EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.
[Type text] Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh Yulia 1000960
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
[Type text] Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Efektivitas Teknik clustering (pengelompokan) dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rancaekek
Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh Yulia
1000960
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Asaretkha Adjane 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
(3)
[Type text] Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(4)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The Effectiveness of Clustering (grouping) Technique in Learning Writing the Text of the Observation Result.
rRancekek, Academic Year of 2013/2014)
Yulia 1000960
The purposes of this study are to obtain the representation the student’s ability to write the text of observation reports before and after used clustering (grouping) Technique, as well as to examine the significant differences between the student’s ability to write the text of observation reports with the student’s ability to write the text of observation report used discussion technique. The populations in this study were tenth grade students of SMA Negeri 1 Rancaekek academic year of 2013/2014. The samples in this study were two classes that determined in randomly without regarding the strata of the populations. The class that is used in this study is X IPS 4 as experiment class and X IPS 2 as control class. This study used an experimental research design with group of pretest-posttest research. Based on the acquired data, the average pretest score of experimental class is 68,53 and the average posttest score is 80,17, while the average posttest score of control class is 59,00 and the average posttest score is 63,92. Based on the calculation of hypothesis testing that calculated by t-test the result is 2,005 ≤ 3,66 or Ttable ≤ Tcount ≥ Ttable. This means that H0 is rejected H1 is accepted. This study proved that clustering technique (grouping) is effectively implemented in learning writing especially in learning writing the text of observation reports.
Therefore, the writer hope that the teachers use clustering techniques as an alternative technique fatherly teaching of writing to improve the ability to write the text of observation reports.
(5)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Efektivitas Teknik Clustering (pengelompokan) dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2013/2014)
Yulia 1000960
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik
clustering (pengelompokan), serta mengkaji ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan antara kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa dengan menggunakan teknik clustering (pengelompokan) dengan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa dengan menggunakan teknik diskusi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang ditentukan secara acak tanpa memerhatikan strata dalam populasi tersebut. Kelas yang digunakan adalah kelas X IPS 4 Sebagai kelas eksperimen dan X IPS 2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian group pretes-postes. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 68,53 dan postes 80,17, sedangkan kelas kontrol nilai rata-rata postes adalah 59,00 dan postes 63,92 . Berdasrkan perhitungan uji hipotesis yang dilakukan dengan penghitungan uji-t, hasilnya adalah 2,005 ≤ 3,66 atau ttabel ≤ thitung ≥ ttabel. hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa teknik clustering (pengelompokan) efektif digunakan dalam pembelajaran menulis khususnya dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
Oleh karena itu, penulis berharap para guru menggunakan teknik
clustering (pengelompokan) sebagai teknik alternatif unutk pembelajaran menulis
untuk meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi.
(6)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(7)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR DIAGRAM DAN GRAFIK ... x
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi ... 7
BAB II TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI A. Teknik Clustering (Pengelompokan) ... 8
B. Keuntungan Teknik Clustering (Pengelompokan) ... 11
C. Keunggulan Clustering (Pengelompokan) ... 11
D. Kelemahan Clustering (Pengelompokan) ... 12
E. Pembelajaran Menulis ... 12
F. Teks Laporan Hasil Observasi ... 19
(8)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Hipotesis ... 42
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23
B. Desain Penelitian ... 24
C. Metode Penelitian... 25
D. Definisi Operasional... 25
E. Instrumen Penelitian... 25
F. Prosedur Penelitian... 44
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 52
B. Deskripsi Data Penelitian ... 55
1) Skor Pretes Kelas Eksperimen ... 55
2) Skor Postes Kelas Eksperimen ... 57
3) Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 59
4) Nilai Postes Kelas Kontrol ... 61
5) Uji Reliabilitas Pretes Kelas Eksperimen ... 63
6) Uji Reliabilitas Pretes Kelas Kontrol ... 67
7) Uji Reliabilitas Postes Kelas Eksperimen ... 70
8) Uji Reliabilitas Postes Kelas Kontrol ... 73
9) Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen ... 77
10) Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol ... 82
11) Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen ... 86
12) Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen ... 90
C. Uji homogenitas ... 93
1) Uji Homogenitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen ... 94
2) Uji Homogenitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen ... 94
(9)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Analisis Data Penelitian ... 102
1. Analisis Data Pretes Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Eksperimen ... 102
a. Kategori Nilai Rendah ... 103
b. Kategori Nilai Sedang ... 104
c. Kategori Nilai Tinggi ... 107
2. Analisis Data Pretes Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Kontrol ... 111
a. Kategori Nilai Rendah ... 114
b. Kategori Nilai Sedang ... 114
c. Kategori Nilai Tinggi ... 116
3. Analisis Data Postes Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Eksperimen ... 119
a. Kategori Nilai Rendah ... 119
b. Kategori Nilai Sedang ... 112
c. Kategori Nilai Tinggi ... 125
4. Analisis Data Postes Teks Laporan Hasil Observasi Kelas Kontrol ... 129
a. Kategori Nilai Rendah ... 129
b. Kategori Nilai Sedang ... 104
c. Kategori Nilai Tinggi ... 108
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 137
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 140
B. Saran ... 141
DAFTAR PUSTAKA ... 142
RIWAYAT HIDUP ... 143 LAMPIRAN
(10)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(11)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam kegiatan pembelajaran yang produktif. Secara umum menulis adalah sebuah proses untuk mengemukakan ide atau gagasan ke dalam bahasa tulis. Selain itu, menulis juga merupakan kemampuan untuk memahami konteks sosial budaya di masyarakat. Mengingat hal itu, menulis merupakan hal yang penting untuk tetap dipelajari karena dengan menulis seseorang dapat memahami sosial budaya masyarakat. Sejalan dengan pemaparan tersebut, menulis juga merupakan hal yang harus dipelajari di ranah pendidikan atau sekolah. Pembelajaran menulis ini harus dikembangkan sejak dini kepada peserta didik dengan tujuan supaya peserta didik mampu memaksimalkan kemampuan menulisnya. Menurut Abidin (2012:187) secara esensial minimal ada tiga tujuan utama pembelajaran menulis yang dilaksanakan oleh guru untuk memaksimalkan kemampuan menulis siswa. Ketiga tujuan itu yakni menumbuhkan kecintaan menulis pada diri peserta didik, mengembangkan kemampuan menulis, dan membina jiwa kreativitas pada peserta didik untuk menulis. Diharapkan dengan tiga tujuan menulis tersebut, peserta didik bisa produktif dalam menghasilkan sebuah tulisan.
