04 Jurnal Akuntansi Pemerintahan Daerah

JURNAL AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH
BERBASIS
AKRUAL

www.bpkp.go,id

TUJUAN
Meningkatkan
pemahaman
implementasi
sistem
akuntansi
pemerintah daerah sesuai PP nomor
71 tahun 2010 dengan cara
menyajikan jurnal akuntansi berbasis
akrual.

RUANG LINGKUP
Jurnal pada SKPD dan PPKD
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


2

2

1

JENIS JURNAL
1. Jurnal Pembuka :
Jurnal persediaan awal tahun dengan
metode periodik
2. Jurnal Transaksi :
Jurnal Pendapatan-LRA/Belanja/
Pembiayaan/Pendapatan-LO/
Beban/Lainnya
3. Jurnal Penyesuaian
4. Jurnal Penutup
5. Jurnal Koreksi
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH


3

3

SALDO NORMAL
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan-LRA
5. Belanja
6. Transfer
7. Penerimaan Pembiayaan
8. Pengeluaran Pembiayaan
9. Pendapatan-LO
10. Beban
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

: Debet
: Kredit

: Kredit
: Kredit
: Debet
: Debet
: Kredit
: Debet
: Kredit
: Debet
4

2

JURNAL PEMBUKA
Pengakuan Beban Beban Persediaan (Debet)
Persediaan (Kredit)
Persediaan di awal
tahun dengan
metode periodik

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN

DAERAH

5

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
No
1

Transaksi

Dibukukan sebagai Beban Persediaan :
Beban Persediaan xxx
Persediaan

2

Pembelian

pada


Persediaan xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang
Beban Barangdan Jasa
xxx

Pengakuan Belanja Persediaan

Pengakuan belanja persediaan

xxx
xxx

Persediaan Tidak dijurnal

cek fisik dan dibukukan sebagai :
Persediaan xxx
Beban Bahan Pakai Habis

Total Beban Persediaan


xxx
xxx

Dijurnal sebagai Beban Persediaan:

Saldo Persediaan pada Sebesar Persediaan akhir tahun berdasarkan Merupakan
Neraca Akhir

5

Belanja Bahan Pakai Habis
Perubahan SAL
Beban Bahan Pakai Habis
Persediaan

pada tahun berjalan

4.

Dibukukan sebagai penambah Persediaan :


Beban Bahan Pakai Habis xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang
Beban Barang dan Jasa
xxx

Belanja Bahan Pakai Habis
Perubahan SAL
Pemakaian

Tidak dijurnal, tetap sebagai Persediaan Awal

xxx

tahun Dibukukan sebagai Beban Persediaan:

berjalan

3


Perpetual

Periodik

Saldo Awal Persediaan

Saldo

xxx
xxx

Persediaan

Awal

+/+

Pembelian -/- pemakaian persediaan tahun
berjalan.
xxx


Merupakan Beban Persediaan awal tahun + Merupakan total pemakaian persediaan pada
Beban Bahan Pakai Habis

tahun berjalan tahun berjalan

(pembelian Persediaan) - Persediaan akhir

6

3

IPSAP 02
“Pendapatan

diakui pada saat diterima
pada RKUN/RKUD diinterpretasikan
sebagai pendapatan kas yang diterima
oleh bendahara penerimaan sebagai
pendapatan negara/daerah dan hingga

tanggal pelaporan belum disetorkan ke
RKUN/RKUD, dengan ketentuan
bendahara penerimaan tersebut
merupakan bagian dari BUN/BUD”

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

7

AKUN PERANTARA
- Transaksi keuangan antara PPKD

dan SKPD merupakan transaksi
antar entitas akuntansi sehingga
memerlukan akun transitoris untuk
melakukan proses akuntansi.
- Harus dibuat akun perantara yang
berfungsi sebagai jembatan antara
PPKD dan SKPD.
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


8

4

AKUN PERANTARA
- Akun yang dimaksud adalah akun R/K

PPKD dan R/K SKPD.
- Akun R/K PPKD merupakan akun yang
ada di SKPD dan dimasukkan ke dalam
kelompok akun Kewajiban untuk
Dikonsolidasikan.
- Akun R/K SKPD merupakan akun yang
ada di PPKD dan dimasukkan ke dalam
kelompok akun Aset untuk
Dikonsolidasikan.
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

9

JURNAL STANDAR PENDAPATAN-LO
DAN PENDAPATAN-LRA

- Pendapatan-LO diakui sebelum
penerimaan kas
- Pendapatan-LO diakui
bersamaan dengan penerimaan
kas
- Pendapatan-LO diakui setelah
penerimaan kas
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

