ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT pdf

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT
PESISIR MELALUI PEMANFAATAN POTENSI ENERGI
TERBARUKAN ARUS LAUT
DI INDONESIA
E-Week 2012 FEB UA

LOMBA KARYA TULIS
MAHASISWA TINGKAT NASIONAL

”BLUE ECONOMY”
Sub-tema :
Pemanfaatan Potensi Kelautan Indonesia Sebagai Sumber Energi Alternatif

Oleh :
Jefry Anderson Torhis Simanjuntak/12910033/OS-ITB 2010
Muhammad Alfalah Fauzi/12910003/OS-ITB 2010
Harriman Samuel Saragih/13409108/MRI-ITB 2009

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012


LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT
PESISIR MELALUI PEMANFAATAN POTENSI ENERGI
TERBARUKAN ARUS LAUT
DI INDONESIA
OLEH:
Jefry Anderson Torhis Simanjuntak/12910033/OS-ITB 2010
Jefrysimanjuntak@students.itb.ac.id/085721042000/Jln. Antapani Mas 14A
Muhammad Alfalah Fauzi/12910003/OS-ITB 2010
Alfafauzi@students.itb.ac.id/085722036760/Jln. PPR-ITB B2, Bandung
Harriman Samuel Saragih/13409108/MRI-ITB 2009
Harriman.Saragih@students.itb.ac.id/085624703449/Jln. Cibaduyut Indah A-45

Dosen Pembimbing

Wakil Dekan Bidang
Akademik FITB

Ivonne Radjawane,Ph.D.


Dr. Ir. Bambang Priadi

NIP : 19660806 199202 2 001

NIP : 19600229 198703 1 001

23 November 2012

23 November 2012

Institut Teknologi Bandung
2012
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas seluruh rahmat dan
kasih karunia yang telah diberikan sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.


Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ivonne Radjawane, Ph.D. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing kami secara penuh dalam mengikuti kompetisi nasional
dalam karya tulis ilmiah.
2. Dr. Ir. Bambang Priadi selaku Wakil dekan FITB yang memiliki semangat
untuk mendorong mahasiswa dalam berkarya dalam penulisan ilmiah.
3. Orang tua kami yang selalu mendukung di dalam doa.
4. Titus Deus Prizfelix selaku konsultan perusahaan pembangkit listrik energi
terbarukan turbin arus laut PT T-Files Indonesia yang telah banyak
meluangkan waktu dan energinya untuk memberikan kami ilmu dan
pengetahuan di industri energi terbarukan laut.
5. Nurana Indah Paramita, Ongky Rinaldy, dan Ahmad Barick selaku jajaran
direksi PT T-Files Indonesia yang memberi masukan dengan latar
belakang pengusaha sekaligus praktisi bisnis berpengalaman di bidang
energi terbarukan laut di Indonesia.
6. Bapak Al Baroto selaku senior trainer dari APEX Consulting Group yang
mengajarkan kami mengenai business plan strategy dengan dasar ilmu
ekonomi teknik.
7. Staff pengajar dosen Oseanografi dan Manajemen Rekayasa Industri ITB

yang mengajar kami sehingga kami memiliki landasan yang kuat dalam
disiplin ilmu masing-masing.
8. Teman-teman Oseanografi dan Manajemen Rekayasa Industri yang
memberikan kami masukan melalui diskusi dan perbincangan hangat.
9. Sahabat-sahabat ITB yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas pengalaman yang sangat berharga selama ini.
ii

10. Seluruh Staff dan karyawan Tata Usaha Program Studi Oseanografi dan
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.
Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat dan apa yang telah dilakukan
oleh penulis menjadi bermanfaat.

Bandung, 23 November 2012

Tim Ganesha Marine Power

iii

ABSTRAK


Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap energi sangat tinggi dan
pemenuhannya masih bergantung pada sumber energi fosil. Masyarakat pesisir
sangat merasakan kesenjangan dimana penyediaan energi serta pembangunan di
beberapa wilayah Indonesia belum merata. Dengan berkurangnya sumber energi
fosil dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi maka sudah
seharusnya

Indonesia

memanfaatkannya.

mulai

mencari

sumber

energi


alternatif

dan

Indonesia sebagai negara maritim memiliki karakteristik

perairan yang memiliki potensi energi arus laut yang besar dan dapat
dimanfaatkan dengan penggunaan teknologi untuk menyokong pembangunan
ekonomi bagi masyarakat. Pembangkit listrik tenaga arus laut diharapkan dapat
memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat peisisir dengan menyediakan energi
terbarukan yang tepat guna. Karya tulis ini memberikan analisis ekonomi ilmiah
yang dapat dijadikan tolak ukur kelayakan investasi pemerintah dalam
pemanfaatan sumber alternatif energi terbarukan dari basis laut dengan konsep
Blue Economy unuk mendukung program pemerintah Master Plan Percepatan
Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang bergerak sinergis dalam triple track
strategy untuk pengentasan kemiskinan (pro-poor), pertumbuhan (pro-growth),
penyerapan tenaga kerja (pro-job), dan pelestarian lingkungan (pro-environment)
agar mampu mencapai tujuan pembangunan global Millenium Development Goals
(MDGs). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemanfaatan energi alternatif
terbarukan dengan berinvestasi pada teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut

merupakan langkah yang strategis untuk memicu pembangunan aktifitas ekonomi
masyarakat pesisir. Kelayakan pemanfaatan energi arus laut didasarkan pada studi
potensi arus laut di wilayah Indonesia dengan analisis ekonomi pembangunan di
wilayah pesisir serta kesesuaian implementasi dari teknologi yang tepat guna
untuk melakukan perluasan ekonomi demi mencapai kesejahteraan masyarakat
Indonesia yang merata.
Kata kunci : Energi Terbarukan, Arus Laut, Ekonomi Masyarakat Pesisir

iv

DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN

i

KATA PENGANTAR

ii


ABSTRAK

iv

DAFTAR ISI

v

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR TABEL

viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1


1.2 Rumusan Masalah

3

1.3 Ruang Lingkup Kajian

4

1.4 Tujuan dan Manfaat

4

BAB 2 ANALISIS POTENSI ENERGI LAUT INDONESIA
2.1 Pengertian Tentang Arus Laut

5

2.2 Energi Arus Laut


5

2.3 Potensi Arus Laut di Indonesia

6

2.4 Perhitungan Konversi Energi Arus Laut Turbin Gorlov

8

BAB 3 METODE PENULISAN
3.1 Metodologi Penulisan dan Pengembangan Ide

9

v

BAB 4 ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MELALUI
PEMANFAATAN ENERGI ARUS LAUT DI INDONESIA
4.1 Metodologi Analisis dan Pengolahan Data


