PERSEPSI STAKEHOLDER PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA MENGENAI DIHAPUSNYA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DALAM KURIKULUM SEKOLAH DASAR 2013.

(1)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Dede Sutiawati

NIM. 1007927

PROGRAM S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

Oleh Dede Sutiawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Dede Sutiawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh: Dede Sutiawati

NIM. 1007927 Disetujui Oleh :

Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP : 195206281981031001


(4)

DEDE SUTIAWATI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP : 195206281981031001


(5)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SIDANG

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK (PMR)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP : 195206281981031001


(6)

i ABSTRAK

Dede Sutiawati (2014) “Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Pengurangan Pecahan dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SDN. Negla Kec. Bojongasih Kab. Tasikmalaya). Kesulitan belajar matematika pada siswa berhubungan dengan kemampuan belajar yang kurang sempurna. Kekurangan tersebut dapat terungkap dari penyelesaian persoalan matematika yang tidak tuntas atau tuntas tetapi salah. Ketidaktuntasan tersebut dapat diduga karena kesalahan penggunaan konsep dan prinsip dalam menyelesaikan persoalan matematika yang diperlukan. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi koneksi matematikanya. Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik. RME atau pendekatan matematika realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari- hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep- konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal- hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial. Model tindakan penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc.Taggart. Hasil dari tindakan penelitian : Perencanaan pembelajaran siklus I rata-rata 73.2 kategori baik, siklus II rata-rata 83.4 kategori sangat baik. Kemampuan guru dalam pembelajaran siklus I rata-rata 67.6 kategori baik, siklus II rata-rata 83.5 kategori sangat baik. Aktivitas siswa Siklus I rata-rata 75 kategori baik, Siklus II rata-rata 77 kategori sangat baik. Hasil belajar siswa siklus I sebesar 63.5% kategori sangat baik, Siklus II 81.7% kategori sangat baik, sehingga pendekatan realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan.


(7)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 2.Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tujuan Umum ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Khusus ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Pengertian Matematika ... Error! Bookmark not defined. B. Proses Belajar Mengajar Matematika ... Error! Bookmark not defined. C. Pemahaman Siswa ... Error! Bookmark not defined. D. Pendekatan matematika realistik ... Error! Bookmark not defined.


(8)

E. Proses Belajar Mengajar Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Pengurangan Pecahandengan Menggunakan Pendekatan matematika

realistik ... Error! Bookmark not defined. F. Pengurangan Pecahan ... Error! Bookmark not defined. G. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. H. Anggapan Dasar ... Error! Bookmark not defined. I. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. A. Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Setting Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4. Definisi Konseptual ... Error! Bookmark not defined. 5. Fokus Tindakan ... Error! Bookmark not defined. C. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Nilai Pre Tes Kelas VI Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 SD Negeri

Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten TasikmalayaError! Bookmark not defined. Tabel 4.2Hasil ObservasiError! Bookmark not defined.Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Siklus I ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3Hasil Observasi Kemampuan GuruSiklus IError! Bookmark not defined. Tabel 4.4Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IKelas VI Semester II Tahun

Pelajaran 2013/2014SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih

Kabupaten Tasikmalaya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5Hasil Belajar Kelas VI Semester II Tahun Ajaran 2013/2014SD Negeri

Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten TasikmalayaSiklus IError! Bookmark not defi Tabel 4.6Hasil ObservasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus IIError! Bookmark not Tabel 4.7Hasil Observasi Kemampuan GuruSiklus IIError! Bookmark not defined.

Tabel 4.8Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IIKelas VI Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih

Kabupaten Tasikmalaya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9Hasil Belajar Kelas VI Semester II Tahun Ajaran 2013/2014SD Negeri

Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten TasikmalayaSiklus IIError! Bookmark not defi Tabel 4.10 Rekafitulasi Hasil Pelaksanaan Siklus I dan IIError! Bookmark not defined.


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Siklus IError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2 Soal Evaluasi Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 3 Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Rpp) Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 4 Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus IError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 6 Hasil Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Rpp) Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 7 Hasil Observasi Kemampuan Guru Siklus IIError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 9 SK Judul Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 10 ... Surat Ijin Penelitian Dari Kantor Kesbang Error! Boo LAMPIRAN 11 ... Foto Kegiatan Penelitian Error! Boo LAMPIRAN 12 ... Riwayat Hidup Error! Boo


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Depdiknas, 2006, hlm. 2), “Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia”. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa terutama siswa Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan pemahaman berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, salah satunya dalam melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

Selama ini pembelajaran Matematika hanyalah teori-teori dan penugasan saja yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan soal atau Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga membuat siswa cepat bosan, dan menakutkan, selama ini sebagian besar siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan merupakan pelajaran yang menakutkan bagi anak-anak. Dengan demikian diperlukan alternatif proses pembelajaran untuk memotivasi siswa.

Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya belum optimal dalam pencapaian tujuan. Salah satu faktornya adalah penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat. Alasannya antara lain: guru tidak mempunyai cukup referensi mengenai beberapa pendekatan matematika yang dapat digunakan, waktu yang terbatas, dan alat pembelajaran yang terbatas jumlahnya.

Sebagai bagian dari instrumen dalam proses pembelajaran, sarana pendidikan dalam hal ini pendekatan matematika realistik mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan dalam hal-hal tertentu akan menentukan keberhasilan


(13)

2

proses pembelajaran itu sendiri. Maka manfaat pendekatan matematika realistik dalam keseluruhan sistem lingkungan belajar harus mendapatkan perhatian para pendidik atau pengajar secara baik. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar haruslah diciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, dinamis namun terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk tujuan tersebut diperlukan strategi, metode serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran.

Penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik khususnya bidang studi matematika didasari kenyataan bahwa pada bidang studi matematika terdapat banyak pokok bahasan yang memerlukan alat bantu untuk menjabarkannya, diantaranya pada materi operasi bilangan bulat dengan pokok bahasan pengurangan. Oleh sebab itu, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dalam pokok bahasan tersebut dianggap sangat tepat untuk membantu mempermudah siswa memahami materinya. Disisi lain suasana belajar akan lebih hidup, dan komunikasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik. Hal ini diduga pula dapat membantu siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajarnya pada bidang studi matematika. Karena siswa Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan konservasi. Seperti dikatakan Darmodjo (1992, hlm. 45) bahwa :

Anak usia Sekolah Dasar adalah anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini suatu faktor yang menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.

Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikologi siswa Sekolah Dasar, menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam proses berpikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-hal yang faktual, sedangkan perkembangan psikologi anak usia Sekolah


(14)

3

Dasar masih berpijak pada prinsip yang sama dimana mereka tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati, karena mereka sudah diharapkan pada dunia pengetahuan.

Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari aljabar, sehingga siswa melakukan kesalahan-kesalahan padasaat menyelesaikan persoalan aljabar. Kesulitan belajar matematika pada siswa berhubungan dengan kemampuan belajar yang kurang sempurna. Kekurangan tersebut dapat terungkap dari penyelesaian persoalan matematika yang tidak tuntas atau tuntas tetapi salah. Ketidaktuntasan tersebut dapat diduga karena kesalahan penggunaan konsep dan prinsip dalam menyelesaikan persoalan matematika yang diperlukan. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi koneksi matematikanya.

Dalam mengerjakan soal -soal matematika diperlukan konsentrasi yang tinggi, karena banyak menipulasi rumus-rumus dan banyaknya operasi hitung dalam melakukan operasi terhadap rumus-rumus. Siswa dituntut untuk cermat terhadap kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi, baik disengaja dilakukan ataupun tanpa disadari telah dilakukan oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengalami kesulitan karena ketidakcermatan terhadap operasi hitung yang telah dilakukan. Indikator dari penyebab kesulitan ini adalah siswa melakukan kesalahan dalam operasi hitung dan tidak melakukan operasi hitung yang seharusnya dilakukan dalam operasi tersebut.

Berdasarkan data di lapangan bahwa kegiatan belajar mengajar tentang materi pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik di kelas VI SDN Negla belum diterapkan. Sehingga pemahaman siswa


(15)

4

tentang pengurangan pecahan hanya sebatas teori tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu salah satunya pendekatan matematika realistik.

Kenyataan yang ada, penggunaan pendekatan matematika realistik di sekolah belum membudaya, dalam arti belum semua guru matematika menggunakan pendekatan matematika realistik dalam mengajar. Sehingga hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Negla pada materi memahami pengurangan pecahan hanya mencapai angka 51, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika di kelas VI SD Negeri Negla sebesar 60. Hal ini disebabkan guru belum mengetahui akan pentingnya penggunaan pendekatan matematika realistik serta pengaruhnya dalam kegiatan proses belajar mengajar terutama pada pengajaran memahami pengurangan pecahan. Berdasarkan hal tersebut, faktor penyebab kelemahan dan kekurangan dari pembelajaran tersebut, diantaranya 1) Penjelasan tidak menggunakan media dan pendekatan matematika realistik yang tepat, 2) Pembelajaran kurang memperhatikan tingkat perkembangan kognitif siswa, 3) Kurangnya contoh atau pemodelan dan latihan, 4) Pertanyaan yang diajukan tidak jelas dan terlalu sulit, dan 5) Guru kurang memotivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengajukan judul : “Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Pengurangan Pecahan dengan Menggunakan Pendekatan matematika realistik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya).

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Pembelajaran matematika tentang konsep pengurangan pecahan kurang

dipahami oleh siswa kelas VI SDN Negla

b. Belum ditemukan srategi atau metode pembelajaran yang tepat untuk materi pengurangan pecahan.


(16)

5

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirinci dengan pertanyaan penelitian tindakan sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik?

2. Bagaimana kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik?

3. Bagaimana pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian secara umum yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan

pembelajaran tentang pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

c. Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.


(17)

6

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran matematika pada materi memahami pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik di Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan potensi berfikir, minat dan bakat melalui pembelajaran matematika.

2) Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

3) Meningkatkan motivasi untuk gemar belajar matematika, sehingga proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. b. Bagi Guru

1) Untuk memperoleh gambaran dan menjadikan suatu alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

2) Menjadikan dorongan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan pembelajaran yang bermakna.

3) Memberikan pengalaman dalam mengatasi permasalahan melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

c. Bagi Sekolah

Merupakan bahan dalam supervisi untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dan memotivasi guru lain serta tersedianya media pembelajaran untuk melakukan PTK.

E. Struktur Penulisan Skripsi

Struktur organisasi skripsi yang berjudul meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik adalah sebagai berikut:


(18)

7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitan

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Pengertian Matematika

B. Proses Belajar Mengajar Matematika C. Pemahaman Siswa

D. Pendekatan Matematika Ralistik

E. Proses Belajar Mengajar Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Pengurangan Pecahan dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik

F. Pengurangan Pecahan G. Kerangka Berpikir H. Anggapan Dasar I. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

B. Setting Penelitian

C. Prosedur Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisi Data F. Kriteria Keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah B. Hasil Tindakan Perbaikan Pembelajaran C. Pembahasan Hasil Penelitian


(19)

8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(20)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik dan benar disini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan pemahaman dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam pembelajaran. PTK dilakukan dalam bentuk pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri atas empat tahap. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Merencanakan

Refleksi Melakukan Tindakan

Mengamati Gambar 3.1. Empat tahap dalam PTK (Kasbolah, 1998 , hlm. 123)

Setelah dilakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian. Penelitian Tindakan Kelas layaknya tidak menggunakan istilah populasi penarikan sampel, maupun kelas kontrol, tetapi menggunakan istilah subjek penelitian. Hal ini disebabkan dalam tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran serta berkesinambungan.


(21)

27

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih. Dipilihnya siswa di SD ini dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan penelitian, karena tempat tinggal peneliti dekat dengan sekolah, dan sekaligus sebagai pengajar di sekolah tersebut.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI dan peneliti adalah guru kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Selain siswa yang dijadikan subjek penelitian, termasuk guru kelas VI, dalam hal ini guru yang dijadikan subjek penelitian dan sekaligus sebagai observer. Jumlah siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 17 orang, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 8 orang perempuan orang.

3. Variabel Penelitian

“Variabel adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik oleh peneliti, di kontrol atau di observasi. Agar variabel tersebut dapat terukur variabel tersebut di definisikan kedalam bentuk rumusan yang lebih operasional” (Faisal, 1982 , hlm. 82-83). “Variabel penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari variabel input, variabel proses dan variabel output” (Tim Pelatih PGSM, 1955, hlm. 65). Variabel-variabel tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1) Variabel input, yaitu pertama, pembelajaran matematika pada konsep pengurangan pecahan sebelum diberikan tindakan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik. Kedua, kemampuan awal guru untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep pengurangan pecahan sebelum diberikan tindakan pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik.

2) Variabel proses, yaitu serangkaian tindakan guru dalam pembelajaran matematika, termasuk di dalamya tindakan-tindakan khusus yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan


(22)

28

pemahaman siswa tentang konsep pengurangan pecahan melalui pendekatan matematika realistik.

3) Variabel output dalam tindakan penelitian ini adalah : Pertama, peningkatan penguasaan guru menggunakan alat peraga. Kedua, peningkatan pemahaman siswa tentang konsep pengurangan pecahan melalui pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika setelah serangkaian tindakan pembelajaran reflektif.

4. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini, dengan tujuan memperjelas permasalahan, rencana, dan target pemecahan masalah yaitu sebagai berikut : a. Pembelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu pasti atau ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam aljabar, analisis dan geometri. Pembelajaran matematika adalah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, 1) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 2) Memecahkan masalah yang meliputi pemahaman memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 3) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, 4) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah”. b. Pendekatan matematika realistik

Pendekatan matematika realistik adalah pendekatan yang menggunakan masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam belajar matematika


(23)

29

c. Pengurangan Pecahan

Pecahan adalah salah satu cara untuk menuliskan bilangan. Operasi hitung pengurangan dalam pecahan mempunyai aturan serupa dengan penjumlahan dalam pecahan yaitu pengurangan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan mengurangkan pembilang-pembilangnya, sedangkan penyebutnya tidak dikurangkan.

5. Fokus Tindakan 1) Siklus I

a) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran matematika tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

b) Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

c) Meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

2) Siklus II

a) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran matematika tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

b) Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

c) Meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.

C. Prosedur Penelitian

b) Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam kegiatan penelitian. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :


(24)

30

a. Melakukan kegiatan orientasi dengan perhatian berfokus pada perencanaan pembelajaran matematika tentang pengurangan pecahan. b. Mengidentifikasi proses pelaksanaan pembelajaran matematika tentang

pengurangan pecahan.

c) Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Penentuan siklus tindakan penelitian

Siklus tindakan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa jenis PTK yang akan digunakan adalah model Kemmis dan Mc.Taggart.

b. Penetapan teknik pelaksanaan tindakan penelitian

Teknik pelaksanaan tindakan penelitian terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam model Kemmis dan Taggart yaitu kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan secara serempak. c. Penetapan instrumen tindakan penelitian dan observasi pembelajaran

dalam tindakan penelitian. d) Pelaksanaan tindakan penelitian

Pada tahap ini adalah melaksanakan perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa melalui kegiatan tes, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Siklus I

a) Perencanaan

(1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (2) Menyiapkan alat peraga berupa karton

(3) Membuat alat evaluasi

(4) Membuat lembar observasi guru dan siswa b) Tindakan

(1) Melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran matematika.


(25)

31

(2) Pada akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi c) Observasi

(1) Observasi/mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(2) Observasi/mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran.

(3) Observasi/mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

d) Analisis dan Refleksi

(1) Menganalisis dan refleksi perencanaan pembelajaran matematika dalam pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran matematika.

(2) Menganalisis dan refleksi proses pembelajaran matematika dalam pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik, terdiri dari : 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan inti, dan 3) Kegiatan akhir.

(3) Menganalisis dan refleksi hasil pembelajaran matematika dalam pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dijadikan rekomendasi untuk revisi perencanaan tindakan siklus 2.

2) Siklus II

a) Perencanaan

(1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (2) Menyiapkan pendekatan matematika realistik

(3) Membuat alat evaluasi

(4) Membuat lembar observasi guru dan siswa b) Tindakan

(1) Melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan bilangan pecahan


(26)

32

dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran matematika. (2) Pada akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi

c) Observasi

(1) Observasi/mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(2) Observasi/mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran.

(3) Observasi/mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

d) Analisis dan Refleksi

1. Analisis dan refleksi perencanaan pembelajaran matematika tentang pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran matematika.

2. Analisis dan refleksi proses pembelajaran matematika tentang pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik, terdiri dari 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan inti, dan 3) Kegiatan akhir.

3. Analisis dan refleksi hasil pembelajaran matematika tentang pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik siklus pembelajaran 3.

A. Teknik Pengumpulan Data

Data utama yang akan dikumpulkan serta cara pengumpulan data selama pelaksanaan PTK diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Cara Pengumpulan

1. Kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Lembar Observasi 2. Kemampuan guru dalam proses pelaksanaan

pembelajaran.


(27)

33

3. Pemahaman siswa pada materi memahami pengurangan pecahan.

Tes

1. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :

1. Teknik Triangulasi

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), yaitu “Suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan menggunakan berbagai cara/ prosedur/metode, agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya”. Triangulasi yang dipilih adalah instrumental triangulation, yaitu menggunakan berbagai alat atau instrumen agar data yang terkumpul lebih akurat. Dalam hal ini, peneliti menggunakan pedoman observasi, dan pengukuran hasil belajar siswa.

2. Teknik Saturasi (Kejenuhan)

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), ‘Karena keterbatasan waktu dalam penelitian waktu dalam penelitian, saturasi juga dijadikan salah satu teknik validasi data’. Dengan teknik ini peneliti memastikan bahwa tindakan dan hasil penelitian ditetapkan batas optimal keberhasilan tindakan yang realitis dan pragmatis.

3. Teknik Coding/Labeling

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), yaitu ‘Penatapan atau pengelompokkan jenis kinerja yang diobservasi dan direfleksi pada setiap siklus tindakan’. Meliputi kinerja merancang rencana dan instrumen pembelajaran.

2. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

i. Peningkatan pemahaman guru dalam menyusun rencana pembelajaran tentang memahami pengurangan pecahan. Minimal memenuhi 70% dari aspek yang ditetapkan.


(28)

34

ii. Peningkatan pemahaman guru dalam melakukan proses pembelajaran tentang memahami pengurangan pecahan. Minimal memenuhi 70% dari aspek yang ditetapkan.

iii. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Minimal memenuhi 70 dari aspek yang ditetapkan.


(29)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik, adalah sebagai barikut :

1. Rencana pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh hasil sebagai berikut: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus pertama dengan rata-rata 2,9 dengan kategori baik, rencana pembelajaran siklus II rata-rata 3,4 dengan kategori sangat baik.

2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh hasil sebagai berikut : Rata-rata kemampuan guru pada siklus pertama dengan rata 2,7 dengan kategori baik, siklus kedua dengan rata-rata 3,34 dengan kategori sangat baik. Rata-rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus pertama dengan rata-rata 2,25 dengan kategori baik, siklus kedua dengan rata-rata 3,08 dengan kategori sangat baik.

3. Hasil belajar siswa tentang pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh nilai pada siklus pertama nilai rata-rata sebesar 63,5% dengan kategori sangat baik, dan pada siklus II sebesar 81,7 atau 81,7% dengan kategori sangat baik.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas ada beberapa rekomendasi yang dapat diungkapkan pada bagian ini. Rekomendasi dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk memberikan keleluasaan pada guru dalam rangka 84


(30)

62

merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran khususnya melalui penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai pendekatan pembelajaran khususnya penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika.

3. Bagi Siswa, melalui penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik pada pembelajaran matematika diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika pada materi pengurangan pecahan.


(31)

63

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (1990). Pendidikan Matematika I. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Darmojo. (1992). Psikologi Belajar. Bandung : Tarsito.

Depdiknas. (2006). KTSP Mata Pelajaran Matematika. Jakarta. Depdikbud. Faisal, S. (1982). Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Hamalik. O. (1993). Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Hermawan, R. et al. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hudoyo. (1988). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada

Kasbolah K (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud Proyek PGSD.

Long, Lynette. (2003). Fabulous Fractions. Canada: John Wiley & Sons,Inc. Nasution. (1985). Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Janmer.

Megawati. (2003). Ilmu Pendidikan : Kurikulum Program Pengajaran, Efek Intuksional Metode Mengajar, Media Pendidikan dan Evaluasi Hasil Belajar. Bnadung : Remaja Rosda Karya.

Muhibbin Syah, (2006), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Ratna, W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Ruseffendi. ET (1988). Pengajaran Matematika 3. Jakarta : UT Depdikbud. Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Suherman, H.E, et al (2001) Common Text Book, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI Bandung – Jakarta : JICA

Sugiarto. (1990). Matematika Sekolah II. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.


(32)

64

Sutrisman dan Tambuan. (1987). Workshop Pendidikan Matematika. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Sudarman Benu, (2000), Pemahaman Konsep Pecahan dalam Tiga Kelompok Pelajar Secara Keratan Lintang. Malayasia : Universiti Teknologi Malaysia.

Sofyan, (2007), Matematika. Jakarta : Depdikbud.

Tim Pelatih PGSM. (1955). PTK Penelitian. Jakarta : Depdikbud.

Usman. (1995). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya.


(1)

3. Pemahaman siswa pada materi memahami pengurangan pecahan.

Tes

1. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :

1. Teknik Triangulasi

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), yaitu “Suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan menggunakan berbagai cara/ prosedur/metode, agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya”. Triangulasi yang dipilih adalah instrumental triangulation, yaitu menggunakan berbagai alat atau instrumen agar data yang terkumpul lebih akurat. Dalam hal ini, peneliti menggunakan pedoman observasi, dan pengukuran hasil belajar siswa.

2. Teknik Saturasi (Kejenuhan)

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), ‘Karena keterbatasan waktu dalam penelitian waktu dalam penelitian, saturasi juga dijadikan salah satu teknik validasi data’. Dengan teknik ini peneliti memastikan bahwa tindakan dan hasil penelitian ditetapkan batas optimal keberhasilan tindakan yang realitis dan pragmatis.

3. Teknik Coding/Labeling

Menurut Hermawan (2007, hlm. 184), yaitu ‘Penatapan atau pengelompokkan jenis kinerja yang diobservasi dan direfleksi pada setiap siklus tindakan’. Meliputi kinerja merancang rencana dan instrumen pembelajaran.

2. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

i. Peningkatan pemahaman guru dalam menyusun rencana pembelajaran tentang memahami pengurangan pecahan. Minimal memenuhi 70% dari aspek yang ditetapkan.


(2)

34

ii. Peningkatan pemahaman guru dalam melakukan proses pembelajaran tentang memahami pengurangan pecahan. Minimal memenuhi 70% dari aspek yang ditetapkan.

iii. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Minimal memenuhi 70 dari aspek yang ditetapkan.


(3)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik, adalah sebagai barikut :

1. Rencana pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh hasil sebagai berikut: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus pertama dengan rata-rata 2,9 dengan kategori baik, rencana pembelajaran siklus II rata-rata 3,4 dengan kategori sangat baik.

2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh hasil sebagai berikut : Rata-rata kemampuan guru pada siklus pertama dengan rata 2,7 dengan kategori baik, siklus kedua dengan rata-rata 3,34 dengan kategori sangat baik. Rata-rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus pertama dengan rata-rata 2,25 dengan kategori baik, siklus kedua dengan rata-rata 3,08 dengan kategori sangat baik.

3. Hasil belajar siswa tentang pemahaman siswa tentang pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan realistik di Kelas VI SD Negeri Negla Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, memperoleh nilai pada siklus pertama nilai rata-rata sebesar 63,5% dengan kategori sangat baik, dan pada siklus II sebesar 81,7 atau 81,7% dengan kategori sangat baik.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas ada beberapa rekomendasi yang dapat diungkapkan pada bagian ini. Rekomendasi dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk memberikan keleluasaan pada guru dalam rangka 84


(4)

62

merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran khususnya melalui penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai pendekatan pembelajaran khususnya penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika.

3. Bagi Siswa, melalui penggunaan alat peraga dengan penggunaan pendekatan realistik pada pembelajaran matematika diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika pada materi pengurangan pecahan.


(5)

63

Darmojo. (1992). Psikologi Belajar. Bandung : Tarsito.

Depdiknas. (2006). KTSP Mata Pelajaran Matematika. Jakarta. Depdikbud. Faisal, S. (1982). Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Hamalik. O. (1993). Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Hermawan, R. et al. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hudoyo. (1988). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada

Kasbolah K (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Depdikbud Proyek PGSD.

Long, Lynette. (2003). Fabulous Fractions. Canada: John Wiley & Sons,Inc. Nasution. (1985). Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Janmer.

Megawati. (2003). Ilmu Pendidikan : Kurikulum Program Pengajaran, Efek Intuksional Metode Mengajar, Media Pendidikan dan Evaluasi Hasil Belajar. Bnadung : Remaja Rosda Karya.

Muhibbin Syah, (2006), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Ratna, W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Ruseffendi. ET (1988). Pengajaran Matematika 3. Jakarta : UT Depdikbud. Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Suherman, H.E, et al (2001) Common Text Book, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. UPI Bandung – Jakarta : JICA

Sugiarto. (1990). Matematika Sekolah II. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.


(6)

64

Sutrisman dan Tambuan. (1987). Workshop Pendidikan Matematika. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Sudarman Benu, (2000), Pemahaman Konsep Pecahan dalam Tiga Kelompok Pelajar Secara Keratan Lintang. Malayasia : Universiti Teknologi Malaysia.

Sofyan, (2007), Matematika. Jakarta : Depdikbud.

Tim Pelatih PGSM. (1955). PTK Penelitian. Jakarta : Depdikbud.

Usman. (1995). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya.