UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PROSES KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VA SEMESTER 2 SD NEGERI 4 CIBOGO.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PROSES KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VA SEMESTER 2 SD NEGERI 4 CIBOGO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Kinanti Sih Utami Krismono 1003302

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PROSES KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VA SEMESTER 2 SD NEGERI 4 CIBOGO

Oleh

Kinanti Sih Utami Krismono

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Kinanti Sih Utami 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PROSES KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VA SEMESTER 2 SD NEGERI 4 CIBOGO

Oleh :

Kinanti Sih Utami Krismono NIM : 1003302

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP : 196108141986031001

Pembimbing II

Drs. Eded Tarmedi, MA. NIP : 195801051980021002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP : 195905081984031002


(4)

v Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D.Manfaat Penelitian ... E. Definisi Operasional ... F. Hipotesis Tindakan ... G.Metode dan Prosedur Penelitian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Pustaka ... 1. Kurikulum IPS di Sekolah Dasar ... 2. IPS ... 3. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 4. Pemahaman ... 5. Metode Pembelajaran ... 6. Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran ... 7. Proses Kemerdekaan ... 8. Kerangka Berfikir ... 9. Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Pemahaman ..

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian ... B. Prosedur Penelitian ...

i ii iii iv v vi vii 1 4 4 4 5 6 6 8 8 9 9 10 11 13 16 17 18 19 20


(5)

vi Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... D.Alat Pengumpul Data... E. Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Sekolah ... 1. Profil Sekolah dan Profil Guru ... 2. Kondisi Awal ... 3. Deskripsi Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan ... B.Rekomendasi ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP PENELITI ...

25 27 27

29 29 30 30 55

59 60 62 63 151


(6)

vii Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 TabelWaktuPenelitian... Tabel 4.1 Observasi Guru Siklus I... Tabel 4.2 HasilObservasiAktifitasSiswa Siklus I... Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I ... Tabel 4.4 AnalisisSoalSiklusI... Tabel 4.5 Obeservasi Guru Siklus II... Tabel 4.6 ObservasiSiswaSiklusII ... Tabel 4.7 Hasil Post Test siklusII... Tabel 4.8 AnalisisSoalSiklusII... Tabel 4.9 Observasi Guru SiklusIII... Tabel 4.10 ObservasiSiswaSiklusIII... Tabel 4.11 Hasil Post Test SiklusIII... Tabel 4.12 AnalisisSoalSiklusIII... Tabel 4.13 PeningkatanPemahamanAnak ...

26 33 34 35 36 41 43 44 45 51 52 53 54 58


(7)

viii Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Teori Kerucut Pengalaman... Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... Gambar 3.1 Design Penelitian Kemmis dan Taggart... Gambar 3.2 DenahSekolah...

3 17 21 26


(8)

ix Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... A.2 Lembar Observasi Guru ... A.3 Lembar Observasi Siswa ... A.4 Lembar Catatan Lapangan ... A.5 Lembar Post Test ... LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN

B.1 Lembar Hasil Post Test Siklus I - III ... B.2 Lembar Hasil Observasi Guru Siklus I – III ... B.3 Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I – III ... B.4 Lembar Hasil Catatan Lapangan Siklus I – III ... B.5 Lembar Hasil Angket Siswa ... LAMPIRAN C ADMINISTRASI PENELITIAN

C.1 Surat Izin Penelitian (untuk ke KESBANG)... C.2 Surat Keterangan Izin Penelitian (KESBANG)... C.3 Surat Keterangan Izin Penelitian... C.4 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing... C.5 Surat Keterangan Penelitian... C.6 Dokumentasi Bimbingan Skripsi ... LAMPIRAN D DOKUMENTASI KEGIATAN ...

63 95 102 106 109

110 128 131 137 138

140 141 142 143 144 145 147


(9)

I Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PROSES KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS VA SEMESTER 2 SD NEGERI 4 CIBOGO

Oleh

Kinanti Sih Utami Krismono 1003302

Penelitian ini di latar belakangi oleh suatu keadaan siswa yang tidak memahami sejarah bangsa sendiri, jadi pada pembelajaran IPS khususnya tentang sejarah, para siswa tidak antusias dalam belajar, bahkan mereka tidak paham tokoh-tokoh sejarah nasional bangsa. Penerapan metode bermain peran (Role Playing) dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar lebih giat lagi dan yang utama adalah menghindari buta sejarah bagi anak, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Dewasa ini banyak anak – anak yang tidak tahu bagaimana sejarah bangsanya. Harapannya dalam praktek pembelajaran nanti pemahaman siswa tentang sejarah bangsa dapat berkembang lebih baik lagi. Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan anak secara langsung dalam pembelajarannya, jadi anak memiliki pengalaman langsung. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi Proses kemerdekaan tentang Peristiwa rengasdengklok dan Proklamasi. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian tindakkan kelas model Kemmis dan Taggart dalam tiga siklus yang terdiri dari perencanaan tindakkan, pelaksanaan tindakkan, observasi dan refleksi. Dan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam pemahaman siswa, pemahaman siswa ini dilihat dari hasil post test yang di berikan oleh peneliti pada setiap siklusnya. Ketuntasan siklus 1 adalah 42% , pada siklus 2 meningkat menjadi 73% dan ketuntasan yang di capai anak ketika di siklus 3 ialah sebesar 89,6%. Dari data tersebut pemahaman siswa meningkat setelah diterapkannya metode Bermain Peran pada pembelajaran IPS. Oleh karena itu ada baiknya guru bisa menerapkan metode bermain Peran sebagai alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa.


(10)

i Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses

Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE EFFORT TO IMPROVE STUDENT COMPREHENSION IN SOCIAL STUDIES LEARNING PROCESS ABOUT INDONESIA INDEPENDENCE BY USING ROLE PLAYING METHOD ON 2nd SEMESTER IN FIFTH

GRADE SDN 4 CIBOGO Kinanti Sih Utami Krismono

1003302

Primary School Teacher Education, Education Faculty, Indoneisa University of Education Indonesia

ABSTRACT: This research is aimed to improve student comprehension in social studies learning process about Indonesia independence by using role playing method. Method’s research used in this researsh was Classroom Action Reseach (CAR) with 30 students (11 male students and 19 female students). Data was collected by using post-test, observation, field notes and student questionnaires. It has done in three cycles and for each cycle consists of four steps (planning, action, observation and reflection). The result of this research showed that the application of role playing method is able to improve student comprehension which the first cycle showed 42% of student comprehension, the second cycle showed 73% of student comprehension and the third cycle showed 89.6% of student comprehension. Therefore, teacher can apply this method to improve student comprehension.


(11)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1). Sekolah adalah sarana atau lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan pelatihan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya baik menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Sekolah merupakan faktor penentu perkembangan kepribadian siswa baik dalam cara berfikir, bersikap, maupun cara berperilaku terutama sekolah dasar, karena pembentukan awal terjadi di tingkat dasar, di tingkat menengah itu hanya melanjutkan pembentukan. Oleh karena itu sebagai sarana yang pertama kali dilalui siswa dalam jenjang pendidikan maka dari itu sekolah terutama sekolah dasar memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menciptakan generasi penerus bangsa.

Berdasarkan fakta di lapangan, data di SDN 4 Cibogo pada umumnya siswa sekolah dasar berada pada jenjang usia 6 sampai 13 tahun, dan siswa kelas 5 umumnya berada pada 10 atau 12 tahun, pada jenjang usia seperti itu anak pada umumnya masih sulit untuk diajak mengingat dan mengenal hal-hal yang sifatnya sejarah atau terjadi pada masa lalu, baik itu dalam pembelajaran di sekolah maupun dalam kesehariannya selain itu pengajar di sekolah tersebut sangat jarang menggunakan metode pembelajaran atau media pendukung pembelajaran ketika di proses belajar mengajar, para pengajar lebih sering mnggunakan metode ceramah dan pemberian soal dan itu dilakukan dari mulai kelas rendah hingga kelas tinggi. Sebenarnya hal seperti itulah yang menghambat perkembangan cara berfikir anak


(12)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga hasil belajar dan pemahaman anak menjadi tidak maksimal di perolehnya. Penulis mengambil kesimpulan seperti ini karena pada beberapa kesempatan sebelumnya penulis memberi pengujian atau tes tentang proses kemerdekaaan, namun hasil atau nilai yang di dapat tidak maksimal, masih banyak anak (23 anak dari 30 anak) yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Dengan cara berfikir seperti ini (siswa susah untuk mengingat hal yang sifatnya sejarah atau masa lalu) mempengaruhi tingkat pemahaman siswa baik di pembelajaran di sekolah maupun keseharian, pemahaman ialah suatu keadaan dimana seseorang mengerti akan sesuatu walaupun dengan adanya berbagai penjelasan atau pendapat di sekitarnya seseorang akan tetap mengerti akan hal tersebut.

Tingkat pemahaman siswa sangat mempengaruhi bagaimana cara berfikirnya dan tentu saja mempengaruhi penyerapan ilmu, semakin tinggi tingkat pemahaman anak maka semakin mudah pula seorang anak untuk mengerti tentang suatu materi yang di pelajari. Dengan begitu sekolah terutama guru di tuntut untuk bisa memenuhi kebutuhan siswa, guru dituntut untuk bisa berinovasi dalam pembelajaran sehingga anak terbangkitkan motivasi belajarnya dan dengan bangkitnya motivasi belajar siswa maka siswa tersebut akan lebih terfokus dalam pembelajaran dan secara otomatis kemampuan mamahami yang ada pada anak akan lebih baik lagi

Pembelajaran IPS tidak hanya berfokus pada perkembangan intelektual saja melainkan pengembangan keterampilan sosial yang harus dipahami siswa, keterampilan mencari, memilih, mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama akan sangat di perlukan dalam hidup bermasyarakat, jadi siswa diharapkan dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab serta warga negara dunia yang cinta damai.

Di dalam IPS banyak hal cakupan yang kita pelajari salah satunya adalah sejarah, dan dalam sejarah siswa akan mempelajari tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu lampau misalnya seperti proses-proses kemerdekaan Republik Indonesia. Karena, dewasa ini banyak sekali terlihat siswa-siswa baik itu tingkat dasar maupun menengah sudah mulai luntur sikap nasionalisme bahkan untuk


(13)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui perjuangan-perjuangan para pahlawan pun siswa sudah mulai jenuh, padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

Menurut teori “Kerucut Pengalaman” dari Edgar Dale terdapat tingkatan atau

fase belajar anak, dari mulai kongkret hingga yang abstrak itu sesuai dengan tingkatan umur dan kematangan pemikiran siswa itu sendiri, pada umumnya semakin dewasa seorang anak maka semakin absrak pemikiran anak tersebut.

Gambar 1.1 Teori Kerucut Pengalaman

Maka dari itu siswa akan lebih mudah mempelajari dan memahaminya apabila dalam proses belajarnya di bantu oleh beberapa media pembelajaran dan didukung oleh metode pembelajaran yang menyenangkan yang akan meningkatkan antusias siswa tersebut dalam mempelajari sejarah bangsa Indonesia. Masalah seperti ini akan lebih mudah teratasi jika pengajar dapat menggunakan metode bermain peran (Role

Playing). Bermain peran adalah salah satu metode dimana anak terjun langsung atau

ikut merasakan menjadi tokoh tersebut, anak dianggap akan lebih cepat memahami ketika ia mengalaminya sendiri. Siswa akan memerankan langsung tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sangat diharapkan dengan menggunakan metode bermain peran siswa dapat lebih mengerti dan


(14)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami tiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru dikelas dan akan semakin maksimal ilmu yang diserap oleh siswa itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul yang diangkat ialah “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Republik Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SD Negeri 4 Cibogo.”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat di buat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan pemahaman

siswa mengenai kemerdekaan Republik Indonesia dengan menerapkan metode bermain peran

2. Bagaimana peningkatan pemahaman belajar siswa siswa tentang Proses kemerdekaan Indonesia setelah di terapkan metode pembelajaran bermain peran

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui penerapan metode bermain peran pada pembelajaran IPS tentang Proses Kemerdekaan Republik Indonesia.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan pengetahuan siswa tentang proses kemerdekaan Indonesia .

D. Manfaat Hasil Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan muncul melalui penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis

a. Memperkaya keilmuan penulis dan dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.


(15)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam penerapan metode pembelajaran bermain peran bagi siswa sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan sehingga dapat meningkatkan kreativitas dalam mengajar sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa ketika guru sedang menerangkan materi yang hanya menggunakan metode ceramah.

Bagi sekolah yang diteliti, hasil penelitian dapat dijadikan referensi bagi para gurunya untuk memulai proses belajar mengajar yang menyenangkan.

E. Definisi Operasional 1

1.. Pemahaman

Pemahaman asal katanya ialah paham, paham adalah suatu kondisi dimana seseorang mengerti akan suatu hal walaupun dijelaskan dengan berbagai pendapat atau asumsi, dan ketika seseorang itu paham maka akan teringat hingga jangka waktu yang lama. Pemahaman sendiri memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada sekedar pengetahuan.

Dari pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu memahami sesuatu berarti seseorang dapat:

a) Siswa dapat membedakan yang mana sikap yang termasuk ke dalam sila-sila dalam Pancasila,

b) Siswa mampu menerangkan tentang peristiwa Rengasdengklok dengan kalimat sendiri,

c) Siswa mampu menyimpulkan tentang sikap bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan,

d) Siswa mampu memberi contoh tentang sikap-sikap yang menghargai jasa pahlawan,

e) Siswa menuliskan kembali tentang proses atau detik-detik kemerdekaan Republik Indonesia.


(16)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan pemahaman seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang di pelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang di pelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. Data tersebut dapat di ambil dengan menggunakan instrument post tes yang akan menilai pemahaman siswa.

2

2.. Metode Bermain Peran (Role Playing)

Metode Role Playing adalah model pembelajaran dengan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Dengan terlibat langsung atau merasakan langsung apa yang terjadi pada masa lalu diharapkan siswa dapat memahami secara baik apa yang terjadi. Data yang akan diambil dari kegiatan Role Playing adalah proses pelaksanaannya, maka data yang diambil menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan dan angket siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka hipotesis penelitian yang dapat

disimpulkan adalah “Penggunaan metode pembelajaran bermain peran dapat

menigkatkan pemahaman dan minat belajar siswa kelas VA SDN 4 CIBOGO pada mata pelajaran IPS tentang Proses Kemerdekaan Indonesia.”

G. Metode dan Prosedur Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang di gunakan dalam peneltian ini yaitu pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

b. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang di fokuskan kepada situasi yang berlangsung di dalam


(17)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas. Di dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti, guru dapat meneliti atau melihat sendiri praktek pembelajaran yang terjadi di dalam kelas melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan di evaluasi. Menurut Ruswandi Hermawan, Mujono dan Suherman (2007:80),”Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikkan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar. Selanjutnya tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam mencari solusi permasalahan yang terdapat di kelas, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan


(18)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang di fokuskan kepada situasi yang berlangsung di dalam kelas. Di dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti, guru dapat meneliti atau melihat sendiri praktek pembelajaran yang terjadi di dalam kelas melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan di evaluasi.

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya pada BAB I, menurut Ruswandi Hermawan, Mujono dan Suherman (2007:80), “Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikkan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar. Selanjutnya tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam mencari solusi permasalahan yang terdapat di kelas, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di dalam kelas.” Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa maksud dari pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan profesionalitas seorang guru. Desain penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu pendekatan siklus. Pendekatan siklus yang di gunakan yaitu pendekatan menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Suyanto, 1997:16) yang terdiri dari 4 langkah:

a. Perencanaan Tindakkan

Yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Pelaksanaan Tindakkan

Yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.


(19)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi

Yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakkan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi

Yaitu peneliti mengkaji, meihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi atau perbaikkan terhadap rencana awal.

Langkah yang paling awal dilaksanakan oleh seorang peneliti dalam menyusun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ialah peneliti harus membuat rencana yang matang tentang hal-hal apa saja yang akan dilakukan oleh siswa dan guru, susunan langkah tersebut di buat secara sistematis, mulai dari materi, pendekatan, media, dan lain sebagainya. Hasil dari observasi dijadikan bahan untuk melakukan refleksi. (lihat gambar 1.1 siklus Kemmis halaman. )

Hal yang harus dilakukan oleh seorang peneliti ialah ia harus mengerti akan masalah yang akan di hadapi, langkah awalnya ialah mengidentifikasi masalah, peneliti harus bisa melihat masalah apa yang di hadapi di dalam kelas tersebut, setelah itu peneliti merumuskan masalah yang sudah di temukan di kelas tersebut. Penelitian akan dilaksanakan dengan menggunakan siklus pendekatan menurut Kemmis dan Mc. Taggart yang akan dilaksanakan dalam dua siklus.

B.Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan hanya akan dilakukan dalam 3 siklus. Berikut adalah prosedur penelitian dari ketiga siklus :

1. Siklus I

a) Perencanaan Tindakaan

Yaitu suatu rencana tentang tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Meliputi :


(20)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menentukkan pokok bahasan 3) Membuat RPP

4) Membuat naskah drama 5) Membuat instrumen penelitian


(21)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Pelaksanaan Tindakkan

Yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pada tahap pelaksanaan ini semua rancangan yang sudah di buat oleh peneliti itu di lakukan. Jenis tindakkan yang di lakukan peneliti ialah Bermain Peran (Role Playing). Dalam pelaksanaannya guru mula-mula memberikan informasi mengenai kegatan bermain peran itu sendiri kepada siswa, setelah menjelaskan bagaiman cara kerja bermain peran lalu guru mengulas atau menjelaskan secara singkat tentang peritiwa Rengasdengklok itu sendiri kepada anak.

Setelah itu siswa di bagi ke dalam beberapa kelompok secara heterogen dan dibagikan teks drama tentang Detik-Detik Kemerdekaan. Setelah itu tiap kelompok membagi peran yang sesuai dengan tokoh-tokoh yang ada di teks drama tersebut, setelah itu tiap kelompok mempresentasikan atau menampilkan drama di depan kelas. Setelah semua kelompok tampil, guru menanyakan kepada semua siswa tentang perasaan mereka berperan sebagai tokoh Kemerdekaan, dan bertanya kepada siswa tentang materi tersebut. Terakhir, guru membagikkan soal post test untuk evaluasi dan melihat tingkat pemahaman siswa.

c) Observasi

Yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakkan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Observasi ini juga merupakan suatu metode pengumpulan data. Dalam hal ini yang berperan sebagai observer (orang yang mengambil data) ialah rekan dari pihak yang berperan sebagai guru, observasi ini di tujukan untuk melihat keaktifan siswa ketika pembelajaran dan juga untuk melihat bagaimana kinerja guru dalam mengajar dikelas.

d) Refleksi

Pada dasarnya refleksi dilakukan untuk menilai apakah tindakkan yang telah dilakukan di siklus tersebut berjalan sesuai rencana, dan apakah tingkat pemahaman siswa semakin baik ketika dilakukan deangan metode bermain peran ini. Melalui kegiatan refleksi ini, guru atau peneliti dapat memperbaiki apa yang kurang di siklus


(22)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya untuk dilakukan di siklus berikutnya. Selain itu juga mempertimbangkan apa yang di catat oleh observer melalui catatan lapangan, sehingga guru atau peneliti tahu apa yang perlu ditambah dan apa yang harus dikurangi untuk mencapai tujuan belajar.

2. Siklus II

a) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perncanaan di siklus II ini merencanakan segala sesuatunya yang belum tercapai atau masih kurang ketika di siklus I, ini berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Riciannya sebagai berikut :

1) Menentukan pokok bahasan di sesuaikan dengan materi sebelumnya

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah di konsultasikan dengan dosen pembimbing sebelumnya.

3) Memilih media pembelajaran , dalam hal ini berupa video pembelajaran atau film pendek tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Detik-Detik Kemerdekaan. 4) Membuat lembar observasi guru (instrumen).

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tindakan ini dilakukan sesuai yang telah di rencanakan sebelumnya yaitu dengan metode Bermain Peran atau Role Playing yang mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dan dikonsultasikan oleh dosen pembimbing, dengan mengambil materi tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Detik-detik Proklamasi.

Pada awal kegiatan di siklus II ini, guru mengulas tentang materi minggu lalu secara lebih mendalam dan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum mereka mengerti dari materi tersebut. Setelah itu siswa di persilahkan untuk kembali ke kelompok dramanya seperti minggu yang lalu dan diperbolehkan untuk latihan terlebih dahulu. Kegiatan selanjutnya ialah penampilan bermain peran dari tiap kelompok, kemudian setelah kelompok tampil guru memberi kesempatan untuk tiap saling mengomentari kelompok temannya. Setelah itu guru kembali menjelaskan tentang materi dan melakukan tanya jawab dengan siswa.


(23)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Observasi

Tindakkan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan di kelas. Melalui kegiatan observasi ini, peneliti dan observer dapat mengetahui seberapa baik peneliti mengajar dan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

d) Refleksi

Seperti yang telah di jelaskan, refleksi pada hakikatnya ialah kegiatan untuk mengetahui apa yang telah terjadi, seperti kekurangan atau kelebihannya pembelajaran yang terjadi pada siklus II ini akan di refleksi sesuai dengan apa yang di tuliskan oleh observer dan apa yang terlihat atau dirasakan oleh guru atau peneliti sendiri, segala kekurangannya akan di perbaikki pada siklus berikutnya.

3. Siklus III

a) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perncanaan di siklus III ini merencanakan segala sesuatunya yang belum tercapai atau masih kurang ketika di siklus II, ini berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. Riciannya sebagai berikut :

1) Menentukan pokok bahasan di sesuaikan dengan materi sebelumnya

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah di konsultasikan dengan dosen pembimbing sebelumnya.

3) Memilih media pembelajaran , dalam hal ini berupa gambar yang berhubungan dengan para pahlawan di Peristiwa Rengasdengklok dan Detik-Detik Kemerdekaan.

4) Membuat lembar observasi guru. b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tindakan ini dilakukan sesuai yang telah di rencanakan sebelumnya yaitu dengan metode Bermain Peran atau Role Playing yang mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dan dikonsultasikan oleh dosen pembimbing, dengan mengambil materi tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Detik-detik Proklamasi, namun bedanya ialah pada siklus ke tiga ini ada diadakan


(24)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembentukkan kelompok bermain peran yang baru, sehingga anak di tuntut untuk bisa lebih bersosialisasi lagi dengan teman – temannya di kelas.

Pada awal kegiatan di siklus III ini, guru mengulas tentang materi minggu lalu secara lebih mendalam dan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum mereka mengerti dari materi itu. Setelah itu siswa di persilahkan untuk berhitung guna membentuk kelompok yang baru lagi dan diperbolehkan untuk membaca drama dan membagi perannya terlebih dahulu. Kegiatan selanjutnya ialah penampilan bermain peran dari tiap kelompok, kemudian setelah kelompok tampil guru memberi kesempatan untuk tiap saling mengomentari kelompok temannya. Setelah itu guru kembali menjelaskan tentang materi dan melakukan tanya jawab dengan siswa.

c) Observasi

Tindakkan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan di kelas. Melalui kegiatan observasi ini, peneliti dan observer dapat mengetahui seberapa baik peneliti mengajar dan seberapa besar keaktifan, keberanian, rasa hormat siswa ketika guru menjelaskan dan kerjasama siswa dalam kelompok di kelas.Dan pada siklus III ini juga peneliti membagikan angke siswa yang berisi beberapa pertanyaan tentang pembelajaran yang telah berlangsung dan kesulitan apa saja yang masih di hadapi.

C.Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Subjek penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada kelas VA di SDN 4 Cibogo yang berjumlah 30 siswa. Dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 19 orang dan jumlah siswa laki

– laki ialah sebanyak 11 orang. 2. Lokasi penelitian

Penelitian akan di laksanakan di SDN 4 CIBOGO yang beralamat di JL.Pasar Ahad , Cikole.


(25)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Denah Sekolah 3. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan berlangsung hingga akhir bulan Mei 2014. Tabel 3.1 Tabel Waktu Penelitian

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Penyusunan Proposal Minggu ke-1 bulan Maret- minggu ke-2 bulan Maret

2. Seminar Proposal Minggu ke-3 bulan Maret 3. Penyempurnaan Proposal Minggu ke-4 bulan Maret 2014 4. Pelaksanaan Penelitian:

a. Tindakan Siklus I b. Tindakan Siklus II c. Tindakan Siklus III

Minggu ke-1 bulan Mei 2014 Minggu ke-2 bulan Mei 2014 Minggu ke-3 bulan Mei 2014

5. Pengolahan Data dan Analisiss Data

Minggu ke-1 – minggu ke-2 bulan Juni 2014.

WC R.Kelas

6b R.Perpus takaan R.Kela s 6a R.Kela s 5a R.Kelas 5b dan 2 R.Kepsek & Guru UKS R.Kelas 1 R.Kelas 4a dan 3a R.Kelas 4b dan 3b


(26)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Alat Pengumpul Data

1. Observasi

Menerut Kamus Besar Bahasa indonesia bahwa observasi adalah peninjau secara cermat sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan ke sekolah-sekolah. Sedangkan menurut Sanjaya (2011 : 86) observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau di teliti.

2. Lembar Angket Siswa

Lembar Angket Siswa digunakan untuk menilai ketertarikkan siswa dalam pembelajaran dan pendapat siswa mengenai pembelajaran yang berlangsung juga kesulitan apa yang masih dirasakan oleh siswa. Lembar angket siswa ini di buat pada akhir siklus III.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi kejadian-kejadian apa saja yang berlangsung selama proses pembelajaran. Catatan tersebut akan di gunakan sebagai bahan diskusi antara peneliti dengan observer dan hasilnya akan dijadikan sebagai referensi untuk penelitian siklus selanjutnya.

4. Instrumen Tes (Post Test)

Pemberian tes dilakukan pada setiap akhir siklus dan bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

E. Analisiss Data

Analisiss data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisiss data kuantitatif. Analisiss data kualitatif yang digunakan ialah metode deskriptif analisiss yang digunakan dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang di peroleh melalui lembar angket siswa, dan dalam menganalisiss sikap anak serta kemampuan guru dalam


(27)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran digunakan catatan lapangan dan lembar observasi. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan penyekoran nilai yang di dapat dari tes tertulis (post test). Berikut ialah rumus guna menghitung nilai siswa secara individu :

Dan rumus menghitung rata – rata nilai kelas ialah sebagai berikut :

(Sumber: Sudjana, 2010:10) Keterangan :

R = nilai rata – rata

∑x = jumlah semua nilai siswa ∑n = jumlah siswa

� �ℎ �

� �ℎ � � = �

R = ∑� ∑


(28)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 4 Cibogo yang beralamat di Jalan Pasar Ahad Kabupaten Bandung Barat Lembang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung dari masa PLP dan dilakukan dalam masa tiga siklus serta hasil dari pembahasan dan analisiss, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Penerapan metode bermain peran (Role Playing) di kelas VA Sekolah Dasar Negeri 4 Cibogo pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 materi Proses Kemerdekaan Republik Indonesia tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi mendapat sambutan yang baik dari para siswa, siswa menjadi senang dan lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Ketika masuk siklus anak menyabut pelajaran dengan sangat antusias apalagi ketika mereka tahu bahwa pembelajaran akan di bawakan dengan cara bermain peran (drama), untuk pembelajaran IPS itu sendiri bagi anak adalah mata pelajaran yang paling sulit untuk dihadapi, karena alasan itulah peneliti mengambil keberanian untuk mengubah pemikiran anak yang menganggap bahwa IPS itu sulit menjadi pelajaran yang menyenangkan buat siswa – siswa. Dengan metode bermain peran inianak memerankan tokoh-tokoh pahlawan yang beberapa diantaraya menjadi kebanggaan bagi siswa sendiri selain itu dengan metode bermain peran ini anak yang tidak pernah mau ketika maju ke depan kelas menjadi berani untuk tampil ke depan kelas, dan kemampuan bekerjasama antar siswa pun ikut meningkat, walaupun pada awal siklus tetap ada anak yang individualis namun seiring berjalan waktu dan dii beri pengertian oleh peneliti sehingga itu tidak menjadi masalah yang berkepanjangan. Dengan metode bermain peran terbukti beberapa kemampuan anak menjadi meningkat, seperti yang sudah dijelaskan kemampuan bekerjasama anak,keberanian anak untuk tampil ke depan kelas, keaktifan anak juga meningkat keaktifan yang dimaksudkan disini ialah kemampuan anak untuk membaca, mendengarkan instruksi guru dan menulis ketika guru menerangkan pun


(29)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkat, juga kemampuan untuk bertanya menjadi meningkat. Secara keseluruhan penerapan metode bermain peran (role playing) dalam pembelajaran IPS materi Proses Kemerdekaan Republik Indonesia tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan kemampuan siswa. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan metode bermain peran tidak hanya mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang kerjasama, keberanian, dan keaktifannya saja namun penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami (pemahaman siswa) karena siswa di metode ini terlibat langsung dan merasakannya langsung menjadi seorang pahlawan kemerdekaan sehingga anak bisa memahaminya dengan baik. Pemahaman anak meningkat ini terbukti dari hasil belajar yang di peroleh anak dari siklus satu, siklus dua hingga siklus tiga dimana dari tiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Pada siklus 1 presentase anak atau siswa yang lulus adalah 42% dan pada siklus 2 menjadi 73%, peningkatan yang terjadi adalah sebanyak 31%, ketika di siklus 3 presentase anak yang lulus ialah 89,6% dan peningkatan terjadi sebanyak 16,6%. Demikian juga kemampuan guru semakin meningkat yakni mampu mengelola pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dalam rangka perbaikan tindakan untuk selanjutnya, maka di bawah ini akan di tuliskan beberapa rekomendasi, diantaranya: 1. Bagi guru, hendaknya:

a) Jangan ragu – ragu untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran ataupun media pembelajaran pada pembelajaran di kelas, dan ketika menggunakan metode bermain peran ada baiknya guru lebih berinovatif dalam memadukan dengan media – media pendukung yang ada karena itu akan sangat berguna untuk mendukung pembelajaran.


(30)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Ketika akan melaksanakan pembelajaran, guru ada baiknya untuk lebih mematangkan persiapan yang ada baik itu dari materi, media, hingga ke soal yang akan di berikan kepada siswa hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada mata pelajaran itu.

c) Ada baikknya guru jangan ragu juga untuk menanyakan cara belajar seperti apa yang mayoritas anak suka, dan jangan ragu juga untuk meminta kritik dari siswa, itu guna kemajuan kemampuan mengajar guru untu kedepannya.

2. Bagi sekolah, hendaknya :

a) Memanfaatkan fasilitas yang ada, baik itu media pembelajaran yang telah ada ataupun media yang akan di buat. Sekolah harusnya memfasilitasi atau mendukung dengan baik apa yang akan guru lakukan ketika pembelajaran yang bersifat meningkatkan prestasi peserta didik.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya :

a) Dalam penelitian tindakan kelas kali ini memang sudah banyak peningkatang kemampuan yang sudah terlihat, seperti kemampuan anak untuk bekerjasama, keaktifan dan keberanian juga antusias anak meningkat namun ada juga kekurangan yang masih bisa terlihat dalam penelitian kali ini, misalnya kondisi di kelas yang sedikit lebih berisik dari biasanya, kerena metode yang di gunakan adalah bermain peran maka siswa mau tidak mau akan membaca teks drama dan akan berlatih dengan teman sekelompoknya, hal itulah yang membuat kondisi kelas sedikit tidak bisa di kondisikan dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya kemampuan untuk mengkondisikan kelas diharap lebih baik lagi.


(31)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dr., Studi sosial di Indonesia, Badan Penerbit IKIP Bandung, Bandung 1971.

Ahmad Kurnia. (2011) Manajemen Pendidikan [Online]. Tersedia di: guruidaman.blogspot.com/2011/11/dasar-dan-tujuan-pendidikan.html?m=1. Diakses 9 Juni 2014.

Joyce Bruce, Marsha Weil, Emily Calhoun, Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009.

Navel’s Blog. (2012) Penelitian Tindakan Kelas [Online]. Tersedia di:

navelmangelep.wordpress.com/2012/03/19/penelitian-tindakan-kelas-suatu-reflektif-dalam-perbaikkan-kualitas-pembelajaran/. Diakses 9 Juni 2014.

Rohmat, Dkk (2009), Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Banndung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Ruseffendi, 2006, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan

Potensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito,

Bandung.

Ruswandi H., Mujono, dan Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI PRESS.

Sidang Umum MPR-RI 11-23 Maret 1978, Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Sekjen MPR-RI, Jakarta, 1978.

Sudijono , Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1996.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008.

Sunaryo, Drs., Paduan Pengajaran Buku Strategi Belajar Mengajar Dalam

Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Malang, 1989.

Suyanto,dkk . Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 1997.

Zaini, Hisyam, 2008, Strategi Pembelajaran Aktif, Center for Teaching Staff Development (CTSD), Yogyakarta, 2008.


(1)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Alat Pengumpul Data

1. Observasi

Menerut Kamus Besar Bahasa indonesia bahwa observasi adalah peninjau secara cermat sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan ke sekolah-sekolah. Sedangkan menurut Sanjaya (2011 : 86) observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau di teliti.

2. Lembar Angket Siswa

Lembar Angket Siswa digunakan untuk menilai ketertarikkan siswa dalam pembelajaran dan pendapat siswa mengenai pembelajaran yang berlangsung juga kesulitan apa yang masih dirasakan oleh siswa. Lembar angket siswa ini di buat pada akhir siklus III.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi kejadian-kejadian apa saja yang berlangsung selama proses pembelajaran. Catatan tersebut akan di gunakan sebagai bahan diskusi antara peneliti dengan observer dan hasilnya akan dijadikan sebagai referensi untuk penelitian siklus selanjutnya.

4. Instrumen Tes (Post Test)

Pemberian tes dilakukan pada setiap akhir siklus dan bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

E. Analisiss Data

Analisiss data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisiss data kuantitatif. Analisiss data kualitatif yang digunakan ialah metode deskriptif analisiss yang digunakan dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang di peroleh melalui lembar angket siswa, dan dalam menganalisiss sikap anak serta kemampuan guru dalam


(2)

proses pembelajaran digunakan catatan lapangan dan lembar observasi. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan penyekoran nilai yang di dapat dari tes tertulis (post test). Berikut ialah rumus guna menghitung nilai siswa secara individu :

Dan rumus menghitung rata – rata nilai kelas ialah sebagai berikut :

(Sumber: Sudjana, 2010:10) Keterangan :

R = nilai rata – rata

∑x = jumlah semua nilai siswa ∑n = jumlah siswa

� �ℎ �

� �ℎ� � = �

R = ∑�


(3)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 4 Cibogo yang beralamat di Jalan Pasar Ahad Kabupaten Bandung Barat Lembang dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung dari masa PLP dan dilakukan dalam masa tiga siklus serta hasil dari pembahasan dan analisiss, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Penerapan metode bermain peran (Role Playing) di kelas VA Sekolah Dasar Negeri 4 Cibogo pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014 materi Proses Kemerdekaan Republik Indonesia tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi mendapat sambutan yang baik dari para siswa, siswa menjadi senang dan lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Ketika masuk siklus anak menyabut pelajaran dengan sangat antusias apalagi ketika mereka tahu bahwa pembelajaran akan di bawakan dengan cara bermain peran (drama), untuk pembelajaran IPS itu sendiri bagi anak adalah mata pelajaran yang paling sulit untuk dihadapi, karena alasan itulah peneliti mengambil keberanian untuk mengubah pemikiran anak yang menganggap bahwa IPS itu sulit menjadi pelajaran yang menyenangkan buat siswa – siswa. Dengan metode bermain peran inianak memerankan tokoh-tokoh pahlawan yang beberapa diantaraya menjadi kebanggaan bagi siswa sendiri selain itu dengan metode bermain peran ini anak yang tidak pernah mau ketika maju ke depan kelas menjadi berani untuk tampil ke depan kelas, dan kemampuan bekerjasama antar siswa pun ikut meningkat, walaupun pada awal siklus tetap ada anak yang individualis namun seiring berjalan waktu dan dii beri pengertian oleh peneliti sehingga itu tidak menjadi masalah yang berkepanjangan. Dengan metode bermain peran terbukti beberapa kemampuan anak menjadi meningkat, seperti yang sudah dijelaskan kemampuan bekerjasama anak,keberanian anak untuk tampil ke depan kelas, keaktifan anak juga meningkat keaktifan yang dimaksudkan disini ialah kemampuan anak untuk membaca, mendengarkan instruksi guru dan menulis ketika guru menerangkan pun


(4)

meningkat, juga kemampuan untuk bertanya menjadi meningkat. Secara keseluruhan penerapan metode bermain peran (role playing) dalam pembelajaran IPS materi Proses Kemerdekaan Republik Indonesia tentang Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan kemampuan siswa. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan metode bermain peran tidak hanya mampu untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang kerjasama, keberanian, dan keaktifannya saja namun penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami (pemahaman siswa) karena siswa di metode ini terlibat langsung dan merasakannya langsung menjadi seorang pahlawan kemerdekaan sehingga anak bisa memahaminya dengan baik. Pemahaman anak meningkat ini terbukti dari hasil belajar yang di peroleh anak dari siklus satu, siklus dua hingga siklus tiga dimana dari tiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Pada siklus 1 presentase anak atau siswa yang lulus adalah 42% dan pada siklus 2 menjadi 73%, peningkatan yang terjadi adalah sebanyak 31%, ketika di siklus 3 presentase anak yang lulus ialah 89,6% dan peningkatan terjadi sebanyak 16,6%. Demikian juga kemampuan guru semakin meningkat yakni mampu mengelola pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dalam rangka perbaikan tindakan untuk selanjutnya, maka di bawah ini akan di tuliskan beberapa rekomendasi, diantaranya: 1. Bagi guru, hendaknya:

a) Jangan ragu – ragu untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran ataupun media pembelajaran pada pembelajaran di kelas, dan ketika menggunakan metode bermain peran ada baiknya guru lebih berinovatif dalam memadukan dengan media – media pendukung yang ada karena itu akan sangat berguna untuk mendukung pembelajaran.


(5)

Kinanti Sih Utami Krismono, 2014

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Proses Kemerdekaan Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Di Kelas VA Semester 2 SDN 4 Cibogo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Ketika akan melaksanakan pembelajaran, guru ada baiknya untuk lebih mematangkan persiapan yang ada baik itu dari materi, media, hingga ke soal yang akan di berikan kepada siswa hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada mata pelajaran itu.

c) Ada baikknya guru jangan ragu juga untuk menanyakan cara belajar seperti apa yang mayoritas anak suka, dan jangan ragu juga untuk meminta kritik dari siswa, itu guna kemajuan kemampuan mengajar guru untu kedepannya.

2. Bagi sekolah, hendaknya :

a) Memanfaatkan fasilitas yang ada, baik itu media pembelajaran yang telah ada ataupun media yang akan di buat. Sekolah harusnya memfasilitasi atau mendukung dengan baik apa yang akan guru lakukan ketika pembelajaran yang bersifat meningkatkan prestasi peserta didik.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya :

a) Dalam penelitian tindakan kelas kali ini memang sudah banyak peningkatang kemampuan yang sudah terlihat, seperti kemampuan anak untuk bekerjasama, keaktifan dan keberanian juga antusias anak meningkat namun ada juga kekurangan yang masih bisa terlihat dalam penelitian kali ini, misalnya kondisi di kelas yang sedikit lebih berisik dari biasanya, kerena metode yang di gunakan adalah bermain peran maka siswa mau tidak mau akan membaca teks drama dan akan berlatih dengan teman sekelompoknya, hal itulah yang membuat kondisi kelas sedikit tidak bisa di kondisikan dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya kemampuan untuk mengkondisikan kelas diharap lebih baik lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dr., Studi sosial di Indonesia, Badan Penerbit IKIP Bandung, Bandung 1971.

Ahmad Kurnia. (2011) Manajemen Pendidikan [Online]. Tersedia di: guruidaman.blogspot.com/2011/11/dasar-dan-tujuan-pendidikan.html?m=1. Diakses 9 Juni 2014.

Joyce Bruce, Marsha Weil, Emily Calhoun, Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009.

Navel’s Blog. (2012) Penelitian Tindakan Kelas [Online]. Tersedia di:

navelmangelep.wordpress.com/2012/03/19/penelitian-tindakan-kelas-suatu-reflektif-dalam-perbaikkan-kualitas-pembelajaran/. Diakses 9 Juni 2014.

Rohmat, Dkk (2009), Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Banndung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Ruseffendi, 2006, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan Potensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito, Bandung.

Ruswandi H., Mujono, dan Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI PRESS.

Sidang Umum MPR-RI 11-23 Maret 1978, Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Sekjen MPR-RI, Jakarta, 1978.

Sudijono , Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1996.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008.

Sunaryo, Drs., Paduan Pengajaran Buku Strategi Belajar Mengajar Dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Malang, 1989.

Suyanto,dkk . Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 1997.

Zaini, Hisyam, 2008, Strategi Pembelajaran Aktif, Center for Teaching Staff Development (CTSD), Yogyakarta, 2008.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VA SD TAMBAKAJI 01

1 10 217

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 196

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 6 SINDUREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 5 11

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKANKEAKTIVAN BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keaktivan Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri I Gosono Kecamatan Wonosego

0 1 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIREN

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD N 01 MIRENG TRUCUK KLATEN.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MATERI KEGIATAN EKONOMI.

0 2 42

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VA SD TAMBAKAJI 01.

0 0 2