10

5

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM
PENERIMAAN KAS

Penetapan hak pendapatan
dilakukan lebih dulu sebelum kas
diterima, maka Pendapatan-LO
diakui pada saat terbit dokumen
penetapan, seperti Surat Ketetapan
Pajak Bumi dan Bangunan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH

11

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD
Proses SKPD
1

Penetapan

Piutang Pendapatan (Debet)
Pendapatan-LO (Kredit)

2

Pembayaran/Kas diterima
Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan (Debet)
Piutang Pendapatan (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

3a

Penyetoran
oleh
Bend. R/K PPKD (Debet)
Penerimaan ke Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerimaan
(Kredit)

3b

Penyetoran
oleh
Bend. Kas di Kas Daerah (Debet)
Penerimaan ke Kas Daerah
R/K SKPD (Kredit)

Proses PKPD

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

12

6

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD

Proses SKPD
Piutang Pendapatan (Debet)
Pendapatan-LO (Kredit)

1

Penetapan

2a

Pembayaran/Kas langsung ke
Kas Daerah

R/K PPKD (Debet)
Piutang Pendapatan (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

Proses PKPD
2b

Pembayaran/Kas langsung ke Kas di Kas Daerah (Debet)
Kas Daerah
R/K SKPD (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH

13

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN PPKD

Proses PPKD
1

Penetapan

Piutang Pendapatan (Debet)
Pendapatan-LO (Kredit)

2

Pembayaran Kas ke Kas Kas di Kas Daerah (Debet)
Daerah
PiutangPendapatan (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

Contoh: Pendapatan DAU
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH

14

7

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN
DENGAN PENERIMAAN KAS

Penetapan hak pendapatan
dilakukan bersamaan dengan
diterimanya kas maka
Pendapatan-LO diakui pada saat
kas diterima dan terbitnya
dokumen penetapan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

15

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD

Proses SKPD
1

Penetapan dan Kas diterima
Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan
(Debet)
Pendapatan-LO (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

2a

Penyetoran kas oleh Bend. R/K PPKD (Debet)
Penerimaan ke Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerimaan (Kredit)

2b

Penyetoran kas oleh Bend Kas di Kas Daerah (Debet)
Penerimaan ke Kas Daerah
R/K SKPD (Kredit)

Proses PKPD

Contoh: Pendapatan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,
Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, BPHTB, Pendapatan Retribusi
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

16

8

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN PPKD

Proses PPKD
1

Penetapan serta
Kas di Kas Daerah (Debet)
Pembayaran / Kas diterima
Pendapatan-LO (Kredit)
Kas Daerah
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

Contoh: Pendapatan DBH Pajak/ DBH SDA, Pendapatan
Dana Darurat, Pendapatan Hibah, Pendapatan Bunga
Jasa Giro/Deposito/Pinjaman
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

17

PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH
PENERIMAAN KAS

Kas telah diterima mendahului
penetapan hak pendapatan,
maka Pendapatan-LO diakui
pada saat terbit dokumen
penetapan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

18

9

PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS
PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD
Proses SKPD
1

Pembayaran Kas diterima
Bendahara Penerimaan

2a

Penyetoran Kas oleh Bendahara R/K PPKD
Penerimaan ke Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerima-an
(Kredit)
Pengakuan pendapatan karena Pendapatan Diterima Dimuka (Debet)
Pendapatan-LO (Kredit)
telah terjadi penyerahan
barang/jasa

3

Kas di Bendahara Penerimaan (Debet)
Pendapatan Diterima Dimuka
(Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan-LRA (Kredit)

Proses PKPD
2b

Penyetoran Kas oleh Bendahara Kas di Kas Daerah (Debet)
Penerimaan ke Kas Daerah
R/K SKPD (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

19

JURNAL STANDAR
BEBAN DAN BELANJA

- Beban diakui sebelum
pengeluaran kas
- Beban diakui bersamaan
dengan pengeluaran kas
- Beban diakui setelah
pengeluaran kas
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

20

10

BEBAN DIAKUI SEBELUM
PENGELUARAN KAS
Penetapan kewajiban daerah dilakukan
lebih dulu, maka beban diakui pada
saat terbit dokumen
penetapan/pengakuan kewajiban,
seperti Surat Tagihan, walaupun kas
belum dikeluarkan

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

21

BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU
Proses SKPD
Kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran (UP/TU/GU)
1
2

