BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Serai Serumpun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan Koperasi Kredit dengan tujuan

  membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir Koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu: a.

  Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi b. Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa c. Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral d. Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda

  Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan Koperasi Kumiyai. Awalnya Koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.

  Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan Koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini

      kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Berdasarkan sejarah dan perkembangannya tujuan pendirian Koperasi adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui anggota Koperasi. Artinya keberadaan Koperasi bukanlah didasarkan atas pertimbangan ekonomis atau mencari keuntungan semata, keberadaan Koperasi ditujukan untuk membantu masyarakat golongan ekonomi lemah.

  Koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

  Koperasi Serai Serumpun didirikan pada tanggal 17 September 1989. Koperasi ini berdiri berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura. Koperasi ini didirikan dengan tujuan untuk menunjang penghasilan para guru SD yang pada saat itu mengalami krisis dana pinjaman. Sebanding dengan kebutuhan yang semakin meningkat dan gaji yang diterima oleh para guru saat itu belum dapat dikatakan mensejahterakan kehidupan mereka.Selain itu di Kecamatan Tanjung Pura belum terbentuk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI). Maka dari itu muncul kesepakatan oleh seluruh kepala sekolah untuk mendirikan Koperasi Serai Serumpun, yang padaawal mulanya hanya memiliki aset sebesar Rp.6.000.000. Dengan berdirinnya Koperasi Serai Serumpun, diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah permodalan yang terjadi pada saat itu. Dan para guru SD di Kecamatan Tanjung Pura dapat belajar untuk melakukan investasi dan memanfaatkan uang mereka sebaik mungkin. Maka dari itu Koperasi Serai Serumpun sangat bermanfaat bagi kesejahteraan para guru saat itu.

  Dengan berdirinya Koperasi Serai Serumpun, yang pada saat itu masih beranggotakan sekitar 50 orang dan dengan jumlah aset yang sangat terbatas berkisar Rp.6.000.000. Koperasi Serai Serumpun berusaha untuk terus meningkatkan usahanya dengan cara meningkatkan jumlah anggota yang bertujuan untuk menambah aset Koperasi dan membangun Koperasi Serai Serumpun agar lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.

  Pada tanggal 27 Mei 1996 Koperasi Serai Serumpun memiliki Badan Hukum. Dengan mendapatkan status badan hukum, maka sebuah badan usaha koperasi menjadi subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban. Sehingga, terhadap pihak ketiga –apabila diperlukan dapat dengan jelas dan tegas mengetahui siapa yang dapat diminta bertanggung jawab atas jalannya usaha badan hukum koperasi tersebut.

  Pada awal mula berdiri koperasi Serai Serumpun memiliki iuran anggota yang terdiri dari simpanan pokok sebesar Rp.1000 dan simpanan wajib sebesar Rp.3000. Simpanan wajib disetor setiap bulannya dan simpanan pokok berdasarkan pada ketetapan peraturan yang bisa saja berubah. Dengan aset yang terbatas Koperasi berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan para anggotanya secara bijaksana, dengan harapan para anggota juga memiliki rasa toleransi pada saat itu. Dengan berjalannya waktu, Koperasi Serai Serumpun semakin berkembang dan semakin meningkatkan kinerjanya. Seiring dengan itu aset Koperasi Serai Serumpun naik setiap tahunnya, bahkan persentase kenaikannya bisa mencapai 50% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 persentase kenaikan mencapai 61,88%. Demikian juga dengan anggota koperasi yang semakin lama semakin bertambah.Total anggota Koperasi Serai Serumpun selama 1 tahun (2009) sebanyak 368 orang, sedangkan pada tahun berikutnya mengalami peningkatan (2010) sebanyak 397orang, jumlah anggota tetap pada tahun 2011 sebanyak 397orang, dan mengalami penurunan di tahun 2012 yang diakibatkan karena sebagian anggota mengambil masa pensiun, jadi jumlah anggota sebanyak 387 orang. Hingga saat ini Koperasi Serai Serumpun terus menunjukkan kemajuan dalam usaha simpan pinjam.

B. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi adalah kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Melalui bagan organisasi ini akan terlihat jelas bagaimana informasi mengalir dari satuan organisasi ke satuan lain. Selain itu juga memberikan petunjuk-petunjuk tentang pembagian tugas-tugas tentang kekuasaaan atau kendali, wewenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu, setiap karyawan harus mutlak untuk memahami struktur organisasi di tempat kerja. Pada dasarnya sistem atau struktur oganisasi dapat dibedakan dalam tiga sistem, yaitu: 1.

  Struktur Organisasi Garis

  Bentuk organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana karena: a.

  Jumlah karyawan relatif sedikit b. Organisasi relatif kecil c. Karyawan saling mengenal secara akrab d. Spesialisasi kerja masih relatif rendah.

  2. Struktur Organisasi Fungsional Ciri struktur organisasi fungsional adalah bahwa setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang perintah itu masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan. Dalam praktik, struktur organisasi ini kadang-kadang menimbulkan kerancuan bagi bawahan dalam menjalankan perintah.

  3. Organisasi Garis dan Staf Jika suatu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu. Oleh karena itu, dibentuklah staf penasehat yang merupakan kumpulan orang- orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Di dalam organisasi yang begitu kompleks, pimpinan biasanya mendelegasi wewenang kepada staf sesuai dengan bidang masing-masing untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan. Berhasilnya suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan dengan baik, banyak dibantu organisasi itu. Dengan demikian struktur organisasi bukanlah menjadi tujuan. Tetapi digunakan sebagai alat dalam mencapai tujuan.

  Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu perusahaan harus mempunyai satu kesatuan kerja dari setiap departemen yang ada dalam suatu peusahaan, karena tujuan dari suatu perusahaan hanya dapat dicapai dengan kerja sama yang baik dan terkoordinasi dari para anggotanya. Kerja sama yang baik dan terkoordinasi dapat tercapai bila ada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap anggota perusahaan. Untuk itu, perlu ditentukan terlebih dahulu kegiatan yang harus dilakukan oleh para anggota sesuai dengan keahlian atau kemampuan mereka masing-masing.

  Sebenarnya, struktur organisasi koperasi tidak hanya mencakup segi intern koperasi tetapi meliputi segi ekstern. Sebagai sebuah badan usaha yang sekaligus merupakan gerakan ekonomi rakyat, maka kedua segi organisasi koperasi harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah struktur organisasi koperasi yang meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam organisasi koperasi tersebut, contoh ada unsur pengurus, pengawas, pengelola dan anggota Masing-masing unsur tersebut harus bekerja sama sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam memajukan koperasi. Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasi lainnya, baik yang sama tingkatnya (antar sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat Koperasi, Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi.

DEWAN PENGURUS DEWAN PENGAWAS

  Gambar II.1

Bagan Struktur Organisasi Koperasi Serai Serumpun

Sumber: Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Serai Serumpun

  Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

  Adapun uraian tugas dari Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Serai Serumpun adalah :

  Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan fungsinya untuk kepentingan koperasi dalam mencapai tujuan koperasi. Ketua Koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada Koperasi yang

  KETUA I KETUA II SEKRETARIS II  

  BENDAHARA   KETUA

   

  SEKRETARIS

   

  ANGGOTA

   

  SEKRETARIS I   RAPAT ANGGOTA

C. Job Description

1. Ketua : a.

  bertanggung jawab pada Koperasi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

  b.

  Mengkonsolidasi atau menyatukan dari semua unsur pengurus.

  Misalnya: bendahara, sekretaris, karyawan, dan para anggota koperasi.

  c.

  Menandatangani dan mengeluarkan surat-surat keputusan.

  d.

  Menandatangani surat yang bersifat umum bersama Sekretaris.

  e.

  Mengumumkan ikhtisar kas / keuangan setiap bulan kepada anggota dengan tertulis.

  2. Wakil Ketua : Tugas wakil ketua hampir sama dengan ketua dimana bersama – sama bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Selain itu wakil ketua juga bisa menggantikan ketua apa bila ketua berhalangan hadir atau dalam keadaan sakit.

  3. Sekretaris : Tugas sekretaris terhadap ketua meliputi mengorganisir rencana kegiatan, pengetikan, making call, menerima tamu, korespondensi, filling serta surat menyurat. Tugas terhadap bawahan yaitu memberikan bimbingan dan motivasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.

  4. Wakil Sekretaris : a.

  Mewakili sekretaris apabila sekretaris berhalangang salam menjalani tugasnya.

  b.

  Membantu sekretaris dalam melaksanakan tugas.

  5. Bendahara : a.

  Menyimpan rencana kerja dan pola pelaksanaan dibidang tugas kebendaraan.

  b.

  Mencari dana dan mengatur arus uang keluar masuk.

  c.

  Membantu dan mengawasi pekerjaan ketua dalam hal penyelenggaraan administrasi keuangan koperasi.

6. Pengawas

  Artinya, karena pengawasan terhadap Koperasi pada dasarnya dilakukan secara langsung oleh para anggota, maka tidak semua Koperasi wajib memiliki lembaga khusus yang bertugas melakukan pengawasan. Pengawas Koperasi pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut: a.

  Melakukan pengwasan terhadap pelaksanaan kebijakan Koperasi oleh pengurus.

  Sesuai dengan UU No. 25/1992, keberadaan lembaga pengawas pada struktur organisasi Koperasi bukan merupakan sesuatu yang diwajibkan.

  Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukan dan menyampaikan nya kepada rapat anggota.

  Produk yang di tawarkan Koperasi Serai Serumpun

  Produk yang di tawarkan oleh Koperasi Serai Serumpun adalah berupa simpanan.: a)

  Simpanan Anggota ( Pokok dan Wajib )

  b) Simpanan Sukarela adalah simpanan yang bersifat tidak wajib, besarnya bebas sekehendak anggota, dapat disetor dan diambil kapan saja.

  c) Simpanan Berjangka adalah simpanan yang hanya bisa diambil pada waktu

   

  b. telah jatuh tempo.

  d) Simpanan Hari Raya adalah simpanan yang penyetorannya dilakukan tiap hari, dan pengambilannya seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

  e) Simpanan Qurban adalah simpanan yang besarnya setoran ditentukan oleh

  Koperasi Serai Serumpun, harus disetor tiap bulan, dan pengambilannya hanya dapat dilakukan pada saat menjelang Hari Raya Idul Adha.

  f) Simpanan Pendidikan adalah simpanan yang besarnya setoran ditentukan oleh

  Koperasi Serai Serumpun, harus disetor tiap bulan, dan pengambilannya hanya dapat dilakukan pada saat menjelang tahun ajaran baru sekolah.

D. Jaringan Kegiatan

  Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama, bukan merupakan perkumpulan modal, batasan ini sering menimbulkan pendapat yang sempit pada sementara orang, bahwa kedudukan modal dalam koperasi tidaklah penting. Orang yang berpendapat demikian jelas memandang koperasi dengan bertitikberat pada fungsi koperasi sebagai alat sosial tanpa mengingat koperasi sebagai alat ekonomi.

  Anggota dalam koperasi Serai Serumpun adalah sebagai sumber permodalan sendiri dan sebagai peminjam. Oleh sebab itu kedudukan anggota sangat penting karena berada dalam semua subsistem keuangan mulai dari subsistem input, proses dan subsistem output. Masing-masing koperasi membuat persyaratan menjadi anggota sesuai dengan anggaran dasar pada koperasi yang bersangkutan .Keanggotaan dalam koperasi terdiri dari anggota tetap calon anggota dan anggota luar biasa. Untuk menjadi anggota tetap simpan pinjam,calon anggota dan anggota luar biasa ada persyaratan yang umum dipenuhi. Persyaratan ini salah satu cara untuk mengikat anggota dalam organisasi dan pengamanan pinjaman.

  Dalam Hal ini Koperasi Serai Serumpun juga memberlakukan modal pinjaman, yakni kegiatan investasi atau penanaman modal dari pihak ketiga. Yang gunanya sebagai modal pihak III atau disebut sebagai Pinjaman Pihak III. Dalam hal ini Koperasi Serai Serumpun bekerja sama dengan Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) yang berpusat di Jakarta.

  Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) telah melakukan investasi atau penanaman modal kepada pihak Koperasi Serai Serumpun sejak Koperasi ini memiliki Badan Hukum yakni di tahun 1996. Sejak saat itu investasi yang diberikan oleh Bank kesejahteraan dimanfaatkan oleh Koperasi Serai Serumpun sebaik-baiknya untuk meningkatkan pembangunan usahanya.

  Dengan tersedianya aset yang cukup maka Koperasi Serai Serumpun dapat melayani kebutuhan para anggotanya sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Terlebih koperasi mengutamakan kepuasan anggota untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah anggota mereka. Karena semakin tinggi tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan maka loyalitas dan rasa memiliki yang ada pada diri anggota pun akan semakin meningkat.

  Beberapa Sumber Modal Pada Koperasi Serai Serumpun 1.

  Modal Dasar Tujuan utama berdirinya koperasi adalah untuk mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awal berdirinya berjumlah kecil tetapi tetap ada ; tidak nol. Dengan mengumpulkan dana-dana (potensi keuangan) yang bernilai kecil tersebut, koperasi didirikan untuk selanjutnya dapat menggalang dana secara terus menerus dari waktu ke waktu guna mencapai tujuan bersama.

  Yang menjadi sumber dana untuk memupuk permodalan koperasi serai serumpun, termasuk koperasi di indonesia, antara lain: a.

  Modal Sendiri b. Modal Pinjaman

  Modal sendiri dapat berasal dari : a.

  Simpanan Pokok b.

  Simpanan Wajib c. Dana Cadangan d.

  Hibah Modal Pinjaman Dapat berasal dari: a.

  Pinjaman dari anggota b.

  Pinjaman dari anggota koperasi lain c. Pinjaman dari koperasi lain d.

  Pinjaman dari Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.

  e.

  Pinjaman dengan cara penerbitan obligasi dan surat utang lainnya f.

  Sumber-sumber pinjaman lain yang dibenarkan.

2. Modal Sendiri

  Terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Berdasarkan data yang diterima dari Koperasi Serai Serumpun, jumlah modal yang dimiliki oleh Koperasi Serai Serumpun yaitu:

    Tabel II.1 Permodalan Anggota

  Rp. 3.870.000,00 Simpanan Anggota

  Rp. 2.024.566.000,00 Simpanan Wajib

  Rp. 558.636.560,00 Simpanan Usaha

  JUMLAH Rp. 2.587.072.560,00 Tabel II.2 Modal Pihak III  

  Simpanan Pihak III Rp. 2.383.900.000,00 Pinjaman Bank Kesejahteraan Rp. 2.684.147.000,00

  JUMLAH Rp. 5.068.047.000,00 E. Kinerja Kegiatan Terkini

  Koperasi Serai serumpun didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi Serai Serumpun berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga serendah-rendahnya dan tidak mengutamakan keuntungan. Koperasi Serai Serumpun menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan terhadap perkoperasian.

  Untuk mencapai tujuannya, Koperasi Serai Serumpun harus melaksanakan aturan mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya. Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis laporan koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Manajer koperasi simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan mememukan kompromi dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.

  Misi Koperasi Serai Serumpun adalah membantu meningkatkan pembangunan kesejahteraan kehidupan para guru dan masyarakat Kecamatan Tanjung Pura, untuk itu Koperasi Serai Serumpun berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dan kemampuan SDM nya dengan melakukan pelatihan-pelatihan anggota demi terwujudnya visi dan misi koperasi.

  Koperasi Serai Serumpun rutin mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang biasanya diadakan setahun sekali guna membahas anggaran dan laporan- laporan pertanggung jawaban pengurus. Dalam Rapat ini juga membahas mengenai tanggapan para anggota dan laporan pengurus, laporan badan pengawas serta pengesahan. Rapat ini sangat berguna untuk kemajuan pembangunan koperasi serai serumpun. Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 23 UU No.

  25/1992, kekuasaan rapat anggota Koperasi meliputi: 1.

  Menetapkan Anggaran Dasar Koperasi.

  2. Menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.

  3. Menetapkan pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas.

  4. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

  5. Menetapkan Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam tugas.

  6. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.

  7. Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

  Berdasarkan data, jumlah aset Koperasi serai serumpun pada tahun 2011 meningkat sebanyak 51,4% dibandingkan tahun 2010. Angka tertinggi di dapat pada tahun 2012 total aset mengalami peningkatan sebanyak 61,88% dan pada tahun 2013 sebanyak 32,2%

  Tabel II.3

Jumlah Aset

  TAHUN TOTAL ASSET PERSENTASE 2010 Rp. 2.995.385.000 - 2011 Rp. 4.530.483.074 51,4% 2012 Rp. 7.333.735.373 61,88% 2013 Rp. 9.660.944.092 32,2%

  

Sumber: Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Serai Serumpun Kecamatan

Tanjung Pura kabupaten Langkat

F. Rencana Kegiatan

  Dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan koperasi agar tidak bangkrut koperasi ini membuat inovasi agar anggota menjadi puas. Salah satu cara yang ditempuh oleh koperasi adalah menawarkan bermacam-macam produk jasa untuk selanjutnya seperti:

  1) Pinjaman untuk usaha. 2) Pinjaman untuk kesehatan. 3) Pinjaman dana talangan. 4) Simpanan umum simpanan hari raya. 5) Simpanan berjangka.

Dokumen yang terkait

Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Serai Serumpun Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 64 56

Prosedur dan Sistem Kerja Pada Pelayanan Jasa Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Negri (KPRI) Serai Serumpun Kec Tanjung Pura Kab Langkat

16 218 46

Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera Kecamatan Rumpin Bogor

0 10 167

BAB II SMP NEGERI 1 SEI RAMPAH A. Sejarah Ringkas SMP Negeri 1 Sei Rampah - Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Smp Negeri 1 Sei Rampah

0 0 17

BAB II KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan Usu Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 14

BAB II KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

0 0 14

BAB II PROFIL INSTANSI LEMBAGA A. Sejarah Ringkas PT. Takaful Umum - Pengawasan Internal Kas Pada Perusahaan Takaful Umum Medan

0 0 12

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN A. Sejarah Singkat Koperasi - Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komun

0 0 17

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan - Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan

0 0 10

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Instansi - Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

0 0 13