Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Pada Guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung.

(1)

i

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Kepuasan Kerja pada guru-guru SDK 'X' di Kota Bandung. Guru-guru di SDK 'X' ada yang merasa puas, netral dan ada yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya.

Teori kepuasan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori diskrepansi (teori kesenjangan) yang dikemukakan Porter (1961) yang terdiri dari lima aspek, yaitu kompensasi, pengawasan, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, jaminan keselamatan kerja.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang dan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik survey. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah modifikasi dari peneliti berupa kuesioner dengan menggunakan model alat ukur dan aspek-aspek dari Porter (1961). Skala ini terdiri dari 44 pernyataan yang terdiri dari 5 aspek.

Hasil yang diperoleh secara umum adalah sebanyak 19 guru (54.29%) merasakan ketidakpuasan kerja dan sebanyak 16 guru (42.86%) merasakan kepuasan kerja. Aspek yang memiliki kesenjangan paling rendah pada guru-guru yang puas adalah pada aspek pekerjaan itu sendiri (work it self).Sedangkan pada guru-guru yang merasakan ketidakpuasan, aspek yang memiliki kesenjangan tertinggi adalah pada aspek kompensasi (compensation), pengawasan (supervision) dan rekan kerja (co-worker). Aspek yang memiliki jumlah tertinggi pada kategori netral adalah pada aspek pekerjaan itu sendiri (work it self).

Kesimpulan yang diperoleh adalah guru yang merasakan kepuasan kerja, sebagian besar (60%) juga merasakan kepuasan pada setiap aspeknya namun aspek yang paling tinggi kepuasannya adalah pada aspek pekerjaan itu sendiri (work it self). Pada guru yang merasakan ketidakpuasan kerja, sebagian besar (75.79%) juga merasakan ketidakpuasan pada setiap aspeknya. Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian lebih mendalam, yaitu pengaruh aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) terhadap kepuasan kerja guru-guru SDK 'X' di Kota Bandung.


(2)

ii

Abstract

This research was conducted to obtain an overview of teachers Job Satisfaction in SDK 'X' at Bandung. Teachers at SDK 'X' Bandung can feel satisfaction, neutral or dissatisfaction with their work.

The job satisfaction theory that used in this research is the theory of Discrepancy (gap theory) that are presented by Porter (1961) which consists of five aspects, namely compensation, supervision, work it-self, co-workers and job security.

The sample in this study amounted to 35 people and data retrieval techniques that are used is by using survey techniques. The study design used in this research is descriptive method. Measuring instrument used was a modification from the researchers in the form of questionnaires which used the measuring instrument and aspects from Porter (1961). This scale consists of 44 statements that consists of five aspects.

The results that obtained in general is a total of 19 teachers (54.29%) feel the job dissatisfaction and as many as 16 teachers (42.86%) feel the job satisfaction. Aspect that has the lowest gap at the teachers who are satisfied is the aspects of the work it-self. While at the teachers who feel dissatisfaction, aspects that have the highest gap are the aspects of compensation, supervision, and co-workers. Aspect that has the highest amount of teachers who feel neutral is the aspects of work it-self.

The conclusion is that teacher who feel the job satisfaction, the majority (60%) also feel the satisfaction in every aspect but the highest aspect of satisfaction is the aspect of the work it-self. On the teachers who feel job dissatisfaction, the majority (75.79%) also feel dissatisfaction in every aspect. Researchers put forward suggestions for doing further research, which is study about the influence of the work it-self aspects on teachers job satisfaction in SDK 'X' at Bandung.


(3)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR BAGAN...viii

DAFTAR TABEL... .xi

DAFTAR LAMPIRAN... ..x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah...1

1.2.Identifikasi Masalah... .10

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian... .11

1.3.1. Maksud Penelitian... .11

1.3.2. Tujuan Penelitian... .11

1.4.Kegunaan Penelitian... .11

1.4.1. Kegunaan Teoritis... .11

1.4.2. Kegunaan Praktis... .11


(4)

iv

1.5.Kerangka Pemikiran... 12

1.6.Asumsi... 19

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebutuhan... 20

2.1.1. Jenis-jenis Kebutuhan... 21

2.2. Kepuasan Kerja... 22

2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja... 23

2.2.2. Teori Discrepancy... 23

2.2.3. Aspek-aspek Kepuasan Kerja...25

2.2.4. Konsekuensi dari Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja... 31

2.2.4.1. Kepuasan dan Unjuk Kerja... 31

2.2.4.2. Ketidakpuasan dan Penarikan Diri... 32

2.2.4.3. Ketidakpuasan dan Agresi... 32

2.2.4.4. Kepuasan Kerja dan Kepuasan Hidup... 33

2.2.4.5. Kepuasan dan Efektivitas Organisasi... 33

2.2.5. Pengungkapan Ketidakpuasan Kerja... 34

Universitas Kristen Maranatha


(5)

v

2.3. Masa Dewasa...32

2.3.1. Masa Dewasa Tengah...35

2.3.1.1. Perkembangan Fisik...35

2.3.1.2. Perkembangan Kognitif... 36

2.3.1.3. Karir dan Kepuasan Kerja... 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan dan Prosedur Penelitian... 37

3.2. Bagan dan Rancangan Penelitian... 37

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 38

3.3.1. Variabel Penelitian... 38

3.3.2. Definisi Operasional... 38

3.4. Alat Ukur Penelitian... 39

3.4.1. Alat Ukur Kepuasan Kerja... 39

3.4.2. Prosedur Pengisian... 41

3.4.3. Sistem Penilaian... 42

3.4.4. Data Pribadi... 43

3.4.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur... 43

3.4.5.1. Validitas... 43


(6)

vi

3.4.5.2. Reliabilitas... 44

3.5. Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi...45

3.5.1. Populasi Sasaran... 45

3.5.2. Karakteristik Populasi... 45

3.6. Teknik Analisis Data... 46

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden...47

4.1.1. Persentase Responden Berdasarkan Usia...47

4.1.2. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...47

4.1.3. Persentase Responden Berdasarkan Status Marital...48

4.1.4. Persentase Responden Berdasarkan Jabatan Guru...48

4.1.5. Persentase Responden Berdasarkan Lama Mengajar...48

4.1.6. Persentase Responden Berdasarkan Mata Pelajaran yang Dipegang...49

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan...49

4.2.1. Hasil Penelitian...49


(7)

vii

4.2.1.1. Persentase Responden Berdasarkan Kepuasan

Kerja Secara Umum...49

4.2.1.2. Tabulasi Silang Guru Kategori Puas dengan Aspek Kepuasan Kerja...50

4.2.1.3. Tabulasi silang Guru Kategori Tidak Puas dengan Aspek Kepuasan Kerja...51

4.2.2. Pembahasan...52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...60

5.2. Saran...60

5.2.1. Saran Teoritis...61

5.2.2. Saran Praktis...61

DAFTAR PUSTAKA...63

DAFTAR RUJUKAN...64

LAMPIRAN...65


(8)

viii DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Kerangka Pikir...18

Bagan 2.1. Kepuasan Kerja dengan Unjuk Kerja...32

Bagan 3.1. Rancangan Penelitian...37


(9)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Gambaran Alat Ukur...40

Tabel 3.2. Bobot pilihan jawaban...41

Tabel 4.1. Gambaran Responden Berdasarkan Usia...47

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis kelamin...47

Tabel 4.3. Gambaran Responden Berdasarkan Status marital...48

Tabel 4.4. Gambaran Responden Berdasarkan Jabatan guru...48

Tabel 4.5. Gambaran Responden Berdasarkan Lama mengajar...48

Tabel 4.6. Gambaran Responden Berdasarkan Jumlah Mata Pelajaran yang Dipegang...49

Tabel 4.7. Gambaran Responden Berdasarkan Kepuasan kerja secara umum...49

Tabel 4.8. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan setiap Aspek...50

Tabel 4.9. Keterkaitan antara Ketidakpuasan Kerja dengan setiap Aspek...51


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Kata Pengantar...65

Data Pribadi...66

Kuesioner kepuasan kerja...67

Validitas item (ideal)...76

Reliabilitas (ideal)...76

Validitas item (aktual)...77

Reliabilitas (aktual)...77

Tabel selisih aspek kompensasi...78

Tabel selisih aspek pengawasan...79

Tabel selisih aspek pekerjaan itu sendiri...80

Tabel selisih aspek rekan kerja...81

Tabel selisih aspek jaminan pekerjaan...82

Hasil wawancara...83

Tabel hasil crosstab...89


(11)

65 Universitas Kristen Maranatha Kata Pengantar

Dalam rangka memenuhi persyaratan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka saya mengadakan suatu penelitian. Saya mengharapkan bantuan Saudara untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner kepuasan kerja ini. Data yang Saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang dilakukan.

Oleh karena itu, Saudara diharapkan untuk mengisi seluruh pertanyaan sesuai dengan

keadaan diri Saudara yang sesungguhnya pada saat ini.

Jawaban Saudara hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Jawaban yang

Saudara berikan tidak ada yang salah dan terjamin kerahasiaannya. Akhir kata,

peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan yang Saudara berikan.

Bandung, Juni 2011


(12)

66 Universitas Kristen Maranatha Data Pribadi

Di bawah ini, terdapat beberapa pertanyaan mengenai diri Saudara. Saudara diminta

untuk mengisi pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaan diri saudara pada saat ini.

Jawaban tidak ada yang salah dan dijamin kerahasiaannya. Terima kasih atas

kerjasama Saudara.

Usia :

Jenis kelamin :

Status pernikahan :

Jumlah anak :

Pendidikan terakhir :

Mengajar mata pelajaran :

Jabatan guru : guru honorer / guru tetap (*)

Lama mengajar :


(13)

67 Universitas Kristen Maranatha Kuesioner kepuasan kerja

Instruksi

Di bawah ini, terdapat 2 kolom yang harus saudara isi pada setiap pernyataannya, yaitu kolom “kenyataan” dan kolom “harapan”.

- Kolom “harapan” yaitu diisi dengan seberapa banyak yang Saudara harapkan di pekerjaan

Saudara.

- Kolom “kenyataan” yaitu diisi dengan seberapa banyak yang Saudara dapatkan di

pekerjaan Saudara.

Contoh Pengisian : Pada kolom berikut ini, berilah tanda silang (x) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Angka (5) adalah untuk menyatakan Sangat Banyak (SB). - Angka (4) adalah untuk menyatakan Banyak (B).

- Angka (3) adalah untuk menyatakan Sedang (SD). - Angka (2) adalah untuk menyatakan Sedikit (S).

- Angka (1) adalah untuk menyatakan Sangat Sedikit (SS).

No Pernyataan Harapan

(1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

1. Jumlah murid yang diajar x Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB x

Contoh tabel diatas menunjukkan bila Jumlah murid yang Saudara ajar lebih sedikit dari yang Saudara harapkan.

No Pernyataan Harapan

(1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

1. Jumlah murid yang diajar x Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB x


(14)

68 Universitas Kristen Maranatha

Contoh tabel diatas menunjukkan bila Jumlah murid yang Saudara ajar lebih banyak dari yang Saudara harapkan.

Pada kolom berikut ini, berilah tanda silang (x) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Angka (5) adalah untuk menyatakan Sangat Banyak (SB). - Angka (4) adalah untuk menyatakan Banyak (B).

- Angka (3) adalah untuk menyatakan Sedang (SD). - Angka (2) adalah untuk menyatakan Sedikit (S).

- Angka (1) adalah untuk menyatakan Sangat Sedikit (SS).

Kerjakan menurut respon Saudara dan periksalah kembali, jangan ada yang terlewatkan.

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 1. Jumlah gaji

yang diterima Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 3. Gaji ke-13

Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 5. Peraturan atau

tata tertib yang diberikan oleh kepala sekolah Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 6. Waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan tugas administrasi Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB No Pernyataan Harapan

(1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 2. Tunjangan hari

raya Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 4. Kenaikan gaji

ketika jabatan naik dari guru honorer menjadi guru tetap Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB


(15)

69 Universitas Kristen Maranatha No Pernyataan Harapan

(1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 9. Jumlah

fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB No Pernyataan Harapan

(1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 7. Umpan balik

dari kepala sekolah mengenai pekerjaan sebagai guru Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 8. Tantangan

dalam kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB

No Pernyataan Harapan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB 10. Variasi

kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SS (2) S (3) SD (4) B (5) SB


(16)

70 Universitas Kristen Maranatha

Pada kolom berikut ini, berilah tanda silang (x) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut : - Angka (5) adalah untuk menyatakan Selalu (SL).

- Angka (4) adalah untuk menyatakan Sering (S).

- Angka (3) adalah untuk menyatakan Kadang-kadang (KD). - Angka (2) adalah untuk menyatakan Jarang (J).

- Angka (1) adalah untuk menyatakan Sangat Jarang (SJ).

Kerjakan menurut respon pertama saudara dan jika sudah, periksalah kembali jangan ada yang terlewatkan.

Menurut pandangan saya :

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 14. Umpan balik

mengenai

kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh sesama rekan guru

Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 11. Penghargaan yang

diberikan kepada prestasi yang dicapai dalam kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 12. Keterlibatan dalam

pengambilan keputusan

mengenai kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 15. Bantuan dari

sesama guru ketika terjadi kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 16. Pemberian gaji

tepat waktu (tepat

pada tanggalnya) Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 13. Bergaul dengan

sesama rekan guru

Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL


(17)

71 Universitas Kristen Maranatha

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 17. Kepala sekolah

terlibat dalam kegiatan belajar mengajar Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 21. THR diberikan

tepat waktu (tepat

pada tanggalnya) Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 18. Aktivitas dalam

kegiatan belajar mengajar menyenangkan Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 22. Gaji ke-13

diberikan setiap

tahun Kenyataan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 19. Ketika mengalami

permasalahan dengan orang tua dan murid, pihak sekolah membantu Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 23. Gaji ke-13

diberikan tepat waktu (tepat pada tanggalnya) Kenyataan (1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL

No Pernyataan Harapan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL 20. THR diberikan

teratur setiap

tahun Kenyataan

(1) SJ (2) J (3) KD (4) S (5) SL


(18)

72 Universitas Kristen Maranatha

Pada kolom berikut ini, berilah tanda silang (x) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut : - Angka (5) adalah untuk menyatakan Sangat Erat (SE).

- Angka (4) adalah untuk menyatakan Erat (E). - Angka (3) adalah untuk menyatakan Sedang (SD). - Angka (2) adalah untuk menyatakan Renggang (R).

- Angka (1) adalah untuk menyatakan Sangat Renggang (SR).

Kerjakan menurut respon pertama saudara dan jika sudah, periksalah kembali jangan ada yang terlewatkan !

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 24. Hubungan yang

terjalin dengan

sesama rekan guru Kenyataan (1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 27. Keterbukaan di

antara sesama

guru Kenyataan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 25. Komunikasi

dengan sesama

rekan guru Kenyataan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 28. Hubungan dengan

murid-murid yang

diajar Kenyataan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 26. Hubungan yang

terjalin dengan atasan (kepala sekolah) Kenyataan (1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE

No Pernyataan Harapan

(1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE 29. Hubungan dengan

pihak di luar guru (Tata Usaha, cleaning service) Kenyataan (1) SR (2) R (3) SD (4) E (5) SE


(19)

73 Universitas Kristen Maranatha

Pada kolom berikut ini, berilah tanda silang (x) pada kolom pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan keadaan diri saudara, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Angka (5) adalah untuk menyatakan Sangat Sesuai (SS). - Angka (4) adalah untuk menyatakan Sesuai (S).

- Angka (3) adalah untuk menyatakan Sedang (SD). - Angka (2) adalah untuk menyatakan Kurang Sesuai (KS). - Angka (1) adalah untuk menyatakan Tidak Sesuai (TS).

Kerjakan menurut respon pertama saudara dan jika sudah, periksalah kembali jangan ada yang terlewatkan !

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 30. Terdapat jaminan

mengenai tidak adanya

pemberhentian secara tiba-tiba dari pihak sekolah

Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 33. Saya menganggap

pekerjaan sebagai guru hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup saja Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 31. Mata pelajaran

yang diajarkan sesuai dengan bidang yang dikuasai Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 34. Lingkungan

tempat saya mengajar aman dan nyaman Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 32. Pekerjaan sebagai

guru sangat berarti untuk kelangsungan hidup saya Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 35. Saya dapat

membagi waktu antara

menyelesaikan pekerjaan dengan keluarga Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS


(20)

74 Universitas Kristen Maranatha

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 36. Pengawasan dari

kepala sekolah bersifat

kekeluargaan (tidak kaku atau otoriter) Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 40. Ketika guru

melakukan kesalahan tidak akan langsung diberhentikan Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 37. Guru-guru dapat

bebas berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar dengan kepala sekolah Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 41. Kepala sekolah

bersedia menerima

masukan dari guru-guru Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 38. Guru-guru dapat

mengambil

keputusan dalam kegiatan belajar mengajar tanpa harus bertanya kepada kepala sekolah Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 42. Terdapat

kepastian bahwa gaji akan selalu diberikan Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 43. Terdapat

kepastian bahwa THR akan selalu diberikan Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS

No Pernyataan Harapan

(1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS 39. Rekan guru mau

mendukung dan mendengarkan keluhan saya Kenyataan (1) TS (2) KS (3) SD (4) S (5) SS


(21)

75 Universitas Kristen Maranatha

No Pernyataan Harapan

(1) TS

(2) KS

(3) SD

(4) S

(5) SS 44. Terdapat

kepastian bahwa gaji ke-13 akan selalu diberikan

Kenyataan (1)

TS (2) KS

(3) SD

(4) S

(5) SS


(22)

76 Universitas Kristen Maranatha VALIDITAS ITEM (IDEAL)

Item Validitas Kategori

1 0.499 VALID

2 0.480 VALID

3 0.480 VALID

4 0.524 VALID

5 0.515 VALID

6 0.407 VALID

7 0.407 VALID

8 0.343 VALID

9 0.299 TIDAK VALID

10 0.586 VALID

11 0.800 VALID

12 0.438 VALID

13 0.475 VALID

14 0.689 VALID

15 -0.27 TIDAK VALID

16 0.607 VALID

17 0.643 VALID

18 0.407 VALID

19 0.495 VALID

20 0.524 VALID

21 0.625 VALID

22 0.689 VALID

23 0.718 VALID

24 0.703 VALID

25 0.703 VALID

26 0.883 VALID

27 0.883 VALID

28 0.831 VALID

29 0.755 VALID

30 0.726 VALID

31 0.859 VALID

32 0.877 VALID

33 0.877 VALID

34 0.595 VALID

35 0.593 VALID

36 0.856 VALID

37 0.877 VALID

38 0.482 VALID

39 0.655 VALID

40 0.724 VALID

41 0.698 VALID

42 0.524 VALID

43 0.907 VALID

44 0.877 VALID

45 0.907 VALID

46 0.689 VALID

RELIABILITAS (IDEAL)

Reliabilitas Kategori


(23)

77 Universitas Kristen Maranatha VALIDITAS ITEM (AKTUAL)

Item Validitas Kategori

1 0. 408 VALID

2 0.363 VALID

3 0.598 VALID

4 0.535 VALID

5 0.515 VALID

6 0.408 VALID

7 0.407 VALID

8 0.343 VALID

9 0.299 TIDAK VALID

10 0.408 VALID

11 0.363 VALID

12 0.535 VALID

13 0.354 VALID

14 0.515 VALID

15 0.292 TIDAK VALID

16 0.535 VALID

17 0.718 VALID

18 0.644 VALID

19 0.535 VALID

20 0.766 VALID

21 0.448 VALID

22 0.344 VALID

23 0.518 VALID

24 0.535 VALID

25 0.333 VALID

26 0.356 VALID

27 0.321 VALID

28 0.429 VALID

29 0.643 VALID

30 0.821 VALID

31 0.543 VALID

32 0.821 VALID

33 0.858 VALID

34 0.924 VALID

35 0.643 VALID

36 0.429 VALID

37 0.444 VALID

38 0.710 VALID

39 0.674 VALID

40 0.363 VALID

41 0.498 VALID

42 0.552 VALID

43 0.753 VALID

44 0.607 VALID

45 0.786 VALID

46 0.464 VALID

RELIABILITAS (AKTUAL)

Reliabilitas Kategori


(24)

78 Universitas Kristen Maranatha

SELISIH ASPEK KOMPENSASI

Responden

Item 1 2 3 4 9 20 21 22 42 43 44 JUMLAH

1 3 2 2 2 3 1 1 1 0 0 0 15

2 2 2 2 0 3 2 2 2 0 0 0 15

3 3 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 11

4 3 2 2 1 2 0 2 2 0 0 0 14

5 3 2 2 3 4 1 1 1 0 0 0 17

6 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 13

7 2 2 2 0 3 1 2 2 0 0 0 14

8 2 2 1 2 1 1 1 1 0 0 0 11

9 2 2 2 2 2 1 2 2 0 0 0 15

10 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

11 2 2 2 2 3 1 2 2 0 0 0 16

12 1 1 0 1 3 2 2 2 1 2 0 15

13 1 1 1 3 2 2 1 1 0 0 0 12

14 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 6

15 2 2 2 3 3 1 1 1 0 0 0 15

16 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12

17 1 1 2 2 2 1 2 2 0 0 1 14

18 1 1 1 1 2 2 2 2 0 0 0 12

19 2 2 2 2 1 2 1 1 0 0 0 13

20 3 2 2 3 3 1 2 2 0 0 0 18

21 2 2 2 3 3 1 1 1 0 0 0 15

22 1 1 1 1 2 0 2 2 1 4 2 17

23 1 2 2 2 2 1 1 1 1 0 0 13

24 2 2 2 2 3 0 1 1 0 0 0 13

25 3 1 1 3 3 0 1 1 0 0 0 13

26 1 0 0 2 1 1 1 1 0 0 0 7

27 2 2 2 2 3 1 1 1 0 0 0 14

28 3 2 2 3 3 1 1 1 1 0 0 17

29 2 2 2 2 4 1 1 1 0 0 0 15

30 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 0 9

31 0 0 0 0 4 0 2 2 0 0 0 8

32 4 2 2 3 3 2 2 2 0 0 0 20

33 1 1 1 2 4 1 1 1 0 0 0 12

34 2 2 2 3 2 1 1 1 0 0 0 14

35 4 1 1 3 4 1 1 1 0 0 0 16


(25)

79 Universitas Kristen Maranatha

SELISIH ASPEK PENGAWASAN

Responden

Item 5 6 7 8 11 12 17 36 37 41 JUMLAH

1 2 2 0 0 1 1 1 0 0 0 7

2 1 2 0 0 3 3 3 0 0 0 12

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

4 0 2 0 1 1 0 1 0 0 0 5

5 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 15

6 1 3 1 2 2 1 0 0 0 0 10

7 0 1 0 0 3 3 3 0 0 0 10

8 1 3 2 0 2 2 0 0 0 0 10

9 1 1 1 0 3 1 1 0 1 1 10

10 0 1 0 0 4 3 0 0 1 1 10

11 1 2 1 1 3 1 1 0 0 0 10

12 2 1 1 0 3 1 0 1 1 1 11

13 0 2 1 0 2 1 0 1 1 0 8

14 1 3 0 0 0 0 0 0 1 1 6

15 1 3 0 0 4 1 0 0 0 0 9

16 1 1 1 1 0 2 0 1 1 1 9

17 1 1 0 2 4 2 2 0 0 0 12

18 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6

19 0 1 0 0 2 2 1 0 1 0 7

20 1 3 1 1 1 1 1 0 0 0 9

21 1 2 1 1 4 0 1 1 0 0 11

22 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3

23 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12

24 2 2 1 2 3 2 0 0 0 0 12

25 1 3 0 2 2 1 0 0 0 0 9

26 0 2 0 1 2 1 1 0 0 1 8

27 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2

28 1 2 1 1 1 1 0 0 1 0 8

29 2 2 1 0 2 2 1 0 0 0 10

30 1 2 0 1 2 0 1 0 0 0 7

31 0 4 0 0 4 2 0 0 0 0 10

32 1 2 0 0 3 0 0 0 1 0 7

33 0 2 0 1 2 0 0 0 0 0 5

34 1 1 1 2 1 2 0 0 0 0 8

35 2 3 0 2 3 1 1 0 1 0 13

MEDIAN 9


(26)

80 Universitas Kristen Maranatha

SELISIH ASPEK PEKERJAAN ITU SENDIRI

Responden

Item 10 18 28 31 32 33 35 38 JUMLAH

1 1 1 0 1 1 1 2 0 7

2 0 2 0 0 1 0 0 0 3

3 1 1 1 1 1 2 2 1 10

4 1 1 0 0 1 0 1 1 5

5 2 1 0 1 1 2 1 1 9

6 2 2 0 2 0 0 2 1 9

7 0 2 0 0 0 0 0 0 2

8 0 1 0 0 0 0 0 0 1

9 1 1 1 0 1 1 1 2 8

10 0 1 1 0 1 0 1 0 4

11 2 3 0 3 0 2 2 1 13

12 0 2 0 2 0 0 2 2 8

13 2 0 1 0 1 2 2 3 11

14 0 0 1 1 0 0 0 0 2

15 1 2 1 0 0 2 3 1 10

16 0 2 0 1 1 0 1 0 5

17 0 0 0 1 0 1 1 2 5

18 1 0 0 0 0 1 2 1 5

19 0 1 0 0 0 0 0 0 1

20 2 2 0 0 2 2 2 2 12

21 1 2 1 3 0 2 2 1 12

22 1 1 0 0 1 1 0 0 4

23 2 1 1 1 1 0 1 1 8

24 1 3 1 1 0 0 3 1 10

25 1 2 1 0 1 2 1 0 8

26 0 1 0 0 0 1 0 0 2

27 1 1 0 1 0 1 0 2 6

28 1 0 1 2 1 2 2 0 9

29 1 1 1 1 1 1 2 2 10

30 1 1 1 4 0 2 3 0 12

31 2 2 0 0 1 0 3 0 8

32 1 2 0 0 0 2 2 1 8

33 2 1 0 0 0 2 0 2 7

34 0 0 1 0 1 1 1 0 4

35 2 1 0 0 1 1 2 1 8


(27)

81 Universitas Kristen Maranatha

SELISIH ASPEK REKAN KERJA

Responden

Item 13 14 15 24 25 26 27 29 39 JUMLAH

1 1 0 2 1 1 0 1 0 1 7

2 1 0 0 2 1 0 1 0 0 5

3 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5

4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7

5 0 1 2 0 0 0 2 1 1 7

6 0 0 1 1 1 0 1 0 2 6

7 1 0 0 2 1 0 2 0 0 6

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8

11 1 0 2 2 2 1 2 2 2 14

12 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

13 0 1 0 1 1 1 0 0 1 5

14 1 0 0 2 1 0 2 0 0 6

15 0 2 2 1 1 0 1 1 2 10

16 0 2 2 1 1 1 1 1 1 10

17 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

18 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6

19 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2

20 1 1 2 2 2 0 2 1 2 13

21 0 0 1 0 0 0 2 2 2 7

22 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

23 2 2 1 1 1 1 1 1 1 11

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8

25 1 1 0 1 1 1 2 1 1 9

26 0 1 0 0 0 0 2 1 0 4

27 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

28 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3

29 1 2 2 2 1 0 2 1 2 13

30 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5

31 0 0 0 3 3 0 4 1 2 13

32 0 0 0 0 0 0 2 1 1 4

33 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7

34 0 0 0 1 2 0 1 1 0 5

35 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5


(28)

82 Universitas Kristen Maranatha

SELISIH ASPEK JAMINAN PEKERJAAN

Responden

Item 16 19 23 30 34 40 JUMLAH

1 2 0 0 2 1 2 7

2 0 0 0 3 1 1 5

3 0 0 0 3 1 1 5

4 0 0 0 2 1 0 3

5 0 0 0 4 1 1 6

6 0 0 0 1 2 0 3

7 0 0 0 2 0 1 3

8 0 0 0 1 1 1 3

9 0 0 0 2 2 1 5

10 0 0 0 1 1 1 3

11 0 0 0 1 1 0 2

12 1 0 0 4 1 1 7

13 0 0 0 3 1 2 6

14 1 0 0 2 1 1 5

15 0 0 0 2 2 2 6

16 0 0 0 1 1 1 3

17 0 0 0 1 1 1 3

18 1 0 0 1 1 2 5

19 1 0 0 2 1 1 5

20 0 0 0 2 1 2 5

21 2 0 0 1 2 2 7

22 1 0 0 2 1 1 5

23 1 0 0 1 1 1 4

24 1 0 0 2 1 2 6

25 1 0 0 3 2 2 8

26 0 0 0 1 0 1 2

27 2 0 0 2 1 1 6

28 0 0 0 2 0 2 4

29 1 0 0 4 0 1 6

30 1 0 0 2 2 2 7

31 0 0 0 2 0 0 2

32 0 0 0 3 1 2 6

33 1 0 0 1 1 2 5

34 0 0 0 2 0 0 2

35 0 0 0 1 1 2 4


(29)

83 Universitas Kristen Maranatha

Aspek Hasil Wawancara

Kompensasi Dari aspek kompensasi, selain diberikan gaji bulanan dan THR

(Tunjangan Hari Raya), setiap hari guru-guru juga diberikan

makan siang namun sebagian guru-guru ada yang merasa

makan siang yang diberikan kurang layak (kurang bergizi).

Gaji tetap diberikan kepada guru tetap, sedangkan untuk guru

honorer gaji diberikan sebanyak jam mereka mengajar. Dari

segi gaji, sebagian guru-guru merasa gaji yang diberikan

termasuk kecil dan tuntutan mengajar di SDK „X‟ ini dirasakan

cukup berat, namun masih cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari dan untuk membayar uang sekolah anak-anak

mereka. Sedangkan sebagian lainnya menyatakan bahwa

mereka merasa gaji yang diberikan di SDK „X‟ tidak sesuai dengan tugas yang harus mereka jalankan. Terkadang

guru-guru ini harus pulang lebih siang karena harus memberikan

kelas tambahan, ketika mengkoreksi ujian tidak jarang mereka

harus tidur larut malam dan terkadang juga menjadi sulit untuk

membagi waktu dengan keluarga. Gaji terkadang diberikan

tepat waktu, terkadang terlambat beberapa hari namun pasti

diberikan.


(30)

84 Universitas Kristen Maranatha sekolah SDK 'X' dirasakan bersifat kekeluargaan. Guru-guru

bebas menyampaikan keluhan dan kesulitan mereka dalam

mengajar kepada kepala sekolah. Ketika sedang istirahat,

kepala sekolah pun sering berbincang-bincang ringan dengan

guru-guru sehingga guru-guru merasa cukup dekat dengan

kepala sekolah dan tidak pernah merasa canggung untuk

berkomunikasi dengan kepala sekolah. Sedangkan sebagian

guru-guru lainnya merasa kurang dilibatkan dalam

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tata tertib

atau dalam kegiatan belajar mengajar. Mereka merasa

kebijakan kepala sekolah mengenai tenggang waktu yang

diberikan untuk mengkoreksi hasil ujian terlalu sedikit, selain

itu juga terdapat aturan baru bahwa semua guru baik yang

honorer maupun guru tetap harus hadir setiap hari selama jam

sekolah baik mereka mengajar ataupun tidak. Guru-guru ini

merasa keberatan dengan keputusan tersebut. Selain itu,

guru-guru ini bebas mengaspirasikan keluhan maupun masukan

mereka kepada kepala sekolah namun jarang ada masukan yang

langsung dilakukan. Kebanyakan masukan dari guru-guru

ditunda atau terlupakan.


(31)

85 Universitas Kristen Maranatha sendiri menikmati pekerjaannya sebagai guru. Bagi mereka, yang

terpenting adalah mendidik anak-anak di sekolah dengan

sebaik-baiknya. Guru-guru ini merencanakan materi pengajaran

dengan teliti, mengajar anak-anak di kelas dengan semangat,

tidak pernah terlambat menyerahkan koreksi, selalu

mengadakan remedial dan kelas tambahan sesuai dengan

prosedur, serta jarang absen kecuali sakit. Menurut guru-guru

di SDK 'X', pekerjaan yang paling berat di SDK 'X' adalah

dalam pekerjaan administrasi. Setiap tahun guru-guru harus

membuat kurikulum pengajaran, kemudian setiap ujian hanya

diberi waktu untuk mengkoreksi selama 3 hari dan harus

menyiapkan soal remedial. Apabila setelah diberikan remedial

murid di kelas mayoritas masih mendapatkan nilai di bawah

kriteria tuntas (di bawah 65) maka guru-guru harus

mengadakan remedial teaching (kelas tambahan). Selain ujian

tengah semester dan ujian akhir, guru-guru juga seringkali

harus menyiapkan soal susulan untuk ulangan harian karena

banyak murid yang menunggak uang sekolah sehingga apabila

tiba batas waktunya dan tetap belum membayar murid tersebut

tidak diijinkan untuk mengikuti ulangan harian dan guru-guru


(32)

86 Universitas Kristen Maranatha terutama terasa lebih berat untuk guru-guru yang mengajar

lebih dari 1 mata pelajaran. Sehingga sebagian guru terkadang

tidak memberikan pekerjaan rumah kepada murid atau tidak

memberikan latihan di kelas karena tidak mau menambah

bahan koreksi. Selain itu juga terkadang tidak memberikan

kelas tambahan. Menurut sebagian guru-guru di SDK 'X',

penghargaan yang diterima selama mengajar kurang. Mereka

merasa kurang dihargai oleh orang tua murid (terutama orang

tua murid yang bermasalah) karena sulit untuk bekerja sama,

padahal guru-guru ini ingin juga membantu murid yang

bermasalah. Guru-guru ini juga merasa pihak sekolah pun

kurang menghargai. Contohnya ketika anak mengikuti lomba di

luar sekolah dan berprestasi hal tersebut dianggap biasa saja

oleh pihak sekolah. Tidak ada penghargaan khusus untuk

guru-guru yang mengajar anak tersebut (misalnya pujian, bonus, dan

lain-lain). Fasilitas dalam mengajar pun dianggap kurang baik

dan kurang lengkap (kurang alat peraga dan beberapa barang

yang rusak tidak diperbaiki).

Rekan kerja Menurut sebagian guru-guru SDK 'X', hubungan dengan

sesama guru dirasakan cukup baik. Guru-guru baru


(33)

87 Universitas Kristen Maranatha senioritas. Ketika merasa kesulitan, guru-guru dapat berdiskusi

dengan guru lain, baik mengenai kesulitan hidup sehari-hari

maupun kesulitan ketika mengajar. Sedangkan sebagian lainnya

menyatakan guru-guru di SDK 'X' sifatnya individualistis

(hubungan rekan kerja yang tidak erat) karena ketika tidak ada

permasalahan, maka komunikasi pun berjalan lancar namun

terkadang apabila guru lain diminta bantuan untuk

menggantikan mengajar (misalnya karena guru tersebut sakit)

maka guru yang menggantikan terkadang tidak bersedia atau

memberi tanggapan yang kurang menyenangkan. Selain itu

terdapat juga beberapa guru yang kurang dapat berbaur dengan

guru lain sehingga guru tersebut tidak dekat (jarang

berkomunikasi) dengan guru lainnya. Di lain pihak,

guru-guru yang diminta bantuan pun merasa keberatan karena

memang merasa sibuk dan terkadang merasa terganggu waktu

istirahatnya karena jam pelajaran menjadi bertambah karena

menggantikan guru yang sakit.

Jaminan

keselamatan kerja

Lingkungan bekerja di SDK 'X' dirasakan cukup aman karena

terdapat satpam yang menjaga dan di lingkungan guru-guru pun

keamanan terjamin. Ketika mengajar tas guru-guru


(34)

88 Universitas Kristen Maranatha hilang. Dari segi gaji, meskipun gaji yang diperoleh kecil,

namun dijamin pasti akan diberikan. Namun terkadang gaji

diberikan terlambat beberapa hari. Kenaikan gaji jarang terjadi

dan apabila ada kenaikan hanya sedikit. Ketika membuat

kesalahan, guru-guru tidak langsung dikeluarkan dari sekolah,

melainkan ditegur terlebih dahulu dan diberi peringatan. Ketika

orang tua murid ada yang protes kepada guru (misalnya tentang

cara mengajar), pihak sekolah sedapat mungkin juga


(35)

89 Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.10。 Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan Status Marital

Status Marital

Kepuasan

Belum menikah

Menikah

Puas

Jumlah 7 9

% 58.33% 39.13%

Tidak Puas

Jumlah 5 14

% 41.67% 60.87%

Total

Jumlah 12 23

% 100% 100%

Tabel 4.11. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan Usia Usia

Kepuasan

21-35 tahun 35-60 tahun

Puas

Jumlah 4 12

% 57.14% 42.86%

Tidak Puas

Jumlah 3 16

% 42.86% 57.14%

Total

Jumlah 7 28


(36)

90 Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Kepuasan

Perempuan Laki-laki

Puas

Jumlah 15 1

% 45.45% 50%

Tidak Puas

Jumlah 18 1

% 54.55% 50%

Total

Jumlah 33 2

% 100% 100%

Tabel 4.13. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan Jumlah Anak Jumlah anak

Kepuasan

0 1 2 3

Puas

Jumlah 10 4 2 0

% 55.56% 36.37% 40% 0%

Tidak Puas

Jumlah 8 7 3 1

% 44.44% 63.63% 60% 100%

Total

Jumlah 18 11 5 1


(37)

91 Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan Jabatan Guru

Jabatan guru

Kepuasan

Guru tetap Guru honorer

Puas

Jumlah 13 3

% 54.17% 27.27%

Tidak Puas

Jumlah 11 8

% 45.83% 72.73%

Total

Jumlah 24 11

% 100% 100%

Tabel 4.15. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan lama mengajar Lama mengajar

Kepuasan

1-10 tahun >10 tahun

Puas

Jumlah 5 11

% 35.71% 52.38%

Tidak Puas

Jumlah 9 10

% 64.29% 47.62%

Total

Jumlah 14 21


(38)

92 Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.16. Keterkaitan antara Kepuasan Kerja dengan jumlah mata pelajaran yang dipegang

Jumlah Mata Pelajaran yang Dipegang

Kepuasan

1 mata pelajaran

>1 mata pelajaran

Puas

Jumlah 12 4

% 57.14% 28.57%

Tidak Puas

Jumlah 9 10

% 42.86% 71.43%

Total

Jumlah 21 14


(39)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia memiliki berbagai macam

kebutuhan. Mulai dari kebutuhan primer, yaitu kebutuhan makanan, pakaian, dan

tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

kesehatan, dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan tersebut

muncul akibat adanya ketidakseimbangan di dalam tubuh, sehingga mendorong

individu tersebut untuk berusaha melakukan pemenuhan atau pemuasan akan

kebutuhannya sesegera mungkin. Kebutuhan setiap manusia berbeda-beda dan

cara manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut pun berbeda-beda.

Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah bekerja.

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang agar dapat memperoleh

imbalan, baik berupa uang, atau balas jasa lain (Fraser T.M,1983 : 34). Salah satu

pekerjaan yang dapat dilakukan seseorang adalah pekerjaan sebagai guru. Guru

adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam definisi

yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga

dianggap seorang guru (www.wikipedia.org).


(40)

2

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa

atau murid di bawah pengawasan guru (www.wikipedia.org). Dalam sebuah

sekolah, guru merupakan ujung tombak pendidikan bagi para murid-muridnya.

Peran guru dalam sekolah sangatlah penting, karena tanpa keberadaan guru, maka

visi dan misi sekolah tidak dapat dijalankan dan tanpa guru, maka para murid

tidak memiliki pengajar atau pendidik.

Tugas utama seseorang yang berprofesi sebagai guru adalah merencanakan

pengajaran, melaksanakan proses mengajar, menilai hasil pembelajaran murid,

serta membimbing dan melatih murid. Selain itu, terdapat pula tugas-tugas lainnya

di samping tugas-tugas utama, misalnya bertugas sebagai guru piket, mengikuti

rapat, memperhatikan murid, dan lain-lain (www.psb-psma.org). Tugas-tugas ini

berlaku secara umum baik untuk guru-guru yang mengajar di sekolah negeri

maupun sekolah swasta. Di kota Bandung, terdapat 1431 sekolah negeri dan 207

sekolah swasta.

Salah satu sekolah swasta yang terdapat di kota Bandung adalah SDK 'X'.

SDK 'X' merupakan sekolah swasta yang ingin menjangkau orang-orang dengan

kelas sosial menengah ke bawah dan tetap memberikan mutu pendidikan yang

sebaik-baiknya terhadap murid-murid. Menurut kepala sekolah SDK 'X', jumlah

murid yang terdaftar saat ini yaitu sebanyak 316 murid. Setiap angkatan terdiri

dari dua kelas dan di setiap kelasnya terdiri dari 20 sampai 30 siswa. Total

Guru-guru yang mengajar di SDK 'X' adalah sebanyak 35 orang Guru-guru. 12 Guru-guru

merupakan wali kelas dan merupakan guru tetap (mengajar Bahasa Indonesia, IPA,


(41)

3

IPS, PKN, Matematika, dan Olahraga) dan sisanya merupakan guru bidang studi

(mengajar Bahasa Inggris, agama, Bahasa Sunda, dan KTK), ekstrakurikuler dan

tidak semuanya adalah guru tetap (12 orang guru bidang studi tetap dan 11 orang

guru honorer). Tugas-tugas guru tetap dan guru honorer di sekolah ini sama, yang

membedakan hanyalah jumlah gaji yang diterima.

Menurut kepala sekolah SDK 'X', kurang lebih sebanyak 90% murid-murid

yang terdaftar di SDK 'X' berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, dari data yang diperoleh, sebanyak 40% orang tua murid SDK 'X'

adalah single parent dan dalam satu keluarga rata-rata terdiri dari dua atau tiga

orang anak. Karena hal tersebut, orang tua murid seringkali sangat sibuk bekerja

sejak pagi hingga malam hari dan menyerahkan urusan pendidikan anak

sepenuhnya kepada sekolah. Akibatnya, di kelas guru-guru merasa kegiatan

mengajar semakin berat ketika menghadapi anak-anak yang memiliki latar

belakang keluarga yang seperti ini bersamaan dengan menjalankan tugas-tugas

mereka yang lain. Murid-murid ini sering terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan

rumah, sering lupa membawa buku, menunjukkan perilaku tidak tertib di kelas

(misalnya mengobrol dan mengganggu teman), dan memiliki nilai di bawah

kriteria kelulusan (di bawah 65).

Guru-guru di SDK 'X' memiliki tugas-tugas yang harus dijalankan seperti

guru-guru lain pada umumnya. Hal ini berlaku baik untuk guru honorer maupun

guru tetap di sekolah ini. Mereka memiliki tugas yang sama. Tugas guru-guru

yang di SDK 'X' selain mengajar di dalam kelas juga memberikan latihan, tugas


(42)

4

dan ulangan setiap selesai mengajarkan satu bab, mengikuti rapat rutin setiap hari

Sabtu, mengikuti kebaktian setiap hari Kamis dan Jumat, dan melakukan kegiatan

administrasi (menyusun rencana pembelajaran selama satu tahun, mengkoreksi

tugas dan ujian siswa, memberikan remedial, membuat analisis soal, dan juga

mengisi raport bulanan dan raport semester). Selain itu apabila perlu, guru-guru

ini juga memberikan pelajaran tambahan kepada murid-murid, khususnya yang

seringkali mendapatkan nilai di bawah kriteria kelulusan atau yang akan

menghadapi Ujian Negara (kelas 6). Setiap ujian tengah semester dan ujian akhir

semester, guru-guru ini hanya diberikan waktu paling lama 3 hari untuk

mengkoreksi ujian siswa. Hal ini dilakukan agar guru-guru dapat melakukan

remedial. Remedial dilakukan sampai murid yang bersangkutan memenuhi nilai

standard tuntas (nilai di atas 65). Apabila setelah dilakukan remedial dan ternyata

mayoritas murid masih mendapat nilai di bawah kriteria kelulusan, maka

guru-guru harus mengadakan kelas tambahan atau yang disebut dengan remedial

teaching.

Menurut kepala sekolah SDK 'X', di setiap kelas terdiri dari 20 sampai 30

murid dan di setiap kelas (dari kelas 1 sampai kelas 6) terdapat sebanyak 25%

murid yang orang tuanya tidak mau bekerja sama dengan pihak sekolah. Buku

penghubung dan hasil ulangan murid-murid tersebut hampir setiap hari tidak

ditandatangani oleh orang tua mereka. Selain itu juga, ketika diadakan pertemuan

atau pemanggilan orang tua murid, orang tua murid tersebut hampir tidak ada


(43)

5

yang datang (dari 10 orang tua murid yang dipanggil biasanya hanya 1 atau 2

orang yang hadir) dan ketika nilai murid terus-menerus tidak mencapai kriteria

kelulusan (di atas 65), maka orang tua murid akan menyalahkan guru.

Keadaan seperti inilah yang seringkali membuat guru-guru di SDK ‘X’ merasa kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu, meskipun

guru-guru ini tidak menyukai situasi mengajar yang demikian, namun guru-guru-guru-guru tetap

dituntut untuk berusaha memberikan yang terbaik untuk murid dan tidak boleh

berbicara kasar, membentak-bentak murid atau melakukan kekerasan fisik, karena

guru dianggap sebagai teladan untuk murid-muridnya.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan terhadap 10 orang guru,

guru-guru di SDK 'X' ini sebanyak 80% telah mengajar selama lebih dari 10 tahun dan

guru-guru ini merasa betah mengajar di SDK 'X'. Usia mayoritas guru-guru di

SDK 'X' berkisar antara 35-50 tahun dimana dalam tahap perkembangannya telah

memasuki fase dewasa tengah. Pada masa ini, meskipun guru-guru di SDK 'X'

merasakan adanya ketidakpuasan, namun sangat sedikit guru-guru yang mencari

pekerjaan (karir) baru. Hal ini dapat terlihat di SDK 'X', 80% guru-guru yang

telah mengajar lebih dari 10 tahun menyatakan, hal yang membuat mereka tetap

mengajar di SDK 'X' diantaranya karena guru-guru ini menyukai anak-anak,

merasa lingkungan mengajar di SDK 'X' nyaman, dan juga karena merasa

mengajar di SDK 'X' merupakan panggilan atau tugas yang diberikan Tuhan.

Meskipun demikian, tidak jarang guru-guru ini juga merasa gaji mereka tidak

sepadan dengan kelelahan yang mereka rasakan. Namun, guru-guru ini tetap


(44)

6

merencanakan materi pengajaran dengan teliti, mengajar anak-anak di kelas

dengan semangat, tidak pernah terlambat menyerahkan koreksi, selalu

mengadakan remedial dan kelas tambahan sesuai dengan prosedur, serta jarang

terdapat absen kecuali sakit.

Setelah melakukan tugas-tugasnya, maka guru-guru akan mendapatkan

kompensasi dari apa yang telah mereka lakukan yaitu berupa gaji. Hal ini dapat

mempengaruhi kepuasan kerja guru-guru dalam mengajar di SDK 'X'. Kepuasan

kerja yaitu cara seorang pegawai menghayati pekerjaannnya (Wexley & Yukl,

1984 : 45). Kepuasan kerja pada guru-guru yang mengajar di SDK ‘X’ Bandung, akan diperoleh apabila mereka merasa apa yang diberikan oleh sekolah (jumlah

gaji, hubungan antar rekan sekerja, pengawasan dari kepala sekolah dan jaminan

keamanan kerja) pada saat ini tidak jauh berbeda dengan harapan mereka.

Kepuasan kerja ini bersifat subjektif, dimana setiap individu memiliki tingkat

kepuasan yang beda sesuai dengan kebutuhan individu yang

berbeda-beda pula. Kepuasan kerja ini memiliki aspek-aspek, yaitu kompensasi

(compensation), pengawasan (supervision), pekerjaan itu sendiri (work itself),

hubungan antar rekan kerja (co-workers), jaminan keselamatan kerja (job security)

dan kesempatan memperoleh perubahan status (advancement opportunity).

Aspek yang pertama yaitu kompensasi (compensation). Kompensasi adalah

upah dalam bentuk materi yang diterima oleh pekerja. Ketika guru-guru di SDK

'X' menerima upah lebih rendah daripada upah rata-rata dari komunitas pekerjaan

sebagai guru, maka guru-guru SDK 'X' akan merasa tidak puas dengan upah


(45)

7

mereka. Hal ini dipengaruhi juga oleh kebutuhan (needs) dan nilai (values) dari

guru-guru SDK 'X'. Jika upah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka

guru-guru SDK 'X' akan merasakan adanya kepuasan kerja. Sebaliknya, jika upah

mereka lebih rendah dari standard kehidupan mereka maka akan dirasakan

adanya ketidakpuasan kerja (Good-man, 1974 dalam Wexley & Yukl, 1984 : 60).

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 10 orang guru, 80% merasa gaji

yang diberikan termasuk lebih kecil daripada yang guru-guru ini harapkan dan

tuntutan mengajar di SDK ‘X’ ini dirasakan cukup berat, namun masih cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan sisanya menyatakan bahwa

mereka merasa gaji yang diberikan di SDK ‘X’ tidak sesuai dengan tugas yang harus mereka jalankan. Terkadang guru-guru ini harus pulang lebih siang karena

harus memberikan kelas tambahan, ketika mengkoreksi ujian tidak jarang mereka

harus tidur larut malam.

Aspek kedua yaitu pengawasan (supervision), yaitu supervisi langsung dari

atasan pekerja. Di SDK 'X', guru-guru mendapatkan supervisi langsung dari

kepala sekolah SDK 'X'. Perhatian yang diberikan oleh kepala sekolah kepada

guru-guru di SDK 'X' dapat menimbulkan efek kepuasan pada guru-guru terhadap

pemimpinnya (kepala sekolah). Dari 10 orang guru yang diwawancarai, guru-guru

di SDK 'X' menyatakan pengawasan dari kepala sekolah SDK 'X' dirasakan

bersifat kekeluargaan dan cukup sesuai dengan harapan guru-guru. Mereka bebas

menyampaikan keluhan dan kesulitan mereka dalam mengajar kepada kepala

sekolah.


(46)

8

Kemudian aspek ketiga yaitu pekerjaan itu sendiri (work itself), yaitu

profesi dari pekerja tersebut. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan

tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya pekerjaan

sebagai guru serta perasaan guru-guru di SDK 'X' bahwa keahliannya dibutuhkan

dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan berpengaruh pada kepuasan kerja. Dari

survey awal yang dilakukan, 40% guru merasa bahwa mereka cukup menikmati

pekerjaan yang mereka jalani. Sedangkan sisanya menyatakan tugas di sekolah ini

terlalu berat, terutama ketika mengajar di kelas dan juga tugas administrasi

banyak sehingga mereka merasa menjadi sulit membagi waktu untuk

menyelesaikannya.

Aspek yang keempat yaitu hubungan antar rekan kerja (co-workers), yaitu

interaksi yang terjadi pada sesama rekan kerja. Hubungan interpersonal yang

terjalin dengan kekeluargaan yang erat (dapat berbagi mengenai kesulitan di kelas

sesama guru, penerimaan yang diberikan kepada guru baru, dan lain-lain)

biasanya lebih disukai oleh guru-guru SDK 'X' daripada hubungan kekeluargaan

yang renggang (jarang berkomunikasi, ketika terdapat masalah tidak mau saling

berbagi, dan lain-lain). Dari hasil survey awal, 70% guru-guru SDK 'X'

menyatakan bahwa guru-guru baru mendapatkan penerimaan yang baik dan tidak

terdapat senioritas. Ketika merasa kesulitan, guru-guru dapat berdiskusi dengan

guru lain. Sedangkan sisanya menyatakan terkadang apabila guru lain diminta

bantuan untuk menggantikan mengajar (misalnya karena guru tersebut sakit) maka

guru yang menggantikan terkadang tidak bersedia atau memberi tanggapan yang


(47)

9

kurang menyenangkan.

Aspek yang kelima yaitu jaminan keselamatan kerja (job security), yaitu

jaminan keamanan dan rasa aman yang diperoleh ketika bekerja. Jaminan rasa

aman ini berupa tidak adanya rasa khawatir diberhentikan tiba-tiba, jaminan ke

masa depan yang lebih baik, jaminan keuangan dari sekolah (gaji diberikan secara

teratur setiap bulan, THR dan gaji ke-13), dan jaminan bahwa sekolah akan

membantu apabila guru mengalami kesulitan. Hasil survey awal menunjukkan

guru-guru SDK 'X' merasa lingkungan pekerjaan dirasakan cukup aman, gaji

diberikan secara teratur setiap bulannya dan ketika melakukan kesalahan, sekolah

tidak akan memberhentikan guru secara tiba-tiba.

Aspek yang keenam yaitu kesempatan memperoleh perubahan status

(advancement opportunity), yaitu kesempatan untuk naik jabatan (promosi) atau

kesempatan untuk memiliki fasilitas-fasilitas khusus yang tidak diberikan kepada

karyawan baru. Di SDK ‘X’, tidak terdapat kesempatan untuk memperoleh perubahan status karena perubahan status hanya terjadi dari guru honorer menjadi

guru tetap. Selain itu, jumlah gaji guru tetap semuanya diberlakukan sama rata

baik untuk guru tetap yang telah lama bekerja di SDK ‘X’ maupun untuk guru yang baru diangkat menjadi guru tetap. Sehingga aspek keenam ini tidak

digunakan dalam penelitian ini.

Dari semua aspek-aspek ini, guru-guru SDK 'X' mempunyai persepsi

mengenai kondisi yang dirasakan ketika mengajar di SDK 'X' dibandingkan

dengan kondisi yang mereka harapkan. Jika terdapat kesenjangan yang besar,


(48)

10

maka guru-guru SDK 'X' akan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja.

Demikian sebaliknya, apabila kesenjangannya kecil maka dikatakan guru-guru

SDK 'X' akan mengalami kepuasan kerja.

Ketika guru-guru di SDK 'X' merasakan adanya ketidakpuasan kerja, maka

mereka akan mengungkapkan ketidakpuasan tersebut dalam bentuk perilaku yaitu

dengan keluar (exit), menyuarakan (voice), mengabaikan (neglect), atau juga

kesetiaan (loyalty) (C.Rusbult dan D.Lowery dalam Stepehen Robbins, 1996).

Dari survey awal yang dilakukan terhadap 10 orang guru, sebanyak 20%

menyatakan bahwa apabila memiliki kesempatan guru-guru ini kemungkinan akan

pindah (exit). Guru-guru ini merasa gaji, suasana dalam bekerja, dan pekerjaan

yang mereka lakukan tidak membuat mereka nyaman bekerja di SDK 'X'.

Terkadang guru-guru ini tidak memberikan tugas (pekerjaan rumah atau latihan)

karena tidak ingin menambah hal yang harus dikoreksi. Selain itu guru-guru ini

juga tidak selalu memberikan kelas tambahan (neglect). Di kelas, tidak jarang

guru-guru ini menjadi cepat emosi dan merasa malas mengajar dan juga mereka

telah beberapa kali menyuarakan kesulitan mereka kepada Kepala Sekolah (voice).

Berdasarkan data-data tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

kepuasan kerja pada guru di SDK ‘X’ Bandung.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini

adalah bagaimana kepuasan kerja pada guru-guru yang bekerja di SDK 'X' kota

Bandung.


(49)

11

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. MAKSUD PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X' serta tugas-tugas guru di SDK 'X' di kota

Bandung.

1.3.2. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

mengenai kepuasan kerja serta aspek-aspek kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X'

kota Bandung.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1. KEGUNAAN TEORITIS

1. Memberikan informasi mengenai kepuasan kerja guru-guru dan

aspek-aspek kepuasan kerja ke dalam bidang ilmu Psikologi Industri dan

Psikologi Pendidikan.

2. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan

penelitian lanjutan mengenai kepuasan kerja.

1.4.2. KEGUNAAN PRAKTIS

1. Memberikan informasi kepada kepala sekolah SDK 'X' mengenai

guru-guru yang puas dan tidak puas bekerja di SDK 'X' sehingga dapat

dijadikan masukan untuk pihak sekolah atau yayasan.


(50)

12

2. Sebagai informasi untuk kepala sekolah dan guru-guru SDK 'X'

mengenai di dalam aspek-aspek apa saja terdapat kepuasan kerja dan

dalam aspek-aspek apa saja terdapat ketidakpuasan kerja.

1.5. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia memiliki kebutuhan yang

harus dipenuhi. Kebutuhan merupakan faktor penting bagi setiap individu, dimana

setiap individu pasti mengalami ketidak seimbangan (disequilibrium) dalam tubuh,

sehingga selalu mendorong individu tersebut untuk berusaha melakukan

pemenuhan atau pemuasan akan kebutuhannya dengan sesegera mungkin (Murray,

1983). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan adalah

dengan bekerja.

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang agar dapat

memperoleh imbalan, baik berupa uang, atau balas jasa lain (Fraser T.M, 1983 :

34). Salah satu pekerjaan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

adalah pekerjaan sebagai guru. Guru adalah pendidik dan pengajar pada

pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang

mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru

(www.wikipedia.org). Seorang guru biasanya memiliki tugas-tugas, yaitu hal-hal

yang harus dilakukan seseorang sebagai guru.

Tugas guru-guru yang di SDK 'X' selain mengajar di dalam kelas adalah


(51)

13

memberikan latihan, tugas dan ulangan setiap selesai mengajarkan satu bab,

mengikuti rapat rutin setiap hari Sabtu, mengikuti kebaktian setiap hari Kamis dan

Jumat, dan melakukan kegiatan administrasi (menyusun rencana pembelajaran

selama satu tahun, mengkoreksi tugas dan ujian siswa, memberikan remedial,

membuat analisis soal, dan juga mengisi raport bulanan dan raport semester).

Selain itu juga apabila perlu, guru-guru ini juga memberikan pelajaran tambahan

kepada murid-murid, khususnya yang seringkali mendapatkan nilai di bawah

standard (di bawah 65) atau yang akan menghadapi UAN (kelas 6). Setiap ujian

tengah semester dan akhir semester, guru-guru ini hanya diberikan waktu paling

lama 3 hari untuk mengkoreksi ujian siswa. Hal ini dilakukan agar guru-guru

dapat melakukan remedial. Apabila setelah dilakukan remedial dan ternyata

mayoritas murid masih mendapat nilai di bawah standard, maka guru-guru harus

mengadakan kelas tambahan atau yang disebut dengan remedial teaching.

Setelah melaksanakan tugas-tugasnya, maka guru-guru di SDK 'X' akan

mendapatkan kompensasi berupa gaji. Guru-guru di SDK 'X' ada yang merasa

bahwa gaji yang diberikan cukup sepadan dengan tugas-tugas dan usaha yang

mereka lakukan dalam mengajar dan ada pula yang merasa gaji yang diberikan

tidak sepadan dengan usaha mereka. Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja

dalam mengajar di SDK 'X'.

Kepuasan kerja yaitu cara seorang pegawai menghayati pekerjaannnya

(Wexley & Yukl, 1984 : 45). Kepuasan kerja pada guru-guru yang mengajar di

SDK ‘X’ Bandung, akan diperoleh apabila kesenjangan antara apa yang diberikan Universitas Kristen Maranatha


(52)

14

oleh sekolah (jumlah gaji, hubungan antar rekan sekerja, pengawasan dari kepala

sekolah dan jaminan keamanan kerja) pada saat ini dan apa yang mereka harapkan

(jumlah gaji minimal yang diharapkan, hubungan antar rekan kerja yang dapat

saling membantu, pengawasan yang bersifat kekeluargaan, dan jaminan keamanan

kerja yang diharapkan) selisihnya kecil. Kepuasan kerja ini bersifat subjektif,

dimana setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhan individu yang berbeda-beda pula dan kepuasan kerja memiliki

aspek-aspek.

Aspek pertama yaitu kompensasi (compensation). Kompensasi merupakan

upah dalam bentuk materi yang diterima oleh guru-guru di SDK 'X'. Dalam hal ini

yaitu gaji yang diterima oleh guru-guru SDK 'X'. Guru-guru SDK 'X' akan merasa

puas apabila gaji yang diberikan SDK 'X' tidak jauh atau lebih besar daripada

harapan guru-guru SDK 'X'. Aspek kedua yaitu pengawasan (supervision).

Pengawasan merupakan supervisi yang dilakukan oleh atasan terhadap

pegawai-pegawainya. Di SDK 'X' yaitu pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

terhadap guru-guru. Guru-guru di SDK 'X' akan merasa puas apabila kesenjangan

antara harapan mereka mengenai gaya pengawasan kepala sekolah tidak berbeda

jauh dengan kondisi aktual di SDK 'X'.

Aspek ketiga yaitu pekerjaan itu sendiri (work itself), yaitu profesi sebagai

guru di SDK 'X'. Terdapat 5 dimensi utama dari aspek ini, yaitu variasi

keterampilan, identifikasi tugas sebagai hasil kerja keseluruhan, signifikansi

pekerjaan, kemandirian yang dimiliki, dan umpan balik yang objektif.


(53)

15

Dimensi yang pertama yaitu variasi keterampilan, merupakan seberapa

banyak variasi aktivitas yang terdapat di SDK 'X' sehingga guru-guru harus

menggunakan kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan aktivitas

tersebut. Dimensi yang kedua yaitu identifikasi tugas sebagai hasil kerja

keseluruhan, dimana guru-guru SDK 'X' melakukan pekerjaannya dari awal

sampai akhir dengan hasil yang jelas terlihat. Dimensi yang ketiga yaitu

signifikansi pekerjaan, merupakan seberapa jauh pekerjaan sebagai guru

memberikan pengaruh kepada kehidupan guru-guru SDK 'X'. Kemudian dimensi

yang keempat yaitu kemandirian yang dimiliki, merupakan seberapa jauh pihak

sekolah memberikan kebebasan dan kebijaksanaan kepada guru-guru di SDK 'X'

untuk menjadwal pekerjaannya. Kemudian dimensi yang kelima yaitu umpan

balik yang objektif dari pekerjaan sebagai guru, guru-guru di SDK 'X'

memperoleh informasi secara langsung dan jelas mengenai kinerja mereka sebagai

guru.

Aspek keempat yaitu hubungan antar rekan kerja (co-worker), yaitu interaksi

yang terjadi pada sesama guru, yaitu bagaimana cara berkomunikasi antar

guru-guru di SDK 'X', penerimaan terhadap guru-guru baru di SDK 'X', dan juga seberapa

erat hubungan antar guru di SDK 'X'. Aspek kelima adalah jaminan keselamatan

kerja (job security), yaitu jaminan lingkungan yang aman ketika mengajar di SDK

'X' dan juga jaminan tidak adanya rasa khawatir bahwa guru akan diberhentikan

secara tiba-tiba dari SDK 'X'.


(54)

16

Menurut Porter (1961) dalam Wexly & Yukl (1984 : 46), kepuasan kerja

bergantung pada cara seseorang menghayati mengenai berapa banyak "yang

seharusnya ada" dalam pekerjaannya dan persepsi tentang berapa banyak "yang

ada sekarang" dalam pekerjaannya. Menurut teori Discrepancy (Wexley & Yukl,

1984 : 46), ketika kesenjangan antara berapa banyak "yang seharusnya ada"

dalam suatu pekerjaan dengan "yang sekarang ada" kecil, maka guru-guru SDK

'X' akan merasa puas dengan pekerjaannya.

Usia guru-guru yang mengajar di SDK 'X' Bandung mayoritas berkisar antara

35-50 tahun, dimana dalam tahap perkembangannya telah memasuki fase dewasa

tengah. Pada masa ini, terdapat komitmen yang lebih besar terhadap pekerjaan.

Seiring bertambahnya usia, individu menjadi bekerja lebih serius, tingkat

ketidakhadiran semakin sedikit, lebih banyak mencurahkan diri pada pekerjaan

pada masa dewasa tengah daripada pada masa dewasa awal. Dalam karirnya,

sangat sedikit orang dewasa tengah yang mengubah pekerjaannya. Pengalaman

perubahan karir di paruh kehidupan digambarkan sebagai titik perubahan di masa

dewasa (Daniel Levinson dalam Santrock, 2002 : 152). Pada masa ini, meskipun

guru-guru di SDK 'X' merasakan adanya ketidakpuasan, namun sangat sedikit

guru-guru yang mencari pekerjaan (karir) baru. Namun hal ini dapat

mempengaruhi kinerja guru-guru ketika mengajar. Guru yang menikmati

pekerjaannya akan berusaha memberikan yang terbaik sehingga akan lebih banyak

berprestasi daripada guru yang merasa tidak puas. Ketika guru-guru SDK 'X'


(55)

17

berprestasi dalam pekerjaannya, maka guru tersebut akan merasakan adanya

kepuasan kerja.

Ketika guru-guru di SDK 'X' merasa tidak puas, maka mereka akan

mengungkapkan kepuasan tersebut dalam bentuk perilaku, yaitu dengan keluar

(exit), yaitu meninggalkan pekerjaan termasuk mencari pekerjaan lain. Kemudian

menyuarakan (voice) atau memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan

masalah dengan atasan untuk memperbaiki kondisi. Selain itu mengabaikan

(neglect) yaitu sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, seperti sering

absen atau kesalahan yang dibuat semakin banyak. Lalu kesetiaan (loyalty) yaitu

menunggu secara pasif sampai kondisi menjadi lebih baik, termasuk membela

SDK 'X' terhadap kritik dari luar.


(56)

18 Skema Kepuasan Kerja

Bagan 1.1. Skema Kepuasan Kerja

Universitas Kristen Maranatha Guru-guru

SDK 'X'

Aspek-aspek Kepuasan Kerja : Kompensasi (compensation) Pengawasan (supervision) Pekerjaan itu sendiri (work it

self)

Rekan sekerja (co-workers)

 Jaminan Pekerjaan (job

security)

Kondisi yang ada sekarang

Kesenjangan

Tidak puas Kesenjangan

besar Kepuasan

kerja Kesenjangan

nol Netral

Kondisi yang seharusnya ada

Puas Kesenjangan


(57)

19

1.6. Asumsi

 Kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung bergantung pada kesenjangan antara berapa banyak "yang seharusnya ada" dalam pekerjaan

sebagai guru dan berapa banyak "yang ada sekarang" dalam pekerjaan sebagai

guru.

 Kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung dapat diukur melalui 5 aspek, yaitu kompensasi (compentation), pengawasan (supervision), pekerjaan

itu sendiri (work it self), rekan kerja (co-workers) dan jaminan pekerjaan (job

security).

 Guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung merasa puas, netral atau tidak puas dengan pekerjaannya.


(58)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan atas

kepuasan kerja pada guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung sebagai berikut :

1. Sebanyak 54.29% guru merasakan ketidakpuasan dan sebanyak 42.86% guru

merasakan kepuasan dalam pekerjaannya sebagai guru.

2. Guru-guru yang merasa puas, aspek yang tertinggi kepuasannya adalah pada

aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) yaitu sebanyak 93.75%.

3. Guru-guru yang merasa tidak puas, aspek yang tertinggi ketidakpuasannya

adalah pada aspek kompensasi (compensation), pengawasan (supervision),

dan rekan kerja (co-worker) yaitu ketiga-tiganya sebanyak 63.16%.

4. Guru-guru yang merasa netral, aspek yang tertinggi adalah pada aspek

pekerjaan itu sendiri (work it self) yaitu sebanyak 36.85%.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan

beberapa saran, yaitu :


(59)

61

5.2.1. Saran teoritis

1. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih mendalam

mengenai pengaruh aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) pada kepuasan kerja

pada guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat pula melakukan penelitian mengenai kepuasan

kerja pada guru-guru di sekolah lain agar lebih memperkaya data.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan bahasa dalam item-item

kuesioner yang akan diberikan kepada subjek penelitian.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan teknik pengambilan data dengan

teknik wawancara agar dapat lebih memperkaya dan memperlengkapi data.

5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi pihak SDK 'X', hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

informasi dalam usaha untuk memberikan kenyamanan guru-guru SDK 'X'

dalam bekerja. Pihak sekolah dapat memperhatikan beberapa aspek untuk

memunculkan kepuasan kerja, misalnya dengan meminta guru untuk

mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan guru

tersebut.

2. SDK 'X' juga dapat lebih mengaktualisasikan masukan dari guru-guru

sehingga guru lebih merasa dihargai serta lebih memberikan penghargaan atas

usaha-usaha yang dilakukan oleh guru.


(60)

62

3. Pihak sekolah dapat mengikutsertakan guru-guru SDK 'X' dalam mengikuti

pelatihan mengenai bagaimana cara memanfaatkan fasilitas, teknologi, cara

mengajar di kelas serta cara menangani anak-anak bermasalah.


(61)

63

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L. Atkinson, Richard C. Hilgard, Ernest R. 1987. Pengantar Psikologi. Erlangga.

Donnelly, J. H., Gibson, J.L., & Ivancevich, J.M. 1995. Fundamentals of management. 9th ed. Chicago: Irwin.

Fraser, T.M. 1983. Stres dan Kepuasan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

King, Richard A. and Morgan, Clifford T. 1981. Introduction to Psychology. 5th ed. New York : McGraw-Hill, Inc.

Luthans, F. 1992. Organization behavior. 5th ed. New York: McGraw-Hill, Inc.

Porter, L.W. 1961. A Study of perceived need statisfaction in bottom and middle management job. New York: International Text Book Company.

Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior: Concept, Controversive, Application. 7th ed. New Jersey: Apprentice Hall, Inc.

Santrock, John W. 2002. A Topical Approach to Life-Span Development. USA : Mc Graw-Hill Companies

Wexley & Yukl. 1984. Organizational Behavior and Personnel Psychology. USA: Richard D. Irwin, Inc.


(62)

64

DAFTAR RUJUKAN

http://www.wikipedia.org/wiki/. Kepuasan Kerja. (Online). Diakses 29 Januari 2011

Juliandi, Azuar. 2007. Pengolahan Data Penelitian Menggunakan SPSS. (Online). (http://www.azuarjuliandi.com/openarticles/korelasiregresi/ , diakses 23 Agustus 2011)

Kamal. 2011. Cara Mudah Menghitung Validitas dengan Excel. (Online). (http://www.igcomputer.com/2011/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-exc el/ , diakses 3 April 2011)

Putra Adnyana, Gede. 2011. Mengapa Guru Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran(RKP)?.(Online).(http://www.psb-psma.org/content/blog/4662-men gapa-guru-menyusun-rencana-kegiatan-pembelajaran-rkp , diakses 10 Februari 2011)

Sintia, Lia. 2009. Teori Kepuasan Kerja. (Online).

(http://www.scribd.com/collections/2567546/kepuasan-kerja , diakses 30 Januari 2011)

Sudrajat, Akhmad. 2008. Tugas Guru Mata Pelajaran. (Online). (http://www.wordpress.com/2011/Tugas mata guru pelajaran/ , diakses 10 Februari 2011)

Tim Dapodik Biro Perencanaan Depdiknas. 2010. Rekap Data Sekolah Keseluruhan. (Online). (http://bandungkab.dapodik.org/2011/Rekap data sekolah keseluruhan/ , diakses 10 Februari 2011)

Yudha, Keken. 2010. Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja pada Karyawan Tenaga Kerumahtanggaan Fakultas di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha


(1)

1.6. Asumsi

 Kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung bergantung pada kesenjangan antara berapa banyak "yang seharusnya ada" dalam pekerjaan sebagai guru dan berapa banyak "yang ada sekarang" dalam pekerjaan sebagai guru.

 Kepuasan kerja guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung dapat diukur melalui 5 aspek, yaitu kompensasi (compentation), pengawasan (supervision), pekerjaan itu sendiri (work it self), rekan kerja (co-workers) dan jaminan pekerjaan (job security).

 Guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung merasa puas, netral atau tidak puas dengan pekerjaannya.


(2)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan atas kepuasan kerja pada guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung sebagai berikut :

1. Sebanyak 54.29% guru merasakan ketidakpuasan dan sebanyak 42.86% guru merasakan kepuasan dalam pekerjaannya sebagai guru.

2. Guru-guru yang merasa puas, aspek yang tertinggi kepuasannya adalah pada aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) yaitu sebanyak 93.75%.

3. Guru-guru yang merasa tidak puas, aspek yang tertinggi ketidakpuasannya adalah pada aspek kompensasi (compensation), pengawasan (supervision), dan rekan kerja (co-worker) yaitu ketiga-tiganya sebanyak 63.16%.

4. Guru-guru yang merasa netral, aspek yang tertinggi adalah pada aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) yaitu sebanyak 36.85%.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu :


(3)

61

5.2.1. Saran teoritis

1. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih mendalam mengenai pengaruh aspek pekerjaan itu sendiri (work it self) pada kepuasan kerja pada guru-guru di SDK 'X' di Kota Bandung.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat pula melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja pada guru-guru di sekolah lain agar lebih memperkaya data.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan bahasa dalam item-item kuesioner yang akan diberikan kepada subjek penelitian.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan teknik pengambilan data dengan teknik wawancara agar dapat lebih memperkaya dan memperlengkapi data.

5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi pihak SDK 'X', hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam usaha untuk memberikan kenyamanan guru-guru SDK 'X' dalam bekerja. Pihak sekolah dapat memperhatikan beberapa aspek untuk memunculkan kepuasan kerja, misalnya dengan meminta guru untuk mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan guru tersebut.

2. SDK 'X' juga dapat lebih mengaktualisasikan masukan dari guru-guru sehingga guru lebih merasa dihargai serta lebih memberikan penghargaan atas usaha-usaha yang dilakukan oleh guru.


(4)

62

3. Pihak sekolah dapat mengikutsertakan guru-guru SDK 'X' dalam mengikuti pelatihan mengenai bagaimana cara memanfaatkan fasilitas, teknologi, cara mengajar di kelas serta cara menangani anak-anak bermasalah.


(5)

63

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L. Atkinson, Richard C. Hilgard, Ernest R. 1987. Pengantar Psikologi. Erlangga.

Donnelly, J. H., Gibson, J.L., & Ivancevich, J.M. 1995. Fundamentals of management. 9th ed. Chicago: Irwin.

Fraser, T.M. 1983. Stres dan Kepuasan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

King, Richard A. and Morgan, Clifford T. 1981. Introduction to Psychology. 5th ed. New York : McGraw-Hill, Inc.

Luthans, F. 1992. Organization behavior. 5th ed. New York: McGraw-Hill, Inc.

Porter, L.W. 1961. A Study of perceived need statisfaction in bottom and middle management job. New York: International Text Book Company.

Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior: Concept, Controversive, Application. 7th ed. New Jersey: Apprentice Hall, Inc.

Santrock, John W. 2002. A Topical Approach to Life-Span Development. USA : Mc Graw-Hill Companies

Wexley & Yukl. 1984. Organizational Behavior and Personnel Psychology. USA: Richard D. Irwin, Inc.


(6)

64

DAFTAR RUJUKAN

http://www.wikipedia.org/wiki/. Kepuasan Kerja. (Online). Diakses 29 Januari 2011

Juliandi, Azuar. 2007. Pengolahan Data Penelitian Menggunakan SPSS. (Online). (http://www.azuarjuliandi.com/openarticles/korelasiregresi/ , diakses 23 Agustus 2011)

Kamal. 2011. Cara Mudah Menghitung Validitas dengan Excel. (Online). (http://www.igcomputer.com/2011/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-exc el/ , diakses 3 April 2011)

Putra Adnyana, Gede. 2011. Mengapa Guru Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran(RKP)?.(Online).(http://www.psb-psma.org/content/blog/4662-men gapa-guru-menyusun-rencana-kegiatan-pembelajaran-rkp , diakses 10 Februari 2011)

Sintia, Lia. 2009. Teori Kepuasan Kerja. (Online). (http://www.scribd.com/collections/2567546/kepuasan-kerja , diakses 30 Januari 2011)

Sudrajat, Akhmad. 2008. Tugas Guru Mata Pelajaran. (Online). (http://www.wordpress.com/2011/Tugas mata guru pelajaran/ , diakses 10 Februari 2011)

Tim Dapodik Biro Perencanaan Depdiknas. 2010. Rekap Data Sekolah Keseluruhan. (Online). (http://bandungkab.dapodik.org/2011/Rekap data sekolah keseluruhan/ , diakses 10 Februari 2011)

Yudha, Keken. 2010. Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja pada Karyawan Tenaga Kerumahtanggaan Fakultas di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha