Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Penjualan PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung (Studi Kasus Pada PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya ditandai dengan semakin ketatnya persaingan. PT. Almega sejahtera sebagai agen penjualan menerapkan salah satu langkah dalam menghadapi persaingan yaitu menerapkan sistem informasi akuntansi, khususnya sistem informasi akuntansi penjualan yang dapat mendukung dalam meningkatkan keandalan pengendalian internal aktivitas penjualan perusahaan.

Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara dan penelitian kepustakaan.

Secara umum, sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh perusahaan telah menunjang pengendalian internal dan dapat dipercaya (andal). Hanya saja perusahaan tidak memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen selama ini, bagian kredit dirangkap oleh bagian marketing yang juga berfungsi sebagai fungsi pemasaran yang dapat menyebabkan adanya pelanggan fiktif yang dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan. Perusahan juga tidak memiliki fungsi pengiriman barang, fungsi pengiriman yang ada di dalam perusahaan dirangkap oleh bagian gudang sehingga bagian gudang memiliki banyak tugas dan tidak terfokus. Oleh karena itu, Sebaiknya perusahaan memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen dan dipisahkan dari bagian

marketing perusahaan untuk menghindari penyelewengan, misalnya adanya penjualan

fiktif dan penyalahgunaan wewenang. Penulis juga menyarankan agar perusahaan sebaiknya memisahkan fungsi pengiriman dari fungsi gudang agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan dengan adanya pemisahan ini diharapkan bagian gudang akan fokus pada tugas dan tanggung jawabnya.

Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR GAMBAR………... viii

DAFTAR LAMPIRAN………...ix

BAB1. PENDAHULUAN………...…1

1.1. Latar Belakang Masalah………..1

1.2. Identifikasi Masalah……… 4

1.3. Tujuan Penelitian……… 4

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian……….. 5

1.5. Rerangka Pemikiran……… 5

1.6. Metoda Penelitian………7

1.7. Lokasi dan Alasan Penelitian……….. 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………..………..9

2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur………..9

2.2. Sistem Informasi Akuntansi………...10

2.2.1. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi……….12

2.2.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi………..13

2.3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan………. 14

2.3.1. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan……… .15

2.4. Pengertian Penjualan……….17

2.4.1. Prosedur Penjualan………....18

2.5. Pengendalian Internal………....22

2.5.1. Tujuan Pengendalian Internal………....23

2.5.2. Komponen-Komponen Pengendalian Internal………...25

2.5.3. Keterbatasan Pengendalian Internal………...30

2.6. Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Kean- dalan Pengendalian Internal………...31


(3)

Universitas Kristen Maranatha

3.1. Objek Penelitian……….………33

3.2. Metoda Penelitian………..33

BAB VI. PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN……….35

4.1. Ruang Lingkup dan Tujuan Pembahasan………..35

4.2. Sejarah Singkat Perusahaan………...36

4.3. Uraian Tugas Secara Umum dan Struktur Organisasi………...37

4.3.1. Uraian Tugas Secara Umum………..37

4.3.2. Struktur Organisasi………..………..39

4.4. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Almega Sejahtera, Cabang Bandung………....41

4.4.1. Prosedur Penerimaan Pesanan, Pembuatan Faktur dan Pengiri- man Barang………....42

4.4.2. Prosedur Penagihan Piutang Dagang dan Penerimaan Kas……...44

4.5. Pemahaman Atas Pengendalian Internal Penjualan PT. Almega Sejah- tera, Cabang Bandung Melalui Komponen-Komponen Pengendalian Internal……….…..45

4.5.1. Pemahaman Terhadap Lingkungan Pengendalian………...45

4.5.2. Penilaian Resiko……….…51

4.5.3. Aktivitas Pengendalian………..51

4.5.3.1.Pemisahan Fungsi………..51

4.5.3.2.Otoritas Yang Memadai Atas Transaksi dan Aktivitas….53 4.5.3.3.Desain dan Dokumen Yang Memadai………...54

4.5.3.4.Pengamanan Atas Harta dan Catatan Perusahaan……….56

4.5.3.5.Pemeriksaan Independen………...57

4.5.4. Informasi dan Komunikasi………58

4.5.5. Pengawasan………... 58

4.6. Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dengan Keandalan Pengendalian Internal Penjualan………... 60

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN……….………...62

5.1. Simpulan………62


(4)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Bagan Stuktur Organisasi PT. Almega Sejahtera, Cabang Bandung……… 40


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Flowchart Prosedur Penjualan Kredit Lampiran 2. Surat Pengiriman Barang


(7)

M engajuk an pesanan A S urat

P enolakan

C

1 P O

G

B arang K artu

K aransi 2

1 S P B

Tanda tangan dan m enyiapkan kontra bon

K ontra bon 2

1 S P B yang

telah d itand atan g ani

I

D itandatan gani dan m em bayar

tagihan

R p 3

2

1 B u k ti terim a p em b ayaran yan g

telah d itand atan g ani

Q S urat konfirm asi S D aftar P esanan D ata P elan g gan

F ile P ers ediaan

P em b uatan s u rat p enolak an

K eputusan persetujuan D itelaah dan m em beri persetujuan S urat penolakan A D aftar P esanan D ata P elan g gan

F ile P ers ediaan

M em buat P O

D aftar P es anan

D ata P elan g gan

F ile P ers edia

an

P O

B

PELAN GG AN MAR KETING

Ya

T id ak

Flow chart Prosedur Penjualan Kredit Lam piran 1 :

3 2 1 B ukti terim a pem bayaran

K ontra B on

Faktur 1 P enjualan O


(8)

AD M IN ISTR AS I G U D AN G

F 1

O S B

2 P O D P engepakan, penyiapan kartu garansi dan pem buatan S P B

B arang K artu garansi 3 4 2 1 S PB G H I 2 S PB

K ontra B on

J K 3 P O B D igandakan 4 3 2 1 P O

P em buatan O S B

4 P O

2 1

O S B C

D E

F J

2 O S B B uat Faktur

P enjualan 2 1 FP L M


(9)

E

3 P O

3 S P B

H

B uat File P iutang D agang

File P iutang dagang

M 2

Faktur penjualan

D icatat

Jurnal

K

K ontra B on Faktur 1 P enjualan

L

C ek tanggal jatuh tem po dan buat

bukti terim a pem bayaran jika telah jatuh tem po

3 2 1

B ukti terim a pem bayaran

O

AC C O U N TIN G D E B T C O LL E C TO R

K otra B on

Faktur 1 P enjaualan

R p Q

3 2

B ukti terim a pem bayaran


(10)

R p

3 B ukti terim a pem bayaran R

D icocokan

K eputusan P encoco kan

R p

3 B ukti terim a pem bayaran

K onfirm asi ke pelanggan

S urat konfirm asi

D aftar penerim a an kas

S C ocok

U pdate daftar penerim a an

kas

3 B ukti terim a

K as

D aftar penerim a an kas

U pdated FIN AN CE


(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dian Natalia NRP : 0351019

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya ditandai dengan semakin ketatnya persaingan. Persaingan sangat dibutuhkan agar dunia usaha yang ada di Indonesia dapat terus berkembang (Verico, 2006).

Perkembangan yang ada tidak hanya dalam sektor industri, tetapi juga sektor perdagangan dan sektor-sektor lainnya, khususnya agen penjualan. Agen penjualan dituntut agar dapat terus bertumbuh dan bertahan dalam menghadapi persaingan-persaingan yang ada.

Agen penjualan merupakan ujung tombak penjualan dalam pemasaran produk-produk yang dipercayakan oleh pemegang merek yaitu pabrik atau pemasok barang khususnya yang berasal dari luar negeri. Tak terkecuali PT Almega Sejahtera yang merupakan agen penjualan tunggal pemegang merek perusahaan timbangan untuk leica, laboratorium, dan industri, merk Mettler Toledo, Leica dan Erweka. Dengan adanya persaingan, PT Almega Sejahtera dihadapkan dengan agen-agen penjualan yang bergerak dalam bidang yang sama dalam merebut pasar.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

Dengan semakin ketatnya persaingan, suatu perusahaan khususnya agen penjualan dituntut untuk melaksanakan usahanya dengan seefektif dan seefisien mungkin. Salah satu cara yang dapat diambil perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya adalah menerapkan suatu sistem yang baik dan memadai. Salah satu sistem yang penting dalam membantu agar perusahaan dapat berjalan dengan baik adalah sistem informasi akuntansi yang berguna dan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat (Bodnar dan Hopwood, 2003).

Salah satu fungsi yang penting dalam suatu perusahaan agen penjualan adalah fungsi penjualan karena merupakan sumber pendapatan perusahaan yang dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan dalam menjalankan operasional perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Karena penjualan merupakan salah satu kegiatan yang penting, maka perlu didesain suatu sistem informasi akuntansi yang baik yang terdiri dari sekumpulan informasi yang berguna bagi pihak manajemen.

Sistem informasi akuntansi penjualan membantu agar aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemimpin perusahaan. Sistem informasi akuntansi mengenai penjualan dapat mendukung dalam meningkatkan keandalan pengendalian internal aktivitas penjualan perusahaan.

Pengendalian internal sangat dibutuhkan seiring dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, khususnya dalam agen penjualan. Pengendalian internal dapat membantu untuk mengawasi secara keseluruhan aktivitas yang ada


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

didalam perusahaan, menjamin agar kebijakan dan pengarahan-pengarahan manajemen benar-benar dipatuhi. Pengendalian internal menyarankan tindakan-tindakan yang harus diambil dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan suatu perusahaan.

Pengendalian internal yang andal menentukan bahwa suatu pengendalian berpotensi untuk dapat dipercaya (Munawir, 2005). Pengendalian internal yang andal dapat menunjukan dan menentukan potensi kesalahan dan penyimpangan, menentukan prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan memperkecil potensi kesalahan dan penyimpangan tersebut. Di dalam pengendalian internal terdapat rancangan pengujian pengendalian untuk masing-masing prosedur pengendalian, serta mendukung tercapainya tujuan-tujuan pengendalian yaitu menjamin keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Antara sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal penjualan memiliki hubungan yang saling menunjang dan kedua-duanya harus berjalan bersama-sama dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan khususnya agen penjualan tidak mungkin melaksanakan sistem informasi akuntansi penjualannya tanpa memiliki sistem pengendalian internal penjualan yang baik pula. Sistem pengendalian internal penjualan yang dijalankan harus didukung oleh sistem informasi akuntansi penjualan yang baik, agar sistem pengendalian internal penjualan dapat mencapai sasaran antara lain mengamankan kekayaan perusahaan, menguji ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong ketaatan kepada


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai dasar penyusunan skripsi dengan judul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Keandalan Pengendalian

Internal Penjualan PT. Almega Sejahtera, Cabang Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun pada tahap identifikasi masalah ini, penulis akan mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada melalui pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh PT. Almega Sejahtera, cabang Bandung?

2. Sampai sejauh mana peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap keandalan pengendalian internal penjualan PT. Almega Sejahtera, cabang Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk memberi gambaran apakah PT Almega Sejahtera, cabang Bandung telah menerapkan sistem akuntansi penjualan yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

2. Untuk memberi gambaran sejauh mana peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang keandalan pengendalian internal penjualan.

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah dirancang untuk pengendalian internal atas penjualan perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam mendukung keandalan pengendalian internal khususnya dalam penjualan.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat, yaitu untuk menambah informasi tentang peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang keandalan pengendalian internal penjualan.

1.5. Rerangka Pemikiran

Menurut La Midjan dan Susanto (2003), salah satu masalah yang kompleks adalah bagian penjualan, karena penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas yang utama dan penting dalam suatu perusahaan karena merupakan salah satu komponen utama dalam penentuan laba yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Aktivitas penjualan sebagai salah satu


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan, membutuhkan perhatian dari pihak manajemen. Pihak manajemen tampaknya perlu menerapkan suatu sistem informasi akuntansi penjualan yang baik dan tepat.

Untuk melaksanakan pengawasan terhadap perusahaan, pemimpin memerlukan suatu alat yang dapat membantunya dalam mengendalikan perusahaan, dimana alat tersebut adalah pengendalian internal. Dengan adanya sistem informasi akuntansi penjualan yang baik, informasi yang dihasilkan diharapkan dapat mampu membantu menajemen untuk mengendalikan aktivitas penjualan yang dapat diandalkan yang ditunjang oleh pengendalian internal yang andal, sehingga dapat memperkecil terjadinya kesalahan maupun kecurangan, dan kalaupun terjadi kesalahan maupun kecurangan dapat segera diketahui dan diatasi secepat mungkin.

Pengendalian internal dalam siklus penjualan memiliki komponen-komponen (Bodnar dan Hopwood, 2003) yaitu:

1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko

3. Kegiatan pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pengawasan

Setiap komponen dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai agar tercapai keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Dalam kaitan dengan penjualan, suatu sistem informasi akuntansi penjualan yang disertai dengan pengendalian internal yang


(18)

Universitas Kristen Maranatha 7

andal akan memungkinkan diterimanya pendapatan dari penjualan secara lengkap dan utuh. Maka oleh karena itu perlu adanya sistem informasi akuntansi penjualan yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menunjang keandalan pengendalian internal penjualan perusahaan.

1.6. Metoda Penelitian

Metoda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analitis. Menurut Sugiyono (2003) metoda deskriptif analitis adalah suatu metoda penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data, keterangan, dan informasi lainnya yang kompeten dan relevan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, semua data dan informasi tersebut diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan dan saran yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah: a. Penelitian Kepustakaan (library research).

Dengan cara mencari, membaca, dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teori untuk mempertanggung jawabkan analisa dalam pembahasan.

b. Penelitian Lapangan.

Dengan melakukan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Data diperoleh dengan cara wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pejabat atau manajemen perusahaan. Wawancara dengan personil manajemen perlu dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih jelas mengenai


(19)

Universitas Kristen Maranatha 8

keadaan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan pengendalian internal siklus penjualan.

1.7. Lokasi dan Alasan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT Almega Sejahtera cabang Bandung yang merupakan cabang dari PT Almega Sejahtera yang berlokasi di Jakarta. PT Almega sejahtera merupakan agen penjualan tunggal pemegang merek perusahaan timbangan Mettler Toledo, Leica, dan Erweka yang berlokasi di Jl. Abdulrahman Saleh No. 9 Komplek City Square Blok C 11-12, Bandung. Alasan penulis memilih PT Almega Sejahtera karena berdasarkan pengamatan penulis, perusahaan telah berkembang dengan baik dan telah mensuplai produknya di berbagai tempat baik di Bandung maupun di kota-kota lainnya, sehingga penulis tertarik untuk memahami bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan dapat menunjang keandalan pengendalian internal penjualan.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal penjualan pada PT. Almega Sejahtera, cabang Bandung yang dibahas dibab empat, penulis menarik simpulan bahwa:

1. Perusahaan telah menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan. 2. Pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan cukup andal.

3. Dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi penjualan didalam perusahaan dapat mendukung keandalan pengendalian internal penjualan didalam perusahaan.

Pengendalian internal yang andal yang didukung oleh sistem informasi akuntansi penjualan yang ada didalam perusahaan, yaitu:

1. Dalam prosedur penjualan (sistem informasi akuntansi) yang ada terdapat pemisahan fungsi sehingga menghindari adanya penyelewengan wewenang dan jabatan sehingga mendukung keandalan dari pengendalian internal. Semua transaksi penjualan dengan mengikuti prosedur yang berlaku mendukung adanya informasi yang andal yang dapat mendukung adanya kewajaran penyajian laporan keuangan.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 63

2. Seluruh transaksi yang berhubungan dengan penjualan telah diotorisasi sesuai dengan prosedur yang ada dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

3. Dokumen-dokumen yang ada seperti formulir-formulir telah disimpan dan didistribusikan kepada pihak yang terkait dan berwenang, sehingga penyalahgunaan dokumen-dokumen yang ada dapat dihindari.

4. Telah digunakannya formulir-formulir, catatan, prosedur dan laporan (unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang dapat dilihat di bab 2) didalam perusahaan yang merupakan bagian dari komponen pengendalian internal yaitu mempermudah informasi dan komunikasi.

Selain memiliki faktor-faktor yang menunjang pengendalian internal perusahaan, khususnya penjualan, penulis juga menemukan beberapa kelemahan antara lain: 1. Perusahaan tidak memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen

selama ini, bagian kredit dirangkap oleh bagian marketing yang juga berfungsi

sebagai fungsi pemasaran yang dapat menyebabkan adanya pelanggan fiktif yang dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan.

2. Perusahaan tidak memiliki fungsi pengiriman barang, fungsi pengiriman dirangkap oleh bagian gudang sehingga bagian gudang memiliki banyak tugas dan tidak terfokus.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi


(22)

Universitas Kristen Maranatha 64

perusahaan dalam menyempurnakan peran sistem informasi akuntansi penjualan dalam mendukung keandalan pengendalian internal penjualan perusahaan. Saran-saran yang diberikan adalah:

1. Sebaiknya perusahaan memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen dan dipisahkan dari bagian marketing perusahaan untuk menghindari

penyelewengan misalnya adanya penjualan fiktif dan penyalahgunaan wewenang. 2. Sebaiknya fungsi pengiriman dipisahkan dari fungsi gudang agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan dengan adanya pemisahan ini diharapkan bagian gudang akan fokus pada tugas dan tanggung jawabnya.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G.H. and Wiliam S. Hopwood. (2003). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Boockholdt, J.L. (1999). Edisi 5. Accounting Information Systems. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hall, J.A. (2001). Edisi 3. Accounting Information Systems. OHIO: South-Western Collage Publishing.

Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik per 1 januari 2001. Jakarta: Salemba Empat.

Komaruddin. (1994). Edisi Pertama. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

La Midjan dan Azhar Susanto. (2003). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi II. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.

Mulyadi, Drs., Msc., Ak. (2001). Edisi 3. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Munawir, S. (2005). Edisi Pertama. Audit Modern. Yogyakarta: BPFE.

Romney, Marshall B., Barry E. Cushing, Paul J. Steintbart. (2003). Edisi 9. Acconting Information System.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Verico, Kiki. (2006). “Sulit Terapkan Pasar Bebas Asean Pada 2015”. Harian Suara Merdeka 24 (Agustus). Melalui <http://suaramerdeka.com/cybernews/harian/ 0608/24/nas 32. htm> (08/24/06).


(1)

Universitas Kristen Maranatha 8

keadaan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan pengendalian internal siklus penjualan.

1.7. Lokasi dan Alasan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT Almega Sejahtera cabang Bandung yang merupakan cabang dari PT Almega Sejahtera yang berlokasi di Jakarta. PT Almega sejahtera merupakan agen penjualan tunggal pemegang merek perusahaan timbangan Mettler Toledo, Leica, dan Erweka yang berlokasi di Jl. Abdulrahman Saleh No. 9 Komplek City Square Blok C 11-12, Bandung. Alasan penulis memilih PT Almega Sejahtera karena berdasarkan pengamatan penulis, perusahaan telah berkembang dengan baik dan telah mensuplai produknya di berbagai tempat baik di Bandung maupun di kota-kota lainnya, sehingga penulis tertarik untuk memahami bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan dapat menunjang keandalan pengendalian internal penjualan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal penjualan pada PT. Almega Sejahtera, cabang Bandung yang dibahas dibab empat, penulis menarik simpulan bahwa:

1. Perusahaan telah menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan. 2. Pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan cukup andal.

3. Dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi penjualan didalam perusahaan dapat mendukung keandalan pengendalian internal penjualan didalam perusahaan.

Pengendalian internal yang andal yang didukung oleh sistem informasi akuntansi penjualan yang ada didalam perusahaan, yaitu:

1. Dalam prosedur penjualan (sistem informasi akuntansi) yang ada terdapat pemisahan fungsi sehingga menghindari adanya penyelewengan wewenang dan jabatan sehingga mendukung keandalan dari pengendalian internal. Semua transaksi penjualan dengan mengikuti prosedur yang berlaku mendukung adanya informasi yang andal yang dapat mendukung adanya kewajaran penyajian laporan keuangan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

63

2. Seluruh transaksi yang berhubungan dengan penjualan telah diotorisasi sesuai dengan prosedur yang ada dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

3. Dokumen-dokumen yang ada seperti formulir-formulir telah disimpan dan didistribusikan kepada pihak yang terkait dan berwenang, sehingga penyalahgunaan dokumen-dokumen yang ada dapat dihindari.

4. Telah digunakannya formulir-formulir, catatan, prosedur dan laporan (unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang dapat dilihat di bab 2) didalam perusahaan yang merupakan bagian dari komponen pengendalian internal yaitu mempermudah informasi dan komunikasi.

Selain memiliki faktor-faktor yang menunjang pengendalian internal perusahaan, khususnya penjualan, penulis juga menemukan beberapa kelemahan antara lain: 1. Perusahaan tidak memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen

selama ini, bagian kredit dirangkap oleh bagian marketing yang juga berfungsi sebagai fungsi pemasaran yang dapat menyebabkan adanya pelanggan fiktif yang dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan.

2. Perusahaan tidak memiliki fungsi pengiriman barang, fungsi pengiriman dirangkap oleh bagian gudang sehingga bagian gudang memiliki banyak tugas dan tidak terfokus.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi


(4)

Universitas Kristen Maranatha

64

perusahaan dalam menyempurnakan peran sistem informasi akuntansi penjualan dalam mendukung keandalan pengendalian internal penjualan perusahaan. Saran-saran yang diberikan adalah:

1. Sebaiknya perusahaan memiliki bagian pemberi otorisasi kredit yang independen dan dipisahkan dari bagian marketing perusahaan untuk menghindari penyelewengan misalnya adanya penjualan fiktif dan penyalahgunaan wewenang. 2. Sebaiknya fungsi pengiriman dipisahkan dari fungsi gudang agar tidak terjadi penyelewengan wewenang dan dengan adanya pemisahan ini diharapkan bagian gudang akan fokus pada tugas dan tanggung jawabnya.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G.H. and Wiliam S. Hopwood. (2003). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Boockholdt, J.L. (1999). Edisi 5. Accounting Information Systems. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hall, J.A. (2001). Edisi 3. Accounting Information Systems. OHIO: South-Western Collage Publishing.

Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik per 1 januari 2001. Jakarta: Salemba Empat.

Komaruddin. (1994). Edisi Pertama. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

La Midjan dan Azhar Susanto. (2003). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi II. Cetakan Pertama. Penerbit Lingga Jaya.

Mulyadi, Drs., Msc., Ak. (2001). Edisi 3. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Munawir, S. (2005). Edisi Pertama. Audit Modern. Yogyakarta: BPFE.

Romney, Marshall B., Barry E. Cushing, Paul J. Steintbart. (2003). Edisi 9. Acconting Information System.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Verico, Kiki. (2006). “Sulit Terapkan Pasar Bebas Asean Pada 2015”. Harian Suara Merdeka 24 (Agustus). Melalui <http://suaramerdeka.com/cybernews/harian/ 0608/24/nas 32. htm> (08/24/06).


Dokumen yang terkait

Pengaruh Implementasi Balanced Scorecard Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Almega Sejahtera Bandung).

0 1 23

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada PT. Sanjaya Int Fishery).

0 3 19

Peranan Pengendalian Internal Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT Inti (Persero) Divisi JTS Bandung).

0 0 18

Peranan Pengendalian Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT. X, Bandung).

0 0 24

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus PT Ultrajaya Milk Industry Tbk).

1 3 44

Peranan Pengendalian Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus Pada PT T, Bandung).

0 0 35

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Ekspor Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penjualan Ekspor (Studi Kasus Pada PT "X" Bandung).

0 0 39

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Majalah GFresh Pada PT Getmedia (Studi Kasus Pada PT Getmedia, Bandung).

0 0 22

Peranan Penilaian Kinerja Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Penjualan PT Almega Sejahtera, Bandung).

0 0 46

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalain Intern Penjualan Pada PT. Dinamika Jaya Sejahtera Abadi Bandung.

0 0 24