Analisa Penerapan Sistem Just In Time Terhadap Efisiensi Persediaan Bahan Baku (Pada Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y Cabang Bandung).

(1)

ABSTRACT

This research propose a case study with title "Analysis Implement Just In Time Inventory For The Efficiency of Raw Material Inventory at Ayam X Restraurant and Ayam Y Restrauran in Bandung Branch".The purpose of this research how to implement Just In Time Inventory technic to production cost and also how Just In

Time can improve inventory cost efficiency. Conception Just In Time based on the

opinion to eliminate all the form of extravagance that happened in activity production.Raw material inventory can become extravagance source is otherwise managed better, and also in determination model supply also have to precisely. Useful mode corrects supply to control amount of raw material as according to requirement production.Benefit from concept Just In Time one of them is depress amount of raw material inventory at minimum level so that minimize expense to get

raw material.From research result Restraurant Ayam X and Ayam Y, both use JIT

mode to manage is supply.After performed comparison of among model applied a

company, by Just In Time seen from ordering expense facet and depository there are difference equal to Rp.12,271,000.00 for Ayam X Restraurant and Rp.19.428.500.00

for Ayam Y Restraunrant. Inferential so that Just In Time for management of raw

material inventory more efficient.Pursuant to conclusion is above writer suggest better Ayam X Restraurant and Ayam Y Restrauran continue to implement JIT method because it proved more efficient in its use compared with traditional method. Keywords:Just In Time,Efficiency,Raw Material,Inventory


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini adalah studi kasus dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Just In Time Untuk Efisiensi Persediaan Bahan Baku” pada Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y di cabang Bandung.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya produksi terutama bagian persediaan berkaitan dengan penerapan Just In Time, serta bagaimana Just In Time dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan. Konsep Just In Time didasarkan pada pendapat untuk menghilangkan semua bentuk pemborosan yang terjadi dalam aktivitas produksi. Persediaan bahan baku bisa menjadi sumber pemborosan jika tidak dikelola dengan baik, dan juga dalam penentuan model persediaan juga harus tepat. Modus persediaan yang tepat bermanfaat untuk mengontrol jumlah bahan baku sesuai dengan kebutuhan produksi.Manfaat dari konsep Just In Time salah satunya adalah menekan jumlah persediaan bahan baku pada tingkat minimum sehingga memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku. Dari hasil penelitian Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y, yang keduanya menggunakan modus JIT untuk mengelola persediaannya. Setelah dilakukan perbandingan antara model yang diterapkan perusahaan, oleh Just In Time dilihat dari segi biaya pemesanan dan penyimpanan terdapat perbedaan sebesar Rp.12,271,000.00 untuk Restoran Ayam X dan Rp.19.428.500.00 untuk Restoran Ayam Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Just In Time untuk pengelolaan persediaan bahan baku lebih efisien.Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan lebih baik Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y tetap menerapkan metode JIT karena terbukti lebih efisien dalam penggunaanya di bandingkan dengan metode tradisional.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... .viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... .xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Definisi Akuntansi Manajemen ... 6

2.1.2 Definisi Just In Time ... 6

2.1.3 Tujuan Just In Time ... 7

2.1.4 Manfaat Just In Time ... 7


(4)

2.1.6 Manfaat Persediaan ... 11

2.2 Kerangka Pemikiran ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Rancangan Penelitian ... 14

3.2 Batasan Penelitian ... 14

3.3 Definisi Operasional Variable ... 15

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 16

3.4.1 Jenis Data ... 16

3.4.2 Metode Pengumpulan Data ... 16

3.5 Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1. Analisis Data ... 19

4.2 Pembahasan ... 36

BAB V PENUTUP ... 40

5.1 Kesimpulan ... 40

5.2 Keterbatasan Penelititan ... 41

5.3 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43

DAFTAR LAMPIRAN ... 44


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Data Keuangan Restoran Ayam X ... 44 Lampiran B Data Keuangan Restoran Ayam Y ... 46


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam proses ataupun persediaan bahan baku. Persediaan merupakan salah satu aset paling mahal (40% dari total investasi). Harus ada keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.

Maka dari itulah timbul yang namanya Konsep Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost. Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.

Perhitungan serta kerja sama yang baik antara penyalur, pemasok dan bagian produksi haruslah baik. Keterlambatan akibat salah perhitungan atau kejadian lainnya dapat menghambat proses produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi


(7)

berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya.

Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.

Keberhasilan Just In Time pada Toyota Motor Company menarik perhatian perusahaan lain. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang keberhasilannya mengurangi inventory sampai pada tingkat minimum (orientasi zero inventory). Sejak saat penerapan sistem Just In Time terbukti manfaatnya semakin bertambah banyak perusahaan-perusahaan di Jepang yang ikut menerapkan sistem Just

In Time. Konsep Just In Time ini kemudian meluas di luar Jepang yaitu Ford, Chrysler,

General Motor, Hawlett Packard merupakan contoh perusahaan-perusahaan besar yang telah menerapkan sistem Just In Time. Tempat makan siap saji seperti Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y telah belajar sistem Just In Time seperti Toyota, dengan menerapkan sistem Just In Time baru yang disebut dengan “Made For You”. Dimana tujuan dari sistem Just In Time tersebut adalah melayani setiap konsumen dengan makanan yang sesegar mungkin dalam waktu 90 detik.


(8)

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba untuk mengetahui seberapa efisiensi metode Just In Time diterapkan dalam perusahaan yang diteliti.

Adapun judul yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah “ANALISA

PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME TERHADAP EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU RESTORAN AYAM X DAN RESTORAN AYAM Y DI CABANG BANDUNG”.


(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Apakah penerapan metode Just In Time (JIT) dapat meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Just In Time pada Kentucky Fried Chicken dan MC Donald cabang bandung dapat meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan agar dapat mempertimbangkan tentang penerapan metode Just In Time dalam meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.


(10)

Dapat menerapkan teori yang telah ditempuh di bangku kuliah dan dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai penerapan metode Just In Time untuk meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.

3. Bagi peneliti lain

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain yang mengangkat permasalahan yang sama dan memberikan gambaran tentang penerapan metode Just In Time.


(11)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil topik Penerapan Metode Just In Time Untuk Meningkatkan Efisiensi Bahan Baku Pada Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan bukti empiris mengenai perbandingan kebijakan Konvensional dengan kebijakan Just In Time untuk efisiensi persediaan bahan baku pada kedua Restoran tersebut. Kesimpulan ini selain sebagai hasil penelitian juga dapat dipertimbangkan sebagai masukan bagi Manajemen Restoran.

Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Bahwa dalam mengelola persediaan bahan bakunya Restoran Ayam X lebih efisien dibanding dengan restoran Ayam Y yang sama-sama menerapkan sistem

just in time sebagai alat pengendali persediaannya.

2. Restoran Ayam X dan Ayam Y yang sama-sama menerapkan sistem just in time

sebagai alat pengendali persediaannya lebih efisien dibanding jika menggunakan kebijakan pembelian tradisional.

3. Dengan menggunakan sistem just in time pembelian dilakukan dalam jumlah yang kecil dan dengan pengiriman secara berkala, sehingga dapat mengurangi atau menekan biaya penyimpanan sampai pada nol rupiah walaupun perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya kekurangan persediaan


(12)

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan penelitian pada kedua restoran yang menggunakan metode Just In Time dalam upaya penghematan biaya bahan baku adalah adanya penambahan biaya ketika perusahaan mengalami kekurangan bahan baku walaupun perusahaan dengan pemasok sudah sepakat menyanggupi pemesanan tambahan.

5.3. Saran

Hasil simpulan diatas dapat memberikan beberapa saran untuk membantu restoran dalam memperbaiki pengelolaan persediaan bahan bakunya dan juga dapat membantu manajemen restoran dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sistem pembelian bahan baku dimasa yang akan datang. Saran-saran tersebut anatara lain adalah :

1. Restoran tetap menerapkan kebijakan pembelian just in time dibanding kebijakan pembelian tradisional sehingga perusahaan memperoleh informasi yang relevan mengenai efisiensi dari biaya bahan baku. Sistem pembelian just in time memberi efisiensi terhadap biaya bahan baku dibandingkan dengan menggunakan sistem pembelian tradisional.

2. Restoran harus memilih supplier terbaik agar dapat membeli bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas yang baik, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan tepat dan lancar.


(13)

Selain itu supplier juga harus dapat diandalkan dan dipercaya agar mutu dari bahan baku yang dibeli tidak mengecewakan sehingga dapat menjaga kualitas produk yang akan dijual.

3. Manajemen Restoran harus dapat menentukan pembelian bahan baku dengan akurat karena bila semakin akurat akan dapat mengurangi biaya pembelian kekurangan bahan baku.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus., 2002. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Edisi Keempat. Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta :BPFE.

Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Gayle L. Rayburn, Akuntansi Biaya , Erlangga, Jakarta, 2003.

Hariadi,bambang,Akuntansi Manajemen, edisi 1.Yogyakarta : BPFE 2002

Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar akuntan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Maher, Michael W., Deakin, Edward B. (1997). Akuntansi Biaya, edisi ke-4, jilid

1.Erlangga, Jakarta.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prawirosentono, Suyadi, (2001). “Manajemen Operasi”, Edisi Ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Rangkuti, Freddy. (2008). Manajemen Persediaan. Penerbit PT RajaGrafindo Persada,Jakarta.

Skousen, K. Fred., Stice, James. D. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah

(volume Komprehensif). Jakarta: Salemba Empat.

.

Supriyono. (2002). Manajemen Biaya. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, 2003. Total Quality Management, Yogyakarta: Andi.


(1)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Apakah penerapan metode Just In Time (JIT) dapat meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Just In Time pada Kentucky Fried Chicken dan MC Donald cabang bandung dapat meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan agar dapat mempertimbangkan tentang penerapan metode Just In Time dalam meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.


(2)

Dapat menerapkan teori yang telah ditempuh di bangku kuliah dan dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai penerapan metode Just In Time untuk meningkatkan efisiensi persediaan bahan baku.

3. Bagi peneliti lain

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain yang mengangkat permasalahan yang sama dan memberikan gambaran tentang penerapan metode Just In Time.


(3)

40

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil topik Penerapan Metode Just In Time Untuk Meningkatkan Efisiensi Bahan Baku Pada Restoran Ayam X dan Restoran Ayam Y. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan bukti empiris mengenai perbandingan kebijakan Konvensional dengan kebijakan Just In Time untuk efisiensi persediaan bahan baku pada kedua Restoran tersebut. Kesimpulan ini selain sebagai hasil penelitian juga dapat dipertimbangkan sebagai masukan bagi Manajemen Restoran.

Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Bahwa dalam mengelola persediaan bahan bakunya Restoran Ayam X lebih efisien dibanding dengan restoran Ayam Y yang sama-sama menerapkan sistem

just in time sebagai alat pengendali persediaannya.

2. Restoran Ayam X dan Ayam Y yang sama-sama menerapkan sistem just in time

sebagai alat pengendali persediaannya lebih efisien dibanding jika menggunakan kebijakan pembelian tradisional.

3. Dengan menggunakan sistem just in time pembelian dilakukan dalam jumlah yang kecil dan dengan pengiriman secara berkala, sehingga dapat mengurangi atau menekan biaya penyimpanan sampai pada nol rupiah walaupun perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya kekurangan persediaan


(4)

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan penelitian pada kedua restoran yang menggunakan metode Just In Time dalam upaya penghematan biaya bahan baku adalah adanya penambahan biaya ketika perusahaan mengalami kekurangan bahan baku walaupun perusahaan dengan pemasok sudah sepakat menyanggupi pemesanan tambahan.

5.3. Saran

Hasil simpulan diatas dapat memberikan beberapa saran untuk membantu restoran dalam memperbaiki pengelolaan persediaan bahan bakunya dan juga dapat membantu manajemen restoran dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sistem pembelian bahan baku dimasa yang akan datang. Saran-saran tersebut anatara lain adalah :

1. Restoran tetap menerapkan kebijakan pembelian just in time dibanding kebijakan pembelian tradisional sehingga perusahaan memperoleh informasi yang relevan mengenai efisiensi dari biaya bahan baku. Sistem pembelian just in time memberi efisiensi terhadap biaya bahan baku dibandingkan dengan menggunakan sistem pembelian tradisional.

2. Restoran harus memilih supplier terbaik agar dapat membeli bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas yang baik, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan tepat dan lancar.


(5)

42

Universitas Kristen Maranatha Selain itu supplier juga harus dapat diandalkan dan dipercaya agar mutu dari bahan baku yang dibeli tidak mengecewakan sehingga dapat menjaga kualitas produk yang akan dijual.

3. Manajemen Restoran harus dapat menentukan pembelian bahan baku dengan akurat karena bila semakin akurat akan dapat mengurangi biaya pembelian kekurangan bahan baku.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus., 2002. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Edisi Keempat. Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta :BPFE.

Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Gayle L. Rayburn, Akuntansi Biaya , Erlangga, Jakarta, 2003.

Hariadi,bambang,Akuntansi Manajemen, edisi 1.Yogyakarta : BPFE 2002

Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar akuntan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Maher, Michael W., Deakin, Edward B. (1997). Akuntansi Biaya, edisi ke-4, jilid

1.Erlangga, Jakarta.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prawirosentono, Suyadi, (2001). “Manajemen Operasi”, Edisi Ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Rangkuti, Freddy. (2008). Manajemen Persediaan. Penerbit PT RajaGrafindo Persada,Jakarta.

Skousen, K. Fred., Stice, James. D. (2009). Akuntansi Keuangan Menengah

(volume Komprehensif). Jakarta: Salemba Empat. .

Supriyono. (2002). Manajemen Biaya. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, 2003. Total Quality Management, Yogyakarta: Andi.