3a

Penetapan dan pengakuan Beban ….. (Debet)
beban
Utang Beban (Kredit)
Pembayaran utang oleh
Utang Beban (Debet)
Kas di Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran
(Kredit)
Penerbitan SP2D GU oleh BUD Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Proses PKPD

3b

Penerbitan SP2D GU oleh BUD R/K SKPD (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)

Contoh: Beban Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

22

11

BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS

Proses SKPD
1

Penetapan dan pengakuan beban Beban ….. (Debet)
Utang Beban (Kredit)

2a

Pembayaran utang oleh BUD
dengan SP2D-LS

Utang Beban (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Proses PKPD

2b

Pembayaran utang oleh BUD R/K SKPD (Debet)
dengan SP2D-LS
Kas di Kas Daerah (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

23

BEBAN DIAKUI BERSAMAAN
DENGAN PENGELUARAN KAS
Apabila dalam hal proses transaksi
pengeluaran daerah tidak terjadi
perbedaan waktu antara penetapan
kewajiban daerah dan pengeluaran kas
daerah, maka beban diakui bersamaan
dengan saat pengeluaran kas

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN
DAERAH

24

12

BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU
Proses SKPD
1

Pengeluaran
kas
Bendahara Pengeluaran

oleh

Pertanggungjawaban bukti-bukti Beban (Debet)
pengeluaran (peyusunan SPJ)
Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)
2a

Penerbitan SP2D GU oleh BUD

Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

Proses di PPKD
2b

Pengeluaran kas oleh BUD

R/K SKPD (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)

Contoh: Beban Persediaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Gaji dan Tunjangan

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

25

BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS

Proses SKPD
1a

Penetapan dan Pengakuan saat
Penerbitan SP2D-LS oleh BUD

Beban …… (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

Proses PKPD
1b

Penerbitan SP2D-LS oleh BUD
R/K SKPD (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

26

13

BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS
DIKELUARKAN MELALUI PPTK
Proses SKPD
Kas dikeluarkan Bendaha- Panjar Kegiatan (Debet)
ra Pengeluaran ke PPTK
Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)

1
2

Uang Muka (Debet)
Pertanggungjawaban
PPTK
ke
Bendahara Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)
Panjar Kegiatan (Kredit)
Pengeluaran,
pengembalian sisa panjar

3

Pertanggungjawaban
Beban ..... (Debet)
Uang muka (Kredit)
bukti-bukti
pengeluaran
(peyusunan SPJ)
Penerbitan SP2D GU oleh Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)
BUD
R/K PPKD (Kredit)

4a

Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
4b

Penerbitan
BUD

SP2D

Proses PKPD
oleh R/K SKPD (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

27

BEBAN DIAKUI SETELAH
PENGELUARAN KAS
Apabila dalam hal proses transaksi
pengeluaran daerah terjadi perbedaan
waktu dimana pengeluaran kas daerah
mendahului penetapan kewajiban
daerah maka beban diakui saat
barang atau jasa dimanfaatkan.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

28

14

BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU

1

2
3a

Proses SKPD
Pengeluaran
kas
oleh Beban Dibayar Dimuka (Debet)
Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran
(Kredit)
Penetapan dan pengakuan
Beban ….. (Debet)
Beban Dibayar Dimuka (Kredit)
Penerbitan SP2D GU oleh Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)
BUD
R/K PPKD (Kredit)
Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Proses PPKD

3b

Penerbitan SP2D GU oleh R/K SKPD (Debet)
BUD
Kas di Kas Daerah (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

29

BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS

Proses SKPD
1a Penerbitan SP2D-LS
oleh BUD

Beban Dibayar Dimuka (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja ……….. (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

2

Penetapan dan pengakuan

Beban …….(Debet)
Beban Dibayar Dimuka
(Kredit)
Proses PKPD

1b Penerbitan SP2D-LS
oleh BUD

R/K SKPD (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

30

15

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
1

Penerimaan Pinjaman

Kas di Kas Daerah (Debet)
Utang ........ (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pinjaman Dalam Negeri dari............ (Kredit)

2

Penjualan Obligasi
Pemerintah

Kas di Kas Daerah (Debet)
Utang Dalam Negeri- Obligasi (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Penerimaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah (Kredit)

3

Hasil privatisasi
perusahaan daerah

Jika privatisasi perusahaan daerah menghasilkan keuntungan
Kas di Kas Daerah(Debet)
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit)
Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit)
Jika privatisasi perusahaan daerah menimbulkan kerugian
Kas di Kas Daerah(Debet)
Defisit Penjualan Aset Non Lancar-LO (Debet)
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

