Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham pada Perusahaan Dalam Indeks LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Investments in shares in the capital market requires some information to assist in making the right decision. The relevant information can be used as an indicator in determining stock prices. The purpose of this study to determine the influence of return on assets (ROA), earnings per share (EPS), and the SBI interest rate listed on the Indonesia Stock Exchange. The method used in this study is hypothesis testing methods. Financial data is taken from the company in the index LQ45 listed in Indonesia Stock Exchange in 2010. Research hypotheses were analyzed using multiple regression methods, as well as the F test and t test with significance level of 5%. The results are partially shown ROA and EPS influence on stock price. While the SBI interest rate has no effect on stock price. Simultaneously shows that the ROA, EPS, and the SBI interest rate have effect on stock price.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Investasi saham di pasar modal membutuhkan beberapa informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Informasi yang relevan dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan harga saham. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh return on assets (ROA), earning per share (EPS), dan tingkat suku bunga SBI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian hipotesis. Data Keuangan diambil dari perusahaan dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010. Hipotesis penelitian dianalisis menggunakan metode regresi berganda, serta uji F dan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. Sementara tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan menunjukkan bahwa ROA, EPS, dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap harga saham.
Kata-kata kunci : ROA, EPS, tingkat suku bunga SBI, harga saham
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GRAFIK...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.1Pengertian Pasar Modal ... 8
2.1.1.2Fungsi Pasar Modal ... 9
2.1.2 Produk – Produk Pasar Modal ... 11
2.1.2.1Pengertian Saham ... 12
2.1.2.2Jenis – jenis Saham... 13
2.1.3 Analisis Investasi ... 14
2.1.3.1Technical Analysis ... 14
2.1.3.2Fundamental Analysis ... 15
2.1.4 Tingkat Suku Bunga SBI ... 17
2.2 Kerangka Pemikiran ... 18
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 23
2.3.1 Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham...23
2.3.2 Pengarun Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham...24
2.3.3 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham...24
2.3.4 Pengaruh Return On Asset (ROA), EarningPer Share(EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham...25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
3.1Populasi dan Penentuan Sample ... 26
3.2Jenis dan Sumber Data yang Digunakan ... 28
3.3Metode yang Digunakan ... 29
3.4Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.5Operasionalisasi Variabel ... 30
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 32
3.6.1.1Uji Normalitas ... 32
3.6.1.2Uji Heteroskedastisitas ... 32
3.6.1.3Uji Autokorelasi ... 33
3.6.1.4Uji Multikolinearitas... 34
3.7Pengujian Hipotesis ... 34
3.7.1 AnalisisPersamaanRegresiLinear Berganda... 34
3.7.2 Uji Parsial (Uji-t)... 35
3.7.3 Uji Simultan (Uji-F)...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1Hasil Pengumpulan Data... 37
4.2 Asumsi Klasik Analisis Regresi...45
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas...48
4.2.3 UjiAutokorelasi...50
4.2.4 Uji Multikolonieritas...51
4.3 Persamaan Model regresi...53
4.4Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial...54
4.4.1 Pengaruh Return On Asset Terhadap Harga Saham... 54
4.4.2 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham...56
4.4.3 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham...57
4.5Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 58
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1Simpulan ... 63
5.2Keterbatasan Penelitian ... 64
5.3 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 69
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 26
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan ... 37
Tabel 4.2 Data Return On Asset/ROA (X1) ... 39
Tabel 4.3 Data Earning Per Share/EPS (X2) ... 40
Tabel 4.4 Data Tingkat Suku Bunga SBI (X3) ... 42
Tabel 4.5 Data Harga Saham (Y) ... 43
Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 45
Tabel 4.7 Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 47
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas ... 48
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ... 51
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ... 52
Tabel 4.11 Koefisien Regresi ... 53
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Parsial ... 54
Tabel 4.13 Pengujian Koefisien Regresi ... 58
(9)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 48 Grafik 4.2 Scatterplots ... 49
(10)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Daftar Perusahaan Dalam Indeks LQ45 Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010 ... 69 Lampiran B Data Keuangan Perusahaan Tahun 2010 ... 71 Lampiran C Data Penelitian ... 131
(11)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Iklim ekonomi Indonesia terkena „angin panas‟ masalah ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Meskipun begitu, bisnis lokal yang berkembang pesat menjadi alasan utama Indonesia mungkin tidak terpuruk terlalu jauh. Bahkan, pebisnis lokal seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk melebarkan sayap dengan masuk ke pasar modal. Pasalnya, investor yang ogah dengan bisnis Barat kini mulai melirik negara berkembang.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dr. Sahala Lumban Gaol, staf ahli Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kebijakan publik. “Pasar modal sangat dipengaruhi kondisi ekonomi global. Saat ini, seperti kita ketahui, kondisi ekonomi Amerika Serikat dan Eropa tertimpa masalah. Defisit dana di negara maju
bisa bedampak pada surplus di negara berkembang. “Perusahaan yang maju
seharusnya mulai melirik dunia global agar memperoleh aliran modal, terutama dengan mengakses pasar modal. Pada dasarnya, defisit di negara maju bisa menyebabkan surplus di negara berkembang karena banyak perusahaan maju melakukan akuisisi dan menamakan saham di negara berkembang untuk
mengimbangi stagnansi di negara barat “(Ellizar, 2011).
BI juga harus meningkatkan usaha untuk membatasi arus modal keluar. Termasuk di dalamnya peningkatan batas jangka waktu minimum kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), memperkenalkan deposito (yang tidak dapat diakses
(12)
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha pemain asing) untuk mengelola likuiditas dan melarang dana Vostro sampai dengan 30 persen dari modal bank. Telah beredar spekulasi penurunan suku bunga untuk menopang perekonomian, namun hal ini akan sulit, karena uang telah mengalir keluar dan penurunan suku bunga dapat memperburuk situasi. Jika langkah ini benar-benar diambil, BI mungkin terpaksa harus memperkenalkan cara yang lebih langsung untuk mengendalikan modal untuk membatasi potensi kerugian. Untuk saat ini, suku bunga di kisaran 6,75 persen mungkin bukan hal yang buruk (Eva, 2011).
Meski menghadapi gejolak pasar yang hebat sejak awal Agustus lalu, bursa saham masih tetap diminati dan diyakini masih tetap mampu memberikan keuntungan investasi pada kuartal ketiga 2011. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei HSBC bahwa manajer investasi masih mengandalkan investasi pada instrumen saham untuk tiga bulan ke depan. Dalam HSBC Fund Manager Survey kuartal ketiga 2011 terlihat bahwa dari total 12 fund manager global yang disurvei, sebanyak 63 persen yakin investasi dalam bentuk saham masih berpotensi untuk meningkat di kuartal ketiga 2011 (http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/70777).
Pesatnya perkembangan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tidak terlepas dari peran investor yang melakukan transaksi di BEI. Sebelum investor memutuskan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal, investor perlu melakukan beberapa penilaian dengan cermat terhadap emiten. Investor harus yakin bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi tersebut (Ratih, 2009).
Upaya untuk menentukan harga saham yang seharusnya, telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik. Meskipun demikian, dari hipotesa pasar modal yang efisien kita tahu
(13)
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha bahwa sulit bagi pemodal untuk terus menerus bisa “mengalahkan” pasar, dan memperoleh tingkat keuntungan di atas normal (artinya lebih tinggi dari yang seharusnya sesuai dengan risiko yang ditanggung) (Suad, 2003).
Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka
manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Asset dapat mengukur
efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan. Return on Asset selain berguna untuk keperluan kontrol juga berguna untuk keperluan perencanaan misalnya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan jika perusahaan akan melakukan ekspansi (Munawir, 1999).
Salah satu indikator kinerja suatu perusahaan ditunjukan oleh besarnya EPS dari perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab EPS ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut kondisi dan kinerjanya dalam keadaan baik sehingga mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang tinggi kepada pemegang sahamnya, maka biasanya permintaan terhadap saham tersebut akan naik sehingga harga saham perusahaan tersebut ikut meningkat (Susanna, 2000).
Di samping EPS, variabel lain yang berpengaruh terhadap harga saham adalah tingkat bunga. Albelson (1998) dalam Mulyon (2000) melihat adanya hubungan yang erat antara tingkat bunga dan harga saham. Du Bois (1996) dalam Mulyono (2000) mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan kunci penentu dalam perkembangan harga saham ( Robin & Anastasia, 2008).
(14)
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian Noer Sasongko & Nila Wulandari (2006) yang menguji pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA, ROE, ROS, EPS, dan BEP terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2002. Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan ROA, ROE, ROS, BEP dan EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Johanes Rico Sukmana (2009) yang melakukan penelitian pada variabel ROE
dan EPS terhadap harga saham pada tiga perusahaan rokok yang go public di BEI
untuk tahun pelaporan 2000 - 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan.
Robin & Anastasia (2008) yang meneliti pengaruh EPS dan tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham, pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam
LQ45 selama 4 tahun berturut-turut (2004 – 2007) di Bursa Efek Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan EPS dan tingkat suku bunga SBI memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian secara parsial menunjukkan hanya EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan tingkat suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
Penulis dalam penelitian ini mengambil rujukan dari Noer Sasongko & Nila Wulandari (2006), Johanes Rico Sukmana (2009), serta Robin & Anastasia (2008). Hasil dari ketiga peneliti tersebut menunjukkan bahwa variabel ROA, EPS, dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap harga saham. ROA dipilih sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham karena ROA merupakan rasio yang mewakili pengembalian atas seluruh aktivitas perusahaan. EPS dipilih karena EPS menunjukkan berapa rupiah laba yang diterima investor atas setiap lembar saham,
(15)
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha dan yang terakhir tingkat suku bunga SBI merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham. Permasalahan harga pasar saham merupakan masalah yang penting berpengaruh terhadap likuiditas sekuritas di pasar sekunder, sehingga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan harga pasar saham menarik untuk diteliti kembali.
Penulis juga memilih indeks LQ45 sebagai salah satu indikator indeks saham di BEI, dapat dijadikan acuan sebagai bahan untuk menilai kinerja perdagangan saham. Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas tinggi. Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul :
“Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku
Bunga SBI terhadap Harga Saham”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini. Beberapa permasalahan itu antara lain sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham
pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
2. Seberapa besar pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham
pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
(16)
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
3. Seberapa besar pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap harga saham
pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
harga saham.
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap
harga saham.
3. Untuk menguji secara empiris pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap
harga saham.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang praktis dan teoritis bagi penulis sendiri maupun pihak lain.
1. Bagi Perusahaan dan Investor
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan bukti empiris mengenai bagaimana dari pengaruh ROA, EPS, dan tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham serta dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Bagi Dunia Penelitian dan Akademis
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, dunia penelitian akademis/pendidikan khususnya lingkungan perguruan tinggi mendapatkan
(17)
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha suatu kontribusi berupa literatur yang berguna untuk masa depan di dunia akademis.
(18)
63 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 16.0 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.
1. Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara parsial terhadap harga saham.
a. Berdasarkan hasil dari uji-t ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,019 lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05 dan nilai nilai t-hitung variabel ROA > t‐tabel (2,440 > 2,01954). Hal tersebut menunjukkan variabel ROA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial ROA terhadap harga saham adalah sebesar 31,58%
b. Berdasarkan uji-t dengan nilai t-hitung variabel EPS > t‐tabel (6,874 > 2,01954) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel EPS secara parsial pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam
(19)
BAB V Simpulan dan Saran 64
Universitas Kristen Maranatha
indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial EPS terhadap harga saham adalah sebesar 64,32%.
c. Berdasarkan uji-t dapat dilihat dari nilai t-hitung tingkat suku bunga SBI < t – tabel yaitu 0,445 < 2,01954 dan nilai signifikansi 0,659 lebih besar daripada taraf signifikansi (0,05). Maka disimpulkan bahwa variabel Tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham adalah sebesar 0,49%.
2. Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara simultan terhadap harga saham. Berdasarkan uji F bahwa nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada taraf signifikansi (0,000 < 0,05) dan Fhitung > Ftabel
(30,359 > 2,83), maka dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Besarnya pengaruh secara simultan Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap harga saham adalah sebesar 66,7%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain disebabkan oleh:
(20)
BAB V Simpulan dan Saran 65
Universitas Kristen Maranatha
1. Dalam penelitian ini hanya digunakan sampel perusahaan dalam indeks LQ45. Hal ini tidak dapat mewakili keadaan perusahaan seluruh Indonesia. Elemen-elemen laporan keuangan yang tidak sama dan perbedaan dalam kegiatan usaha akan berpengaruh pada perhitungan perubahan variabel independen dan variabel dependen.
2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup tahun 2010.
3. Penulis melakukan pengamatan terhadap harga saham hanya dengan menggunakan rasio keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas pada Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS), sedangkan Tingkat Suku Bunga SBI merupakan faktor eksternal.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan yang diteliti berdasarkan hasil uji parsial dalam penelitian ini bahwa ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham, oleh karena itu sebaiknya perusahaan meningkatkan terus kinerja perusahaan yang terukur melalui EPS untuk menarik minat investor yang tercermin dari harga saham. ROA juga sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang dapat diandalkan, baik bagi pihak internal (manajemen) maupun eksternal (investor). Tidak terbuktinya pengaruh variabel tingkat suku bunga SBI bukan berarti informasi tersebut tidak berguna sama sekali bagi investor. Kondisi dimana hasil penelitian bertentangan dengan teori ekonomi
(21)
BAB V Simpulan dan Saran 66
Universitas Kristen Maranatha
yang berlaku ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor politik atau rumours yang sedang beredar.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan tidak hanya terbatas pada perusahaan dalam indeks LQ45 saja dan dapat menambah rentang waktu penelitian, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih lebih akurat. Hendaknya menambah variabel lainnya yang diindikasi dapat mempengaruhi harga saham.
(22)
67 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Asril, Sitompul. 2000. Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya). PT
Citra Aditya Bakti. Bandung.
Bambang, Riyanto. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta.
Boediono. 1998. Ekonomi Moneter. BPFE. Yogyakarta.
Chandradewi, Susanna. 2000. Pengaruh Variabel Keuangan Terhadap Penentuan Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Umum Perdana. Perspektif, Vol. 5 No 1, Juni 2000.
Darmadji, Tjiptono dan H.M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Di
Indonesia.Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat. Jakarta.
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer. 1992. Ekonomi Makro. Erlangga. Jakarta. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Husnan, S. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YPKN. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.
Marzuki, Usman. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia. Jakarta.
Riana, Nova. 2008. Mekanisme Suku Bunga SBI sebagai Sasaran Operasional
Kebijakan Moneter dan Variabel Makroekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi
Moneter dan Perbankan. Volume 11, Nomor 1, Juli 2008.
Rico,Johanes Sukmana. 2009. Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Rokok yang Go Public di BEI. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas
Pembangunan Nasional “VETERAN”, Yogyakarta.
Robin & Anastasia. 2008. Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaaan yang Terdaftar di LQ 45 BEI. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol.6, No.2, Oktober 2008, Hal.130-142.
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.
(23)
Daftar Pustaka 68
Universitas Kristen Maranatha
Sasongko, Noer & Nila W. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol.19, No.1, Juni 2006.
Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta.
Weston, J. Fred dan Eugene F Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Edisi 9. Erlangga. Jakarta.
Wild, J. John, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan. Salemba Empat. Jakarta.
Yulianti, Ratih. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas Muhammadyah, Surakarta.
Zachra, Ellizar. 2011. Pengusaha Lokal Harus Manfaatkan Krisis Ekonomi.
SwaDigital.
http://swa.co.id/2011/10/pengusaha-lokal-harus-manfaatkan-krisis-ekonomi/
Aset Saham Tetap Diburu. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/70777 www.idx.co.id. Laporan Keuangan.
www.bi.go.id. Tingkat Suku Bunga SBI. www.yahoofinance.com. Harga Saham.
(1)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 16.0 for windows, yaitu dengan metode regresi berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.
1. Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara parsial terhadap harga saham.
a. Berdasarkan hasil dari uji-t ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,019 lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05 dan nilai nilai t-hitung variabel ROA > t‐tabel (2,440 > 2,01954). Hal tersebut menunjukkan variabel ROA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial ROA terhadap harga saham adalah sebesar 31,58%
b. Berdasarkan uji-t dengan nilai t-hitung variabel EPS > t‐tabel (6,874 > 2,01954) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel EPS secara parsial pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam
(2)
BAB V Simpulan dan Saran 64
Universitas Kristen Maranatha indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial EPS terhadap harga saham adalah sebesar 64,32%.
c. Berdasarkan uji-t dapat dilihat dari nilai t-hitung tingkat suku bunga SBI < t – tabel yaitu 0,445 < 2,01954 dan nilai signifikansi 0,659 lebih besar daripada taraf signifikansi (0,05). Maka disimpulkan bahwa variabel Tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya pengaruh secara parsial tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham adalah sebesar 0,49%.
2. Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara simultan terhadap harga saham. Berdasarkan uji F bahwa nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada taraf signifikansi (0,000 < 0,05) dan Fhitung > Ftabel
(30,359 > 2,83), maka dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Besarnya pengaruh secara simultan Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap harga saham adalah sebesar 66,7%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain disebabkan oleh:
(3)
1. Dalam penelitian ini hanya digunakan sampel perusahaan dalam indeks LQ45. Hal ini tidak dapat mewakili keadaan perusahaan seluruh Indonesia. Elemen-elemen laporan keuangan yang tidak sama dan perbedaan dalam kegiatan usaha akan berpengaruh pada perhitungan perubahan variabel independen dan variabel dependen.
2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup tahun 2010.
3. Penulis melakukan pengamatan terhadap harga saham hanya dengan menggunakan rasio keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas pada Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS), sedangkan Tingkat Suku Bunga SBI merupakan faktor eksternal.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan yang diteliti berdasarkan hasil uji parsial dalam penelitian ini bahwa ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham, oleh karena itu sebaiknya perusahaan meningkatkan terus kinerja perusahaan yang terukur melalui EPS untuk menarik minat investor yang tercermin dari harga saham. ROA juga sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang dapat diandalkan, baik bagi pihak internal (manajemen) maupun eksternal (investor). Tidak terbuktinya pengaruh variabel tingkat suku bunga SBI bukan berarti informasi tersebut tidak berguna sama sekali
(4)
BAB V Simpulan dan Saran 66
Universitas Kristen Maranatha yang berlaku ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor politik atau rumours yang sedang beredar.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan tidak hanya terbatas pada perusahaan dalam indeks LQ45 saja dan dapat menambah rentang waktu penelitian, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih lebih akurat. Hendaknya menambah variabel lainnya yang diindikasi dapat mempengaruhi harga saham.
(5)
Citra Aditya Bakti. Bandung.
Bambang, Riyanto. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta.
Boediono. 1998. Ekonomi Moneter. BPFE. Yogyakarta.
Chandradewi, Susanna. 2000. Pengaruh Variabel Keuangan Terhadap Penentuan Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Umum Perdana. Perspektif, Vol. 5 No 1, Juni 2000.
Darmadji, Tjiptono dan H.M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Di
Indonesia.Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat. Jakarta.
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer. 1992. Ekonomi Makro. Erlangga. Jakarta. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Husnan, S. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YPKN. Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.
Marzuki, Usman. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia. Jakarta.
Riana, Nova. 2008. Mekanisme Suku Bunga SBI sebagai Sasaran Operasional Kebijakan Moneter dan Variabel Makroekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Volume 11, Nomor 1, Juli 2008.
Rico,Johanes Sukmana. 2009. Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Go Public di BEI. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”, Yogyakarta.
Robin & Anastasia. 2008. Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaaan yang Terdaftar di LQ 45 BEI. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol.6, No.2, Oktober 2008, Hal.130-142.
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Erlangga.
(6)
Daftar Pustaka 68
Universitas Kristen Maranatha Sasongko, Noer & Nila W. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol.19, No.1, Juni 2006.
Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta.
Weston, J. Fred dan Eugene F Brigham. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Edisi 9. Erlangga. Jakarta.
Wild, J. John, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan. Salemba Empat. Jakarta.
Yulianti, Ratih. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas Muhammadyah, Surakarta.
Zachra, Ellizar. 2011. Pengusaha Lokal Harus Manfaatkan Krisis Ekonomi.
SwaDigital.
http://swa.co.id/2011/10/pengusaha-lokal-harus-manfaatkan-krisis-ekonomi/
Aset Saham Tetap Diburu. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/70777 www.idx.co.id. Laporan Keuangan.
www.bi.go.id. Tingkat Suku Bunga SBI. www.yahoofinance.com. Harga Saham.