Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja pada Sales Perusahaan "X" di Kota Bandung.

(1)

Abstrak

Penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan

kerja pada sales di perusahaan “X” di kota Bandung. Penelitian ini

menggunakan metode deskripsi dengan teknik survei. Populasi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 14 orang.

Menurut John M. Ivanchevich, kepuasan kerja memiliki tujuh faktor pendukung, yaitu faktor gaji/pay, pekerjaan itu sendiri/work it self, atasan langsung/supervisor, rekan kerja/co-workers, kesempatan promosi/promotion opportunities, kondisi kerja/working conditions, dan kemanan kerja/job security. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas menggunakan rumus Spearman dan reliabilitas menggunakan rumus split-half, diperoleh 46 item yang diterima dengan validitas berkisar antara 0,347 – 0,912 dan reliabilitas 1,00.

Dari hasil penelitian didapati bahwa 50% sales perusahaan “X” menghayati ketidakpuasan kerja dan 50% menghayati kepuasan kerja.

Berdasarkan penelitian, peneliti menyarankan memperluas cakupan penelitian. Selain itu, tidak hanya memperhatikan target penjualan yang harus dicapai tiap sales, namun juga harus tetap peduli dengan keadaan salesnya untuk menciptakan suasana nyaman namun tetap bertanggungjawab untuk dapat berkerja di perusahaan.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha Abstract

This study to obtain a picture of the description level of job satisfaction on

sales at “X” company at Bandung. This study uses a description method with

survey techiniques. Target population is this study amounted to 14 people.

According to John M. Ivanchevich, job satisfaction’s factors are seven, that is pay, work it self, supervisor, co-workers, promotion opportunities, working conditions, and job security. The meter used to measure job satisfaction is questionnaire that have been made by researcher. Based on test validity using

Spearman’s formula and reliability using the split-half formula, obtained 46 items received range 0,347 – 0,912 and 1,00 reliability.

From the research found 50% sales of “X” company get the unsatisfaction and 50% get the satisfaction.

Based on the study, researcher suggested to expand the scope of research. Moreover, not only pay attention to target for selling, but also to care the sales with create a pleasant atmosphere in the work for keep the responsibilities to the job to keep working in company.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ………. ii

KATA PENGANTAR ………. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN …… v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ……….. vi

ABSTRAK ……….. vii

ABSTRACT ……… viii

DAFTAR ISI ……….. ix

DAFTAR BAGAN ……….…… xiii

DAFTAR TABEL ……….….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……….…. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………... …. 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ……….. …. 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ……… …. 12


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

1.4.1 Kegunaan Teoritis ………... …. 12

1.4.2 Kegunaan Praktis ………... …. 12

1.5 Kerangka Pikir ……… …. 13

1.6 Asumsi Penelitian ……… …. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ……… …. 20

2.1.2 Faktor-faktor Kepuasan Kerja ……… …. 20

2.1.3 Pengaruh Kepuasan Kerja ………. …. 21

2.1.4 Hal-hal Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ……. …. 23

2.1.4.1 Pengertian Kebutuhan ……….. …. 24

2.1.4.2 Pengertian Nilai ………. 24

2.1.4.3 Pengertian Harapan ……….. … 25

2.2 Pengertian Karyawan ……….. … 26

2.2.1 Pengertian Sales ……… … 27

2.3 Teori Perkembangan 2.3.1 Masa Dewasa Awal 2.3.1.1 Pengertian Masa Dewasa Awal ………….. … 27

2.3.1.2 Karakteristik Masa Dewasa Awal ……….. … 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ………. … 29


(5)

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ……… ... 29

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian ……….. .... 31

3.3.2 Definisi Operasional ………. … 31

3.4 Alat Ukur 3.4.1 Kuesioner ……… ... 33

3.4.2 Prosedur Pengisian ……….. … 34

3.4.3 Sistem Penilaian ……….. … 35

3.4.4 Data Pribadi ………. … 36

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.4.5.1 Validitas Alat Ukur ………. … 37

3.4.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ………. … 38

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi Sasaran ……… … 39

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ………. … 39

3.6 Teknik Analisis Data ……….. … 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden dan Data Penunjang

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja … …. 41


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ………. …. 43

4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan …… …. 43 Terakhir

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Total Skor …… …. 44

4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Faktor-faktor … …. 45 Kepuasan Kerja

4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tabulasi ……. .…. 46 Silang Total Skor dan Kepuasan Kerja

4.3 Pembahasan ……….….. 49

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ……… …. 55

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis ………. … 56

5.2.2 Saran Praktis ………. … 56

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN


(7)

DAFTAR BAGAN

1.1Skema Kerangka Pikir


(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur

3.2 Tabel Kriteria Penilaian

4.1 Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja

4.2 Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital

4.3 Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Usia

4.4 Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

4.5 Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Total Skor Seluruh Item

4.6 Tabel Tabulasi Silang Antara Total Skor dan Faktor-faktor Kepuasan Kerja

4.7 Tabulasi Silang Antara Masa Bekerja dan Total Skor Seluruh Item

4.8 Tabulasi Silang Antara Status Marital dan Total Skor Seluruh Item

4.9 Tabulasi Silang Antara Usia dan Total Skor Seluruh Item


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Perusahaan

Lampiran 2 Kisi-kisi Alata Ukur Kepuasan Kerja

Lampiran 3 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 4 Kuesioner Kepuasan Kerja

Lampiran 5 Data Mentah Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 6 Gambaran Total Skor Seluruh Item Faktor-faktor Kepuasan Kerja


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki orang-orang yang bekerja di dalamnya atau yang sering disebut sumber daya manusia. Salah satu contohnya adalah sales. Seorang sales adalah seorang penjual, dimana biasanya penilaian seorang sales diukur dari volume penjualan yang sudah dicapai. Seorang sales akan berurusan langsung dengan konsumen, nasabah, pelanggan, atau klien mulai dari hal menawarkan produk sampai dengan produk tersebut terjual (terjadi transaksi).

