PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

(1)

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN

RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukarasa Kecamatan SukasariKota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Susi Tresnawati

1008276

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENERAPAN METODE DISCOVERI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukarasa3 Kecamatan SukasariKota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh Susi Tresnawati

1008276

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Susi Tresnawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penuli


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yangberjudul ”Penerapan Metode Discoveri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang”(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukarasa 3 Kecamatan Sukasari Kota Bandung) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Susi Tresnawati NIM. 1008276


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

SUSI TRESNAWATI 1008276

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sukarasa 3 Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING


(5)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 PENERAPAN METODE DISKOVERY UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukarasa 3

Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014) Susi Tresnawati

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ”Penerapan Metode Discoveri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang”.Bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode diskoveri. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Sukarasa 3 Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun instrument pengumpulan data berupa tes akhir siklus, lembar observasi.Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 70,36 dan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata 81,43. Adapun rekomendasi bagi guru yang akan menerapkan metode diskoveri, sebaiknya guru harus memahami betul tentang materi yang akan disampaikan terkait dengan hal-hal yang harus ditemukan oleh siswa.


(6)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 THE APPLICATION OF DISCOVERY METHOD TO IMPROVE THE RESULT OF STUDENTS’ LEARNING ON MATH SUBJECT WITH THE

MAIN DISCUSSION ON SPACE AND FORM

The Research of the Activity at the 5th grade Sukarasa 3 Elementary School, Sub District Sukasari Bandung City Academic Study 2013/2014)

Susi Tresnawati ABSTRACT

This research is entitled “The Application of Discovery Method to improve the result of students’learning on math subject with the main discussion on space and form”. The research is aimed to improve the result of the students’ learning by applying the discovery method. The subjects of the research involved 28 students of the fifth grader in academic year 2013/2014 at Sukarasa 3 Elementary school Sub District Sukasari Bandung City. The method of the research used in the research was Penelitian Tindakan Kelas (PTK) –Class Activity Research- starting from planning, implementation, observation and reflection for the improvement plant used for the following cycle done later.

The research was done in two cycles. The data collection instrument covered the final test of the cycle and observation sheet. The test was used to measure the result of the students’learning after the implementation of the learning activity, observation sheet of the teacher’s and students’ activity was used to observe the fulfillment of the learning done by the teachers. The result of the research showed that the learning result of the students after the learning activity showed an improvement. The data showed that in the learning activity of the cycle I of the students’ learning result, it was obtained the average score of 70,36 and in the learning activity of cycle II there was an improvement with the average score as high as 81,43. The recommendation is that the teachers who are going to apply the discovery method fully understand the subject to be delivered regarding the details that must be found by the students.


(7)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v


(8)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan... i

Halaman Pernyataan... ii

Abstrak ....…………...…...………...………... iii

Kata Pengantar ... iv

Ucapan Terima Kasih ... v

Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Gambar ... Daftar Grafik ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 4

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 4

D. Manfaat Penelitian ………..………... 5

E. Definisi Opersional ………..………. 5

F. Hipotesis Tindakan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Discovery...…………...………... 7

B. Pembelajaran Matematika tentang Bangun Ruang …... 14

C. Hasil Belajar ...……...………... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...……… 20

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ………....……… 22

C. Prosedur Penelitian ………...……….. 22


(9)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

E. Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah ... 30

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 30

1. Siklus I ... 31

2. Siklus II ... 40

C. Pembahasan ………... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....………...………... 56

B. Saran ...………... 57

DAFTAR PUSTAKA 58

LAMPIRAN Riwayat Hidup


(10)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

DAFTAR TABEL

4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 37

4.2 Data Hasil Proses Belajar pad LKS Siklus I ... 38

4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 43


(11)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

DAFTAR GRAFIK

4.1 Grafik Kenaikan Nilai Rata-rata Kelas Siklus I dan Siklus II ... 50 4.2 Grafik Kenaikan Nilai Rata-rata LKS Siklus I dan Siklus II ... 51


(12)

1 Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan bepikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Mata pelajaran Matematika di SD meliputi aspek Bilangan, Geometri dan Pengukuran serta Pengolahan Data. Bangun ruang merupakan salah satu materi yang termasuk kedalam aspek Geometri. Materi bangun ruang dilaksanakan di kelas IV, V dan VI. Materi tersebut meliputi konsep, cara menentukan dan penyelesaian masalah terkait dengan bangun ruang. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) Nomor 20 Tahun 2003 berbunyi:

Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan matematika di negara-negara maju, telah berkembang dengan pesat, disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang bernuansa kemajuan sains dan teknologi. Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis. Soedjadi (dalam Muhsetyo, 2011) mengatakan bahwa

keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap


(13)

2

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 matematika. Ini perlu ada “jembatan” yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih dapat dipahami.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas pengajaran matematika masih rendah. Diakui memang, keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terkait dalam kegiatan pembelajaran. Khusus di SDN Sukarasa 3 Bandung, secara keseluruhan siswa hanya menerima materi dari guru dengan metode ceramah saja. Kegiatan belajar selalu berpusat pada guru (teacher centered). Siswa hanya menerima materi dari apa yang dibaca dan didengarkan dari penjelasan guru. Sedangkan siswa dituntut untuk memahami isi materi sampai pada konsep yang benar. Guru cenderung mengabaikan penggunaan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh hasil belajar dari aktivitas yang menyenangkan. Pembelajaran belum dikondisikan sebagai kegiatan yang memberikan peluang besar dalam pengembangan potensi siswa secara optimal. Pembelajaran cenderung satu arah.

Indikator lain penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 SDN Sukarasa 3 Bandung ini adalah salah satunya masih minimnya pengetahuan guru terhadap berbagai metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan balajar mengajar. Hal tersebut mengakibatkan suasana kelas terasa gersang, membosankan dan mengikat, sehingga siswa menunjukan sikap yang kurang antusias pada saat pelajaran matematika berlangsung. Begitu juga rendahnya respon dan umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian yang kurang baik. Reaksi ini ditunjukan dengan beberapa sikap siswa yang sering ngobrol ataupun keluar masuk kelas pada saat pelajaran matematika berlangsung.

Kondisi di atas memberikan sebuah indikasi terhadap suatu masalah yang signifikan, yaitu permasalahan yang bermuara pada kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika di dalam kelas. Setelah dilakukan observasi wawancara dan diskusi dengan siswa, ternyata faktor utama yang dirasakan


(14)

3

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 sebagai penyebab kurangnya minat siswa dalam pembelajaran matematika adalah guru kurang atau tidak pernah menerapkan metoda atau pendekatan pembelajaran yang variatif dan menarik. Guru jarang melibatkan siswa untuk beraktivitas dan bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran.

Di SDN Sukarasa 3 Bandung tempat penulis melakukan penelitian, diperoleh data bahwa pada siswa kelas 5 yang telah berhasil mencapai target ketuntasan belajar matematika mengenai bangun ruang hanya 39% dari jumlah keseluruhan 28 orang. Masih ada 61% siswa yang belum tuntas dan merasa kesulitan dalam mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

Dalam membelajarkan bangun ruang, pendidik dituntut menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik atu berpusat pada siswa. Strategi pembelajaran yang berbasis student centered sangat bervariasi baik strategi pembelajaran kooperatif maupun individual. Dari berbagai strategi tersebut ada satu metode pembelajaran yang disebut discovery (penemuan). Sund (dalam http://www.gurukelas.com) mengemukakan bahwa metode discovery adalah proses mengamati, menggolong-golongkan,membuat dugaan,menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya, dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.

Beberapa keunggulan metode penemuan juga diungkapkan oleh Suherman, dkk. (2001: 179) sebagai berikut:

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir;

2. siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; 3. menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong


(15)

4

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 4. siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih

mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; 5. metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah di atas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran Metematika dengan menerapkan metode Discovery dalam materi pokok Bangun Ruang, yang dituangkan dalam judul penelitian “ Penerapan Metode Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang.”

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis merumuskan masalah “Bagaimanakah Penerapan Metode Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang?”. Rumusan masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang terhadap siswa kelas V SDN Sukarasa 3 melalui penerapan metode diskoveri?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang terhadap siswa kelas V SDN sukarasa 3 melalui penerapan metode diskoveri?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Sukarasa 3 dalam pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang melalui penerapan metode diskoveri?


(16)

5

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai:

1. Perencanaan pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang terhadap siswa kelas V SDN Sukarasa 3 melalui penerapan metode Diskoveri. 2. Pelaksanaan pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang

terhadap siswa kelas V SDN Sukarasa 3 malalui penerapan metode Diskoveri. 3. Peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Sukarasa 3 tentang

pokok bahasan Bangun Ruang melalui penerapan metode diskoveri.

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran;

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran matematika;

c. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran matematika. 2. Bagi Guru

a. Memperbaiki proses pembelajaran dalam pelajaran matematika;

b. Mendapatkan model yang variatif dalam cara penyampaian pembelajaran matematika;

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan profesionalisme guru.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan kontribusi dalam pengembangan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kemajuan sekolah;

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam hal penggunaan media pembelajaran.


(17)

6

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional beberapa variable penelitian, sebagai berikut:

1. Metode Diskoveri

Metode diskoveri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode diskoveri menurut Sund (dalam http://www.gurukelas.com) yang mengemukakan bahwa metode discovery adalah proses mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya, dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.

2. Hasil belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya (Djamarah, 2000: 25). Adapun indikator-indikator hasil belajar dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Mengidentifikasi banyaknya sisi pada bangun ruang

2. Mengidentifikasi banyaknya rusuk pada bangun ruang 3. Mengidentifikasi banyaknya titik sudut pada bangun ruang 4. Mengidentifikasi ciri khusus pada bangun ruang

Bangun ruang yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari prisma, limas, tabung, kerucut, bola. Bangun ruang merupakan bangun matematika yang memiliki isi atau volume. Bangun ruang dalam matematika dibagi menjadi beberapa bangun ruang yakni sisi, rusuk dan titik sudut.(http://www.diwarta.com)


(18)

7

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu: “ Apabila metode Discovery diterapkan dalam pembelajaran Matematika secara tepat pada pokok bahasan Bangun Ruang maka hasil belajar siswa kelas V SDN Sukarasa 3 akan meningkat.”


(19)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas, prosedur penelitian yang akan ditempuh melalui berbagai kegiatan yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan atau persiapan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

Menurut Suharsimi (2007: 3) penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculka dan terjadi dalam sebuah kelas bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan menurut Suhardjono (Asrori, 2009: 5) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus). PTK dilakukan dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Fokus PTK adalah pada siswa atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas.

Melalui PTK guru dapat mengetahui masalah yang dihadapi siswa pada mata pelajaran tertentu dan guru langsung dapat melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan efektif.

Pada penelitian ini, desain PTK yang digunakan yaitu desain yang dikembangkan oleh Kemmis Dan Mc Taggart, yang biasa disebut dengan model spiral. Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam model spiral


(20)

21

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 ini tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), mengamati (observing), dan merefleksikannya (reflecting).

Tahapan pada tiap siklusnya yang pertama adalah perencanaan, pada tahap perencanaan peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen (LKS, lembar evaluasi siswa, lembar observasi guru dan siswa berupa catatan lapangan). Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilakukan. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan direncanakan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya pembelajaran, peneliti mengamati proses pelaksanaan pembelajaran melalui lembar observasi. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan untuk mempertimbangkan hasil pembelajaran dan menentukan tindakan pada siklus selanjutnya. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. Dalam penelitian ini direncanakannya dua siklus untuk ketercapaian keberhasilan. Bila disajikan dalam bentuk bagan maka rancangan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1.


(21)

22

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 Kota Bandung, beralamat di Jl. Pak Gatot V KPAD Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Adapun subyek Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada siswa kelas V SDN Sukarasa 3 Kota Bandung Semester genap Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas V adalah 28 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Konsep materi yang diajarkan peneliti adalah tentang sifat-sifat bangun ruang.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur awal penelitian dilakukan sebelum peneliti melakukan tindakan pertama. Langkah awal adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilaksanakan. Ketiga, bersama dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan melalui lembar observasi.


(22)

23

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang sudah dilakukan.

Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan selanjutnya lebih baik dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun bisa meningkat. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Untuk lebih terperinci prosedur penelitian tindakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:


(23)

24

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Tahap ini merupakan tahapan awal dalam melaksanakan penelitian. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan serta merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan beserta instrumen pengumpul data yang akan digunakan.

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pertama kali oleh peneliti adalah berdiskusi dengan guru kelas V mengenai hasil belajar siswa. Setelah itu didapatkan informasi bahwa hasil belajar siswa masih kurang. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti merencanakan pembelajaran dengan metode discovery.

Dalam tahap perencanaan ini kegiatan secara rinci meliputi:

1) Menyiapkan Instrumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

3) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta sikap siswa berupa catatan lapangan.

4) Menyusun dan menyiapkan tes formatif beserta kunci jawabannya. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery mengenai materi sifat-sifat bangun ruang. Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana tindakan.

2) Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi berupa catatan lapangan yang telah disiapkan.

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung dalam upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat.


(24)

25

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi berupa catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa serta sikap siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode diskoveri materi Sifat-sifat Bangun Ruang.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Data-data dari observasi dan evaluasi dikumpulkan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Setelah mengetahui kekurangan dari skenario pembelajaran pada siklus ini, peneliti merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya, sampai peneliti menemukan hasil yang terbaik sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

1) Menyiapkan Instrumen Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada RPP siklus I.

2) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

3) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta sikap siswa berupa catatan lapangan.

4) Menyusun dan menyiapkan tes formatif beserta kunci jawabannya. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat. Pelaksanaan ini merujuk kepada refleksi dari siklus I sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan.


(25)

26

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Observasi dilakukan seperti di siklus I selama pembelajaran berlangsung dalam upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat.

Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi berupa catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa serta sikap siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode diskoveri tentang Sifat-sifat Bangun Ruang.

d. Tahap Refleksi

Analisis dan refleksi seperti pada siklus II. Jika perolehan skor rata-rata dan persentase ketuntasan belajar belum mencapai seperti yang diharapkan, paling tidak hasil tindakan menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, maka hal ini menunjukkan tindakan berhasil dan siklus dapat dihentikan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen diperlukan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang akurat. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002: 136) http://hartanto104.files.wordpress.com/2013/11/instrumen-penelitian.pdf.

Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam


(26)

27

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP adalah rancangan pembelajaran yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPP harus mengandung program yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran sudah terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan daur siklus dengan merencanakan dua siklus. Penyusunan RPP disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada masing-masing siswa. LKS dibuat berdasarkan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika SD kelas V Semester 2 pada pokok bahasan Bangun Ruang

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang pembelajaran Matematika pokok bahasan Bangun Ruang dengan metode discovery. Untuk memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik.

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan peneliti dan observer untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran mengenai aktifitas guru dan siswa serta sikap siswa yang nantinya dapat dijadikan untuk bahan refleksi pada tindakan/siklus selanjutnya.

b. Tes

Instrumen ini digunakan untuk melihat hasil belajar siswa yaitu berupa tes tulis. Tes ini disusun berdasarkan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika SD kelas V Semester 2 pada pokok bahasan Bangun Ruang.


(27)

28

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 Skor

=

x 100

E. Analisis dan Interpretasi Data

Data diperoleh melalui instrumen yang telah digunakan dalam penelitian. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mengolah data yang telah diperoleh dari kegiatan dan hasil pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif

1. Analisis data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, serta sikap siswa.

a. Data Hasil Observasi Guru dan Siswa

Data hasil observasi guru dan siswa diperoleh dari lembar observasi berupa catatan lapangan. Lembar observasi guru bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan lembar observasi siswa bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran.

b. Pengolahan Data Hasil Observasi Sikap Siswa

Pengolahan data observasi menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang aktivitas kerja sama siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode diskoveri.

c. Penyekoran Hasil Tes

Pengolahan data hasil belajar siswa dilakukan pada setiap siklus. Untuk mengolah data hasil tes individu menggunakan skala 0 - 100 dengan skor maksimum 100.

(Rofieq, 2009: 3)


(28)

29

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 B = banyaknya butir yang dijawab benar

N = banyaknya soal

d. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus menurut Sudjana (2005: 109)

Keterangan: = nilai rata - rata

Σx = jumlah semua nilai siswa = jumlah siswa

e. Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar

Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunakan rumus: Σ

Purwanto (dalam Iswanto, 2011: 32) Keterangan:

Σ = jumlah siswa yang mendapat nilai 70

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar


(29)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Bangun Ruang dengan menerapkan metode diskoveri pada siswa kelas V SDN Sukarasa 3 Kota Bandung mengalami perubahan dari siklus I ke siklus II. Adapun perubahan tersebut adalah: (a) guru membimbing secara bergilir pada setiap kelompok; (b) guru mengarahkan siswa untuk memberi pendapat terhadap kelompok lain yang melaporkan hasil diskusinya; (c) guru lebih banyak memberikan penguatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi; (d) guru mengarahkan siswa untuk mengambil kesimpulan kemudian mengkaitkannya dengan teori yang sudah ada.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskoveri ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran yang menerapkan metode diskoveri yaitu: (a) Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan); (b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah); (c) Data collection (pengumpulan data); (d) Data processing (pengolahan data); (e) Verification (pembuktian); dan (f) Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi). Secara umum baik pada siklus I maupun siklus II, siswa terlihat aktif, antusias dan senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan.

3. Hasil belajar siswa kelas V SDN Sukarasa 3 dalam pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang melalui penerapan metode diskoveri mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar


(30)

57

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 70,36 dengan kategori cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 80,18 dengan kategori baik.

B. Rekomendasi

Setelah melakukan proses penelitian tindakan kelas menerapkan metode discoveri dalam pembelajaran Matematika materi pokok Bangun Ruang, maka akhirnya peneliti dapat merasakan hal-hal yang terjadi pada saat penelitian dan kondisi tersebut menjadi suatu pengetahuan bagi peneliti. Maka pada kesempatan ini, peneliti bermaksud membagi pengetahuan yang diperoleh dalam penelitian melalui rekomendasi yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak, diantaranya: 1. Guru yang mengajar kelas V dalam melakukan pembelajaran mengenai Bangun

Ruang hendaknya dapat menerapkan metode diskoveri, karena metode ini memberi kontribusi rangsangan yang sangat besar bagi minat belajar siswa, dan mengarahkan secara efektif pola pikir siswa untuk pada akhirnya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru-guru SD yang akan menerapkan metode discoveri hendaknya memperhatikan prinsip penerapannya atau ciri utama kegiatan diskoveri atau penemuan yaitu mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan, berpusat pada siswa, menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji masalah penerapan pembelajaran menggunakan metode diskoveri yang diterapkan pada materi pembelajaran lainnya.


(31)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Cet-8. Jakarta: Bumi Aksara.Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Cet-11. Jakarta: PT Bumi Antariksa.

Herdian. (2010). Metode Pembelajaran Discovery. [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran-discovery-penemuan [24 Februari 2014]

Hernawan, Asep Herry. dkk . (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Mulyo, Tri. (2010). Proposal Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://sdtrimulyo.blogspot.com/2010/10/proposal-penelitian-tindakan-kelas.html [24 Februari 2014].

Sudjana, N. & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Syamsudin, Abin Makmun. (2003). Psikologi Kependidikan Perangkat

Sistem Pengajaran Modul. Cet-6. Bandung; Rosda Karya.

Tim Penyusun. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

[Online]. Tersedia: http://www.diwarta.com/pengertian-bangun-ruang-dan-contoh-soal/586/ [24 Februari 2014].


(1)

27

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP adalah rancangan pembelajaran yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPP harus mengandung program yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran sudah terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan daur siklus dengan merencanakan dua siklus. Penyusunan RPP disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS diberikan kepada masing-masing siswa. LKS dibuat berdasarkan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika SD kelas V Semester 2 pada pokok bahasan Bangun Ruang

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang pembelajaran Matematika pokok bahasan Bangun Ruang dengan metode discovery. Untuk memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik.

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan peneliti dan observer untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran mengenai aktifitas guru dan siswa serta sikap siswa yang nantinya dapat dijadikan untuk bahan refleksi pada tindakan/siklus selanjutnya.

b. Tes

Instrumen ini digunakan untuk melihat hasil belajar siswa yaitu berupa tes tulis. Tes ini disusun berdasarkan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika SD kelas V Semester 2 pada pokok bahasan Bangun Ruang.


(2)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

Skor = x 100

E. Analisis dan Interpretasi Data

Data diperoleh melalui instrumen yang telah digunakan dalam penelitian. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mengolah data yang telah diperoleh dari kegiatan dan hasil pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif

1. Analisis data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi aktivitas guru dan siswa, serta sikap siswa.

a. Data Hasil Observasi Guru dan Siswa

Data hasil observasi guru dan siswa diperoleh dari lembar observasi berupa catatan lapangan. Lembar observasi guru bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan lembar observasi siswa bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran.

b. Pengolahan Data Hasil Observasi Sikap Siswa

Pengolahan data observasi menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang aktivitas kerja sama siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode diskoveri.

c. Penyekoran Hasil Tes

Pengolahan data hasil belajar siswa dilakukan pada setiap siklus. Untuk mengolah data hasil tes individu menggunakan skala 0 - 100 dengan skor maksimum 100.

(Rofieq, 2009: 3)


(3)

29

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

B = banyaknya butir yang dijawab benar N = banyaknya soal

d. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus menurut Sudjana (2005: 109)

Keterangan: = nilai rata - rata

Σx = jumlah semua nilai siswa = jumlah siswa

e. Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar

Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunakan rumus:

Σ

Purwanto (dalam Iswanto, 2011: 32) Keterangan:

Σ = jumlah siswa yang mendapat nilai 70

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar


(4)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Bangun Ruang dengan menerapkan metode diskoveri pada siswa kelas V SDN Sukarasa 3 Kota Bandung mengalami perubahan dari siklus I ke siklus II. Adapun perubahan tersebut adalah: (a) guru membimbing secara bergilir pada setiap kelompok; (b) guru mengarahkan siswa untuk memberi pendapat terhadap kelompok lain yang melaporkan hasil diskusinya; (c) guru lebih banyak memberikan penguatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi; (d) guru mengarahkan siswa untuk mengambil kesimpulan kemudian mengkaitkannya dengan teori yang sudah ada.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskoveri ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran yang menerapkan metode diskoveri yaitu: (a) Stimulation (stimulasi/ pemberian

rangsangan); (b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah); (c)

Data collection (pengumpulan data); (d) Data processing (pengolahan

data); (e) Verification (pembuktian); dan (f) Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi). Secara umum baik pada siklus I maupun siklus II,

siswa terlihat aktif, antusias dan senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan.

3. Hasil belajar siswa kelas V SDN Sukarasa 3 dalam pembelajaran Matematika tentang pokok bahasan Bangun Ruang melalui penerapan metode diskoveri mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar


(5)

57

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014

70,36 dengan kategori cukup, dan pada siklus II meningkat menjadi 80,18 dengan kategori baik.

B. Rekomendasi

Setelah melakukan proses penelitian tindakan kelas menerapkan metode discoveri dalam pembelajaran Matematika materi pokok Bangun Ruang, maka akhirnya peneliti dapat merasakan hal-hal yang terjadi pada saat penelitian dan kondisi tersebut menjadi suatu pengetahuan bagi peneliti. Maka pada kesempatan ini, peneliti bermaksud membagi pengetahuan yang diperoleh dalam penelitian melalui rekomendasi yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak, diantaranya: 1. Guru yang mengajar kelas V dalam melakukan pembelajaran mengenai Bangun

Ruang hendaknya dapat menerapkan metode diskoveri, karena metode ini memberi kontribusi rangsangan yang sangat besar bagi minat belajar siswa, dan mengarahkan secara efektif pola pikir siswa untuk pada akhirnya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru-guru SD yang akan menerapkan metode discoveri hendaknya memperhatikan prinsip penerapannya atau ciri utama kegiatan diskoveri atau penemuan yaitu mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan, berpusat pada siswa, menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji masalah penerapan pembelajaran menggunakan metode diskoveri yang diterapkan pada materi pembelajaran lainnya.


(6)

Susi Tresnawati, 2014

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

No. 67 /S/PGSD_DM/08/Agustus/2014 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Cet-8. Jakarta: Bumi Aksara.Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Cet-11. Jakarta: PT Bumi Antariksa.

Herdian. (2010). Metode Pembelajaran Discovery. [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran-discovery-penemuan [24 Februari 2014]

Hernawan, Asep Herry. dkk . (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Mulyo, Tri. (2010). Proposal Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://sdtrimulyo.blogspot.com/2010/10/proposal-penelitian-tindakan-kelas.html [24 Februari 2014].

Sudjana, N. & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Syamsudin, Abin Makmun. (2003). Psikologi Kependidikan Perangkat

Sistem Pengajaran Modul. Cet-6. Bandung; Rosda Karya.

Tim Penyusun. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

[Online]. Tersedia: http://www.diwarta.com/pengertian-bangun-ruang-dan-contoh-soal/586/ [24 Februari 2014].


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 KLATEN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK MATERI BANGUN DATAR (PTK Pem

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GET REAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PENGKOK IV KEDAWUNG TAHUN AJARAN

0 1 16

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.

0 3 31

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG BALOK DAN KUBUS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 38

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

1 5 32

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

0 0 33

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 1 SIDAKANGEN

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VA SD NEGERI KALISARI

0 0 14