31

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

4

Penerimaan
pinjaman
diberikan
pihak ketiga

5

Pencairan
Cadangan

kembali Kas di Kas Daerah (Debet)
Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
yang
kepada
(Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman kepada ....
(Kredit)
Dana Kas di Kas Daerah (Debet)
Dana Cadangan (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pencairan Dana Cadangan (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

32

16

PENGELUARAN PEMBIAYAAN
1

Pemberian pinjaman Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya (Debet)
kepada pihak ketiga
Kas di Kas Daerah (Kredit)
Pemberian Pinjaman Daerah kepada.......... (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

2

Penyertaan modal
pemerintah pada
Perusahaan Daerah

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet)
Kas Di Kas Daerah (Kredit)
Penyertaan Modal pada BUMD (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

Pengumuman
laba Pengumuman laba perusahaan daerah (metode ekuitas) :
BUMD
dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet)
penerimaan deviden
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMDberupa kas
LO (Kredit)
Pembayaran Dividen :
Kas di Kas Daerah (Debet)
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LRA
(Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

33

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

3

Pembayaran pokok
pinjaman

Utang Sektor Dalam Negeri Sektor Perbankan (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)
Pembayaran Pokok Pinjaman kepada.. - LRA (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

4

Pembentukan Dana
Cadangan

Dana Cadangan (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)
Pembentukan Dana Cadangan (Debet)
Perubahan SAL(Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

34

17

PEMBELIAN ASET TETAP
Perolehan aset melalui mekanisme SPM - LS
1 Jurnal di SKPD

Aset Tetap (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja Modal Pengadaan ....... (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
R/K SKPD (Debet)
Kas Di Kas Daerah (Kredit)
Utang PFK (Kredit)

2 Jurnal di PPKD

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

35

PEMBANGUNAN ASET TETAP

1

2

3

Saat belum selesai 100%
Jurnal di SKPD Konstruksi Dalam Pengerjaan (Debet)
R/K PPKD (Kredit)
Belanja Modal Pengadaan ....... (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Jurnal di PPKD R/K SKPD (Debet)
Kas Di Kas Daerah (Kredit)
Utang PFK (Kredit)
Saat selesai 100% dan dibuat BAST
Jurnal di SKPD Aset Tetap (Debet)
Konstruksi Dalam Pengerjaan (Kredit)

PENERIMAAN HIBAH ASET TETAP
Aset Tetap (Debet)
Pendapatan Hibah dari ........-LO (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

36

18

PENYUSUTAN ASET TETAP
1

Pengakuan Penyusutan Aset
Tetap

1

Jika pertukaran aset
menimbulkan keutungan

2

Jika pertukaran aset
menimbulkan kerugian

Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet)
Akumulasi Penyusutan (Kredit)

TUKAR MENUKAR ASET
Aset Tetap... (yang masuk) (Debet)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet)
Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit)
Surplus Penjualan Aset Nonlancar-LO (Kredit)
Aset Tetap... (yang masuk) (Debet)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet)
Defisit Penjualan Aset Nonlancar-LO (Debet)
Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit)

PENJUALAN
Kas di Bendahara Penerimaan/Piutang (Debet)
Akumulasi Penyusutan (Debet)
Suplus Penjualan Aset Nonlancar (Kredit)
Aset Tetap (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan - LRA (Kredit)

37

JURNAL PENYESUAIAN AKHIR TAHUN
1 Pengakuan
Persediaan (Debet)
persediaan
Beban Persediaan (Kredit)
(Metode Periodik)
2 Pengakuan Bagian Bagian Lancar Tagihan/Piutang Jangka
Lancar Piutang
Panjang (Debet)
Jangka Panjang
Tagihan/Piutang Jangka Panjang (Kredit)
3 Pengakuan Bagian Utang Jangka Panjang (Debet)
Lancar Utang
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Jangka Panjang
(Kredit)
4 Penyusutan Aset
Tetap
5 Penyisihan
Piutang

Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet)
Akumulasi Penyusutan (Kredit)
Beban Penyisihan Piutang (Debet)
Penyisihan Piutang (Kredit)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

38

19

JURNAL
PENUTUP
JURNAL STANDAR
PENUTUP
Jurnal untuk
menutup akun-akun
LO

JURNAL STANDAR
PENUTUP
Jurnal untuk
menutup akun-akun
LRA

Pendapatan ............. LO (1)
Pendapatan ............. LO (2)
Pendapatan ............. LO (3)
Beban ............. (1)
Beban ............. (2)
Beban ............. (3)
Surplus/Defisit-LO

XXX
XXX
XXX

Surplus/Defisit-LO
Ekuitas

XXX

Pendapatan ............. LRA
Belanja
Transfer
Surplus/Defisit-LRA

XXX

Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Neto

XXX

Surplus/Defisit-LRA
Pembiayaan Neto
SiLPA/SiKPA

XXX
XXX

SiLPA/SiKPA
Perubahan SAL

XXX

XXX
XXX
XXX
XXX

XXX

XXX
XXX
XXX
XXX
XXX

XXX

XXX

39

JURNAL STANDAR KOREKSI KESALAHAN YANG BERULANG DAN SISTEMIK
TRANSAKSI WP LEBIH BAYAR
1

Koreksi Pendapatan - LO

2

Koreksi Pendapatan - LRA

TRANSAKSI WP KURANG BAYAR
1 Koreksi Pendapatan - LO
2

Koreksi Pendapatan - LRA

Pendapatan Pajak ... -LO (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)
Pendapatan Pajak ... -LRA (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Kas di Kas Daerah (Debet)
Pendapatan Pajak ... -LO (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan Pajak ... -LRA (Kredit)

40

20

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
1

2

3

Koreksi kesalahan yang
tidak mempengaruhi posisi
kas
Koreksi kesalahan atas
kelebihan pengeluaran
belanja/beban sehingga
mengakibatkan
penerimaan kembali
belanja/beban dan
menambah posisi kas
Koreksi kesalahan atas
kekurangan pengeluaran
belanja/beban dan
mengurangi posisi kas

Pembetulan dilakukan pada akun-akun
neraca terkait pada periode kesalahan
ditemukan
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran(Debet)
Pendapatan Lainnya-LO (Kredit)
Perubahan SAL (Debet)
Pendapatan Lainnya-LRA (Kredit)
Ekuitas (Debett)
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran (Kredit)
Saldo Anggaran Lebih (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)

41

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
4

Koreksi kesalahan atas
penerimaan PendapatanLRA yang menambah
ataupun mengurangi
posisi kas

5

Koreksi kesalahan atas
penerimaan PendapatanLO yang menambah
ataupun mengurangi
posisi kas

Jika terjadi penambahan PendapatanLRA
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran (Debet)
Saldo Anggaran Lebih (Kredit)
Jika terjadi pengurangan PendapatanLRA
Saldo Anggaran Lebih (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran (Kredit)
Jika terjadi penambahan PendapatanLO
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran(Debet)
Ekuitas (Kredit)
Jika terjadi pengurangan PendapatanLO
Ekuitas (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara
Pengeluaran (Kredit)
42

21

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
6

Koreksi kesalahan atas
penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan dan menambah
maupun mengurangi posisi
kas

Penerimaan pembiayaan - jika menambah
saldo kas
Perubahan SAL (Debet)
Saldo Anggaran Lebih..... (Kredit)
Kas di Kas Daerah(Debet)
Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan
(Kredit)
b. Penerimaan pembiayaan - jika
mengurangi saldo kas
Saldo Anggaran Lebih .... (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Utang Dalam Negeri Sektor
Perbankan.....(Debet)
Kas di Kas Daerah(Kredit) .........
c. Pengeluaran pembiayaan - jika
menambah saldo kas
Perubahan SAL (Debet)
Saldo Anggaran Lebih (Kredit)
Kas di Kas Daerah (Debet)
Dana Cadangan (Kredit)
d. Pengeluaran pembiayaan - jika
mengurangi saldo kas
Saldo Anggaran Lebih (Debet)
Perubahan SAL (Kredit)
Dana Cadangan (Debet)
Kas di Kas Daerah (Kredit)
a.

43

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN
7

Koreksi kesalahan atas
perolehan aset selain kas dan
menambah atau mengurangi
posisi kas

8

Koreksi kesalahan atas
pencatatan kewajiban yang
menambah maupun mengurangi
posisi kas

Jika menambah kas dan mengurangi nilai aset tetap
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Debet)
Tanah Kantor (Kredit)
Jika mengurangi kas dan menambah nilai aset tetap
Peralatan Kantor (Debet)
Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran
(Kredit)
Jika menambah kas
Kas (Debet)
Utang (Kredit)
Jika mengurangi kas
Utang (Debet)
Kas (Kredit)

44

22

www.bpkp.go,id

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

23