KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA TERHADAP KESIAPAN MEMBUKA USAHA SULAMAN.

(1)

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA TERHADAP KESIAPAN MEMBUKA USAHA SULAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana

Disusun oleh: Norma Rahmi Maryam

0901564

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT

HIASAN PADA BUSANA TERHADAP

KESIAPAN MEMBUKA USAHA SULAMAN

Oleh

Norma Rahmi Maryam

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Norma Rahmi Maryam 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NORMA RAHMI MARYAM

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA TERHADAP KESIAPAN MEMBUKA USAHA SULAMAN

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203 198603 2 001

Pembimbing II

Dra. Pipin Tresna Prihartini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan PKK FPTK UPI

Dra. Hj. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

iv

Norma Rahmi Maryam, 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

B. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana ... 28

C. Kesiapan Membuka Usaha Sulaman ... 35

D. Kerangka Pemikiran ... 41

E. Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

B. Metode Penelitian ... 45

C. Definisi Operasional ... 46

D. Instrumen Penelitian ... 47

E. Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 48

F. Analisis Data ... 48


(5)

A. Hasil Penelitian ... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN


(6)

vi

Norma Rahmi Maryam, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kerangka Berfikir ... 42

3.1. Rincian Populasi ... 44

3.2. Rincian Ukuran Sampel Tiap Kelas ... 45

4.1. Motivasi Responden Memasuki SMK ... 59

4.2. Tujuan Responden Memasuki SMK ... 59

4.3. Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana ... 60

4.4. Analisis Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana ... 61

4.5. Kesiapan Membuka Usaha Sulaman ... 63


(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 4.1 Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana ... 63 4.2 Kesiapan Membuka Usaha Sulaman ... 64 4.3 Koefisien Determinasi ... 67


(8)

viii

Norma Rahmi Maryam, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Contoh Kain dengan Berbagai Jenis Tenunan ... 9

2.2. Contoh Kain dengan Berbagai Jenis Tekstur ... 9

2.3. Contoh Kain dengan Berbagai Jenis Warna ... 9

2.4. Contoh Berbagai Benang ... 10

2.5. Contoh Berbagai Pita... 11

2.6. Contoh Berbagai Payet ... 11

2.7. Contoh Bentuk Geometris ... 12

2.8. Contoh Bentuk Naturalis ... 13

2.9. Contoh Bentuk Stilasi ... 13

2.10. Contoh Bentuk Abstrak ... 14

2.11. Contoh Pola Serak ... 15

2.12. Contoh Pola Pinggiran ... 15

2.13. Contoh Berbagai Motif Pola Pinggiran ... 16

2.14. Contoh Pola Mengisi Bidang ... 16

2.15. Contoh Berbagai Motif Pola Mengisi Bidang ... 17

2.16. Contoh Pola Bebas ... 17

2.17. Tusuk Jelujur dan Variasi Tusuk Jelujur ... 18

2.18. Tusuk Feston dan Variasi Tusuk Feston ... 19

2.19. Tusuk Tangkai dan Variasi Tusuk Tangkai ... 19

2.20. Tusuk Pipih dan Variasi Tusuk Pipih ... 19

2.21. Tusuk Rantai dan Variasi Tusuk Rantai ... 19

2.22. Contoh Penerapan Sulaman Fantasi ... 20

2.23. Contoh Sulaman Tiongkok ... 21

2.24. Contoh Sulaman Jerman ... 21

2.25. Contoh Sulaman Perancis ... 22

2.26. Contoh Sulaman Aplikasi ... 23

2.27. Contoh Sulaman Lekapan Benang ... 23


(9)

2.29. Contoh Sulaman Payet ... 25

2.30. Contoh Sulaman Inggris ... 26

2.31. Contoh Sulaman Richelieu ... 26

2.32. Contoh Sulaman Bayangan... 27

2.33. Contoh Sulaman Inkrustasi ... 27


(10)

Norma Rahmi Maryam, 2014

ABSTRAK

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA TERHADAP KESIAPAN MEMBUKA USAHA SULAMAN

Membuat hiasan busana merupakan serangkaian perlakuan untuk memperindah tampilan suatu busana. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran atau data, bagaimana kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman, yang dilakukan di SMKN 3 Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpul data berupa tes dan angket, yang disebar pada 48 responden. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana berada pada kriteria cukup, dan mengenai kesiapan membuka usaha sulaman juga berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kesiapan membuka usaha sulaman, dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan diterima. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana memberikan kontribusi yang besar (88,36%) terhadap kesiapan membuka usaha sulaman. Kata kunci: hiasan busana, usaha sulaman

ABSTRACT

CONTRIBUTIONS OF LEARNING OUTCOMES OF MAKING DECORATIONS ON CLOTHES IN READINESS TO OPEN

EMBROIDERY BUSINESS

Making decorations on clothes is series of treatments to decorate the appearance of a cloth. The purpose of this study was to obtain the contributions of learning outcomes of Making Decorations On Clothes in readiness to open embroidery business which done in Vocatinal High School 3 Cimahi. The method used is descriptive method with data collection tools such as tests and inquiries spreads to 48 repondents. The results showed that learning outcomes of Making Decorations On Clothes in adequate category, and the result of readiness to open embroidery business is also in adequate category. The result showed there were significant positive contributions from learning outcome of Making Decorations On Clothes in readiness to open embroidery business, those showed the hypothesis is accepted. Learning outcomes of Making Decorations On Clothes provided major contributions (88,36%) in readiness to open embroidery business.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah bidang fashion. Kebutuhan akan fashion tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Fashion tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh dan penunjang komunikasi saja, namun dapat memperindah penampilan dan menutupi kekurangan tubuh manusia, tergantung pemilihan warna, corak, dan model yang sesuai.

Fashion dalam perkembangannya terbagi menjadi beberapa jenis yang disesuaikan dengan kesempatan pemakai, salah satunya adalah kesempatan pesta. Salah satu penunjang fashion dalam kesempatan pesta adalah busana pesta yang dikenakan. Pembuatan busana pesta harus sesuai dengan karakteristik yang dapat ditinjau dari jenis kain yang berkualitas baik, warna yang disesuaikan dengan kesempatan, dan hiasan busana yang mewah. Hiasan busana untuk busana pesta harus memiliki kualitas yang baik dengan nilai estetika yang tinggi agar menghasilkan busana yang indah dan ekslusif.

Semakin berkembangnya dunia fashion maka semakin banyak pula decorative trims yang dapat diterapkan untuk memperindah busana pesta, salah satunya adalah penerapan sulaman sebagai hiasan. Sulaman diwujudkan melalui keterampilan tangan yang membutuhkan lebih banyak kreativitas, keuletan, ketelitian, ketekunan, dan waktu pengerjaan yang lebih lama. Sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

Penerapan hiasan pada busana dalam bentuk sulaman menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Penerapan sulaman pada busana pesta, busana kasual maupun busana anak dapat membuat tampilan busana menjadi lebih indah dan menarik. Penerapan sulaman pada busana pesta dapat memberikan kesan ekslusif dan unik. Sulaman ini dapat dipelajari di Sekolah Menengah Kejuruan pada


(12)

2

Norma Rahmi Maryam, 2014

program studi Keahlian Tata Busana pada mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana. Membuat Hiasan Pada Busana wajib ditempuh oleh peserta didik kelas XI pada semester ganjil. Materi teori pembelajaran berdasarkan indikator pada pembelajaran Membuat Hiasan Pada Busana yaitu konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana.

Peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran Membuat Hiasan Pada Busana dengan baik dan sungguh-sungguh akan memberikan nilai positif yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku dalam diri peserta didik. Perubahan tersebut meliputi perubahan dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam pembuatan hiasan pada busana yang disebut dengan hasil belajar, seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana (2005:22), bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Penguasaan peserta didik pada pengetahuan dan keterampilan membuat hiasan busana diharapkan akan menumbuhkan kesiapan pada diri peserta didik untuk membuka usaha sulaman, bentuk kesiapan ini ditunjang dengan kondisi fisik berupa kesehatan tubuh, kematangan berupa mental dan motivasi yang ada pada diri peserta didik sehingga siap untuk membuka usaha sulaman, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113), bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

Kesiapan tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran membuat hiasan pada busana untuk mempersiapkan peserta didik yang terampil dalam memasuki dunia kerja dan membuka suatu lapangan pekerjaan khususnya bidang usaha sulaman sehingga sebagai seorang lulusan SMK yang siap membuka usaha sulaman harus memiliki kemampuan membuat sulaman yang baik.

Sulaman dapat menjadi salah satu alternatif usaha dalam bidang busana. Usaha sulaman dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau suatu aktivitas yang


(13)

3

dilakukan untuk memperindah busana dengan hiasan sulaman dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Usaha sulaman pada busana pesta dapat menjadi alternatif usaha dalam bidang busana yang sudah memiliki penggemar tersendiri.

Uraian latar belakang masalah penelitian tersebut mendorong penulis untuk meneliti tentang: Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah merupakan penjelasan dari masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, sesuai dengan pendapat Sukardi (2008:29) menjelaskan perumusan masalah bahwa “masalah penelitian yang sudah diidentifikasi dan dibatasi agar memperoleh masalah yang layak untuk diteliti”. Berdasarkan definisi tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan indikator pembelajaran dari kompetensi Membuat Hiasan Pada Busana yaitu konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana.

2. Kesiapan merupakan suatu kondisi siswa SMK yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban atas kesiapan membuka usaha sulaman.

3. Usaha sulaman merupakan jenis usaha yang bergerak di bidang hiasan busana dengan dikerjakan secara manual atau dengan tangan. Hadirnya industri sulaman modern seperti mesin bordir, namun usaha sulaman manual juga masih banyak peminat, karena memiliki nilai seni tersendiri.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman?


(14)

4

Norma Rahmi Maryam, 2014 C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman adalah untuk memperoleh data tentang :

1. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana ditinjau dari indikator : konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana.

2. Kesiapan membuka usaha sulaman pada peserta didik kelas XII keahlian Tata Busana SMK.

3. Kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman pada peserta didik SMK.

4. Besarnya kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman pada peserta didik SMK.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan mengembangkan keilmuan tentang bidang sulaman bagi peserta didik SMK.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang diberikan saran dalam upaya merespon hasil belajar peserta didik untuk meningkatkan kualitas belajar, pengembangan materi pembelajaran dan proses pembelajaran Membuat Hiasan Pada Busana sebagai kesiapan membuka usaha pada peserta didik di bidang usaha sulaman.


(15)

5

b. Memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki sebagai kesiapan membuka usaha sulaman.

E. Struktur Organisasi

Penulisan skripsi terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi pemaparan setiap bagian yang ada dalam skripsi. Bab 1 pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian berisi kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritis dalam penyusunan gambaran umum mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana, hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana, kesiapan membuka usaha sulaman, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen seperti lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.


(16)

44 Norma Rahmi Maryam, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 3 Cimahi yang beralamat di Jl. Sukarasa No.136 Citeureup Cimahi, dengan pertimbangan bahwa belum ada yang melakukan penelitian tentang Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman pada peserta didik kelas XII tahun 2013/2014 SMKN 3 Cimahi.

2. Populasi

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis, data yang diperoleh merupakan respon dari populasi atau sampel penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Busana program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi yang sudah lulus mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana sebanyak 94 orang dengan perincian sebagai berikut :

No Kelas Jumlah

1 XII Busana 1 33

2 XII Busana 2 29

3 XII Busana 3 32

Jumlah 94

Tabel 3.1. Rincian Populasi

3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana. Penentuan ukuran sampel tahap pertama didasarkan pada perdugaan prporsi polpulasi dengan presisi yang ditetapkan sebesar 10% (0,10) dan derajat kepercayaan 95% melalui rumus sebagai berikut:

n =


(17)

45

Keterangan : n = banyaknya unit sampel N = banyaknya populasi sasaran d = presisi

1 = bilangan konstanta

Dengan menggunakan rumus tersebut dari jumlah populasi sebanyak 94 orang, maka jumlah sampel yang diperoleh :

n =

=

=

48,45 ≈ dibulatkan 48

Mengingat populasi tersebar di tiga kelas, maka distribusi ukuran sampel tahap berikutnya ditentukan berdasarkan metode alokasi proporsional dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

n

1 =

n

(Bambang P. dan Lina M.J., 2005:129)

Keterangan : n1 =besarnya ukuran sampel kelas ke-1 N1 = besarnya sub populasi dari kelas ke-1 N = total populasi

n = besarnya ukuran sampel

Dengan menggunakan rumus tersebut, contoh perhitungan untuk kelas ke-1 n1 = = 16,8 ≈ dibulatkan 17

Banyaknya ukuran sampel untuk tiap kelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Kelas Jumlah Populasi Jumlah Sampel

XI Busana 1 33 17

XI Busana 2 29 15

XI Busana 3 32 16

Jumlah 94 48

Tabel 3.1. Rincian Ukuran Sampel tiap Kelas

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode ini berpusat pada permasalahan aktual yang akan diteliti.

Alasan penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang dengan mengumpulkan, menyusun, menjelaskan dan menganalisa data


(18)

46

Norma Rahmi Maryam, 2014

tentang Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman pada peserta didik kelas XII program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, khususnya istilah yang digunakan pada judul skripsi ini.

Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana a. Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010:22) bahwa “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor”.

b. Membuat Hiasan Pada Busana

Pengertian Membuat Hiasan Pada Busana adalah salah satu mata pelajaran program produktif ditinjau dari indikator yang di dalamnya dibahas mencakup konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana.

Pengertian hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas yaitu perubahan tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor ditinjau dari indikator pada peserta didik program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi dalam konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana.


(19)

47

2. Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

a. Pengertian kesiapan menurut Slameto (2010:113) yaitu:

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup kondisi fisik, mental dan emosional.

b. Pengertian buka menurut Tim Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:217) adalah “jarak; antara; lebar; berjualan atau bekerja”, sedangkan membuka ialah “membuat; memulai; mengusahakan; mengadakan; menyelenggarakan; mengembangkan; merintis; memberi kesempatan”.

c. Usaha sulaman adalah jenis usaha yang bergerak di bidang hiasan busana dengan dikerjakan dengan tangan. Hadirnya industri sulaman modern seperti mesin bordir, namun usaha sulaman manual juga masih banyak peminat, karena memiliki nilai seni tersendiri.

Pengertian kesiapan membuka usaha sulaman pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas, sehingga pengertiannya adalah kondisi seseorang yang memiliki kesiapan untuk melakukan rencana membuka suatu lapangan pekerjaan melalui suatu proses atau cara membuat hiasan pada permukaan kain atau busana yang penyelesaiannya menggunakan bermacam-macam tusuk hias dan warna benang hias dengan menggunakan tangan, dengan standar yang ditentukan sehingga menghasilkan produk yang bernilai tinggi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penellitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Tujuan penggunaan instrumen adalah untuk memperoleh data mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman pada peserta didik kelas XII program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi. Instrumen penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.


(20)

48

Norma Rahmi Maryam, 2014

E. Alat Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data yaitu menentukan teknik pengumpulan data, menentukan pertanyaan, dan pengumpulan data sampai data terkumpul kembali untuk diolah.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tes

Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis dalam bentuk tes obyektif. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar Membuat Hiasan pada Busana sebagai variabel (X) yang telah dikuasai oleh peserta didik kelas XII program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi.

2. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang kesiapan membuka usaha sulaman tangan kepada peserta didik kelas XII program studi Tata Busana SMK Negeri 3 Cimahi.

F. Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Vertifikasi data, yaitu memeriksa dan memilih lembar jawaban yang benar dan dapat diolah lebih lanjut.

2. Pemberian skor atau scoring, pada seluruh pertanyaan instrumen penilaian menggunakan pedoman penskoran skala Likert yaitu skor tertinggi 5 dan terendah 1 atau modifikasi dari skala Likert yaitu setiap option diberi skor 1 dan responden boleh memilih lebih dari satu jawaban.


(21)

49

3. Mentabulasi nilai disetiap jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari seluruh responden untuk variabel X dan Y.

4. Penjumlahan skor dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan yang dibuat untuk memperoleh skor mentah.

5. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai kelas kebenaran, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment) atau metode pearson yang diberi notasi “r”, sebagai berikut:

√{ }{ } (Nana Sudjana, 2010:144) Keterangan:

r = Koefisien korelasi

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total n = Jumlah responden

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut :

√ (Nana Sudjana, 2010:146) Keterangan:

t = Nilai

r = Koefisian korelasi hasil n = Jumlah responden

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakan valid bila


(22)

50

Norma Rahmi Maryam, 2014

Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana (variabel X), sebagai contoh pada item nomor 1 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar 0,66 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 2,66 >

95%=1,71 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan bahwa

item no.1 pada variabel X dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan 95% dan dk=13.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen kesiapan membuka usaha sulaman (variabel Y), sebagai contoh pada item nomor 1 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar 0,57 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 2,07 >

(95%) = 1,71 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dinyatakan

bahwa item no.1 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan 95% dan dk=13.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Internal Consistency sebagai berikut :

1) Rumus Spearman Brown (Split half)

(Sugiyono, 2011:131) Keterangan:

Reliabilitas internal seluruh instrumen

Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua a) Rumus KR.20 (Kuder Richardson)

{

}

(Sugiyono, 2011:132)

Keterangan :

Reliabilitas internal seluruh instrumen k = Jumlah item dalam instrumen


(23)

51

1-

= varians total 2) Rumus KR.21

{

}

(Sugiyono, 2011:132) Reliabilitas internal seluruh instrumen

k = Jumlah item dalam instrumen M = Mean skor total

= varians total

3) Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)

(Sugiyono, 2011:132) Keterangan:

Reliabilitas instrumen

= Mean kuadrat antara subyek

= Mean kuadrat kesalahan

Tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas menggunakan bahan interprestasi nilai r sebagai berikut:

0,800 – 1,000 = sangat tinggi (Zainal Arifin, 2013:257) 0,600 – 0,799 = tinggi

0,400 – 0,599 = cukup 0,200 – 0,399 = rendah

<0,200 = sangat rendah

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut:

√ (Nana Sudjana, 2010:146) Keterangan:

t = Nilai


(24)

52

Norma Rahmi Maryam, 2014

n = Jumlah responden

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakan reliabel bila

dengan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai r11 = 0,93 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai

= 8,17 > (95%) = 1,71 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=13.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh nilai r11 = 0,92 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 7,56 > (95%) = 1,71 dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

c. Pengolahan Data Identitas Responden

Pengolahan data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase mengutip pendapat Ulber Silalahi (2009:358) sebagai berikut :

P = x 100% Keterangan :

P : Persentase (jawaban responden yang dicari) f : Frekuensi jawaban yang dicari

n : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap

Kemudian data ditafsirkan setelah dipersentasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

100% : Seluruhnya

76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya 25%-1% : Sebagian kecil


(25)

53

Keterangan : Data yang ditafsirkan adalah data yang persentasenya paling besar.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi yaitu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi-kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. R = skor maksimum – skor minimum (Sudjana, 2005:47)

2) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan Sturgess

BK = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 2005:47) Keterangan:

BK = Banyaknya kelasf n = Jumlah responden

3) Menggunakan panjang interval (P) P =

(Sudjana, 2005:47)

Keterangan : P = Panjang kelas

R = Rentang skor tertinggi – skor terendah BK = Banyaknya kelas

4) Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y 5) Menghitung Mean (M) skor

̅

(Sudjana, 2005:67) Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata

= Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x = tanda kelas interval


(26)

Chi-54

Norma Rahmi Maryam, 2014

a) Menentukan batas kelas interval

b) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus : Z = ̅

(Nana Sudjana, 2009:116) Keterangan:

Z = Angka baku

X = Batas kelas interval

̅ = Mean

S = Simpangan baku

c) Menentukan batas luas tiap kelas interval (L) dengan rumus: L =

d) Menentukan frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas kelas interval (L) dengan jumlah responden (n)

e) Menghitung besarnya distribusi Chi-kuadrat dengan rumus :

(Nana Sudjana, 2009:129) Keterangan :

= Chi-kuadrat

= Data frekuensi yang diperoleh dari sampel (hasil observasi/kuesioner) = Frekuensi yang diperoleh atau diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi.

