PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DALAM MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH BERDASARKAN MOTIVASI BELAJAR
MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
SISWA KELAS X SMK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Master Pendidikan Pascasarjana Unimed
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :
AINUR RASYIDAH NASUTION
NIM 8136192002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK

Ainur Rasyidah Nasution, NIM 8136192002, Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Belajar Dalam Menulis
Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK, Jurusan Pendididkan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Medan
Inovasi proses belajar-mengajar yang kreatif dan rekreatif adalah kunci
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia di SMK. Pengembangan model
pembelajaran yang baik dengan didukung strategi yang tepat merupakan salah
satu upaya pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan. Menulis Teks
Laporan Hasil Observasi menjadi salah satu kompetensi dasar yang diajarkan
pada kelas X SMK. Pengembangan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
yang diterapkan pada kompetensi ini diharapkan layak dan efektif digunakan pada
proses pembelajaran di sekolah. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk ;1)
mengetahui pengembangan model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis
Teks Laporan Hasil Observasi; (2) mengetahui kelayakan pengembangan model
pembelajaran berbasis masalah dalam menulis Teks Laporan Hasil Observasi; (3)
mengetahui keefektifan desain pengembangan berbasis masalah terhadap motivasi
belajar menulis Teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMK.
Penelitian pengembangan ini disusun berdasarkan model penelitian
pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan dengan empat langkah

pengembangan, yaitu (1) Define (Pendefinisian), (2) Desain (Perancangan), (3)
Development (pengembangan), dan (4) Dissemination (Penyebarluasan). Sebelum
produk diujicobakan, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh teman sejawat
(Reviewer) dan ahli desain pembelajaran juga ahli materi. Setelah layak, produk
diujicobakan di dalam kelas. Subjek uji coba penelitian adalah siswa kelas X ADP
SMK Negeri 1 Stabat dengan uji coba terbatas dan diperluas.elompok kecil dan
kelompok besar Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah angket,
wawancara, lembar pengamatan aktivitas siswa dan tes. Alat pengumpul data
yang berupa angket menggunakan skala likert. Data yang diperoleh dianalisis
dengan statistik deskriptif kualitatif .
Hasil uji coba penelitian diperoleh kualitas desain pembelajaran dari teman
sejawat bernilai 73,73% dengan kriteria Baik (B). Kualitas materi ajar sebesar
66,79 % dengan kriterria Baik (B). Setelah dilakukan perbaikan atau revisi, desain
dan materi ajar diperiksa kembali oleh ahli desain yang merupakan dosen pada
Perguruan Tinggi dengan hasil 76% untuk desain pembelajaran, kriteria Baik (B)
dan 82,03% untuk materi ajar kriteria Sangat Baik (SB). Untuk motivasi siswa
diperoleh skor sebesar 83,04% dengan kriteria Sangat Baik (SB). Aktivitas siswa
selama proses pembelajaran pun cukup baik, keaktifan siswa selama proses
pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk tabel dan grafik yang disajikan. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pengembangan ini layak untuk digunakan sebagai salah

satu strategi pembelajaran di dalam kelas.
Kata kunci: Pengembangan, Pembelajaran Berbasis Masalah, Teks Laporan
Hasil Observasi, Motivasi.
i

ABSTRACT
Ainur Rasyidah Nasution, NIM 8136192002, Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Belajar Dalam Menulis
Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK, Jurusan Pendididkan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Medan.
Innovation process of creative learning and recreation are key to fostering
and development of Indonesian in SMK. Developing good learning model
supported the right strategy is one of the efforts to achieve the standards of
competence which ditetapkan.Menulis Text Reports Observations which became
one of the basic competencies that are taught in class X SMK. , The development
of problem-based learning model (PBM) are applied to these competencies
expected feasible and effective use in the learning process in schools. The
development of research produces learning Implementation Plan (RPP) and in
accordance with the teaching Matei KD set. The objectives of this study were (1)

to the development of problem-based learning model in writing the text of the
report on the observation .; (2) to investigate the feasibility of developing
conducted on problem based learning model in writing the text of the report on the
observation; (3) determine the effectiveness of the design development problem
based on motivation to learn to write text report the observation of class X SMK.
Research and development is based on a research model development of
the 4-D developed by Thiagarajan with four development steps, namely (1)
Define, (2) Design, (3) Development, and (4) Dissemination learning ,
Sebelumproduk tested , first dilakuakn validation by peers (Reviewer ) and
instructional design experts also matter experts . Once you are eligible , the
product tested in the classroom . Subject trials were students of class X ADP
SMK Negeri 1 Stabat with limited testing and diperluas.elompok small and large
groups of instruments used to collect data were questionnaires , interviews ,
observation of student activity sheets and tests . Data collection tool is a
questionnaire using Likert scale . Data were analyzed with descriptive statistics
qualitative
The trial results were obtained quality instructional design of peer -value
73.73 % with criteria Good (B). The quality of teaching materials amounting to
66.79 % with kriterria Good (B). After repair or revision, design and teaching
materials are checked by design expert who is a lecturer at the College of the

results of 76 % for instructional design, criteria Good ( B ) and 82.03 % for the
teaching material criteria Very Good ( SB ) . For motivation of students obtained a
score of 83.04 % with criteria Very Good ( SB ) . Activities of students during the
learning process was quite good , active students during the learning process can
be seen in the form of tables and graphs presented .. So , we can conclude that this
development deserves to be used as a learning strategy in the classroom
Keywords : Development , Problem Based Learning , Text Reports
Observations , Motivation

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis
yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
Motivasi Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa SMK”. Adapun penulisan
tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak terkait
yang membantu penyelesaiannya. Ucapan terima kasih tidak terhingga penulis
sampaikan kepada Bapak Dr.Mutsyuhito Solin,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I
yang sangat banyak memberikan motivasi, arahan, dukungan, saran dan masukan
hingga tesis ini selesai. Prof. Amrin Saragih,M.A.Ph.D, selaku Dosen
Pembimbing II. Terima kasih kepada narasumber dan penguji yang telah
memberikan banyak masukan untuk perbaikan tesis ini, Bapak Prof.Dr.Khairil
Ansari,M.Pd.,Ibu Prof.Dr.Tiur Asi Siburian,M.Pd, dan Bapak Dr.Syahnan
Daulay,M.Pd selaku Penguji tesis. Terima kasih kepada Ibu Prof.Dr.Rosmawaty
Harahap,M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Bapak Dr. Abdurrahman A,M.Hum selaku Sekretaris Prodi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unimed, Direktur
Pascasarjana Unimed Prof.Dr.Bornok Sinaga,M.Pd.,Wakil Direktur I dan wakil
direktur II Program Pascasarjana Unimed,seluruh Dosen/ Staf Pengajar, Staf

iii

iv

Administrasi M.Kahfi Lubis, teman-teman angkatan I, khusus kelas B II, Sri Devi,

Indry, Rusdiana, Andimelina, Muty, Berkat, Halomoan, dan teman lain yang
namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan juga kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat, Wakil Kurikulum,
dan teman-teman guru SMK Negeri 1 Stabat yang telah memberikan bantuan dan
kerja samanya dalam penelitian ini.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada suami dan anak tercinta, Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom dan Zahra
Aini Dalimunthe atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengertian, dan
pengorban yang diberikan sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan di
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Semoga bantuan dan jasa yang diberikan kepada penulis mendapat balasan
dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan
dalam tesis ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun masih
dibutuhkan untuk kesempurnannya. Akhirnya, penulis berharap tesis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam memperkaya khazanah pendidikan
Indonesia. Amin.
Medan, Juni 2016
Penulis.

Ainur Rasyidah Nasution


DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ..............................................................................10
1.3. Pembatasan Masalah .............................................................................11
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................12
1.5. Tujuan penelitian ...................................................................................12
1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................13
BAB II KAJIAN

TEORETIS,KERANGKA


BERPIKIR

DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Teoretis .................................................................................15
2.2. Pengertian Model Pembelajaran ...........................................................15
2.3. Sejarah dan Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah ..........................16
2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ....................18
2.3.2. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................21
2.3.3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah .....................................23
2.3.4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah .........24
2.3.5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah .......................................................................................30

v

vi

2.4. Teks Laporan Hasil Observasi ..............................................................31

2.4.1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi ..................................31
2.4.2. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi ......................................32
2.4.3. Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Observasi .................33
2.4.4. Profil Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi ..........................34
2.5. Motivasi Belajar ....................................................................................35
2.5.1. Teori-Teori Motivasi ..................................................................36
2.5.2. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................................45
2.6. Aktivitas Belajar Siswa .........................................................................46
2.7. Instrumen dalam Penelitian ...................................................................48
2.8. Kerangka Berpikir .................................................................................50
2.9. Asumsi, Keterbatasan Pengembangan, dan Spesifikasi Produk yang
Diharapkan ............................................................................................52
2.8.1. Asumsi ........................................................................................52
2.8.2. Keterbatasan Pengembangan ......................................................53
2.8.3. Produk yang Diharapkan ............................................................54
2.10.

Penelitian yang Relevan .............................................................55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................58

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................58
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................58
3.2.1. Populasi ......................................................................................58
3.2.2. Sampel ........................................................................................59
3.3. Metode Penelitian .................................................................................59
3.4. Prosedur Pengembangan .......................................................................62
3.4.1. Tahap Define (Pendefinisian) .....................................................62
3.4.2. Tahap Design (Perancangan) ......................................................63
3.4.3. Tahap Develop (Pengembangan) ................................................64

vii

3.4.4. Tahap Diseminate (Penyebarluasan) ..........................................66
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................66
3.5.1. Pengumpulan Data Pada Tahap Define (Pendefinisian) .............67
3.5.2. Pengumpulan Data Pada Tahap Design (Perancangan)..............68
3.5.3. Pengumpulan Data Pada Tahap Develop (Pengembangan)........68
3.5.4. Pengumpulan Data Pada Tahap Disseminate (Penyebarluasan) 69
3.6. Instrumen Pengumpulan Data ...............................................................69
3.6.1. Instrumen Tanggapan Terhadap Kebutuhan Pengembangan ....70
3.6.2. Instrumen Validasi Kelayakan Materi Oleh Ahli Materi ..........71
3.6.3. Instrumen Validasi Kelayakan Desain Oleh Ahli Desain
Pembelajaran...............................................................................73
3.6.4. Instrumen Motivasi Belajar Siswa ..............................................75
3.6.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa .........................................77
3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
4.1. Produk Hasil Pengembangan ................................................................80
4.2. Deskripsi Data .......................................................................................86
4.2.1. Deskripsi Data Tahap Define (Pendefinisian) ............................86
4.2.2. Deskripsi Data Tahap Desain (Perancangan) .............................87
4.2.3. Deskripsi Data Tahap Development (Pengembangan) ...............92
4.2.4. Deskripsi Data Tahap Disseminate (Penyebaran) ....................100
4.3. Analisis Data Hasil Uji Coba ..............................................................103
4.3.1. Analisis Data Tahap Define (Pendefinisian).............................103
4.3.2. Analisis Data Tahap Desain (Perancangan) .............................105
4.3.3. Analisis Data Tahap Development (Pengembangan) ...............109
4.3.4. Analisis Data tahap Disseminate (Penyebarluasan) .................120

viii

BAB V SIMPULAN ,SARAN, DAN IMPLIKASI
5.1. Simpulan .............................................................................................127
5.2. Implikasi ..............................................................................................129
5.3. Saran ..................................................................................................130
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................132
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Faktor-faktor pendorong motivasi belajar ........................................ 43
Gambar 3.1. Tahapan Pengembangan Model ....................................................... 61
Gambar 4.1. Pelaksanaan Tahapan Desain (Perancangan) ................................... 88
Gambar 4.2. Hasil Validasi oleh Ahli Materi ....................................................... 114
Gambar 4.3. Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ............................................. 120
Gambar 4.4. Hasil Perolehan Skor Motivasi Belajar Siswa.................................. 121
Gambar 4.5. Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ............................................ 125

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah.............................. 25
Tabel 3.1. Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun
Ajaran 2015/2016 ................................................................................. 60
Tabel 3.2. Instrumen Observasi Terhadap Kebutuhan Pengembangan ............... 71
Tabel 3.3. Instrumen Validasi Kelayakan Materi ................................................. 72
Tabel 3.4. Instrumen Validasi Kelayakan Desain Pembelajaran .......................... 74
Tabel 3.5. Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 76
Tabel 3.6. Kategori Pengamatan Aktivitas Siswa ................................................. 78
Tabel 3.7. Kriteria Rentang Skor Persentase Penilaian ........................................ 80
Tabel 3.8. Kriteria Penilaian Kelayakan ............................................................... 80
Tabel 4.1. Langkah-langkah Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi ......... 82
Tabel 4.2. Data Hasil Observasi pada Tahap Define (Pendefinisian) .................. 87
Tabel 4.3. Skor Penilaian Teman Sejawat terhadap Desain Pembelajaran ........... 90
Tabel 4.4. Skor Penilaian Materi Ajar dari Teman Sejawat ................................. 92
Tabel 4.5. Data Hasil Validasi Desain Pembelajaran Oleh Ahli Desain .............. 94
Tabel 4.6. Data Hasil Validasi Materi Ajar Oleh Ahli Materi .............................. 96
Tabel 4.7. Data Hasil Ujicoba Terbatas Terhadap Motivasi Siswa ...................... 98
Tabel 4.8. Data Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada Ujicoba
Terbatas .............................................................................................. 101
Tabel 4.9. Data Hasil Ujicoba Diperluas Terhadap Motivasi Siswa................... 101
Tabel 4.10. Data Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada Ujicoba
Diperluas ............................................................................................ 103
Tabel 4.11. Analisis Aspek Desain Pembelajaran dari Teman Sejawat ............. 105
Tabel 4.12. Aspek Penilaian Materi Ajar dari Teman Sejawat ........................... 107
Tabel 4.13. Hasil Validasi Terhadap Aspek Desain Pembelajaran ..................... 111

x

xi

Tabel 4.14. Kriteria Kelayakan Produk Desain Pembelajaran ............................ 114
Tabel 4.15. Analisis Validasi Terhadap Aspek Materi Ajar ............................... 114
Tabel 4.16. Kriteria Kelayakan Produk Materi Pembelajaran ............................ 117

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.
Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dapat ditunjukkan dengan
kenyataan bahwa selain ahli-ahli bahasa, para ahli yang bergerak di bidang yang
lain pun harus memperdalam bahasa untuk kepentingan bidang teori dan praktik
yang dibutuhkan bagi perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan kata lain, semua
orang menyadari bahwa interaksi dan segala kegiatan dalam masyarakat akan
lumpuh tanpa bahasa. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang
untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Bahasa memungkinkan setiap individu untuk mempelajari kebiasaan, identitas
diri, kebudayaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa menjadi pintu masuk untuk memahami
dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan; sedangkan sebagai lambang
identitas/jati diri bahasa menjadi penanda sekaligus pembeda suatu komunitas
dengan komunitas lainya. Melalui bahasa, manusia menyampaikan pikiran dan
perasaannya. Dengan bahasa kita dapat memahami pikiran-pikiran penuturnya
baik pikiran tentang dirinya maupun pikiran tentang penutur bahasa lain.

1

2

Sebegitu pentingnya fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia, tidak
mengherankan jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Bapak Prof.Dr. Ir. H. Moh. Nuh, D.E.A menempatkan bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013 sebagai penghela ilmu pengetahuan. Bahasa tidak hanya menjadi
sarana untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sebagai
sarana untuk mengembangkan dan mentransmisikan ilmu pengetahuan ini sendiri
dari generasi ke generasi. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2013/2014. Kurikulum 2013 telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran
yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya
penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering
disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan
Kurikulum 2013. Para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan
saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian.
Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk
menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam
melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan
sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi.
Penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus dipandu
dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah.Pendekatan ini bercirikan penonjolan
dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang
suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan
dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.Kebijakan
Kurikulum 2013 tidak hanya mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam
daftar pelajaran di sekolah. Lebih dari itu, bahasa diajadikan sebagai penghela
bagi ilmu pengetahuan lainnya di jenjang pendidikan formal mulai pendidikan
dasar sampai ke pendidikan tinggi.SMK adalah salah satu jenjang pendidikan
formal yang memiliki kekhususan pada kelompok mata pelajaran yang diajarkan.

4

Kelompok mata pelajaran spesifik berupa dasar bidang dan program keahlian
(kelompok C1 dan C2). Mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran yang
paling dikhususkan dalam pembelajaran. Hal ini berdampak pada ketertarikan
siswa pada mata pelajaran lainnnya menjadi berkurang, bahkan cenderung boleh
dikatakan tidak tertarik. Kebijakan kurikulum 2013 tentang pelajaran Bahasa
Indonesia di SMK diindikasikan dengan pertambahan jam tatap muka yang pada
awalnya (KTSP) hanya dua jam pelajaran per minggu menjadi empat jam
pelajaran per minggunya dan bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran
dalam kelompok wajib A. Perubahan pembelajaran itu tercermin pula dalam
pembelajaran berbasis teks. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa
Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan
sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis .
Kurikulum sebelumnya (2006) memang telah memiliki basis yang sama
dengan kurikulum 2013 yaitu berbasis kompetensi. Namun kurikulum 2006 belum
sepenuhnya membelajarkan bahasa sebagai sarana berfikir. Hal itu ditunjukkan
dengan masih berpegang teguhnya kurikulum tersebut pada dua pijakan, yaitu
teori linguistik struktural dan teori linguistik sistemik fungsional. Meskipun dalam
pernyataan para rekayasa kurikulum 2006 disebutkan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia ditekankan pada pemakaian bahasa dalam konteks situasi karena itu
pembelajaran berbasis pada teks, namun masih banyak rumusan kompetensinya
yang didasarkan pada pandangan linguistik struktural. Pembelajaran berbasis teks
mampu menyajikan suatu materi yang dapat membangun struktur berpikir peserta

5

didik. Hal itu disebabkan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir lengkap
sesuai konteks situasinya adalah teks. Berbeda jenis teks, berbeda struktur
berpikirnya.
Jenis–jenis teks yang harus dikuasai siswa dalam kurikulum 2013 untuk
jenjang SMA/SMK diantaranya teks laporan hasil observasi, teks deskripsi, teks
prosedur kompleks, teks anekdot, teks eksplanasi, teks eksposisi dan teks berita. Makin banyak
jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula sktruktur berfikir yang dapat digunakannya
dalam kehidupan sosial dan akademiknya.

Sejalan

dengan

pengalaman

dan

pengamatan

peneliti

sewaktu

melaksanakan program belajar mengajar sebagai guru Bahasa Indonesia di SMK
Negeri 1 Stabat yang dijadikan sebagai salah satu sekolah percobaan penggunaan
Kurikulum 2013, materi “Menulis Teks Laporan Hasil Observasi”, merupakan
materi ketiga setelah teks anekdot dan eksposisis yang terdapat dalam silabus
bahasa Indonesia siswa kelas X kurikulum 2013. Teks laporan disebut juga teks
klasifikasi karena teks tersebut

memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu

berdasarkan kriteria tertentu.. Tujuan dari pembelajaran teks laporan adalah siswa
dapat mengkalsifikasikan bentuk, ciri, dan keadaan sesuatu dengan menekankan
pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis sesuatu dengan ciri setiap
jenis pada umumnya. Sesuai dengan kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan ,
pemahaman tentang teks ini jenis laporan ini

sangat dibutuhkan

untuk

mendukung pembelajaran bidang produktif atau keahlian yang menjadi fokus
pembelajaran di SMK.

6

Namun kenyataan yang didapatkan, kegiatan menulis teks laporan menjadi
sesuatu yang sulit serta jauh dari harapan. Penyebab kesulitan siswa dalam
menulis teks itu biasanya terjadi pada proses pembelajaran yang terlalu monoton
dan berpusat pada guru. Kegiatan ini membuat siswa bosan dan berakibat pada
rendahnya kemampuan siswa untuk memahami pelajaran dan menggali
keterampilan mereka. Disini guru seperti mengurung laju pikir siswa sehingga
siswa berada di tempat yang itu-itu saja padahal siswa diharapkan bisa lebih aktif.
Dalam situasi ini, guru diharapkan dapat menggunakan model yang efektif dalam
pembelajaran . Rendahnya kemampuan menulis siswa disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya : (1) siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran menulis,
siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran
dengan sepenuhnya, (2) siswa kesulitan memahami materi pelajaran bahasa
Indonesia, hal ini disebabkan materi pembelajaran hanya berfokus pada buku
pedoman (buku paket), siswa tidak dilibatkan dalam mencari sumber-sumber
pembelajaran yang sesuai dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari (3) siswa
merasa jenuh dengan pelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan dengan
monoton dan tidak bervariasi, siswa tidak dilibatkan dalam menemukan
permasalahan pada materi (4) guru merasa sulit membangkitkan motivasi siswa
selama pembelajaran menulis dilaksanakan, siswa menunjukka sikap tidak
berminat dan tidak antusias, (5) guru merasa kesulitan menemukan model
pembelajaran yang sesuai. Selama ini guru mengajarkan pembelajaran menulis
dengan menggunakan model yng konvensional dengan metode ceramah.

7

Penyebab lainnya adalah rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti
pelajaran bahasa Indonesia di SMK juga menjadi penyebab kesulitan siswa dalam
menulis teks laporan hasil observasi. Keadaan ini terjadi dikarenakan bahasa
Indonesia sering dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting dan tidak
menantang dibandingkan dengan pelajaran produktif yang langsung dapat
dipraktikkan di laboratorium atau bengkel kerja dan dianggap berdaya guna dalam
kehidupan siswa.
Terkait dengan masalah di atas, rendahnya motivasi yang dimiliki siswa
dalam menulis teks laporan hasil observasi juga ditentukan oleh gaya belajar.
Selain kemampuan kognitif, keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi pula
oleh gaya belajar . Gaya belajar siswa masing-masing tentu berbeda. Gaya belajar
(learning style) adalah karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikomotorik
sebagai indicator yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa`saling
berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar Gaya belajar adalah
kombinasi bagaimana seseorang menyerap kemudian mengatur serta mengolah
informasi. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa gaya belajar
seseorang turut mempengaruhi motivasi dan hasil belajarnya.
Gaya belajar yang tidak sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
oleh guru tentu menjadi penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar yang
diperoleh siswa. Untuk itu, guru sebagai pendidik perlu mempertimbangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan karaktristik dan gaya belajar siswa
sehingga akan memberikan hasil yang maksimal.

8

Berdasarkan implementasi Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan memberikan pelatihan pada para
pendidik, guru mata pelajaran Bahasa Indonesialah yang paling banyak
mengalami kesulitan dalam penerapan Kurikulum 2013. Simpulan ini berdasarkan
fakta bahwa banyak guru Bahasa Indonesia yang masih kebingungan menyususn
perangkat dan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Faktor penyebabnya
antara lain : (1) rumusan kompetensi dasar (KD) mata pelajaran bahasa Indonesia
sulit dipahami karena jenis teks disusun berderet-deret dalam satu KD, (2) tiap
KD untuk masing-masing kompetensi inti (KI) memuat taksonomi berpikir yang
belum dikuasai dengan baik oleh setiap guru, (3) tiap KD memuat beragam teks
yang rata-rata guru belum memahami pembeda dari tiap-tiap jenis teks, dan (4)
para guru juga belum memahami cara mengintegrasikan KD domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Priyatni, 2014:68).
Selain faktor-faktor di atas, kesulitan dalam penerapan pembelajaran bahasa
Indonesia di SMK juga terjadi karena rendahnya minat para siswa dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Pelajaran ini hanya dianggap sebagai
pelengkap mata pelajaran saja, yang terpenting bagi siswa SMK adalah
pembelajaran produktif yang dianggap sebagai tujuan memasuki SMK.rendahnya
minat belajar siswa dikarenakan rendahnya motivasi belajar siswa. Motivasi akan
menjelma menjadi kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan belajar bahasa
Indonesia khususnya. Demikian juga untuk mencapai keberhasilan belajar.
Sebagai daya dorong, pengarah dan kekuatan, peranan motivasi sangat
menentukan terhadap hasil belajar. Dengan motivasi tinggi yang dimiliki siswa

9

maka siswa akan memiliki sikap-sikap positif dalam dirinya. Siswa yang
mempunyai motivasi tinggi akan menunjukkan semangat yang lebih, mempunyai
tujuan yang jelas, bertanggung jawab, senang menghadapi tantangan, mempunyai
rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang berhubungan dengan hal yang dipelajarinya,
dan ingin mempunyai prestasi yang baik. Motivasi belajar yang rendah akan
menghasilkan kualitas belajar yang rendah pula
Kebingungan para guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam
mengimplementasikan

Kurikulum

Kebingungan tersebut akan

2013

ini

harus

dicarikan

solusinya.

memungkinkan memberikan dampak yang akan

berakhir pada penolakan terhadap kurikulum 2013. Untuk itu para pendidik dapat
memahami kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
berupa desain proses, desain pelaksanaan, dan desain perencanaan pembelajaran
bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 (Dewi,dkk :2014)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013
tentang standar proses menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Diantara model yang dianjurkan adalah pembelajaran berbasis
penelitian/penemuan (discovery/inquiri learning), pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning), dan pembelajaran berbasis proyek (project based
learning).
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dianggap sebagai salah satu model
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks. Model
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang mengaitkan

10

permasalahan yang terjadi di dunia nyata dengan proses pembelajaran. Masalah
tersebut digunakan sebagai suatu konsep bagi siswa untuk menghasilkancara
berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan. Dalam jurnal Katono, dkk (2011: 59) dijelaskan bahwa,
“Model Pembelajaran Berbasis Masalah bercirikan penggunaan masalah
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih
dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah,
serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting. Pendekatan
pembelajaran ini mengutamakan proses belajar, dimana tugas guruharus
memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan
mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di
dalam tingkat berpikir yang lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada
masalah,termasuk bagaimana belajar.”

Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki beberapa karakteristik, yaitu
pembelajaran berfokus pada pemecahan masalah, tanggung jawab untuk
memecahkan masalah bertumpu pada siswa, dan guru mendukung proses saat
mengerjakan masalah (Hamruni, 2012:106).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik menjadikan permasalahan
tersebut sebagai topik yang akan diteliti dengan judul, “Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah: Berdasarkan Motivasi Belajar Menulis
Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

11

a. Pembelajaran bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber
utama pembelajaran.
b. Cara penyampaian yang kurang variatif, selalu didominasi oleh pendekatan
struktur bukan humanistik.
c. Kurangnya motivasi dalam menulis mengakibatkan siswa kurang aktif dan
tidak produktif.
d. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menulis teks laporan
hasil observasi sesuai dengan strukturnya.
e. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak menggunakan model
pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian perlu
dilakukan untuk menghindari meluasnya kajian. Oleh karena itu, penelitian ini
dibatasi pada
1) Pengembangan model pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada
model pembelajaran berbasis masalah.
2) Kelayakan model pembelajaran yang dikembangkan akan divalidasi oleh
ahli materi pembelajaran dan ahli desain pembelajaran
3) Keefektifan dari model yang dikembangkan terhadap mtovasi belajar siswa
akan dilakukan dengan uji terbatas kelompok kecil dan kelompok besar
(diperluas).

12

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan
masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengembangan model pembelajaran berbasis masalah
dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK ?
2) Bagaimana kelayakan model pengembangan pembelajaran berbasis
masalah dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK ?
3) Bagaimana keefektifan pengembangan model pembelajaran berbasis
masalah pada motivasi belajar menulis teks laporan hasil observasi siswa
kelas X SMK ?
1.5. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini ialah :
1) Untuk mengetahui pengembangan model pembelajaran berbasis masalah
dalam menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMK.
2) Untuk mengetahui kelayakan pengembangan yang dilakukan terhadap
model pembelajaran berbasis masalah dalam menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMK .
3) Untuk mengetahui keefektivan desain pengembangan model pembelajaran
berbasis masalah pada motivasi belajar menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X SMK .

13

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni manfaat teoretis dan
manfaat praktis.Kedua manfaat penelitian ini secara rinci terlihat pada paparan di
bawah ini.

1) Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini memiliki sejumlah manfaat.Manfaat-manfaat
tersebut secara rinci terlihat di bawah ini.
a)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
desain pengembangan

model pembelajaran khususnya pada sistem

pengajaran bahasa.
b)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau referensi
terhadap penelitian-penelitian pengembangan lain, terutama terhadap
model pengembangan

bahasa dengan teori dan konsep yang terkait

dengan model penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.
c)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi peneliti di bidang
pengembangan model pembelajaran yang akan meneliti model-model lain.

2) Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memiliki sejumlah manfaat.Manfaat-manfaat
tersebut adalah berikut ini.
a)

Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan dasar bagi peneliti-peneliti
di bidang pendidikan dalam upaya pengembangan model-model

14

pembelajaran untuk tujuan memperbaiki kualitas sistem belajar dan
mengajar di dunia pendidikan.
b)

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan para peserta didik, pendidik, dan
pemerhati

pendidikan

pengembangan

untuk

model-model

lebih

mengetahui

pembelajaran

yang

dan

memahami

inovatif

untuk

memperbaiki kualitas pengajaran yang lebih baik.
c)

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk penyusunan
pedoman pengembangan model pembelajaran khususnya pembelajran
bahasa.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Al, Imron dan Kartono. 2011. Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal
Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat. MIPA Unnes.
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Kencana.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Blaxter, Lorain, dkk. How to Research, Second Edition. 2001. Seluk-Beluk
Melakukan Riset, Edisi Kedua. Agustina, RE Sitepoe. 2011.Jakarta:
Indeks.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Eggen Paul dan Don Kauchak. 2014 Strategi dan Model Pembelajaran
(Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir); Terjemahan Edisi ke
enam. Jakarta : Indeks.
Hamalik, Oemar.2010.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Hamruni,Prof.Dr.2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.
Isnaini, Muhammad. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis
Metakognisi di Kelas XI IPa SMA Negeri 1 Sunggal ( Tesis). Medan.
Universitas Negeri.
Kartika, Dewi, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
terhadap Pemahaman Konsep Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa.e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 4 Tahun 2014).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Salinan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri
dan Akademik. Kelas X SMA/SMK Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan

133

134

Kusni.2012 Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Melalui Media Audio-Visual Siswa Kelas V SDN 2 Jomblang, Kabupaten
Blora T.A. 2011-2012 (Tesis). Yogyakarta: IAIN Wali Songo.
Mahaputri, Ni Luh Putu, dkk. 2013. Pengembangan Tes Prestasi Belajar Berbasis
Taksonomi Anderson dan Krathwohl pada Kompetensi Dasar Fisika SMK
Kelas X Semester Ganjil Se-Kota Singaraja. e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan (Volume 3 Tahun 2013).
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia (Kurikulum 2013).
Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Munthe, Bermawi. 2014. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Nasution, Ainur Rasyidah.2014. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Puisi
Siswa SMK Melalui Media Elekrtronik (Penelitian Tindakan Kelas).
Stabat: SMK Negeri 1.
Nurgiantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa ( Berbasis
Kompetensi ) BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta.
Permana, I Made Yudi,dkk. 2013. “Pengembangan Multimedia Berbasis Masalah
pada Mata Pelajaran Produksi Gambar 2D untuk Bidang Keahlian
Multimedia di Sekolah Menengah Kejuruan”. e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi
Pembelajaran (Volume 3 Tahun 2013).
Priyatni, Indah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Prasetyo,Iss,S.Pd. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Warga Belajar Program
Pendidikan Kecakapan Hidup. e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 3
Tahun 2013)
Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.
Rianawaty, Ida, dkk. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif
Terintegrasi Dengan Blog Dan Facebook Terhadap Prestasi Dan Motivasi
Belajar IPA Siswa KelasVIII SMP”. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan,
Volume 1 Nomor 2 Tahun 2014.

135

Richard, Jack. C and Willy. A. Renandya. 2002. Methodology in Language
Teaching (An Anthology of Current Practise). New York: Cambridge
University Press.
Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2013.Strategi dan Desain Pengembangan
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Pestasi Pustaka.
Rusman. 2012. Manajemen Kurikulum (Seri Manajemen Sekolah Bermutu).
Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina.2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Kencana.
Semi, M. Atar. 2007. Menulis Efektif. Padang :Angkasa Raya.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Ar-ruzz Media, Depok Sleman, Yogyakarta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Syakur, Nazri. 2009. Kognitivisme dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta :Pustaka Insan Madani.
Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher
Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta
Charisma Putra Utama.
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis di Bidang
Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN TEKNIK INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK MULTI KARYA MEDAN.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015,.

0 1 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDAMANIK TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 28

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013 / 2014.

0 2 18

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 3 25

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.

1 7 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (Penelitian Eksperimen Semu di Kelas X SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

0 5 53

EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.

3 14 50

EFEKTIVITAS METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 1 17