INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA : Studi Deskriptif di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat.
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK
MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh Muspardi NIM. 1202186
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 1 4
(2)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK
MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat)
Oleh Muspardi S.Pd FIS UNP, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
© Muspardi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK
MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat)
Oleh Muspardi NIM. 1202186
Disetujui dan Disahkan Oleh
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
Pembimbing II
Dr.Hj. Kokom Komalasari, M.Pd NIP. 19721001 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
(4)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tesis ini telah diuji pada Ujian Tahap II
Hari/tanggal : Selasa, 22 Juli 2014
Tempat : Ruang 059 Lantai 3 Gedung Sekolah Pascasarjana UPI Tim Penguji :
Penguji 1
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001 Penguji 2
Dr.Hj. Kokom Komalasari, M.Pd NIP. 19721001 200112 2 001 Penguji 3
Prof. Dr. H. Endang Sumantri.,M.Ed Penguji 4
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd NIP. 19600515 198803 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
(5)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Muspardi (1202186). Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Surau dalam Transformasi Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Karakter Siswa. (Studi Deskriptif di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah)
Integrasi nilai-nilai kearifan lokal sudah seharusnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Salah satu nilai kearifan lokal yang harus dikembangkan ialah nilai-nilai pendidikan surau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui nilai-nilai pendidikan surau menurut perspektif tokoh agama, tokoh adat dan cendikiawan Minangkabau; (2) Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam pembelajaran PKn; (3) Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam muatan lokal mentoring; (4) Mendeskripsikan dan menganalisis integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam budaya sekolah, dan (5) Mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian dalam melaksanakan integrasi nilai-nilai pendidikan surau di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berbagai teknik pengumpulan data digunakan dalam menghimpun data yang dibutuhkan, yaitu teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun subjek dalam penelitian ini terdiri dari tokoh agama, tokoh adat dan cendikiawan Minangkabau, kepala sekolah, wakil kurikulum, guru PKn, kepala pengasuhan, pembina asrama (musyrif), mentor, dan siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau dikelompokkan menjadi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga yang terdiri dari 21 nilai yang didukung oleh ungkapan pepatah-petitih Minangkabau; (2) Nilai-nilai pendidikan surau telah terintegrasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran PKn; (3) Nilai-nilai pendidikan surau telah diintegrasikan dalam muatan lokal mentoring; (4) Integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam budaya sekolah tergambar dari kegiatan rutin sholat berjamaah disertai kultum setelah sholat, lingkungan sekolah yang kondusif serta keteladanan dari guru dan karyawan sekolah; (5) Kendala dalam pengintegrasian nilai-nilai pendidikan surau ialah perbedaan pola asuh siswa di rumah dengan pola asuh di sekolah dan pergantian guru dan pembina asrama (musyrif) dan upaya untuk menanggulangi itu dengan membangun kejasama yang baik dengan orang tua dan merekrut guru baru yang berkualitas. Nilai-nilai pendidikan surau secara substansial telah terintegrasi dalam pola pendidikan karakter yang dilakukan di SMP Perguruan Islam Ar-risalah. Oleh karena itu, kepada pihak-pihak terkait, khususnya kepada guru, musyrif dan mentor agar senantiasa mengoptimalkan kemampuannya dalam mendidik dan membina siswa agar dapat mengembangkan karakter siswa menjadi smart and good citizens serta pada peneliti berikutnya agar meneliti pelaksanaan nilai-nilai pendidikan surau pada Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah.
Kata Kunci: Nilai-nilai Pendidikan Surau, PKn, Karakter, Smart and good citizens
(6)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Muspardi (1202186). Integration of Values of Surau Education in Citizenship Transformation for Developing Students Character. (Descriptive Study at Islam Ar-Risalah Junior High School College )
Integgrating values of local wisdom is supposed to be one of the solutions to overcome the challenges which are faced by education today. One of the local moral values that should be developed is the values of surau education. Therefore, in this study aims to: (1) Elicit the values according to the perspective of surau education from the religious leaders’, traditional leaders’ and Minangkabau scholars’ point of views; (2) Describe and analyze the implementation of the integration values of surau in learning civics subject; (3) Describe and analyze the implementation of the integration of values education surau in mentoring as independent subject (subject which is not obligatory by government but can be obligated by the respective school): 4) Describe and analyze the integration of values of surau education in school culture (5) Knowing the obstacles encountered and the efforts of completing the implementing the integrating of values of surau education at islam Ar-Risalah junior high school. This study uses a qualitative research approach with descriptive methods. Several types of data collection techniques used to collect the required data. They are interview, observation, and study documentation. The subjects in this research consist of religious leaders, traditional leaders and Minangkabau scholars, principals, vice principal for curriculum, civic teachers, head of nurturing, dormitory supervisors (mushrifs), mentors, and students. The results of the study reveale that (1) the character values which developed in surau education grouped into the heart, sense, mind and physical exercise consisting of 21 values supported by the proverbial phrase-Minangkabau proverb; (2) values of surau education has been integrated in planning, implementing and evaluating of learning the civic subject; (3) The values of surau education has been integrated in mentoring; (4) the integrating of the values of surau education in the school surau is in a routine activity of praying (shalat) in congregation, kultum or preaching in seven minute after praying, conducive school environment and exemplary teachers and school employees; (5)There are some obstacles in the integrating of values of surau education in Ar Risalah. The first is there are the differences in the process of nurturing students at home with the process of nurturing in the school. The second is the replacement of teachers and the supervisors of dormitories (mushrif). The way to solve it is to build a good partnership with parents and recruit new teachers who have good qualification. The values of surau education are substantially integrated into the pattern of character education which is conducted in Islamic Ar-Risalah junior high school. Therefore, the relevant parties, especially the teachers, and mentors and mushrifs to always optimize their ability to educate and nurture students in order to beable to develop students character to be a smart and good citizens also to the next researcher to do study about implemented values of surau education in Ar-Risalah students excecutive board.Keywords: Values of Surau Education, Civic Subject, Character, Smart and good citizens
(7)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai beberapa sub bab, yaitu latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis. Berikut penjelasan mengenai sub bab yang menyusun bab pendahuluan tersebut.
