LISTRIK ARUS SEARAH revisi docx

LISTRIK ARUS SEARAH

Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik searah adalah baterai
seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki sumber arus searah didapat juga melalui
arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya arus listrik searah dianggap sebagai
arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber negatif. Pengamatan-pengamatan
yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang
bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik searah banyak

digunakan dalam peralatan rumah tangga, hal ini karena komponen elektronika sebagian besar adalah
menggunakan arus searah.
Terjadinya aliran arus listrik karena perbedaan potensial listrik yang mendorong muatan positif mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah. Aliran muatan listrik positif in disebut arus listrik. Arus listrik
mengalir secara spontan dari potensial tinggi ke potensial rendah melalui konduktor, tetapi tidak dalam
arah sebaliknya. Aliran muatan ini dapat dianalogikan dengan aliran air dari tempat ( potensial gravitasi )
tinggi ke tempat ( potensial gravitasi) rendah.
Kuat Arus LIstrik
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan

waktu. Simbol kuat arus listrik adalah I.
Secara sistematis kuat arus listrik dituliskan dengan persamaan sebagai berikut.
I=

Q
t

Q=I.t

Ket : I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
Banyaknya muatan yang mengalir pada konduktor besarnya sama dengan kelipatan besar muatan sebuah
electron – 1,6. 10 – 19 C Jika pada konduktor mengalir n buah , maka total muatan yang mengalir memenuhi
persamaan sebagai berikut.

Jumlah elektron yang dipindahkan:
ne =

Q

1 Qe

1 qe = 1,6 . 10 – 19 C
Latihan soal:
1.

Sebuah kawat penghantar dialiri arus sebesar 2 A selama 2 menit. Hitunglah jumlah muatan yang
mengalir melewati kawat penghantar tersebut!

2.

Dalam suatu penghantar mengalir muatan sebesar 3600 coulomb, selama 4 menit. Berapakah besar
arus listriknya ?

3.

Muatan listrik sebesar 600 Coulomb mengakibatkan arus mengalir di dalam penghantar sebesar 300
mA. Berapa lama muatan itu mengalir ?

4.


Didalam sebuah penghantar selama 40 menit mengalir arus listrik sebesar 2 Ampere. Tentukanlah
besar muatan listriknya dan jumlah elektron yang dipindahkan!
t = 2400 s
I = 2A
Q=I.t
= 4800 C
Ne =

4800
−19
1,6 . 10
2

=

48 .10
−20
16 . 10


= 3 . 10 22
= 3 . 10 20

Hukum Ohm
Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali
diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun
1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada Paper yang berjudul “The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada tahun 1827.

Rumusan hukum ohm:
Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus
dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”.
V >>> , I >>>

V

I

V >>> , R >>>


V

R

R >>> , I