Pembelajaran menulis, sampai saat ini masih menjadi bahan penelitian yang digemari. Kondisi ini sejalan dengan kenyataan di lapangan bahwa pembelajaran menulis masih menyisakan sejumlah masalah yang serius. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Taufik Ismail dalam Abidin (2012:190) mengemukakan bahwa bangsa Indonesia rabun membaca dan lumpuh menulis. Pernyataan yang dikemukakan Taufik Ismail tentu saja tidaklah berlebihan karena melihat kondisi menulis saat ini tidak sejalan dengan yang diharapkan. Begitupun dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Tarigan (2008:6) bahwa adanya beberapa penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam menulis, diantaranya adalah sebagai berikut.
(12)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Sikap sebagaian besar masyarakat terhadap bahasa Indonesia masih belum menggembirakan, mereka tidak malu memakai bahasa yang salah.
2. Kesibukan guru bahasa Indonesia di luar jam kerjanya menyebabkan mereka tidak sempat lagi memikirkan bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran menulis yang lebih menarik dan efektif.
3. Metode dan teknik pembelajaran menulis kurang bervariasi serta mungkin sekali hasil menulis siswayang ada pun tidak sampai dikoreksi.
4. Bagi siswa sendiri pelajaran menulis dirasakan sebagai beban belaka dan kurang menarik.
5. Latihan menulis sangat kurang dilakukan oleh siswa.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Abidin (2012:190) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi masalah tersebut, di antaranya adalah rendahnya peran guru dalam membina siswa agar terampil menulis, kurangnya sentuhan guru dalam hal memberikan strategi menulis yang tepat, penggunaan pendekatan menulis yang kurang tepat, dan tulisan yang dihasilkan siswa berputar-putar tidak jelas sebab mereka takut keluar dari tema yang ditentukan guru. Padahal jika siswa mendapatkan perlakuan yang sesuai maka tidak menutup kemungkinan siswa dapat menghasilkan sebuah tulisan sesuai dengan harapan dan memenuhi kompetensi yang dicapai.
Melihat kondisi di atas, pembelajaran menulis di sekolah harus segera di perbaiki. Pembelajaran menulis seharusnya dikembalikan kepada orientasi yang benar yaitu siswa mencintai menulis, bisa menulis, dan kreatif menulis. Guna mencapai orientasi tersebut, diperlukan berbagai perubahan dalam pola pembelajaran menulis. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih perlakuan yang sesuai kepada siswa untuk meningkatkan gairah menulisnya. Salah satu caranya dengan menggunakan teknik atau strategi yang tepat untuk pembelajaran menulis. Dengan dipilihnya teknik atau strategi yang tepat dalam pembelajaran menulis diharapkan masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis saat ini dapat diperbaiki.
(13)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu teknik alternatif yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran menulis adalah teknik clustering (pengelompokan). Teknik
clustering (pengelompokan) ini bertujuan supaya siswa mampu memahami suatu
bahan kajian dalam suatu pembelajaran dengan cepat dan mudah. Teknik
clustering (pengelompokan) merupakan teknik pembelajaran menulis yang
bertujuan supaya siswa terampil menulis, dengan cara siswa menulis secara cepat dan menuangkan seluruh gagasan atau idenya ke dalam kertas. Selain itu, teknik
clustering (pengelompokan) ini berproses sama dengan proses berfikir yang
terjadi di dalam otak manusia, walaupun dalam bentuk yang sangat disederanakan (DePoter, 2012:180). Sekait dengan hal tersebut, teknik ini sangat ampuh digunakan dalam pembelajaran menulis karena teknik ini bekerja secara alamiah dengan gaagasan-gagasan tanpa menyunting sama sekali (DePoter, 2012:182) . Dengan demikian, teknik clustering (pengelompokan) ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sekaligus menjadi teknik yang digunakan oleh para pengajar dalam proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
Penelitian dengan menggunakan teknik clustering (pengelompokan) pernah dilakukan oleh Sari. (2013) dengan judul penelitian Penerapan Metode
Quantum Learning dengan Teknik Clustering (pengelompokan) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi. Adapun hasil penelitian tersebut
adalah hasil pembelajaran menulis puisi yang mengalami peningkatan. Hal ini tampak pada pada kesungguhan, semangat, dan antusias siswa saat diberi tugas untuk membuat kerangka teknik clustering (pengelompokan) dan menghias puisi dalam proses pembelajaran, dan hal ini membuktikan bahwa siswa menyukai teknik clustering (pengelompokan) yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hasil siklus pertama siswa yang tampak aktif selama apresiasi sebanyak 68%, mengalami peningkatan menjadi 88% pada siklus kedua. Pada siklus pertama minat dan motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran sebanyak 63%, mengalami peningkatan menjadi 80% pada siklus kedua. Pada
(14)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siklus pertama perhatian siswa saat guru menyampaikan materi sebanyak 60%, mengalami peningkatan menjadi 75% pada siklus kedua. Melihat hasil dari penelitian tersebut, pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik
clustering (pengelompokan) dapat membantu meningkatkan proses dan hasil
belajar siswa.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Darmanto (2013) berjudul
Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi dengan Menggunakan Quantum Learning Melalui Teknik Clustering Pada Siswa Kelas VII. Adapun simpulan dari
penelitian tersebut menyatakan bahwa teknik clustering (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif puisi.
Berdasaran data-data yang diperoleh peneliti di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna teknik clustering (pengelompokan) dalam pembelajaran menulis menunjukan keberhasilan, dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara hasil penelitian pembelajaan menulis tanpa menggunakan clustering
(pengelompokan) dengan menggunakan clustering (pengelompokan).
Berbagai teknik dapat dipilih atau digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa teknik clustering (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam pembelajaran menulis puisi, maka peneliti tertarik untuk membuat inovasi baru dalam pembelajaan menulis dengan menggunakan teknik clustering (pengelompokan) tetapi dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Selain itu, menulis teks laporan hasil observasi merupakan pembelajaran yang baru saja dikembangkan dalam kurikulum 2013 yang belum pernah diteliti. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan terobosan baru dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik
clustering (pengelompokan). Diharapkan dengan digunakannya teknik clustering
(pengelompokan) dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi.
(15)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran menulis sangat beragam dan kompleks. Dari mulai kurangnya minat siswa dalam menulis, rendahnya kemampuan menulis siswa, sampai pada kurangnya kreativitas siswa dalam menulis. Dengan demikian masalah tersebut terlalu luas jika diteliti dalam satu penelitian. Maka dari itu, penulis hanya meniliti satu masalah yang dianggap merupakan masalah yang paling penting dalam pembelajaran menulis dan masalah itu adalah rendahnya kemampuan menulis.
C. Batasan Masalah Penelitian
Penelitian dalam meningkatkan kemampuan menulis sangatlah umum. Agar penelitian dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian, dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Masalah yang akan dibahas dengan memfokuskan perhatian pada penggunaan teknik clustering (pengelompokan) untuk merangsang kemampuan peserta didik dalam membuat teks laporan hasil observasi, pada peserta didik kelas X Semester II di SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum dan sesudah menggunakan teknik clustering (pengelompokan) di kelas eksperimen dan kelas kontrol? 2. Bagaimana signifikansi kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis
teks laporan hasil observasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol ?
(16)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarakan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk untuk membuktikan hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum dan sesudah menggunakan teknik
clustering (pengelompokan) di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. signifikansi kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol;
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua segi yakni segi praktis dan segi akademis sebagai berikut.
1. Manfaat Praktis
Secara praktisnya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain sebagai berikut.
a. Bagi pembelajar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru agar siswa lebih menggemari pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk jadi seorang pendidik yang profesional dengan tujuan supaya siswa mampu mengembangkan kemampuan menulisnya secara maksimal dan sesuai dengan capaian yang diharapkan sekolah ataupun kurikulum. Serta mengetahui efektivitas dari penggunaan teknik clustering
(pengelompokan) dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
c. Bagi sekolah, teknik clustering (pengelompokan) dapat menjadi bahan masukan guna meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam mecapai target yang diharapkan dalam pembelajaran menulis.
(17)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan atau literatur ilmiah, khususnya di bidang pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan dari pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dan juga bisa digunakan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.
G. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berisi urutan penelitian dari bab satu hingga bab lima. Adapun paparan tiap bab tersebut sebagi berikut.
1. Bab 1 disajikan uraian tentang pendahuluan yang di dalamnya memuat tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi.
2. Bab 2 berisi kajian pustaka, krangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. 3. Bab 3 mengenai metode penelitian yang di dalamnya memuat tentang
lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
4. Bab 4 memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang di dalamnya terdapat pemaparan data dan pembahasan data.
(18)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Rancaekek yang berada di Jalan Walini Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan alasan sebagai berikut.
1. Lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil data.
2. Lokasi tersebut merupakan tempat PPL peneliti, sehingga mudah melakukan pendekatan terhadap subjek penelitian.
3. SMA Negeri 1 Rancaekek sudah menerapkan kurikulum 2013 dan itu sesuai dengan kurikulum yang digunakan peneliti untuk dijadikan acuan pada penelitian ini.
4. Alasan akademis yaitu untuk mendapatkan informasi dan keterangan secara lengkap mengenai pembelajaran menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS-4 sebagai kelas eksperimen dan X IPS-2 sebagai kelas kontrol yang berada di Jalan Walini Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Berikut adalah uraian mengenai subjek penelitian dapat dilihat dalam tabel.
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Sampel Jumlah Jumlah
Keseluruhan Laki-laki Perempuan
Kelas eksperimen 17 19 36
Kelas kontrol 12 24 36
(19)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Control group Pretes-postes design.
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
E O1 X O2
K O3 X O4
Sumber ( Arikunto 2006: 86) Keterangan :
E : kelas eksperimen K : kelas kontrol
O1 : tes awal kelas eksperimen O2 : tes akhir kelas eksperimen
X : perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan teknik clustering dengan media foto jurnalistik. O 3 : tes awal terhadap kontrol
O4 : tes akhir kelas kontrol
Dalam desain ini, kedua kelompok diberikan tes awal dengan tes yang sama (O1 dan O3). Kemudian kelompok E sebagai kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus berupa pembelajaran dengan menggunakan teknik
clustering (pengelompokan). Kelompok K sebagai kelompok kontrol tidak
diberikan perlakuan khusus tetapi hanya dikenai perlakuan pembelajaran seperti biasa. Setelah itu, kedua kelompok diberikan lagi tes yang sama sebagai tes akhir (O2 dan O4). Hasil keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaanya. Perbedaan yang dihasilkan dari tes akhir pada kedua kelompok menunjukan pengaruh terhadap perlakuan yang diberikan.