A. Latar Belakang Penelitian
Surau sebagai salah satu institusi pendidikan Islam di Sumatera Barat kendatipun dianggap sebagai institusi pendidikan yang bersifat tradisional dan sudah sering dibicarakan serta masih hangat dan penting untuk dibicarakan. Dalam hemat saya, paling tidak ada tiga alasan yang melatar belakangi topik ini menarik untuk dikaji ulang. Pertama, telah di-mafhumi, keberadaan surau dalam masyarakat Minangkabau sebagai tempat penanaman nilai-nilai keagamaan, moral, etika, dan belajar baca tulis Al-Qur’an serta tempat pelaksanaan ibadah. Dihubungkan dengan perubahan dan perkembangan zaman dengan segala dampak negatifnya tehadap generasi muda sekarang. Ketika muncul permasalahan tentang memudarnya sikap, pemahaman dan pengamalan ajaran agama serta banyaknya generasi muda, yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an, terutama di Minangkabau, maka ada anggapan, bahwa mereka telah meninggalkan pendidikan surau; walaupun ada pula suatu apriori dan rasa sinis bahwa sistem pendidikan surau tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Andil besar surau bagi generasi masa lalu menjadi perbandingan untuk menilai keadaan generasi masa kini. Oleh karena itu, keinginan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai pendidikan surau dalam sistem pendidikan di Minangkabau semakin diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai agama, moral, etika, disamping dibutuhkan pemikiran yang konstruktif dan inovatif dalam penataan kelembagaan.
Kedua, disamping sebagai lembaga keagamaan dan pendidikan, surau juga memiliki peran dan fungsi sosiokultural. Keluarga, kaum atau suku yang membangun surau, memanfaatkannya untuk tempat berkumpul, tempat tidur bagi
(8)
2
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
generasi muda, tempat musyawarah, belajar silat dan sebagainya. Disini akan ditemukan keterkaitan kejiwaan komunitas yang memanfaatkan surau dengan ragam peran yang ditampilkannya, sehingga proses dan interaksi sosial yang terjadi akan mengarah pada pembentukan watak dan kepribadian berdasarkan nilai dan norma adat Minangkabau. Kedua fungsi keagamaan dan sosiokultural ini bersinergi dalam kehidupan masyarakat.
Ketiga, ketika munculnya perbincangan tentang kelangkaan ulama dan pemikir besar Sumatera Barat yang mempunyai gagasan dan pemikiran tingkat nasional. Pro dan kontra dari tokoh-tokoh Sumatera Barat mencuat kepermukaan, untuk menanggapi perbincangan hangat ini. Muchtar Naim, misalnya, menguraikan dengan penuh simpatik akar-akar persoalan berdasarkan tinjauan historis-sosiologis pendidikan, Menurut Mochtar Naim, sistem pendidikan di Indonesia, salah satunya, lebih berorientasi pada mengejar pangkat dan kedudukan untuk memenuhi kehidupan duniawi ketimbang isi dan penguasaan materi yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan itu sendiri. Sistem pendidikan sekuleristik seperti ini pada dasarnya diperkenalkan oleh pemerintahan kolonial Belanda di abad ke-19. Adapun sistem pendidikan surau lebih berorientasi pada substansi isi dan penguasaan materi pendidikan yang sarat nilai. Tentu, faktor ini tidaklah selalu dapat dijadikan alasan kenapa surau mulai dan harus dikaji kembali, karena dengan sifat kesederhanaan dan ketradisionalannya menuntut gandengan tangan kemodernan untuk “memproduksi” ulama dan pemikir besar, semisal Muhammad Jamil Jambek, Abdullaah Ahmad, Taher Jalaluddin, Abdul Karim Amrullah, K.H Agus Salim, Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Hamka dan lain-lain (Nizar, S. et al, 2013: 2).
Seiring dengan spirit ketiga hal di atas, diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sangat berpengaruh terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia. Hal ini terjadi karena Undang-undang ini menganut azas desentralisasi dengan otonomi yang luas, nyata dan bertanggug jawab. Maksudnya, bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk mengurus dan mengatur rumah tangga daerahnya sendiri dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
(9)
3
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ada di daerah tersebut. Dengan terbukanya peluang melalui otonomi daerah ini, maka masyarakat Minangkabau bersama-sama pemerintah daerah Sumatera Barat serta DPRD menggagas untuk kembali ke bentuk pemerintahan nagari sebagai struktur pemerintahan terendah sebagai ganti dari struktur pemerintahan desa yang tidak berhasil memberdayakan masyarakat adat Minangkabau. Hal ini baru bisa di wujudkan setelah dibuatnya Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari, yang di sahkan pada tanggal 16 Desember 2000.
Berlakunya Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 9 tahun 2000 memberi ruang untuk menghidupkan nilai-nilai budaya yang selama ini terpinggirkan lantaran penerapan sistem pemerintahan desa pada masa orde baru, dan setelah melalui persiapan yang cukup panjang, akhirnya sistem pemerintahan desa dapat diubah kembali menjadi sistem nagari. Sejalan dengan program kembalinya ke sistem pemerintahan nagari dari pemerintahan desa, pemerintah daerah Sumatera Barat juga mencanangkan program kembali ke surau agar nilai-nilai agama dan adat bisa dilestarikan. Berkaitan dengan hal itu cendikiawan Minangkabau Salmadanis dan Samad (2003:198) mengungkapkan bahwa:
Kembali ke surau semestinya dipahami bukan mengembalikan fungsi surau sama persis seperti zaman penjajahan dahulu, akan tetapi menjadikan surau sebagai pusat pembinaan umat dan menjadi salah satu tangga dari jenjang bermasyarakat di nagari yang harus teguh melaksanakan prinsip musyawarah, yang pada dasarnya adalah pondasi mendasar dan utama dari adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah.
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa kembali ke surau yang dicanangkan oleh pemerintahan daerah Sumatera Barat seharusnya dapat menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan surau untuk diimplementasikan sesuai dengan realitas kehidupan saat ini. Di surau anak-anak Minang diajarkan berbagai pendidikan mulai dari pendidikan agama, pendidikan budaya, beladiri, berkomunikasi dan lainnya (Elfindri, dkk, 2010:229). Berdasarkan pendapat tersebut terdapat ciri khas nilai-nilai pendidikan surau ialah pandai mangaji, pandai mangecek dan pandai basilek, maksudnya taat beragama, pintar berkomunikasi dan terampil dalam ilmu beladiri.
(10)
4
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tiga ciri khas dari nilai-nilai pendidikan Surau di atas, saya melihat bahwa Perguruan Islam Ar-Risalah memiliki kesamaan dengan pola pendidikan surau. Hal ini tampak dari beberapa hal berikut, diantaranya : 1) Murid menginap di surau/sekolah, 2) Mendalami ajaran Islam dan ada pelajaran budaya Minang, 3) Berlatih keterampilan berkomunikasi dan 4) Belajar bela diri, serta 5) menghasilkan insan berprestasi. Berbekal semangat untuk mencari solusi terhadap permasalahan karakter bangsa kita, maka perlu meneliti sekolah atau lembaga pendidikan yang melakukan upaya pengintegrasian pendidikan karakter berbasis budaya bangsa.
Membangun karakter bangsa dengan mengembangkan karakter siswa melalui pendidikan karakter di sekolah semakin penting ditengah berbagai fenomena melemahnya karakter bangsa saat ini. Bila kita simak berita di media massa dan televisi serta melihat langsung dalam kehidupan masyarakat saat ini, sangat mudah kita temui seorang anak yang berani membantah bahkan melawan pada orang tuanya, tawuran antar pelajar, mencontek dalam ujian, suatu keluarga tidak peduli pada tetangganya, rakyat tidak lagi mau mengikuti para pemimpinnya, demikian juga pemimpin kurang mampu menangkap aspirasi rakyatnya dan berbagai fenomena lainnya.
Berdasarkan fenomena di atas dapat kita garis bawahi bahwa telah terjadi degradasi moral dan melemahnya karakter dari bangsa Indonesia yang disebabkan berbagai faktor. Untuk mengatasi permasalahan yang kompleks ini, semua komponen bangsa harus ikut bahu-membahu dan bersatu-padu, memberikan sumbangsih pemikiran berupa ide, gagasan, dan berbagai hasil penelitian untuk menghasilkan konsep yang komprehensif sebagai upaya untuk pemecahan masalah tersebut, sehingga negara yang adil, makmur dan sejahtera bisa segera di wujudkan.
Pada tahun 2010, Balai Penelitian dan Pengenbangan Kementrian Pendidikan Nasional merespons pentingnya wacana permasalahan moral dalam dunia pendidikan dengan grand tema, “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”. Budaya yang dimaksud memiliki pengertian sebagai seluruh sistem berfikir, nilai, moral, norma, keyakinan (beliief) manusia yang dihasilkan
(11)
5
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakat. Sedangkan karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, bersikap dan bertindak (Kemendiknas, 2010 : 3).
Ada beberapa bentuk pengintegrasian pendidikan karakter dalam proses pendidikan yaitu pengintegrasian dalam pembelajaran di kelas, pengembangan budaya sekolah, kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat (Pusat Kurikulum, 2011:13). Suryabrata (2000) mengungkapkan bahwa corak kehidupan seseorang ditentukan oleh nilai kebudayaan mana yang dominan.
Bagi masyarakat di kota Padang, budaya yang dominan ialah budaya Minangkabau. Dengan begitu, bagi orang Minang bagaimana mereka mendidik karakter anak tentunya akan disesuaikan dengan budaya Minangkabau yang berlandaskan kepada ajaran Islam. Sebagaimana Yunus St, Majolelo (1981:1) menyatakan bahwa masyarakat Minang memiliki falsafah Adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah yang bermakna bahwa Adat dan syara’ (agama) di Minangkabau, selalu bantu-membantu; adat menjalankan peraturan-peraturan yang sudah digariskan oleh syara’. Hal ini diperkuat dengan pepatah Minang yang mengungkapkan Syara’ mangato, Adat mamakai yang artinya : Apa yang di perintahkan oleh agama maka itulah yang harus dijalankan oleh adat.
Hal ini sejalan dengan panduan pendidikan karakter yang disusun oleh Pusat Kurikulum dan Buku (2011: 13) menyatakan bahwa :
Bahan pendidikan karakter yang dibuat dari pusat, sebagian masih bersifat umum dan belum mencirikan kekhasan daerah tertentu. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian dan penambahan baik indikator maupun nilai itu sendiri berdasarkan kekhasan daerah. Selain itu juga perlu disusun strategi dan bentuk-bentuk dukungan untuk menggandakan dan menyebarkan bahan-bahan yang dimaksud (bukan hanya dikalangan persekolahan tapi juga di lingkungan masyarakat luas).
Dipilihnya salah satu kota di Sumatera Barat yaitu kota Padang sebagai tempat penelitian dikarenakan Kota Padang telah berupaya mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan Surau yang bersumber pada ajaran Islam dalam kebijakan
(12)
6
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikannya. Dalam beberapa kebijakan pemerintah kota Padang menggalakan berbagai program untuk menghidupkan kembali nilai-nilai pendidikan surau, diantaranya melalui program pesantren Ramadhan yang diwajibkan bagi murid SD/Sederajat kelas IV sampai kelas XII SMA/Sederajat, program wirid remaja dan didikan shubuh. Bukan hanya siswa melainkan guru juga harus terlibat menjadi pengawas sekaligus pembimbing di Mushollah/Masjid yang terletak di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Dari pengamatan saya masih belum terintegrasinya antara pendidikan sekolah dengan pendidikan di surau dan di masyarakat dengan baik.
Ada hal menarik di tengah upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan karakter, dimana di kota Padang terdapat sebuah Perguruan Islam Ar-Risalah yang terdiri dari SMP dan MA Boarding School yang terletak di Air Dingin RT 01 RW IX Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Walaupun baru berdiri tahun 2003 atau sekitar 11 tahun yang lalu, sekolah ini sangat diminati oleh siswa dan orang tua, karena sangat konsen sekali melakukan pembinaan karakter dan banyak juga para siswanya berprestasi dari berbagai bidang. Alumni perguruan ini telah banyak menorehkan prestasi dan melanjutkan studinya di perguruan tinggi favorit di dalam dan luar negeri. Sekolah ini juga telah meluluskan siswa yang memiliki moral yang baik serta hafidz Al-Qur’an yang telah ikut membina masyarakat dan lingkungan mahasiswa di tempat mereka tinggal dan kuliah.
Berdasarkan observasi awal, peneliti melihat program pendidikan karakter yang dilaksanakan di Perguruan Islam Ar-Risalah Padang telah diupayakan terintegrasi dalam pembelajaran, muatan lokal dan budaya sekolah. Seluruh aspek pendidikan dan lingkungan sekolah dari awal sampai akhir ditata sesuai amanat pendidikan budaya dan karakter bangsa demi terwujudnya generasi penuh berkah.
Integrasi nilai-nilai pendidikan surau yang diterapkan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah bisa dipandang sebagai salah satu bentuk upaya penerapan kearifan lokal Minangkabau terhadap falsafah adat yang berbunyi adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah. Falsafah tersebut mengandung makna bahwa adat sebagai aturan yang dibuat dan dilestarikan oleh manusia Minangkabau
(13)
7
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersumber dari syara’ atau agama Islam yang sumber hukumnya dari Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah SWT . Dari ungkapan ini dapat diketahui bahwa masyarakat Minangkabau adalah masyarakat Islam. Hal ini juga berdampak pada pendidikan di Minangkabau yang tidak dapat terpisahkan dengan Islam. Jika kita menilik pada konteks pendidikan yang memiliki peranan penting dalam mentransformasikan nilai-nilai kebajikan yang diyakini oleh suatu generasi ke generasi berikutnya, maka lembaga pendidikan merupakan sarana yang strategis dan efektif bagi proses terjadinya transformasi kewarganegaraan dalam suatu komunitas sosial.
Pendidikan yang memasukkan nilai-nilai pendidikan surau sebagai bagian dari budaya lokal di dalamnya merupakan aplikasi konsep pendidikan sebagai proses sosio-kultural, yang menyatakan pendidikan dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, pengintegrasian nilai-nilai pendidikan surau sudah seharusnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Keberhasilan pengintegrasian budaya sebagai solusi permasalahan pendidikan telah dibuktikan oleh negara maju seperti Jepang yang terkenal dengan kizunanya yaitu mendidik dengan hati dan bersahabat, sehingga tercipta hubungan emosional yang kuat antara guru dan siswa. Hal itu menunjukkan kemodernan bila dipadukan dengan sebuah kearifan budaya menjadi suatu hal yang bernilai luar biasa.
Prestasi, manajemen sekolah serta karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah Padang yang telah diuraikan di atas, menarik untuk ditelusuri lebih jauh dan mendalam serta perlu dipelajari cara-cara sekolah tersebut mengelolah pengintagrasian nilai-nilai pendidikan surau yang kuat dengan nilai-nilai Islam untuk diintegrasikan dalam proses pembelajaran dan seluruh kegiatan sekolah tanpa mengurangi prestasi belajar siswa sehingga mampu membentuk sebuah pribadi yang jujur, cerdas, peduli dan tangguh dalam kondisi masyarakat kita sekarang yang cenderung bersifat hedonis, individualis dan materialistis.
(14)
8
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wenny Liztia tahun 2011 tentang Internalisasi Nilai–Nilai dalam Proses Pembelajaran PKN di Perguruan Islam Ar-Risalah Kota Padang (Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang) :
Hasil penelitian di temukan bahwa upaya internalisasi nilai – nilai dalam proses pembelajaran PKN tidak berjalan sendiri, namun didukung oleh program dan mata pelajaran lain, untuk perencanaan yang dibuat guru seperti silabus dan RPP memiliki muatan nilai yang secara tidak langsung dapat dimaknai dari kompetensi dasar dan indikator yang ada. Sedangkan dalam proses pembelajaran upaya menginternalisasikan dilakukan melalui pendekatan cerita. Proses internalisasi tersebut dapat dibuktikan melalui lima pentahapan, yaitu tahap pemberian pengetahuan tentang nilai, tahap memahami nilai, tahap meneriman nilai, tahap bersikap dan tahap mengamalkan nilai- nilai. Untuk proses penilain pembelajaran dipengaruhi dari nilai sikap dan aktivitas selama diasrama.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Surau Dalam Transformasi Kewarganegaraan Untuk Mengembangkan Karakter Siswa.
B. Identifikasi Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi berbagai masalah yang ada berkaitan dengan integrasi nilai-nilai pendidikan surau yaitu sebagai berikut:
1. Surau sebagai lembaga pendidikan tradisional Minangkabau sangat berperan dalam menenamkan karakter kepada generasi muda Minang tempo dulu. Banyak ulama dan pemikir besar yang berasal dari Minangkabau seperti K.H. Agus Salim, Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Hamka dan lain-lain, merupakan tokoh Minang dan tokoh bangsa Indonesia yang didik dan dilatih di surau. Namun, saat ini pendidikan surau tidak seperti dulu lagi, generasi muda Minang saat ini sudah merasa cukup belajar di surau sampai mampu membaca Al-Qur’an dan tata cara beribadah sholat saja. Sementara dahulu generasi muda Minang untuk mendalami ajaran Islam secara mendalam tidurpun di surau sehingga surau sangat berperan membentuk karakternya. Mengembalikan peran dan fungsi surau seperti tempo dulu tentu tidak mungkin dilakukan lagi
(15)
9
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan juga tidak cocok dengan kondisi saat ini, karena sudah banyak aspek kehidupan masyarakat Minangkabau yang berubah. Fenomena sekarang terlihat norma lama yang luhur mulai agak memudar, sementara tatanan baru belum juga terbentuk. Oleh karena itu perlu di gali nilai-nilai luhur dahulu yang bisa di integrasikan pada institusi pendidikan saat ini. Setidaknya sebagai langkah awal untuk melihat sejauh mana nilai-nilai pendidikan surau terintegrasi dalam pola pembinaan karakter siswa di Sekolah.
2. Sekolah sebagai institusi pendidikan formal harusnya mampu melahirkan siswa yang cerdas dan berkribadian luhur. Kecendrungannya, dalam pelaksanaan pendidikan dikebanyakan sekolah terkesan lebih menitik beratkan pada penguasaan kognitif pada siswa ketimbang penanaman sikap. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya tawuran antar pelajar, siswa melawan pada gurunya, pelecehan seksual, curang ketika ujian dan berbagai bentuk tindakan yang mengindikasikan belum berhasilnya penanaman karakter kepada para siswa oleh sekolah. Oleh karena itu, perlu diteliti sekolah yang benar-benar melaksanakan pendidikan karakter dengan sunguh-sungguh dan memiliki prestasi baik akademik maupun non-akademik yang sudah di akui oleh masyarakat, agar dapat dijadikan sebagai model bagi sekolah lainnya. Sesuai dengan paparan dalam latar belakang di atas maka peneliti menilai SMP Perguruan Islam Ar-risalah pantas untuk diteliti lebih lanjut pembelajaran dan budaya sekolah di sekolah tersebut.
C.Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka fokus dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah?
Dari rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian :
(16)
10
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bagaimanakah pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam pembelajaran PKn di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ?
c. Bagaimanakah bentuk integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam muatan lokal mentoring yang diterapkan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah?
d. Bagaimakanah pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau PKn dalam budaya sekolah di Perguruan Islam Ar-Risalah?
e. Kendala apa yang dihadapi dan upaya penyelesaian dalam pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah?
D.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam tranformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah.
2. Tujuan Khusus
Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau. b. Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan
surau dalam pembelajaran PKn di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah
c. Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam muatan lokal mentoring di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. d. Mendeskripsikan dan mengananlisis pelaksanaan integrasi nilai-nilai
pendidikan surau dalam budaya sekolah di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. e. Mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian dalam pelaksanaan
integrasi nilai-nilai pendidikan surau di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah
E.Manfaat Penelitian
Melalui berbagai kajian yang dilakakukan untuk menjawab berbagai masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi pengembangan pendidikan kewarganegaraan
(17)
11
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam dimensi kurikuler dan sosial-kultural dalam mengembangkan karakter siswa agar menjadi smart and good citizens. Adapun manfaat secara teoritis dan praktis tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dalam mengembangkan dan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan surau dalam pembelaajran PKn, muatan lokal mentoring dan budaya sekolah. Selain dari pada itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal yang beragam di Indonesia untuk dilestarikan melalui institusi pendidikan. Dengan demikian, penelitian ini juga dapat memberikan ragam khasanah dalam PKn terutama PKn dalam dimensi kurikuler dan sosial-kultural yang mengemban misi membangun karakter bangsa termasuk para siswa SMP sebagai warga negara hipotetik dan potensial untuk dikembangkan karakternya untuk mewujudkan kejayaan Indonesia.
2. Manfaat secara praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak dalam kaitannya dengan pengintegrasian nilai-nilai pendidikan dalam transformasi kewarganegaraan, yaitu sebagai berikut :
a. Bagi Siswa
Agar dapat memahami nilai-nilai pendidikan surau sebagai bagian dari kearifan lokal Minangkabau dalam dunia pendidikan. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa mengembangkan karakternya menjadi warga negara yang lebih baik dan mampu melestarikan nilai-nilai kebajikan yang bersumber dari budaya lokal, nasional maupun global.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat membantu dalam mengembangkan manajemen pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksaanaan, dan evaluasi mengenai pendidikan karakter dalam PKn dengan berorientasi pada ketiga domain kompetensi kewarganegaraan yaitu: aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat membantu mengoptimalkan potensi siswa.
(18)
12
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Bagi pengurus Yayasan dan Dinas Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, berupa pengembangan sistem pendidikan, dengan menerapkan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk mengkaji berbagai jenis kearifan lokal di daerah lain yang diterapkan dalam pembelajaran untuk mendukung program pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah.
F. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bab. Pertama, Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Kedua, Bab II merupakan kajian pustaka dan kerangka penelitian yang membahas mengenai nilai-nilai pendidikan surau, pendidikan kewarganegaraan, hakikat karakter, integrasi pendidikan karakter dalam kegiatan sekolah dan penelitian relevan serta paradigma penelitian. Ketiga, Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, subjek penlitian, pendektan dan metode penelitian, definisi konseptual, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan uji validitas data. Keempat, Bab IV berisi tentang deskripsi lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian dan menguraikan mengenai pembahasan terhadap hasil penelitian. Kelima, Bab V terdiri dari simpulan penelitian dan rekomendasi terhadap pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dan kepentingan dengan penelitian.
(19)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini, akan disajikan simpulan dan rekomendasi berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah.
A.Simpulan
1. Simpulan Umum
Berdasarkan temuan penelitian yang telah diuraikan pada bagaian deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka integrasi nilai-nilai pendidikan Surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap penggalian terhadap nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan surau menurut perspektif tokoh adat (Niniek-mamak), tokoh Agama (Alim-ulama) dan cendikiawan (Cadiek-pandai) Minangkabau. Dari penggalian tersebut disusun nilai-nilai pendidikan surau menjadi empat kategori yaitu nilai-nilai yang termasuk dalam kategori olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga. Dari empat macam olah tersebut dirumuskan 21 nilai yang disarikan dari pemikiran tokoh dan ungkapan pepatah-petitih yang mereka ungkapkan.
Tahap berikutnya yaitu melihat integrasi nilai-nilai pendidikan surau tersebut dalam pola pendidikan karakter di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Dalam hal ini peneliti melihat dari empat aspek berikut ini : Pertama, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek pembelajaran PKn yang mencakup komponen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembalajaran terdiri dari beberapa komponen yaitu proses penyusunan silabus dan RPP, materi, metode, media, sumber dan penilaian pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menyaksikan proses pembelajaran yang tersusun atas beberapa komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran. serta kesesuian antara silabus dan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Adapun penilaian
(20)
214
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran meliputi komponen-komponen yaitu penilaian proses dan penilaian hasil pembelajaran.
Kedua, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek muatan lokal mentoring yang mencakup tujuan mentoring, kurikulum mentoring , tugas mentor, proses mentoring, metode mentoring, administrasi mentoring, pengelompokan mentoring, tata tertib mentoring, dan evaluasi mentoring. Ketiga, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek budaya sekolah yang mencakup kehidupan di asrama, kegiatan rutin dan spontanitas serta keteladanan oleh guru dan tenaga kependidikan. Empat, melihat kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian terhadap integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah.
Integrasi nilai-nilai pendidikan Surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah dilihat dari beberapa aspek tersebut dilakukan agar terlihat keterhubungan antara berbagai aspek tersebut. Ketiga aspek tersebut sangat berperan dalam mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Diperkuat lagi dengan surau sebagai lembaga pendidikan integral sehingga tidak bisa dilihat dari satu aspek saja. Oleh karena itu, dalam mengembangkan karakter siswa agar menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta cinta pada negara dan agamanya diperlukan berbagai upaya yang komprehensif, programatis, runtut, dan berkesinambungan.
Surau sebagai salah satu institusi pendidikan tradisional Minangkabau yang telah membuktikan melahirkan banyak tokoh yang memiliki karakter yang kuat dan berprestasi diberbagai bidang di zaman dahulu. Oleh sebab itu, salah satu upaya strategis yang dapat dilakukan berkenaan dengan mengembangkan karakter siswa melalui institusi pendidikan, khususnya di Sumatera Barat ialah dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pendidikan di sekolah.
Secara umum, nilai-nilai pendidikan surau secara substansial telah terintegrasi dalam pola pendidikan karakter yang dilakukan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Hal ini diterlihat dari 21 nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau dan delapan nilai karakter yang menjadi fokus dalam
(21)
215
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan di SMP Ar-Risalah sama-sama berangkat dan menjadikan poin utama ialah nilai tauhid atau aqidah. Setelah dilakukan elaborasi terhadap delapan karakter di SMP Ar-Risalah ditemukan bahwa 21 nilai karakter pendidikan surau tersebut terintegrasi dalam penjabaran delapam karakter yang dilaksanakan di SMP Perguruan Islam Ar-risalah.
2. Simpulan Khusus
Berikut akan disajikan beberapa kesimpulan khusus dalam penelitian ini. 1. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau terbagi
menjadi empat olah sebagai berikut: Olah hati melahirkan nilai bertauhid murni kepada Allah SWT (bertqwa), beribadah benar dan ikhlas, Jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya olah rasa melahirkan nilai sepenanggungan,
arif berkomunikasi, saling mengasihi daan menghormati semua elemen
masyarakat, egaliter dan pandai menyesuaikan diri dimanapun berada. Sementara olah pikir melahirkan kritis, cerdas, kreatif, inovatif, visioner, dan berpikiran terbuka. Dan terakhir olah raga melahirkan kuat, tangguh, disiplin, mandiri, dan cakap serta berani dalam membela diri dan membela kebenaran. 2. Integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam pembelajaran PKn dalam RPP
dicantumkan secara ekplisit nilai karakter yang ingin dikembangkan disertai ayat Al-Qur’an yang terkait dengan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran sudah menggunakan pendekatan berpusat pada siswa, media dan metode yang beragam. Dalam evaluasi pembelajaran harus memasukkan nilai sikap 20% dari nilai yang dicantumkan di rapor. Hal ini bukan saja untuk mata pelajaran PKn melainkan untuk semua mata pelajaran. Nilai sikap tersebut terdiri dari 10% dari nilai sikap dari guru matapelajaran, 8 % dari musyrif atau pembina asrama dan 2% dari wali kelas.
3. Integrasi nilai pendidikan surau dalam muatan lokal mentoring dilakukan dalam bentuk pembelajaran berkelompok yang terdiri dari 10-12 orang dangan seorang mentor. Mentor tersebut ialah guru, musyrif, dan tenaga kependidikan yang sudah dilatih dan tinggal melaksanakan modul yang dipersiapkan Perguruan Ar-Risalah tanpa harus membuat RPP lagi. Proses mentoring berlangsung minimal satu tahun bersama mentor tersebut, sehingga mentor
(22)
216
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
benar-benar mengenal siswanya dan melakukan pendekatan personal pada setiap siswa, dengan demikian sangat efektif dalam penanaman karakter kepada siswa. Setiap siswa dievaluasi amalan harianya dan direkap oleh mentor sekali dalam seminggu.
4. Integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam budaya sekolah dilakukan pembinaan secara berkesimbungan antara di asrama dan di sekolah dengan konsep Boarding School. Setiap siswa di asrama memiliki buku cerminan prilakunya. Siswa dibiasakan dengan berbagai program rutin seperti sholat berjama’ah setiap waktu, kultum secara bergantian, nonton bareng, tadabbur alam, kunjungan edukatif dan lain sebagainya. Guru dan karyawan menunjukkan keteladanan dalam setiap prilakunya.
5. Kendala yang dihadapi dalam pengintegrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ialah berbedanya pola asuh di rumah dengan di sekolah, berpindahnya guru dengan beragam alasan dan tidak samanya kemampuan guru. Semua kendala itu sudah di atasi melalui upaya pembuatan komitmen kerjasama dengan orang tua siswa berupa surat perjanjian untuk menjalankan semua aturan sekolah di awal siswa masuk di Ar-Risalah dan adanya koordinasi antara sekolah dengan orang tua secara berkala. Perpindahan guru di atasi dengan merekrut guru baru yang berkaualitas dan cepat menyesuaikan diri dan untuk meningkatkan kemampuan guru dilakukan berbagai pelatihan dan studi banding ke sekolah yang lebih baik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut, pada bagian ini akan dirumuskan beberapa rekomendasi berkaitan dengan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Rekomendasi yang dimaksud ditujukan kepada beberapa pihak yang memiliki perhatian yang besar dalam mengembangkan karakter siswa melalui institusi pendidikan, yaitu:
1. Kepada pemerintah, dalam hal ini adalah para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan, khususnya yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
(23)
217
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan nasional agar dalam melakukan pengembangan terhadap kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal untuk dikembangkan dalam pembelajaran dan budaya sekolah.
2. Kepada guru, agar senantiasa meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran PKn dalam berbagai aspek yang meliputi materi, pendekatan, metode, media, sumber, dan penilaian yang komunikatif, edukatif, kreatif, dan inovatif. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat memotivasi dan menginspirasi siswa.
3. Kepada siswa, agar mengikuti berbagai program yang dirumuskan sekolah untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya dan mengembangkan karakternya agar menjadi smart and good citizens.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan dan keinginan untuk mengkaji mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau di Ar-Risalah direkomendasikan untuk melakukan pengkajian mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah atau pendidkan demokrasi berbasis nilai-nilai kearifan lokal melalui Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah.
(1)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Bagi pengurus Yayasan dan Dinas Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, berupa pengembangan sistem pendidikan, dengan menerapkan nilai-nilai Islam dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban.
d. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk mengkaji berbagai jenis kearifan lokal di daerah lain yang diterapkan dalam pembelajaran untuk mendukung program pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah.
F. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini terdiri dari lima bab. Pertama, Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Kedua, Bab II merupakan kajian pustaka dan kerangka penelitian yang membahas mengenai nilai-nilai pendidikan surau, pendidikan kewarganegaraan, hakikat karakter, integrasi pendidikan karakter dalam kegiatan sekolah dan penelitian relevan serta paradigma penelitian. Ketiga, Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, subjek penlitian, pendektan dan metode penelitian, definisi konseptual, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan uji validitas data. Keempat, Bab IV berisi tentang deskripsi lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian dan menguraikan mengenai pembahasan terhadap hasil penelitian. Kelima, Bab V terdiri dari simpulan penelitian dan rekomendasi terhadap pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dan kepentingan dengan penelitian.
(2)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembahasan hasil penelitian mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah.
A.Simpulan
1. Simpulan Umum
Berdasarkan temuan penelitian yang telah diuraikan pada bagaian deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian maka integrasi nilai-nilai pendidikan Surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap penggalian terhadap nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan surau menurut perspektif tokoh adat (Niniek-mamak), tokoh Agama (Alim-ulama)
dan cendikiawan (Cadiek-pandai) Minangkabau. Dari penggalian tersebut disusun nilai-nilai pendidikan surau menjadi empat kategori yaitu nilai-nilai yang termasuk dalam kategori olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga. Dari empat macam olah tersebut dirumuskan 21 nilai yang disarikan dari pemikiran tokoh dan ungkapan pepatah-petitih yang mereka ungkapkan.
Tahap berikutnya yaitu melihat integrasi nilai-nilai pendidikan surau tersebut dalam pola pendidikan karakter di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Dalam hal ini peneliti melihat dari empat aspek berikut ini : Pertama, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek pembelajaran PKn yang mencakup komponen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembalajaran terdiri dari beberapa komponen yaitu proses penyusunan silabus dan RPP, materi, metode, media, sumber dan penilaian pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menyaksikan proses pembelajaran yang tersusun atas beberapa komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran. serta kesesuian antara silabus dan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Adapun penilaian
(3)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran meliputi komponen-komponen yaitu penilaian proses dan penilaian hasil pembelajaran.
Kedua, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek muatan
lokal mentoring yang mencakup tujuan mentoring, kurikulum mentoring , tugas mentor, proses mentoring, metode mentoring, administrasi mentoring, pengelompokan mentoring, tata tertib mentoring, dan evaluasi mentoring. Ketiga, integrasi nilai-nilai pendidikan surau dilihat dalam aspek budaya sekolah yang mencakup kehidupan di asrama, kegiatan rutin dan spontanitas serta keteladanan oleh guru dan tenaga kependidikan. Empat, melihat kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian terhadap integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah.
Integrasi nilai-nilai pendidikan Surau dalam transformasi kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah dilihat dari beberapa aspek tersebut dilakukan agar terlihat keterhubungan antara berbagai aspek tersebut. Ketiga aspek tersebut sangat berperan dalam mengembangkan karakter siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Diperkuat lagi dengan surau sebagai lembaga pendidikan integral sehingga tidak bisa dilihat dari satu aspek saja. Oleh karena itu, dalam mengembangkan karakter siswa agar menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta cinta pada negara dan agamanya diperlukan berbagai upaya yang komprehensif, programatis, runtut, dan berkesinambungan.
Surau sebagai salah satu institusi pendidikan tradisional Minangkabau yang telah membuktikan melahirkan banyak tokoh yang memiliki karakter yang kuat dan berprestasi diberbagai bidang di zaman dahulu. Oleh sebab itu, salah satu upaya strategis yang dapat dilakukan berkenaan dengan mengembangkan karakter siswa melalui institusi pendidikan, khususnya di Sumatera Barat ialah dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pendidikan di sekolah.
Secara umum, nilai-nilai pendidikan surau secara substansial telah terintegrasi dalam pola pendidikan karakter yang dilakukan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Hal ini diterlihat dari 21 nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau dan delapan nilai karakter yang menjadi fokus dalam
(4)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan di SMP Ar-Risalah sama-sama berangkat dan menjadikan poin utama ialah nilai tauhid atau aqidah. Setelah dilakukan elaborasi terhadap delapan karakter di SMP Ar-Risalah ditemukan bahwa 21 nilai karakter pendidikan surau tersebut terintegrasi dalam penjabaran delapam karakter yang dilaksanakan di SMP Perguruan Islam Ar-risalah.
2. Simpulan Khusus
Berikut akan disajikan beberapa kesimpulan khusus dalam penelitian ini. 1. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan surau terbagi
menjadi empat olah sebagai berikut: Olah hati melahirkan nilai bertauhid murni kepada Allah SWT (bertqwa), beribadah benar dan ikhlas, Jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya olah rasa melahirkan nilai sepenanggungan, arif berkomunikasi, saling mengasihi daan menghormati semua elemen masyarakat, egaliter dan pandai menyesuaikan diri dimanapun berada. Sementara olah pikir melahirkan kritis, cerdas, kreatif, inovatif, visioner, dan berpikiran terbuka. Dan terakhir olah raga melahirkan kuat, tangguh, disiplin, mandiri, dan cakap serta berani dalam membela diri dan membela kebenaran. 2. Integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam pembelajaran PKn dalam RPP
dicantumkan secara ekplisit nilai karakter yang ingin dikembangkan disertai ayat Al-Qur’an yang terkait dengan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran sudah menggunakan pendekatan berpusat pada siswa, media dan metode yang beragam. Dalam evaluasi pembelajaran harus memasukkan nilai sikap 20% dari nilai yang dicantumkan di rapor. Hal ini bukan saja untuk mata pelajaran PKn melainkan untuk semua mata pelajaran. Nilai sikap tersebut terdiri dari 10% dari nilai sikap dari guru matapelajaran, 8 % dari musyrif atau pembina asrama dan 2% dari wali kelas.
3. Integrasi nilai pendidikan surau dalam muatan lokal mentoring dilakukan dalam bentuk pembelajaran berkelompok yang terdiri dari 10-12 orang dangan seorang mentor. Mentor tersebut ialah guru, musyrif, dan tenaga kependidikan yang sudah dilatih dan tinggal melaksanakan modul yang dipersiapkan Perguruan Ar-Risalah tanpa harus membuat RPP lagi. Proses mentoring berlangsung minimal satu tahun bersama mentor tersebut, sehingga mentor
(5)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
benar-benar mengenal siswanya dan melakukan pendekatan personal pada setiap siswa, dengan demikian sangat efektif dalam penanaman karakter kepada siswa. Setiap siswa dievaluasi amalan harianya dan direkap oleh mentor sekali dalam seminggu.
4. Integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam budaya sekolah dilakukan pembinaan secara berkesimbungan antara di asrama dan di sekolah dengan konsep Boarding School. Setiap siswa di asrama memiliki buku cerminan prilakunya. Siswa dibiasakan dengan berbagai program rutin seperti sholat berjama’ah setiap waktu, kultum secara bergantian, nonton bareng, tadabbur alam, kunjungan edukatif dan lain sebagainya. Guru dan karyawan menunjukkan keteladanan dalam setiap prilakunya.
5. Kendala yang dihadapi dalam pengintegrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ialah berbedanya pola asuh di rumah dengan di sekolah, berpindahnya guru dengan beragam alasan dan tidak samanya kemampuan guru. Semua kendala itu sudah di atasi melalui upaya pembuatan komitmen kerjasama dengan orang tua siswa berupa surat perjanjian untuk menjalankan semua aturan sekolah di awal siswa masuk di Ar-Risalah dan adanya koordinasi antara sekolah dengan orang tua secara berkala. Perpindahan guru di atasi dengan merekrut guru baru yang berkaualitas dan cepat menyesuaikan diri dan untuk meningkatkan kemampuan guru dilakukan berbagai pelatihan dan studi banding ke sekolah yang lebih baik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut, pada bagian ini akan dirumuskan beberapa rekomendasi berkaitan dengan integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam transformasi kewarganegaraan di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah. Rekomendasi yang dimaksud ditujukan kepada beberapa pihak yang memiliki perhatian yang besar dalam mengembangkan karakter siswa melalui institusi pendidikan, yaitu:
1. Kepada pemerintah, dalam hal ini adalah para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan, khususnya yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
(6)
Muspardi, 2014
INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SURAU DALAM TRANSFORMASI KEWARGANEGARAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan nasional agar dalam melakukan pengembangan terhadap kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal untuk dikembangkan dalam pembelajaran dan budaya sekolah.
2. Kepada guru, agar senantiasa meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran PKn dalam berbagai aspek yang meliputi materi, pendekatan, metode, media, sumber, dan penilaian yang komunikatif, edukatif, kreatif, dan inovatif. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat memotivasi dan menginspirasi siswa.
3. Kepada siswa, agar mengikuti berbagai program yang dirumuskan sekolah untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya dan mengembangkan karakternya agar menjadi smart and good citizens.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan dan keinginan untuk mengkaji mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau di Ar-Risalah direkomendasikan untuk melakukan pengkajian mengenai integrasi nilai-nilai pendidikan surau dalam Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah atau pendidkan demokrasi berbasis nilai-nilai kearifan lokal melalui Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah.