Penerapan Metode Just In Time (JIT) sebagai Alternatif Pengendalian Persediaan Obat-obatan Narkotika pada Apotek X di Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

Abstract

Competition in the business today occur in all sectors both in the trade and services sectors, including in the pharmaceuticals business, especially pharmacies. Competition, make a pharmacy must use strategy to survive agains the other competitors. With the difference in strategy for the pharmacy, making pharmacies have their advantages and disadvantages of each in general.

One of the problems in pharmacies in inventory, which is the difficulty in determining the amount of inventory that must be provided to meet the total demand.

Pharmacy X has a problem in inventory that resulted in excess inventory or overstock, so in the pharmacy X some waste in its inventory is occured. The method used in this research is the Just In Time (JIT), which is a method for planning and control at every stage of production or delivery to the customers to be used and with minimum cost. This research was done to determined stock level and to minimize the overall inventory cost.

From the calculation has been done, obtained delivery quantity by Codein 10 mg is 14 tablet with cost efficiency is Rp. 221.993,-; delivery quantity by Codein 20 mg is 54 tablet with cost efficiency is Rp. 864.734,-; delivery quantity by Codipront Cum Expect is 3 capsule with cost efficiency is Rp. 847.578,-; delivery quantity by MST Continus 15 mg is 8 tablet with cost efficiency is Rp. 634.393,-. So, cost efficiency is Rp. 2.568.698,-.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini terjadi di semua sektor baik di sektor perdagangan maupun jasa, termasuk di bidang farmasi, khususnya apotek. Persaingan yang ada, membuat apotek harus menggunakan strategi untuk dapat bertahan menghadapi kompetitor lain. Dengan adanya perbedaan strategi yang diterapkan pada apotek, membuat apotek memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing secara umum.

Salah satu masalah dalam pengelolaan apotek adalah masalah persediaan yaitu kesulitan dalam menentukan besarnya jumlah persediaan yang harus disediakan dalam memenuhi jumlah permintaan.

Apotek X ini memiliki masalah dalam persediaan yang mengakibatkan persediaan berlebih atau overstock maka Apotek X mengalami pemborosan (waste) dalam persediaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Just In Time (JIT), yaitu suatu metode perencanaan dan pengendalian agar pada setiap tahap kegiatan produksi atau pengiriman kepada pelanggan tepat pada waktunya untuk digunakan dan dengan biaya minimum. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jumlah persediaan dan dapat meminimumkan biaya persediaan secara keseluruhan.

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh jumlah pemesanan pada obat Codein 10 mg adalah 14 tablet dengan penghematan biaya sebesar Rp. 221.993,-; jumlah pemesanan obat Codein 20 mg adalah 54 tablet dengan penghematan biaya sebesar Rp. 864.734,-; jumlah pemesanan obat Codipront Cum Expect adalah 3 capsule dengan penghematan biaya sebesar Rp. 847.578,-; jumlah pemesanan obat MST Continus 15 mg adalah 8 tablet dengan penghematan biaya sebesar Rp. 634.393,-. Maka total efisiensi biaya adalah Rp. 2.568.698,-.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PENGESAHAN ... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ABSTRACT ... ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Kegunaan Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi ... 9

2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 11

2.1.2 Sistem Produksi ... 12


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian Persediaan ... 13

2.2.2 Fungsi-Fungsi Persediaan ... 14

2.2.3 Jenis-Jenis Persediaan ... 16

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan ... 17

2.2.5 Biaya-Biaya dalam Persediaan ... 22

2.3 Pengertian Pengendalian Persediaan ... 24

2.3.1 Tujuan Pengendalian Persediaan... 25

2.3.2 Sistem Pengendalian Persediaan ... 26

2.3.3 Kegunaan Persediaan ... 26

2.4 Model / Metode Pengendalian Persediaan ... 27

2.5 Metode Just In Time (JIT) ... 27

2.5.1 Pengertian Just In Time (JIT) ... 28

2.5.2 Implementasi JIT dengan Pendekatan EOQ ... 28

2.5.3 Asumsi yang Digunakan ... 30

2.5.4 JIT / EOQ Models ... 31

2.5.5 Manfaat Just In Time (JIT) ... 37

2.5.6 Sasaran Implementasi Just In Time (JIT) ... 38

2.6 Apotek ... 38

2.7 Kerangka Pemikiran ... 47

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 52


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.3Sejarah Singkat Perusahaan ... 54

3.4Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 55

3.5 Prosedur Pengadaan dan Pengeluaran Obat Narkotika ... 57

3.6 Aspek SDM & Pemasaran Perusahaan ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data ... 67

4.2 Pengolahan Data ... 73

4.3 Penerapan Metode Just In Time (JIT) ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN ... 96

PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI ... 97


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Sistem Produksi ... 12

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pemikiran ... 51

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek X ... 56

Gambar 3.2 Contoh Surat Pesanan Obat Narkotika ... 58


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juni 2010 ... 4

Tabel 1.2 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juli 2010 ... 5

Tabel 1.3 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Agustus 2010 .... 6

Tabel 2.1 Contoh Format Buku Penjualan Obat Bebas ... 42

Tabel 2.2 Contoh Format Buku Pencatatan Resep... 43

Tabel 2.3 Contoh Format Buku Pembelian ... 43

Tabel 2.4 Contoh Bentuk Kartu Stok di Apotek ... 44

Tabel 2.5 Contoh Format Buku Defecta ... 45

Tabel 2.6 Contoh Format Buku Pengeluaran Narkotika atau Psikotropika ... 45

Tabel 2.7 Contoh Format Laporan Pemakaian Narkotika ... 46

Tabel 3.4 Kartu Stok ... 61

Tabel 3.5 Flow Process Chart Prosedur Pengadaan dan Pengeluaran Obat.... 63

Tabel 4.1 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juni 2010 ... 68

Tabel 4.2 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juli 2010 ... 69

Tabel 4.3 Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Agustus 2010 .... 70

Tabel 4.4 Harga Obat Narkotika pada Bulan Juni 2010 ... 71

Tabel 4.5 Harga Obat Narkotika pada Bulan Juli 2010 ... 72

Tabel 4.6 Harga Obat Narkotika pada Bulan Agustus 2010 ... 72

Tabel 4.7 Harga Obat Narkotika yang sudah Terkena Pajak 10% pada Bulan Juni 2010 ... 75

Tabel 4.8 Harga Obat Narkotika yang sudah Terkena Pajak 10% pada Bulan Juli 2010 ... 75


(8)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.9 Harga Obat Narkotika yang sudah Terkena Pajak 10% pada Bulan

Agustus 2010 ... 76 Tabel 5.0 Perbandingan antara Model JIT (Just In Time) dengan kebijakan


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini terjadi di semua sektor baik di sektor perdagangan maupun jasa, termasuk di bidang farmasi, khususnya apotek. Persaingan yang ada, membuat apotek harus menggunakan strategi untuk dapat bertahan menghadapi kompetitor lain.

Dengan adanya perbedaan strategi yang diterapkan pada apotek, membuat apotek memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing secara umum. Keunggulannya yang dimiliki yaitu pertama, adanya praktek dokter yang lengkap seperti Dokter Umum/General Praktek (GP), Dokter Spesialis Anak (Sp.A), Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Internist (Sp.PD), dan lain-lain. Kedua, melayani dengan baik kepada pasien, contohnya menyediakan obat-obatan untuk kebutuhan si pasien sesuai dengan resep, dan ramah terhadap si pasien. Ketiga, bersaing dalam hal harga, yaitu dapat menjual obat-obatannya dengan harga yang rendah. Harga tersebut yang telah ditentukan oleh distributor atau disebut PBF (Pedagang Besar Farmasi) yang telah bekerja sama dalam pembelian obat-obatan. Kelemahan yang dimiliki yaitu misalnya: apotek tidak menggunakan sistem teknologi informasi yang memadai.


(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Masalah persediaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi para pengambil keputusan dalam bidang persediaan. Persediaan dibutuhkan karena pada dasarnya pola permintaan tidak beraturan (fluktuatif). Persediaan dilakukan untuk menjamin adanya kepastian bahwa pada saat dibutuhkan barang-barang tersebut tersedia.

Salah satu masalah dalam persediaan adalah kesulitan dalam menentukan besarnya jumlah persediaan yang harus disediakan dalam memenuhi jumlah permintaan. Sering terjadi suatu perusahaan mempunyai jumlah persediaan terlalu sedikit dibanding dengan permintaan konsumen. Keadaan ini dapat menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk memenuhi jumlah permintaan.

Selain itu, dapat menyebabkan kurangnya rasa kepercayaan terhadap pelayanan apotek tersebut, sehingga dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba. Sebaliknya, jika persediaan terlalu besar dan tidak sebanding dengan jumlah permintaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian akibat pertambahan biaya penyimpanan barang, bunga yang tertanam dalam persediaan, pajak, asuransi, biaya penyusutan, penurunan harga, dan kerusakan (expired).

Usaha Apotek CF merupakan usaha keluarga. Usaha tersebut didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991. Dengan luas tanah 500 m2, menurut perijinan pada waktu itu. Pada jaman Menteri Kesehatan Republik Indonesia ke-15, Prof. Dr. dr. H. Farid


(11)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Anfasa Moeloek, SpOG, memiliki kebijakan untuk memperbanyak ijin dalam usaha apotek.

Permasalahan pada usaha apotek biasanya adalah dalam hal persediaan, di mana persediaan obat di apotek harus bisa mencukupi kebutuhan pasien yang akan membeli. Jika persediaan obat yang terlalu berlebih mengakibatkan kesulitan pada apotek tersebut, yaitu karena akan meningkatnya jumlah barang yang tidak terpakai atau barang tersebut sudah kadaluwarsa (expired). Sebab barang yang sudah kadaluwarsa (expired) dalam proses pengurusannya cukup rumit, karena harus memperhatikan kapan produk tersebut akan kadaluwarsa. Persediaan yang terlalu sedikit pun akan menimbulkan masalah juga. Jika sewaktu-waktu obat-obatan yang persediaannya sedikit pun diperlukan dalam jumlah besar tidak akan terpenuhi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai

“PENERAPAN METODE JUST IN TIME (JIT) SEBAGAI ALTERNATIF

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT-OBATAN NARKOTIKA PADA APOTEK X DI BANDUNG”.


(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berikut adalah data laporan per bulan :

Tabel 1.1

Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juni 2010

BULAN : Juni 2010

ST OCK ST OCK

AWAL DARI JUMLAH UNT UK JUMLAH AKHIR

1 Codein 10 mg t ablet 357 KF 250 Resep 52 555

2 Codein 15 mg t ablet 462 KF Resep 67 395

3 Codein 20 mg t ablet 429 KF 500 Resep 394 535

4 Codipront Cap capsul 113 KF 0 113

5 Codipront Syrup 60 ml 3 KF 0 3

6 Codipront C Exp capsul 56 KF Resep 20 36

7 Codipront C Exp 60 ml 3 KF 0 3

8 Codit am t ablet 0 KF 0 0

9 Doveri 100 mg t ablet 2.75 KF 0 2.75

10 Doveri 150 mg t ablet 0 KF 0 0

11 Doveri 200 mg t ablet 0 KF 0 0

12 MST Cont inus 15 mg t ablet 30 KF 60 Resep 68 22

1456 810 601 1665

Jumlah

PENERIMAAN PENGGUNAAN


(13)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.2

Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Juli 2010

BULAN : Juli 2010

ST OCK ST OCK

AWAL DARI JUMLAH UNT UK JUMLAH AKHIR

1 Codein 10 mg t ablet 555 KF Resep 14 541

2 Codein 15 mg t ablet 395 KF Resep 6 389

3 Codein 20 mg t ablet 535 KF Resep 406 129

4 Codipront Cap capsul 113 KF 0 113

5 Codipront Syrup 60 ml 3 KF 0 3

6 Codipront C Exp capsul 36 KF Resep 15 21

7 Codipront C Exp 60 ml 3 KF 0 3

8 Codit am t ablet 0 KF 0 0

9 Doveri 100 mg t ablet 2.75 KF 0 2.75

10 Doveri 150 mg t ablet 0 KF 0 0

11 Doveri 200 mg t ablet 0 KF 0 0

12 MST Cont inus 15 mg t ablet 22 KF 60 Resep 26 56

1665 60 467 1258

PENGGUNAAN

Jumlah


(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.3

Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Agustus 2010

BULAN : Agust us 2010

ST OCK ST OCK

AWAL DARI JUMLAH UNT UK JUMLAH AKHIR

1 Codein 10 mg t ablet 541 KF Resep 12 529

2 Codein 15 mg t ablet 389 KF Resep 9.5 379.5

3 Codein 20 mg t ablet 129 KF 1000 Resep 366 763

4 Codipront Cap capsul 113 KF 0 113

5 Codipront Syrup 60 ml 3 KF 0 3

6 Codipront C Exp capsul 21 KF 50 Resep 6 65

7 Codipront C Exp 60 ml 3 KF 0 3

8 Codit am t ablet 0 KF 0 0

9 Doveri 100 mg t ablet 2.75 KF 0 2.75

10 Doveri 150 mg t ablet 0 KF 0 0

11 Doveri 200 mg t ablet 0 KF 0 0

12 MST Cont inus 15 mg t ablet 56 KF Resep 40 16

1258 1050 434 1874

PENGGUNAAN

Jumlah

NO NAMA SEDIAAN SAT UAN PENERIMAAN

Dari laporan yang telah diberikan terlihat bahwa rata-rata jumlah permintaannya lebih sedikit dibanding jumlah persediaannya, seperti pada bulan Juni 2010 permintaannya sebesar 601 dan jumlah persediaannya sebesar 1456, Juli 2010 permintaannya sebesar 467 dan jumlah persediaannya sebesar 1665, dan Agustus 2010 permintaannya sebesar 434 dan jumlah persediaannya sebesar 1258. Maka, persediaan pada Apotek X ini mengalami overstock atau kelebihan persediaan.


(15)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1) Berapa jumlah obat narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan?

2) Metode manakah yang tepat untuk digunakan dalam permasalahan inventory

control yang dihadapi?

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembatasan masalah yaitu khusus untuk obat-obatan narkotika, tujuannya karena obat-obatan narkotika sebagian besar penggunaannya untuk memenuhi resep, dan agar penelitian yang dilakukan lebih jelas serta terarah.

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Jumlah obat narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan.

2) Metode yang digunakan secara tepat untuk permasalahan inventory control yang dihadapi.


(16)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1) Pihak penulis.

Melalui penelitian ini, penulis dapat memperluas pengetahuan tentang metode just

in time dan pengendalian persediaan obat-obatan di apotek. Penulis juga dapat

memperdalam teori yang berkaitan dengan inventory control sehingga teori tersebut dapat diaplikasikan dalam prakteknya di kemudian hari.

2) Pihak perusahaan.

Untuk mengetahui informasi bagaimana cara perusahaan mengendalikan persediaannya dengan menggunakan metode just in time pada kenyataannya. Informasi tersebut dapat membantu bagian pembelian barang di apotek tersebut. 3) Pihak pembaca.

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai metode just in time dan pengendalian persediaan obat-obatan apotek bagi para pembaca. Selain itu, pihak pembaca dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya yang sejenis di kemudian hari.

4) Pihak Universitas Kristen Maranatha.

Pihak Universitas Kristen Maranatha dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai literatur di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(17)

92 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah Obat Narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali pemesanan untuk Obat Codein 10 mg adalah 14 tablet, Codein 20 mg adalah 54 tablet, Codipront Cum Expect adalah 3 capsule, MST Continus 15 mg adalah 8 tablet, agar penyimpanan di dalam gudang tidak menumpuk. 2. Metode persediaan yang dilakukan oleh Apotek X adalah JIT (Just In

Time), agar tidak mengalami overstock atau penumpukan persediaan di

gudang, maka dapat dilakukan penghematan (efisiensi) biaya persediaan sebesar Rp. 1.678.402,-.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 93

Universitas Kristen Maranatha 5.2Saran

Setelah melakukan analisis pembahasan, saran yang dapat diberikan terhadap Apotek X adalah menerapkan metode JIT (Just In Time) karena metode JIT (Just In

Time) tersebut dapat memberikan manfaat, yaitu dapat mengeliminasi aktivitas tidak

bernilai tambah, meminimumkan persediaan, dan mengurangi biaya tenaga kerja langsung maupun tidak langsung sehingga dapat meminimumkan biaya persediaan keseluruhan.


(19)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2003. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE

Bahagia, Senator Nur. 2006. Sistem Inventori. Bandung: ITB

Chase-Jacobs-Aquilano. 2004. Operations Management for Competitive Advantage, Tenth Edition, Mc. Graw Hill

Gitosudarmo, Drs. H. Indriyo, M.Com, 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Edisi 2, Yogyakarta: BPFE

Handoko, T Hani. 2000. Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi II, Yogyakarta: BPFE

Heizer, Jay & Barry Render. 2005. Operations Management, Seventh Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc

Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Grasindo

M. Fuad, Christine H., Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar

Bisnis, Jakarta: Gramedia

Marc J. Schniederjans. 1993. Topics in Just In time Management, USA: Needham Heights, Massachusetts

Prawirosentono, Sujadi. 2001. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, Jakarta: Bumi Aksara

Sekaran, Uma. 2003. Research Method For Business. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc


(1)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.3

Laporan Penggunaan Obat Narkotika pada Bulan Agustus 2010

BULAN : Agust us 2010

ST OCK ST OCK

AWAL DARI JUMLAH UNT UK JUMLAH AKHIR 1 Codein 10 mg t ablet 541 KF Resep 12 529 2 Codein 15 mg t ablet 389 KF Resep 9.5 379.5 3 Codein 20 mg t ablet 129 KF 1000 Resep 366 763 4 Codipront Cap capsul 113 KF 0 113 5 Codipront Syrup 60 ml 3 KF 0 3 6 Codipront C Exp capsul 21 KF 50 Resep 6 65 7 Codipront C Exp 60 ml 3 KF 0 3

8 Codit am t ablet 0 KF 0 0

9 Doveri 100 mg t ablet 2.75 KF 0 2.75 10 Doveri 150 mg t ablet 0 KF 0 0 11 Doveri 200 mg t ablet 0 KF 0 0 12 MST Cont inus 15 mg t ablet 56 KF Resep 40 16 1258 1050 434 1874

PENGGUNAAN

Jumlah

NO NAMA SEDIAAN SAT UAN PENERIMAAN

Dari laporan yang telah diberikan terlihat bahwa rata-rata jumlah permintaannya lebih sedikit dibanding jumlah persediaannya, seperti pada bulan Juni 2010 permintaannya sebesar 601 dan jumlah persediaannya sebesar 1456, Juli 2010 permintaannya sebesar 467 dan jumlah persediaannya sebesar 1665, dan Agustus 2010 permintaannya sebesar 434 dan jumlah persediaannya sebesar 1258. Maka, persediaan pada Apotek X ini mengalami overstock atau kelebihan persediaan.


(2)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1) Berapa jumlah obat narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan?

2) Metode manakah yang tepat untuk digunakan dalam permasalahan inventory control yang dihadapi?

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembatasan masalah yaitu khusus untuk obat-obatan narkotika, tujuannya karena obat-obatan narkotika sebagian besar penggunaannya untuk memenuhi resep, dan agar penelitian yang dilakukan lebih jelas serta terarah.

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Jumlah obat narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali melakukan pemesanan.

2) Metode yang digunakan secara tepat untuk permasalahan inventory control yang dihadapi.


(3)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1) Pihak penulis.

Melalui penelitian ini, penulis dapat memperluas pengetahuan tentang metode just in time dan pengendalian persediaan obat-obatan di apotek. Penulis juga dapat memperdalam teori yang berkaitan dengan inventory control sehingga teori tersebut dapat diaplikasikan dalam prakteknya di kemudian hari.

2) Pihak perusahaan.

Untuk mengetahui informasi bagaimana cara perusahaan mengendalikan persediaannya dengan menggunakan metode just in time pada kenyataannya. Informasi tersebut dapat membantu bagian pembelian barang di apotek tersebut. 3) Pihak pembaca.

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai metode just in time dan pengendalian persediaan obat-obatan apotek bagi para pembaca. Selain itu, pihak pembaca dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian berikutnya yang sejenis di kemudian hari.

4) Pihak Universitas Kristen Maranatha.

Pihak Universitas Kristen Maranatha dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai literatur di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(4)

92 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah Obat Narkotika yang harus dipesan untuk setiap kali pemesanan untuk Obat Codein 10 mg adalah 14 tablet, Codein 20 mg adalah 54 tablet, Codipront Cum Expect adalah 3 capsule, MST Continus 15 mg adalah 8 tablet, agar penyimpanan di dalam gudang tidak menumpuk. 2. Metode persediaan yang dilakukan oleh Apotek X adalah JIT (Just In

Time), agar tidak mengalami overstock atau penumpukan persediaan di gudang, maka dapat dilakukan penghematan (efisiensi) biaya persediaan sebesar Rp. 1.678.402,-.


(5)

Bab V Simpulan dan Saran 93

Universitas Kristen Maranatha

5.2Saran

Setelah melakukan analisis pembahasan, saran yang dapat diberikan terhadap Apotek X adalah menerapkan metode JIT (Just In Time) karena metode JIT (Just In Time) tersebut dapat memberikan manfaat, yaitu dapat mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah, meminimumkan persediaan, dan mengurangi biaya tenaga kerja langsung maupun tidak langsung sehingga dapat meminimumkan biaya persediaan keseluruhan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2003. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE

Bahagia, Senator Nur. 2006. Sistem Inventori. Bandung: ITB

Chase-Jacobs-Aquilano. 2004. Operations Management for Competitive Advantage, Tenth Edition, Mc. Graw Hill

Gitosudarmo, Drs. H. Indriyo, M.Com, 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 2, Yogyakarta: BPFE

Handoko, T Hani. 2000. Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi II, Yogyakarta: BPFE

Heizer, Jay & Barry Render. 2005. Operations Management, Seventh Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc

Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Grasindo

M. Fuad, Christine H., Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia

Marc J. Schniederjans. 1993. Topics in Just In time Management, USA: Needham Heights, Massachusetts

Prawirosentono, Sujadi. 2001. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, Jakarta: Bumi Aksara

Sekaran, Uma. 2003. Research Method For Business. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc