PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG.
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI POKOK BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas diKelas IV SDN BarunagriSemester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Reni Mariahani
0902909
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2013
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas diKelas IV SDN BarunagriSemester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Reni Mariahani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Reni Mariahani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
RENI MARIAHANI
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas diKelas IV SDN BarunagriSemester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. H. TatangSyaripudin, M. Pd NIP. 196005211987031005
Pembimbing II
Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP. 196005011985032002
(4)
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Ketua JurusanPedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. BabangRobandi, M.Pd NIP. 196108141986031001
(5)
i
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG
Oleh Reni Mariahani
0902909
Penelitian ini meneliti tentang permasalahan yang terjadi di kelas IV SDN Barunagri mengenai hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran Matematika. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 35 jauh dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 65. Mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang dirasakan sulit bagi siswa kelas IV. Sementara pembelajaran yang dilakukan di kelas untuk mata pelajaran ini menggunakan metode drill dan ceramah dan hanya merujuk pada buku sumber ketika pemahaman konsep. Sehingga siswa hanya menghafalkan materi tersebut. Pembelajaran materi pokok Bangun Ruang merupakan pembelajaran konsep yang bersifat abstrak yang harus diajarkan kepada siswa SD yang perkembangannya memasuki periode berpikir konkret. Untuk itu diperlukanlah alat peraga yang menjembatani kedua hal tersebut agar anak dapat memahami materi sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Alat peraga yang digunakan adalah alat peraga bangun tiga dimensi yang tersedia dalam media pembelajaran yang dimiliki sekolah. Dengan menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi ini peneliti dapat mengetahui perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran Matematika yang terjadi di kelas IV dan mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi dalam materi pokok Bangun Ruang. Metode penelitian yang dipakai adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data diperoleh dari catatan lapangan guru, lembar observasi dan tes soal formatif. Berdasarkan hasil data tersebut, hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan, pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 46, siklus II nilai rata-rata siswa adalah 66 dan siklus III nilai rata-rata siswa adalah 72. Sedangkan untuk persentase siswa yang mendapat nilai diatas KKM pada siklus I adalah 17%, pada siklus II 60%, dan pada siklus III 67%. Dengan demikian, penggunaaan alat peraga bangun tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Barunagri pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Bangun Ruang. Dengan menggunakan alat peraga ini, guru nantinya dapat mencobakannya untuk kelompok yang lebih sedikit lagi jumlah anggotanya dan dapat menggunakan alat peraga lain yang mendukung agar lebih variatif dengan tetap memperhatikan pembelajaran yang efektif dan efisien.
(6)
ii
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
(7)
iv
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Hipotesis Tindakan ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga ... 8
1. Pengertian Alat Peraga ... 8
2. Jenis Alat Peraga ... 10
3. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga ...11
4. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga ...12
5. Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi ...13
B. Matematika di Sekolah Dasar ...14
1. Hakikat Matematika ... 14
2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika ... 15
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 16
4. Ruang Lingkup Pembelajaran ... 18
5. Hasil Belajar Matematika ... 19
(8)
v
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Teori belajar Bruner... 20
2. Tahap Perkembangan Berpikir Piaget ... 21
3. Teori Belajar David Ausubel ... 22
4. Teori Belajar Van Hiele ... 22
D. Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar ... 23
1. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga ... 23
2. Cara Menggunakan Alat Peraga dalam Pembelajaran ... 24
E. Penelitian yang Relevan ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26
B. Model Penelitian ... 28
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 29
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Instrumen Penelitian... 30
F. Pengolahan Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33
1. Siklus I ... 33
a. Perencanaan... 33
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 34
c. Hasil Belajar ... 36
d. Refleksi ... 38
2. Siklus II ... 39
a. Perencanaan... 39
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 40
c. Hasil Belajar ... 42
(9)
vi
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Siklus III ... 44
a. Perencanaan... 44
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 44
c. Hasil Belajar ... 46
d. Refleksi ... 47
B. Pembahasan ... 48
1. Perencanaan... 48
2. Pelaksanaan ... 49
3. Hasil Belajar ... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
(10)
vii
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Perbedaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran ... 9
Gambar 2.2. Kubus ... 18
Gambar 2.3. Kubus ... 19
Gambar 2.4. Balok ... 19
Gambar 3.1. Model Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart ... 28
Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas IV sebelum PTK dan Siklus I ... 37
Gambar 4.2. Perbandingan Prosentase Nilai Siswa Kelas IV di atas KKM Sebelum PTK dan Siklus I ... 37
Gambar 4.3. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas IV Sebelum PTK, Siklus I dan Siklus II ... 42
Gambar 4.4. Perbandingan Prosentase Nilai Siswa Kelas IV di atas KKM Sebelum PTK, Siklus I dan Siklus II ... 43
Gambar 4.5. Perbandingan Nilai Rata-Rata Siswa Kelas IV Sebelum Siklus dan Siklus I,II, Dan III ... 46
Gambar 4.6. Perbandingan Prosentase Nilai Siswa Kelas IV di atas KKM Sebelum PTK, Siklus I, II, Dan III ... 47
(11)
viii
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Studi Pendahuluan ... 57
A.1 Tabel Hasil Nilai Siswa Kelas IV Sebelum PTK ... 58
Lampiran B Instrumen Pengumpul Data ... 60
B.1 Lembar Catatan Lapangan ... 61
B.2 Lembar Observasi Pembelajaran ... 62
Lampiran C Perangkat Pembelajaran ... 63
C.1 RPP Siklus I ... 64
C.2 RPP Siklus II ... 70
C.3 RPP Siklus III ... 76
Lampiran D Data Hasil Belajar Siswa ... 82
D.1 Tabel Hasil Nilai Tes Siswa Kelas IV di Siklus I ... 83
D.2 Tabel Hasil Nilai Tes Siswa Kelas IV di Siklus II ... 85
D.3 Tabel Hasil Nilai Tes Siswa Kelas IV di Siklus III ... 87
(12)
ix
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E.1 Surat Izin Penelitian ... 90
E.2 Surat Pernyataan Melaksanakan Penelitian ... 97
E.3 Lembar Bimbingan Skripsi ... 98
E.4 Foto Alat Peraga ... 100
(13)
1
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat merupakan faktor intern maupun ektern siswa. Keduanya saling mempengaruhi dan mendukung siswa dalam keberhasilan belajar. Seorang guru haruslah peka terhadap faktor-faktor tersebut agar tidak menghambat siswa untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya maupun untuk mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran.
Guru adalah seorang yang sangat berpengaruh di sekolah untuk mendidik siswa karena merekalah yang dekat dengan siswa, yang banyak berinteraksi dengan siswa, dan yang mengatur pembelajaran di kelas. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, guru haruslah pandai menerapkan model, metode maupun pendekatan yang cocok dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga harus pandai menggunakan media yang dapat mendukung pembelajaran.
Sekolah merupakan pranata sosial bagi siswa. Di sekolah terdapat sarana dan prasarana yang dapat mendukung pembelajaran siswa. Baik itu berasal dari pemerintah maupun dari sumber lain. Sarana dan prasarana itu haruslah dapat dioptimalkan untuk memfasilitasi semua warga sekolah termasuk siswa.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dari 8 mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menguraikan bahwa:
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
(14)
2
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. (Kementrian Pendidikan Nasional, 2011: 9)
Di kelas IV sekolah dasar, pelajaran Matematika pada semester dua mencangkup Bilangan yang membahas Bilangan Bulat dan Romawi dan Geometri yang membahas mengenai Bangun Ruang Sederhana dan hubungan antar Bangun Datar. Adapun pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Center. Dan pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (Contekstual Problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep Matematika.
Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan di Sekolah Dasar Negeri Barunagri ditemukan gejala kurangnya minat siswa pada mata pelajaran Matematika karena dianggap sulit dipelajari. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Matematika sebelumnya. KKM untuk pelajaran Matematika di kelas IV SDN Barunagri adalah 65 sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh sebelumnya adalah 35. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 63 dan nilai terendahnya adalah 12. Persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata adalah 44% dan yang mendapat nilai di bawah rata-rata adalah 56%. Tidak ada siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Hasil nilai dapat dilihat dalam lampiran A.1.
Ketika dilakukan pengamatan, pembelajaran yang dilakukan oleh guru ternyata hanya menerapkan pendekatan ekspositori. Konkretnya guru menerapakan metode ceramah dan latihan soal. Untuk penerapan konsep, guru hanya menekankan pada hafalan materi yang merujuk pada buku
(15)
3
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sumber. Guru tidak menggunakan alat peraga ketika melaksanakan pembelajaran.
Sesungguhnya di sekolah tersedia berbagai alat-alat pembelajaran berupa kit pembelajaran yang disediakan pemerintah. Namun, dalam pelaksanaannya penggunaan media ini sangat minim dilakukan oleh guru di sekolah tersebut.
Soedjadi (1999: 37) mengemukakan bahwa “Penyajian atau
pengungkapan butir-butir Matematika yang akan disampaikan disesuaikan
dengan perkiraan perkembangan intelektual peserta didik”. Berdasarkan hal
tersebut, untuk membelajarkan Matematika perlu dilihat juga tugas perkembangan khususnya perkembangan intelektual siswa. Menurut Piaget pada masa Sekolah Dasar, anak memasuki periode berpikir konkret. Dalam Budiamin et al. (2006: 55) “Dikatakan periode konkret, karena pada periode ini anak hanya mampu berpikir dengan logika jika untuk memecahkan persoalan-persoalan yang sifatnya konkret atau nyata saja..” Untuk itu, guru harus bisa memahami hal tersebut dalam menentukan pembelajaran Matematika yang bersifat abstrak.
Pada materi yang akan dipelajari selanjutnya di kelas IV SDN Barunagri adalah mengenai bangun ruang. Bangun ruang merupakan geometri yang merupakan Matematika yang bersifat aplikatif yaitu konsepnya dapat dilihat secara nyata. Pembelajaran kompetensi dasar yang akan dipelajari adalah mengenai sifat-sifat bangun datar sederhana yang melingkupi pengertian sisi, rusuk, dan titik sudut. Semua pengertian itu pada dasarnya bersifat abstrak. Jika siswa hanya diberi penjelasan saja kemungkinan siswa akan sangat sulit membayangkan apa itu sisi, rusuk dan titik sudut dan juga menghitung jumlahnya. Untuk itu, guru harus pintar memilih solusi seperti media, metode maupun pendekatan yang dapat diterapkan untuk membuat matematika ini tidak memusingkan ataupun menyulitkan bagi siswa.
(16)
4
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sobel dan Maletsky (2004: 67) mengemukakan bahwa “Strategi
penggunaan alat peraga dapat membuat situasi menjadi nyata bagi murid-murid sehingga membantu memotivasi murid-murid dan mampu membangkitkan minat murid-murid terhadap persoalan yang dihadapi”. Dalam penjelasan tersebut penulis menjelaskan bahwa mengatasi masalah dalam persoalan matematika dapat menggunakan alat peraga. Selain itu, Engkoswara & Rochman (1981: 31) menjelaskan bahwa penggunaan alat peraga sangat membantu, salah satu contohnya dikemukakan bahwa:
Memperkenalkan suatu masalah atau unit atau suatu pokok yang baru kepada anak-anak. Sesuatu yang asing bagi anak-anak terutama bagi anak-anak yang masih dalam taraf berfikir konkret, penggunaan alat peraga sangat menolong, sehingga tanpa banyak penjelasan dari guru anak-anak dapat mengenal, menganalisa atau menafsirkan suatu masalah atau suatu keadaan secara wajar.
Mengingat perkembangan intelektual siswa SD yang masih konkret maka dengan menggunakan alat peraga dapat membantu proses dan hasil belajar siswa karena alat peraga dapat mengkonkretkan sesuatu yang abstrak. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil sebuah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Bangun
Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata
Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang” (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas 4 SD Negeri Barunagri Lembang).
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini berkenaan dengan masalah: “Bagaimanakah gambaran penggunaan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang
(17)
5
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
di kelas IV SDN Barunagri”. Rumusan masalah ini dijabarkan dalam
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang di kelas IV SDN Barunagri?
2. Bagaimanakah proses pembelajaran yang terjadi di kelas IV SDN Barunagri dengan menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang?
3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa SD setelah menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang di kelas IV SDN Barunagri?
C. Hipotesis Tindakan
Penggunaan alat peraga Bangun tiga dimensi dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Barunagri pada mata pelajaran Matematika materi pokok Bangun Ruang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus, antara lain:
Tujuan umum yaitu untuk memperoleh gambaran tentang
penggunaan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang di kelas IV SDN Barunagri.
Tujuan khusus yaitu untuk memperoleh gambaran tentang:
1. Perencanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata
(18)
6
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang di kelas IV SDN Barunagri.
2. Proses pembelajaran yang terjadi di kelas IV SDN Barunagri dengan menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang.
3. Peningkatan hasil belajar siswa SD setelah menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang di kelas IV SDN Barunagri.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil dari berbagai pihak antara lain:
1. Siswa
Dengan penelitian ini siswa mendapatkan variasi cara untuk belajar dengan bantuan alat peraga sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa tersebut.
2. Guru
Penelitian ini dapat menjadi petunjuk bagi guru dalam pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran terutama alat peraga bangun tiga dimensi untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
3. Sekolah
Penelitian ini sedikitnya turut memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas sekolah.
4. Peneliti
Peneliti dapat meningkatkan kualitas diri dalam pengetahuan maupun pengembangan dirinya sebagai seorang calon guru sekolah dasar. Selain
(19)
7
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
itu, peneliti juga dapat mempraktekan ilmu yang didapatnya selama masa kuliah dan melakukan penelitian untuk beberapa masalah tertentu.
F. Definisi Operasional
1. Alat Peraga
Alat peraga adalah alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang relatif nyata tentang sesuatu yang dipelajari siswa.
2. Hasil Belajar
Kompetensi yang dicapai siswa melalui pembelajaran sebagaimana terdeskripsikan dalam indikator sebagai penjabaran KD (Kompetensi
Dasar) “Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana”
3. Materi Pokok Bangun Ruang
Materi yang menjelaskan mengenai bangun ruang yang terbatas pada bangun ruang sederhana yaitu kubus dan balok sebagai hasil analisis
(20)
26
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini adalah penelitian tindakan yang memiliki arah dan tujuan yang jelas yang hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Suharsimi (2012: 2), terdapat tiga kata yang membentuk PTK yang diartikan sebagai berikut:
1. Penelitian –menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan –menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas –dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan pada pengertian ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan meneliti yang berupa kegiatan yang disengaja pada sekelompok siswa pada waktu yang sama, pelajaran yang sama dan guru yang sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut:
(21)
27
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin.
Ini mengandung artian bahwa kegiatan penelitian tindakan kelas ini tidak merubah situasi nyata dan dilaksanakan apa adanya sesuai dengan situasi rutin yang biasa terjadi.
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja.
Penelitian ini dilaksanakan secara sukarela ataupun tanpa paksaan dalam terlaksananya keinginan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan kinerjanya.
3. Strength-Weaknesses-Opportunity-Threat (SWOT) sebagai dasar
berpijak.
Dalam penelitian ini tentunya ada dasar berpijak yang harus dianalisis oleh peneliti agar ada kesejalanan antara kondisi siswa dan guru yang terangkum pada SWOT, yaitu S-Strength (kekuatan) dan
W-Weaknesses (kelemahan) yang harus dipertimbangkan dan diidentifikasi pada diri peneliti maupun subjek tindakan dan juga
O-Opportunity (kesempatan) dan T-Treath (ancaman) yang harus
dipertimbangkan dan diidentifikasi pada luar diri peneliti maupun subjek tindakan.
4. Upaya empiris dan sistemik.
Upaya empiris ini berpijak pada pengalaman dan sistemik yang berpijak pada pembelajaran yang merupakan sebuah sistem yang keterlaksanaannya didukung oleh unsur-unsur lain yang saling kait m-mengait.
5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan. Prinsip SMART ini adalah sebagai berikut: S- Spesific, khusus tidak terlalu umum
(22)
28
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
M- Managable, dapat dikelola, dilaksanakan A- Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau
Achievable, dapat dicapai, dijangkau
R- Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan T – Time-bound, diikat oleh waktu, terncana.
B. Model Penelitian
Terdapat beberapa model penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian Kemmis dan MC. Taggart. Model ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Model ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan-tindakan-observasi dan refleksi. Pada model ini, pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam satu waktu. Sistem ini dikenal dengan spiral refleksi yang terdiri dari perencanaan-tindakan-observasi-refleksi dan kembali ke perencanaan sebagai dasar dari pencegahan dan pemecahan masalah.
Siklus 1
Perencanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi Refleksi
(23)
29
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1
Model Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas 4 SDN Barunagri Lembang yang berjumlah 45 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 22 perempuan yang heterogen pada semester genap 2012/2013.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Dalam setiap siklus terdapat beberapa prosedur dilakukan, yaitu sebagai berikut:
Tahap 1 Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini peneliti melakuan studi pendahuluan di tempat yang akan dijadikan tempat penelitian. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan pihak-pihak sekolah yang berkepentingan dalam mendukung terlaksananya penelitian ini. Penelitipun mencari pemecahan masalah dengan berdiskusi dengan dosen pembimbing dan melengkapi segala persyaratan prosedur untuk melakukan penelitian seperti pembuatan proposal, perizinan, dan lain-lain. Peneliti menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penelitian seperti instrument penelitian, perencanaan pembelajaran/ skenario pembelajaran, media pembelajaran, bahasan materi pokok dan sumber belajar.
(24)
30
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tahapan ini peneliti melaksanakan segala rancangan yang telah direncanakan sebelumnya dalam kegiatan pembelajaran. Seperti mengaplikasikan skenario pembelajaran, penggunaan alat peraga, penggunaan isntrumen, penerapan metode yang semuanya mengacu pada yang sudah direncanakan.
Tahap 3 Pengamatan
Tahapan ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dengan tahap 2 tindakan. Pada tahapan ini, guru dan observer dari rekan lain mencatat semua yang terjadi selama proses tindakan. Pada tahapan ini juga dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan di evaluasi pada tahap selanjutnya. Guru maupun observer mencermati setiap langkah proses pembelajaran, tindakan yang dilakukan guru, dan tindakan yang dilakukan siswa yang dituliskan apa adanya selama pembelajaran berlangsung.
Tahap 4 Refleksi
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari sebuah siklus. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi pada data yang telah dikumpulkan di tahap sebelumnya untuk di analisis dan ditemukan data-data yang diperlukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti bisa berdiskusi dengan rekan lain untuk menyusun rencana pada siklus selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan terdiri dari tiga buah yaitu: 1. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini merupakan catatan-catatan yang ditulis guru berupa hasil pengamatan mengenai pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, maupun aktivitas guru yang terjadi selama proses
(25)
31
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran. Catatan ini juga bisa berupa coretan penting guru selama proses tindakan. Format dapat dilihat dalam lampiran B.1. 2. Lembar Observasi
Lembar observasi ini merupakan catatan-catatan hasil pengamatan yang diamati oleh rekan guru yang berperan sebagai observer. Lembar observasi ini berisi catatan proses pembelajaran yang diamati apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi dalam proses tindakan yang melingkupi aktivitas guru, aktivitas siswa maupun kondisi lingkungan dalam proses pembelajaran. Format dapat dilihat dalam lampiran B.2.
3. Soal Tes formatif
Tes formatif adalah kumpulan soal-soal yang mengacu pada indikator pembelajaran yang diteskan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa.
F. Pengolahan Analisis dan Data
Cara pengolahan analisis dan data yang digunakan untuk data yang diperoleh dari hasil instrument data catatan lapangan dan observasi adalah:
1. Seleksi data
Data yang telah diperoleh diseleksi bagian mana saja yang memang penting dan tidak dipenting sebagai data penelitian.
2. Reduksi data
Setelah data yang penting dan tidak penting terkumpul, maka data yang tidak penting disisihkan.
(26)
32
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang penting kemudian di klasifikasikan atau dikelompokan ke dalam bagian-bagian seperti termasuk pada kegiatan awal, kegiatan inti atau kegiatan penutup.
4. Display data
Data disajikan atau ditunjukan kembali yang sudah berisi mengenai data yang dibutuhkan dan telah dikelompokkan.
5. Interprestasi data
Data lalu di interprestasi sehingga terlihat apakah data sudah sesuai dengan rencana atau belum.
6. Refleksi
Data kembali dianalisis dan dilihat kelemahan atau permasalahan yang muncul atau tidak sesuai dengan perncanaan, lalu dicari penyebabnya dan pemecahan masalahnya untuk ditindaklanjuti dalam siklus selanjutnya.
Sedangkan untuk data yang diperoleh dari hasil tes formatif yang dikerjakan siswa, dilakukan pengolahan analisis dan data sebagai berikut: 1. Scoring (Penskoran)
Skor ini merupakan skor butir soal yang dilihat dari bobot soal dari setiap indikator.
2. Nilai
Nilai merupakan pengolahan skor dari hasil yang diperoleh. Perhitungan nilai dari setiap siswa adalah sebagai berikut:
Nilai =
x 100
3. Mean (Menghitung Rata-rata)
X =
(27)
33
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Prosentase ini digunakan ketika peneliti menentukan prosentase siswa yang diatas rata-rata, dibawah rata-rata, diatas kkm dan di bawah kkm.
Prosentase =
x 100 %
5. Intrepretasi
Intrepretasi adalah gambaran ketercapaian peneliti dalam penelitiannya dilihat dari hasil belajar yang diperoleh.
6. Refleksi
Refleksi merupakan proses pernungan dan perbaikan yang akan dilakukan peneliti untuk perbaikan di diklus berikutnya.
(28)
52
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Perencanaan pembelajaran yang dirancang pada proses pembelajaran adalah dengan memperhatikan ketersediaan alat peraga tiga dimensi dalam proses pembelajaran dan cara menggunakannya juga kesesuaiannya dengan materi. Perencanaan pembelajaran dalam langkah-langkah pembelajaran dapat dilaksanakan secara kelompok terutama kelompok kecil 3-4 orang dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demosntrasi dan pengamatan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi ini dilaksanakan menggunakan pola pikir induktif yang berangkat dari benda-benda nyata di sekitar siswa. Lalu, guru mengekplorasi pengetahuan siswa dengan bertanya jawab. Kemudian, siswa mengamati secara kelompok alat peraga tiga dimensi, setelah itu mendemonstrasikan alat peraga dengan mempresentasikannya di depan kelas. Lalu, siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan alat peraga tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 46 menjadi 66 di siklus II dan 72 di siklus III.
B. Rekomendasi
Pembelajaran yang berhasil tentunya di dukung oleh perencanaan yang matang, penguasaan materi dan fasilitas yang mendukungnya.
(29)
53
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi guru yang hendak menggunakan alat peraga tiga dimensi dalam pembelajaran yaitu:
1. Alat peraga harus benar-benar dipersiapkan jumlah, ketersediaan, dan penggunaannya.
2. Guru memahami konsep materi dan mengaitkan dengan alat peraga yang digunakan.
3. Dalam penjelasan bangun ruang sifat-sifat, jelaskan terlebih dahulu sisi, lalu rusuk, dan titik sudut sehingga sistematik dan mudah dipahami. 4. Ketika menjelaskan guru menunjukan bagian-bagian dari bangun ruang
seperti sisi, rusuk, dan titik sudut dan dapat melakukan penguatan pemahaman konsep dengan menyuruh siswa mengucap ulang atau mencatat.
5. Dapat menggunakan alat peraga bantu lain misalnya alat peraga kerangka bangun tiga dimensi, alat peraga jaring-jaring, dan kertas lipat untuk penguatan namun tetap memperhatikan waktu.
6. Menggunakan kelompok dengan anggota 3-4 orang.
7. Dapat menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi berupa kubus dan balok yang transparan ataupun tidak transparan.
Sedangkan untuk pihak sekolah dapat menyediakan ketersediaan alat peraga tiga dimensi ini untuk mendukung pembelajaran dengan materi bangun ruang tiga dimensi. Penyediaan alat ini dapat berupa media KIT pembelajaran maupun menggunakan benda-benda sekitar yang mudah dan mendukung untuk dijadikan sebagai alat peraga bangun tiga dimensi.
(30)
54
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(31)
54
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiamin, A. et al. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI PRESS
Engkoswara & Natawidjaja, R. (1978). Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fathani.,A. H. (2008). Matematika: Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hardiyana, S. (2010). Penggunaan Alat Peraga Manipulatif (Manipulative
Material) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional.
Milandow (2011) .Teori Pembelajaran Penerimaan David. [online]. Tersedia: http://milandows.blogspot.com/2011/08/teori-pembelajaran-penerimaan-david.html. [07 Juli 2013]
Saleh, A. (2008). Seni Mengajarkan Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk. Bandung: Tinta emas
(32)
55
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sobel, M. A., & Maletsky, M. (2004). Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga.
Soedjadi, R. (1999). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan
Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra.
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI
Swarantika, W. S. (2010). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang
Bangun Datar melalui Penggunaan Alat Peraga Papan Berpaku. Skripsi
Sarjana pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan
Tujuhkoto (2010). Teori Belajar Menurut Jerome Bruner. [online]. Tersedia:
http://tujuhkoto.wordpress.com/2010/06/21/teori-belajar-menurut-jerome-bruner/. [07 Juli 2013]
Umaya, I. (2012). Teori Belajar Bruner. [online]. Tersedia: http://umayaika.wordpress.com/2012/04/16/teori-belajar-bruner/. [07 Juli 2013]
Yasin, S. (2012). Alat Peraga Matematika. [online]. Tersedia:http://alatperagamatematika.blogspot.com/2012/12/pengertian-alat-peraga.html. [05 Juni 2013].
Zhoney (2010). Geometrid an Teori Belajar Van Hiele. [online]. Tersedia: http://zhoney.blogspot.com/2010/09/geometri-dan-teori-belajar-van-hiele.html. [07 Juli 2013]
(33)
56
Reni Mariahani, 2013
Penggunaan Alat Peraga Bangun Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Barunagri Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(1)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Perencanaan pembelajaran yang dirancang pada proses pembelajaran adalah dengan memperhatikan ketersediaan alat peraga tiga dimensi dalam proses pembelajaran dan cara menggunakannya juga kesesuaiannya dengan materi. Perencanaan pembelajaran dalam langkah-langkah pembelajaran dapat dilaksanakan secara kelompok terutama kelompok kecil 3-4 orang dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demosntrasi dan pengamatan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi ini dilaksanakan menggunakan pola pikir induktif yang berangkat dari benda-benda nyata di sekitar siswa. Lalu, guru mengekplorasi pengetahuan siswa dengan bertanya jawab. Kemudian, siswa mengamati secara kelompok alat peraga tiga dimensi, setelah itu mendemonstrasikan alat peraga dengan mempresentasikannya di depan kelas. Lalu, siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan alat peraga tiga dimensi dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 46 menjadi 66 di siklus II dan 72 di siklus III.
B. Rekomendasi
(2)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi guru yang hendak menggunakan alat peraga tiga dimensi dalam pembelajaran yaitu:
1. Alat peraga harus benar-benar dipersiapkan jumlah, ketersediaan, dan penggunaannya.
2. Guru memahami konsep materi dan mengaitkan dengan alat peraga yang digunakan.
3. Dalam penjelasan bangun ruang sifat-sifat, jelaskan terlebih dahulu sisi, lalu rusuk, dan titik sudut sehingga sistematik dan mudah dipahami. 4. Ketika menjelaskan guru menunjukan bagian-bagian dari bangun ruang
seperti sisi, rusuk, dan titik sudut dan dapat melakukan penguatan pemahaman konsep dengan menyuruh siswa mengucap ulang atau mencatat.
5. Dapat menggunakan alat peraga bantu lain misalnya alat peraga kerangka bangun tiga dimensi, alat peraga jaring-jaring, dan kertas lipat untuk penguatan namun tetap memperhatikan waktu.
6. Menggunakan kelompok dengan anggota 3-4 orang.
7. Dapat menggunakan alat peraga bangun tiga dimensi berupa kubus dan balok yang transparan ataupun tidak transparan.
Sedangkan untuk pihak sekolah dapat menyediakan ketersediaan alat peraga tiga dimensi ini untuk mendukung pembelajaran dengan materi bangun ruang tiga dimensi. Penyediaan alat ini dapat berupa media KIT pembelajaran maupun menggunakan benda-benda sekitar yang mudah dan mendukung untuk dijadikan sebagai alat peraga bangun tiga dimensi.
(3)
54
(4)
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiamin, A. et al. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI PRESS
Engkoswara & Natawidjaja, R. (1978). Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fathani.,A. H. (2008). Matematika: Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hardiyana, S. (2010). Penggunaan Alat Peraga Manipulatif (Manipulative
Material) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah. Skripsi Sarjana pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional.
Milandow (2011) .Teori Pembelajaran Penerimaan David. [online]. Tersedia: http://milandows.blogspot.com/2011/08/teori-pembelajaran-penerimaan-david.html. [07 Juli 2013]
Saleh, A. (2008). Seni Mengajarkan Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk. Bandung: Tinta emas
(5)
55
Sobel, M. A., & Maletsky, M. (2004). Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga.
Soedjadi, R. (1999). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan
Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra.
Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI
Swarantika, W. S. (2010). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang
Bangun Datar melalui Penggunaan Alat Peraga Papan Berpaku. Skripsi
Sarjana pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan
Tujuhkoto (2010). Teori Belajar Menurut Jerome Bruner. [online]. Tersedia:
http://tujuhkoto.wordpress.com/2010/06/21/teori-belajar-menurut-jerome-bruner/. [07 Juli 2013]
Umaya, I. (2012). Teori Belajar Bruner. [online]. Tersedia: http://umayaika.wordpress.com/2012/04/16/teori-belajar-bruner/. [07 Juli 2013]
Yasin, S. (2012). Alat Peraga Matematika. [online].
Tersedia:http://alatperagamatematika.blogspot.com/2012/12/pengertian-alat-peraga.html. [05 Juni 2013].
Zhoney (2010). Geometrid an Teori Belajar Van Hiele. [online]. Tersedia: 54
(6)