Insulin Glargine Sebagai Obat Antidiabetes (Studi Pustaka).
ABSTRAK
INSULIN GLARGINE SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES
Ivan Hermanto, 2005, Pembimbing I : Aming Tohardi, dr. MS
Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr.
Diabetes
gairah hidup.
mengatasi
Mellitus
dapat menyebabkan
Pencarian
obat antidiabetes
prestasi
kerja dan
yang lebih baik diperlukan
Diabetes Mellitus dan mengurangi
membahayakan
menurunnya
timbulnya
komplikasi
jiwa dan raga penderita. Diabetes Mellitus merupakan
untuk
yang dapat
salah satu
faktor resiko Penyakit Jantung Koroner.
Insulin glargine
merupakan
obat antidiabetes
baru dengan
mula kerja
singkat, masa kerja lama dan efektif untuk penderita Diabetes Mellitus tipe 1 dan
tipe 2. Pemberian
hipoglikemia
insulin glargine
di malam
puncak dan pemberiannya
dapat mengurangi
hari karena
timbulnya
insulin glargine
efek samping
tidak mempunyai
dosis
cukup sekali untuk sehari.. Insulin glargine diberikan
dengan cara suntikan subcutaneous.
Penggunaannya
dapat sebagai obat tunggal
maupun obat kombinasi dengan insulin masa kerja cepat atau obat hipoglikemia
oral ( OHO ). Pemberian insulin glargine dinilai lebih praktis, nyaman, aman dan
efektif bagi penderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
Tujuan studi pustaka ini adalah untuk mengetahui
efek antidiabetes
masa
kerja lama dengan dosis yang lebih merata tanpa puncak dari insulin glargine.
Kesimpulan
studi
pustaka
ini
antidiabetes
masa kerja lama dengan
merupakan
obat
altematif
insulin
glargine
mempunyai
efek
dosis yang lebih merata tanpa puncak,
antidiabetes
yang
baik untuk
penderita
penyakit
Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
Insulin glargine merupakan
penelitian
samping
obat antidiabetes
lebih lanjut perlu dilakukan,
baru yang belum diketahui,
terutama
baru, karena itu penelitianmengenai
agar insulin
glargine
efek samping-efek
dapat digunakan
sebagai obat antidiabetes yang benar-benar baik, aman dan efektifuntuk
Diabetes Mellitus.
IV
penderita
ABSTRACT
INSULIN GLARGINE AS AN ANTIDIABETIC
MEDICINE
Ivan Hermanto, 2005, Tutor I : Aming Tohardi, dr. MS
Tutor II : Ellya Rosa Delima, dr.
Diabetes Mellitus can cause the descent of work prestation and quality of
life. Searching a better antidiabetic medicine is needed to overcome Diabetes
Mellitus and the complications. Diabetes Mellitus is one of the risks factor for
coronary heart disease.
Insulin glargine is a new antidiabetic medicine with short onset of action,
long duration of action and effective for Diabetes Mellitus patient type I and 2.
Giving insulin glargine can reduce the nighttime hypoglycemia because insulin
glargine does not have peak dose. It can be given once daily. Insulin glargine is
given by subcutaneous injection. It may be combined with short-acting insulin or
with an oral antidiabetic. Giving insulin glargine as a medicine is more practical,
comfortable, safe, and effective for the Diabetes Mellitus patient type 1 and 2.
The purpose of this study is to know the effectiveness of insulin glargine as
an antidiabetic medicine with long-acting of duration of action and with no peak
dose.
Study concluded, insulin glargine is a good alternative antidiabetic
medicine for the Diabetes Mellitus patient type 1 and 2.
Since it is a new drug, containing research is needed for unknown other
adverse effects. So we can use as a good, safety, and effective antidiabetic
medicine for the Diabetes Mellitus.
v
DAFT AR ISI
Halaman
1
ii
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
SURAT PERNY ATAAN
ABSTRAK
ABSTRA CT
111
IV
V
KAT A PENGANT AR
DAFT AR ISI
DAFT AR GAMBAR
DAFT AR TABEL
BABI
vi
V111
x
Xl
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Penelitian
1
3
3
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Fisiologis Kelenjar Pankreas
4
2.1.1. Anatomi dan Histologis Kelenjar Pankreas
4
2.1.2. Pendarahan dan Persarafan Kelenjar Pankreas
8
2.1.3. Fisiologis Kelenjar Pankreas
11
2.2. Insulin
12
2.2.1. Biosintesis Insulin
12
2.2.2. Efek Insulin
14
2.3 Diabetes Mellitus
15
2.3.1. Pengertian Diabetes Mellitus
15
2.3.2. Klasifikasi Diabetes Mellitus
16
2.3.3. Gejala-Gejala Penyakit Diabetes Mellitus
17
2.3.3.1. Gejala Akut Penyakit Diabetes Mellitus
17
2.3.3.2. Gejala Kronis Penyakit Diabetes Mellitus
18
2.3.4. Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus
18
2.3.5. Individu Yang Mempunyai Resiko Terkena Penyakit Diabetes
Mellitus ...
19
2.3.6. Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus
20
2.2.6.1. Komplikasi Akut Penyakit Diabetes Mellitus
20
2.2.6.2. Komplikasi Kronis Penyakit Diabetes Mellitus
21
2.3.7. Diagnosis Fisik Penyakit Diabetes Mellitus
21
2.3.8. Dasar-Dasar Terapi Diabetes Mellitus
24
2.4. Insulin Glargine
30
2.4.1. Apa Itu Insulin Glargine
30
2.4.2. Komposisi
31
2.4.3. Biosintesa Dan Metabolisme Insulin Glargine
32
2.4.4. Sifat-Sifat Insulin Glargine
34
V111
IX
2.4.5. Cara Penggunaan Dan Penyimpanan
2.4.6. Bentuk Sediaan
2.4.7. Efek Samping Dan Kontraindikasi
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Preparat Insulin
3.2. Jenis dan Lama Kerja Insulin
3.3. Perbandingan Antara Insulin Glargine, Insulin NPH dan
PZI.
34
35
36
37
37
38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
41
41
DAFT AR PUST AKA
RIWAYAT HIDUP
42
44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pankreas in situ
5
Gambar 2.2. Bagian Eksokrin Kelenjar Pankreas
Gambar 2.3. Bagian Endokrin Kelenjar Pankreas...
..6
...
... ...
Gambar 2.4. Pendarahan Kelenjar Pankreas Bagian Arteri
7
...8
Gambar 2.5. Pendarahan Kelenjar Pankreas Bagian Vena
9
Gambar 2.6. Persarafan Kelenjar Pankreas
10
Gambar
2.7. Persarafan
Kelenjar
Pankreas
Secara Intrinsik.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
Gambar 2.8. Biosintesis Insulin
.13
Gambar 2.9. Struktur Insulin Manusia
14
Gambar 2.10. Biosintesa Insulin Glargine
.31
Gambar 2.11. Struktur Insulin Manusia dan Insulin Glargine
32
Gambar 2.12. Metabolisme Insulin Glargine
32
Gambar 2.13. Bentuk Sediaan Insulin Glargine... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
34
Gambar 3.1 Profil insulin glargine yang tanpa puncak
Gambar 3.3 Episode hipoglikemia pada insuin glargine dan insulin NPH
x
...38
.39
DAFTAR TABEL
Halaman
TabeI3.2-1 Sifat Berbagai Sediaan Insulin
Tabel 3.3-1 Perbandingan Insulin Glargine, Insulin NPH dan PZI
Xl
36
...39
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glukosa
merupakan
bentuk
karbohidrat
yang penting
sebagai
sumber
tenaga, karena strukturnya yang mudah diuraikan oleh tubuh. Kadar glukosa yang
terlalu
tinggi
menunjukkan
perkembangan
pembentukan
Diabetes
Mellitus.
Karbohidrat yang terdapat dalam makanan bergula, seperti coklat, biskut, kue, roti
dan ubi kentang, buah-buahan
darah.
Dalam
keadaan
dan selai, dapat turut meningkatkan
normal,
tubuh
akan mengkompensasi
melalui kerja hormon insulin yang disekresikan
insulin yang tidak mencukupi,
dikenali
sebagai
hiperglikemia
(IDDM)
dua jenis
dan Non Insulin
kadar
glukosa
oleh pankreas. Jika pengeluaran
kadar glukosa darah menjadi tinggi. Keadaan ini
dan
Mellitus ( Askandar Tjokroprawiro,
Terdapat
kadar glukosa
DM,
dapat
menimbulkan
penyakit
Diabetes
Diabetes
Mellitus
2002, Kompas, 2002 ).
yaitu
Dependent
Insulin
Diabetes
Dependent
Mellitus
( NIDDM
). IDDM
biasanya menyerang anak-anak, dan bersifat kongenital, sedangkan NIDDM biasa
lebih sering menyerang
individu yang berusia lanjut ( Askandar Tjokroprawiro,
2001, Sjafii Piliang, 2003 ).
Baik
disebabkan
pada
IDDM
dan
oleh aterosklerosis.
NIDDM,
kurang
Bila dibandingkan
lebih
80%
dengan non-DM, maka angka
kejadian penyakit jantung koroner pada penderita DM meningkat
dan 4x pada wanita ( Askandar Tjokroprawiro,
Jumlah
pasien
DM yang terdaftar
mortalitasnya
2x pada pria,
2001 ).
di Poli Endokrinologi
RSUD
Dr.