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika

dengan derajat kebebasan (dk = d-3) pada taraf nyata α = 0,05

begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika . e. Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebar disekitar garis linear atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus Fisher (F), dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(27)

55

a) Mencari harga persamaan regresi variabel X dan Y melalui persamaan regresi linear sederhana : ̂ a + bX dimana harga a dan b diperoleh dari:

a =

b =

(Sudjana, 2005:315)

b) Uji linear dan keberartian regresi, dengan rumus : (1) Menghitung jumlah kuadrat regresi

(Sudjana, 2005:327)

(2) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a

[∑

]

(Sudjana, 2005:328) (3) Menghitung jumlah kuadrat residu

⁄ (sudjana, 2005:327)

(4) Menghitung kuadrat kekeliruan

∑ [∑ ] (Sudjana, 2005:331)

(5) Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan

(Sudjana, 2005:333)

(6) Menghitung derajat kebebasan kekeliruan

(7) Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan

(8) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan

(9) Menghitung rata-rata kuadrat ketidakcocokan

(10) Menghitung nilai ketidakcocokan


(28)

56

Norma Rahmi Maryam, 2014

(11) Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a (12) Menentukan derajat kebebasan residu

(13) Menentukan

(14) Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu

(15) Mencari korelasi dengan menghitung dan

(16) Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji Fisher, dengan maksud untuk mengetahui kelas keberartian perolehan persamaan linieritas regresi.

Kriteria pengujian : jika maka linieritas data signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95%.

f. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

√{ }{ } (Nana Sudjana, 2010:144) Keterangan:

r = Koefisien korelasi

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total n = Jumlah responden

Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus Rank Spearman sebagai berikut:


(29)

57

rho =

(Nana Sudjana, 2010:144)

Keterangan :

rho = Koefisien korelasi

=

Jumlah beda ranking antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden

Kriteria penafsiran koefisien korelasi menurut Zainal Arifin (2013:257) yaitu:

0,80 ≤ ≤ 1,00 : Sangat tinggi

0,60 ≤ ≤ 0,80 : Tinggi

0,40 ≤ ≤ 0,60 : Cukup

0,20 ≤ ≤ 0,40 : Rendah 0,00 ≤ ≤ 0,20 : Sangat rendah

Harga r yang diperoleh dari perhitungan, kemudian diuji menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut :

√ (Nana Sudjana, 2010:146) Keterangan:

t = Nilai

r = Koefisian korelasi hasil n = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis: tolak hipotesis nol ( jika > dengan derajat kebebasan dk = n-2 pada taraf kepercayaan 95%.

g. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y.

Rumus koefisien menurut Suprian A.S (2007:40), sebagai berikut : KD =


(30)

58

Norma Rahmi Maryam, 2014 Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi yaitu :

80,00 ≤ KD ≤ 100,00% : Sangat besar

60,00 ≤ KD ≤ 80,00% : Besar 40,00 ≤ KD ≤ 60,00% : Cukup

20,00 ≤ KD ≤ 40,00% : Kecil


(31)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana

Hasil penelitian mengenai hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana yang diperoleh peserta didik kelas XII Busana SMK Negeri 3 Cimahi berdasarkan mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana, khususnya pada busana pesta. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana berdasarkan indikator konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana pada umumnya responden lebih dari setengahnya berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh responden memahami materi, teori dan praktek mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana, khususnya busana pesta. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana yang berada pada kriteria cukup dipengaruhi oleh ketekunan, kematangan, kesiapan, dan kondisi fisik pada peserta didik, serta motivasi dan tujuan dalam diri peserta didik, pengalaman belajar dan faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah ataupun pergaulan peserta didik di masyarakat.

2. Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Hasil penelitian mengenai kesiapan membuka usaha sulaman kurang dari setengahnya berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik mempunyai kesiapan yang cukup dalam membuka usaha sulaman. Kesiapan membuka usaha sulaman yang berada pada kriteria cukup dipengaruhi oleh motivasi dan tujuan dalam diri peserta didik, pengalaman belajar dan faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah ataupun pergaulan peserta didik di masyarakat.


(32)

73

Norma Rahmi Maryam, 2014

3. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi positif yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja diterima, dengan kata lain terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana (variabel X) terhadap kesiapan membuka usaha sulaman (variabel Y).

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana memberikan kontribusi yang besar terhadap kesiapan membuka usaha sulaman, baik ditinjau pada materi teori maupun praktek pada mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pembelajaran Membuat Hiasan Pada Busana. Saran ini penulis tunjukkan kepada peserta didik kelas XII Busana SMK Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana pada kompetensi konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana pada umumnya berada pada kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana berada pada kriteria cukup antara lain disebabkan oleh pembuatan hiasan busana yang membutuhkan usaha yang lebih banyak di sisi keuletan, ketelitian, ketekunan, dan waktu pengerjaan yang lebih lama. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan motivasi agar peserta didik mampu meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam membuat hiasan busana dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa dapat dijadikan bekal pada membuka usaha sulaman.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati. dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1II. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Karmila, Mila dan Marlina. (2011). Kriya Tekstil. Jakarta: Bee Media Pustaka. Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah, Lina. (2005). Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

SMK Negeri 3 Cimahi. (2012). Silabus Membuat Hiasan pada Busana. Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suprian. (2007). Statistika. UPI. Tidak diterbitkan.

Tresna.P, Pipin. (2009). Desain Hiasan. Bandung: Gapura Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


(34)

75

Norma Rahmi Maryam, 2014

Zulkarnaen, Yossy. (2006). Sulam Benang. Depok: Puspa Swara.

Zulkarnaen, Yossy. (2007). Sulam Pita untuk Pemula. Depok: Puspa Swara. Skripsi :

Aisyah, Siti. (2013). Kontribusi Hasil Belajar Keterampilan Tata Busana Terhadap Kemampuan Pembuatan Hiasan Lenan Rumah Tangga.

“Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kencana, Gilang. (2013). Penerapan Hasil Belajar Sulaman Berwarna pada Pembuatan Hiasan Busana Pesta Wanita. “Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Liana, Novi. (2012). Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Busana (Embroidery) Terhadap Kesiapan Menjadi tenaga Kerja Di Industri Bordir.

“Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rachmawati, Asstia. (2013). Kontribusi Hasil Belajar Fashion dan Aksesoris Terhadap Kesiapan Menjadi Shoes Designer. “Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Internet :

Astutik, Yuni. (2012). Bisnis Sulam Kerudung yang makin Menggiurkan. [Online].

Tersedia di: http://www.fiqhislam.com. Diakses 11 Agustus 2013. Corbet, Mary. (2013). Hand Embroidery Stitches. [Online].

Tersedia di: http://www.needlenthread.com. Diakses 31 Januari 2014. Wahyudi, Sugeng. (2013). Mimin Amir Sukses Geluti Usaha Sulam. [Online].

Tersedia di: http://www.ciputraentrepreneurship.com. Diakses 11 Agustus 2013.


(1)

rho =

(Nana Sudjana, 2010:144) Keterangan :

rho = Koefisien korelasi

= Jumlah beda ranking antara variabel X dan variabel Y

n = Jumlah responden

Kriteria penafsiran koefisien korelasi menurut Zainal Arifin (2013:257) yaitu:

0,80 ≤ ≤ 1,00 : Sangat tinggi

0,60 ≤ ≤ 0,80 : Tinggi

0,40 ≤ ≤ 0,60 : Cukup

0,20 ≤ ≤ 0,40 : Rendah 0,00 ≤ ≤ 0,20 : Sangat rendah

Harga r yang diperoleh dari perhitungan, kemudian diuji menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut :

√ (Nana Sudjana, 2010:146) Keterangan:

t = Nilai

r = Koefisian korelasi hasil n = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis: tolak hipotesis nol ( jika > dengan derajat kebebasan dk = n-2 pada taraf kepercayaan 95%.

g. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y.

Rumus koefisien menurut Suprian A.S (2007:40), sebagai berikut : KD =


(2)

58

Norma Rahmi Maryam, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi yang dicari r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi yaitu :

80,00 ≤ KD ≤ 100,00% : Sangat besar

60,00 ≤ KD ≤ 80,00% : Besar 40,00 ≤ KD ≤ 60,00% : Cukup

20,00 ≤ KD ≤ 40,00% : Kecil


(3)

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi

hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana terhadap kesiapan membuka usaha sulaman”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana

Hasil penelitian mengenai hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana yang diperoleh peserta didik kelas XII Busana SMK Negeri 3 Cimahi berdasarkan mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana, khususnya pada busana pesta. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana berdasarkan indikator konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana pada umumnya responden lebih dari setengahnya berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa belum seluruh responden memahami materi, teori dan praktek mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana, khususnya busana pesta. Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana yang berada pada kriteria cukup dipengaruhi oleh ketekunan, kematangan, kesiapan, dan kondisi fisik pada peserta didik, serta motivasi dan tujuan dalam diri peserta didik, pengalaman belajar dan faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah ataupun pergaulan peserta didik di masyarakat.

2. Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Hasil penelitian mengenai kesiapan membuka usaha sulaman kurang dari setengahnya berada pada kriteria cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik mempunyai kesiapan yang cukup dalam membuka usaha sulaman. Kesiapan membuka usaha sulaman yang berada pada kriteria cukup dipengaruhi oleh motivasi dan tujuan dalam diri peserta didik, pengalaman belajar dan faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah ataupun pergaulan peserta didik di masyarakat.


(4)

73

Norma Rahmi Maryam, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

|

3. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi positif yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja diterima, dengan kata lain terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana (variabel X) terhadap kesiapan membuka usaha sulaman (variabel Y).

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana memberikan kontribusi yang besar terhadap kesiapan membuka usaha sulaman, baik ditinjau pada materi teori maupun praktek pada mata pelajaran Membuat Hiasan Pada Busana.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pembelajaran Membuat Hiasan Pada Busana. Saran ini penulis tunjukkan kepada peserta didik kelas XII Busana SMK Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana pada kompetensi konsep dasar hiasan pada busana, pemilihan bahan pembuatan decorative trims pada busana, pembuatan desain motif hias sulaman, teknik memindahkan desain motif hias pada kain atau busana, dan teknik pembuatan sulaman atau hiasan pada busana pada umumnya berada pada kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana berada pada kriteria cukup antara lain disebabkan oleh pembuatan hiasan busana yang membutuhkan usaha yang lebih banyak di sisi keuletan, ketelitian, ketekunan, dan waktu pengerjaan yang lebih lama. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan motivasi agar peserta didik mampu meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam membuat hiasan busana dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa dapat dijadikan bekal pada membuka usaha sulaman.


(5)

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati. dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1II. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Karmila, Mila dan Marlina. (2011). Kriya Tekstil. Jakarta: Bee Media Pustaka. Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah, Lina. (2005). Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

SMK Negeri 3 Cimahi. (2012). Silabus Membuat Hiasan pada Busana. Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suprian. (2007). Statistika. UPI. Tidak diterbitkan.

Tresna.P, Pipin. (2009). Desain Hiasan. Bandung: Gapura Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


(6)

75

Norma Rahmi Maryam, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Pada Busana Terhadap Kesiapan Membuka Usaha Sulaman

Zulkarnaen, Yossy. (2006). Sulam Benang. Depok: Puspa Swara.

Zulkarnaen, Yossy. (2007). Sulam Pita untuk Pemula. Depok: Puspa Swara. Skripsi :

Aisyah, Siti. (2013). Kontribusi Hasil Belajar Keterampilan Tata Busana Terhadap Kemampuan Pembuatan Hiasan Lenan Rumah Tangga.

“Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kencana, Gilang. (2013). Penerapan Hasil Belajar Sulaman Berwarna pada Pembuatan Hiasan Busana Pesta Wanita. “Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Liana, Novi. (2012). Kontribusi Hasil Belajar Membuat Hiasan Busana (Embroidery) Terhadap Kesiapan Menjadi tenaga Kerja Di Industri Bordir.

“Skripsi”, Fakultas Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rachmawati, Asstia. (2013). Kontribusi Hasil Belajar Fashion dan Aksesoris

Terhadap Kesiapan Menjadi Shoes Designer. “Skripsi”, Fakultas

Pendidikan teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Internet :

Astutik, Yuni. (2012). Bisnis Sulam Kerudung yang makin Menggiurkan. [Online].

Tersedia di: http://www.fiqhislam.com. Diakses 11 Agustus 2013. Corbet, Mary. (2013). Hand Embroidery Stitches. [Online].

Tersedia di: http://www.needlenthread.com. Diakses 31 Januari 2014. Wahyudi, Sugeng. (2013). Mimin Amir Sukses Geluti Usaha Sulam. [Online].

Tersedia di: http://www.ciputraentrepreneurship.com. Diakses 11 Agustus 2013.