1.65

  2.65

  3.09

  4.33 60.718.31 67.682.70 74.769.07 82.717.03 91.532.33

  10.81

  5.Konstruksi dan bangunan

  11.47

  10.47

  10.63

  10.66 54.340.94 60.402.67 67.191.34 73.724.64 82.243.77

  10.92

  6.Perdagangan, Hotel dan Restoran

  11.15

  11.24

  9.72

  11.56

  7. Transportasi dan 31.501.12 32.759.96 33.970.33 35.263.03 37.383.51

  4.37 Komunikasi

  4.00

  3.69

  3.81

  6.01 62.670.17 64.009.05 66.338.39 69.047.86 72.703.16

  3.78

  8. Keuangan dan Jasa Perusahaan

  2.14

  3.64

  4.08

  5.29 108.577.69 120.268.08 134.510.17 147.181.15 155.632.87

  9.42

  9.Jasa-Jasa

  10.77

  11.84

  9.42

  5.74 PDRB Kota 379.362.60 408.216.49 440.374.24 473.060.83 506.388.57

  7.49 Kotamobagu (Total )

  7.61

  7.88

  7.42

  7.05 Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara 2013 (Diolah)

  

Pengamatan berdasarkan sektor secara tahunan selang 2008 -2011 dapat dijelaskan

sebagai berikut: Pertama, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang fluktuatif

dan memiliki kecenderungan yang menurun yakni pada 2008 sekitar 4,08 % kemudian

hanya sekitar 1,83 % pada 2011. Kedua, sektor pertambangan dan penggalian memiliki

kecenderungan yang meningkat pada 2008 minus (-) 1,72 %, kemudian 2009 menjadi

positif sampai 2011 yakni 3,39 %. Ketiga, sektor industry pengolahan mengalami

fluktuasi namun cenderung meningkat, yakni 2008 sebesar 3,25 % dan sempat turun

pada 2009, naik pada 2010 dan 2011 sebesar 4,93 %. Keempat, sektor listrik/gas/air

bersih cenderung meningkat konsisten yakni 2008 sebesar 1,65 % dan 2011 sebesar

4,33 %. Kelima, sektor konstruksi dan bangunan bertumbuh fluktuatif pada 2008

sebesar 11,47 % kemudian 2011 10,66 %. Keenam, sektor

perdagangan/hotel/restoran walaupun fluktuatif terutama pada 2010 lebih rendah

  

dibanding 2009, namun 2011 lebih besar dibandingkan 2008 yakni 11,56 % dibanding

11,15 %. Ketujuh, sektor transportasi dan komunikasi mengalami perkembangan

fluktuatif, namun jika dibandingkan 2011 dan 2008, maka kecenderungannya

meningkat dari 4,00 % menjadi 6,01 %. Kedelapan, sektor keuangan dan jasa

perusahaan mengalami kecenderungan yang konsisten meningkat, yakni sebesar 2,14

% pada 2008 dan 5,29 % pada 2011. Kesembilan, sektor jasa-jasa mengalami tingkat

pertumbuhan yang fluktuatif yakni 2009 lebih besar dibanding 2008; di mana secara

umum kecenderungannya menurun, jika pada 2008 meningkat sebesar 10,77 %% dan

2011 hanya 5,74 %.

  Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja sektoral dapat diperoleh jika diketahui jumlah tenaga kerja

per sektor dan PDRB per sektor. Perkembangan jumlah tenaga kerja per sektor dapat

dilihat pada Tabel 2.19

Tabel 2.18 Perkembangan Jumlah dan Prosentase Tenaga Kerja yang Bekerja di Kota Kotamobagu Menurut Sektor Ekonomi Selang 2008-2012

  2012 2011 2010 2009 2008 Sektor Ekonomi

  Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

  1. Pertanian 8.309 17.05 7.951 17.05 14.773 33.45 17.392 35.06 20.207

  41.02

  2. Pertambangan dan Penggalian 1.380 2.83 1.321 2.83 2.341 5.30 2.210 4.46 1.020

  2.07

  3.Industri Pengolahan 2.783 5.71 2.663 5.71 1.394 3.16 2.242 4.52 1.034

  2.10

  4.Listrik, Gas dan Air Bersih

  79

  0.16

  76 0.16 124 0.28 116

  0.23

  54

  0.11

  5. Konstruksi 2.` 640 5.42 2.526 5.42 2.926 6.63 3.145 6.34 3.209

  6.51

  6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14.457 29.67 13.834 29.67 7.080 16.03 5.933 11.96 8.478

  17.21

  7. Tranportasi, Pegudangan, dan Komunikasi 5.070 10.41 4.852 10.41 3.265 7.39 5.754 11.60 5.142

  10.44

  8. Keuangan dan Jasa Perusahaan 1.459 2.99 1.396 2.99 518 1.17 534 1.08 737

  1.50

  9. Jasa Jasa 12.543 25.75 12.003 25.75 11.745 26.59 12276 24.75 9384

  19.05 Total 48.720 100.00 46.622 100.00 44.166 100.00 49.602 100.00 49.265 100.00

  Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara 2013 (Diolah)

Tabel 2.19 Perkembangan Produktivitas Nominal Tenaga Kerja Kota Kotamobagu 2008-2012 (Tahunan dan Harian, Ribuan Rupiah Sektor Ekonomi 2008 2009 2010 2011 2012

  3.343.27 4.365.08 5.697.47 11.690.95 12.660.90

  1.Pertanian

  13.37

  17.46

  22.79

  46.76

  50.64 20.792.07 10.693.05 11.611.68 21.499.17 23.282.88

  2.Pertambangan & Penggalian

  83.17

  42.77

  46.45

  86.00

  93.13 13.431.22 6.811.67 11.845.78 6.614.08 7.162.83

  3.Industri Pengolahan

  53.72

  27.25

  47.38

  26.46

  28.65 53.073.79 25.882.78 25.583.97 44.969.46 48.700.42

  4.Listrik, Gas, dan Air Bersih 212.30 103.53 102.34 179.88 194.80

  34.215.21 40.309.34 50.948.31 69.622.29 75.398.60

  5.Konstruksi 136.86 161.24 203.79 278.49 301.59

  11.917.46 20.189.69 20.003.75 11.754.91 12.730.17

  6.Perdagangan, Hotel, dan Restoran

  47.67

  80.76

  80.01

  47.02

  50.92

  7.Tranportasi Pegudangan 6.968.83 6.558.77 12.543.05 9.415.31 10.196.46 Komunikasi

  27.88

  26.24

  50.17

  37.66

  40.79 136.349.86 208.506.82 244.434.87 100.923.24 109.296.49

  8.Keuangan Jasa Perusahaan

  545.40 834.03 977.74 403.69 437.19 30.657.78 28.152.96 34.440.25 38.096.80 41.257.56

  9.Jasa Jasa 122.63 112.61 137.76 152.39 165.03

  15.028.28 17.319.24 22.501.68 24124.17 26125.67 Total

  60.11

  69.28

  90.01 96.50 104.50 Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara 2013 (Diolah).

  Tabel memperlihatkan perkembangan jumlah dan prosentase tenaga kerja secara sektor ekonomi selang 2008 sampai dengan 2012. Dari perkembangan lima tahunan tersebut data yang dapat menjadi rujukan untuk dibahas lebih lanjut adalah selang 2010 sampai dengan 2012. Hal ini dikarenakan memiliki perkembangan yang lebih logis. Secara total jumlah tenaga kerja 2010 sebanyak 44.166 orang dan terus meningkat menjadi 48.720 orang pada 2012. Pada 2010 proporsi terbesar tenaga kerja adalah di sektor pertanian, namun sejak 2011 telah bergeser ke sektor perdagangan/hotel/ restoran. Sektor jasa-jasa adalah memiliki jumlah tenaga kerja yang juga menonjol bahkan meningkat dengan perkembangan yang konsisten positif. Sesudah sektor jasa-jasa maka sektor transportasi dan komunikasi memiliki jumlah terbesar berikutnya, diikuti sektor konstruksi. Adapun sektor terkecil adalah listrik/gas/air bersih. Berdasarkan Tabel 2.20 dapat diamati perkembangan produktivitas nominal tenaga kerja Kota Kotamobagu. Secara total dapat dikemukakan bahwa produktivitas tenaga kerja mengalami kecenderungan meningkat konsisten. Pada 2008 masih sebesar 15.03 juta Rupiah (60,11 ribu Rupiah/hari) menjadi 17.32 juta Rupiah (69,28 ribu Rupiah/hari) di tahun 2009, seterusnya 22.50 juta Rupiah(90,01ribu Rupiah/ hari) di tahun 2010, berikutnya 24.12 juta Rupiah (96,50 ribu Rupiah/hari) d i tahun 2011, dan sebesar 26.13 juta Rupiah/tahun (104,50 ribu Rupiah/hari) di tahun 2012. Secara sektoral dapat dikemukakan sebagai berikut: pertama, sektor pertanian terjadi peningkatan yang berarti dan cenderung meningkat konsisten sejak 2008. Pada 2008 masih sekitar 3,34 juta Rupiah (13,37 ribu Rupiah/hari) dan terus bertambah menjadi sekitar 12,66 juta Rupiah (50,64 ribu Rupiah/hari). Kedua, Sektor pertambangan dan penggalian sempat mencapai 20,79 juta Rupiah (83,17 ribu/hari) kemudian turun pada tahun selanjutnya dan seterusnya meningkat sampai pada 2012 menjadi sebesar 23,28 juta Rupiah (93,13 ribu Rupiah/hari). Ketiga, sektor industry pengolahan tampaknya menurun terus sepanjang lima tahun tersebut; pada 2008 masih sekitar 13,43 juta Rupiah (53,72 ribu Rupiah/hari) dan menjadi hanya sekitar 7.16 juta Rupiah (28,65 ribu Rupiah/hari) di tahun 2012. Keempat, sektor listrik/gas/air bersih pada 2008 sempat mencapai 53,07 juta Rupiah (53,72 ribu Rupiah/hari) kemudian menurun tajam di tahun 2009 dan terus menurun di tahun 2010, setelah itu meningkat lagi di 2011 dan 2012; di mana posisi akhir 48,70 juta Rupiah (194,80 ribu Rupiah/hari). Kelima, sektor konstruksi tampaknya memiliki kecenderungan meningkat konsisten mulai dari sekitar 34,22 juta Rupiah (136 ribu Rupiah/hari) di tahun 2008 dan mencapai 75,40 juta Rupiah (301,59 ribu Rupiah/hari) di tahun 2012.

  

Keenam, sektor perdagangan/hotel/restoran terjadi perkembangan fluktatif; tahun

2008 sekitar 11,92 juta Rupiah (47,67 ribu Rupiah/hari) dan meningkat taja m di tahun

2009 menjadi 20,19 juta Rupiah (80,76 ribu Rupiah/hari); di mana pada 2010 relatif

sama dengan 2009, seterusnya menurun kembali di 2011 menjadi hanya sekitar 11.65