PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1 : Studi ex post facto pada lansia penghuni KPAD Geger Kalong.

(1)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Studi ex post facto pada lansia penghuni KPAD Geger Kalong) SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

oleh

Miftahul Rohmawati NIM 1106322

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG

SEHAT SERI 1

(Studi ex post facto pada lansia penghuni KPAD Geger Kalong)

Oleh

Miftahul Rohmawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Miftahul Rohmawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG

SEHAT SERI 1

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd NIP. 19530111 198003 1 002

Pembimbing II

dr. Imas Damayanti, M.Kes NIP. 19800721 200604 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D

NIP. 19760812 200112 1 001


(4)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja dan berfikir akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Kita harus mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dengan memelihara dan bahkan meningkatkan. Terutama kesehatan bagi lansia sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Umur panjang dan hidup sehat merupakan impian setiap manusia. Untuk mencapai impian tersebut setiap individu harus menjaga kesehatan dengaan cara berolahraga yang rutin dan memiliki pola hidup yang sehat. Umur panjang merupakan karunia Allah yang sudah sepantasnya di syukuri.

Seiring berkembangnya teknologi, hampir membuat semua hal menjadi praktis dan mudah. Hal ini sangat mempengaruhi pola hidup manusia. Semakin maju peradaban, banyak juga ditemukan jenis-jenis penyakit yang baru dan hal ini menjadi tantangan untuk setiap manusia untuk mempertahankan kesehatannya.

Departemen Sosial RI (dalam Novianto, 2007, hlm. 1)

mengemukakan bahwa “Dari Hasil Sensus di Indonesia, usia harapan

hidup semakin meningkat, yaitu dari 45,7 tahun pada tahun 1968 menjadi

61,3 tahun pada tahun 1992, menjadi 62 tahun pada tahun 1997”. Hal

tersebut membuktikan bahwa jumlah penduduk lanjut usia (Lansia) akan terus bertambah.

BPS (dalam Akmal, 2012) menemukan bahwa

Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 20.547.541 jiwa. Jumlah tersebut menempati urutan keempat jumlah penduduk lanjut usia terbesar dunia setelah China, India, dan Jepang. Jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. (hlm. 1)


(5)

WHO (dalam Akmal, 2012, hlm. 1) menemukan bahwa “Jumlah

penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan dapat mencapai 28,8 juta jiwa”. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang besar untuk suatu negara berkembang seperti Indonesia.

Walau bagaimanapun lansia tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur dan terukur agar mereka dapat mempertahankan kebugarannya yang semakin lama akan terus menurun seiring bertambahnya usia. Seperti diungkapkan oleh Akmal (2012, hlm. 2)

mengemukakan bahwa “Kebugaran jasmani cenderung mengalami

penurunan seiring dengan bertambahnya usia seseorang, penurunan semakin terlihat setelah seseorang berusia 40 tahun dan akan menurun

30-50% pada saat usia lanjut”.

Sedangkan Pudjiastuti dan Utomo (dalam Ilkafah, 2009, hlm. 14)

mengemukakan bahwa “Kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran

yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kebugaran jantung-paru dan

peredaran darah serta kekuatan otot dan kelenturan sendi”.

Hasil survey pembuatan norma kebugaran jasmani pada usia lanjut yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1992-1993

menemukan bahwa “Sekitar 90% usia lanjut memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah, terutama pada komponen daya tahan kardio-respirasi

dan kekuatan otot” (Ilkafah, 2009, hlm. 14).

Pada umumnya, Irwan (2007, hlm. 2) mengemukakan bahwa

“Lansia mengalami penurunan kualitas dan kemampuan fisik yang lambat

laun akan berdampak pula pada kesehatannya”.

Dapat disimpulkan bahwa Kebugaran jasmani pada lansia rendah mengakibatkan daya tahan tubuh lansia dapat menurun sehingga berpotensi menimbulkan masalah atau gangguan pada kesehatan.

Giriwijoyo (2010, hlm. 400) mengemukakan bahwa “olahraga kesehatan adalah bagian dari upaya kesehatan yang bersifat preventif-promotif, yaitu mencegah menurunnya derajat kesehatan dan bahkan


(6)

Adapun bentuk-bentuk olahraga kesehatan Giriwijoyo (2010) mengemukakan bahwa

Bentuk olahraga kesehatan bermacam-macam, tergantung pada tingkat sasaran yang hendak dicapai. Bila para peserta telah mampu mengikuti olahraga kesehatan Sasaran III (Olahraga Aerobik) dengan dosis yang adekuat yaitu intensitas mencapai denyut nadi antara 65-80% dari denyut nadi maksimal dan durasi mencapai minimal 10 menit, maka Or-Kes Sasaran II dan Or-Kes Sasaran I dapat dijangkau dengan sekali jalan, tetapi tidak pada urutan sebaliknya. Olahraga Kesehatan Aerobik termaksud di atas misalnya ialah: berjalan sampai dengan jogging, bersepeda, berenang dan Senam Aerobik. (hlm. 405)

Giriwijoyo (2010, hlm. 403) mengemukakan bahwa “Olahraga

aerobik adalah olahraga yang banyak membutuhkan udara (O2)”. Adapun aktivitas-aktivitas olahraga aerobik Juliani (2013) mengemukakan bahwa

Salah satu dari aktivitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah olahraga senam jantung sehat. Hal ini terlihat banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat terutama orang tua, baik secara kelompok-kelompok kecil maupun klub-klub senam jantung sehat. Adapun senam jantung sehat ini terdiri dari 5 seri, yang setiap seri mempunyai tingkatan-tingkatan beban latihan yang berbeda. Senam jantung sehat seri 1 ini yang sangat tepat dilakukan oleh para lansia. (hlm. 1)

Giriwijoyo (2010, hlm. 406) mengemukakan bahwa “ Senam aerobik

adalah olahraga kesehatan bertingkat sasaran III (olahraga aerobik) yang wujudnya adalah gerakan-gerakan senam”. Peserta olahraga kesehatan mempunyai kondisi kesehatan, tingkat usia dan kemampuan bergerak. Oleh karena itu, Suroto (dalam Setiawan dkk. 2014) mengemukakan bahwa

Senam sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi mereka yang memasuki usia lanjut pra lansia (45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Senam yang dilakukan sangat bermanfaat dalam menghambat proses penuaan (degeneratif). Lansia yang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kebugaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan, cardiovascular fitness, dan neuromuscular fitness. Apabila lansia melakukan senam, peredaran


(7)

darah akan lancar dan meningkatkan jumlah volume darah. (hlm. 231)

Manusia akan mengalami masa tua atau penuaan yang disebut dengan lanjut usia (lansia) dimana secara anatomis dan fisiologis lansia secara perlahan akan menghilangnya kemampuan jaringan dan kerusakan struktur-struktur organ. Dari pernyataan diatas bahwa kebugaran jasmani pada lansia rendah mengakibatkan daya tahan tubuh lansia dapat menurun sehingga berpotensi menimbulkan masalah atau gangguan pada kesehatan, oleh sebab itu lansia malas untuk bergerak, melakukan aktivitas, dan kurang berolahraga yang akhirnya akan muncul berbagai penyakit degeneratif.

Sehingga untuk meningkatkan kapasitas aerobik dan derajat kesehatan lansia, bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh dalam satu atau dua minggu. Manfaatnya sering baru dapat dirasakan setelah melakukan olahraga kesehatan secara teratur selama 2-3 bulan atau lebih (Giriwijoyo, 2010, hlm. 63). Dari hasil penelitian sebelumnya Hartanti (2013, hlm. 7)

menemukan bahwa “Senam jantung sehat lebih efektif dalam menurunkan

tekanan darah dibandingkan dengan senam ergonomik pada lansia hipertensi di Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Pekalongan”. Oleh karena itu peneliti ingin membandingkan tekanan darah lansia antara yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1 di KPAD Geger Kalong.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil tekanan darah sistole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil tekanan darah diastole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1?


(8)

3. Apakah terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah lansia antara yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1?

C. Tujuan Penelitian

Setelah dirumuskan masalah penulis membuat tujuan penelitian yaitu:

1. Mengetahui perbedaan hasil tekanan darah sistole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1.

2. Mengetahui perbedaan hasil tekanan darah diastole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1.

3. Mengetahui perbedaan rata-rata tekanan darah lansia antara yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Manfaat bagi Lembaga

“Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan pembinaan untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan melalui senam jantung

sehat seri 1”.

2. Manfaat bagi Masyarakat

“Sebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat untuk mengetahui betapa

pentingnya olahraga, khususnya olahraga senam jantung sehat seri 1”. 3. Manfaat bagi Lansia

a. Dengan adanya pemeriksaan tekanan darah, lansia dapat mengontrol pola makan dan gaya hidup lansia sehingga tekanan darah dapat terkontrol.

b. Dengan adanya kegiatan senam jantung sehat seri 1 secara rutin, lansia dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif.

c. Sebagai bahan masukkan dalam pembinaan dan meningkatkan derajat kesehatan para lansia.


(9)

4. Manfaat bagi Peneliti

“Bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini memperkaya ilmu

pengetahuan senam dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi

peneliti berikutnya agar lebih baik”.

E. Struktur Organisasi 1. Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang Penelitian B.Rumusan Masalah

C.Tujuan Penelitian D.Manfaat bagi Lembaga

Manfaat bagi Masyarakat Manfaat bagi Lansia Manfaat bagi Peneliti E. Struktur Organisasi

2. Bab II Kajian Pustaka/Landasan Teoretis A. Kajian Pustaka

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan C. Posisi Teoretis Peneliti

D. Hipotesis Penelitian 3. Bab III Metode Penelitian

A.Desain Penelitian B.Partisipan

C.Populasi dan Sampel D.Instrumen Penelitian E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data

4. Bab IV Temuan dan Pembahasan A.Deskripsi Data

B.Pengolahan dan Analisis Data C.Diskusi Penemuan


(10)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31 | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode ex post facto yaitu penelitian tanpa perlakuan karena telah dilakukan sebelumnya sehingga hanya melihat efek yang ditimbulkan oleh perlakuan tersebut. Serta desain dalam penelitian ini adalah causal-comparative designs dimana memilih dua atau lebih kelompok yang berbeda pada variabel tertentu membandingkan pada variabel lain dan tidak ada manipulasi di dalamnya. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Keterangan :

T1 (X1) Lansia yang mengikuti senam jantung sehat seri 1. O1 (Y1) Observasi (post test) (tekanan darah lansia yang mengikuti senam jantung sehat seri 1)

C (X2) Kontrol (Lansia yang tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1)

O2 (Y2) Observasi (post test) (tekanan darah lansia yang tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1)

B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah para lanjut usia yang berada di KPAD Geger Kalong. Karakteristik partisipan yang mengikuti penelitian ini adalah lansia yang mengikuti senam jantung sehat seri 1 berjumlah 30 orang yang terdiri dari lansia yang berjenis kelamin laki-laki 5 orang dan perempuan 25 orang, serta lansia yang tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1 berjumlah 30 orang yang terdiri dari lansia yang berjenis

Variabel independent

Variabel Dependent T1 (X1) O1 (Y1) C (X2) O2 (Y2)


(11)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw

kelamin laki-laki 18 orang dan perempuan 12 orang. Lansia yang termasuk kategori elderly (60-74 tahun), dan old (75-90 tahun). Serta lansia yang bersedia mengikuti penelitian dari awal hingga akhir, bersedia mengikuti beberapa tes untuk menunjang penelitian dari awal hingga akhir dan tidak sedang mengikuti penelitian lain.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di KPAD yang berjumlah kurang lebih 1000 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia dengan memiliki kriteria. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. yaitu :

a. Kriteria inklusi bagi lansia yang mengikuti senam jantung sehat seri 1 dalam penelitian ini adalah :

- Lansia yang telah mengikuti senam jantung sehat seri 1 selama 3 bulan.

- Jumlah latihan tiga kali pertemuan perminggu.

- Lansia yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki serta sehat jasmani rohani.

- Berdomisili di KPAD. - Bersedia menjadi informan.

b. Kriteria inklusi bagi lansia yang tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1 dalam penelitian ini adalah :

- Lansia yang tidak sedang mengikuti senam jantung sehat seri 1/senam rutin lainnya dalam jangka 3 bulan.

- Lansia yang berjenis kelamin perempuan dan laki laki serta sehat jasmani rohani.

- Berdomisili KPAD.


(12)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw 2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:

- Lansia yang memiliki penyakit hipertensi berat dan memakai obat. - Lansia yang memiliki penyakit hipotensi dan memakai obat. - Lansia yang berumur dibawah 60 tahun

- Lansia yang tidak hadir/bolos senam 10 kali selama 3 bulan. - Lansia yang cacat fisik.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mempertimbangkan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti.

D. Instrumen Penelitian

a. Sphygmomanometer, untuk mengukur tekanan darah.

b. Stetoskop, untuk mendengarkan denyutan sistolik dan diastolik, yang diletakkan di lipatan lengan.

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Sphygmomanometer Stetoskop c. Lembar observasi

- Daftar hadir


(13)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw E. Prosedur Penelitian

Setelah peneliti menjelaskan mengenai desain penelitian, partisipan, populasi/sampel, dan instrumen penelitian. Selanjutnya peneliti akan membuat langkah-langkah penelitian atau sering disebut juga prosedur penelitian. Agar peneliti lebih mudah untuk melakukan sebuah penelitian.yang akan diteliti Berikut langkah-langkah penelitiannya : 1. Mencari ide atau gagasan penelitian

Ide atau gagasan penelitian muncul karena dengan bertambahnya harapan hidup berarti jumlah lansia bertambah serta ditemukan bahwa kebugaran jasmani pada lansia rendah, sehingga daya tahan tubuh menurun lansia malas untuk beraktivitas dan mengatur pola hidup akan mengakibatkan hidup lansia yang tidak produktif, dengan dilakukannya senam jantung sehat seri 1 dan diperiksa tekanan darahnya lansia dapat mengetahui apakah memiliki tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah. Sehingga apabila terjadi sesuatu dapat memberikan peringatan kepada lansia mengenai kesehatannya.

2. Melakukan studi literature

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan yang dilakukan dengan mencari informasi dan referensi yang terkait untuk mendukung penelitian.

3. Menentukan rumusan masalah

Setelah melakukan studi literature maka menentukan rumusan masalah yang tepat.

4. Menentukan tujuan penelitian

Menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan penelitian agar tidak menyimpang dari permasalahan yang telah dirumuskan.

5. Melakukan pengambilan data

Langkah yang selanjutnya adalah pengambilan data. Data diambil dari 3 kali tes pengukuran tekanan darah pada lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1 dengan selang waktu selama 5 menit.


(14)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw 6. Pengolahan dan Analisis data

Data yang dikumpulkan diolah lebih lanjut kemudian disajikan dalam bentuk statistic dan selanjutnya dianalisis.

7. Merumuskan simpulan

Hasil analisis data akan memberikan kesimpulan penelitian yang merupakan kegiatan akhir penelitian. Adapun alur penelitiannya sebagai berikut :

Gambar 3.3

Alur penelitian

Mencari ide atau gagasan penelitian

Melakukan studi literature

Menentukan tujuan penelitian

Melakukan pengambilan data

Pengolahan dan analisis data Menentukan rumusan masalah


(15)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw F. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil dari tekanan darah lansia yang mengikuti senam jantung sehat seri 1 dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1 yang akan dibandingkan. Dari kedua hasil tersebut akan dilihat perbandingannya. Namun sebelum itu ada beberapa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu. Analisis yang pertama mencari rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing data. Selanjutnya melakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan Homogenity of Variance Tes t analisis ini digunakan untuk melihat homogen suatu kumpulan data. Analisis selanjutnya adalah menentukan perbedaan signifikansi untuk masing-masing data. Perbandingan dilakukan terhadap satu data dengan data lainnya. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah Independent Sample T Test. Jika data yang dianalisis bersifat tidak normal , maka uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney U. Tingkat kepercayaan analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah 0,05.


(16)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edusw

Untuk mengolah data tersebut peneliti menggunakan program SPSS. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut :

Gambar 3.4 Analisis data

Uji normalitas data

Uji homogenitas data

Kesimpulan Mann-Whitney U


(17)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

a. Terdapat perbedaan tekanan darah sistole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah sistole yang mengikuti senam JSS 1 adalah 123 mmHg dan tekanan darah sistole yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 134 mmHg.

b. Terdapat perbedaan tekanan darah diastole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah diastole yang mengikuti senam JSS 1 adalah 80 mmHg dan tekanan darah diastole yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 86 mmHg.

c. Terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah lansia antara yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah yang mengikuti senam JSS 1 adalah 123/80 mmHg dan tekanan darah yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 134/86 mmHg.

B. Implikasi dan Rekomendasi

1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk para lansia agar tetap menjaga atau memelihara kesehatan terutama kesehatan jantung. 2. Para pembuat kebijakan diharapkan dapat memberikan fasilitas yang

lebih memadai lagi untuk menunjang latihan para sampel untuk senam jantung sehat seri 1 maupun senam lainnya agar para lansia semangat untuk berolahraga.

3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi penting untuk yang membutuhkannya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih baik lagi, maka dari itu peneliti merekomendasikan untuk :


(18)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perjelas masalah yang diambil untuk penelitian.

2. Tambahkan lebih banyak referensi dari beberapa sumber, yang dapat menjelaskan/mengungkapkan tentang senam jantung sehat/senam lainnya.

3. Gunakan sampel yang lebih banyak dari sampel penelitian yang telah ditentukan.

4. Pengambilan data pada sampel tidak hanya dilihat dari tekanan darahnya saja, tetapi bisa juga dapat dilihat dari kalori yang sudah dikeluarkan dengan alat pedometer.


(19)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agrina. dkk. (2014). Perbandingan kualitas hidup lansia di panti sosial tresna werdhadengan lansia di keluarga, 1 (2), hlm. 5.

Agustina. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik senam lansiadi pantisosial tresnawerdha (pstw) vudi mulia 01 cipayung jakarta timur. (Skripsi). UinSyarif Hidayatullah, jakarta.

Akmal. (2012). Perbedaan asupan energi, protein, aktivitas fisik dan status gizi antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam bugar lansia. (Karya Tulis Ilmiah).Program PendidikanSarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi. (2008). Perbedaan kapasitas vital paru-paru pada lansia yang mengikuti Senam jantung sehat dengan senam lansia. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Giriwijoyo. (2010). Ilmu faal olahraga. (edisi kedelapan). Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hartanti. (2013). Efektivitas senam jantung sehat dan senam ergonomik terhadap Penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di desa tangkil kulon kecamatan kedungwuni kabupaten pekalongan. (Skripsi). Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Pekalongan.

Ilkafah. (2009). Pengaruh latihan fisik (senam lansia) terhadap penurunan tekanan darahpada lansiadengan hipertensi ringan-sedang di Rektorat Unibraw Malang, 2 (4), hlm. 14.

Irwan. (2007). Profil kesehatan lansia pada anggota perkumpulan lansia seruni kecamatanandir bandung. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan PendidikanKesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,UniversitasPendidikan Indonesia, Bandung.

Jafar Nurhaedar. (2010). Hipertensi. Program Study Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar.


(20)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juliani. (2013). Pengaruhsenam jantung sehat seri 1 terhadap tekanan darah dandenyutnadi istirahat pada peserta klub jantung sehat lansia telkom lubuk pakam deliserdang 2012. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan,Medan.

Kasron. (2011). Buku ajar anatomi fisiologi kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kuswardhani. (2006). Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia, 7(2), hlm. 136.

Liansyah Mahyu. (2009). Senam lansia. [Online]. Tersedia di

http://keperawatankomunikasi.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html. [Diakses 3 Oktober 2014].

Midoritemasu. (2012). Hipertensi, olahraga dan makanan. [Online]. Tersedia di http://midoritemasu.wordpress.com/2012/09/17/hipertensi-olahraga-dan makanan/. [Diakses 5 Januari 2015].

Novianingsih, E. & Kartini, A. (2012). Hubungan antara beberapa indikator status gizi dengan tekanan darah pada remaja. Journal nutrition of college, 1 (1), hlm. 169-175.

Novianto. (2007). Profil denyut nadi latihan selama olahraga senam kesegaran Jasmani (SKJ) lansia pada lansia. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nugroho Wahjudi. (2012). Keperawatan gerontik & geriatrik. (edisi ketiga). Jakarta: EGC.

Purba. (2006). Kardiovaskular dan faal olahraga. Bandung: UNPAD.

Pranama. (2012). Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi, didesapomahan kecamatan pulung, kabupaten ponorogo. (Karya Tulis Ilmiah). ProdiD IIIKeperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo,Ponorogo.


(21)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jantung sehatdengan lansia peserta senam perkasa. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Setiawan. dkk. (2014). Hubungan frekuensi senam lansia terhadap tekanan darah dan nadipadalansia hipertensi, Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah (hlm.231).

Sutarman. (1979). Fisiologi kedokteran (review of medical physiology). Jakarta: EGC

Triyanto. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

WHO. (1996). Pengendalian hipertensi laporan komisi pakar who. Bandung: ITB.

Wiarto. (2013). Fisiologi dan olahraga. (edisi pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.


(1)

Untuk mengolah data tersebut peneliti menggunakan program SPSS. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut :

Gambar 3.4

Analisis data

Uji normalitas data

Uji homogenitas data

Kesimpulan Mann-Whitney U


(2)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

a. Terdapat perbedaan tekanan darah sistole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah sistole yang mengikuti senam JSS 1 adalah 123 mmHg dan tekanan darah sistole yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 134 mmHg.

b. Terdapat perbedaan tekanan darah diastole yang signifikan antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah diastole yang mengikuti senam JSS 1 adalah 80 mmHg dan tekanan darah diastole yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 86 mmHg.

c. Terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah lansia antara yang mengikuti dan tidak mengikuti senam jantung sehat seri 1, yaitu tekanan darah yang mengikuti senam JSS 1 adalah 123/80 mmHg dan tekanan darah yang tidak mengikuti senam JSS 1 adalah 134/86 mmHg.

B. Implikasi dan Rekomendasi

1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk para lansia agar tetap menjaga atau memelihara kesehatan terutama kesehatan jantung. 2. Para pembuat kebijakan diharapkan dapat memberikan fasilitas yang

lebih memadai lagi untuk menunjang latihan para sampel untuk senam jantung sehat seri 1 maupun senam lainnya agar para lansia semangat untuk berolahraga.

3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi penting untuk yang membutuhkannya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih baik lagi, maka dari itu peneliti merekomendasikan untuk :


(3)

1. Perjelas masalah yang diambil untuk penelitian.

2. Tambahkan lebih banyak referensi dari beberapa sumber, yang dapat menjelaskan/mengungkapkan tentang senam jantung sehat/senam lainnya.

3. Gunakan sampel yang lebih banyak dari sampel penelitian yang telah ditentukan.

4. Pengambilan data pada sampel tidak hanya dilihat dari tekanan darahnya saja, tetapi bisa juga dapat dilihat dari kalori yang sudah dikeluarkan dengan alat pedometer.


(4)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agrina. dkk. (2014). Perbandingan kualitas hidup lansia di panti sosial tresna werdhadengan lansia di keluarga, 1 (2), hlm. 5.

Agustina. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik senam lansiadi pantisosial tresnawerdha (pstw) vudi mulia 01 cipayung jakarta timur. (Skripsi). UinSyarif Hidayatullah, jakarta.

Akmal. (2012). Perbedaan asupan energi, protein, aktivitas fisik dan status gizi antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti senam bugar lansia. (Karya Tulis Ilmiah).Program PendidikanSarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang.

Dewi. (2008). Perbedaan kapasitas vital paru-paru pada lansia yang mengikuti Senam jantung sehat dengan senam lansia. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Giriwijoyo. (2010). Ilmu faal olahraga. (edisi kedelapan). Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hartanti. (2013). Efektivitas senam jantung sehat dan senam ergonomik terhadap Penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di desa tangkil kulon kecamatan kedungwuni kabupaten pekalongan. (Skripsi). Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Pekalongan.

Ilkafah. (2009). Pengaruh latihan fisik (senam lansia) terhadap penurunan tekanan darahpada lansiadengan hipertensi ringan-sedang di Rektorat Unibraw Malang, 2 (4), hlm. 14.

Irwan. (2007). Profil kesehatan lansia pada anggota perkumpulan lansia seruni kecamatanandir bandung. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan PendidikanKesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,UniversitasPendidikan Indonesia, Bandung.

Jafar Nurhaedar. (2010). Hipertensi. Program Study Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar.


(5)

Juliani. (2013). Pengaruhsenam jantung sehat seri 1 terhadap tekanan darah dandenyutnadi istirahat pada peserta klub jantung sehat lansia telkom lubuk pakam deliserdang 2012. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan,Medan.

Kasron. (2011). Buku ajar anatomi fisiologi kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kuswardhani. (2006). Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia, 7(2), hlm. 136.

Liansyah Mahyu. (2009). Senam lansia. [Online]. Tersedia di

http://keperawatankomunikasi.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html. [Diakses 3 Oktober 2014].

Midoritemasu. (2012). Hipertensi, olahraga dan makanan. [Online]. Tersedia di http://midoritemasu.wordpress.com/2012/09/17/hipertensi-olahraga-dan makanan/. [Diakses 5 Januari 2015].

Novianingsih, E. & Kartini, A. (2012). Hubungan antara beberapa indikator

status gizi dengan tekanan darah pada remaja. Journal nutrition of

college, 1 (1), hlm. 169-175.

Novianto. (2007). Profil denyut nadi latihan selama olahraga senam kesegaran Jasmani (SKJ) lansia pada lansia. (Skripsi). Program Study Ilmu Keolahragaan, Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nugroho Wahjudi. (2012). Keperawatan gerontik & geriatrik. (edisi ketiga). Jakarta: EGC.

Purba. (2006). Kardiovaskular dan faal olahraga. Bandung: UNPAD.

Pranama. (2012). Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia hipertensi, didesapomahan kecamatan pulung, kabupaten ponorogo. (Karya Tulis Ilmiah). ProdiD IIIKeperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo,Ponorogo.


(6)

Miftahul Rohmawati, 2015

PERBANDINGAN TEKANAN DARAH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jantung sehatdengan lansia peserta senam perkasa. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.

Setiawan. dkk. (2014). Hubungan frekuensi senam lansia terhadap tekanan darah dan nadipadalansia hipertensi, Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah (hlm.231).

Sutarman. (1979). Fisiologi kedokteran (review of medical physiology). Jakarta: EGC

Triyanto. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

WHO. (1996). Pengendalian hipertensi laporan komisi pakar who. Bandung: ITB.

Wiarto. (2013). Fisiologi dan olahraga. (edisi pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di PSTW Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan

8 21 128

HUBUNGAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI SENAM DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KESTABILAN TEKANAN DARAH Hubungan Keaktifan Lansia Mengikuti Senam Dan Dukungan Keluarga Dengan Kestabilan Tekanan Darah Lansia Di Desa Kandangrejo Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan

2 4 17

PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT SERI 1 TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA PESERTA KLUB JANTUNG SEHAT LANSIA TELKOM LUBUK PAKAM DELI SERDANG 2012.

0 2 19

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP LANSIA YANG AKTIF MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DENGAN YANG TIDAK Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Dengan Yang Tidak Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan.

0 1 14

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP LANSIA YANG AKTIF MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DENGAN YANG TIDAK AKTIF MENGIKUTI Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Dengan Yang Tidak Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Sirnoboyo Kecamatan Paci

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN KESEIMBANGAN TUBUH HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI SENAM LANSIA DENGAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LANSIA DI WILAYAH KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN SEMARANG.

0 0 15

PERBANDINGAN KOMPOSISI TUBUH LANSIA ANTARA YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM SEHAT INDONESIA : Studi Ex Post Facto pada Lansia Rw 07 Cimaung Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan).

0 0 26

PERBANDINGAN HEALTH RELATED PHYSICAL FITNESS ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI DENGAN LANSIA YANG TIDAK MENGIKUTI SENAM : studi ex post facto pada lansia di Perkumpulan Senam Sehat Indonesia Jalan Cihampelas Cimaung RT.06 RW.07 Kelurahan Taman Sari Kecamatan B

3 12 43

PERBANDINGAN DAYA TAHAN JANTUNG-PARU LANSIA PESERTA SENAM JANTUNG SEHAT DENGAN LANSIA PESERTA SENAM PERKASA.

1 3 28

PERBANDINGAN SENAM JANTUNG SEHAT DENGAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI GRADE I DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT.

1 1 45