(20)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Namun, desain penelitian yang dipakai adalah desain penelitian eksperimen murni. Desain penelitian ekperimen murni digunakan supaya adanya kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding dari kelompok ekperimen. Perbandingan tersebut digunakan sebagai tolok ukur untuk membuktikan hasil penelitian yang lebih akurat.
Metode eksperimen semu bertujuan untuk mengujicobakan sebuah hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Akan tetapi, dalam metode eksperimen semu ini tidak adanya pengontrolan yang menyeluruh dari variabel-variabel penelitian. Pengontrolan hanya dilakukan pada variabel-variabel dependen dan independen saja. Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini adalah teknik
clustering (pengelompokan) dan pembelajaran menulis teks laporan hasil
observasi.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya salah pengertian tentang konsep-konsep dalam penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasionalnya sebagai berikut. 1. Teknik clustering (pengelompokan) merupakan suatu teknik dalam
memilih pemikiran-pemikiran yang saling berkaitan berdasarkan hasil observasi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Rancaekek.
2. Menulis teks laporan hasil observasi merupakan sebuah proses penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang disajikan melalui hasil pengamatan di lingkungan sekolah.
E. Instrumen Penelitian
Instumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kejadian yang terjadi selama peroses penelitian. Lebih lanjut penjelasan mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.
(21)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan digunakan sebagai alat untuk memberikan perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai acuan penelitian dalam proses belajar mengajar.
a. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah RPP dibuat, langkah selanjutmya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, mengadakan pretes atau tes awal terhadap seluruh sampel penelitian, menyajikan materi pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik custering (pengelompokan) pada kelas eksperimen dan teknik diskusi pada kelas kontrol. Langkah terakhir adalah mengadakan postes atau tes akhir. Berikut adalah perinciannya.
1) Mengadakan prates atau tes awal
Prates merupakan tes awal yang diberikan kepada seluruh sampel penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi. Selain itu, prates juga digunakan peneliti sebagai data awal untuk dijadikan acauan untuk melanjutkan penelitian.
2) Menyajikan materi pembelajaran (memberi perlakuan)
Setelah memberikan tes awal atau pretes, langkah selanjutnya adalah menyajikan materi atau memberikan perlakuan dengan menggunkan teknik clustering (pengelompokan) pada kelas eksperimen dan teknik diskusi pada kelas kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari hasil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunkan teknik clustering (pengelompokan) dan yang tidak menggunkan teknik clustering (pengelompokan) dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Selain itu, tujuan utamanya adalah
(22)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengetahui taraf signifikansi teknik clustering (pengelompokan) dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
3) Mengadakan postes atau teks akhir
Postes merupakan tes akhir yang diberikan kepada seluruh sampel penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi yang diberikan perlakuan berupa teknik clustering (pengelompokan) dan siswa yang tidak diberikan perlakuan dengan menggunkan teknik tersebut .
Adapun RPP kelas Eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rancaekek Kelas/Semester : X/2
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Laporan Hasil Observasi Pertemuan : Ke dua
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
(23)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:
1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan mengguna-kannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1) Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
2.4. Menunjukan prilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menngunakan bahasa Indonesia unutk bernegosiasi dalam perundingan. 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks negosiasi baik melalui lisan maupun
tulisan.
1) Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi.
2) Mengurutkan susunan (struktur) teks laporan hasil observasi.
3) Menjelaskan kaidah penulisan teks laporan hasil observasi secara bertanggung jawab.
4.2 Memproduksi teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. 1) Menjelaskan langkah-langkah pembuatan teks laporan hasil observasi
(24)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Menjelaskan langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi
sesuai dengan struktur, ciri-ciri, bahasa, dan kaidah penulisan .
3) Memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik clustering (pengelompokan).
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pembelajaran siswa mampu:
1. menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi secara bertanggung jawab;
2. menemukan penanda (unsur, struktur, dan kaidah) teks laporan hasil observasi secara jujur;
3. menemukan langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan struktur, ciri-ciri, bahasa, dan kaidah penulisan; 4. memproduksi teks laporan hasil observasi dengan teknik clustering
(pengelompokan); D. Materi Pembelajaran
a. Fakta : Teks laporan hasil observasi
b. Konsep : Pengertian teks laporan hasil observasi.
c. Prinsip :. Kaidah penulisan teks laporan hasil observasi sesuai dengan teknik clustering (pengelompokan).
d. Prosedur : Cara memproduksi teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik clustering (pengelompokan).
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik
Teknik : Clustering (pengelompokan) Model : kooperatif
(25)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
2) Memberikan motivasi kepada peserta didik. 3) Guru menjelaskan tema dan tujuan serta manfaat
pembelajaran yang akan dicapai dalam materi.
15 menit
Inti
Mengamati
1) Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi (Mahluk di Bumi ini dan Karbon).
Menanya
2) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dengan bahasa yang santun mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teks laporan hasil observasi yang telah dibacanya. Mengumpulkan Informasi
3) Secara berdiskusi, peserta didik mengumpulkan informasi secara bertanggung jawab mengenai fakta-fakta yang sudah dibacanya.
4) Secara cermat peserta didik menemukan fakta-fakta yang ada didalam teks laporan hasil observasi.
5) Secara berdiskusi, peserta didik menemukan cara memproduksi teks laporan hasil observasi dengan mengunakan teknik clustering sabagai berikut:
a. Langkah pertama, yaitu melihat dan membuat kaitan antara gagasan. Pada langkah ini guru memfasilitasi siswa untuk menemukan kata yang berkaitan dengan pembelajaran, selanjutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis kata yang ditemukan tersebut ke dalam kertas kosong. Misalnya “pemandangan” lalu melingkarinya, kemudian siswa mencari lebih banyak lagi kata-kata yang berhubungan
10 menit
10 menit
10 menit
20 menit
(26)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan kata tadi dan mengelompokannya di sekitar kata tersebut, selanjutnya siswa melingkari kata atau frasa baru dan menghubungkannya.
b. Langkah kedua, mengembangkan gagasan-gagasan yang telah dikemukakan. Pada langkah ini siswa sudah menemukan kata yang saling berhubungna yang memicu satu gagasan. Selanjutnya siswa menulis hasil pemikirannya ke dalam kertas tanpa pertimbangan apapun, walaupun hsail pemikiran yang telah ditulis tidak cocok.
c. Langkah ketiga, yaitu menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suati konsep. Pada langkah ini guru membimbing siswa untuk menelusuri jalan pikirannya terhadap apa yang telah dituliskannya tadi, agar siswa menyadari bahwa mereka sudah mempunyai konsep untuk melakukan kegiatan menulis.
d. Langkah keempat, yaitu bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau pertimbangan.
e. Langkah kelima, menvisualisasikan hal-hal khusus dan mengingatnnya kembali dengan mudah. Selanjutnya, pada langkah ini siswa diminta untuk melihat kembali hasil pengelompokannya untuk diberi nomor urut yang menurut siswa logis untuk dijadikan bahan tulisan. Dan hasil pengelompokan tersebut merupakan landasan menulis yang dapat memunculkan gagasan-gagasan lain.
f. Langkah keenam, yaitu mengalami desakan kuat untuk menulis yang disebut juga sebgai “aha!”. Pada peroses ini siswa menulis yang sesungguhnya berdasarkan hasil pengelompokan.
(27)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengolah Informasi
6) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Mengomunikasikan
7) Peserta didik menyampaikan hasil temuan/diskusi tentang teks laporan hasil observasi dengan menggunakan bahasa yang santun.
8) Guru mengulas secara rinci mengenai struktur, ciri-ciri, dan bahasa teks laporan hasil observasi.
9) Guru mengulas secara rinci mengenai kaidah penulisan teks laporan hasil observasi sesuai dengan teknik clustering (menungkan ide atau hasil pengamatan ke dalam kertas kosong, selanjutnya menyusunnya menjadi sebuah laporan hasil observasi).
10) Peserta didik memproduksi teks laporan hasil observasi sesuai dengan teknik Clustering (pengelompokan). Penutup
1) Peserta didik bersama arahan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
15 menit
Sumber, Media dan Alat Pembelajaran
a. Sumber : Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk Kelas X , Kemendikbud RI Tahun 2013
b. Media : Teks laporan hasil observasi. c. Alat : LCD, Laptop
(28)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
1) Pengamatan Sikap a. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
2) Nontes “ Buatlah sebuah teks laporan hasil observasi yang bertemakan
“makhluk hidup” dengan menggunakan teknik clustering
(pengelompokan)”.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rancaekek Kelas/Semester : X/2
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Laporan Hasil Observasi Pertemuan : Ke dua
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
C. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
(29)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:
1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan mengguna-kannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
1) Menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
2.4. Menunjukan prilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menngunakan bahasa Indonesia unutk bernegosiasi dalam perundingan. 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks negosiasi baik melalui lisan maupun
tulisan.
4) Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi.
5) Mengurutkan susunan (struktur) teks laporan hasil observasi.
6) Menjelaskan kaidah penulisan teks laporan hasil observasi secara bertanggung jawab.
4.2.Memproduksi teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. 4) Menjelaskan langkah-langkah pembuatan teks laporan hasil observasi
(30)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Menjelaskan langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi
sesuai dengan struktur, ciri-ciri, bahasa, dan kaidah penulisan teks laporan hasil observasi.
6) Memproduksi teks laporan hasil observasi. C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pembelajaran siswa mampu:
1) menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi secara bertanggung jawab;
2) menemukan penanda (unsur, struktur, dan kaidah) teks laporan hasil observasi secara jujur;
3) menemukan langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan struktur, ciri-ciri, bahasa, dan kaidah penulisan teks laporan hasil observasi;
4) memproduksi teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan struktur, ciri-ciri, dan kaidah penulisan bahasa teks laporan hasil observasi;
D. Materi Pembelajaran
a. Fakta : Teks laporan hasil observasi
b. Konsep : Pengertian teks laporan hasil observasi. c. Prinsip : kaidah penulisan teks laporan hasil observasi. d. Prosedur : Cara memproduksi teks laporan hasil observasi.
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Teknik : Diskusi Model : kooperatif
(31)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
2) Memberikan motivasi kepada peserta didik. 3) Guru menjelaskan tema dan tujuan serta manfaat
pembelajaran yang akan dicapai dalam materi.
15 menit
Inti
Mengamati
1) Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi (Makhluk di Bumi ini dan Karbon ).
Menanya
2) Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dengan bahasa yang santun mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teks laporan hasil observasi yang telah dibacanya.
Mengumpulkan Informasi
3) Secara berdiskusi, peserta didik mengumpulkan informasi secara bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teks laporan hasil observasi yang sudah dibacanya.
4) Secara cermat peserta didik menemukan hal-hal yang berkaitan dengan teks laporan hasil observasi yang sudah dibacanya.
Mengolah Informasi
5) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Mengomunikasikan
10 menit
5 menit
5 menit
20 menit
(32)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6) Peserta didik menyampaikan hasil temuan/diskusi
tentang teks laporan hasil observasi dengan menggunakan bahasa yang santun.
7) Peserta didik membuat teks laporan hasil observasi.
menit
Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan makna teks dalam konteks lisan maupun tulisan dengan bahasa yang santun.
2) Peserta didik bersama arahan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
10 menit
15 menit
Sumber, Media dan Alat Pembelajaran
d. Sumber : Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk Kelas X , Kemendikbud RI Tahun 2013
e. Media : Teks negosiasi. f. Alat : LCD, Laptop
G. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
a. Pengamatan Sikap a. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
b. Nontes “Buatlah sebuah teks laporan hasil observasi yang bertemakan “lingkungan sekolah” dengan memerhatikan struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi”.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
MAHLUK DI BUMI INI
Benda di dunia dapat dikelompokan atas persamaan dan perbedaannya. Dengan pengelompokan, benda-benda itu mudah dipelajari. Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasi menjadi 2 kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati.
(33)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan dan bunga adalah contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja dan oksigen adalah contoh benda mati.
Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokkan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat pentingyang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan bintang tidak. Rumput, gandum dan tanaman keras adal;ah jenis tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu, tumbuh-tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jangung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut dan pakis tidak.
Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata bertulang belakang meliputi manusia, burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak bertulang belakang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok Vertebrata, yaitu mamalia, burung, amfibia, reptilia dan ikan.
(Diadopsi dari Buku Bahasa Indonesia Kelas X)
KARBON
1. Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit) dan karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal murni (seperti berlian dan grafit). Karbon umumnya berada dalam
(34)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu senyawa ikatan kimia dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti batu bara dan petroleum) atau senyawa anorganik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0,19 persen dari kerak bumi.
2. Kedua bentuk dasar karbon tersebut mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda. Berlian terbentuk dari atom yang terikat dengan sangat kuat sehingga dikenal sebagai benda yang paling keras. Di pihak lain, karbon yang kedua, yaitu grafit, memiliki kekerasan lebih rendah daripada berlian. Grafit disusun oleh atom yang berbentuk heksagonal pada lembaran-lembaran yang sejajar. Setiap lembaran hanya terikat secara terpisah-pisah sehingga grafit terasa licin dan dapat digunakan sebagai pelumas atau alat tulis. Benda hitam yang terdapat di dalam pensil adalah grafit. Perbedaan penting lain antara berlian dan karbon adalah daya hantar arus listrik yang dikandung. Berlian adalah benda nonkonduktor (tidak dapat menghantarkan arus listrik), sedangkan grafit adalah benda konduktor (dapat menghantarkan arus listrik). Akan tetapi, baik berlian maupun grafit mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.
3. Sifat optik berlian sangat signifikan. Berlian mempunyai indeks refraksi paling tinggi jika dibandingkan dengan batu permata apa pun sehingga benda ini memantulkan cahaya ke mata dengan lebih menyilaukan daripada pantulan dari jenis batu permata yang lain. Berlian juga mempunyai daya dispersif yang luar biasa. Berlian dapat mengurai cahaya menjadi spektrum yang berwarna-warni.
4. Pada suhu rendah semua bentuk karbon lembek, tetapi pada suhu tinggi karbon akan bersenyawa dengan oksigen dalam proses oksidasi. Bentuk karbon apa pun ketika bersenyawa dengan oksigen yang banyak pada suhu tinggi akan membentuk karbon monoksida. Karbon monoksida terbentuk sebagai hasil pembakaran mesin yang menggunakan minyak petroleum dan ditemukan dalam jumlah yang besar pada buangan knalpot mesin otomotif. Apabila terkena panas di atmosfer bersama oksigen bebas, karbon dasar akan terkonversi menjadi dioksida. Karbon dioksida relatif tidak reaktif. Bahan
(35)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang terbakar pada suhu yang relatif rendah, seperti kayu dan kertas, tidak akan terbakar dalam karbon dioksida. Atas dasar ini, karbon dioksida digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
(Diadopsi dari Buku Bahasa Indonesia Kelas X)
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan unutk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagi berikut.
Bentuk tes yang digunakan yaitu berupa tes kemampuan menulis teks laporan hasil observasi. Format tes tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pretes dan Postes di Kelas Eksperimen
Buatlah sebuah teks laporan hasil observasi dengan ketentuan di bawah ini:
1) ketentuan paragraf minimal terdiri dari tiga paragraf. 2) tema sesuai dengan pengalaman yang pernah kamu alami. 3) memerhatikan isi, struktur, dan kadiah penulisan.
b. Pretes dan Postes di Kelas kontrol
Buatlah sebuah teks laporan hasil observasi dengan ketentuan di bawah ini:
1) ketentuan paragraf minimal terdiri dari tiga paragraf. 2) tema sesuai dengan pengalaman yang pernah kamu alami. 3) memerhatikan isi, struktur, dan kadiah penulisan.
Adapun aspek yang dinilai dari tes kemampuan menulis teks laporan hasil observasi antara lain. (1) isi, (2) struktur, (3) kosakata, (4) kalamat, dan (5) mekanik. Selain itu, aspek yang dinilai adalah prilaku atau sikap dari setiap peserta didik dalam proses pembelajaran.
Hasil kerja siswa berupa teks karangan akan dinilai berdasarkan pada aspek penilaian tes keterampilan menulis teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
(36)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Aspek Penilaian Tes Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi. REKAPITULASI PENILAIAN KEGIATAN SISWA
No Jenis Teks
Aspek Penilaian
Isi Struktur Teks Kosak
ata
Kalim at
Meka nik
1. Teks Laporan Hasil Observasi 30
Pernyataan umum atau
klasifikasi^anggota/ aspek yang
dilaporkan
20 20 20 10
PROFIL PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Nama : Judul : Tanggal :
Skor Kriteria Komentar
IS
I
25 – 30
Baik: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan disajikan secara lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.
19 – 24
Cukup: cukup menguasai topik tulisan; cukup substantif; pengembangan pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan disajikan terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci.
(37)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13 – 18
Kurang: kurang menguasai topik tulisan; kurang substantif ; pengembangan pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan tidak memadai; kurang relevan dengan topik yang dibahas. S T R U K T U R T E K S
14 – 20
Baik: ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan padat dan jelas; urutan logis (pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan); kohesif.
8 – 13
Cukup: ekspresi cukup lancar; gagasan cukup terungkap padat dan jelas; urutan cukup logis (pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan) tetapi tidak lengkap; kurang kohesif.
2 – 7
Kurang: kurang ekspresi; gagasan kutang terungkap padat dan jelas; urutan dan pengembangan kurang logis (pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan); tidak kohesif.
K O S A K A T A
14 – 20
Baik: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat.
8 – 13
Cukup: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu; penggunaan elregister kurang tepat.
2 – 7
Kurang: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; penggunaan register tidak tepat.
(38)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K
A
L
IMA
T
14 – 20
Baik: konstruksi kompleks dan efektif; tidak terdapat kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi).
8 – 13
Cukup: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas.
2 – 7
Kurang: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks; sering terjadi kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), makna membingungkan atau tidak jelas.
ME
K
A
N
IK
7 – 10
Baik: menguasai aturan penulisan; sedikit terdapat kesalahan ejaan dan penataan paragraf.
4 – 6
Cukup: terdapat kesalahan ejaan, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.
1 – 3
Kurang: terdapat kesalahan ejaan dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.
KOMENTAR: JUMLAH:
(39)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diadaptasi dari buku Guru Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kemdikbud 2013 dan
Dr. Kunandar
Tabel 3.4
Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Peserta Didik
Sikap sikap
ketuhanan kecermatan tanggung jawab kesantunan
1
2
Keterangan:
S = Sudah tampak B = Belum tampak C = Sukup tampak
E. Prosedur Penelitian
Dengan menggunakan diagram, prosedur penelitian akan terlihat sederhana. Berikut proses pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan Pretes di kelas eksperimen Treatment pemberian teknik Clustering
Postes di kelas eksperimen
Analisis data Persiapan
(40)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Digram 3.1
Prosedur Pelaksanaan Penelitian F. Teknik Pengumpulan dan Analisi Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes kemampuan Menulis. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis atau soal uraian. Tes yang diberikan dalam penelitian ini sebanyak dua kali, yaitu (pretes) dan (postes). Pretes dilakukan pada awal proses pembelajaran tanpa menngunakan teknik Clustering (pengelompokan). Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan postes dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau setelah mendapatkan perlakuan, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.
2. Teknik Analisis Data
Pengolahan data akan dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah. Pengolahan data ini bertujuan supaya data yang ada lebih akurat dan spesifik. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis hasil prates dan postes.
b. Mendeskripsikan hasil prates dan postes siswa.
c. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa, kemudian skor dijumlahkan. d. Menentukan skor prates dan postes, kemudian diolah menjadi nilai dengan
rumus:
Nilai = Simpulan
(41)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Hasil prates dan postes tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.
Nilai Akhir = p1+p2+p3 3
f. Uji reliabilitas antarpenimbang
Uji reliabitilas anatarpenimbang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antarpenguji. Penghitungan reliabilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu:
1) menghitung jumlah kuadrat siswa
2) menghitung kuadrat penguji
3) menghitung jumlah kuadrat total
4) menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan
Setelah data dihitung, kemudian dimasukan ke dalam table ANAVA
(Analisys Of Varians).
Tabel 3.3
(42)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variansi SS Dk Varians
Siswa N-1
Penguji K-1 -
Kekeliruan (N-1) (K-1)
Reabilitas penimbang dihitung dengan rumus:
Keterangan:
= reliabilitas yang dicari Vt = varian dari tes
Vkk = varian dari kekeliruan
Setelah itu, hasil penghitungan reliabilitas yang diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford sebagai berikut.
Tabel 3.4 Tabel Guilford
Rentang Kriteria
0,80- 1,00 Korelasi reabilitas sangat tinggi 0,60- 0,80 Korelasi reabilitas tinggi 0,40- 0,60 Korelasi reabilitas sedang 0,20- 0,40 Korelasi reabilitas rendah 0,00- 0,20 Korelasi reabilitas sangat rendah
(Arikunto, 2010: 245)
a. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.
Untuk mengetahui data yang berasal dari skor prates dan postes berdistribusi normal atau tidak. Maka dilakukan uji normalitas. Adapun
(43)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
caranya adalah menggunakan chi kuadrat (X2) dengan rumus sbagai berikut.
