Contoh RPP Kurikulum 2013 Semua Mapel SM

Contoh RPP Kurikulum 2013 Semua Mapel SMA: Skenario
Mengarahkan Pembelajaran Generasi Z
Oktober 19, 2013 — awan sundiawan

Ilustrasi

Konon dampaknya Generasi Z akan benar-benar dirasakan sekitar tahun 2020, ketika mereka berusia
sekitar 25 tahunan, saat memasuki dunia kerja. Mereka diyakini akan sangat tergantung kepada
perangkat digital untuk hampir seluruh aktivitasnya. Bagi Generasi Z, kecepatan (speed) adalah kunci
keberhasilannya, sejalan dengan kegemaran mereka terhadap yang serba instan. Siapa yang paling
cepat memperoleh informasi, memasuki pasar, akan memenangi pertarungan. Ironinya, kecepatan
itulah yang dapat membuat mereka terisolasi dari alam nyata, seolah pohon yang tercerabut akarnya,
terlepas dari tanah. Maka para orang tua masa kini memliki tantangan baru, yaitu bagaimana untuk
menyikapi anak-anak generasi Z dengan bijak. Orang tua selain harus menjaga komunikasi dua arah
dengan sang anak, kini juga harus bisa menjelaskan kepada si anak bahwa proses itu merupakan
aspek penting, jangan dilupakan. Bahkan konsep dasar bekerjanya sebuah komputer modern
sekalipun adalahINPUT – PROSES – OUTPUT.
Era digital juga membuat Generasi Z kurang trampil dalam berkomunikasi verbal. Mereka terbiasa
berkomunikasi dengan gadget elektronik, apakah melakukan chatting via messenger atau SMS. Saya
pernah memergoki dua kakak beradik tengah berkomunikasi via chatting, padahal mereka berada di
satu ruangan, malah duduk berdekatan. Ini sih kebangetan pikir saya, karena mereka kan bisa saja

berkomunikasi secara langsung. Jadi jangan heran kalau ada yang menamakan generasi ini dengan
istilah silent generation.
Kelemahan generasi Z adalah sebagian dari meraka tidak mau paham dengan sebuah proses yang
detail yang penting cepat selesai dalam artian sebagian dari mereka tidak begitu memetingkan sebuah
proses pembelajaran namun dengan instan mereka bisa belajar dengan cepat. Itulah dampak dari
dunia digital yang serba instan dan global.

Generasi Z alias generasi digital, adalah kalangan yang paling banyak menggunakan perangkat
teknologi sebelum berangkat tidur.

Generasi Z juga tercatat paling banyak melakukan aktivitas

berkirim pesan teks pada ponsel sebelum tidur, yaitu 56%, lalu Generasi Y 42%, Generasi X 15%.
Baby Boomers adalah kalangan yang paling sedikit melakukan aktivitas ini, hanya 5% saja. Siapa
yang terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh dering ponsel (SMS, email, telepon, pesan
instan, dsb) di malam hari selama beberapa kali dalam seminggu? Ternyata Generasi Y ada 20%, dan
Generasi Z sebesar 18%. Jika melihat angka-angka di atas, ternyata semakin muda usia seseorang,
semakin besar pula ketergantungannya pada perangkat teknologi.
Untuk menyikapi dan mengarahkan generasi Z di Indonesia, pihak pemerintah telah menyusun
strategi dan skenario besar agar generasi Indonesia mada datang tidak salah arah dan dapat

membangun generasi Z Indonesia yang memiliki karakter kepribadian yang baik dan benar. Maka dari
itu para pendidik diarahkan untuh menyusun proses pembelajaran yang efektif dan menyenangjan
untuk para generasi Z tersebut.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin
lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk
hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran
perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas
peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika,
estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi
dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk
melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki
mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman
belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg

sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat, yang tadinya diberi tahu menjadi aktif
mencari tahu.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses
pendidikan

di

mana

peserta

didik

mengembangkan

pengetahuan,

kemampuan


berpikir

dan

keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut
peserta

didik

melakukan

kegiatan

belajar

mengamati,

menanya,


mengumpulkan

informasi,

mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung

atau

yang

disebut

dengan instructional

effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan

dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar
dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan
moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Proses

pembelajaran

terdiri

atas

lima

pengalaman

belajar


pokok

yaitu:

a.

mengamati;

b.

menanya;

c.

mengumpulkan

d.

informasi;


mengasosiasi;

dan

e. mengkomunikasikan.
Prinsip-Prinsip

Pengembangan

RPP (berdasarkan

Permendikbud

81A

lampiran

IV)


Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah
dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk
direalisasikan dalam pembelajaran.
2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan
kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
4. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia
yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan
kebiasaan belajar.
5. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan

remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau
ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi.
Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
9. Keterkaitan dan keterpaduan.
10. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman

belajar.

RPP

disusun

dengan

mengakomodasikan

pembelajaran


tematik,

keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
11. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (Inilah yang mendukung untuk
mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya)
12. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. (Inilah yang
mendukung untuk mengarahkan generasi Z dalam dunia digitalnya)
Hal yang penting dalam pembelajaran adalah materi yang disampaikan harus meliputi: data/fakta,
konsep, prinsip, prosedur dan nilai sikap bagi peserta didik, maka seorang guru sangat perluuntuk
menyusunya berupa RPP.
Untuk lebih jelasnya saya sediakan contoh RPP beberapa mata pelajaran SMA, format RPP di bawah
ini berlaku juga untuk semua jenjang dan mapel-mapel lainnya. Semoga bermanfaat.
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa Inggris
PAI dan Budipekerti
PPKn
Matematika Sejarah
Penjasorkes
Seni Budaya
Kimia
Fisika
Biologi
Ekonomi
Sosiologi
Geografi
Bahasa Jepang
Antropologi
Prakarya

About these ads

Analisis Cerpen Robohnya Surau Kami(Awan Sundiawan)



Ringkasan Novel: Siti Nurbaya (Awan Sundiawan)





Penggunaan Aplikasi (online) SIAP Padamu Negeri (Awan Sundiawan)
Buku Siti Fadilah Supari : Menguak Konspirasi Jahat AS(Awan Sundiawan)

http://pelajaribiologi.blogspot.com/2012/03/download-animasi-biologi-lengkap.html

Materi UTS Biologi Kelas XII Semester Gasal
BY: FURQON AJI YUDHISTIRA - IN: IPA, IPA BIOLOGI - 0 COMMENTS

MUTASI
A. Pengertian Mutasi
Mutasi berasal dari kata mutates yang artinya adalah perubahan. Agen yang
menyebabkan mutasi disebut Mutagen. Makhluk Hidup yang menyebabkan mutasi
disebut Mutan.

B.

Syarat Mutasi adalah:

1.

Adanya perubahan materi genetik (DNA)

2.

Perubahan tersebut bersifat dapat/tidak dapat diperbaiki

3.

Hasil

C.

Mekanisme Mutasi

perubahan

tersebut

diwariskan

secara

genetik

pada

keturunannya.

Mutasi dapat memengaruhi DNA maupun kromosom.DNA dapat dipengaruhi
pada saat sintesis DNA(replikasi).Pada saat tersebut faktor mutagenic
memengaruhi pemasangan basa nukleotida sehingga tidak berpasangan dengan
basa nukleotida yang seharusnya.Kromosom juga dapat dipengaruhi oleh mutagen
pada
saat
pemaketan
DNA
dalam
kromosom(profase),pemisahan
kromatid,penarikan kromosom oleh benang spindle,dan sintesis dinding
sel(sitokintesis)setelah anaphase.

D. Tempat Terjadinya Mutasi
1.

Mutasi Gametik : mutasi yang terjadi pada sel gamet.

2.

Mutasi Somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma

E.

Tingkat Mutasi

1.

Mutasi Gen : merupakan perubahan yang terjadi pada nukleotida DNA yang
membawa “pesan”suatu gen tertentu.

2.

Mutasi Titik : perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam
satu gen tunggal.

a.
1)

Tipe-Tipe Mutasi Titik
Substitusi : pasangan basa merupakan penggantian 1 nukleotida dan
pasangannya di dalam untai DNA komplementer dengan pasangan nukleotida lain.

2)

Insersi : penambahan 1 atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.

3)

Delesi : pengurangan 1 atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.

F.

Mutasi Kromosom
Mutasi Kromosom adalah perubahan materi genetik yang disebabkan oleh
perubahan pada kromosom.
1.

Perubahan Susunan Kromosom

Perubahan susunan kromosom dapat disebabkan oleh delesi(penghilangan),
duplikasi(penggandaan), inverse(pembalikan), dan translokasi.
2.
a.

1)

Perubahan Jumlah Kromosom

Euploid : variasi dalam sejumlah set dasar kromosom yang disebut genom.
Individu yang memilik genom tunggal disebut monoploid, dua disebut diploid,
empat disebut tetraploid, lima disebut pentaploid, dan enam disebut heksaploid.
Tingkatan yang memiliki genom lebih dari 2 disebut poliploid.
Euploidi dibedakan menjadi :

(a) Autopolidploid : kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari genom spesies yang
sama.
(b) Alopoliploid : kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari genom spesies yang
berbeda.
(c) Aneuploid : variasi sejumlah kromosom yang diakibatkan adanya pengurangan
atau penambahan 1 atau sejumlah kecil kromosom.
3.

Kelainan pada manusia yang disebabkan oleh perubahan kromosom :

a.

Down Syndrome

b.

Klinefelter Syndrome

c.

Turner syndrome

d.

Cri Du Chat (tangisan kucing)

e.

Translokasi Kromosom

f.

CML.

G. Sumber Mutasi
Mutasi dapat disebabkan oleh mutagen yang berasal dari alam maupun
buatan. Bahan-bahan penyebab mutasi disebut mutagen. Mutagen terdapat di alam
disebut mutasi alami, sedangkan mutagen yang sengaja diberikan disebut mutasi
buatan. Mutagen dapat berupa faktor kimia. Beberapa zat kimia yang memengaruhi
susunan DNA dan memengaruhi jalannya replikasi DNA disebut zat-zat mutagenik.
Contohnya pada Urasil dan Sitosin.Macam faktor mutagenic salah 1 nya sinar
radioaktif. Radiasi pengionisasi menghasilkan gugus kimia yang reaktif yang disebut
radikal bebas.

H. Pengaruh Mutasi
Mutasi pada dasarnya mengubah susunan gen/kromosom. Perubahan ini
menyebabkan perubahan produk gen dan akhirnya perubahan fenotip. Mutasi yang
menguntungkan salah satunya muncul varietas yang lebih unggul. Mutasi yang
merugikan munculnya kelainan genetik.

I.

Mutasi Sebagai Bahan Baku Evolusi

Secara genetis mutasi merupakan salah satu penyebab peningkatan variasi
suatu organisme. Apabila mutasi terus terjadi maka organism akan terus bertambah
variasinya. Ini erat hubungannya dengan kecepatan pergantian generasi,mobilitas
suatu organism,besar populasi suatu organisme, dan tingkat tropiknya.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

ABOUT THE AUTHOR

Furqon Aji Yudhistira
Alumnus TK Dewi Sartika III Ciamis, SD Negeri 9 Ciamis, SMP Negeri 1 Ciamis, dan sedang menjalani
pendidikan di SMA Negeri 1 Ciamis Jurusan IPA.





Follow me:
Facebook
|
Twitter

Mila Tri Cahyani
Alumnus SD Negeri 4 Ciamis, SMP Negeri 1 Ciamis, dan sedang menjalani pendidikan di SMA Negeri 1
Ciamis Jurusan IPA.





Follow me:
Facebook
|
Twitter
0 comments:
Posting Lebih BaruBerandaPosting Lama

Copyright © 2013 Incigar & Mtcahyani - Template by SoraTemplates
Back to Top
SEARCH
Search
Search

FOLLOW INCIGAR






FOLLOW MTCAHYANI





VISITORS
30,833
POPULAR POSTS

Pengenalan Grafis Berbasis Vektor dan Berbasis Bitmap - 1. Program Aplikasi
Pembuat Grafis

Materi UTS Penjaskesor Kelas XII Semester Gasal Kurikulum 2006

Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik dan sintesis
protein. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA= deoxyribonucleic acid) dan
asam ribonukleat (RNA = ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti sel yaitu kromosom, sedangkan RNA
terdapat diluar inti sel yaitu dalam sitoplasma.
Asam nukleat juga merupakan polimer. Umumnya molekul DNA lebih besar daripada molekul RNA.
Monomer asam nukleat adalah nukleotida. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu
basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu pentosa (ribosa atau deoksiribosa) dan asam fosfat.
Nukleotida tanpa gugus fosfat disebut nukleosida.
Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula pentosa dan basa nitrogennya. DNA
mengandung 2-deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang tedapat dalam

DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S). Sedangkan dalam RNA adalah adenin (A),
guanin (G), urasil (U), dan sitosin (S). Dalam nukleotida, basa nitrogen terikat pada atom C nomor 1,
sedangkan asam fosfat terikat pada atom C nomor 5.

Dua molekul nukleotida dapat saling berkaitan melalui gugus fosfat dengan melepas molekul air.
Selanjutnya dinukleotida itu dapat pula mengikat nukleotida yang lain sehingga membentuk suatu
polimer rantai lurus.
Molekul DNA terdiri dari dua rantai polimer yang melengkung membentuk heliks ganda (double helix).
Heliks ganda itu dikukuhkan oleh ikatan hidrogen antara timin dari rantai yang satu dengan adenin dari
rantai yang lainnya, dan antara sitosin dua rantai yang satu dengan guanin dari rantai lainnya.
DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang harus dibentuk oleh suatu sel. Informasi
genetik ialah reaksi antar urut-urutan basa nitrogen dalam protein. Urut-urutan basa nitrogen dalam DNA
menentukan urut-urutan asam amino dalam protein. Struktur kode genetik itu disebut kodon, yaitu
rangkaian tiga nukleotida dalam urutan yang khas, yang biasanya dinyatakan dengan basa nitrogennya.
Setiap kodon menentukan satu asam amino yang akan digunakan untuk sintesis protein. Contoh, suatu
kodon yang terdiri atas rangkaian adenin-guanin-sitosin (dinyatakan dengan AGC), adalah kodon untuk
serin.
Rangkaian nukleotida dalam DNA yang menentukan satu jenis protein disebut gen (satu molekul DNA
dapat terdiri atas ratusan gen). Suatu gen terdiri atas 330 nukleotida atau 111 kodon dalam susunan
yang khas, menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111 molekul asam amino dalam
urutan yang khas.
Bagaimanakah penurunan sifat genetik itu? DNA terdapat dalam struktur sel yang disebut kromosom.
Sebelum suatu sel membelah, terlebih dahulu dibuat satu set kromosom, terbentuk satu set DNA yang
identik dengan kromosom lama yang akan diteruskan pada sel yang baru. Oleh karena itu, sel yang baru
mempunyai informasi genetik yang identik dengan sel asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada
pembentukan kromosom baru, yang mengakibatkan perubahan sifat genetik. Hal seperti ini disebut
mutasi.
RNA berperan pada proses pembuatan protein. Sebagai contoh adalah galaktosemia dan fenilketonuria
(PKU) yaitu dua kelainan genetik. Galaktosemia dan Fenilketonuria (PKU) merupakan contoh betapa
cerewetnya (fussy) sistem tubuh kita. Pada kasus ini, perbedaan kecil dalam struktur molekul dapat
menyebabkan masalah besar.
Galaktosa merupakan monosakarida yang sangat mirip dengan glukosa. Kedua senyawa itu hanya
berbeda pada orientasi gugus ‒OH pada salah satu atom karbonya, yaitu pada atom karbon nomer 4.
Tubuh kita dapat memetabolisme langsung galaktosa. Namun demikian, dalam tubuh manusia normal
terdapat enzim yang dapat mengkatalisis pengubahan galaktosa menjadi glukosa. Keberadan galaktosa

dalam hampir semua bagian tubuh tidak menimbulkan masalah, kecuali otak. Galaktosa dapat
menyebabkan kerusakan serius pada jaringan otak dan menyebabkan retardasi (keterbelakangan)
mental.
Secara genetik, beberapa orang mempunyai tidak cukup banyak enzim untuk pengubahan galaktosa
menjadi glukosa. Orang seperti itu akan terancan mengalami kerusakan otak jika masalahnya tidak
segera terdeteksi, lebih-lebih karena semua susu baik sapi, kambing, maupun air susu ibu atau asi,
mengandung laktosa yang reaksi hidrolisisnya menghasilkan glukosa dan galaktosa. Orang yang
menderita kekurangan enzim seperti itu memerlukan menu khusus yaitu menu yang tidak mengandung
galaktosa.
Fenilalanin dan tirosin merupkan asam amino yang biasa. Keduanya mempunyai struktur yang hampir
sama, kecuali bahwa tirosin mengandung satu gugus ‒OH ada cincin benzennya.

Tubuh manusia tidak menggunakan fenilalanin, tetapi mempunyai enzim, yaitu fenilalanin hidroksilase,
yang mengubahnya menjadi tirosin.
Secara genetik, beberapa orang tidak mempunyai enzim ini sehingga dalam tubuhnya dapat terjadi
akumulasi fenilalanin. Keadaan ini akan menyebabkan kerusakan otak yang dikenal sebagai fenilketonuria
(PKU). Jika hal ini tidak segera terdeteksi akan menyebabkan keterbelakangan mental.
Untungnya, tes darah sederhana dapat mengetahui kedua kelainan diatas. Di negara maju, semua bayi
yang baru lahir menjalani tes untuk mndeteksi kelainan tersebut.

Des 15 - Endah Nuraeni - (sumber: Kimia SMA untuk Kelas XII, Erlangga)