BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 5 SDN 2 Danyang Kecamata
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Prosedur Penelitian
Penelitian eksperimen dengan desain kuasi dilakukan dari bulan Februari sampai dengan April 2015. Sebelum dilakukan penelitian terhadap masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi terhadap kedua kelas tersebut. Observasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan data siswa masing-masing kelompok kelas. Hasil observasi yang dilakukan didapat di kelas eksperimen yaitu siswa kelas 5A SD Negeri 2 Danyang ada 26 siswa, sedangkan di kelas kontrol yaitu siswa kelas 5B SD Negeri 2 Danyang terdapat 27 siswa.
Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu melakukan uji coba soal pre-test, angket motivasi belajar dan soal post-test untuk validitas dan reliabilitas di SD Negeri
1 Danyang. Uji soal pre-test dan angket motivasi dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2015, sedangkan uji soal post-test dilakukan pada tanggal 7 Maret 2015. Hasil soal yang valid nantinya akan diberikan sebagai pre-test dan post-test, karena indikator dari materi pecahan sebagai perbandingan dan skala terpenuhi. Hasil poin angket motivasi belajar yang valid akan digunakan sebagai instrumen yang diberikan bersamaan dengan pre-test untuk mengetahui motivasi siswa.
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan treatment pembelajaran adalah menemui guru kelas 5A dan 5B di SD Negeri 2 Danyang pada tanggal 3 Maret 2015 untuk meminta jadwal pelaksanaan mulai dari pre-test, pelaksanaan pembelajaran/pemberian treatment, sampai dengan post-test. Selain itu, karena pelaksanaan penelitian dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas, maka agar guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat oleh peneliti, guru terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai RPP yang berisi sintaks mengenai model PBM di kelas eksperimen maupun konvensional di kelas kontrol. Observasi pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol dilakukan oleh peneliti. Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah dua kali pertemuan untuk masing-masing kelompok (4 jam pelajaran). Sehingga jumlah untuk kelas eksperimen dan kontrol adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran).
4.2. Kondisi Awal
Untuk mengetahui keseimbangan kemampuan awal dari kedua kelas dapat digunakan uji normalitas dan uji homogenitas data dimana kedua uji ini dapat dilanjutkan ke uji beda rerata untuk data nilai awal.
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.1.1. Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas didapat dari hasil pre-test siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Eksperimen
N
26 Normal Parameters a Mean 69.5000 Std. Deviation 33.44877
Most Extreme Differences Absolute .277 Positive .181 Negative -.277
Kolmogorov-Smirnov Z 1.413 Asymp. Sig. (2-tailed) .037 a. Test distribution is Normal.
Uji normalitas hasil pre-test kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas. Dari tabel tersebut nampak nilai
signifikansi untuk kelas eksperimen dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,037 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal siswa di kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, diperlukan transformasi data atau menghilangkan data terpencil. Setelah dihilangkan 3 data terendah maka diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen setelah transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Eksperimen
N
23 Normal Parameters a Mean 77.3913 Std. Deviation 26.57192
Most Extreme Differences Absolute .278 Positive .197 Negative -.278
Kolmogorov-Smirnov Z 1.334 Asymp. Sig. (2-tailed) .057 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,057 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal siswa di kelas eksperimen berdistribusi normal.
4.2.1.2. Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol
Hasil perhitungan uji normalitas data kelas kontrol sebagai berikut
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Kontrol
N
27 Normal Parameters a Mean 65.0000 Std. Deviation 32.12835
Most Extreme Differences Absolute .191 Positive .138 Negative -.191
Kolmogorov-Smirnov Z .995 Asymp. Sig. (2-tailed) .275 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,275 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal siswa di kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol
4.2.2. Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas
KontrolUntuk uji homogenitas, yang dilakukan adalah uji homogenitas nilai pretest kelas eksperimen vs nilai pretest kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan uji homogenitas adalah
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Awal Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.842
1 48 .181 Berdasarkan tabel perhitungan homogenitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,181 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai awal kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen atau variansi data nilai awal kelas eksperimen sama dengan variansi data nilai awal kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data nilai pretest maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dalam kondisi seimbang. Untuk memperkuat hasil tersebut dapat dilihat pada uji beda rerata sebagai berikut
Tabel 4.5 Hasil Statistika Deskriptif
Statistics
Nilai Awal Kelas Nilai Awal Kelas Eksperimen Kontrol
N Valid
23
27 Missing
30
26 Mean 77.3913 65.0000 Std. Error of Mean 5.54063 6.18310 Median 87.0000 73.0000 Mode 100.00 100.00 Std. Deviation 26.57192 32.12835 Variance 706.067 1032.231 Range
80.00
93.00 Minimum
20.00
7.00 Maximum 100.00 100.00 Sum 1780.00 1755.00 Percentiles 25 73.0000 40.0000
50 87.0000 73.0000 75 100.0000 87.0000
Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Rerata Nilai Pre-test
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference Sig. Mean Std. Error
F Sig. t Df (2-tailed) Difference Difference Lower Upper Nilai Equal Awal variances 1.842 .181 1.470 48 .148 12.39130 8.43054 -4.55943 29.34204 assumed
Equal variances 1.493 47.967 .142 12.39130 8.30237 -4.30202 29.08463 not assumed
Berdasarkan hasil uji beda rerata diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,148
1
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan H diterima dan H ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan nilai rerata kelas kontrol. Hal ini tampak dari hasil statistika dekriptifnya dimana nilai rerata kelas eksperimen sebesar 77,39 dan nilai rerata kelas kontrol sebesar 65. Tampak kedua nilai rerata tersebut selisihnya tidak besar sehingga dapat dinyatakan tidak ada perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat diberi perlakuan yang berbeda. Untuk kelas eksperimen diberi perlakuan berupa Model PBM dan untuk kelas kontrol diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran Konvensional.
4.3. Hasil Uji Data Post-test
Untuk membandingkan nilai rerata secara serentak atau bersama-sama dapat digunakan uji anava. Dalam uji anava, terdapat 4 persyaratan yang harus dipenuhi yakni randomsasi, independensi, uji normalitas, dan uji homogenitas. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada point-point di bawah ini.
4.3.1. Randomisasi
Sampel penelitian dilakukan secara simple random sampling dan diperoleh sampel Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kelas V ini terdiri dari dua kelas sehingga digunakan teknik pengambilan sampel jenuh atau semua populasi digunakan sebagai sampel.
4.3.2. Independensi
Hasil perhitungan uji independensi data dapat digunakan uji Durbin-Watson sebagai berikut
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Independensi Data dapat digunakan Uji Durbin-WatsonAdjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a 1 .400 .160 .124 15.10433 1.703 a. Predictors: (Constant), KodeKls, KodeMB
b. Dependent Variable: Nilai Akhir Berdasarkan hasil perhitungan independensi diatas diperoleh nilai signifikansi DW sebesar 1,703 dimana nilai berada dalam interval 1,65 DW 2,35 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel memenuhi sifat independensi.
4.3.3. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas baris dan uji normalitas kolom.
4.3.3.1. Uji Normalitas Baris
Uji Normalitas baris meliputi uji normalitas kelompok data di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Akhir Kelas Eksperimen
N a
23 Normal Parameters Mean 93.0435 Std. Deviation 10.30657 Most Extreme Differences Absolute .253
Positive .250 Negative -.253
Kolmogorov-Smirnov Z 1.216 Asymp. Sig. (2-tailed) .104 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,104 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas eksperimen berdistribusi normal.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Akhir Kelas Kontrol
N
27 Normal Parameters a Mean 80.9259 Std. Deviation 18.18902
Most Extreme Differences Absolute .220 Positive .147 Negative -.220
Kolmogorov-Smirnov Z 1.145 Asymp. Sig. (2-tailed) .145 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,145 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas kontrol berdistribusi normal.
4.3.3.2. Uji Normalitas Kolom
Untuk Uji Normalitas kolom meliputi uji normalitas kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Motivasi Belajar Tinggi
N
39 Normal Parameters a Mean 87.3077 Std. Deviation 16.33716
Most Extreme Differences Absolute .219 Positive .219 Negative -.213
Kolmogorov-Smirnov Z 1.365 Asymp. Sig. (2-tailed) .048 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,048 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu diperlukan transformasi data atau menghilangkan data terpencil. Setelah dihilangkan 1 data terendah maka diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Motivasi Belajar Tinggi
N
38 Normal Parameters a Mean 89.0789 Std. Deviation 12.18413
Most Extreme Differences Absolute .213 Positive .185 Negative -.213
Kolmogorov-Smirnov Z 1.312 Asymp. Sig. (2-tailed) .064 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,064 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi berdistribusi normal. Oleh karena itu, hasil uji normalitas untuk kelompok eksperimen menjadi berubah karena terdapat 1 data yang dihilangkan.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas EksperimenNilai Motivasi Belajar Rendah
Uji post-test pada penelitian ini adalah dilakukannya uji homogenitas data
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,303 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah berdistribusi normal.
Kolmogorov-Smirnov Z .970 Asymp. Sig. (2-tailed) .303 a. Test distribution is Normal.
Most Extreme Differences Absolute .293 Positive .151 Negative -.293
11 Normal Parameters a Mean 83.6364 Std. Deviation 15.82576
N
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data Siswa yang mempunyai Motivasi Belajar RendahBerdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya mengalami penurunan dari 0,104 menjadi 0,101 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas eksperimen tetap berdistribusi normal.
Kolmogorov-Smirnov Z 1.222 Asymp. Sig. (2-tailed) .101 a. Test distribution is Normal.
Most Extreme Differences Absolute .261 Positive .243 Negative -.261
22 Normal Parameters a Mean 92.7273 Std. Deviation 10.43429
N
Nilai Akhir Kelas Eksperimen
4.2.4. Hasil Uji Homogenitas Post-test
mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Uji homogenitas menggunakan teknik explore pada SPSS 20.0
4.3.4.1. Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berikut disajikan tabel uji homogenitas nilai post-test kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Akhir Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.296
1 47 .076 Berdasarkan tabel perhitungan homogenitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,076 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen atau variansi data nilai akhir kelas eksperimen sama dengan variansi data pretest kelas kontrol.
4.3.4.2. Hasil Uji Homogenitas Post-test Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah
Berikut disajikan tabel uji homogenitas data kelompok siswa motivasi tinggi dan motivasi rendah.
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Post-test Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Akhir Levene Statistic df1 df2 Sig.
.124
1 47 .726 Berdasarkan tabel perhitungan homogenitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,726 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan data nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah bersifat homogen atau variansi data nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sama dengan variansi data nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
4.4. Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics
49 Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 86,9737; nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 83,6364; nilai rerata kelompok siswa yang berada di kelas eksperimen sebesar 92,7273; nilai rerata kelompok siswa yang berada di kelas
27 Total 86.2245 16.18676
22 Kelas Kontrol 80.9259 18.18902
11 Total Kelas Eksperimen 92.7273 10.43429
5 Total 83.6364 15.82576
6 Kelas Kontrol 79.0000 18.84144
38 Motivasi Belajar Rendah Kelas Eksperimen 87.5000 13.32291
22 Total 86.9737 16.42096
16 Kelas Kontrol 81.3636 18.46372
Dependent Variable:Nilai Akhir KodeMB KodeKls Mean Std. Deviation N Motivasi Belajar Tinggi Kelas Eksperimen 94.6875 8.84473
Uji hipotesis dilakukan dengan mengambil nilai post-test siswa dari kelas eksperimen yang dalam pembelajaran diberikan perlakuan dengan Model PBM dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran dengan konvensional. Adapun hasil uji anava dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini
Tabel 4.16 Jumlah Data untuk masing-masing Kelompok27 Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa terdapat 38 siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan 11 siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Selain itu, terdapat 22 siswa yang berada di kelas eksperimen dan 27 siswa yang berada di kelas kontrol. Untuk hasil perhitungan statistika deskriptif sebagai berikut
2 Kelas Kontrol
22
1 Kelas Eksperimen
11 KodeKls
2 Motivasi Belajar Rendah
38
1 Motivasi Belajar Tinggi
Value Label N KodeMB
Between-Subjects Factors
Tabel 4.17 Statistika Deskriptif untuk masing-masing Kelompok control sebesar 80,9259; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 94,6875; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 87,5; nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 81,3636; serta nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 79,00. Tampak bahwa nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata siswa yang berada di kelas control baik siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Selain itu, nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah baik yang berada di kelas eksperimen maupun di kelas control. Untuk memperkuat analisis ini, dilakukan uji beda rerata secara bersama-sama sebagai berikutTabel 4.18 Hasil Uji Anava
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Nilai Akhir Type III Sum of
Partial Eta Source Squares df Mean Square F Sig. Squared a Corrected Model 1936.502 3 645.501 2.730 .055 .154 Intercept 247231.430 1 247231.430 1.046E3 .000 .959 KodeMB 192.204 1 192.204 .813 .372 .018 KodeKls 1003.497 1 1003.497 4.244 .045 .086 KodeMB * KodeKls 49.028 1 49.028 .207 .651 .005 Error
10640.028 45 236.445 Total
376875.000
49 Corrected Total 12576.531
48
a. R Squared = .154 (Adjusted R Squared = .098)
4.4.1. Hasil Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model PBM terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 dan rumusan Hipotesis 1 sebagai
0A
H : Tidak terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1A
H : Terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Berdasarkan tabel perhitungan uji Anava diperoleh F hitung sebesar 4,244 dengan nilai
0A
signifikansi sebesar 0,045 < 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H ditolak dan
1A
H diterima. Artinya, terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata siswa yang diberi Model PMB sebesar 92,7273 dan nilai rerata siswa yang diberi Model Pembelajaran Konvensional sebesar 80,9259.
4.4.2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut
0B
H : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1B
H : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
hitung
Berdasarkan perhitungan uji Anava diperoleh F sebesar 0,813 dengan nilai signifikansi sebesar 0,372 > 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H
0B diterima dan
1B
H ditolak. Artinya, tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar
Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 86,9737 dan nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 83,6364 dimana ketiga nilai rerata tersebut mempunyai selisih yang sedikit sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah.
4.4.3. Uji Hipotesis 3
Hipotesis 3 bertujuan untuk mengetahui interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 3 sebagai berikut
0AB
H : Tidak terdapat interaksi antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1AB
H : Terdapat interaksi efek antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
hitung
Berdasarkan table perhitungan uji Anava diperoleh F sebesar 0,207 dengan
0AB
nilai signifikansi sebesar 0,651 > 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H diterima dan H
1AB ditolak. Artinya, tidak terdapat interaksi efek Model PBM dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
Hal ini tampak dari nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 94,6875; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 87,5; nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 81,3636; serta nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai
4.5. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis pertama diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan nilai rerata kelas yang diberi Model PBM dan kelas yang diberi Model Pembelajaran Konvensional dimana nilai rerata kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata kelas kontrol. Dengan kata lain, terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
Hasil hipotesis kedua adalah tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 86,9737 dan nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 83,6364. Tampak kedua nilai rerata tersebut selisihnya cukup kecil sehingga dapat dikatakan bahwa kedua nilai rerata tersebut tidak berbeda. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah meskipun nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan kata lain, tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
Sedangkan hasil hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi efek Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas
V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Tidak ada interaksi disini bermakna bahwa terdapat konsistensi efek atau pengaruh Model PBM dan motivasi belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Konsistensi ini bermakna
1) Nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata siswa yang berada di kelas control baik siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. 2) Nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah baik yang berada di kelas eksperimen maupun di kelas control. Hal ini tampak dari nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 94,6875; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 87,5; nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 81,3636; serta nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 79,00. Tampak bahwa nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata siswa yang berada di kelas control baik siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Selain itu, nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah baik yang berada di kelas eksperimen maupun di kelas control. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat dalam diagram berikut ini
Diagram 4.1 Nilai Rerata ditinjau dari Motivasi Belajar dan Model Pembelajaran
Pembelajaran dengan Model PBM menekankan bahwa bagaimana seharusnya pembelajaran dikemas dengan model tersebut dimana siswa dalam model pembelajaran ini adalah sebagai memeran utama, siswa dituntut untuk bisa mencari solusi atas masalah yang diberikan oleh guru. Jadi, dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator. Begitu juga dengan pembelajaran konvensional, meskipun guru hanya dipandang sebagai pusat pembelajaran, namun jika cara guru menyampaikan materi dengan jelas dan dikaitkan dengan contoh dalam kehidupan nyata siswa, maka pembelajaran konvensional juga akan bermakna. Pada penelitian ini, motivasi belajar sangat mempengaruhi pemahaman siswa dalam menerima materi maupun proses evaluasinya. Tinggi rendahnya motivasi berdampak cukup besar untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi tinggi, dalam mengikuti pembelajaran baik dengan pembelajaran konvensional maupun Model PBM akan memberikan respon yang baik. Sedangkan siswa dengan motivasi rendah, secara keseluruhan dalam mengikuti pembelajaran baik dengan pembelajaran konvensional maupun Model PBM, ia akan memberikan respon yang kurang sesuai dengan harapan guru.