Sutomo Surabaya, sejak 1964-1992 meningkat menjadi 133 kali lipat ( 133 pasien
pada tahun 1964 dan 1767 pasien pada tahun 1992 ). Angka morbiditas
0,72% dan mortalitas 0,94-1,14% (Askandar
Di Indonesia,
prevalensi
IDDM
Tjokroprawiro,
sangat jarang,
0,16-
2001 ).
sedangkan
prevalensi
NIDDM meliputi lebih dari 90% semua populasi diabetes, dan faktor lingkungan
sangat berperan (Askandar
Tjokroprawiro,
1
2001 ).
2
Diabetes Mellitus dapat menyebabkan menurunnya prestasi kerja dan
gairah hidup, bahkan dapat menyebabkan cacat seumur hidup dan merupakan
salah satu faktor risiko tirnbulnya penyakit jantung koroner bagi penderitanya
(Powers, A. C.. 2001 ).
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka waktu 30 tahun jumlah
penduduk Indonesia akan meningkat sebesar 40% dengan peningkatan jumlah
pasien Diabetes Mellitus yang jauh lebih besar yaitu 86%-138%, yang disebabkan
beberapa faktor, antara lain : faktor demografi, peningkatan gaya hidup,
berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi, dan perkawinan antar kerabat
(Askandar Tjokroprawiro, 2001).
Untuk mengatasi ledakan angka kejadian Diabetes Mellitus tesebut dapat
dilakukan usaha-usaha pencegahan antara lain dengan oleh raga, diet, penyuluhan
dan pemberian obat-obat antidiabetes. Olah raga dan diet merupakan suatu usaha
untuk menurunkan berat badan yang amat penting untuk Diabetes Mellitus yang
disertai obesitas, karena obesitas akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap
insulin. Usaha-usaha lain untuk mengurangi ledakan angka kejadian Diabetes
Mellitus dan bahaya tirnbulnya gejala-gejala Diabetes Mellitus yang lebih berat
dan
timbulnya
komplikasi-komplikasi,
dapat
dilakukan
penyuluhan
dan
pemberian obat-obat antidiabetes untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi
(Nicholas, Simon, 1994, Kompas, 2003 )
Pencarian obat antidiabetes yang lebih baik diperlukan untuk mengatasi
dan mengurangi tirnbulnya komplikasi Diabetes Mellitus ( Powers, A. C.. 2001 ).
Insulin glargine adalah obat antidiabetes baru, yang merupakan insulin
injeksi dengan
masa kerja
lama. Insulin
glargine
diformulasikan
untuk
penggunaan sekali sehari dan akan berefek selama 36 jam. Pemberian insulin
glargine dapat untuk penderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2 (Mckeage,
Goa, 2001, Ross M., 2001).
3
1.2 Identifikasi Masalah
.:. Mencari
obat antidiabetes
yang
lebih baik untuk
penderita
Diabetes
Mellitus
.:. Apakah insulin glargine mempunyai efek sebagai obat antidiabetes
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud :
Mencari
obat antidiabetes
yang
lebih baik untuk
penyakit
Diabetes
Mellitus tipe 1 dan 2.
Tujuan :
Dengan mengetahui kelebihan-kelebihan
antidiabetes
antidiabetes
bagi
penderita
penyakit
yang telah ada sekarang,
dari insulin glargine sebagai obat
Diabetes
Mellitus
dibandingkan
maka insulin glargine
obat
dapat digunakan
sebagai obat antidiabetes yang aman bagi Diabetes Mellitus, baik tipe 1 dan 2.
1.4 Kegunaan Penelitian
Akademis :
Untuk memperluas
pengetahuan
tentang
efek farmakologis,
khususnya
insulin glargine sebagai obat antidiabetes.
Praktis :
Dengan
diharapkan
mengetahui
penggunaan
dapat lebih diperluas.
kelebihan-kelebihan
dari
insulin
insuin glargine sebagai obat antidiabetes
glargine,
maka
di masyarakat
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Insulin glargine rnerupakan
obat altematif
antidiabetes
per injeksi yang
baik untuk pender ita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
4.2 Saran
Dokter
tetap
harus berhati-hati
dalarn rnenggunakan
insulin
glargine
sebagai obat antidiabetes,
walaupun dengan segala kelebihan yang dimilikinya.
Hal tersebut
insuline glargine
dikarenakan
yang penggunaannya
penelitian
rnerupakan
obat antidiabetes
belurn terlalu luas dan rnasih rnernbutuhkan
lebih lanjut, terutama untuk mengetahui
baru yang rnungkin ada.
40
efek samping-efek
baru,
penelitiansamping
DAFTAR PUSTAKA
sl
Askandar Tjokroprawiro. 2002. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. 1
ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 1 - 22.
Askandar Tjokroprawiro.
2001. Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi Diabetes
Mellitus. 3rd ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 17 - 22,2627,29 - 32, 45 - 51,53 - 55,64 - 68, 73 -74.
Bolli GB, Owens DR. 2000. Insulin Glargine. In Lancet. Halaman 443-445.
Diabetes
Pada
www.glargine.htm.
Last
Brudenell, M., Doddridge, MC., 1996. Tom Lind : editor.
Kehamilan. 1st ed. Jakarta: EGC. Halaman 1 - 5, 9.
DevonDiabetes.org.uk.
2002. Insulin Glargine ( Lantus).
Updated: 29 Mei 2003
Diabetes 123 and Children with Diabetes. 2004. Insulin Glargine
www.diabetes123.htm.
Last Updated: Selasa, 10 Februari 2004.
Diabetes UK 2000. Insulin glargine
Updated: 20 Agustus 2003
( Lantus).
Inc. 2004. Insulin
Glargine
First DataBank,
www.insulinglargine-injectable.htm.
www.glargineQ&A.htm.
-
Injectable.
Last Updated:
Ganong, WF. 1999. Buku Ajar Fisiologi
( Lantus ).
San Bruno,
Last
CA.
Maret 2004.
Kedokteran.
17th ed. Jakarta : EGC.
Halaman 328 - 350.
Granner, DK.2003. Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal. In Biokimia
Harper. 25thed. Jakarta: EGC. Bab 51. Halaman 581-597.
Guyton, AC., Hall, JE.. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
EGC. Halaman 1159 -1161, 1221 - 1238.
Kelly, WN. 1992. Textbook of Internal Medicine.
Lippincott Company. Halaman 2022 - 2034
9th ed. Jakarta :
2nd ed. Philadelphia
: J.B.
Kompas Rubrik IPTEK. KCM. 2004. Insulin Dini, Cegah Komplikasi Diabetes.
www.kompas.comlhealth/news/0306/27/009125.htm. 27 Mei 2004.
Penderita
Diabetes
Indonesia
Meningkat
Tajam.
www.kompas.comlhealth/news/0305/03/009216.htm. 03 November 2004.
41
42
Leeson, CR, Leeson TS, Paparo, AA.1996. Buku Ajar Histologi.
EGC. Halaman 373 - 382.
5th ed. Jakarta:
Lepore, M, Pampanelli, S, Fanelli, C. 2000. Pharmacokinetics and
pharmacokinetics of subcutaneous injection of long acting human insulin
analog glargine, NPH insulin, and ultralente human insulin and continuous
subcutaneous infusion of insulin lispro. In Diabetes. Halaman 2142-2148.
Mckeage K, Goa KL. 2001. Insulin Glargine: A review of its therapeutic use as a
long-acting agent for the management of Type 1 and 2 diabetes mellitus in
Drugs. Halaman 1599-1624.
Ratner RE, Hirsch IB, Neifing JL. 2000. Less hypoglicemia with insulin glargine
in intensive insulin therapy for Type 1 diabetes. In Diabetes Care. Halaman
639-643.
Rosskamp RH, Park G. 1999. Long-acting
Halaman BI09-BI13.
insulin analogs.
In Diabetes
Care.
Netter, FH.. 1995. Dalley, AF., Myers, JH. : editor. Interactive Atlas of Human
Anatomy. USA: Ciba Medical Education & Publications.
Powers, AC.. 2001. Diabetes Mellitus. Harrison's Principles Of Internal
Medicine. 15thed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. Halaman 21092137.
Ross MR. Insulin Glargine. http://www.vh.org/adult/provider/pharmacyservices/
RXUpdatel2001l09RXU.html.
Last Updated: September 2001
Samekto \Vibowo, Abdul Go fir. 2001. Farmakoterapi
Jakarta: Salemba Medika. Halaman 145.
dalam Neurologi.
1st ed.
Schteingart, DE. 1995. Price, SA., Wilson, LM. : editor. Kelainan Endokrinologi
dan Metabolik. Patojisiologi. 4th ed. Jakarta: EGC. Halaman 1109 - 1119.
Sjafii Piliang. 2003. Diabetes, Insulin Secretagouge. - Discussion Kalbe Farma
Medical Portal-.htm 20-23 April 2003
Snell, RS..1997. Anatomi Klinik. 3thed. Jakarta: EGC. Halaman 160, 220.
Taley, NJ., O'Connor, S. 1994. Pemeriksaan Klinis Pedoman Diagnosis Fisik.
Jakarta: Binarupa Aksara. Halaman 317 - 323.
Tony Handoko, B. Suharto. 2002. Sulistia GG. : editor. Insulin, Glukagon dan
Anti Diabetik Oral. Farmakologi dan Terapi. 4th ed. Jakarta: Gaya Baru.
Halaman 467 - 476.
INSULIN GLARGINE SEBAGAI OBAT ANTIDIABETES
Ivan Hermanto, 2005, Pembimbing I : Aming Tohardi, dr. MS
Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr.
Diabetes
gairah hidup.
mengatasi
Mellitus
dapat menyebabkan
Pencarian
obat antidiabetes
prestasi
kerja dan
yang lebih baik diperlukan
Diabetes Mellitus dan mengurangi
membahayakan
menurunnya
timbulnya
komplikasi
jiwa dan raga penderita. Diabetes Mellitus merupakan
untuk
yang dapat
salah satu
faktor resiko Penyakit Jantung Koroner.
Insulin glargine
merupakan
obat antidiabetes
baru dengan
mula kerja
singkat, masa kerja lama dan efektif untuk penderita Diabetes Mellitus tipe 1 dan
tipe 2. Pemberian
hipoglikemia
insulin glargine
di malam
puncak dan pemberiannya
dapat mengurangi
hari karena
timbulnya
insulin glargine
efek samping
tidak mempunyai
dosis
cukup sekali untuk sehari.. Insulin glargine diberikan
dengan cara suntikan subcutaneous.
Penggunaannya
dapat sebagai obat tunggal
maupun obat kombinasi dengan insulin masa kerja cepat atau obat hipoglikemia
oral ( OHO ). Pemberian insulin glargine dinilai lebih praktis, nyaman, aman dan
efektif bagi penderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
Tujuan studi pustaka ini adalah untuk mengetahui
efek antidiabetes
masa
kerja lama dengan dosis yang lebih merata tanpa puncak dari insulin glargine.
Kesimpulan
studi
pustaka
ini
antidiabetes
masa kerja lama dengan
merupakan
obat
altematif
insulin
glargine
mempunyai
efek
dosis yang lebih merata tanpa puncak,
antidiabetes
yang
baik untuk
penderita
penyakit
Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
Insulin glargine merupakan
penelitian
samping
obat antidiabetes
lebih lanjut perlu dilakukan,
baru yang belum diketahui,
terutama
baru, karena itu penelitianmengenai
agar insulin
glargine
efek samping-efek
dapat digunakan
sebagai obat antidiabetes yang benar-benar baik, aman dan efektifuntuk
Diabetes Mellitus.
IV
penderita
ABSTRACT
INSULIN GLARGINE AS AN ANTIDIABETIC
MEDICINE
Ivan Hermanto, 2005, Tutor I : Aming Tohardi, dr. MS
Tutor II : Ellya Rosa Delima, dr.
Diabetes Mellitus can cause the descent of work prestation and quality of
life. Searching a better antidiabetic medicine is needed to overcome Diabetes
Mellitus and the complications. Diabetes Mellitus is one of the risks factor for
coronary heart disease.
Insulin glargine is a new antidiabetic medicine with short onset of action,
long duration of action and effective for Diabetes Mellitus patient type I and 2.
Giving insulin glargine can reduce the nighttime hypoglycemia because insulin
glargine does not have peak dose. It can be given once daily. Insulin glargine is
given by subcutaneous injection. It may be combined with short-acting insulin or
with an oral antidiabetic. Giving insulin glargine as a medicine is more practical,
comfortable, safe, and effective for the Diabetes Mellitus patient type 1 and 2.
The purpose of this study is to know the effectiveness of insulin glargine as
an antidiabetic medicine with long-acting of duration of action and with no peak
dose.
Study concluded, insulin glargine is a good alternative antidiabetic
medicine for the Diabetes Mellitus patient type 1 and 2.
Since it is a new drug, containing research is needed for unknown other
adverse effects. So we can use as a good, safety, and effective antidiabetic
medicine for the Diabetes Mellitus.
v
DAFT AR ISI
Halaman
1
ii
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
SURAT PERNY ATAAN
ABSTRAK
ABSTRA CT
111
IV
V
KAT A PENGANT AR
DAFT AR ISI
DAFT AR GAMBAR
DAFT AR TABEL
BABI
vi
V111
x
Xl
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Penelitian
1
3
3
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Fisiologis Kelenjar Pankreas
4
2.1.1. Anatomi dan Histologis Kelenjar Pankreas
4
2.1.2. Pendarahan dan Persarafan Kelenjar Pankreas
8
2.1.3. Fisiologis Kelenjar Pankreas
11
2.2. Insulin
12
2.2.1. Biosintesis Insulin
12
2.2.2. Efek Insulin
14
2.3 Diabetes Mellitus
15
2.3.1. Pengertian Diabetes Mellitus
15
2.3.2. Klasifikasi Diabetes Mellitus
16
2.3.3. Gejala-Gejala Penyakit Diabetes Mellitus
17
2.3.3.1. Gejala Akut Penyakit Diabetes Mellitus
17
2.3.3.2. Gejala Kronis Penyakit Diabetes Mellitus
18
2.3.4. Penyebab Penyakit Diabetes Mellitus
18
2.3.5. Individu Yang Mempunyai Resiko Terkena Penyakit Diabetes
Mellitus ...
19
2.3.6. Komplikasi Penyakit Diabetes Mellitus
20
2.2.6.1. Komplikasi Akut Penyakit Diabetes Mellitus
20
2.2.6.2. Komplikasi Kronis Penyakit Diabetes Mellitus
21
2.3.7. Diagnosis Fisik Penyakit Diabetes Mellitus
21
2.3.8. Dasar-Dasar Terapi Diabetes Mellitus
24
2.4. Insulin Glargine
30
2.4.1. Apa Itu Insulin Glargine
30
2.4.2. Komposisi
31
2.4.3. Biosintesa Dan Metabolisme Insulin Glargine
32
2.4.4. Sifat-Sifat Insulin Glargine
34
V111
IX
2.4.5. Cara Penggunaan Dan Penyimpanan
2.4.6. Bentuk Sediaan
2.4.7. Efek Samping Dan Kontraindikasi
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Preparat Insulin
3.2. Jenis dan Lama Kerja Insulin
3.3. Perbandingan Antara Insulin Glargine, Insulin NPH dan
PZI.
34
35
36
37
37
38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
41
41
DAFT AR PUST AKA
RIWAYAT HIDUP
42
44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pankreas in situ
5
Gambar 2.2. Bagian Eksokrin Kelenjar Pankreas
Gambar 2.3. Bagian Endokrin Kelenjar Pankreas...
..6
...
... ...
Gambar 2.4. Pendarahan Kelenjar Pankreas Bagian Arteri
7
...8
Gambar 2.5. Pendarahan Kelenjar Pankreas Bagian Vena
9
Gambar 2.6. Persarafan Kelenjar Pankreas
10
Gambar
2.7. Persarafan
Kelenjar
Pankreas
Secara Intrinsik.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
Gambar 2.8. Biosintesis Insulin
.13
Gambar 2.9. Struktur Insulin Manusia
14
Gambar 2.10. Biosintesa Insulin Glargine
.31
Gambar 2.11. Struktur Insulin Manusia dan Insulin Glargine
32
Gambar 2.12. Metabolisme Insulin Glargine
32
Gambar 2.13. Bentuk Sediaan Insulin Glargine... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
34
Gambar 3.1 Profil insulin glargine yang tanpa puncak
Gambar 3.3 Episode hipoglikemia pada insuin glargine dan insulin NPH
x
...38
.39
DAFTAR TABEL
Halaman
TabeI3.2-1 Sifat Berbagai Sediaan Insulin
Tabel 3.3-1 Perbandingan Insulin Glargine, Insulin NPH dan PZI
Xl
36
...39
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glukosa
merupakan
bentuk
karbohidrat
yang penting
sebagai
sumber
tenaga, karena strukturnya yang mudah diuraikan oleh tubuh. Kadar glukosa yang
terlalu
tinggi
menunjukkan
perkembangan
pembentukan
Diabetes
Mellitus.
Karbohidrat yang terdapat dalam makanan bergula, seperti coklat, biskut, kue, roti
dan ubi kentang, buah-buahan
darah.
Dalam
keadaan
dan selai, dapat turut meningkatkan
normal,
tubuh
akan mengkompensasi
melalui kerja hormon insulin yang disekresikan
insulin yang tidak mencukupi,
dikenali
sebagai
hiperglikemia
(IDDM)
dua jenis
dan Non Insulin
kadar
glukosa
oleh pankreas. Jika pengeluaran
kadar glukosa darah menjadi tinggi. Keadaan ini
dan
Mellitus ( Askandar Tjokroprawiro,
Terdapat
kadar glukosa
DM,
dapat
menimbulkan
penyakit
Diabetes
Diabetes
Mellitus
2002, Kompas, 2002 ).
yaitu
Dependent
Insulin
Diabetes
Dependent
Mellitus
( NIDDM
). IDDM
biasanya menyerang anak-anak, dan bersifat kongenital, sedangkan NIDDM biasa
lebih sering menyerang
individu yang berusia lanjut ( Askandar Tjokroprawiro,
2001, Sjafii Piliang, 2003 ).
Baik
disebabkan
pada
IDDM
dan
oleh aterosklerosis.
NIDDM,
kurang
Bila dibandingkan
lebih
80%
dengan non-DM, maka angka
kejadian penyakit jantung koroner pada penderita DM meningkat
dan 4x pada wanita ( Askandar Tjokroprawiro,
Jumlah
pasien
DM yang terdaftar
mortalitasnya
2x pada pria,
2001 ).
di Poli Endokrinologi
RSUD
Dr.
Sutomo Surabaya, sejak 1964-1992 meningkat menjadi 133 kali lipat ( 133 pasien
pada tahun 1964 dan 1767 pasien pada tahun 1992 ). Angka morbiditas
0,72% dan mortalitas 0,94-1,14% (Askandar
Di Indonesia,
prevalensi
IDDM
Tjokroprawiro,
sangat jarang,
0,16-
2001 ).
sedangkan
prevalensi
NIDDM meliputi lebih dari 90% semua populasi diabetes, dan faktor lingkungan
sangat berperan (Askandar
Tjokroprawiro,
1
2001 ).
2
Diabetes Mellitus dapat menyebabkan menurunnya prestasi kerja dan
gairah hidup, bahkan dapat menyebabkan cacat seumur hidup dan merupakan
salah satu faktor risiko tirnbulnya penyakit jantung koroner bagi penderitanya
(Powers, A. C.. 2001 ).
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka waktu 30 tahun jumlah
penduduk Indonesia akan meningkat sebesar 40% dengan peningkatan jumlah
pasien Diabetes Mellitus yang jauh lebih besar yaitu 86%-138%, yang disebabkan
beberapa faktor, antara lain : faktor demografi, peningkatan gaya hidup,
berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi, dan perkawinan antar kerabat
(Askandar Tjokroprawiro, 2001).
Untuk mengatasi ledakan angka kejadian Diabetes Mellitus tesebut dapat
dilakukan usaha-usaha pencegahan antara lain dengan oleh raga, diet, penyuluhan
dan pemberian obat-obat antidiabetes. Olah raga dan diet merupakan suatu usaha
untuk menurunkan berat badan yang amat penting untuk Diabetes Mellitus yang
disertai obesitas, karena obesitas akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap
insulin. Usaha-usaha lain untuk mengurangi ledakan angka kejadian Diabetes
Mellitus dan bahaya tirnbulnya gejala-gejala Diabetes Mellitus yang lebih berat
dan
timbulnya
komplikasi-komplikasi,
dapat
dilakukan
penyuluhan
dan
pemberian obat-obat antidiabetes untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi
(Nicholas, Simon, 1994, Kompas, 2003 )
Pencarian obat antidiabetes yang lebih baik diperlukan untuk mengatasi
dan mengurangi tirnbulnya komplikasi Diabetes Mellitus ( Powers, A. C.. 2001 ).
Insulin glargine adalah obat antidiabetes baru, yang merupakan insulin
injeksi dengan
masa kerja
lama. Insulin
glargine
diformulasikan
untuk
penggunaan sekali sehari dan akan berefek selama 36 jam. Pemberian insulin
glargine dapat untuk penderita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2 (Mckeage,
Goa, 2001, Ross M., 2001).
3
1.2 Identifikasi Masalah
.:. Mencari
obat antidiabetes
yang
lebih baik untuk
penderita
Diabetes
Mellitus
.:. Apakah insulin glargine mempunyai efek sebagai obat antidiabetes
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud :
Mencari
obat antidiabetes
yang
lebih baik untuk
penyakit
Diabetes
Mellitus tipe 1 dan 2.
Tujuan :
Dengan mengetahui kelebihan-kelebihan
antidiabetes
antidiabetes
bagi
penderita
penyakit
yang telah ada sekarang,
dari insulin glargine sebagai obat
Diabetes
Mellitus
dibandingkan
maka insulin glargine
obat
dapat digunakan
sebagai obat antidiabetes yang aman bagi Diabetes Mellitus, baik tipe 1 dan 2.
1.4 Kegunaan Penelitian
Akademis :
Untuk memperluas
pengetahuan
tentang
efek farmakologis,
khususnya
insulin glargine sebagai obat antidiabetes.
Praktis :
Dengan
diharapkan
mengetahui
penggunaan
dapat lebih diperluas.
kelebihan-kelebihan
dari
insulin
insuin glargine sebagai obat antidiabetes
glargine,
maka
di masyarakat
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Insulin glargine rnerupakan
obat altematif
antidiabetes
per injeksi yang
baik untuk pender ita penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2.
4.2 Saran
Dokter
tetap
harus berhati-hati
dalarn rnenggunakan
insulin
glargine
sebagai obat antidiabetes,
walaupun dengan segala kelebihan yang dimilikinya.
Hal tersebut
insuline glargine
dikarenakan
yang penggunaannya
penelitian
rnerupakan
obat antidiabetes
belurn terlalu luas dan rnasih rnernbutuhkan
lebih lanjut, terutama untuk mengetahui
baru yang rnungkin ada.
40
efek samping-efek
baru,
penelitiansamping
DAFTAR PUSTAKA
sl
Askandar Tjokroprawiro. 2002. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. 1
ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 1 - 22.
Askandar Tjokroprawiro.
2001. Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi Diabetes
Mellitus. 3rd ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 17 - 22,2627,29 - 32, 45 - 51,53 - 55,64 - 68, 73 -74.
Bolli GB, Owens DR. 2000. Insulin Glargine. In Lancet. Halaman 443-445.
Diabetes
Pada
www.glargine.htm.
Last
Brudenell, M., Doddridge, MC., 1996. Tom Lind : editor.
Kehamilan. 1st ed. Jakarta: EGC. Halaman 1 - 5, 9.
DevonDiabetes.org.uk.
2002. Insulin Glargine ( Lantus).
Updated: 29 Mei 2003
Diabetes 123 and Children with Diabetes. 2004. Insulin Glargine
www.diabetes123.htm.
Last Updated: Selasa, 10 Februari 2004.
Diabetes UK 2000. Insulin glargine
Updated: 20 Agustus 2003
( Lantus).
Inc. 2004. Insulin
Glargine
First DataBank,
www.insulinglargine-injectable.htm.
www.glargineQ&A.htm.
-
Injectable.
Last Updated:
Ganong, WF. 1999. Buku Ajar Fisiologi
( Lantus ).
San Bruno,
Last
CA.
Maret 2004.
Kedokteran.
17th ed. Jakarta : EGC.
Halaman 328 - 350.
Granner, DK.2003. Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal. In Biokimia
Harper. 25thed. Jakarta: EGC. Bab 51. Halaman 581-597.
Guyton, AC., Hall, JE.. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
EGC. Halaman 1159 -1161, 1221 - 1238.
Kelly, WN. 1992. Textbook of Internal Medicine.
Lippincott Company. Halaman 2022 - 2034
9th ed. Jakarta :
2nd ed. Philadelphia
: J.B.
Kompas Rubrik IPTEK. KCM. 2004. Insulin Dini, Cegah Komplikasi Diabetes.
www.kompas.comlhealth/news/0306/27/009125.htm. 27 Mei 2004.
Penderita
Diabetes
Indonesia
Meningkat
Tajam.
www.kompas.comlhealth/news/0305/03/009216.htm. 03 November 2004.
41
42
Leeson, CR, Leeson TS, Paparo, AA.1996. Buku Ajar Histologi.
EGC. Halaman 373 - 382.
5th ed. Jakarta:
Lepore, M, Pampanelli, S, Fanelli, C. 2000. Pharmacokinetics and
pharmacokinetics of subcutaneous injection of long acting human insulin
analog glargine, NPH insulin, and ultralente human insulin and continuous
subcutaneous infusion of insulin lispro. In Diabetes. Halaman 2142-2148.
Mckeage K, Goa KL. 2001. Insulin Glargine: A review of its therapeutic use as a
long-acting agent for the management of Type 1 and 2 diabetes mellitus in
Drugs. Halaman 1599-1624.
Ratner RE, Hirsch IB, Neifing JL. 2000. Less hypoglicemia with insulin glargine
in intensive insulin therapy for Type 1 diabetes. In Diabetes Care. Halaman
639-643.
Rosskamp RH, Park G. 1999. Long-acting
Halaman BI09-BI13.
insulin analogs.
In Diabetes
Care.
Netter, FH.. 1995. Dalley, AF., Myers, JH. : editor. Interactive Atlas of Human
Anatomy. USA: Ciba Medical Education & Publications.
Powers, AC.. 2001. Diabetes Mellitus. Harrison's Principles Of Internal
Medicine. 15thed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. Halaman 21092137.
Ross MR. Insulin Glargine. http://www.vh.org/adult/provider/pharmacyservices/
RXUpdatel2001l09RXU.html.
Last Updated: September 2001
Samekto \Vibowo, Abdul Go fir. 2001. Farmakoterapi
Jakarta: Salemba Medika. Halaman 145.
dalam Neurologi.
1st ed.
Schteingart, DE. 1995. Price, SA., Wilson, LM. : editor. Kelainan Endokrinologi
dan Metabolik. Patojisiologi. 4th ed. Jakarta: EGC. Halaman 1109 - 1119.
Sjafii Piliang. 2003. Diabetes, Insulin Secretagouge. - Discussion Kalbe Farma
Medical Portal-.htm 20-23 April 2003
Snell, RS..1997. Anatomi Klinik. 3thed. Jakarta: EGC. Halaman 160, 220.
Taley, NJ., O'Connor, S. 1994. Pemeriksaan Klinis Pedoman Diagnosis Fisik.
Jakarta: Binarupa Aksara. Halaman 317 - 323.
Tony Handoko, B. Suharto. 2002. Sulistia GG. : editor. Insulin, Glukagon dan
Anti Diabetik Oral. Farmakologi dan Terapi. 4th ed. Jakarta: Gaya Baru.
Halaman 467 - 476.