Pengembangan Kurikulum Matematika id. docx

PENGEMBANGAN KURIKULUM
MATEMATIKA (PGBI)
UJIAN AKHIR SEMESTER

Pembahasan Soal-Soal Ujian Akhir Semester

Oleh
RIO SATRIYANTARA
E1R 011 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012 / 2013

Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1

1.


Strukutur kompetensi pada Kurikulum 2006 (KTSP) dibagi dalam Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar, sedangkan pada Kurikulum 2013 pembagiannya adalah
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Perbedaan apa yang paling menonjol antara
Kompetensi Inti dengan Standar Kompetensi? Jelaskan!
Pembahasan
Perbedaan yang paling menonjol antara Kompetensi Inti dengan Standar Kompetensi adalah
Standar Kompetensi pada KTSP diajarkan kepada siswa sedangkan Kompetensi Inti bukan untuk
diajarkan melainkan untuk dibentuk kepada siswa melalui pembelajaran mata pelajaran – mata
pelajaran yang relevan. Bisa kita katakan bahwa mata pelajaran – mata pelajaran pada
kurikulum 2013 yang akan diajarkan dan dipelajari harus berkontribusi terhadap pembentukan
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti ini bersifat bebas dari mata pelajaran karena tidak mewakili
mata pelajaran tertentu (integrator horizontal).

2.

Berdasarkan penilaian Saudara apa kelemahan kurikulum 2006 sehingga harus diganti
dengan kurikulum 2013?
Pembahasan
Secara umum, Kurikulum 2013 lebih baik dan lebih terarah dibanding kurikulum 2013 karena

guru dituntut untuk tidak hanya menyampaikan materi namun juga mengajarkan nilai-nilai
positif untuk membangun karakter peserta didik dimana dalam hal ini masing-masing sekolah
diberi kewenangan untuk menyusunnya sesuai dengan Visi dan Misi sekolah masing-masing.
Kurikulum 2006 belum menggambarkan sikap-sikap yang harus dikembangkan untuk peserta
didik karena kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di
dalamnya dan dimana hal ini belum mampu terspesifikasikan dimana masing-masing
kemampuan sekolah di Indonesia berbeda-beda.
Berikut beberapa kelemahan Kurikulum 2006 (KTSP):
a.

Dari segi Pemerintah atau Dinas pendidikan
1. KTSP tidak Sistematis
KTSP kurang logis karena sekolah diberi kebebasan untuk mengelaborasi
kurikukum inti yang dibuat pemerintah tetapi kelulusan siswa tetap ditentukan
oleh pemerintah melalui Ujian Nasional.
2. KTSP tidak fungsional
Tidak proporsionalnya pembagian tugas antara pemerintah dengan sekolah.
Seharusnya pemerintah hanya menetapkan kerangka umum dari tujuan atau
kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi. Namun dalam praktiknya semua itu
dikerjakan oleh sekolah.


b.

Dari segi Guru
1. Bahasan tentang kurikulum bagi guru terbatas,
2. Pengawasan yang dilakukan terbatas terhadap tindak lanjut yang dilakukan
guru,
3. Penataran tentang kurikulum dilakukan terbatas,

Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1

4.
5.

c.

3.


Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
konsepnya, penyusunannya, maupun praktiknya di lapangan, dan
Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak pada berkurangnya finansial seorang guru.

Dari sudut pandang lain:
1. Kurikulum 2006 belum sepenuhnya sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional,
2. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
seseimbangan soft skill, dan kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam
kurikulum, dan
3. Kurikulum belum peka dan tanggap erhadap perubahasan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan landasan psikologi. Bagaimana
mengintegrasikan Teori Gagne ke dalam pengembangan kurikulum agar kurikulum
sesuai dengan perkembangan siswa?
Pembahasan
Teori yang dikemukakan oleh Gagne tergolong ke dalam psikologi tingkah laku atau psikologi

stimulus respon. Menurut Gagne, belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia
untuk mengubah tingkah laku secara permanen, sedemikian sehingga perubahan yang sama
tidak akan terjadi pada keadaan yang baru. Selain itu, Gagne mengemukakan kematangan tidak
diperoleh melalui belajar karena perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan akibat dari
pertumbuhan struktur pada diri manusia tersebut. Gagne menyebutkan bahwa keterampilan
yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut kapabilitas. Kapabilitas merupakan kemampuan
yang dimiliki manusia karena ia belajar.
Salah satu dari lima kategori kapabilitas menurut Gagne adalah keterampilan Intelektual. Tipe
belajar dari keterampilan Intelektual adalah belajar dimulai dari yang tingkat kesukarannya
paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks yaitu pemecahan masalah. Seperti inilah
kurikulum seharusnya dibuat yakni mata pelajaran yang disediakan harus disesuaikan dengan
keadaan psikologi siswa-siswanya. Tingkat kesulitan pembelajaran harus diatur agar dimulai dari
yang mudah dahulu sebagai pembangkit motivasi siswa untuk belajar. Intinya sebuah kurikulum
harus memiliki sistem yang menciptakan suasana di dalam kelas sangat nyaman untuk belajar
sehingga siswa termotivasi secara psikologi (kejiwaan) untuk belajar.

4.

Rumusan Indikator


Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1

Pembahasan
Kompetensi Inti
Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah asbtrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori

Kompetensi Dasar


1. Membuat dan
menyelesaikan model
matematika dari masalah
nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear
dua variabel

Indikator
(1.1) Menyebutkan
perbedaan Persamaan
Linear Dua Variabel
dengan
Sistem
Persamaan Linear Dua
Variabel
(1.2) Menjelaskan
SPLDV
dalam berbagai bentuk
dan variabel

(1.3) Menentukan akar SPLDV
dengan substitusi dan
eliminasi
(1.4) Membuat permasalahan
matematika
dari
masalah
sehari-hari
berkaitan dengan SPLDV
dan penafsirannya

2. Menggunakan konsep
perbandingan untuk
menyelesaikan masalah
nyata dengan
menggunakan tabel,
grafik, dan persamaan

(1.5) Menyelesaikan SPLDV
dengan menggunakan

grafik garis lurus
(2.1) Menjelaskan makna
perbandingan dalam konsep
matematika yang berkaitan
dengan masalah nyata
(2.2) Menjelaskan konsep
tabel dalam perbandingan
(2.3) Menggunakan tabel
dalam perbandingan masalah
nyata matematika
(2.4) Menjelaskan konsep
grafik dalam perbandingan
(2.5) Menggunakan grafik
dalam
menyelesaikan
masalah nyata matematika
(2.6) Menjelaskan
persamaan
perbandingan
(2.7)


Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

konsep
dalam

Menggunakan

1

perbandingan
dalam
menyelesaikan masalah nyata
matematika
(2.8) Menjelaskan metode
yang paling mudah untuk
ditempuh dari ketiga metode
tersebut
dalam
menyelesaikan masalah nyata

matematika
(3.1) Menjelaskan konsep
pola dan generalisasi
3. Menggunakan pola dan
generalisasi untuk
menyelesaikan masalah
nyata

4. Menyelesaikan
permasalahan dengan
menaksir besaran yang
tidak diketahui
menggunakan grafik,
aljabar, dan aritmatika

(3.2) Menggunakan pola dan
generalisasi dalam menjawab
soal cerita
(3.3) Menggunakan pola dan
generalisasi
dalam
menyelesaikan masalah nyata
matematika
(4.1) Menjelaskan konsep
grafik, aljabar, dan aritmatika
(4.2) Menggambar grafik
fungsi
pada
koordinat
Cartesius
(4.3) Menggunakan grafik
dalam menafsir besaran yang
tidak diketahui
(4.4) Menyelesaikan operasi
tambah dan kurang pada
bentuk aljabar
(4.5) Menyelesaikan operasi
kali, bagi, dan pangkat pada
bentuk aljabar
(4.6) Menaksir besaran yang
tidak diketahui menggunakan
grafik
(4.7) Menjelaskan konsep
deret aritmatika berhingga
dan tak berhingga
(4.8) Menggunakan konsep
aritmatika dalam menaksir
besaran yang tidak diketahui

Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1

(4.9) Menjelaskan cara mana
yang paling mudah dalam
menaksir besaran yang tidak
diketahui
(5.1)
Menghitung
perbandingan sisi-sisi segitiga
siku-siku istimewa

5. Menggunakan teorema
Pythagoras untuk
menyelesaikan berbagai
masalah

(5.2) Menghitung panjang
diagonal pada bangun datar
misal
persegi,
persegi
panjang, belah ketupat, dsb.
(5.3) Menjelaskan
Pythagoras

rumus

(5.4) Menggunakan rumus
Pythagoras dalam mencari
ukuran panjang sisi segitiga
siku-siku yang kedua sisinya
telah diketahui

5.

Walaupun Kurikulum 2013 dipandang memiliki kekuatan dibanding dengan Kurikulum
2006, coba kritisi dimana kelemahan Kurikulum 2013. Sebutkan dan berikan alasan!
Pembahasan
Berikut adalah beberapa kelemahan dari Kurikulum 2013.
1. Kurikulum 2013 bertentangan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada
orientasi pragmatis,
2. Syarat sebuah kurikulum baru adalah sudah dievaluasinya kurikulum sebelumnya.
Kurikulum 2006 (KTSP) yang merupakan kurikulum yang berlaku di sistem pendidikan
Indonesia sebelum Kurikulum 2013 belum pernah dievaluasi sedangkan Kurikulum 2013 lagi
sebentar akan dijalankan. Hal ini kontradiksi dengan syarat yang berlaku,
3. Langkah menghapus mata pelajaran IPA dan IPS dinilai tidak tepat. Hal ini karena rumpun
ilmu mata pelajaran – mata pelajaran tersebut berbeda-beda,
4. Tidak dilibatkannya guru dalam perumusan Kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan
Kementerian Pendidikan Nasional menganggap kemampuan semua guru di Indonesia
adalah sama. Padahal seharusnya guru sangat dilibatkan karena gurulah yang nantinya akan
menggunakan dan menerapkan kurikulum tersebut saat proses pembelajaran di kelas.

Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1

5. Rencana penambahan jam belajar membuat waktu siswa untuk mengembangkan ragam
kecerdasan mulai dari kecerdasan kognitif, emosional, sosial, dan spiritual menjadi
semakin sedikit. Keadaan ini tidak bagus bagi perkembangan siswa karena kebutuhan siswa
untuk mendapatkan pendidikan di keluarga dan sosial juga penting, dan
6. Tak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013 karena masih diberlakukannya sistem Ujian Nasional. Kita tahu bahwa
seorang siswa yang tidak lulus saat Ujian Nasional maka dinyatakan tidak lulus sekolah tanpa
memperhatikan kemampuan siswa selama tiga tahun menempuh pendidikan di sekolah itu.
Hal ini tidak menguntungkan bagi siswa. Di kurikulum yang baru dengan sistem yang baru
ternyata belum bisa mengubah ketergantungan sistem kelulusan siswa di sekolah.

Ujian Akhir Semester - Pengembangan Kurikulum Matematika

1