Kunci keberhasilan perusahaan adalah pengelolaan sumber daya manusianya, termasuk sales-salesnya. Perusahaan memerlukan sales yang mau bekerja keras, berpikir secara kreatif, dan berkinerja unggul. Sales ini dikatakan penting dalam perkembangan dan kemajuan perusahaan, karena tanpa adanya mereka ini sebuah perusahaan tidak akan mampu untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Mengelola sumber daya manusia sebagai asset yang berharga, untuk dijaga dan dilatih, kini jauh lebih penting daripada sebelumnya.

Contohnya, dari 25 perusahaan besar dalam hal nilai pasar, 17 diantaranya adalah perusahaan Amerika, tiga perusahaan Jepang, dan empat perusahaan Inggris. Sebagai akibat dari integrasi global, tingkat pertumbuhan perdagangan dunia telah meningkat jauh lebih cepat dari produk domestik bruto dunia. Ini berarti perdagangan barang dan jasa antar Negara telah meningkat jauh lebih cepat dari produksi barang dunia. Untuk dapat bertahan dalam perubahan yang sangat


(11)

2

cepat dalam dunia global, perusahaan tidak hanya harus melakukan investasi modal, tapi juga melakukan investasi tenaga kerja yang terampil, akan memiliki dampak besar pada kemampuan perusahaan untuk bersaing di dunia yang semakin saling bergantung secara global (Ivancevich, 2007).

Penilaian berhasil atau tidaknya suatu perusahaan, tidak hanya dilihat dari seberapa pesat perkembangannya, tetapi juga dilihat dari seberapa besar usaha perusahaan dalam memperhatikan kepentingan karyawan, dimana hal ini berkaitan dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap karyawan. Menurut John M. Ivancevich (2007), kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang dimiliki pekerja mengenai pekerjaan mereka. Kepuasan kerja ini memiliki faktor-faktor pendukungnya, seperti gaji/pay merupakan jumlah upah yang diterima oleh sales dan dianggap upah yang wajar, pekerjaan itu sendiri/work it self adalah suatu keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan bertanggung jawab, kesempatan promosi/promotions

opportunities tentang tersedia atau tidaknya kesempatan untuk maju, atasan

langsung/supervisor terkait kemampuan dari seorang penyelia untuk menunjukkan minat dan perhatian terhadap karyawan, rekan kerja/coworkers suatu keadaan dimana rekan sekerja menunjukkan sikap bersahabat dan menolong, kondisi kerja/working conditons merupakan keadaan dimana seorang karyawan peduli dengan lingkungan kerja yang baik untuk kenyamanan dirinya secara pribadi termasuk dalam memudahkannya mengerjakan tugas-tugas pekerjaannya, dan keamanan kerja/job security adanya rasa aman yang diperoleh dari suasana kerja yang menyenangkan, tidak ada rasa takut akan suatu hal yang


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha tidak pasti, tidak khawatir diberhentikan tiba-tiba, serta kenyamanan yang diperoleh karyawan selama bekerja.

Apabila faktor-faktor ini tidak dapat dipenuhi maka akan muncul yang namanya ketidakpuasan, dimana ketidakpuasan karyawan ini memiliki bentuk yang berbeda-beda selaras dengan ketidakpuasan yang sedang dihadapi karyawan tersebut, yang juga memberi pengaruh pada absensi, performance kerja, dan

turnover karyawan dalam perusahaan. Oleh karena itu, kepuasan kerja

mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun organisasi, terutama untuk menciptakan keadaan positif dilingkungan kerja.

Perusahaan “X” merupakan perusahaan berkembang yang bergerak dalam

bidang PBAK (Pedagang Besar Alat Kesehatan), perusahaan ini berdiri sejak

tahun 1982. Perusahaan “X” memiliki visi dan misi sebagai berikut, visi

perusahaan menjadi penyedia alat kesehatan terbaik di Indonesia, dan misi perusahaan adalah memberikan solusi terbaik dengan pelayanan dan produk berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat, membantu pemeliharaan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan secara mandiri, dan meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh karyawan, mitra kerja, dan pemilik perusahaan. Perusahaan “X” memiliki orang-orang yang bekerja di dalamnya yang sering disebut karyawan, karyawan yang akan dibahas dibagian ini adalah di bagian sales marketing.

Perusahaan “X” ini beroperasi dari hari senin hingga jumat pukul 08.30


(13)

4

Bagi perusahaan “X” peran sales sangat penting, tanpa sales perusahaan

“X” tidak mampu melakukan penjualan produknya baik di dalam maupun ke luar

daerah lain. Kinerja sales yang buruk akan menyebabkan menurunnya profit bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan lebih memerhatikan kinerja

sales-nya.

Sales perusahaan “X” ini bekerja dalam kerjasama tim, yang terbagi menjadi dua bagian yaitu sales bagian dalam kota dan luar kota. Sales bagian dalam kota ruang lingkupnya sekitaran kota Bandung, sedangkan luar kota hingga ke daerah-daerah seperti Purwakarta, Pangandaran, Tasikmalaya, Jakarta hingga sampai ke daerah Jawa Timur. Pembagian kerjanya diatur oleh dua orang

supervisor, masing-masing membawahi satu orang wakil supervisor dan lima

sampai enam orang sales.

Dua orang supervisor pada bagian sales diharapkan mampu menjaga dan mengatur kinerja para salesnya. Target penjualan yang diberikan perusahaan untuk tiap bulannya berbeda satu sama lainnya tergantung dari area jangkauan mereka masing-masing (di dalam kota atau luar kota). Target penjualan sales di luar kota lebih besar dibandingkan dengan target penjualan yang didalam kota, yaitu untuk dalam kota >100juta perbulannya sedangkan di luar kota >300juta. Rata-rata sales ini telah bekerja lebih dari tiga tahun, dikarenakan dari awal kerja sales ini tidak akan langsung menjadi karyawan tetap, namun memiliki masa kontrak yang berbeda-beda, dilihat dari penilaian hasil kerja nantinya.


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha Target omset per-bulannya untuk tiap tim adalah minimal 1,5 Miliar untuk dalam kota dan untuk luar kota minimal 2,5 miliar. Total target omset untuk sales per-bulannya adalah minimal 4 miliar dari total penjualan keseluruhan perusahaan

“X” 8 miliar. Diharapkan sales perusahaan “X” ini dapat mencapai 50% dari

besaran target keseluruhan yang ditentukan oleh perusahaan.

Dalam menetapkan target omset tersebut perusahaan memiliki pertimbangannya sendiri yaitu untuk menutup pengeluaran dan biaya-biaya yang diberikan dan dikeluarkan selama sales melakukan tugasnya dilapangan, yaitu biaya transportasi/bensin, biaya makan per-orang setiap harinya, biaya dinas keluar kota berikut penginapan bagi sales yang bertugas, biaya operasional kendaraan yang dipakai sales, dan penghitungan biaya komisi bagi sales yang nantinya dapat memenuhi target. Pengeluaran-pengeluaran perusahaan “X” untuk tim sales nya diharapkan dapat berimbang dengan yang diberikan sales ini nantinya, yaitu dengan dapat mencapai penetapan yang ditentukan yaitu pencapaiannya yang harus 100%.

Mengenai pendapatan, perusahaan “X” memberikan upah kerja yang sesuai UMK (Upah Minimum Kota) daerah Kota Bandung. Demi menjaga kinerja

salesnya setiap tahun ada kenaikan gaji yang diberikan perusahaan yang

disesuaikan dengan surat keputusan dari BPJS ketenagakerjaan, dan juga adanya bonus berupa komisi apabila target penjualan terpenuhi ataupun bila melebihi target, serta diberikannya tunjangan-tunjangan hari raya dan pensiun (Gaji), menyediakan kesempatan untuk naik pangkat seperti menjadi supervisor,


(15)

6

kriterianya akan dilihat dari lamanya bekerja dan kinerja sales selama bekerja di perusahaan (Promosi).

Perusahaan pun memberikan fasilitas kendaraan seperti mobil dan sopir ekspedisi untuk mengirim barang pesanan kepada pelanggan dan untuk mencari pelanggan demi menunjang kinerja salesnya. Diberikannya uang tambahan untuk transportasi dan uang makan untuk mendukung pekerjaan tersebut, terutama bagi

sales bagian luar kota (Kondisi Kerja), serta adanya surat kontrak yang juga

menegaskan bahwa pekerjaan ini akan aman dan dipastikan mereka akan tetap bekerja dalam perusahaan ini, selama sales-sales ini tidak melakukan pelanggaran dalam pekerjaannya (Keamanan Kerja).

Perusahaan melengkapi pekerjaan sales dengan adanya kerjasama tim dapat dilihat dari adanya pembagian bonus total yang disesuaikan dengan pemenuhan target di tiap tahunnya, akan dihitung per-tim kerja (Rekan Sekerja), perusahaan memberikan tugas yang jelas sebagaimana mestinya seorang sales yaitu seperti bersikap jujur dalam bekerja, mencari pelanggan dan memenuhi target penjualan demi keuntungan perusahaan (Pekerjaan itu sendiri), dan sales harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada atasan langsung mereka masing-masing berupa laporan kunjungan dan PO/pre-order dari tiap konsumen yang dikunjungi tiap harinya (Supervisor). Adapun harapan perusahaan dengan memberikan fasilitas dan penghasilan/tunjangan tersebut diatas adalah perusahaan

“X” mengharapkan kinerja salesnya akan menjadi lebih baik, karena jikalau


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha bisa berkembang dan tetap menjaga keberlangsungan perusahaan ini di dunia persaingan bisnis.

Dari data hasil wawancara dengan manager keuangan perusahaan “X” di

tahun 2013 ditemukan adanya masalah pada kinerja/performance kerja sales-sales ini yaitu kesulitan dalam pemenuhan target penjualan tiap bulannya, terjadinya pencurian barang serta uang milik perusahaan yang dilakukan sebagian besar oleh para salesnya, kemudian dari awal tahun 2011 hingga awal tahun 2013 adanya

turnover atau keluarnya sales dari pekerjaannya dengan alasan yang tidak jelas

sampai 50%, dan sampai saat ini tinggal 14 orang sales, dari 24 orang sales sebelumnya. Absensi dalam setahun sekitar 75% sales sering tidak mengisi daftar hadir dengan alasan ada tugas follow-up atau panggilan dari pelanggan, namun ini tidak menjadi masalah. Absensi menjadi masalah karena sales-sales yang tidak mengisi daftar hadir tersebut masih saja tidak bisa memenuhi target penjualan yang diharapkan perusahaan. Performance kerja menjadi masalah karena target penjualan yang sering tidak terpenuhi tiap bulannya, untuk yang dalam maupun luar kota.

Para sales diberikan jatah cuti enam hari dalam satu tahun, dan apabila tidak digunakan dalam masa waktu yang ditentukan, sisa cuti tersebut akan diuangkan. Kebanyakan dari para sales ini telah menggunakan jatah cuti mereka dengan berbagai alasan. Dalam hal ini sales masalah absensi tidak terlalu dipermasalahkan karena sales tidak harus selalu hadir dan mengisi absensi di kantor, dan harus mencantumkan tanda tangan atasan masing-masing yang memberi izin. Sales-sales juga diminta untuk memberitahukan hasil kerja


(17)

8

hariannya berupa order harian dan jadwal kunjungan harian yang nantinya dituliskan dalam bentuk laporan tertulis yang dikerjakan di kantor perusahaan.

Tahun 2012 ditemukan adanya penurunan performance kinerja yang menyebabkan terjadinya pemecatan yang besar karyawan perusahaan “X” yaitu 10 orang karyawan perusahaan “X” melakukan kejahatan mencuri barang dan uang milik perusahaan dan 7 diantaranya adalah bagian sales adapun alasan yang ditemukan yaitu dikarenakan adanya kesempatan dan kebutuhan mendesak dalam pemenuhan kehidupan mereka. Sanksi yang diberikan perusahaan bagi para sales yang melakukan kejahatan tersebut adalah melaporkan kepada polisi dan dipenjarakan. Perusahaan pun mencatat bahwa pernah mengalami penurunan profit sebesar 40% yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan ini sendiri, dikarenakan target penjualan selama tiga bulan berturut-turut tidak terpenuhi oleh para salesnya.

Perusahaan “X” ini mempersepsikan telah memberikan yang terbaik guna

menunjang pekerjaan setiap karyawannya termasuk di bagian sales namun ternyata hasil yang diterima perusahaan tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan perusahaan, perusahaan “X” sempat mengalami krisis keuangan yang mengancam kehidupan perusahaan. Salah satu penyebab penurunannya dikarenakan performance kerja salesnya yang kian menurun, sehingga sampai saat ini perusahaan masih dalam proses perbaikan diri.

Dari survei yang dilakukan kepada tiga orang sales ditemukan keluhan-keluhan yang dikemukakan mereka, antara lain 100% sales ini merasa pekerjaan


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha yang mereka lakukan semakin hari semakin terasa berat terutama tuntutan dalam mencari pelanggan-pelanggan baru dan mengenai pemenuhan target penjualan untuk tiap bulannya (pekerjaan itu sendiri), kondisi kerja panas dan berdebu karena mereka bekerja diluar kantor (kondisi kerja), sebanyak 60,6% sales mengatakan apabila akan melakukan peminjaman uang prosesnya sulit dan memakan yang lama. 30,3% diantaranya mengatakan promosi untuk kenaikan jabatan tidak transparan, tidak adanya kepastian kapan dan bagaimana yang harus dilakukan untuk mendapatkan jabatan baru (promosi), 60,6% sales juga mengatakan adanya sikap tidakprofesionalan rekan sekerja mereka terutama dalam masalah pemenuhan target penjualan (rekan sekerja). Sebanyak 100% dari ketiganya menyatakan gaji yang mereka terima cukup namun pas-pasan apabila digunakan untuk pemenuhan hidup mereka sehari-hari (gaji), tetapi bagi mereka

bekerja diperusahaan “X” ini sangat penting karena saat ini sulit untuk

mendapatkan pekerjaan lain mengingat tingkat pendidikan mereka yang tidak

tinggi, adapun bekerja di perusahaan “X” ini karena ajakan saudara dan mereka

mengatakan bekerja di perusahaan ini demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Bagi mereka perusahaan “X” sebenarnya sudah cukup baik dalam mengayomi para karyawannya terutama salesnya. Dari data tersebut diatas para

sales ini mempersepsikan bahwa perusahaan belum mampu memberikan

penghargaan yang jelas dan semangat pada mereka guna membantu mereka makin giat dalam bekerja di perusahaan ini. Sementara ini dapat disimpulkan bahwa terlihat adanya ketidakpuasandari sales-sales pada perusahaan “X” ini.


(19)

10

Dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif sales menghayati agar perusahaan lebih memerhatikan kondisi mereka, tidak hanya menuntut dalam pemenuhan target yang kian hari makin meningkat/tinggi sedangkan kondisi pembelian masyarakat sekarang ini sedang menurun dilihat dari target penjualan tahun ke tahunnya. Sales juga mengharapkan sistem komisi agar dibuat sedemikian rupa sehingga mereka dapat merasa usaha mereka dihargai walaupun masih kurang dari target yang ditentukan. Kenaikan gaji dan biaya-biaya lainnya seperti biaya bensin dan parkir juga mereka harapkan agar lebih adil karena hal yang terkait dengan uang ini sangat sensitif bagi para sales ini.

Sales di perusahaan “X” semuanya sudah merupakan karyawan tetap,

yaitu 14 orang. Syarat penetapan sales menjadi karyawan tetap adalah untuk sales yang telah bekerja 3 tahun dan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan. Hampir tidak ada perbedaan antara hak dan kewajiban dari karyawan kontrak dan tetap, perbedaannya hanya ada di 3 bulan pertama bekerja gaji yang diterima karyawan kontrak belum mendapatkan UMR, di bulan keempat pendapatan yang diterima disesuaikan dengan UMR. Hak lainnya yang terkait masalah gaji juga sama dengan yang diterima karyawan tetap setiap tahun akan ada kenaikan gaji, juga akan mendapatkan bonus apabila target omset tercapai. Hak yang tidak dapat diperoleh oleh sales berstatus karyawan kontrak adalah kenaikan jabatan, serta keamanan kerja untuk dapat terus bekerja di perusahaan tidak terjamin.

Kewajiban karyawan kontrak dan tetap tidak memiliki perbedaan yang mendasar, karena sales tersebut sama-sama memiliki tugas untuk mencapai target


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha omset yang ditentukan dan dengan kondisi kerja di lapangan yang sama, hanya saja sales berstatus kontrak diarahkan untuk dapat lebih memfollow-up konsumen yang selama ini hampir tidak pernah dikunjungi. Diharapkan juga sales berstatus kontrak dapat bekerjasama dengan supervisor dan rekan kerja mereka dengan sebaik mungkin.

Sales yang puas akan tampak dari kinerja mereka yang meningkat, seperti performance kerja yang dapat memenuhi target penjualan tiap bulannya, sedikit

mengeluh, serta lebih semangat dan giat dalam bekerja, serta tingkat turnover yang rendah. Sales yang tidak puas akan sebaliknya, yaitu performance kerja yang dapat sulit memenuhi target penjualan tiap bulannya, sering mengeluh, dan tidak semangat dalam bekerja, serta tingkat turnover yang tinggi.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh sales yang

bekerja di perusahaan “X” kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin mengetahui seperti apakah tingkat kepuasan kerja dari

sales perusahaan “X” di kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini ingin memeroleh data dan gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja yang dirasakan sales perusahaan “X” di kota Bandung.


(21)

12

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dilihat dari faktor-faktor kepuasan kerja pada sales perusahaan “X” di kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi mengenai tingkat kepuasan kerja pada sales di

perusahaan “X” di kota Bandung bagi bidang ilmu Psikologi Industri dan

Organisasi.

2. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat kepuasan kerja pada sales perusahaan

“X” di kota Bandung.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini akan dijadikan bahan evaluasi dan masukan bagi pemilik perusahaan “X” mengenai kepuasan kerja sales-nya,

sehingga dapat membantu pihak perusahaan “X” untuk

meningkatkan kepuasan kerja para sales-nya dan dapat

menguntungkan pihak perusahaan “X”.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para supervisor mengenai tingkat kepuasan kerja para sales-nya


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha sehingga dapat mengetahui faktor-faktor mana yang harus dipertahankan, serta meningkatkan faktor yang tergolong rendah.

1.5 Kerangka Pikir

Sebagian besar para sales perusahaan “X” di kota Bandung ini berada pada masa dewasa awal, yaitu sekitar usia 20-40 tahun (Santrock, 2004). Rentang usia ini merupakan usia produktif, dimana seseorang mampu melepaskan ketergantungannya mula-mula dari orang tua, selanjutnya dari teman-teman hingga mencapai taraf otonomi baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bukti kemandirian pada masa dewasa awal, mereka sudah mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih menetap serta dapat membuat keputusan tentang nilai-nilai, keluarga, gaya hidup, maupun karir.

Individu dewasa juga memiliki kesadaran yang besar dalam komitmen untuk memilih pekerjaan. Pemilihan pekerjaan atau karir dipengaruhi oleh berbagai macam faktor termasuk kecerdasan, kepribadian, dan pengalaman-pengalaman dalam keluarga (Santrock, 2004). Terdapat beragam karier yang dapat dipilih dan dijalani oleh individu, salah satunya adalah sebagai seorang sales.

Sales-sales membawa segala kebutuhan, nilai, dan harapan-harapan

mereka di dalam pekerjaannya. Kebutuhan ini merujuk pada kekurangan yang dialami seorang individu pada suatu waktu tertentu, kekurangan inilah yang nantinya ingin dipenuhi dalam kehidupan sehari-harinya (Ivancevich, 2005).


(23)

14

Kebutuhan yang dimaksud disini adalah berupa gaji/upah yang mereka terima setelah melakukan sesuatu bagi perusahaan, contohnya berupa kebutuhan untuk mendapatkan pekerjaan, kebutuhan untuk memiliki penghasilan, adanya kebutuhan untuk naik pangkat semakin tinggi pangkat maka semakin tinggi penghasilan, kebutuhan memiliki teman sekerja dan atasan yang baik, kondisi kerja yang mendukung pekerjaan dan kebutuhan akan jaminan keamanan dalam melakukan setiap pekerjaan mereka.

Nilai merupakan keinginan afektif, kesadaran, atau keinginan yang membimbing perilaku (Ivancevich, 2005). Contoh, memiliki pekerjaan adalah hal penting bagi sales, melakukan pekerjaan dengan baik akan mempermudah mendapatkan promosi.

Teori ekpektasi mengacu pada teori penghargaan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa konstruk teori ekspektasi menyediakan suatu dasar yang penting untuk mengklasifikasikan penghargaan. Dalam beberapa situasi, tidaklah mungkin untuk menyediakan penghargaan yang dianggap berharga dan disukai. Oleh karena itu, pemimpin sering kali harus meningkatkan rasa keinginan akan bentuk penghargaan yang lain lain (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2005). Setiap sales memiliki harapan untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan, memiliki pekerjaan yang baik, mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat atas apa yang dikerjakan mereka bagi perusahaan, memiliki teman dan atasan yang baik dan mampu bekerjasama, kondisi kerja mereka yang mendukung pekerjaan dan keamanan kerja yang menjamin pekerjaan mereka akan bertahan lama.


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha Dari semua nya diatas kebutuhan, nilai, dan harapan adalah faktor-faktor penting yang dibawa tiap-tiap individu di dalam hidup mereka sehari-hari dimana terdapat perbedaan dari individu yang satu dengan individu yang lainnya.

Sales juga memiliki usia, masa mulai bekerja di dalam perusahaan yang

berbeda, pendidikan terakhir yang juga berbeda satu sama lainnya dan status marital dimana ada yang sudah menikah juga ada yang belum. Ini merupakan bagian yang telah ada dan dibawa masing-masing sales sebelum mereka masuk ke dalam lingkungan dimana mereka bekerja.

Hal yang menjadi bagian dari diri sales tersebut dapat mempengaruhi

performance kerjanya di dalam perusahaan, masalah absensi, juga pengaruh turnover yang akan terjadi ke depannya. Ini terkatit dengan kepuasan kerja tiap

individu di dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

Menurut Ivanchevich, Matteson, & Konopaske (2007) mengatakan kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan mereka. Hal tersebut dihasilkan dari persepsi mereka mengenai pekerjaan mereka dan tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi. Ivancevich mengembangkan tujuh faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja. Ketujuh faktor ini menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan.

Pertama faktor Gaji/Pay yang merupakan jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran dengan pekerjaan yang dilakukan. Contoh, pembayaran yang diterima kepala bagian sales berbeda


(25)

16

dengan penerimaan sales yang sebagai staff, karena tanggung jawab dan target omset yang ditetapkan berbeda.

Kedua, Pekerjaan itu sendiri/Work it self, suatu keadaan dimana tugas pekerjaan dianggap menarik, memberikan kesempatan untuk belajar dan bertanggung jawab. Contoh, reaksi yang dimunculkan sales dengan adanya penetapan target omset yang disesuaikan dengan komisi yang nantinya akan diterima.

Ketiga, Promosi/promotion tentang tersedia atau tidaknya kesempatan untuk maju. Contoh, adanya kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan seperti menjadi asisten supervisor.

Keempat, Supervisor/Supervision kompetensi teknis dan keterampilan interpersonal dari atasan langsung. Contoh, supervisor mengawasi langsung dan memberikan bantuan serta arahan kepada bawahannya masing-masing agar dapat menyelesaikan tiap tugas yang diberikan perusahaan.

Kelima, Rekan kerja/co-workers sejauh mana rekan kerja bersahabat, kompeten, dan memberikan dukungan. Contoh, rekan kerja yang kompeten akan dapat membantu mencapai target omset tiap tahun, dengan cara bersama-sama berusaha menyelesaikan tugas tiap bulannya, dan tidak hanya berpangku tangan.

Keenam, Kondisi pekerjaan, sejauh mana lingkungan kerja fisik memberikan kenyamanan dan mendukung produktivitas. Contoh, lingkungan kerja sales lebih banyak berada diluar ruangan dan memiliki jarak tempuh yang berbeda tiap tim nya.


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha Ketujuh, Keamanan pekerjaan keyakinan bahwa posisi seseorang relatif aman dan ada peluang untuk dapat terus bekerja dalam organisasi. Contoh, apabila

sales telah diangkat menjadi karyawan tetap maka lebih memungkinkan mereka

untuk merasa yakin bahwa mereka akan bias terus bekerja di perusahaan.

Faktor-faktor inilah yang akan mendukung munculnya kepuasan kerja pada karyawan, dan juga diharapkan muncul pada kepuasan kerja sales

perusahaan “X”. Apabila faktor-faktor ini tidak dapat dipenuhi maka akan muncul

yang namanya ketidakpuasan, dimana ketidakpuasan karyawan ini memiliki bentuk yang berbeda-beda selaras dengan ketidakpuasan yang sedang dihadapi karyawan tersebut. Jika kebijakan perusahaan “X” banyak yang dipersepsi positif atau mendukung dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja maka sales akan merasakan kepuasan kerja. Sementara jika kebijakan perusahaan “X” lebih dipersepsi negatif atau tidak mendukung faktor-faktor kepuasan kerja maka karyawan akan merasakan ketidakpuasan kerja (Ivanchevich, Matteson & Konopaske, 2007).

Kepuasan kerja yang tinggi akan terlihat dari kinerja salesnya yang baik yaitu lebih produktif, seperti dalam performance kerja yang dapat memenuhi target penjualan tiap bulannya, sedikit mengeluh, semangat dalam bekerja dan tingkatan turnover yang rendah, sedangkan sales yang tidak mendapatkan kepuasan kerja/rendah akan kurang produktif dalam bekerja dan memiliki

performance kerja yang kurang terutama terlihat dalam pemenuhan target yang

diberikan perusahaan, sering mengeluh, dan tidak semangat dalam bekerja serta tingkatan turnover yang tinggi.


(27)

18

Kepuasan kerja ini dikatakan penting karena merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan tiap-tiap perusahaan agar perusahaan tersebut dalam berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Secara skematik, kerangka pemikirannya dapat digambarkan sebagai berikut:

1.1Skema Kerangka Pikir Faktor-faktor :

- upah/gaji

- pekerjaan itu sendiri - kesempatan promosi - supervisi

- teman sekerja - kondisi kerja - keamanan kerja

Sales Perusahaan

“X” kota

Bandung

Kepuasan Kerja

Puas

Tidak Puas - Need

- Nilai - Harapan

- Usia

- Masa Bekerja - Pendidikan Terakhir - Status Marital


(28)

19

Universitas Kristen Maranatha 1. 6 Asumsi Penelitian

1. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh nilai, kebutuhan, dan harapan dari karyawannya.

2. Kepuasan kerja dihasilkan dari persepsi sales mengenai tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi.

3. Apabila faktor-faktor gaji, teman sekerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, keamanan kerja, promosi, dan kondisi kerja, yang menjadi faktor kepuasan kerja ini dipersepsi secara positif, maka

sales perusahaan “X” akan merasakan, melakukan, dan

memikirkan kepuasan kerja.

4. Apabila faktor gaji, teman sekerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, keamanan kerja, promosi, dan kondisi kerja, yang menjadi faktor kepuasan kerja dipersepsi secara negatif, maka sales perusahaan

“X” akan merasakan, melakukan, dan memikirkan ketidakpuasan

kerja.

5. Kepuasan kerja bersifat individual sehingga sales perusahaan “X” memiliki penghayatan kepuasan kerja yang berbeda-beda.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pengolahan data mengenai kepuasan kerja pada sales di perusahaan “X” kota Bandung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a)Sales di perusahaan “X” menghayati ketidak puasan kerja yang seimbang dengan kepuasan kerja.

b)Total persentase dari faktor-faktor kepuasan kerja yang merupakan ketidak puasan kerja berkisar 50% dan yang puas adalah 50%.

c)Dilihat dari faktor kepuasan kerja, persentase tidak puas tertinggi adalah faktor pekerjaan itu sendiri/work it self, faktor kondisi kerja/working

conditions, dan faktor keamanan kerja/job security.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pengolahan data mengenai kepuasan kerja sales di perusahaan “X” di kota Bandung, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :


(30)

56

Universitas Kristen Maranatha 5.2.1 Saran Teoritis

a) Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan meneliti tentang kepuasan kerja beserta faktor-faktor pendukung kepuasan kerja.

b) Disarankan untuk peneliti lain agar memperluas cakupan penelitian dengan meneliti sampel penelitian di pabrik, perusahaan atau organisasi lainnya, sehingga dalam penelitian lainnya hasil yang diperoleh dapat lebih terlihat mengenai kepuasan kerja secara signifikan.

c) Disarankan untuk peneliti lain agar mempergunakan data penunjang guna menjaring data yang lebih akurat dan cakupan yang lebih luas.

5.2.2 Saran Praktis

a) Disarankan kepada Pimpinan perusahaan untuk tidak hanya memperhatikan target-target penjualan yang harus dicapai tiap-tiap sales, namun juga harus dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan nyaman dalam bekerja. Hal ini dapat mendorong para sales untuk bertahan dalam perusahaan.

b) Disarankan kepada Pimpinan ataupun Supervisor sales untuk lebih peduli/care terhadap apa yang sales kerjakan, tidak hanya menunggu hasil kerja mereka di akhir (pencapaian target) namun ikut turun tangan melihat dan mengarahkan saat sebelum mereka terjun ke lapangan, sehingga sales dapat merasa aman dan nyaman untuk dapat terus bekerja di perusahaan.


(31)

57

c) Disarankan kepada Pimpinan dan Supervisor sales untuk lebih tegas namun masih dalam arah yang jelas dan terbuka, terutama dalam memberikan tugas yang wajib mereka penuhi dan yang mana yang boleh untuk tidak dipenuhi. Hal ini terkait juga dengan punishment yang diberikan apabila ada tugas yang wajib namun tidak terpenuhi.


(32)

55

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, John M., Matteson, Michael T., Konopaske, Robert. 2007. Perilaku

dan manajemen organisasi. Diterjemahkan oleh Gina Gania. Jakarta: Penerbit

Erlangga

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological testing: Design, analysis, and use. Massachucetts: Allyn & Bacon

Nazir, Mohammad. 2003. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Siegel, Sidney. 1988. Statistik non parametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: PT. Gramedia

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga


(33)

DAFTAR RUJUKAN

Selviana, Wijaya. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Kepuasan Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. 2012. Bandung

Margareta, Ricka. Studi Deskriptif Mengenai Profil Komitmen Organisasi Pada

Karyawan Bagian Produksi Pabrik “X” di Kota Tasikmalaya. 2013.

Bandung

www.visijobs.com publikasi.umy.ac.id id.wikipedia.org

www.indomarketbiz.com rezadpbpi.wordpress.com


(1)

19

1. 6 Asumsi Penelitian

1. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh nilai, kebutuhan, dan harapan dari karyawannya.

2. Kepuasan kerja dihasilkan dari persepsi sales mengenai tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi.

3. Apabila faktor-faktor gaji, teman sekerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, keamanan kerja, promosi, dan kondisi kerja, yang menjadi faktor kepuasan kerja ini dipersepsi secara positif, maka sales perusahaan “X” akan merasakan, melakukan, dan memikirkan kepuasan kerja.

4. Apabila faktor gaji, teman sekerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, keamanan kerja, promosi, dan kondisi kerja, yang menjadi faktor kepuasan kerja dipersepsi secara negatif, maka sales perusahaan “X” akan merasakan, melakukan, dan memikirkan ketidakpuasan kerja.

5. Kepuasan kerja bersifat individual sehingga sales perusahaan “X” memiliki penghayatan kepuasan kerja yang berbeda-beda.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pengolahan data mengenai kepuasan kerja pada sales di perusahaan “X” kota Bandung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a)Sales di perusahaan “X” menghayati ketidak puasan kerja yang seimbang dengan kepuasan kerja.

b)Total persentase dari faktor-faktor kepuasan kerja yang merupakan ketidak puasan kerja berkisar 50% dan yang puas adalah 50%.

c)Dilihat dari faktor kepuasan kerja, persentase tidak puas tertinggi adalah faktor pekerjaan itu sendiri/work it self, faktor kondisi kerja/working conditions, dan faktor keamanan kerja/job security.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui pengolahan data mengenai kepuasan kerja sales di perusahaan “X” di kota Bandung, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :


(3)

56

5.2.1 Saran Teoritis

a) Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan meneliti tentang kepuasan kerja beserta faktor-faktor pendukung kepuasan kerja.

b) Disarankan untuk peneliti lain agar memperluas cakupan penelitian dengan meneliti sampel penelitian di pabrik, perusahaan atau organisasi lainnya, sehingga dalam penelitian lainnya hasil yang diperoleh dapat lebih terlihat mengenai kepuasan kerja secara signifikan.

c) Disarankan untuk peneliti lain agar mempergunakan data penunjang guna menjaring data yang lebih akurat dan cakupan yang lebih luas.

5.2.2 Saran Praktis

a) Disarankan kepada Pimpinan perusahaan untuk tidak hanya memperhatikan target-target penjualan yang harus dicapai tiap-tiap sales, namun juga harus dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan nyaman dalam bekerja. Hal ini dapat mendorong para sales untuk bertahan dalam perusahaan.

b) Disarankan kepada Pimpinan ataupun Supervisor sales untuk lebih peduli/care terhadap apa yang sales kerjakan, tidak hanya menunggu hasil kerja mereka di akhir (pencapaian target) namun ikut turun tangan melihat dan mengarahkan saat sebelum mereka terjun ke lapangan, sehingga sales


(4)

57

c) Disarankan kepada Pimpinan dan Supervisor sales untuk lebih tegas namun masih dalam arah yang jelas dan terbuka, terutama dalam memberikan tugas yang wajib mereka penuhi dan yang mana yang boleh untuk tidak dipenuhi. Hal ini terkait juga dengan punishment yang diberikan apabila ada tugas yang wajib namun tidak terpenuhi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, John M., Matteson, Michael T., Konopaske, Robert. 2007. Perilaku dan manajemen organisasi. Diterjemahkan oleh Gina Gania. Jakarta: Penerbit Erlangga

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological testing: Design, analysis, and use. Massachucetts: Allyn & Bacon

Nazir, Mohammad. 2003. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Siegel, Sidney. 1988. Statistik non parametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: PT. Gramedia

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Selviana, Wijaya. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Kepuasan Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro di Pamanukan. 2012. Bandung

Margareta, Ricka. Studi Deskriptif Mengenai Profil Komitmen Organisasi Pada

Karyawan Bagian Produksi Pabrik “X” di Kota Tasikmalaya. 2013.

Bandung www.visijobs.com publikasi.umy.ac.id id.wikipedia.org

www.indomarketbiz.com rezadpbpi.wordpress.com