MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI DESAIN BUSANA SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA STUDIO DESAIN.

(1)

ABSTRAK

Teknologi desain busana merupakan sebuah bentuk perkembangan proses pembuatan desain busana menggunakan bantuan teknologi digital (komputer) sehingga berperan penting dalam membuka usaha studio desain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, ditinjau dari kompetensi pengetahuan konsep dasar tracing, kompetensi proses pembuatan desain ilustrasi (fashion illustration), kompetensi pengetahuan desain presentasi (presentation drawing), kompetensi pengetahuan desain produksi (production sketching) dan kompetensi proses pembuatan dan penerapan desain panel pada busana. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan alat pengumpul data berupa angket. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana, bidang keilmuan dan keahlian Desain, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia yang telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana, angkatan 2010 dan angkatan 2011 yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan hasil belajar teknologi desain busana ditinjau dari proses pembuatan desain ilustrasi (fashion illustration) dan pengetahuan desain produksi (production sketching) memberikan manfaat yang baik bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk membuka usaha studio desain dan lebih dari setengah mahasiswa menyatakan bahwa hasil belajar teknologi desain busana ditinjau dari kompetensi pengetahuan konsep dasar

tracing, pengetahuan desain presentasi (presentation drawing) dan proses pembuatan dan

penerapan desain panel pada busana memberikan manfaat yang cukup bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk membuka usaha studio desain.


(2)

………...………..……ii

………...………..…….iii

………...………..… .iv

………...………..…...1

………...………..……1

…………...………..…...3

………...………..……4

………...………..……..…4

………...………..….5

…………..………..…7

………...……….….7

………...………....13

………...……….…..7

………...…………...7

………...……….19

………...………...32

………...………...34 ………...………...44

………...………...42 ………

...………...34

………...………...46 ………...………...46

………...………....49 ………...………...47

………...………...47

………...………...50

………...………...51

………...………...50

………...………...52

………...………...53

………...………...83

………...53

………...……….………...… i

………...………..……ix ………...……….….viii

………...………..…...vi

………...………22

………...………...24 DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjuan Mata Kuliah Teknologi Desain Busana

B. Materi Perkuliahan Teknologi Desain Busana 1. Tracing

2. Desain Ilustrasi (fashion illustration) 3. Desain Presentasi (presentation drawing) 4. Desain Produksi (production sketching) 5. Desain Panel

C. Hasil Belajar Teknologi Desain Busana D. Kesiapan Membuka Usaha Studio Desain

1. Usaha Studio Desain 2. Konsep Kesiapan E. Pertanyaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian B. Metode Penelitian

C. Definisi Operasional D. Instrumen Penelitian

E. Proses Pengembangan Instrumen F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Pengolahan Data H. Penafsiran Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian


(3)

………...………...95

………...………...95

………...………...97

………...………...97

………...………...99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Saran 1. Mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

A. Kisi-Kisi Instrumen B. Instrumen Penelitian


(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Teknologi desain berhubungan erat dengan fashion, yaitu salah satu teknologi yang membantu dalam proses mendesain busana. Kecanggihan teknologi selain memberi manfaat bagi orang banyak, juga telah mempermudah aktivitas manusia, di antaranya pada proses pembuatan desain busana. Teknologi desain busana merupakan sebuah istilah dalam pembuatan suatu desain busana dengan bantuan teknologi digital (komputer), yang sangat membantu untuk mewujudkan suatu desain busana pada usaha bidang busana khususnya usaha studio desain.

Salah satu mata kuliah yang membahas tentang teknologi dalam bidang desain yaitu teknologi desain busana pada Prodi Pendidikan Tata Busana, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Hasil belajar ini akan diperoleh setelah mahasiswa mempelajari materi yang dipelajari pada Prodi Pendidikan Tata Busana pada bidang keilmuan dan keahlian desain yang terdapat pada mata kuliah teknologi desain busana pada tingkat III semester V di Universitas Pendidikan Indonesia.

Tujuan mata kuliah ini yaitu adanya perubahan tingkah laku pada mahasiswa berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dalam mengolah desain busana dengan teknologi digital (komputer), ide dan kreativitas, dan kemahiran dalam proses pembuatan desain. Pada mata kuliah teknologi desain busana dipelajari dasar-dasar pengolahan grafis dengan Corel Draw, konsep tracing, pengolahan format Fashion Illustration, pengolahan format Presentation

Drawing, pengolahan format Production Sketching, pengolahan desain panel

menggunakan program Adobe Photoshop, dan aplikasi desain panel pada berbagai produk busana, hingga siap membuka usaha studio desain.

Proses pembelajaran yang diikuti mahasiswa pada mata kuliah teknologi desain busana yang berlangsung secara serius dan sungguh-sungguh akan berdampak pada perubahan tingkah laku, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan dalam membuat desain busana menggunakan teknologi digital


(5)

(komputer), mulai dari tracing menggunakan aplikasi Corel Draw, membuat

fashion illustration menggunakan aplikasi Adobe Photoshop, membuat tampilan presentation drawing, production sketching dan desain panel serta memiliki

keahlian dan keterampilan yang matang. Perubahan ini disebut dengan hasil belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2010, hlm.57). Menurut Winkel hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan berupa pengetahuan, wawasan dan keterampilan (dikutip oleh Purwanto, 2010, hlm. 133).

Dari hasil belajar berupa pengetahuan teknologi desain busana tersebut diharapkan mahasiswa akan memiliki bekal untuk siap menjadi seorang pendidik dalam bidang busana atau siap membuka usaha khususnya usaha studio desain. Menurut kamus psikologi kesiapan adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006, hlm. 419).

Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional atau dengan kata lain kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi atau mempraktekkan suatu kegiatan yang memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu (Oemar Hamalik, 2008, hlm. 94).

Dari pendapat para ahli dapat penulis sarikan bahwa kesiapan adalah kondisi seseorang yang siap dalam menghadapi segala sesuatu ataupun yang berkaitan dengan pilihan dalam hidupnya.

Studio (perusahaan) desain adalah suatu tempat usaha jasa desain yang menciptakan dan memproduksi kreasi tentang bentuk, sketsa-sketsa, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna yang berbentuk dua atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis baik desain busana, desain interior, desain grafis dan desain lainnya, sedangkan usaha studio desain busana adalah suatu tempat usaha jasa desain khusus busana, seperti pembuatan desain produksi busana, desain


(6)

3

ilustrasi busana, desain persentasi dan desain busana lainnya menggunakan teknologi digital (komputer) sesuai dengan perkembangan zaman. Pada sebuah studio desain busana, seorang fashion designer bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah tampilan visual secara penuh, dan menjadikan tampilan tersebut dapat mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan perusahaan kepada konsumen. Peluang dalam membuka usaha studio desain khususnya bidang busana cukup besar, karena belum terlalu banyak usaha studio desain bidang busana. Salah satu aspek yang mempengaruhinya yaitu dari segi modal usaha yang cukup mahal. Usaha studio desain dapat dijalankan dengan memiliki konsumen baik bersifat perorangan maupun dalam bentuk perusahaan, seperti perusahaan tekstil, industri garment atau perusahaan berskala besar lainnya.

Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar teknologi desain busana diharapkan dapat dijadikan bekal untuk dimanfaatkan sehingga siap membuka usaha studio desain.

Uraian di atas dijadikan dasar penulis untuk melakukan penelitian

mengenai “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Desain Busana Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Studio Desain” pada mahasiswa tingkat tiga Program Studi Pendidikan Tata Busana konsentrasi Desain Universitas Pendidikan Indonesia. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum memulai penelitian, yaitu untuk memudahkan dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dalam pelaksanaan penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

a. Teknologi desain busana diharapkan dapat mempermudah dan menunjang mahasiswa dalam usaha studio desain untuk membuat suatu desain busana yang kreatif, inovatif, bervariasi dan mempunyai kekhasan.


(7)

b. Hasil belajar teknologi desain busana diharapkan dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku mahasiswa mencangkup pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga hasil belajar ini diharapkan dapat dijadikan bekal ilmu dan keterampilan terhadap kesiapan mahasiswa membuka usaha studio desain. c. Studio (perusahaan) desain adalah suatu tempat usaha jasa desain yang menciptakan dan memproduksi desain-desain, sedangkan studio desain busana adalah suatu tempat usaha jasa desain khusus busana, seperti pembuatan desain produksi busana, desain ilustrasi busana, desain persentasi dan desain busana lainnya menggunakan teknologi digital (komputer) sesuai dengan perkembangan zaman yang dapat menghasilkan keuntungan. Kebutuhan komunikasi dalam bidang desain dan kemajuan teknologi itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus kepada mahasiswa untuk membuka usaha studio desain.

d. Membuka usaha studio desain memerlukan kesiapan yang matang. Kesiapan membuka usaha studio desain dimungkinkan akan timbul setelah mahasiswa memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembuatan desain busana dengan menggunakan teknologi digital (komputer).

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini. Pokok permasalahan yang menjadi

rumusan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana manfaat hasil belajar teknologi

desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data tentang manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, ditinjau dari kompetensi:

1. Pengetahuan konsep dasar tracing sebagai kesiapan membuka usaha studio desain.

2. Proses pembuatan desain ilustrasi (fashion illustration) sebagai kesiapan membuka usaha studio desain.


(8)

5

3. Pengetahuan desain presentasi (presentation drawing) sebagai kesiapan membuka usaha studio desain.

4. Pengetahuan desain produksi (production sketching) sebagai kesiapan membuka usaha studio desain.

5. Proses pembuatan dan penerapan desain panel sebagai kesiapan membuka usaha studio desain.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian manfaat hasil belajar teknologi desain busana terhadap kesiapan membuka usaha studio desain, secara teoritis dan praktis di harapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Secara teoritis: Hasil belajar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru pada mahasiswa tentang teknologi desain busana, serta dapat memberikan pengetahuan tentang usaha studio desain sebagai sarana jual beli jasa pendesainan busana dengan metode yang kreatif dan menarik sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Secara praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan kemampuan desain busana dengan bantuan teknologi digital (komputer) sebagai bekal membuka usaha studio desain.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penilitian mengenai hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, secara sistematis dapat diuraikan menjadi beberapa bagian : Bab I berisi Pendahuluan, yang mencangkup Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi. Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencangkup Tinjauan Pembelajaran teknologi desain busana, Hasil Belajar teknologi desain busana, kesiapan membuka usaha studio desain, Pertanyaan Penilitian dan Kerangka berfikir. Bab III berisi Metodologi


(9)

Penelitian yang mencangkup tentang, Lokasi, Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengambangan Instrumen, Teknik Pengumpulan data, Teknik pengolahan data dan Penafsiran data. Bab IV berisi Hasil penelitian dan Pembahasan, yang mencangkup tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan penelitian. Bab V berisi Simpulan dan Saran.


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, populasi dan sampel penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Bumi Siliwangi yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat, dengan alasan bahwa lokasi penelitian tersebut merupakan Universitas yang memiliki mata kuliah teknologi desain busana di dalamnya. Hal itu berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, sehingga diharapkan penulis memperoleh efektifitas dalam mengumpulkan data penelitian.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Tata Busana paket pilihan desain, angkatan 2010-2011, yang telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana berjumlah 34 orang, 12 orang angkatan 2010 dan 22 orang angkatan 2011.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi (Nana Sudjana, 2012, hlm. 85). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel (jangan lupa yang mencerminkan populasinya). Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa paket pilihan konsentrasi desain Program Studi Tata Busana angkatan 2010 dan 2011


(11)

dengan jumlah total 34 orang yang telah mengikuti mata kuliah Teknologi Desain Busana.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah pendekatan yang dipilih dalam memecahkan masalah penelitian (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2012, hlm. 172). Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena masalah yang diteliti adalah masalah yang terjadi pada masa sekarang. Metode deskriftif yang telah dikemukakan di atas penulis gunakan dalam pengolahan data mengenai “Manfaat Hasil Belajar Teknologi Desain Busana Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Studio Desain” pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI angkatan tahun 2010 dan 2011.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman pengertian dan penafsiran antara penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian ini. Oleh karena itu penulis perlu memperjelas

istilah-istilah yang terdapat pada judul “MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI

DESAIN BUSANA SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA STUDIO DESAIN” seperti berikut:

1. Manfaat hasil belajar teknologi desain busana a. Manfaat


(12)

48

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2012, hlm. 22).

c. Teknologi desain busana

Teknologi desain busana adalah segala macam bentuk cara yang digunakan untuk kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia yang merujuk pada pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah rancangan atau desain busana dan dijadikan sebagai salah satu peluang bagi para perancang busana atau siapapun yang merancang busana untuk mendesain busana yang perwujudan busananya dapat mempergunakan mesin-mesin dengan teknologi mutakhir salahsatunya menggunakan teknologi digital (komputer). Selain itu, teknologi desain busana merupakan salah satu nama matakuliah yang wajib ditempuh mahasiswa pada tingkat tiga semester lima pada Program Studi Pendidikan Tata Busana konsentrasi desain Universitas Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan berupa penguasaan teknologi desain busana, penggunaan tracing, pembuatan desain ilustrasi (fashion illustration), desain presentasi (presentation drawing), desain produksi (production sketching) dan desain panel. Selain itu, mata kuliah ini dapat memberikan penguasaan pengetahuan yang diharapkan dapat dikembangkan peserta didik menjadi keterampilan dalam membuat rancangan ide sebuah desain busana dengan bantuan teknologi digital (komputer).

2. Kesiapan membuka usaha studio desain

a. Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional (Oemar Hamalik, 2008, hlm. 94). Kesiapan membuka usaha studio desain dimungkinkan akan timbul setelah mahasiswa memperoleh pengetahuan tentang seperti apa teknologi untuk mendesain sebuah busana pada mata kuliah teknologi desain busana.


(13)

b. Usaha atau perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu Negara.

c. Studio (perusahaan) desain adalah suatu tempat usaha jasa desain yang menciptakan dan memproduksi kreasi tentang bentuk, sketsa-sketsa, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna yang berbentuk dua atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis baik desain busana, desain interior, desain grafis dan desain lainnya, sedangkan usaha studio desain busana adalah suatu tempat usaha jasa desain khusus busana, seperti pembuatan desain produksi busana, desain ilustrasi busana, desain persentasi dan desain busana lainnya menggunakan teknologi digital (komputer) sesuai dengan perkembangan zaman. Pada sebuah studio desain busana, seorang fashion designer bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah tampilan visual secara penuh, dan menjadikan tampilan tersebut dapat mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikannya kepada pelanggan.

Kesiapan membuka usaha studio desain adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai seseorang dalam proses perkembangan baik itu mental, fisik, sosial ataupun emosional dalam membuka usaha atau perusahaan studio desain yaitu tempat usaha jasa desain yang menciptakan kreasi desain busana menggunakan teknologi digital (komputer). Desain yang diciptakan sesuai dengan perkembangan zaman, memiliki kekhasan, dan inovatif.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif


(14)

50

dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain kepada mahasiswa paket pilihan desain Program Studi Pendidikan Tata Busana Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010-2011 yang akan membuka usaha studio desain dan telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, dan menyebarkan instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah angket atau kuisioner sebagai alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk daftar pertanyaan untuk memperoleh data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggung jawabkan.

Angket atau kuisioner yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, pada mahasiswa paket pilihan desain program studi pendidikan tata busana angkatan 2010 dan 2011 yang akan membuka usaha studio desain, mahasiswa tersebut berjumlah 34 orang dan telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana.


(15)

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh reponden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam hasil angket

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkan kemudian memasukkan data kedalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya

c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterpretasikan data supaya diperoleh kesimpulan. Rumus presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2011:43) bahwa rumus untuk menghitung presentase yaitu :

Keterangan:

P : persentase (jawaban responden yang dicari)

f : frekuensi jawaban yang dicari n : jumlah responden


(16)

52

H. Penafsiran Data

Rumusan yang diuraikan diatas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari 1, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan Kriteria sebagai berikut:

100% : seluruhnya 76%-99% : sebagian besar

51%-75% : lebih dari setengahnya 50% : setengah

26%-49% : kurang dari setengahnya 1%-25% : sebagian kecil

0% : tidak seorang pun


(17)

Bantan, Irvan. (2011). Super Cepat Jago Photoshop CS5. Sidoarjo: Media Cerdas Haldani, A. (2011). FASHION. Bandung: Institut Teknologi Bandung

LPK Pimba. (2011). Modul Photoshop

Riyanto, Arifah A. (2003). Desain Busana. Bandung:Yapemdo Bandung Riyanto, Arifah A. (2003). Teori Busana. Bandung:Yapemdo Bandung

Saputra, Bima. (2011). Fun & Easy Mahir CorelDraw X5 Untuk Pemula. Sidoarjo: Media Cerdas

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2009). Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Syarief, A. (2011). Pengantar Kajian Desain dan Gaya Hidup. Bandung: Institut

Teknologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wiana, Winwin. (2012). Fenomena desain fesyen. Bandung: Gapura Press Yandianto. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S Bandung Dokumen

Winwin Wiana, Mila Karmila. (2014). Silabus Mata Kuliah Teknologi Desain

Busana. PKK. FPTK UPI: Tidak diterbitkan

Winwin Wiana. (2013). Tahap pembuatan fashion illustration. PKK. FPTK UPI: Tidak diterbitkan


(18)

100

Jurnal

Studio Desain. UNIKOM: Tidak diterbitkan

Skripsi

Farah, M. (2009). Manfaat hasil belajar estetika dan mode sebagai kesiapan menjadi

designer di butik. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Nurul, C.I. (2014). Manfaat hasil belajar fesyen sebagai kesiapan menjadi personal

shopper. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Zyta, D.R. (2014). Manfaat hasil belajar menejemen bisnis busana butik sebagai

kesiapan perintisan bisnis fashion online. Skripsi pada FPTK UPI Bandung:

Tidak diterbitkan Internet

Adobe Photoshop - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files (2014) Apa Sih Tracing Itu//hobyt_files (2014)

Google.com/DampakPerkembanganTeknologi (16 September 2014)

Google.com/DESAIN_DALAM_TEKNIK_PRESENTASI_BIDANG_BUSANA (16 September 2014)

Google.com/DESAIN_ILUSTRASI_PADA_MEDIA_PROMOSI_BIDANG_BUSA NA (16 September 2014)

Google.com//eprints.uny.ac.id/16990/5/BAB%20II%20santos.pdf (Agustus 2015)


(1)

b. Usaha atau perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu Negara.

c. Studio (perusahaan) desain adalah suatu tempat usaha jasa desain yang menciptakan dan memproduksi kreasi tentang bentuk, sketsa-sketsa, konfigurasi, atau komposisi garis dan warna yang berbentuk dua atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis baik desain busana, desain interior, desain grafis dan desain lainnya, sedangkan usaha studio desain busana adalah suatu tempat usaha jasa desain khusus busana, seperti pembuatan desain produksi busana, desain ilustrasi busana, desain persentasi dan desain busana lainnya menggunakan teknologi digital (komputer) sesuai dengan perkembangan zaman. Pada sebuah studio desain busana, seorang fashion designer bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah tampilan visual secara penuh, dan menjadikan tampilan tersebut dapat mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikannya kepada pelanggan.

Kesiapan membuka usaha studio desain adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai seseorang dalam proses perkembangan baik itu mental, fisik, sosial ataupun emosional dalam membuka usaha atau perusahaan studio desain yaitu tempat usaha jasa desain yang menciptakan kreasi desain busana menggunakan teknologi digital (komputer). Desain yang diciptakan sesuai dengan perkembangan zaman, memiliki kekhasan, dan inovatif.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,


(2)

50

dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain kepada mahasiswa paket pilihan desain Program Studi Pendidikan Tata Busana Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010-2011 yang akan membuka usaha studio desain dan telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, dan menyebarkan instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah angket atau kuisioner sebagai alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk daftar pertanyaan untuk memperoleh data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggung jawabkan.

Angket atau kuisioner yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar teknologi desain busana sebagai kesiapan membuka usaha studio desain, pada mahasiswa paket pilihan desain program studi pendidikan tata busana angkatan 2010 dan 2011 yang akan membuka usaha studio desain, mahasiswa tersebut berjumlah 34 orang dan telah mengikuti mata kuliah teknologi desain busana.


(3)

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh reponden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam hasil angket

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkan kemudian memasukkan data kedalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya

c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterpretasikan data supaya diperoleh kesimpulan. Rumus presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2011:43) bahwa rumus untuk menghitung presentase yaitu :

Keterangan:

P : persentase (jawaban responden yang dicari) f : frekuensi jawaban yang dicari

n : jumlah responden 100% : bilangan tetap


(4)

52

H. Penafsiran Data

Rumusan yang diuraikan diatas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari 1, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan Kriteria sebagai berikut:

100% : seluruhnya 76%-99% : sebagian besar

51%-75% : lebih dari setengahnya 50% : setengah

26%-49% : kurang dari setengahnya 1%-25% : sebagian kecil

0% : tidak seorang pun


(5)

Bantan, Irvan. (2011). Super Cepat Jago Photoshop CS5. Sidoarjo: Media Cerdas Haldani, A. (2011). FASHION. Bandung: Institut Teknologi Bandung

LPK Pimba. (2011). Modul Photoshop

Riyanto, Arifah A. (2003). Desain Busana. Bandung:Yapemdo Bandung Riyanto, Arifah A. (2003). Teori Busana. Bandung:Yapemdo Bandung

Saputra, Bima. (2011). Fun & Easy Mahir CorelDraw X5 Untuk Pemula. Sidoarjo: Media Cerdas

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, N dan Ibrahim. (2012). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2009). Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Syarief, A. (2011). Pengantar Kajian Desain dan Gaya Hidup. Bandung: Institut

Teknologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wiana, Winwin. (2012). Fenomena desain fesyen. Bandung: Gapura Press Yandianto. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S Bandung Dokumen

Winwin Wiana, Mila Karmila. (2014). Silabus Mata Kuliah Teknologi Desain Busana. PKK. FPTK UPI: Tidak diterbitkan

Winwin Wiana. (2013). Tahap pembuatan fashion illustration. PKK. FPTK UPI: Tidak diterbitkan


(6)

100

Jurnal

Studio Desain. UNIKOM: Tidak diterbitkan Skripsi

Farah, M. (2009). Manfaat hasil belajar estetika dan mode sebagai kesiapan menjadi designer di butik. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Nurul, C.I. (2014). Manfaat hasil belajar fesyen sebagai kesiapan menjadi personal shopper. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Zyta, D.R. (2014). Manfaat hasil belajar menejemen bisnis busana butik sebagai kesiapan perintisan bisnis fashion online. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Internet

Adobe Photoshop - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files (2014) Apa Sih Tracing Itu//hobyt_files (2014)

Google.com/DampakPerkembanganTeknologi (16 September 2014)

Google.com/DESAIN_DALAM_TEKNIK_PRESENTASI_BIDANG_BUSANA (16 September 2014)

Google.com/DESAIN_ILUSTRASI_PADA_MEDIA_PROMOSI_BIDANG_BUSA NA (16 September 2014)

Google.com//eprints.uny.ac.id/16990/5/BAB%20II%20santos.pdf (Agustus 2015)