EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS.

(1)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

UNANG WAHIDIN NIM.: 1102597

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015


(3)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS


(4)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS


(5)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI MUDARRIS

Oleh: Unang Wahidin

Magister Universitas Ibn Khaldun Bogor 2010

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor (Dr) Pendidikan

pada Pendidikan Luar Sekolah, Sekolah Pascasarjana.

© Unang Wahidin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang


(6)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris. Penelitian ini di laksanakan di Kabupaten Bogor bagi mudarris (guru, pengajar) pondok pesantren. Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris. Beberapa grand theory menjadi rujukan dalam penelitian ini, diantaranya: 1. teori pelatihan; 2. teori kompetensi; 3. teori komunikasi pembelajaran; dan 4. teori pembelajaran berbasis multimedia. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran efektivitas model dilakukan dengan desain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pretest dan posttest. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui observasi; wawancara; dokumentasi; dan angket. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dilaksanakan berdasarkan hasil kajian empirik dan teoritik memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kompetensi mudarris sehingga model tersebut implementatif; 2. pembelajaran dalam pelatihan mengintegrasikan antara teori dan praktek, sehingga berdampak positif terhadap pelaksanaan program pelatihan dimana peserta pelatihan antusias dalam mengikuti program pelatihan yang dilaksanakan; 3. hasil implementasi model pelatihan, baik pada uji coba model tahap I maupun tahap II, menunjukan adanya peningkatan kompetensi mudarris; 4. efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris

dapat terwujud sepanjang dalam implementasinya memenuhi beberapa kriteria diantaranya: a. peserta pelatihan (mudarris) memiliki dasar dalam mengoperasikan komputer dengan program microsoft office power point; b. adanya bimbingan dalam pelatihan membuat materi pembelajaran dengan menggunakan program microsoft office power point; serta c. adanya interaksi yang intens baik antara instruktur dengan peserta pelatihan maupun antar peserta pelatihan.


(8)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTACT

The effectiveness of multimedia-based learning in communication training model to improve the competences of mudarris. This study was held in Bogor for mudarris (teachers, tutors) in a boarding school. The purpose of this study to test the effectiveness of multimedia-based learning in communication training model to improve the competences of mudarris. Some grand theories as references in this study, including: 1. The theory of learning. ; 2. The theory of competences; 3. The theory of learning communication; and 4. The theory of multimedia-based learning. The research method that is used is the method of quantitative research with qualitative and quantitative approaches. Measuring the effectiveness of the model is done by design of experimental group and the pretest and posttestcontrol group. In the other hand, the data collection is done through observations; interviews; documentations; and questionnaires. The results of this study are: 1. The model of multimedia-based learning in communication training is implemented based on the results of empirical and theoretical studies, it provides a significant contribution in improving the competencesof mudarris so the model is implementable; 2. the learning is in training integrates the theory and practice, so it gets a positive impact in the implementation of the training program where trainees are enthusiastic in participating in the training program implemented; 3. The results of the implementation of the training model, both the trial model of phase I and phase II, shows the increase of mudarris competences; 4. The effectiveness of multimedia-based learning in communication training model could improve the competences of mudarris as long as in realization of its implementation based several criterias, including: 1. trainees (mudarris) have a base to operate the computer with the Microsoft Office Power Point program; 2. There is guidance in training of making the learning materials using Microsoft Office Power Point program; and 3. There is an intensive interaction between instructors and participants or between participants one another.


(9)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Sehubungan telah selesainya disertasi ini, izinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu, Bapak, Ibu Mertua, dan Bapak Mertua yang telah mendidik, membimbing, mengarahkan serta selalu mendo’akan bagi kebaikan penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala selalu memberikan hidayah dan taufik-Nya;

2. Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia;

3. Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed selaku promotor;

4. Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A. selaku kopromotor; 5. Dr. Elih Sudipermana, M.Pd selaku anggota;

6. Secara khusus kepada istri tercinta: Noviane, S.Pd yang selalu memberi dorongan dan semangat serta mengikhlaskan sebagian waktu kebersamaannya berkurang dan kepada putra-putri penulis: Hana Nayla Afnan, Syamil Abdullah Wahidin, dan Kamillia Naimatullah Wahidin yang shaleh dan shalehah yang telah memberikan keceriaan, hiburan, dan semangat dikala penulis sedang jenuh;

7. Para dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

8. Teman-teman seperjuangan di Strata Tiga (S-3) Angkatan 2011, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

9. Dr. M. Hidayat Ginanjar, M.Pd.I, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melanjutkan studi di samping menunaikan tugas;

10. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian disertasi ini.

Semoga semua kebaikan Bapak/Ibu/Saudata/i yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah di sisi Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Aamiin.


(10)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS


(11)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN………

PERNYATAAN………..

UCAPAN TERIMA KASIH……… ABSTRAK……… ABSTRACT……….. DAFTAR ISI……… DAFTAR GAMBAR……….… DAFTAR TABEL………. DAFTAR DIAGRAM………..

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian………...

B. Identifikasi Masalah………

C. Rumusan Masalah Penelitian………...……….

D. Tujuan Penelitian………..

E. Manfaat / Signifikansi Penelitian………

1. Manfaat Teoritis……….…

2. Manfaat Praktis………

3. Manfaat Bagi Pengambil Kebijakan……….

4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial……….

F. Struktur Organisasi Disertasi……….………

BAB II: KAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORITIS

A. Model Pelatihan………

1. Pengertian Model dan Pelatihan………..

2. Model-Model Pelatihan………...

a. Perencanaan Program Pelatihan……….……….. b. Proses Pembelajaran dalam Pelatihan……….………. i iv v vi vii viii xiii xiv xvi 1 5 6 7 7 7 8 8 8 9 10 10 12 18 21 26 35


(12)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Evaluasi Pelatihan………..………

B.Hakikat Kompetensi………

1. Pengertian Kompetensi………....

2. Keuntungan Peningkatan Kompetensi………..………..

3. Kompetensi dan Sub Kompetensi Guru ………

C.Komunikasi Pembelajaran………

1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Pembelajaran……….

2. Komunikasi Efektif dalam Proses Pembelajaran………

3. Komponen-Komponen Komunikasi Pembelajaran………. 4. Model-Model Interaksi Komunikasi dalam Proses Pembelajaran…………

5. Hambatan Proses Komunikasi dalam Pembelajaran………

D.Pembelajaran Berbasis Multimedia………

1. Pengertian Multimedia……….

2. Tujuan Multimedia………

3. Kriteria Multimedia dalam Pembelajaran……….

E. Penelitian Terdahulu………

F. Kerangka Berpikir Penelitian……….

BAB III: METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian……….…

B.Desain Penelitian………

C.Metode Penelitian………

D.Definisi Operasional………

E. Instrumen Penelitian………

F. Proses Pengembangan Instrumen………

1. Uji Validitas Instrumen………

2. Uji Reliabilitas Instrumen...……….……….…

G.Teknik Pengumpulan Data……….

H.Analisis Data………..

BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN

29 29 30 32 40 40 41 44 47 53 55 55 56 56 57 61 65 68 76 76 77 84 84 89 94 95 98


(13)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.Kondisi Komunikasi Pembelajaran Antara Mudarris dengan Santri dalam Proses Belajar Mengajar………..………...………

1. Temuan………

2. Pembahasan………

B.Model Konseptual Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis

Multimedia dalam Meningkatkan Kompetensi Mudarris.………..……

1. Aspek Perencanaan………...…..

a. Identifikasi Kebutuhan………..…

1) Temuan………..………

2) Pembahasan………..……….

b. Warga Belajar……….………....

1) Temuan………..………

2) Pembahasan………...……

c. Sarana dan Prasarana Pelatihan……….……….………..….

1) Temuan………..……

2) Pembahasan………...……

2. Aspek Pelaksanaan Pelatihan yaitu Proses Pembelajaran/Interaksi Edukasi………..….

a. Temuan………..…....

b. Pembahasan………....…

3. Aspek Evaluasi Pelatihan dan Evaluasi Program………..….

a. Temuan………..………….

b. Pembahasan………...…….

C.Implementasi Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis

Multimedia………..……

1. Aspek Perencanaan Pelatihan………..……

a. Temuan……….…...…

b. Pembahasan……….……

2. Aspek Pelaksanaan Pelatihan………..…….

a. Temuan………..…….. b. Pembahasan……….…… 98 101 109 109 109 109 110 111 111 111 113 113 113 114 114 114 116 1161 119 124 124 124 124 135 135 135 136 136 139


(14)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Aspek Evaluasi Pelatihan……….…

a. Temuan……….…

b. Pembahasan……….…

D.Hasil Uji Efektivitas ……….…

1. Temuan……….…..

2. Pembahasan………

E. Model Akhir………...……...

BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Simpulan……… Implikasi………

Rekomendasi……….………

DAFTAR RUJUKAN / REFERENSI

Daftar Rujukan / Referensi………...

DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Hasil Uji Coba Terbatas….……….………....

a. Photo Kegiatan Uji Coba Terbatas….……….…...

b. Jadual Uji Coba Terbatas……….

c. Peserta Didik/Warga Belajar Uji Coba Terbatas………. d. Hasil Pre-Test Variabel X1 pada Uji Coba Terbatas……… e. Hasil Post-Test Variabel X1 pada Uji Coba Terbatas……….. f. Hasil Pre-Test Variabel X2 pada Uji Coba Terbatas……… g. Hasil Post-Test Variabel X2 pada Uji Coba Terbatas……….. 2. Laporan Hasil Uji Coba Luas……….………..

a. Photo Kegiatan Uji Coba Luas……….……….…..

b. Jadual Pembelajaran Uji Coba Luas……….

c. Sumber Belajar Uji Coba Luas………

d. Peserta Didik/Warga Belajar Uji Coba Luas…..………. 144 146 148 153 155 156 156 158 166 167 168 170 172 173 174 175 176 177 179 182 183 185 186 187 188


(15)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Hasil Pre-Test Variabel X1 pada Uji Coba Luas…..……… f. Hasil Post-Test Variabel X1 pada Uji Coba Luas…..……….. g. Hasil Pre-Test Variabel X2 pada Uji Coba Luas…..……… h. Hasil Post-Test Variabel X2 pada Uji Coba Luas…..………..

3. Data Kelompok Kontrol………

4. Angket dan Instrumen Penelitian..………….………

189 191


(16)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1. Siklus Pelatihan………..…

2. Gambar 2.2. Model Critical Evant………..… 3. Gambar 2.3. Hubungan Fungsional Antara Komponen-Komponen PLS…. 4. Gambar 2.4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dalam Pelatihan………..…….…

5. Gambar 2.5. Kerangka Berpikir Penelitian………

6. Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimental Semu dengan Desain non-equivalent control group……….. 7. Gambar 4.1. Rancangan Penelitian Eksperimental Semu dengan Desain

non-equivalent control group………... 13 14 16 25 61 71 144


(17)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1. Hubungan Antara Metode dan Teknik Pembelajaran……...….

2. Tabel 2.2. Fokus, Metode, Teknik dan Alat Bantu Pembelajaran…….…

3. Tabel 3.1. Kategori Pondok Pesantren di Kabupaten Bogor

Tahun 2011……….. 4. Tabel 3.2. Instrumen Penelitian………

5. Tabel 3.3. Kriteria Koefisien Tingkat Validitas………

6. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X1……….… 7. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X2……….…

8. Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y.………..…

9. Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X1………..… 10. Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X2………..… 11. Tabel 3.9. Kualifikasi Bobot Penilaian Pada Kuesioner………..…… 12. Tabel 4.1. Data Mudarris Pondok Pesantren Al-Akhwain dan Pondok Pesantren Darul Marhamah Lil Aitam Responden Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analysis)…………..……

13. Tabel 4.2. Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan……….…..

14. Tabel 4.3. Evaluasi Hasil Pelatihan Komunikasi

Pembelajaran Berbasis Multimedia………

15. Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Posttest Dikurangi Pretest……….… 16. Tabel 4.5. Pondok Pesantren yang Menyatakan akan Mengirim utusan… 17. Tabel 4.6. Asek Evaluasi dalam Implementasi Model Pelatihan…….…

22 23 65 78 85 86 87 88 91 93 95

99 99

117 120 126 138 141 145 146


(18)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18. Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Posttest dikurangi Pretest……….…….. 19. Tabel 4.8. Instrumen Untuk Mengukur Efektivitas Model Pelatihan

Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia………….…. 20. Tabel 4.9. Pengukuran Efektivitas Model Pelatihan Komunikasi

Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kelompok Kontrol

21. Tabel 4.10. Pengukuran Efektivitas Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kelompok

Eksperimen……….… 22. Tabel 4.11. Perbandingan Hasil Pengukuran Efektivitas Model

Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen……….… 23. Tabel 4.12. Nilai-Nilai Indikator Komunikasi Pembelajaran Berbasis

Multimedia……….….. 147

149


(19)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Halaman

1. Diagram 2.1. Komunikasi Satu Arah………

2. Diadram 2.2. Komunikasi Dua Arah………

3. Diagram 2.3. Komunikasi Tiga Arah………

4. Diagram 2.4. Komunikasi Metode Ceramah………

5. Diagram 2.5. Komunikasi Metode Tanya Jawab……….

6. Diagram 2.6. Komunikasi Metode Diskusi………..

7. Diagram 2.7. Komunikasi Metode Latihan………..

8. Diagram 2.8. Komunikasi Metode Demonstrasi dan Eksperimen…………

9. Diagram 2.9. Komunikasi Metode Kerja/Tugas Individual dan Kelompok

10. Diagram 2.10. Komunikasi Metode Karya Wisata……….

11. Diagram 2.11. Komunikasi Metode Panel……….

12. Diagram 2.12. Komunikasi Metode Seminar……….

13. Diagram 2.13. Komunikasi Metode Simposium……….

14. Diagram 2.14. Komunikasi Metode Bermain Peran………...

15. Diagram 2.15. Komunikasi Metode Lokakarya………

16. Diagram 3.1. Desain Penelitian……….… 17. Diagram 3.2. Desain Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran

Berbasis Multimedia (Model Hipotetik)………..…..

18. Diagram 4.1. Model Akhir Pelatihan Komunikasi Pembelajaran

47 47 48 49 49 49 50 50 50 51 51 51 52 52 52 74 75


(20)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(21)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

UNANG WAHIDIN NIM.: 1102597

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(22)

1

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mudarris sebagai guru atau pengajar adalah salah satu sumber belajar, pendidik, dan pengajar yang harus memiliki kompetensi. Kata mudarris ( سردملا) dalam literatur Islam berasal dari Bahasa Arab, asal kata Darrasa ( سرد ) yang berarti mengajar, sedangkan kata mudarrisnya sendiri bermakna pengajar atau guru. Hal ini sebagaimana tercantum dalam kamus Al-Munawwar Arab – Indonesia (A.W. Munawwir, 1997, hlm. 398) mudarris mempunyai arti guru, pengajar. Secara terminologis, mudarris memiliki arti mengajarkan suatu ilmu dalam suasana formal (Rahendra Maya, 2015, hlm. 61). Selain itu, mudarris adalah orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan dan berusaha mencerdaskan siswa, memberantas kebodohan, serta melatih keterampilan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa. Singkatnya mudarris adalah orang yang dipercaya sebagai guru dalam upaya membelajarkan siswa (http:// bumisatulangit.blogspot. com/2011/05/pemikiran-tentang-guru-dalam-pendidikan. html/). Di Indonesia, sebutan mudarris diberikan kepada guru atau pengajar pada pondok pesantren.

Tugas mudarris secara esensial adalah mencerdaskan pembelajar dan memberantas kebodohan serta melatih keterampilan sesuai bakat, minat dan kemampuannya sehingga menjadi tenaga kerja yang produktif (Muhaimin, 2003, hlm. 216-217); (Muhaimin, 2011, hlm. 179-180); dan (Abdul Mujib dan Muzakkir, 2008, hlm. 92).

Mudarris merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan dan pembelajaran secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral pada pondok pesantren. Hal ini karena mudarris sangat menentukan keberhasilan santri, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar pada pondok pesantren. Oleh karena itu, upaya perbaikan harus terus menerus


(23)

2

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi mudarris. Kata meningkatkan mengandung arti menaikan derajat atau taraf, mempertinggi, dan memperhebat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, 2012, hlm. 1470). Sedangkan menurut Moeliono (dalam Sawiwati, 2009, hlm. 4), mengatakan bahwa meningkatkan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.

Berdasarkan pengertian meningkatkan sebagaimana tersebut di atas, tersirat adanya unsur proses yang bertahap, dari mulai tahap terendah, tahap menengah, dan tahap akhir atau tahap puncak. Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Perencanaan dan pelaksanaan ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Jadi meningkatkan merupakan suatu usaha untuk terjadi perubahan yang menunjukkan ke arah yang lebih besar dan lebih banyak. Hal ini disebabkan oleh dua unsur atau lebih yang saling berhubungan dari kecil menjadi besar yang diusahakan oleh seorang atau sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Meningkatkan menggambarkan suatu proses bertambahnya identitas, meningkatnya kemampuan dan kapasitas untuk mempertahankan eksistensinya dan adaptasi terhadap lingkungan. Meningkatkan senantiasa didasarkan pada pengalaman, pengamatan, dan percobaan yang terkendali.

Sedangkan pengertian kompetensi menurut Hay dalam Manopo (2011) didefinisikan sebagai sejumlah pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap, atau perilaku lain yang esensial untuk menyelesaikan pekerjaan dan memberikan kontribusi terhadap kesuksesan sebuah hasil kerja dan memberi pembedaan terhadap kinerja superior. Sedangkan berkaitan dengan kompetensi guru, Undang-Undang Republik Indonesia, No. 14, Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen menyatakan, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Selanjutnya undang-undang tersebut


(24)

3

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan bahwa standar kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional.

Berdasarkan pengertian kompetensi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian kompetensi mudarris pada pondok pesantren adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh pondok pesantren dalam memfasilitasi mudarris agar memiliki pengetahuan, keahlian dan/atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Mudarris pada pondok pesantren merupakan human capital yang nilainya banyak bergantung pada derajat kompetensi yang dimiliki.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kompetensi adalah jalannya proses suatu usaha dengan cara tertentu yang dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menaikan, mempertinggi, dan memperhebat kemampuan seseorang dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan makna meningkatkan yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah usaha mempertingi kompetensi mudarris pada pondok pesantren dari kompetensi rendah kepada kompetensi sedang dan dari kompetensi sedang kepada kompetensi tinggi, sehingga sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku. Selain itu meningkatkan kompetensi mudarris yang dimaksud juga merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, kualitas maupun kuantitas, penambahan keterampilan dan kemampuan mudarris agar menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan (preliminary research) dan analisis kebutuhan pelatihan (training need analysis) berkaitan dengan kondisi empirik kompetensi mudarris pada pondok pesantren adalah sebagai berikut: 1. Mudarris kurang memperhatikan situasi ketika komunikasi pembelajaran sedang dilangsungkan dalam proses pembelajaran; 2. Pada saat proses komunikasi pembelajaran berlangsung terjadi hambatan menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat penyampai pesan (materi pelajaran); 3. Terjadi hambatan mekanis, yaitu hambatan yang banyak dijumpai pada waktu mudarris menggunakan alat


(25)

4

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bantu mengajar atau media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses komunikasi pembelajaran, yaitu berupa: papan tulis dalam keadaan tidak bersih dari tulisan materi pelajaran sebelumnya, dan bila mudarris menggunakan media pembelajaran yang berjenis elektronik perlu waktu untuk mempersiapkannya sehingga menyita waktu pelajaran yang tersedia; 4. Terjadi hambatan ekologis, yaitu hambatan yang disebabkan oleh lingkungan sekitar, dimana proses komunikasi pembelajaran sedang dilangsungkan. Kasus yang sering terjadi adalah suara kendaraan motor yang melalui jalan di samping bangunan pondok pesantren. Selain itu suara musik yang berasal dari perkampungan yang jaraknya dekat dengan pondok pesantren; 5. Mudarris kurang mampu berbicara langsung kepada inti; dan 6. Permasalahan pada komunikasi antar pribadi yang kurang berjalan baik, karena masih terjadi perbedaan makna dan perbedaan pemahaman dari apa yang dikomunikasikan antara mudarris dengan santri, hal ini mengakibatkan umpan balik jarang terjadi.

Selain temuan kondisi tersebut di atas, Mujamil Qomar (2007, hlm. 73) mengatakan bahwa kelemahan pendidikan pesantren yang lain adalah suasana pembelajaran yang pasif. Suasana yang demikian itu harus ditransformasikan ke dalam suasana pembelajaran yang kondusif dan memfasilitasi penguatan daya kritis para santri melalui berbagai kondisi dan pengembangan wawasan yang diperkuat oleh pendekatan-pendekatan metodologis. Selanjutnya, Abdullah

Masmuh mengatakan: “Pelajaran Agama Islam sering dianggap kurang menarik

bukan karena pelajarannya tidak penting, tetapi karena kurang menariknya cara

penyampaian”. Syarat utama seorang guru adalah mempunyai kompetensi

komunikasi pembelajaran yang baik. Efektivitas pembelajaran sedikit banyak bergantung pada efektivitas komunikasi pembelajaran. Oleh karena itu, efektivitas seorang guru dalam pembelajaran bergantung pada seberapa efektif komunikasinya dengan siswa (Harian Republika, Selasa 19 Maret 2013, hlm. 18).

Tuntutan besar terhadap kompetensi mudarris pada pondok pesantren dalam menggunakan komunikasi pembelajaran, selain karena komunikasi


(26)

5

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar santri, juga komunikasi pembelajaran menjadi alat untuk mempermudah memahami ilmu-ilmu agama Islam yang diajarkan oleh mudarris. Kompetensi komunikasi pembelajaran mudarris di dalam proses pembelajaran pada pondok pesantren, merupakan salah satu pilar profesionalisme mudarris yang dituntut saat ini. Oleh karena itu mesti dipersiapkan kegiatan untuk mendidik dan melatih para mudarris agar mampu memenuhi kompetensi komunikasi pembelajaran yang efektif.

Beberapa penyebab kompetensi komunikasi pembelajaran lemah pada mudarris pondok pesantren antara lain: 1. Sebagaian besar mudarris pada pondok pesantren berpendidikan formal jenjang Sekolah Dasar (SD) atau sederajat sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat; 2. Mudarris pada pondok pesantren bukan lulusan dari program studi pendidikan yang ada di Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar termasuk di dalamnya mempelajari komunikasi pembelajaran; 3. Mudarris kurang mampu menggunakan komunikasi pembelajaran yang efektif dan afektif sebagai salah satu kompetensi yang akan meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran pada pondok pesantren; dan 4. Mudarris menggunakan komunikasi pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan terhadap mudarris senior yang terlebih dahulu bertugas pada pondok pesantren.

Berkaitan dengan paparan tersebut di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Kompetensi Mudarris. Kajian ini dilaksanakan terhadap mudarris yang bertugas pada pondok pesantren salafiyah (tradisional) sebagai lembaga pendidikan keagamaan non formal yang berada di Kabupaten Bogor.


(27)

6

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil studi pendahuluan di atas, maka masalah yang dihadapi dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pada umumnya pelatihan komunikasi yang selama ini dilakukan belum menyentuh kepada pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia; 2. Masih terbatasnya penyelenggaraan pelatihan komunikasi dalam meningkatkan

kompetensi mudarris pada pondok pesantren;

3. Proses pembelajaran pada pelatihan komunikasi yang sudah berlangsung, persentase penjelasan teoritis lebih besar dari pada penjelasan secara praktik; 4. Belum adanya mekanisme evaluasi yang komprehensif terhadap hasil belajar

dalam pelatihan komunikasi. Sehingga penilaian efektivitas pelatihan komunikasi masih parsial.