1) Mencari nilai mean dengan rumus:
Keterangan:
X = rata-rata nilai ∑fx = jumlah seluruh nilai f = jumlah siswa
2) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:
3) Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspetasi.
a) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log N
N = jumlah subjek
c) Panjang kelas =
d) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata Standar deviasi e) Ei ( frekuensi diharapkan) = Luas i x ∑ f
f) Oi ( frekuensi pengamatan) = Menghitung X2 dengan rumus:
Keterangan :
Oi = frekuensi observasi atau pengamatan Sd =
(44)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)
g) Menentukan derajat kebebasan (db) Dk = K-3
K = banyaknya interval
h) Menentukan nilai X2hitung dan X 2 tabel dengan bantuan tabel X2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@=0,05)
i) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.
Jika X2hitung X2 tabel maka data tersebut berdistribusi normal. Jika X2hitung X2 tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
4) Melakukan uji homoginitas varians rata-rata prates dan postes dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Fhitung = nilai yang dicari Vb = varian terbesar Vk = varian terkecil
Data yang ditanyakan homogen jika F hitung F tabel. Jika t hitung t tabel maka H1 ditolak atau Ho diterima, dan begitu pula sebaliknya apabila t hitung t tabel maka H1 diterima dan Ho ditolak.
5) Menguji signifikansi rata-rata pretes dan postes
Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) pretes dan postes dengan rumus:
(45)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek
x = deviasi setiap nilai x2 dan x1 y = deviasi setiap nilai y2 dan y1
Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:
Menentukan dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya. ( ) = 0,05
db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60 Taraf signifikansi
Sehingga diperoleh t tabel = 2, 004 (interpolasi)
6) Langkah selanjutnya,mencari X2tabel dengan rumus: dk = N – 1
Keterangan :
dk = derajat kebebasan N = jumlah subjek
Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari
(46)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tabel, Hoditerima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho ditolak (Sugiono, 2007:109)
7) Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel, dengan rumus sebagai berikut.
Mencari t hitung dengan rumus:
Keterangan : T = uji t
Md = perbedaan mean data pretes dan postes ∑X2
= jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data
N – 1 = derajat kebebasan thitung
(47)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditia.
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2007). Pokonya Menulis. Bandung: Kiblat.
Alwi, Hasan. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Jakarta;Balai Pustaka. Arikunto, suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Damaianti, Vismaya S. (2006). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung:Pusat Studi Leterasi.
Darmanto, Dia. (2013). Pembelajaran Menulis Kreatif Puisidenga Menggunakan
Quantum Learning Melalui Teknik Clustering Pada Siswa Kelas VII TahunAjaran 2012-2013. Tersedia di http:// beautycha.ac.ad/1305/.
[diunduh pada tanggal 1 januari 2013].
DePoter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2012). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Kosasih, Engkos. (2013). Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Bandung: Erlangga.
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (penilaian hasil belajar peserta didik
berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, Khaerudin. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.
Mulyadi, Yadi. (2013). Bahasa dan Sastra Indonesia (untuk SMA/MA Kelas X). Bandung: Yrama Widya.
Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sari, Intan Kumala dan Kundharu Suddhono. (2013). “ Penerapan Metode Quantum Learning dengan Teknik Clustering untuk Meningkatkan
Kemmampuan Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar”. Tersedia di http:// eprints.uus.ac.ad/1309/. [ diunduh pada tanggal 31 Desember 2013]. Sintaresmi, Nunung. (2011). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Bandung:Upi Press
Sugiono. (2013). Metode penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Upi.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Hendri Guntur. (2009). Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa.
(48)
(49)
(50)
(1)
50
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek
x = deviasi setiap nilai x2 dan x1 y = deviasi setiap nilai y2 dan y1
Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukan ke dalam rumus t-test:
Menentukan dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya. ( ) = 0,05
db = (Nx + Ny – 2) = 31 + 31 – 2 = 60 Taraf signifikansi
Sehingga diperoleh t tabel = 2, 004 (interpolasi)
6) Langkah selanjutnya,mencari X2tabel dengan rumus: dk = N – 1
Keterangan :
dk = derajat kebebasan N = jumlah subjek
Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk atau taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari
(2)
51
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tabel, Hoditerima dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) harga tabel Ho ditolak (Sugiono, 2007:109)
7) Uji hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel, dengan rumus sebagai berikut.
Mencari t hitung dengan rumus:
Keterangan : T = uji t
Md = perbedaan mean data pretes dan postes ∑X2
= jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data
N – 1 = derajat kebebasan thitung
(3)
Yulia, 2014
EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditia.
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2007). Pokonya Menulis. Bandung: Kiblat.
Alwi, Hasan. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Jakarta;Balai Pustaka. Arikunto, suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Damaianti, Vismaya S. (2006). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung:Pusat Studi Leterasi.
Darmanto, Dia. (2013). Pembelajaran Menulis Kreatif Puisidenga Menggunakan Quantum Learning Melalui Teknik Clustering Pada Siswa Kelas VII TahunAjaran 2012-2013. Tersedia di http:// beautycha.ac.ad/1305/. [diunduh pada tanggal 1 januari 2013].
DePoter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2012). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Kosasih, Engkos. (2013). Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Bandung: Erlangga.
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, Khaerudin. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.
Mulyadi, Yadi. (2013). Bahasa dan Sastra Indonesia (untuk SMA/MA Kelas X). Bandung: Yrama Widya.
Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sari, Intan Kumala dan Kundharu Suddhono. (2013). “ Penerapan Metode Quantum Learning dengan Teknik Clustering untuk Meningkatkan
Kemmampuan Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar”. Tersedia di http:// eprints.uus.ac.ad/1309/. [ diunduh pada tanggal 31 Desember 2013]. Sintaresmi, Nunung. (2011). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Bandung:Upi Press
Sugiono. (2013). Metode penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Upi.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Hendri Guntur. (2009). Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa.
(4)
(5)
(6)