10

4.1.1 MP3EI dan Kondisi Indonesia Saat Ini

10

4.1.2 Potensi Energi Arus Laut Indonesia

12

4.1.3 Key Stakeholders

12

4.2 Analisis Kelayakan Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut14
4.3 Dampak Potensial Pembanguna Ekonomi Pada Masyarakat

18

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

20

5.2 Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

21

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

23

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Peta Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia

2

Gambar 2.1

Peta Potensi Arus Laut di beberapa wilayah di Indonesia

6

Gambar 2.2

Peta Potensi Arus Laut di wilayah Indonesia bagian timur

6

Gambar 4.1

Kerangka Analisis Masalah

10

Gambar 4.2

Key Stakeholders Pengembangan Energi
Arus Laut di Indonesia

14

Gambar 4.3

Grafik Perbandingan Ongkos Produksi Listrik

16

Gambar 4.4

Grafik Arus Kas Kumulatif

18

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Data Statistik Kondisi Masyarakat Pesisir

3

Tabel 2.1

Data Konversi Energi Arus di Selat Indonesia

8

Tabel 4.1

Data Potensi Konversi Arus Laut di Indonesia

13

Tabel 4.2

Kebutuhan Sumber Dana Investasi Turbin Arus Laut

15

Tabel 4.3

Ongkos Operasi dan Perawatan Tahunan

15

Tabel 4.4

Proyeksi Pendapatan Tiap Tahun

15

Tabel 4.5

Proyeksi Arus Kas Investasi Turbin Arus Laut

16

Tabel 4.6

Parameter Analisis Kelayakan Investasi

18

viii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan luas
laut mencapai 5.8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 95.181 km atau hampir 25
% panjang pantai di dunia yang menjadikannya sebagai sebuah negara dengan
garis pantai terpanjang kedua di dunia. Negara Indonesia yang juga merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia (archipelago state) merupakan kawasan yang
sangat potensial bagi pertumbuhan ekonomi dunia dimana ada sekitar 40 juta
orang penduduk Indonesia tinggal di kawasan pesisir.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia)
serta dua samudra (Pasifik dan Hindia).

Hal ini membuat laut Indonesia

memegang peranan penting dalam sistem perairan global karena adanya arus
lintas Indonesia (ARLINDO) yang merupakan pintu perlintasan pertukaran massa
air dari samudera Pasifik menuju Samudera Hindia.

Letaknya yang strategis

membuat karakter perairan di Indonesia memiliki keunikan di dalam banyak
aspek, baik soal potensi kekuatan arus laut, keragaman hayati, maupun berlimpah
ruahnya kekayaan sumber daya nonhayati dari yang tidak terbarukan seperti
mineral, minyak, dan gas bumi hingga potensi pemanfaatan energi terbarukan laut
seperti energi arus, pasang surut, termal, gelombang, dan salinitas laut.
Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan energi Indonesia saat ini masih
bergantung pada bahan bakar fosil yang semakin berkurang akibat krisis energi
yang terjadi pada masyarakat global. Semakin berkurangnya cadangan minyak
bumi, batubara, gas alam menyebabkan kemerosotan dan kebergantungan nilai
ekonomi terhadap variabel-variabel tersebut akibat kelangkaan dan kebutuhan
yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Pemenuhan kebutuhan energi listrik dari sumber daya minyak dan batu bara
tidak mampu mencukupi daya konsumsi masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
Melihat sampai saat ini bahwa Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil

1

dalam pemenuhan kebutuhan energi, sudah seharusnya Indonesia mulai
mengembangkan sebuah terobosan baru dalam pembangunan ekonomi dengan
pemanfaatan potensi-potensi energi terbarukan.

Gambar 1.1 Peta Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia (Sumber : PLN)
Masyarakat pesisir dan pulau pulau terluar merupakan kelas masyarakat yang
paling merasakan kurangnya dari fasilitas sistem distribusi energi listrik yang
tidak merata.

Hal ini sangat mempengaruhi produktifitas serta kesejahteraan

masyarakat pesisir yang notabene bermata pencaharian sebagai nelayan atau
pembudidaya perikanan. Berdasarkan data World Bank mengenai kemiskinan,
disebutkan bahwa sebanyak 108,78 juta orang atau 49% dari total penduduk
Indonesia dalam kondisi miskin dan rentan menjadi miskin. Selain itu, menurut
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan pula bahwa penduduk
miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47% diantaranya adalah
masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan. Pemerintah harus turut
berpartisipasi aktif dalam bersinergi untuk pelaksanaan triple track strategy, yaitu
program pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-growth (pertumbuhan), pro-job
(penyerapan tenaga kerja) dan pro-environment (pelesatarian lingkungan) untuk
mendukung penuh pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs).

2

Pelaksanaan dari ekspansi pembangunan yang berlandaskan Ekonomi Biru
(Blue Economy) dengan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut untuk akan
menjadi suatu langkah pemicu pembangunan ekonomi masyarakat pesisir yang
strategis dari pemerintah untuk mengimplementasikan Master Plan Percepatan
Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3Ei)
Tabel 1.1 Data Statistik Kondisi Masyarakat Pesisir
No. Kondisi Masyarakat Pesisir
1

Desa Pesisir

2

Masyarakat Pesisir

3

Jumlah
8.090 desa
16.420.000 jiwa

-Nelayan

4.015.320 jiwa

-Pembudidaya

2.671.400 jiwa

-Masyarakat Pesisir Lainnya

9.733.280 jiwa

Hidup di bawah garis kemiskinan

5.254.400 jiwa

Karya tulis ilmiah ini akan memberikan kontribusi berupa analisis kelayakan
pemanfaatan potensi energi terbarukan laut di Indonesia serta eksposisi terhadap
perencanaan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dengan integrasi
antara kegiatan bisnis, teknologi, serta keseimbangan lingkungan dan masyarakat.
Karya tulis ini diharapkan menjadi solusi nyata pembangunan ekonomi
masyarakat pesisir dengan implementasi teknologi pembangkit listrik tenaga arus
laut dengan memaparkan dan mengintegrasikan data-data saintifik, informasi
praktis dari pengkajian studi lapangan, konsultasi dengan praktisioner yang
bergelut di bisnis energi terbarukan, serta perencanaan manajemen yang matang
berdasarkan studi analitis secara ilmiah.

1.2

Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, kami merumuskan masalah
yang ada menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik dan pemetaan wilayah potensi energi terbarukan laut

3

di Indonesia?
2. Bagaimana kelayakan investasi ekonomi dalam perencanaan pemanfaatan
energi terbarukan laut di Indonesia?
3. Bagaimana implementasi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir melalui
basis pemanfaatan energi terbarukan laut di Indonesia?

1.3

Ruang Lingkup Kajian

Karya ilmiah ini mengkhususkan penelitian potensi arus laut, analisis
penerapan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut, dampak pembangunan
ekonomi terhadap masyarakat di wilayah pesisi di Indonesia. Parameter
pengkajian studi arus laut disesuaikan dengan pemanfaatan yang secara umum
telah dilakukan oleh para praktisi bisnis di Indonesia dengan pertimbangan
kelayakan investasi, aspek potensi, ketersediaan teknologi, target serta tipe pasar,
dan faktor sosio-ekonomi.

1.4

Tujuan dan Manfaat

Tujuan tugas dari karya tulis ilmiah ini adalah melakukan analisis kelayakan
untuk membuat suatu perencanaan dalam pemanfaatan energi terbarukan laut di
Indonesia yang belum dimaksimalkan sebagai basis pembangunan ekonomi di
Indonesia untuk pemenuhan tujuan MP3i
1. Menganalisis karakteristik serta potensi energi terbarukan laut di Indonesia.
2. Mengintegrasikan

pemanfaatan

teknologi,

sains,

dan

bisnis

dalam

pengembangan pembangunan ekonomi berbasiskan laut terutama di wilayah
pesisir.
3. Menganalisis ekonomi kelayakan investasi pemanfaatan energi terbarukan
arus laut di wilayah Indonesia.
4. Merancang suatu implementasi prinsip pembangunan ekonomi masyarakat
pesisir dengan konsep Blue Economy untuk memenuhi tujuan MP3I, triple
track strategy, dan MDGs.

4

BAB II
ANALISIS POTENSI ENERGI LAUT INDONESIA

2.1

Pengertian Tentang Arus Laut
Arus laut merupakan gerakan massa air baik secara vertikal maupun secara

horizontal yang bersirkulasi pada seluruh lautan di dunia yang disebabkan oleh
faktor-faktor pembangkit (Hutabarat dan Evans, 1986). Faktor-faktor pembangkit
arus laut menurut Gross (1990) dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal berupa perbedaan densitas, salinitas dan tekanan air laut.
Sedangkan faktor eksternal berupa kesetimbangan gaya tarik-menarik antar benda
angkasa dan gaya sentrifugal, tiupan angin permukaan, perbedaan tekanan udara
permukaan dan gaya coriolis. Jenis arus laut bermacam-macam, salah satunya
ialah arus permukaan yang dibangkitkan oleh adanya gesekan angin permukaan
yang menyebabkan “terseretnya” partikel-partikel air sehingga menciptakan
sebuah momentum yang akan didistribusikan kepada partikel-partikel air lainnya
hingga mencapai kedalaman dimana kecepatan atau momentum partikelnya nol
(Pond dan Pickard, 1983).
2.2

Energi Arus Laut
Dalam pemanfaatan energi, arus laut memiliki beberapa keunggulan jika

dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan oleh faktor densitas air yang
hampir 800 kali lebih padat dibandingkan dengan densitas udara, sehingga air
akan menghasilkan energi dan daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan
udara walaupun dengan kecepatan aliran yang relatif lebih rendah.
Konversi energi arus laut menjadi energi listrik pada umumnya
menggunakan turbin sebagai penghasil energi kinetik

yang

kemudian

ditransformasikan menjadi energi listrik melalui generator yang kemudian
disimpan. Arus laut yang digunakan untuk memutar turbin merupakan arus laut
permukaan dengan kedalaman antara 2-20 meter.
Bentuk dan desain dari turbin arus laut sendiri bermacam-macam. Dua
diantaranya yang paling terkenal ialah Darrieus Turbine dan Gorlov Turbine yang

5

merupakan pengembangan dari Darrieus Turbine. Jika dibandingkan dengan
jenis-jenis turbin lainnya, turbin Gorlov yang merupakan turbin jenis helix
memiliki efisiensi yang sangat tinggi dan memiliki banyak kelebihan
dibandingkan jenis-jenis turbin lainnya. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain
ialah, mampu berputar pada kecepatan arus yang relatif rendah yaitu 0.5 m/s,
mampu mengubah gaya gesek menjadi gaya pendorong bukan gaya penghambat,
dan resultan gaya yang dihasilkan oleh arus laut akan selalu mengarahkan turbin
untuk tetap berputar ke arah yang sama walaupun “diserang” dari arah manapun.
Beberapa contoh pembangkit listrik energi arus laut yang dikembangkan
di Indonesia antara lain ialah :
1. Turbin Gorlov PT. T-Files Indonesia
2. Turbin Darrieus dengan modifikasi oleh UPT BPPH BPPT
3. ITB turbin tipe Savonius rotor
4. ITS vortex induced lift
5. Sistem Corong oleh Cicip Hadi sucipto PLTHK (dipatenkan pada Juni
2011)
Saat ini inovasi terbaru sedang dibuat dan dikembangkan oleh PT. T-Files
Indonesia yang menggunakan turbin jenis helix (spiral) yaitu Gorlov Helical
Turbine. Pemilihan turbin jenis Gorlov sendiri dikarenakan oleh adanya
kelebihan-kelebihan seperti yang telah disebutkan diatas yang cocok dengan
karakteristik arus laut Indonesia.
2.3

Potensi Arus Laut di Indonesia
Wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki potensi energi arus laut yang

besar pada umumnya terletak pada daerah selat karena ketika aliran arus masuk
kedalam suatu selat dan mengalami penyempitan, maka aliran arus akan
mengalami percepatan dan membuat kecepatan aliran arus meningkat jauh lebih
cepat.
Disamping itu, Indonesia juga dilalui oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo)
yang merupakan pergerakan massa air dengan volume besar yang berasal dari
Samudera Pasifik ke Samudera Hindia yang masuk melalui wilayah Indonesia
bagian timur (Tomczak dan Godfrey, 1994). Hal ini menyebabkan bagian timur

6

wilayah Indonesia memiliki potensi energi arus laut yang lebih besar
dibandingkan dengan daerah lainnya terutama pada daerah selat. Beberapa
wilayah di Indonesia yang memiliki potensi arus yang besar dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Peta Potensi Arus Laut di Beberapa Wilayah di Indonesia
(sumber : PEAL P3GL 2006-2012)

Gambar 2.2 Peta Potensi Arus Laut di Wilayah Indonesia Bagian Timur
(sumber : PEAL P3GL 2006-2012)

7

2.4

Perhitungan Konversi Energi Arus Laut Turbin Gorlov
Daya yang dihasilkan oleh air ketika melakukan kontak dengan “badan”

turbin sendiri dirumuskan dengan P 

1
Av 3 dengan  menyatakan densitas
2

fluida yang melakukan kontak dengan “badan” turbin (dalam konversi energi arus
laut, maka  menyatakan densitas air laut), A merupakan luas bidang singgung
antara air dengan turbin dan v merupakan kecepatan aliran arus laut. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, dengan densitas yang lebih besar maka daya yang
dihasilkan akan semakin besar.
Sedangkan perumusan daya listrik yang dihasilkan oleh kontak arus laut
dengan turbin dirumuskan sebagai P 

1
Av 3Cp dengan Cp merupakan
2

efisiensi turbin dan A merupakan luas penampang/luas daerah kontak antara air

dengan turbin. Untuk turbin jenis Gorlov PT. T-Files Indonesia, Cp  35 % .
Untuk daerah kontaknya sendiri (A), maka dengan diameter 1 m dan tinggi 1.2 m,
bidang turbin yang dianggap sebagai persegi panjang ialah A  1.21  1.2 m2 .

luas daerah kontak antara arus yang memiliki arah datang tegak lurus dengan

Berikut merupakan beberapa perhitungan daya listrik yang dihasilkan oleh
turbin jenis Gorlov PT. T-Files Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia
khususnya di wilayah perairan yang mengalami penyempitan dan selat.
Tabel 2.1 Data Konversi Energi Arus Laut di Indonesia
Rentang Kecepatan
Arus Maksimum
dan Minimum (m/s)
Selat Lombok
1,8-2,4
Selat Nusa Penida
0,5-3,2
Selat Larantuka
1,5-3,4
Selat Pantar
1,5-3,1
Nama wilayah

Sumber Rentang
Kecepatan Arus

Kecepatan Arus
Rata-rata (m/s)

PEAL P3GL 2006-2012
PEAL P3GL 2006-2012
PEAL P3GL 2006-2013
PEAL P3GL 2006-2014

2.1
1.85
2.45
2.3

Daya Listrik
Yang Dihasilkan
(kW)
1.99343025
1.362882281
3.165493406
2.61894675

8

BAB III
Metode Penulisan

3.1

Metodologi Penulisan dan Pengembangan Ide
Penulisan makalah dibagi mengintegrasikan tiga keilmuan yaitu ilmu

kelautan khususnya Oseanografi, ilmu ekonomi teknik dari Manajemen rekayasa
industri, dan ilmu bisnis dari hasil penelitian, wawancara, serta konsultasi dengan
pelaku bisnis energi terbarukan arus laut PT T-Files Indonesia.
Keilmuan Oseanografi membahas tentang teori-teori yang mendasari fisis
dan dinamika laut arus laut serta basic dari konversi energi terbarukan arus laut.
Pemetaan potensi energi arus laut di Indonesia yang didasari dengan mengambil
data dari studi pustaka lembaga penelitian P3GL, progam studi Oseanografi, serta
hasil survei perusahaan PT T-Files Indonesia yang telah dikaji secara mendalam.
Sedangkan ilmu ekonomi teknik digunakan untuk mengkaji dan
menganalisa kondisi perekonomian Negara Indonesia yang kemudian nantinya
akan lebih difokuskan kedalam pembangunan perekonomian wilayah pesisir.
Disamping itu ilmu ekonomi juga digunakan dalam menentukan apakah sebuah
jenis konversi energi layak dari segi biaya instalasi dan perawatannya.
Ilmu bisnis mampu memberikan suatu sasaran pengembangan ide untuk
memberikan analisis metode implementasi terhadap masyarakat pesisir dengan
berdasarkan pertimbangan kondisi lapangan, sosio-ekonomi masyarakat, serta
ketersediaan potensi alam Indonesia.
Pengembangan inovasi dari analisis-sistematis karya tulis ini didasarkan
pada studi menyeluruh terhadap aspek yang terkandung dalam pengembangan
energi terbarukan arus laut. Integrasi tiga keilmuan tersebut maka diharapkan kita
dapat membuat sebuah analisis pembangunan ekonomi negara Indonesia dengan
pemanfaatan energi terbarukan arus laut untuk pengembangan wilayah pesisir.

9

BAB IV
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1

Metodologi Analisis dan Pengolahan Data
Ide utama dari bab ini dalam bentuk diagram adalah seperti diagram

berikut:

Kerangka Acuan
Berpikir

• MP3EI
• MDGs
• Triple track strategy
• Kondisi aktual
Indonesia
• Pemetaan Potensi
Energi Arus Laut di
Indonesia

Analisis
Keekonomian

• Investasi instalasi
turbin energi arus
laut
• Kelayakan segi
ekonomi
• Key stakeholders

Dampak
Potensial

• Dampak pada
pembangunan
kekuatan ekonomi
masyarakat pesisir
• Pemenuhan tujuan
MP3I, MDG, triple
track strategy

Gambar 4.1 Kerangka Analisis Masalah

4.1.1 MP3EI dan Kondisi Indonesia Saat Ini
Dilansir dari web MP3EI[1], prinsip blue economy bergerak sejalan dengan
konsep MP3I yang disusun oleh segenap direksi Presiden RI pada Retreat Kabinet
Terbatas pada tanggal 30 Desember 2010.
Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki,
serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan
suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi menuju negara maju sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya
saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Maka, perlu disusun runtutan penulisan mulai dari potensi yang mencakup
keunggulan, kelayakan baik dari segi teknologi, ekonomi dan regulasi, yang pada
akhirnya menuju kepada perluasan pembangunan ekonomi agar tercipta
kesejahteraan masyarakat Indonesia yang sesuai dengan 3 pilar utama MP3EI
yaitu (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 Koridor Ekonomi
Indonesia, (2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal
10

dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected), dan (3)
memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung
pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.
MP3EI juga bersinergi dengan triple track strategy yang mengusung
program pro-poor, pro-environment dan pro-job. Tidak berhenti sampai disitu,
MP3I juga memenuhi tujuan besar dari Millenium Development Goals (MDGs)
yang dirancang oleh PBB[2] untuk penyelesaian permasalahan mengenai
pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar universal,
promosi kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV / AIDS, malaria,
dan penyakit lainnya, memastikan kelestarian lingkungan, membangun Kemitraan
Global untuk Pembangunan.
Kondisi nyata yang dihadapi Indonesia secara global saat ini malah
bertentangan dari segi energi. Berbanding terbalik dengan kondisi yang
diharapkan kebijakan diatas, di Indonesia, pada tahun 2001 hingga 2002 terjadi
kenaikan demand atas listrik sebesar 12.8%. Diprediksi kenaikan permintaan
selama 10 tahun kedepan akan meningkat 9% setiap tahun. Di Sumatera dan Jawa
contohnya, terjadi defisit listrik lebih dari 75 MW, Sulawesi sekitar 24 MW, dan
wilayah lainnya dibawah 10 MW (DESDM, 2005).
Indonesia hingga tahun 2011 mengonsumsi 148,2 Mtoe[3] (Million tons of
oil equivalent) sumber energi primer seperti batu bara dan gas alam yang ekivalen
dengan minyak dunia dan diramalkan akan terus meningkat hingga sekitar 160
Mtoe di tahun 2015 dan diprediksi akan meningkat tajam hingga 230 Mtoe di
tahun 2030[4]. Dari segi supply, Tren ketersediaan gas alam diproyeksikan akan
habis dalam waktu sekitar 35 tahun, minyak bumi dalam waktu 37 tahun, dan
batu bara dalam 42 tahun[5]. Di sisi lain, pertambahan penduduk dunia
diproyeksikan akan semakin meningkat, dari yang sekitar 7 juta pada tahun 2011
hingga mampu mencapai 9.1 juta pada tahun 2050[6] yang berarti demand akan
terus meningkat.

11

Jika meninjau spesifik pada masyarakat pesisir, jumlah penduduk
masyarakat pesisir di Indonesia berkisar sekitar 16.5 juta jiwa. Penduduk pesisir
ini memiliki predikat poverty headcount index sebesar 0.3214 yang berarti 32%
dari penduduk pesisir adalah mereka yang berada dibawah garis kemiskinan dan
juga tidak ada pihak yang berinisiatif untuk memicu pertumbuhan ekonomi di
sektor ini. Tentunya ini adalah hal yang amat ironis, karena potensi kelautan yang
berbatasan langsung dengan masyarakat pesisir sebenarnya amat banyak.
Disinilah konsep blue economy melalui MP3EI, triple track strategy, dan MDGs
perlu diimplementasikan untuk memperbaiki hal ini.
4.1.2 Potensi Energi Arus Laut Indonesia
Panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 Km dan memiliki luas lautnya sekitar 80
juta km2. Dari sekian banyak sumber energi alternatif laut seperti tenaga air
konvensional, geotermal, dan gelombang, Indonesia masih amat minim dalam
pemberdayaan energi arus laut untuk dikonversi menjadi energi listrik. Padahal,
Indonesia menyimpan sekitar 75.000 MW potensi dari energi tenaga air, 27.140
MW potensi dari energi geotermal, dan 240.000 MW potensi dari energi
gelombang yang belum diberdayakan[7]. Secara spesifik, akan dibahas lebih dalam
pada energi arus laut di Indonesia.
Potensi untuk mengkonversi energi arus laut menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin Marine Current CV T-Files Indonesia mampu menghasilkan
500 watt pada kecepatan arus 1,5 m/detik. Sedangkan, dengan menggunakan
turbin Kobold mampu menghasilkan daya sebesar 34 kW dengan kecepatan
minimum 1,5 m/detik sedangkan untuk kecepatan arus diatas 3m/detik mampu
hingga lebi hdari 280 kW.
Dilansir dari http://www.ebtke.esdm.go.id pada 11 November 2012 pukul 4:44:12,
Dr. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika
Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BBPT) pada Seminar
Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah Nusa Tenggara Timur
(NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di wilayah NTB dan NTT
misalnya, berdasarkan hasil riset yang dikembangkan BPPT dari 10 Selat
yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa
dihasilkan energi listrik hingga 3000 Megawatt (MW),” ujar dia dalam

12

Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB
di Kantor Puslitbang PLN, Selasa 26 April 2011.”
Berikut merupakan potensi energi arus laut di Indonesia yang telah diteliti oleh
Asosiasi Energi Arus Laut Indonesia[8]:
Tabel 4.1 Data Potensi Konversi Arus Laut di Indonesia

Sumber Daya

Besar Potensi

Teoretis
Teknikal

60 GW/160 GW
10,5 GW/22,5 GW

Praktikal
Aksesibel

5,25 GW/4,8 GW
2625 GW

Aksesibel & Feasible

1.500 MW

Maka, perlu dilakukan pengembangan potensi yang ada agar tercapai tujuan
pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
4.1.3 Key Stakeholders
Sejauh ini belum gencar dilakukan sosialisasi maupun edukasi masyarakat
mengenai sumber energi arus laut ini. Karena tidak adanya sosialisasi dari
pemerintah atau instansi pendidikan ke masyarakat, energi konvensional masih
menjadi pilihan utama bagi PLN sebagai penyedia listrik negara. Namun, ini
tentunya menjadi kesempatan bagi para technopreneur untuk masuk kedalam
industri ini, begitu juga untuk PLN jika melihat ini secara jangka panjang.
Maka dari itu, amat diperlukan peran serta aktif dari berbagai institusi di
Indonesia sebagai key stakeholders untuk mendukung keberjalanan proses
implementasi operasi konversi energi arus laut menjadi energi listrik diantaranya
institusi akademik, peran individu maupun organisasi, regulasi pemerintah, dan
lembaga non-pemerintahan.

13

• Eco-green,
duta
renewable
energy, ASELI.

• Universitas
negeri, swasta,
sekolah.
Peran
Individu
maupun
Organisasi

Institusi
Akademik

Regulasi
Pemerintah

NonGovernment
Organization

• Corporate
social
responsibility,
taxation.

• Self sufficient
village, social
education, dan
kampanye.

Gambar 4.2 Key Stakeholders Pengembangan Energi Arus Laut di Indonesia

Setelah itu, perlu diketahui lebih rinci estimasi kalkulasi keekonomian
untuk proses konversi energi arus laut dan gelombang menjadi sumber energi
terbarukan dengan teknologi yang telah ada saat ini. Perhitungan biaya investasi
dan operasi diambil dari perusahaan turbin arus laut yang telah berpengalaman
dan beroperasi dengan baik hingga hari ini yaitu PT T-Files Indonesia. Pada
subbab berikutnya akan disajikan rincian biaya yang telah dianalisis dan dijadikan
acuan oleh PT T-Files Indonesia sebagai perusahaan penyedia jasa konversi turbin
arus laut dari Indonesia dengan kapasitas 1MW.
4.2

Analisis Kelayakan Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
Tentunya setelah mengetahui potensi yang ada dari energi arus laut dan

gelombang di Indonesia, perlu dikalkulasi juga dari segi keekonomiannya.
Selanjutnya akan dijelaskan secara umum ongkos produksi dan kelayakan energi
arus laut dan gelombang bagi para investor potensial yang ingin membangun
infrastruktur dan sistem bisnisnya dengan skala turbin generator 1 Mega Watt.
Untuk melakukan investasi instalasi konversi energi arus laut menjadi
energi listrik 1 MW[9], pertama-tama harus dilakukan dan dikaji dulu kelayakan
usahanya. Ini dilakukan dengan studi kelayakan (feasibility study). Aspek-aspek
hingga instalasi konversi energi arus laut terbagi dalam 5 aspek sebagai investasi
awal (initial costs). Berikut rincian biaya awal yang perlu disiapkan:

14

Tabel 4.2 Kebutuhan Sumber Dana Investasi Turbin Arus Laut

Project costs and savings/income summary
Initial costs
Feasibility study
1.1%
Development
2.2%
Engineering
8.7%
Power system
81.4%
Balance of system & misc.
6.7%
Total initial costs
100.0%

$
$
$
$
$
$

50,000
100,000
400,000
3,750,000
307,500
4,607,500

Dari segi kelayakan teknologi hingga instalasi, aspek-aspek diatas
merupakan aspek fundamental yang perlu dipenuhi untuk melanjutkan proses
menuju proses operasi. Tentunya didalam proses operasi tersebut, terdapat juga
biaya yang harus dibayar mulai dari biaya langsung, tak langsung, dan overhead
yang termasuk biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biayabiaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan
langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir (Usry &
Hammer, 1991–368).
Tabel 4.3 Ongkos Operasi dan Perawatan Tahunan

Annual costs and debt payments
O&M
Fuel cost - proposed case
Total annual costs

$
$
$

220,000
0
220,000

Kemudian, dilakukanlah estimasi dengan proses instalasi dan operasi yang
telah dijalankan. Basis power plant yang dijadikan landasan untuk mengestimasi
pemasukan adalah power plant berdaya 1 Mega-Watt. Diketahui juga proyeksi
pemasukan kas setiap tahun sebesar $ 1,051,200 dengan ongkos produksi
listriknya sebesar $ 0,120/kWh yang dijual dengan harga $ 0,15, yang relatif amat
kompetitif secara ongkos produksi bila dibandingkan dengan sumber energi
konvensional lainnya.
Tabel 4.4 Proyeksi Pendapatan Tiap Tahun

Annual income
Electricity export income
Electricity exported to grid
Electricity export rate

MWh
$/MWh

7,008
150.00

15

Electricity export income
Electricity export escalation rate

$
%

1,051,200
2.0%

Dapat dilihat pada tabel dibawah ini perbandingan ongkos produksi energi
yang dijadikan acuan oleh PT. PLN Indonesia.

Perbandingan Ongkos Produksi
Energi Pembangkit Listrik
US$/kWh

0.2

0.15
0.1
0.05
0
PLTD
(Solar,
HSD)

PLTG
(Solar)

PLTGU
(Solar)

PLTGU
(Gas)

PLTU
Arus &
(Batubara) Gelombang

Gambar 4.3 Perbandingan Ongkos Produksi Listrik

Maka, setelah diketahui ongkos produksi dan potensi arus pemasukan
uang. dengan demikian dapat dilakukan perhitungan ekonomi teknik untuk
dijadikan pertimbangan kelayakan investasi dengan asumsi discount rate sebesar
10%. Berikut disajikan tabel perhitungannya.
Tabel 4.5 Proyeksi Arus Kas Investasi Turbin Arus Laut

Yearly cash flows
Year
Pre-tax
#
$
0
-4,607,500
1
847,824
2
864,780
3
882,076
4
899,718
5
917,712
6
936,066
7
954,788
8
973,883
9
993,361
10
1,013,228

After-tax
$
-4,607,500
847,824
864,780
882,076
899,718
917,712
936,066
954,788
973,883
993,361
1,013,228

Cumulative
$
-4,607,500
-3,759,676
-2,894,896
-2,012,819
-1,113,102
-195,390
740,676
1,695,464
2,669,347
3,662,708
4,675,936

16

Dari analisis keekonomian data diatas, maka kemudian dapat digunakan
beberapa piranti analisis untuk menghitung kelayakan investasi di energi arus ini.
Piranti yang dapat digunakan ialah analisis IRR (Internal Rate of Return), NPV
(Net Present Value), dan PBP (Payback Period).
IRR dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana Pn merupakan arus kas pada periode ke-n, dan IRR merupakan
variabel yang harus dicari.
Dan setelah melakukan perhitungan, diperoleh IRR selama 10 tahun
sebesar 14,7%. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan justifikasi kelayakan investasi
dari segi NPV. NPV dapat dicari dengan rumus:

Dimana Pn merupakan arus kas pada periode ke-n, dan k merupakan asumsi
discount rate.
Setelah dikalkulasi, didapatkan NPV dari tabel arus kas sebesar $
1.009.598, yang lebih besar dari 0 (nol) dan dapat diambil kesimpulan bahwa
investasi ini layak untuk dijalankan secara ekonomis. Dan, jika ditinjau dari segi
lama pengembalian (Payback Period), didapatkan PBP yaitu sekitar 5,2 tahun
(62.4 bulan).

17

Arus Kas Kumulatif
$6,000,000.00
$4,000,000.00

US$

$2,000,000.00

$0

2

4

6

8

10

12

$(2,000,000.00)
$(4,000,000.00)
$(6,000,000.00)

Tahun ke-

Gambar 4.4 Grafik Arus Kas Kumulatif

Dengan estimasi biaya investasi dan ongkos produksi ini, maka proses
konversi energi arus laut tentunya dari segi keekonomian masih dapat dikatakan
feasible jika didukung dari berbagai pihak.
Tabel 4.6 Parameter Analisis Kelayakan Investasi

Financial viability summary
Pre-tax IRR - equity
Pre-tax IRR - assets

%
%

14.7%
14.7%

After-tax IRR - equity
After-tax IRR - assets

%
%

14.7%
14.7%

Net Present Value (NPV)
Annual life cycle savings
Energy production cost
Payback Period

4.3

$
$/yr
$/MWh
Yr

1.009.598
164.307
128.68
5,2

Dampak Potensial Pembangunan Ekonomi Pada Masyarakat
Tentunya investasi ini dapat mendukung masyarakat pesisir maupun

remote area yang kesusahan mendapatkan daya listrik yang mayoritas disediakan
bagi provinsi-provinsi dan pulau besar di Indonesia. Diharapkan dengan adanya
instalasi turbin arus laut penghasil energi ini, masyarakat pesisir dapat tentunya
menikmati listrik, sehingga dengan tata kelola desa yang baik dan dukungan dari

18

warga dan pemerintah setempat, ekonomi pesisir dan nelayan khususnya dapat
berjalan dan juga bertumbuh secara perlahan dengan baik. Harapan ini tidak
berlebihan. Harapan ini sejalan dengan rancangan MP3EI yang mengarah kepada
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia pada pilar pertama
dan ketiga yaitu pengembangan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) koridor
ekonomi Indonesia, dan memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional
(dalam konsentrasi konversi energi arus laut) untuk mendukung pengembangan
program utama di setiap koridor ekonomi.
Selain mendukung keberjalanan MP3EI, hal ini juga bersinergi dengan
pelaksanaan triple track strategy yang berkorelasi langsung dengan Millenium
Development Goals (MDGs) pada poin ‘memastikan kelestarian lingkungan’ dari
segi emisi karbon dan ‘memberantas kemiskinan dan kelaparan’ terutama pada
masyarakat pesisir. Hal-hal pembangunan dan percepatan yang dapat dilakukan
pasca instalasi turbin arus laut ini antara lain ialah:
1. Peningkatan kegiatan ekonomi dilakukan melalui diversifikasi kegiatan
usaha dan peningkatan kualitas dan kuantitas komodi lokal dengan
penggunaan teknologi tepat guna,
2. Peningkatan kualitas pendidikan di daerah sub-urban atau remote area
secara berkala dan berkelanjutan,
3. Penggunaan

teknologi

yang

ramah

lingkungan

demi

menjaga

keberlangsungan alam dan disesuaikan dengan kebijaksanaan lokal
4. Peningkatan akses terhadap daerah yang sebelumnya tidak dapat dijangkau
dan sekaligus memperkenalkan wisata alam untuk daerah yang memiliki
potensi alam yang belum tergarap,
5. Peningkatan akses komunikasi maupun jalan demi memudahkan layanan
kesehatan untuk menjangkau daerah yang sebelumnya tidak memiliki
akses terhadap layanan kesehatan.
Dengan demikian, tujuan dari konsep blue economy dapat terimplementasi
dengan baik, dan pada akhirnya kebijakan MP3EI yang bersinergi dengan
triple track strategy dan MDGs bisa terlaksana demi kesejahteraan masyarakat
Indonesia.

19

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari karya tulis ini dengan mengacu pada rumusan

masalah adalah sebagai berikut:
1. Indonesia, sesuai dengan rumusan MP3EI memiliki potensi energi
terbarukan yang belum diberdayakan dengan maksimal yaitu energi arus
laut yang potensial untuk melakukan percepatan ekonomi negara yang
bersinergi dengan triple track strategy dan Millenium Development Goals.
2. Investasi turbin energi arus laut layak secara teknologi dan ekonomi,
namun diperlukan peran aktif baik pemerintah maupun swasta dalam
implementasinya pada tempat-tempat yang berpotensi tersebut.
3. Terdapat banyak dampak positif bagi masyarakat pesisir dengan instalasi
turbin arus laut ini yang sesuai dengan rancangan MP3EI.
5.2

Saran
Saran yang kami ajukan untuk dapat diimplementasikan pada pembangunan

ekonomi masyarakat pesisir dengan instalasi turbin arus laut ini adalah:
1. Diperlukan dukungan dan peran serta yang aktif dari key stakeholders baik
dari segi sumber dana maupun sumber daya untuk dapat melakukan studi,
penelitian, perencanaan, pengembangan hingga implementasi pada
konversi energi arus laut menjadi listrik demi tercapainya tujuan
pembangunan ekonomi masyarkat pesisir yang sesuai dengan tujuan
MP3EI.
2. Diperlukan edukasi dan sosialisasi lebih lagi dari institusi akademik untuk
dibagikan pada masyarakat luas supaya masyarakat tercerdaskan dan
tanggap dalam menghadapi perkembangan teknologi arus laut ini.
3. Diperlukan sinergi yang baik dari berbagai pihak untuk mendukung
keberjalanan

pembangunan

ekonomi

masyarakat

pesisir

dengan

pemanfaatan energi arus laut.

20

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Energi Laut Indonesia. 2012.

Perkembangan Teknologi Konversi

Energi Laut di Indonesia.
UN TEEB, US Geological Survey, Worm et al (2006). 2012. Global Resources
Stock Check. http://www.bbc.com/future/story/20120618-global-resources-stockcheck. Diakses pada 17 November 2012.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). 2012. Pengembangan Potensi
Energi Gelombang di Indonesia Belum Optimal.
http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/energi-terbarukan/arus-laut/336-potensienergi-laut-nasional-telah-diratifikasi.html. Diakses pada 19 November 2012.
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011.
http://www.depkeu.go.id/ind/others/bakohumas/bakohumaskemenko/MP3EI_revi
si-complete_(20mei11).pdf diakses pada 19 November 2012.
Paramita, Nurana. 2010. Potensi Penerapan Turbin Arus Laut Sebagai Sumber
Daya Energi Alternatif di Indonesia: Tugas Akhir Sarjana.
PT T-Files Indonesia. 2012. Company Profile.
PT T-Files Indonesia. 2012. Marine Current Turbine.
UN News Centre. 2012. World population to reach 9.1 billion in 2050, UN
Projects. http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=13451. Diakses pada
17 November 2012.
USAID ASIA. 2012. Energy Trends in Developing Asia: Priorities for a LowCarbon Future. http://usaid.eco-asia.org. Diakses pada 17 November 2012.
VOITH. 2012. Tidal Current Power Stations. http://www.voith.com/en/products-

services/hydro-power/ocean-energies/tidal-current-power-stations--591.html
diakses pada 11/20/2012 8:20:56 AM.

21

World Bank. 2012. Millenium Development Goals.
http://data.worldbank.org/about/millennium-development-goals. Diakses pada
11/19/2012 2:13:42 .
Yuningsih, Ai dan tim P3GL. 2012. Potensi Arus Laut Untuk Pembangkit Energi
Baru Terbarukan Selat Molo, Nusa Tenggara Timur. Prospek Energi Laut
Indonesia. Bandung. P3GL.

22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Kebangsaan
Jenis Kelamin
Agama
Program Studi
Fakultas

Alamat Rumah

Nomor Telepon
Email
No
1
2
3
4

:
:
:
:
:
:
:
:

Jefry Anderson Torhis Simanjuntak
129 10 003
Bandung / 21 April, 1992
Indonesia
Laki-laki
Kristen
Oseanografi
Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian,
Institut
Teknologi
Bandung, Indonesia
: Komplek Antapani Mas 14A
Jalan Randusari Timur RT 5/ RW 17
Kelurahan Antapani, Kecamatan
Antapani Kidul
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
: 085721042000
: jefrysimanjuntak@students.itb.ac.id

Nama Sekolah
SD ST Agustinus
SMPK YAHYA Bandung, Indonesia
SMAK YAHYA Bandung, Indonesia
Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Tingkat
Dasar
Menengah
Atas
S1

Tahun
1998-2004
2004-2007
2007-2010
2010-Sekarang

23

Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Kebangsaan
Jenis Kelamin
Agama
Program Studi
Fakultas

Alamat Rumah

Nomor Telepon
Email

No
1
2
3
4

:
:
:
:
:
:
:
:

Muhammad Alfalah Fauzi
129 10 003
Bandung / 13 Juni, 1992
Indonesia
Laki-laki
Islam
Oseanografi
Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian,
Institut
Teknologi
Bandung, Indonesia
: Kompleks PPR-ITB No B2,
Mekarwangi,
Lembang,
Kab.
Bandung Barat, Indonesia
: 085722036760
: muhammadalfalahfauzi@yahoo.com
alfafauzi@students.itb.ac.id

Nama Sekolah
SDN Soka 34 Bandung, Indonesia
SMP Darul Hikam Bandung, Indonesia
SMAN 14 Bandung, Indonesia
Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Tingkat
Dasar
Menengah
Atas
S1

Tahun
1998-2004
2004-2007
2007-2010
2010-Sekarang

24

Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Kebangsaan
Jenis Kelamin
Agama
Program Studi
Fakultas
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Email
No
1
2
3
4

:
:
:
:
:
:
:
:

Harriman Samuel Saragih
134 09 108
Bandung / 30 Desember, 1990
Indonesia
Laki-laki
Kristen
Manajemen Rekayasa Industri
Fakultas
Teknologi
Industri,
Bandung, Indonesia
: Taman Cibaduyut Indah A-45
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
: +6285624703449
: jefrysimanjuntak@students.itb.ac.id

Nama Sekolah
SDK YAHYA Bandung, Indonesia
SMPK YAHYA Bandung, Indonesia
SMA Alloysius Bandung, Indonesia
Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Tingkat
Dasar
Menengah
Atas
S1

Tahun
1997-2003
2003-2006
2006-2009
2009-Sekarang

25