Atas dasar identifikasi masalah tersebut di atas, perlu adanya usaha dalam meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren guna mengantisipasi berbagai hambatan pada proses pembelajaran, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah melalui pelatihan.

Mengingat banyak faktor penyebab dalam meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren, maka peneliti hanya akan membatasi pada pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dirumuskan secara sistematis desain model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Mengingat latar belakang penelitian dan identifikai masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris?

Selanjutnya permasalahan tersebut di atas diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:


(28)

7

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah kondisi komunikasi pembelajaran antara mudarris dengan santri dalam proses belajar mengajar ?

2. Bagaimanakah model konseptual pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris?

3. Bagaimanakah implementasi model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris?

4. Bagaimanakah efektivitas implementasi model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris?

D.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

Untuk mencapai tujuan umum tersebut ditetapkan tujuan-tujuan khusus sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi kondisi komunikasi pembelajaran antara mudarris dengan santri dalam proses belajar mengajar.

2. Untuk menemukan model konseptual pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang implementasi model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

4. Untuk menguji efektivitas implementasi model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

E.Manfaat / Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan temuan yang dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis berupa proposisi, prinsip atau dalil dalam bidang


(29)

8

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan luar sekolah, khususnya berkenaan dengan pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia; manfaat praktis bagi penyelenggara pelatihan; manfaat bagi pengambil kebijakan berkaitan dengan pondok pesantren; maupun manfaat yang berkaitan dengan isu dan aksi sosial.

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan proposisi, prinsip, atau dalil dalam pendidikan luar sekolah, khususnya dalam bidang pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia.

b. Memberikan sumbangan model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

c. Memberikan sumbangan konsep dalam pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan kompetensi mudarris.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan bagi para penyelenggara pelatihan bahwa model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia efektif dalam meningkatkan kompetensi mudarris/guru/pengajar.

b. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan keagamaan, yaitu: yayasan Islam yang menyelenggarakan pondok pesantren, para kiai pada pondok pesantren, mudir/mudiroh (kepala) pada pondok pesantren, para mudarris/mudarrisah (guru/pengajar) pada pondok pesantren, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren.


(30)

9

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan pemikiran bagi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI berkaitan dengan salah satu model pelatihan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren.

4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial

a. Memberikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan pondok pesantren bahwa mudarris pada pondok pesantren perlu di tingkatkan kompetensi profesinya melalui pelatihan, baik berupa kompetensi: pedagogik, profesional, kepribadian, maupun sosial.

b. Memberikan masukan bagi berbagai pihak bahwa peningkatan kompetensi mudarris melalui pelatihan akan meningkatkan kompetensi mudarris tersebut dalam melakukan transfer ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Islam, juga melakukan kontrol sosial dan rekayasa sosial terhadap peserta didik dan masyarakat di sekitar pondok pesantren.

F. Struktur Organisasi Disertasi

Struktur organisasi dalam disertasi ini adalah sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Penelitian; Identifikasi Masalah; Rumusan Masalah Penelitian; Tujuan Penelitian; dan Manfaat Penelitian yang meliputi: Manfaat Teoritis, Manfaat Praktis, Manfaat Bagi Pengambil Kebijakan, dan Manfaat dari segi Isu dan Aksi Sosial.

Bab II: Kajian Pustaka / Landasan Teoritis, meliputi: Model Pelatihan terdiri dari Pengertian Model Pelatihan dan Model-Model Pelatihan; Hakikat Kompetensi terdiri dari Pengertian Kompetensi; Keuntungan Peningkatan Kompetensi, dan Kompetensi dan Sub–Sub Kompetensi Guru; Komunikasi Pembelajaran; Pembelajaran Berbasis Multimedia; Penelitian Terdahulu; dan Kerangka Berpikir Penelitian.


(31)

10

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III: Metode Penelitian, meliputi: Lokasi, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian; Desain Penelitian; Metode Penelitian; Definisi Operasional; Instrumen Penelitian; Proses Pengembangan Instrumen; Uji Validitas Instrumen; Uji Reliabilitas Instrumen; Uji Tingkat Daya Pembeda Soal; Uji Tingkat Kesukaran Soal; Teknik Pengumpulan Data; dan Analisis Data.

Bab IV: Temuan dan Pembahasan, meliputi: Kondisi Komunikasi Pembelajaran Antara Mudarris dengan Santri dalam Proses Belajar Mengajar; Model Konseptual Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia; Implementasi Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia; dan Efektivitas Implementasi Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia.


(32)

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris dilaksanakan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada sebaran pondok pesantren di Indonesia, dimana menurut Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat merujuk pada data pondok pesantren di Kabupaten Bogor tahun 2011sebanyak 209 pondok pesantren (http://jabar.kemenag.go.id/ file/file/BIDANGPEKAPONTREN/zbio1395976634.pdf.Selasa 7 Juli 2015. Pkl. 10.42). Berdasarkan kategori konsep dan sistem pendidikan, pondok pesantren di Kabupaten Bogor dibagi ke dalam tiga kategori, yakni: pondok pesantren salafiyah (tradisional), pondok pesantren 'ashriyyah (modern), dan pondok pesantren kombinasi atau campuran. Adapun jumlah pondok pesanten yang ada di Kabupaten Bogor berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Kategori Pondok Pesanten di Kabupaten Bogor Tahun 2011

No. Kategori Pondok Pesantren Jumlah Pondok

Pesantren

1 Salafiyah (tradisional) 94

2 'Ashriyyah (modern) 28

3 Kombinasi atau Campuran 87

Jumlah 209

Kabupaten Bogor memiliki visi menjadi kabupaten termaju di Indonesia. Dalam usaha mencapai visi tersebut dirumuskan beberapa misi, salah satu misi adalah meningkatkan kesalehan sosial (website resmi Kabupaten Bogor: http:// www. bogorkab.go.id). Berkaitan dengan misi meningkatkan kesalehan sosial maka di harapkan 209 pondok pesantren yang berada di Kabupaten Bogor tersebut


(33)

66

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat berperan menjadi lembaga pendidikan keagamaan yang memerankan fungsi sebagai institusi sosial. Sebagai institusi sosial, pondok pesantren memiliki dan menjadi pedoman etika bagi masyarakat, karena pondok pesantren adalah institusi yang melegitimasi berbagai moralitas yang seharusnya ada dalam masyarakat. Dengan demikian pada akhirnya kesalehan sosial pada masyarakar Kabupaten Bogor akan terwujud.

Meningkatkan peranan 209 pondok pesantren yang berada di Kabupaten Bogor dalam mewujudkan kesalehan sosial tidak terlepas dari peranan mudarris pada pondok pesantren. Mudarris selain sebagai salah satu sumber belajar pada pondok pesantren yang melakukan transfer ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Islam, juga melakukan kontrol sosial dan rekayasa sosial terhadap peserta didik dan masyarakat sekitar pondok pesantren.

Berdasarkan data dan penjelasan tersebut di atas, perlu adanya usaha dalam meningkatkan kompetensi mudarris sebagai salah satu sumber belajar dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran pada pondok pesantren. Meningkatkan kompetensi mudarris pada pondok pesantren dimaksud adalah melalui pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia.

Penelitian dalam bidang pelatihan, penentuan subjek populasi penelitian merupakan langkah yang sangat penting. Penentuan populasi yang tidak tepat atau salah sasaran, akan menyebabkan hasil penelitian yang diinginkan juga tidak tepat dan salah sasaran. Penentuan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada kebutuhan pelatihan yang akan dilakukan. Dimana populasi ini merupakan subjek penelitian di bidang pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia.

Populasi dalam penelitian ini adalah pondok pesantren di Kabupaten Bogor dengan kategori salafiah (tradisional) yang seluruhnya sebanyak 94 pondok pesantren salafiah (tradisional) sebagaimana tertera pada tabel tersebut di atas. Selain itu, Pondok pesantren salafiyah (tradisional) yang dijadikan populasi juga tidak membuka lembaga pendidikan formal. Dengan demikian teknik pengambilan populasi yang peneliti gunakan adalah berdasarkan karakteristik dari populasi, dalam hal ini yaitu pondok pesantren salafiyah (tradisional) sebanyak 94


(34)

67

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2009, hlm,117). Istilah salafiyah (tradisional) perlu mendapatkan penjelasan, karena secara antropologis-sosiologis, istilah ini kini mengalami pembiasan. Istilah "salafiyah" jika diatributkan kepada pesantren, berati pesantren yang menerapkan sistem pendidikan tradisional dalam proses pendidikannya, terutama dalam sistem kurikulum dan sistem pembelajarannya, seperti menerapkan sistem sorogan dan bandongan. Istilah salafiyah juga digunakan oleh kalangan "Wahabiyah", yang dimaknai sebagai upaya kembali ke jalan salaf al-shalih dengan mengedepankan aspek pemurnian (puritanisme).

Penelitian ini dalam pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009, hlm. 120). Sedangkan jenis sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dimana teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2009, hlm. 120). Sebagai gambaran ustadz/ustadzah (mudarris/mudarrisah) baik laki-laki maupun perempuan pada pondok pesantren dengan kategori salafiah (tradisional) di Kabupaten Bogor memiliki jenjang/ strata pendidikan bertingkat, yaitu: 1. tidak memiliki pendidikan formal; 2. Belum strata satu (< S 1); 3. Sudah strata satu (S 1); dan 4. Sudah dan di atas strata dua

(≥ S 2) (http://jabar.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=27596&t=474). Berdasarkan data di atas, unsur atau anggota populasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mudarris pada pondok pesantren di Kabupaten Bogor yang berkategori salafiah (tradisional) dengan tidak membedakan tingkat pendidikannya, yang penting mudarris tersebut mampu mengoperasikan komputer. Hal ini karena komunikasi pembelajaran yang akan dibangun oleh mudarris pada pondok pesantren kategori salafiyah (tradisional) dalam proses pembelajaran akan berbasis (berdasarkan pada) multimedia yang digunakan. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 14 orang mudarris yang berasal dari 6 (enam) pondok pesantren di Kabupaten Bogor yang berkategori salafiah (tradisional) dengan jenjang/tingkat pendidikan yang berbeda-beda, baik laki-laki maupun perempuan, yang penting mudarris tersebut


(35)

68

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu mengoperasikan komputer. Jumlah sampel 14 orang mudarris ini berdasarkan pada pendapat Sugiono (2009, hlm. 132) yang menyatakan untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20. Selain itu, perekrutan warga belajar sebanyak 14 orang sesuai dengan syarat teknik sampling pada rancangan pretest-posttest group design, sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2008, hlm. 261) dan Soehartono (2000, hlm. 44), bahwa untuk keperluan eksperimen semu, minimal 10 (sepuluh) individu untuk setiap kelompok yang dibandingkan sudah cukup memadai.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian ini secara lengkap tergambarkan dalam langkah-langkah penelitian. Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian ini sebagaimana dikemukakan oleh Borg dan Gall (1979, hlm. 626) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan penelitian. Dalam penelitian ini, perencanaan penelitian meliputi kegiatan review literature, penyusunan model teoritis dan persiapan penelitian;

2. Penelitian pengumpulan informasi. Dalam penelitian ini, meliputi kegiatan observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi mengenai komunikasi pembelajaran berbasis multimedia pada proses pembelajaran di pondok pesantren;

3. Membuat rancangan model. Dalam penelitian ini, meliputi: a. perencanaan pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang mencakup: 1) identifikasi kebutuhan, 2) warga belajar, dan 3) sarana prasarana pelatihan. b. pelaksanaan pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia, yaitu proses pembelajaran/interaksi edukasi. c. evaluasi pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia, yang meliputi: 1) evaluasi hasil pelatihan, dan 2) evaluasi hasil program. Setelah itu, rancangan model diuji validitasnya melalui para ahli;

4. Uji coba rancangan model. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada menganalisis variabel inti dalam penelitian;


(36)

69

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Revisi terhadap rancangan model. Dalam penelitian ini, dilakukan berdasarkan hasil temuan pada uji coba di lapangan. Rancangan ini sekaligus merupakan rancangan yang siap diimplementasikan;

6. Pembuatan metode desiminasi. Dalam penelitian ini, dilakukan dengan mempublikasikan hasil penelitian melalui pertemuan ilmiah, jurnal ilmiah, buku, dan sosialisasi kepada pemangku kepentingan.

Merujuk pada langkah-langkah di atas, maka dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah operasional sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan (preliminary research), yaitu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh landasan teoritis bagi perancangan model melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Studi pendahuluan ini meliputi:

a. Telaah empirik, pada tahap ini peneliti melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dengan upaya untuk menjawab fokus penelitian. Pada tahap ini pula peneliti melakukan telaah tentang gambaran umum proses pembelajaran di pondok pesantren salafiah (tradisional). Observasi dan wawancara dalam rangka pengumpulan data ini secara langsung diarahkan pada komunikasi pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yang mencakup: relasi antara mudarris dengan santri, proses komunikasi yang berlangsung, efektivitas komunikasi yang dijalankan, pengaruh komunikasi terhadap afektif, dan keberhasilan proses pembelajaran santri. Pada telaah empirik, peneliti juga melakukan Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analysis) melalui pengisian angket.

b. Mengkaji dan menetapkan konsep dan teori-teori pokok dan pendukung yang akan dijadikan sandaran dalam penyusunan desain model, berupa teori- teori komunikasi, komunikasi pembelajaran, teori membangun relasi, komunikasi efektif, teori membangun relasi komunikasi afektif, teori pola interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar, teori pembelajaran, teori metode dan teknik pembelajaran, teori media pembelajaran, dan teori multimedia.

Data-data yang telah terkumpul melalui studi pendahuluan ini, kemudian dianalisis untuk keperluan penyusunan desain model konseptual.


(37)

70

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menemukan model awal pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. Kegiatan ini terdiri dari: a. Melakukan analisis perbandingan antara kerangka teoritis dengan temuan di lapangan. b. Menetapkan fokus kajian penyusunan desain model konseptual, yaitu proses pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. c. Selanjutnya menyusun kerangka penyusunan desain model konseptual pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. Dan d. Menetapkan instrumen penelitian dan perancangan model.

3. Validasi model, yaitu kegiatan untuk menguji rancangan model yang telah dibuat, meliputi validasi kelayakan kepada para pengguna dan validasi teoritik kepada para pakar. Validasi teoritik dilakukan dengan menggunakan teknik deskripsi, interpretasi, evaluasi, dan rekomendasi (Description, Interpretation, Evaluation, and Recommendation Technique / DIER). Menurut D. Sudjana (2010, hlm. 129) bahwa teknik deskripsi, interpretasi, evaluasi, dan rekomendasi (Teknik DIER) digunakan dengan maksud supaya peserta didik mampu membedakan, menjelaskan, menafsirkan, dan menilai suatu informasi, konsep, gagasan dan sebagainya, serta dapat merekomendasikan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran untuk membahas bahan belajar yang disajikan dalam bentuk visual, seperti gambar-gambar tentang suatu peristiwa atau kegiatan.

Dalam kaitan ini, teknik DIER tersebut peneliti adopsi dengan tujuan bahwa rancangan yang telah dirumuskan berupa desain model konseptual, dapat dicermati oleh para pakar dan pengguna melalui telaah konseptual sehingga dapat diterapkan dalam tataran implementasi (applicable) pada kondisi yang diharapkan. Penggunaan alat validasi teknik DIER ini, memungkinkan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, dapat memprediksi implementasi rancangan model dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda, dan bagi warga belajar diprediksikan akan tumbuh suasana gembira, kreatif dan saling membelajarkan.

4. Revisi model konseptual, pada tahap ini dilakukan revisi model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia, pengolahan dan analisis data hasil uji coba dilakukan secara kuantitatif, analisis yang bertujuan memperoleh kesimpulan akhir sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Uji statistik diperlukan untuk lebih menunjukan validitas hasil uji coba. Statistik yang


(38)

71

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah nonparametrik. Dari hasil pengolahan dan analisis uji coba menghasilkan masukan-masukan untuk penyempurnaan.

5. Uji coba model konseptual, tahap ini dilakukan dalam rangka menguji model konseptual yang telah dirumuskan yaitu model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris pondok pesantren. Tujuan diadakannya uji coba ini untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan model terhadap peningkatan kompetensi mudarris pondok

pesantren. Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan rancangan “non-equivalent control group”, dengan alasan peneliti tidak bisa melakukan eksperimen murni karena subjek penelitian adalah manusia (mudarris) yang memungkinkan antara subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masih bisa bertemu dan menjalin komunikasi, kalaupun dipaksakan dengan eksperimen murni maka akan melanggar hak asasi manusia (HAM). Dengan demikian desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimental Semu dengan Desain non-equivalent control group,

Sumber: Borg and Gall (1979, hlm. 559)

Pelaksanaan uji coba ini dilakukan dalam kerangka uji kelayakan draft model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dengan harapan dapat menghasilkan model applicable (layak terap) sekaligus terjadinya peningkatan kompetensi mudarris pada pondok pesantren. Proses uji coba dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Persiapan. Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan ini adalah menyiapkan perangkat program pembelajaran meliputi: kurikulum, jadwal, dan

A O1 X O2


(39)

72

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perangkat evaluasi. Langkah selanjutnya adalah pembentukan kelompok yang

terdiri atas dua kelompok, kelompok “A” yaitu kelompok yang berperan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok “B” berperan sebagai kelompok kontrol. Adapun persyaratan dalam kedua kelompok uji coba penguji gunakan berdasarkan hasil analisis karakteristik mudarris pada pondok pesantren yang dijadikan subyek penelitian, sehingga tingkat kesetaraan kedua kelompok tersebut dapat dijaga. Persyaratan-persyaratan karakteristik tersebut adalah:

1) Kelompok eksperimen (kelompok “A”) dibentuk dengan persyaratan

karakteristik perekrutan sebagai berikut: a) Mudarris telah mengajar di pondok pesantren; b) Mudarris pada pondok pesantren berpendidikan formal serendah-rendahnya SLTP; c) Mudarris pada pondok pesantren mampu mengoperasikan komputer; dan d) Mudarris pada pondok pesantren mampu mengoperasikan multimedia;

2) Kelompok kontrol (kelompok “B”) dibentuk dengan persyaratan karakteristik perekrutan sebagai berikut: a) Mudarris telah mengajar di pondok pesantren minimal dua tahun; b) Mudarris pada pondok pesantren berpendidikan formal minimal SLTA; c) Mudarris pada pondok pesantren mampu mengoperasikan komputer; dan d) Mudarris pada pondok pesantren mampu mengoperasikan multimedia.

b. Pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini diawali dengan evaluasi awal (pretest). Pretest ini dilakukan terhadap para peserta pelatihan, dimana kegiatan ini dilakukan hari pertama pada waktu pembukaan pembelajaran dimulai, yaitu sebelum para peserta diberi perlakuan. Dalam melakukan pretest ini para calon peserta pembelajaran diberi kuesioner untuk diisi dan berlangsung dalam waktu yang telah ditentukan.

Data hasil pekerjaan pretest ini ditabulasikan dan diolah untuk diketahui hasilnya berdasarkan hasil tiap-tiap individu. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) membuka pertemuan dengan salam dan perkenalan singkat baik dari pihak peneliti maupun peserta; 2) peneliti menyampaikan maksud dan tujuan pengisian instrumen penelitian; 3) mengecek presensi peserta; 4) membagikan instrumen penelitian lengkap dengan lembar jawaban; 5) memberikan penjelasan


(40)

73

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkenaan cara pengisian lembar jawaban setiap instrumen penelitian; 6) memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Jika dari hasil ujicoba itu ditemukan rumusan pertanyaan/pernyataan yang tidak dapat dipahami oleh responden atau kurang jelas, maka rumusan diperbaiki sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman responden; 7) mengumpulkan lembar jawaban dan instrumen penelitian; 8) peneliti menutup pertemuan dan menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan kesediaan responden menjawab setiap butir pernyataan instrumen penelitian; dan 9) lembar jawaban peserta kemudian diperiksa kelengkapannya satu persatu.

Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menyajikan materi komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. Pengamatan sesudah pelatihan dimaksudkan untuk melihat akibat dari perlakuan pelatihan yang telah diberikan. Posttest atau tes akhir diberikan terhadap peserta pelatihan dengan waktu dan jenis angket yang sama dengan yang diberikan pada pretest. Dimana pelaksanaan posttest dilaksanakan pada hari akhir pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia. Dari data posttest yang terkumpul dibandingkan dengan data pretest, kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi riil yang terjadi dengan adanya pelatihan. Teknik non test berupa angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup dengan sistem skala berupa empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS); Tidak Setuju (TS); Setuju (S); dan Sangat Setuju (SS). Sedangkan alat untuk menghitung dan membandingkan data pretest dengan data posttest yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Office Excel 2007.

c. Pemantauan. Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan menyusun alat observasi, melaksanakan orientasi, melaksanakan pemantauan, menelaah hasil pemantauan, dan menyimpulkan.

d. Refleksi. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh data berkenaan dengan proses dan hasil uji coba.

e. Evaluasi. Evaluasi ini dilakukan terhadap warga belajar dan diselenggarakan pada awal dan akhir pembelajaran.

6. Revisi model. Revisi model dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan pembelajaran model pelatihan komunikasi pembelajaran


(41)

74

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berbasis multimedia.

7. Model akhir (final model). Merupakan model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang direkomendasikan untuk digunakan atau diterapkan sesuai dengan karakteristik kelompok sasaran.

8. Desiminasi. Desiminasi hasil penelitian model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia untuk pengembangan kompetensi mudarris pondok pesantren dilakukan pada pertemuan-pertemuan ilmiah, pemuatan di jurnal ilmiah, buku, dan sosialisasi ke pemangku kepentingan dengan pondok pesantren. Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian ini tergambarkan dalam diagram berikut:

PENGGUNA A

(7) Model Akhir (Final Model)

(5) Uji Coba Model Konseptual

(8) DESIMINASI: Pertemuan Ilmiah

Pemuatan di Jurnal Ilmiah Buku

Sosialisasi ke Pemangku (6) Revisi Model PAKAR

PRETEST & POSTTEST

(1) STUDI PENDAHULUAN

(Preliminary Research & Training Need Analysis)

)

TELAAH EMPIRIK

TELAAH TEORITIK

(2) Penyusunan Desain Model Konseptual

(3) Validasi Model

(4)


(42)

75

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model hipotetik dari model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia yang dihasilkan dalam penelitian ini sebagaimana terlihat pada diagram di bawah ini:

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

E

Training Need Analysis (TNA)

Mudarris Pondok Pesantren

Tujuan Pembelajaran Sumber Pembelajaran. Metode Pembelajaran.

Media Pembelajaran Multimedia Waktu Pembelajaran.

Sarana Prasarana Pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran.

Diagram 3.2. Desain Model Pelatihan Komunikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia Pembelajaran.

Relasi

Komunikasi Efektif

Multimedia Komunikasi

Afektif

Peningkatan Kompetensi

Mudarris (Pedagogik, Kepribadian, Profesional &

Sosial)

Keberhasilan Proses Pembelajaran


(43)

76

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji efektivitas model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris. Dengan demikian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian campuran (Creswel, 2009), karena dalam mengkaji model pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia akan mengkombinasikan analisis data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh melalui berbagai alat pengumpul data.

Dalam pendidikan luar sekolah, model merupakan interpretasi atas fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah. Dengan model tersebut dirumuskan serangkaian kegiatan yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengembangkan penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

D.Definisi Operasional

Berikut ini beberapa definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu: 1. Model pelatihan komunikasi adalah suatu pola pembelajaran dalam rangka

membangun sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

2. Komunikasi pembelajaran adalah proses terjadinya jalinan hubungan (relasi) edukatif antara guru dengan siswa dimana komunikasi yang dibangun berhasil guna (efektif) dan saling mempengaruhi keadaan perasaan (afektif) di antara mereka dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran yang diharapkan.

3. Multimedia dapat diartikan sebagai seperangkat media yang merupakan gabungan dari beberapa media (kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video) yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.


(44)

77

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peningkatan kompetensi adalah jalannya proses suatu usaha dengan cara tertentu yang dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menaikan, mempertinggi, dan memperhebat kemampuan seseorang dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

5. Mudarris adalah orang yang mengajarkan suatu ilmu kepada orang lain dengan menggunakan strategi tertentu dalam upaya membangkitkan potensi yang dimiliki siswa agar tumbuh kemauan untuk membangkitkan potensinya tersebut.

6. Efektivitas menunjukan kepada seberapa besar target suatu kegiatan tercapai dan seberapa besar manfaat dari suatu kegiatan tersebut dirasakan oleh sasaran kegiatan yang bersangkutan.

E.Instrumen Penelitian

Penyusunan instrument penelitian pada setiap variabel yang diteliti terlebih dahulu disusun definisi operasional variabel. Berdasarkan definisi operasional variabel kemudian dikembangkan ke dalam indikator-indikator variabel. Selanjutnya dijabarkan ke dalam kisi-kisi instrumen untuk memudahkan di dalam penyusunan butir-butir instrumen penelitian.

Adapun dalam penyusunan instrument penelitian ini bisa dilihat pada tabel berikut:


(45)

78

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian

NO RUMUSAN MASALAH VARIABEL INDIKATOR INSTRUMEN

TEKNIK/ALAT ITEM 1 Bagaimanakah kondisi

komunikasi pembelajaran antara mudarris dengan santri dalam proses belajar mengajar ?

Kondisi komunikasi pembelajaran antara mudarris dengan santri.

a. Kurang memperhatikan situasi ketika komunikasi pembelajaran sedang dilangsungkan.

b. Pada saat proses komunikasi pembelajaran berlangsung terjadi hambatan menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat penyampai pesan.

c. Terjadi hambatan mekanis, yaitu hambatan yang banyak dijumpai pada waktu mudarris menggunakan alat bantu mengajar yang akan digunakan dalam proses

komunikasi pembelajaran.

d. Terjadi hambatan ekologis, yaitu hambatan yang disebabkan oleh lingkungan dimana proses komunikasi pembelajaran sedang dilangsungkan.

e. Permasalahan dalam menyusun kata-kata dengan baik dan mampu berbicara langsung kepada inti ketika berbicara dengan santri.

Dokumentasi dan Observasi

1 2

3

4


(46)

79

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Bagaimanakah model konseptual pelatihan komunikasi pembelajaran berbasis multimedia dalam meningkatkan kompetensi mudarris? Model Konseptual Pelatihan (X1) Komunikasi Pembelajaran a. Rekruitmen

b. Sumber pembelajaran. c. Materi pembelajaran. d. Metode pembelajaran.

e. Media/alat peraga/alat bantu pembelajaran. f. Lama waktu pembelajaran.

g. Sarana prasarana pembelajaran. h. Proses pembelajaran.

i. Evaluasi pembelajaran.

j. Ragi pembelajaran bersumber dari internal peserta pelatihan.

k. Ragi pembelajaran bersumber dari eksternal peserta pelatihan.

a. Relasi

1) Peduli terhadap masalah yang dihadapi santri. 2) Perhatian terhadap santri dalam segala hal. 3) Menghargai santri sebagai sesama manusia. 4) Menciptakan hubungan yang baik.dengan santri

Dokumentasi dan Kuesioner Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10-16 17-20 1 2 3 4


(47)

80

Unang Wahidin, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Komunikasi Efektif

1) Memiliki keterampilan berkomunikasi. 2) Mampu menyampaikan pesan.

3) Mampu memberikan pengaruh. 4) Mampu memberikan umpan balik. 5) Mampu menerima pesan.

6) Mempunyai pemahaman yang sama. c. Komunikasi Afektif

1) Saling memahami perasaan. 2) Menumbuhkan minat.

3) Membentuk sikap saling menghormati. 4) Mampu mengendalikan emosi.

5) Mampu membentuk nilai kepribadian. 6) Menumbuhkan motivasi.

7) Membentuk krja sama.

d. Keberhasilan Proses Pembelajaran

1) Menghasilkan kebiasaan yang baik dan benar.

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17


(1)

Mujib, A. dan Muzakkir, J. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mulyasa, E. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munawwir, W., A. (1997). Kamus Al-Munawwir Arab – Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif.

Nadler, L. (1982). Designing Training Programs: The Critical Events Model. Reading. Mass.: Addison-Wesley Publishing Company.

Percipal, F. & Ellington, H. (1984). A Handbook of Educational Technology. New York: Kogan Pag.

Qomar, M. (2007). Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam.

Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.

Rahman, N. (1989). Instruksional Material Perencanaan Pendidikan Luar

Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Richmond, P., V., J. S W., and J. Gorhan. (2009). Communication. Affect. and

Learning in the Classroom. California: Creative Common.

Rimang, S., S. (2011). Meraih Predikat Guru dan Dosen Paripurna. Bandung: Alfabeta.

Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusyan, T., A., dkk. (1994). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sadiman, S., A., dkk. (1990). Media Pendidikan. Pengertian. Pengembangan. dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

. (1996). Media Pendidikan. Pengertian. Pengembangan.

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky, A.,H., H. (2011). Media Pembelajaran. Buku Pegangan Wajib Guru dan

Dosen. Yogyakarta: Kaukaba.

Soehartono, I. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sudiapermana, E. (2011). Model Pengukuran Sosial pada Pendidikan Nonformal


(2)

Sudjana, D. (1992). Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.

. (2010). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

. (2004). Pendidikan Nonformal. Wawasan. Sejarah Perkembangan.

Filsafat. Teori Pendukung. Asas. Bandung: Falah Production.

. (2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan. Teori dan Aplikasi. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif. dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2013). Menjadi Guru Berkarakter. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sukmadinata, N., S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa: Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Syahril. (2005). Manajemen Sarana dan Prasarana. Padang: UNP Press.

The South East Asian Ministery of Education Organization (SEAMEO). (1971).

Pendidikan Nonformal, dalam Adendum Pendidikan Luar Sekolah.

Jakarta: BP3K Dep. P dan K.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI

Tahun Akademik 2014/2015. Bandung: UPI.

Wapole E., R. (2005). Pengantar Statistik. Edisi Ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiryawan, A., S., dan Noorhadi, Th. (1994). Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka.


(3)

Isabelle, B., dkk. (2012). Communication Skills Training for Residents: Which Variables Predict Learning of Skills?. Health Psychology Unit. University of Liège. Liège: Belgium. Open Journal of Medical Psychology. 1. hlm. 68-75.http://dx.doi.org/10.4236/ojmp.2012.14011. Published Online October 2012. http://www.SciRP.org/ journal/ ojmp.

Kumud, P., and Hemant, L., S. (2012). Power Point's Power in the Classroom: Enhancing students' achievement in mathematics. International Journal

of Education and Management Studies. College of Education. Jundla.

Karnal. Haryana. Department of Education M.D.U. Rohtak: Haryana. ISSN 2231-5632. Volume – 2. (Issue – 4). Page 409-411. copyright 2011 IAHRW. All Rights Reserved. Editor - Sunil Saini.

Michael, N., N. (2015). Higher Teacher Training College. Mastery of Active and Shared Learning Processes for Techno-Pedagogy (MASLEPT): A Model for Teacher Professional Development on Technology Integration. University of Yaounde I. Yaounde. Cameroon. Journal Creative

Education. 6. Page. 32-45. Published Online January 2015 in SciRes.

http://www.scirp.org/journal/ce.http://dx.doi.org/10.4236/ce.2015.61003. Nofrita, D. (2012). Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar Pasca

Sertifikasi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Madrasah. UIN Malang. Volume 4. (2 Januari – Juni 2012). ISSN: 1979-5599.

Pattama, C., dkk. (2013). Knowledge Management and Action Learning in Blended Training Activities. Faculty of Education. Chulalongkorn University. Bangkok. Thailand. Received July 2013. Journal Creative

Education. Vol.4. (9). Page 51-55. Published Online September 2013 in

SciRes, http://www. scirp.org/journal/ce.

Prince, H., B. (2013). Cognitive Constructivist Theory of Multimedia: Designing Teacher-Made Interactive Digital. North Carolina Central University. Durham. USA. Journal Creative Education. Vol.4. (9). Page 614-619. Published Online September 2013 in SciRes. http://www.scirp.org /journal/ce, http://dx.doi.org/ 10.4236/ce.2013.49088, Copyright © 2013 SciRes. 614.

Syahid, A. (2002). Komunikasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran (JPP). Vol. 9. (2). http://journal.um.ac.id/index. php/

pendidikan-dan-pembelajaran/index.

Yuniarsih, T. (2013). Strategi Mencapai Keberhasilan Pembelajaran melalui Komunikasi Efektif. Portal Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Pendidikan Luar Sekolah.


(4)

Makalah/Dokumen

Diliani, S.,N.,A., D. (2002). Kompetensi Komunikasi Guru Taman kanak-Kanak. (Tesis). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pascasarjana Universitas Indonesia.

Dubois, D., D. dan Rothwell, W., J. (2004). Competency-Based Human Resources

Management. Palo Alto. Cal.: Davies Black Publishing.

Fatchiyah, K. (2011). Implementasi Komunikasi Instruksional dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris pada TK. Al-Fath Cirendeu. (Skripsi)

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Firdaus. (2012). Pelaksanaan Kurikulum di Pondok Pesantren Khusus

Pengkaderan Da’i (PPKPD) Takwinul Muballighin Yogyakarta, UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fadli, Y. (2008). Penggunaan Multi Media dalam Pembelajaran untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (Tesis) SPs. UPI Bandung.

Irawati, D. (2004). Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi

Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Organisasi. (Makalah) ASM

Ariyanti. Bandung.

Iriantara, Y. (2006). Model Pelatihan Literasi Media Untuk Pemberdayaan

Khalayak Media Massa. (Disertasi). UPI. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. (2012). Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia.

Maya, R. (2015). Adab Guru dan Pembelajar dalam Pemikiran Edukatif Ibn

Jama’ah dan Aplikasinya dalam Revitalisasi Pendidikan Karakter di

Indonesia. (Disertasi). PPs. Pendidikan Islam. UIKA Bogor.

Muiz, A., A. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren

Ihyaul Ulum Dukun Gresik. (Skripsi) Jurusan manajemen Dakwah.

Fakultas Dakwah. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mutmainah, L. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Multimedia

Menggunakan Slide Show Presentation Untuk Meningkatkan

Panguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Di Kelas IV (Putra) Mi

Ar-Raudhoh Pasongsongan Sumenep. (Skripsi). Tarbiyah. Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim S., Anang. (2011). Penerapan Pembelajaran Multimedia Berbasis CAI (Computer

Assisted Instruction) dalam Meningkatkan Pemahaman Materi Belajar


(5)

Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sawiwati. (2009). Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti

Jaya Tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi.

Palembang:Perpustakaan UT. (Skripsi) Sarjana Pendidikan. hlm. 4. t.d. Setiya, A. (2010). Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Multimedia dalam

Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMA Negeri 2 Batu. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Trisnamansyah, S. (2003). Materi Pokok Perkuliahan Filsafat. Teori dan Konsep

Dasar PLS. Bandung: Program Studi Pendidikan Luar Sekolah. Program

Pascasarjana UPI.

Koran/Majalah

Masmuh, A., (2013). Pelajaran Agama Harus Menarik. Jakarta: Harian Republika. Selasa. 19 Maret. hlm. 18.

Syaifuddin, A. (2014). Kemenag: Anggaran Ponpes Terbatas. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Jakarta: Harian Republika. Senin. 25 Agustus. hlm. 25

Peraturan Pemerintah dan Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah RI No. 74 tahun 2008. Tentang Guru. Permendiknas No. 16 tahun 2007. Tentang Kompetensi Pendidik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia. 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan

Dosen. Bandung: Fokusmedia. 2009.

Internet

Ahira, A. (2013). Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi Efektif. Tersedia: (on-line). http://www.anneahira.com/komunikasi-efektif.htm.24 Maret 2013. pkl.12.23 AM.


(6)

Nugroho, S., H. (2009). Pengaruh Komunikasi. Pengelolaan Kelas. dan Proses

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Studi Kasus Pada

Siswa Kelas VII Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009. SMP Negeri 2 Selomerto.http://hadisetyo.wordpress.com/2009/11/19/penelitian-pengaruh

-komunikasi-pengelolaan-kelas-dan-proses-pembelajaran-terhadap-prestasi-belajar-matematika/htm. Sabtu. 19 Oktober 2013. Pkl. 09.00. Sudayat, I., R. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. http://

ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/5-pengembangan-sdm-1.pdf. htm. 6 November 2013. pkl. 13.30.

Permana, J. (2013). Teknik Komunikasi Dalam Pelatihan, Diakses dari UPI.edu/Direktori/FIP/Jur. Administrasi Pendidikan. Tersedia: (on-line). 24 Maret 2013, pkl. 13.40.

Website Resmi Kabupaten Bogor. http://www.bogorkab.go.id. Rabu. 13 Mei 2015. Pkl. 10.00.

http://bumisatulangit.blogspot.com/2011/05/pemikiran-tentang-guru-dalam-pendidikan.html/ Rabu. 27 November 2013.

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=11272, http://docucampus. blogspot.com/2012/08/analisis-komunikasi-pembelajaran-yang.html/sabtu/ 19 oktober 2013. pkl. 09.15

http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=statponpes2009#.VAFMv MWSxoj. Sabtu. 30 Agustus 2014. Pkl. 11.05

http://jabar.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=27596&t=474. Selasa. 7 Juli 2015. Pkl. 09.45

http://jabar.kemenag.go.id/file/file/ BIDANG PEKA PONTREN /zbio1395976634 .pdf, Selasa 7 Juli 2015. Pkl. 10.42.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

0 5 55

Efektivitas Model Pelatihan Berbasis Simulasi Dalam Meningkatkan Kompetensi Manajemen Proyek Karyawan Industri Manufaktur

0 5 8

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X DI SMA Muhammadiyah 1 Surakata

1 6 13

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X DI SMA Muhammadiyah 1 Surakata

0 4 19

MODEL PELATIHAN DENGAN PEMBELAJARAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERWIRAUSAHA MANTAN BURUH MIGRAN.

0 0 23

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN BERBASIS SIMULASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MANAJEMEN PROYEK : Pelatihan Bagi Industri di Propinsi DKI Jakarta.

0 1 41

MODEL PELATIHAN IN-SERVICE BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME BABY SITTER.

0 2 76

EFEKTIVITAS PELATIHAN KOMUNIKASI WIRELESS MENGGUNAKAN BLUETOOTH SHIELD BERBASIS ATMEGA328 UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA DI SMK MA’ARIF 1 PIYUNGAN.

0 1 223

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS - repository UPI D PLS 1102597 Title

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN BERBASIS SIMULASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MANAJEMEN PROYEK : Pelatihan Bagi Industri di Propinsi DKI Jakarta - repository UPI D PLS 1103413 Title

0 0 3